Tugas Fisika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas fisika (mencari titk berat sebuah bagun datar)



Disusun oleh : REYNALDI.F.LUHU SMA NEGERI 1 MANOKWARI 2018/2019



Dasar teori : Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang ketika diletakkan di titik beratnya.



Titik berat adalah suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik itu panjang maupun luas dan volume. Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena itu, satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.



∑F = 0



Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan dapat ditulis:



∑Fx = 0 (resultan pada sumbu x)



∑Fy = 0 (resultan pada sumbu y)



Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (seimbang statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan (seimbang dinamis). Apabila ada tiga buah gaya yang seimbang, maka resultan dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai sama.



Konsep Titik Berat



Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang disebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statis.



Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:



Keterangan: A1 = Luas Bidang 1 A2 = Luas bidang 2 x1 = Absis titik berat benda 1 x2 = Absis titik berat benda 2 y1 = Ordinat titik berat benda 1 y2 = Ordinat titik berat benda 2



1. Titik berat benda homogen berbentuk garis (satu dimensi)



2. Titik berat benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)



3. Titik berat benda homogen berdimensi tiga



Alat dan bahan : 1.benang 2.paku 3.karton 4.penggaris 5.pensil 6.stereofom



Langkah kerja : 1) Siapkan alat dan bahan 2.) Buatlah bangun-bangun datar (persegi panjang, lingkaran, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku sama kaki, segitiga siku-siku sembarangdan bangun sembarang) menggunakan karton 3.) Lubangi setiap bangun dengan paku, sebanyak 2-4 lubang 4). Iklatlah paku menggunakan benang 5.) Pasang paku pada stereofom 6.) Masukkan salah satu lubang pada salah satu bidang datar di paku yang telah ditancapkan. 7.) Gantungkan benang yang telah diberi paku pada stereofom, usahakan bangun dapat bergerak dengan bebas. 8.)Setelah posisi seimbang tandai letak benang pada karton pada dua tempa dengan menggunakan pensil 9.)Lepaskan benang, kemudian ambil kartonnya. 10.) Tariklah garis melalui dua tanda yang telah dibuat. 11.) Lakukan cara ke 6-10 pada lubang ke dua. 12.) Lakukan cara ke 6-11 pada bangun yang lain.



Hasil pengamatan :



Pembahasan : A.



B.



C.



8.kesimpulan : Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 1.Titik berat pada lingkaran berada pada setengah diameternya 2.Titik berat pada segitiga berada pada tingginya 3.Titik berat pada bangun sembarang hanya dapat diketahui melalui pencarian koordinat atau dengan percobaan. 4.Pada bangun datar yang terbentuk dari beberapa bangun yang digabung selain dapat diselesaikan dengan percobaan, juga dapat diselesaikan melalui perhitungan titik koordinat.