10 0 382 KB
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADAPASIENvTRAUMA THORAKS (HEMA THORAKS)
Dosen: Helmi Rumbo, S Kep. Ns, M N S
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN TRAUMA THORAKS” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah kegawat darutatan di program studi ilmu keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat di jadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan parama hasiswa dan masyarakat dan pembaca.
Palu, 25 April 2022
Kelompok 3
2
DAFTARISI
HALAMANJUDUL..............................................................................................i KATAPENGANTAR............................................................................................ii DAFTARISI..........................................................................................................iii BABIPENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
LatarBelakang..........................................................................................1 Rumusan Masalah....................................................................................2 Tujuan.......................................................................................................2 Manfaat.....................................................................................................2
BABIITINJAUANTEORI 2.1. Anatomifisiologi.....................................................................................3 2.2. Definisi....................................................................................................7 2.3. Etiologi....................................................................................................7 2.4. Epidemiologi...........................................................................................8 2.5. Patofisiologi/WOC..................................................................................9 2.6. Manifestasiklinis....................................................................................10 2.7. Komplikasi..............................................................................................11 2.8. Penatalaksanaan.....................................................................................12 2.9. Pencegahan............................................................................................13 BABIIIKONSEPASUHANKEPERAWATANPADAPASIENTRAUMATHORAKS 3.1. Pengkajian............................................................................................14 3.2. Pemeriksaanfisik..................................................................................16 3.3. Analisa data..........................................................................................18 3.4. Diagnosa keperawatan........................................................................21 3.5. Tindakankeperawatan.........................................................................21 3.6. Implementasidan Evaluasi....................................................................28 BABIVPENUTUP 4.1. Kesimpulan.............................................................................................34 4.2. Saran.......................................................................................................34 DAFTARPUSTAKA
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai ronggathorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isidari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dandapatmenyebabkankeadaan gawatthoraxakut(Sudoyo, 2010). Traumaadalahpenyebabkematianterbanyakpadadekade3kehidupan diseluruhkotabesardiduniadandiperkiraan16.000kasuskematian akibat trauma per
tahun
yang
disebabkan
oleh
trauma
toraks
diamerika.Sedangkaninsidenpenderitatraumatoraksdiamerikaserikatdiperkirak an 12 penderita per seribu populasi per hari dan kematian yangdisebabkan oleh trauma toraks sebesar 20-25%.Dan hanya 10-15% penderitatrauma tumpul toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besarhanya memerlukan
tindakan
sederhana
untuk
menolong
korban
dari
ancamankematian (Sudoyo, 2010). Di Australia, 45% dari trauma tumpul mengenai rongga toraks.Dengan adanya trauma pada toraks akan meningkatkan angka mortalitas padapasien dengan trauma. Trauma toraks dapat meningkatkan kematian akibatPneumotoraks38%,Hematotoraks42%,kontusiopulmonum56%,danflail chest69%(Nugroho,2015). 1.1. Rumusan masalah 1. Bagaimanateori Trauma thoraks? 2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan Trauma thoraks pada pasien yang mengalami trauma thorak? 3. Bagaimana tindakan keperawatan pada pasien Trauma thoraks? 1.2. Tujuan penulisan 1.3.1. Tujuan Umum Dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Trauma thorak serta asuhan keperawatan yang dapat dilakukan terhadap pasien dengan masalah Trauma thoraks. 4
1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu mengetahui teori Trauma thoraks. 2. Mahasiswa mampu mengetahui konsep teori asuhan keperawatan pada pasienTrauma thoraks. 3. Mahasiswa mampu tindakan keperawatan pada pasien Trauma thoraks. 1.4
Manfaat 1. Mahasiswa mampu memahami teori Trauma thoraks. 2. Mahasiswa mampu konsep teori asuhan keperawatan pada pasien Trauma thoraks. 3. Mahasiswa mampu memahami tindakan keperawatan pada pasien Trauma thoraks
BAB II TINJAUAN TEORI 5
2.1. Anatomi Fisiologi Dinding toraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, dimana padabagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakanglebih panjang dari pada bagian depan. Pada rongga toraks terdapat paru - parudan mediastinum. Mediastinum adalah ruang didalam rongga dada diantarakeduaparuparu.Didalamronggatoraksterdapatbeberapasistemdiantaranyayaitu:sistemper napasandanperedarandarah.Organyangterletak dalam rongga dada yaitu; esophagus, paru, hati, jantung, pembuluhdarahdan saluran limfe(Patriani, 2012). Kerangkatoraksmeruncingpadabagianatasdanberbentukkerucutterdiridaris ternum,duabelaspasangkosta,sepuluhpasangkostayangberakhir dalam
segmen
tulang
rawan
dan
dua
dianterior
pasang
kosta
yangmelayang.Tulangkostaberfungsimelindungiorganvitalronggatoraksseperti jantung, paru-paru, hati dan Lien(Patriani, 2012).
Batastulangpadadindingtoraks Muskulus interkostal merupakan tiga otot pipih yang terdapat padatiapspatiuminterkostalisyangberjalandiantaratulangrusukyangbersebela han.
Setiap
otot
pada
kelompok
otot
ini
dinamai
berdasarkan
posisimerekamasingmasing: 1. m.interkostaleksternalmerupakanyangpalingsuperficial 2. m.interkostalinternalterletakdiantaram.interkostaleksternaldanprofunda l 6
Muskulus torak altransversus terdapat pada permukaan dalam dinding toraks anterior dan berada pada bidang yang sama dengan m.interkostal profunda. Muskulus torak altransversus muncul dari aspek posterior prosesus xiphoideus, pars inferior badan sternum, dan kartilage kosta rusuk sejati di bawahnya.
Suplaiarterial Pembuluhpembuluhdarahyangmemvaskularisasidindingtoraksterutama terdiri dari arteri interkostal posterior dan anterior, yang berjalanmengelilingi dinding toraks dalamspatium interkostalisdi antara rusuk-rusukyangbersebelahan(Hudak, 2011). Arteriinterkostalposteriorberasaldaripembuluhpembuluhyangberhubungan dengan dinding toraks posterior. Dua arteri interkostal posterioryang paling atas pada tiap sisinya berasal dari arteri interkostal suprima, yangturun memasuki toraks sebagai percabangan trunkus kostoservikal pada leher. Pada
sekitar
level
spatium
interkostalis
keenam,
arteri
ini
bercabangmenjadiduacabangterminal : 1. arteriepigastriksuperior,yanglanjutberjalansecarainferiormenujudindingabd omen anterior. 2. arterimuskuloprenikus,yangberjalansepanjangtepikostal,melewatidiafragm a,danberakhirdidekatspatiuminterkostalterakhirArteriinterkostalanterioryan gmenyuplaienamspatiuminterkostalteratasmuncul sebagai cabang lateral dari arteri torakal internal, sedangkan yangmenyuplai spatium yang lebih 7
bawah berasal dari arteri muskuloprenikus.Pada tiap spatium interkostalis, biasanya terdapat dua arteri interkostalanterior : 1. satu yanglewatdibawahtepirusukdiatasnya, 2. satu
lagiyang
lewat
di
atas
tepi
rusuk
di
bawahnya
dan
kemudianbertemudengansebuahkolateralpercabanganarteriinterkostalp osteriorDistribusipembuluhpembuluhinterkostalanteriordanposteriorsalingtumpangtindihdandapat berkembangmenjadihubungananastomosis.
8
SuplaiVena Drainase vena dari dinding toraks pada umumnya paralel dengan polasuplai arterialnya. Secara sentral, vena - vena interkostal pada akhirnya akandidrainase menuju sistem vena atau ke dalam vena torakal internal, yangterhubung dengan vena brakhiosefalika dalam leher. DrainaseLimfatik Pembuluh limfatik pada dinding toraks didrainase terutama ke dalamlimfonodiyangberhubungandenganarteritorakalinternal(nodusparaster nal),
dengan
kepala
dan
leher
rusuk
(nodus
interkostal),
dan
dengandiafragma (nodusdiafrgamatikus)(Patriani, 2012). Innervasi Innervasidindingtoraksterutamaolehnervusinterkosta,yangmerupakanr amusanteriornervusspinalisT1T11danterletakpadaspatiuminterkostalisdiantararusukrusukyangbersebelahan.Nervusinterkostal berakhir sebagai cabang kutaneus anterior,
yang
muncul
baiksecaraparasternal,diantarakartilagekostayangbersebelahan,ataupunsecral ateralterhadapmidline,padadindingabdomenanterior,untukmenyuplaikulit padatoraks, nervusinterkostal membawa : 1. Inervasisomatik motorik kepada otot – otot dinding toraks ( intercostal,subcostal,andtransversusthoracismuscles) 2. Innervasisomatiksensorisdari kulitdanpleura parietal, 3. Serabutsimpatispostganglionickeperifer. Innervasi sensori dari kulit yang melapisi dinding toraks bagian atasdisuplai oleh cabang kutaneus, yang turun dari pleksus servikal di leher.Selain
menginnervasi dinding
toraks, nervus
interkosta juga
menginnervasiarea lainnya: 1. RamusanteriorT1berkontribusike pleksusbrakhialis 2. Cabangkutaneuslateraldarinervusinterkostaliskeduaberkontribusikepadai nnervasikutaneuspermukaanmediallenganatas
9
3. Nervusinterkostalbawahmenyuplaiotot,kulit,danperitoneumdindingabdo men 2.2. Definisi Traumaadalahlukaataucederafisiklainnyaataucederafisiologisakibatgangg uan emosionalyanghebat(Nugroho,2015). Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thoraxyang dapatmenyebabkan kerusakan padadinding thorax ataupun isidaricavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapatmenyebabkankeadaangawatthoraxakut. 2.3. Etiologi Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh karenatrauma tumpul65% dan trauma tajam 34.9 % (Ekpe & Eyo, 2014). Penyebab trauma toraksterseringadalahkecelakaankendaraanbermotor(63-78%) (Saaiq,etal.,2010).Dalamtraumaakibatkecelakaan,adalimajenisbenturan(impac t)yangberbeda,yaitudepan,samping,belakang,berputar,danterguling(Sudoyo,2 010). Olehkarenaituharusdipertimbangkanuntukmendapatkanriwayatyangleng kapkarenasetiaporangmemilikipolatraumayangberbeda.Penyebabtraumatoraks olehkarenatraumatajamdibedakanmenjadi3berdasarkantingkatenerginya,yaitu berenergirendahsepertitraumatusuk, berenergi sedang seperti tembakan pistol, dan berenergi tinggi seperti padatembakan senjata militer. Penyebab trauma toraks yang lain adalah adanyatekananyangberlebihanpadaparuparuyangbisamenyebabkanPneumotorakssepertipadaaktivitasmenyelam(Huda k, 2011). Trauma toraks dapat mengakibatkan kerusakan pada tulang kosta dansternum,ronggapleurasalurannafasintratoraksdanparenkimparu.Kerusakani nidapatterjaditunggalataupunkombinasitergantungdarimekanisme cedera(Sudoyo, 2010).
2.4. Epidemiologi 1
Peningkatan pada kasus trauma toraks dari waktu ke waktu tercatatsemakin tinggi.Hal ini banyak disebabkan oleh kemajuan sarana transportasidiiringi oleh peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Trauma torakssecara langsungmenyumbang 20% sampai 25% dari seluruh kematian akibattrauma,danmenghasilkanlebihdari16.000kematiansetiaptahunnyadiAme rikaSerikatbegitupula pada negara berkembang(Hudak,2011). DiAmerikaSerikatpenyebabpalingumumdaricederayangmenyebabkan kematianpadakecelakaanlalulintas,dimanakematianlangsung
terjadi
sering
disebabkan oleh pecahnya dinding miokard atauaortatoraks. Kematian dini (dalam 30 menit pertama sampai 3 jam) yangdiakibatanoleh trauma toraks sering
dapat
dicegah,
seperti
misalnya
disebabkanolehtensionPneumotoraks,tamponadejantung,sumbatanjalannapas, danperdarahan yang tidak terkendali. Oleh karena seringnya kasus traumatoraksreversibelatausementaratidakmengancamnyawadantidakmemerl ukantindakan operasi, sangat penting untuk dokter yang bertugas diunit gawat daruratmengetahui
lebih
banyak
mengenai
patofisiologi,
klinis,diagnosis,sertajenispenangananlebih(Nugroho, 2015). Di antara pasien yang mengalami trauma toraks, sekitar 50% akanmengalami cedera pada dinding dada terdiri dari10% kasus minor, 35%kasus utama, dan 5% flail chest injury. Cedera dinding dada tidak selalumenunjukkan tanda klinis yang jelas dan sering dengan mudah saja diabaikanselamaevaluasi awal(Hudak, 2011).
2.5. Patofisiologi UtuhnyasuatudindingTorakssangatdiperlukanuntuksebuahventilasiper napasan yang normal. Pengembangan dinding toraks ke arah luaroleh otot otot pernapasan diikuti dengan turunnya diafragma menghasilkantekanan negative dari intratoraks. Proses ini menyebabkan masuknya udarapasif ke paru – paru selama inspirasi. Trauma toraks mempengaruhi strukur -struktur yang berbedadari dinding toraks dan rongga toraks. Toraks dibagikedalam 4 komponen,
yaitudinding
dada,
rongga
pleura,
parenkim
paru,
danmediastinum.Dalam dindingdada termasuk tulang- tulang dada dan otot1
ototyangterkait (Sudoyo, 2009). Rongga pleura berada diantara pleura viseral dan parietal dan dapatterisi oleh darah ataupunudara yang menyertai suatu trauma toraks. Parenkimparu termasuk paru – parudan jalan nafas yang berhubungan, dan mungkindapat
mengalami
kontusio,
laserasi,
hematoma
dan
pneumokel.Mediastinumtermasukjantung,aorta/pembuluhdarahbesardaritorak s,cabangtrakeobronkial dan esofagus. Secara normal toraks bertanggung jawab untukfungsi vital fisiologi kardiopulmonerdalam menghantarkan oksigenasi darahuntuk metabolisme jaringan pada tubuh. Gangguan pada aliran udara dandarah, salah satunya maupun kombinasi keduanya dapat timbul akibat daricederatoraks(Sudoyo, 2009). Secaraklinispenyebabdaritraumatoraksbergantungjugapadabeberapafa ktor,antaralainmekanismedaricedera,luasdanlokasidari
1
cedera,cederalainyangterkait,danpenyakit-penyakitkomorbidyangmendasari. Pasien
–
pasien
trauma
toraks
cenderung
akan
memburuk
sebagaiakibatdariefekpadafungsirespirasinyadansecarasekunderakanberhubun gandengan disfungsijantung(Sudoyo, 2009). Pathway Trauma tajam atautumpul Thoraks Cedera jaringan Merangsangreseptornye lunak,cedera/hilangn ri pada pleura yakontinuitasstruktu viseralisdanparietalis
PemasanganWSD
Perdarahan jaringan interstitium,pendarahan intra alveolar, kolapsarteri dan arteri-arteri kecil,hingga tahanan perifer pembulhdarahparu meningkat. Reabsorbsi darah oleh pleuratidakmemadai/tidako ptimal Ekspansiparu
Hemathoraks
Akumulasi cairandalamkavu mpleura
Thorakdrai nsberges Diskontinuitasjaringan Nyeriakut Ketidakefektif anbersihan jalannapas
1
Merangsang reseptornyeripadaperi verkulit Resiko infeksikerusakani ntegritaskulit
2.6. ManifestasiKlinis AdapuntandadangejalapadapasientraumathoraxmenurutHudak, (2009)yaitu: 1. Temponadejantung a. Traumatajamdidaerahperikardiumatauyangdiperkirakanmenembusjantu ng b. Gelisah c. Pucat,keringandinginPeninggianTVJ(9TekananVenaJugularis) d. Pekak jantungmelebar e. Bunyijantungmelemah f. Terdapattanda-tandaparadoxicalpulsepressure g. ECGterdapat lowVoltageseluruhlead h. Perikardiosentesiskuluardarah(FKUI:2005) 2. Hematothorax a. PadaWSDdarahyangkeluarcukupbanyakdari WSD b. Gangguanpernapasan(FKUI:2005) 3. Pneumothoraks a. Nyeridadamendadakdansesaknapas b. Gagalpernapasandengansianosis c. Kolapssirkulasi d. Dadaatausisiyangterkenalebihresonanpadaperkusidansuaranapasyangter dapat jauh atautidak terdengar sama sekali e. Padaauskultasiterdengarbunyiklik 2.7. Komplikasi Trauma toraks memiliki beberapa komplikasi seperti pneumonia 20%,pneumotoraks 5%, hematotoraks 2%, empyema 2%, dan kontusio pulmonum20%.Dimana5060%pasiendengankontusiopulmonumyangberatakanmenjadiARDS.Walaupun angkakematianARDSmenurundalamdecadeterakhir, ARDS masih merupakan salah
satu
komplikasi
trauma
toraksyangsangatseriusdenganangkakematian20-43% (Nugroho,2015). -
Kontusiodanhematomadindingtoraksadalahbentuktraumatoraksyangpaling seringterjadi.Sebagaiakibatdaritraumatumpuldindingtoraks,perdarahan masif
dapat
terjadi
karena
robekan
pada
kulit,subkutan, ototdan pembuluh darahinterkosta. 1
pembuluh
darahpada
-
Frakturkostaterjadikarenaadanyagayatumpulsecaralangsungmaupuntidakla ngsung.Gejalayangspesifikpadafrakturkostaadalahnyeri,yang
meningkat
pada saat batuk, bernafas dalam atau pada saatbergerak. -
Flailchestadalahsuatukondisimedisdimanakosta-kostayangberdekatan patah
baik
unilateral
maupun
bilateral
dan
terjadi
pada
daerahkostokondral. -
Fraktur sternum terjadi karena trauma tumpul yang sangat berat seringkalidisertaidengan fraktur kostamultipel.
-
Kontusio parenkim paru adalah manifestasi trauma tumpul toraks yangpalingumumterjadi.
-
Pneumotoraksadalahadanyaudarapadaronggapleura.Pneumotorakspada trauma tumpul toraksterjadi karena pada saat terjadinya kompresidada tiba - tiba menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraalveolaryang dapat
menyebabkan
rupture
alveolus..Gejala
yang
paling
umum
padaPneumotoraksadalah nyeriyangdiikuti olehdispneu 2.8. Penatalaksanaan Manajemenawaluntukpasientraumatorakstidakberbedadenganpasien trauma lainnya dan meliputi ABCDE, yaitu A: airway patency withcare ofcervical
spine, B:
Breathing
adequacy, C:
Circulatory
support,
D:Disabilityassessment,danE:Exposurewithoutcausinghypothermia(Nugroho, 2015). Pemeriksaan
primary
survey
dan
pemeriksaan
dada
secara
keseluruhanharus dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan menanganikondisi yang mengancam nyawa dengan segera, seperti obstruksi jalan napas,tensionPneumotoraks,pneuomotoraksterbukayangmasif,hemotoraksma sif,tamponadeperikardial,danflailchestyangbesar(Nugroho,2015). Apnea, syok berat, dan ventilasi yang inadekuat merupakan indikasi utamauntukintubasiendotrakealdarurat.Resusitasicairanintravenamerupakantera piutama
dalam
menangani
syok
hemorhagik.Manajemen
nyeri
efektifmerupakansalahsatuhalyangsangatpentingpadapasientraumatoraks.
1
yang
Ventilator harus digunakan pada pasien dengan hipoksemia, hiperkarbia, dantakipnea berat atauancaman gagalnapas(Hudak,2011). Pasien dengan tanda klinis tension Pneumotoraks harus segera menjalanidekompresi
dengan torakosentesis
jarum
dilanjutkan
dengan
torakostomi tube.Foto toraks harus dihindari pada pasien - pasien ini karena diagnosis
dapatditegakkansecaraklinisdanpemeriksaanx-
rayhanyaakanmenundapelaksanaantindakanmedisyangharussegeradilakukan(H udak, 2011). 2.9. Pencegahan Pencegah
trauma
thorax
yang
efektif
adalah
dengan
cara
menghindarifaktorpenyebabnya,sepertimenghindariterjadinyatraumayangbiasa nyabanyak dialami pada kasus kecelakaan dan trauma yang terjadi berupa traumatumpulsertamenghindarikerusakanpadadindingthoraxataupunisidaricav umthoraxyang biasanyadisebabkanolehbendatajamataupunbendatumpulyangmenyebabkan keadaan gawat thorax akut(Patriani, 2012).
1
BABIII ASUHANKEPERAWATAN Tn. D (30 tahun) dibawa penolong dan keluarganya ke rumah sakit M.Yunusbengkulu pada tanggal 01 Januari 2019 karena mengalami kecelakaan bermobil.Dari pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran. Penolong mengatakandada korban membentur stir mobil, setelah kecelakaan pasien muntah darah lalukemudian pasien tidak sadar. Keaadaan pasien saat di IGDklien mengalamipenurunan kesadaran, napas cepat dan dangkal, auskultasi suara napas ronchi, danpasienngorok.Terdapatbengkakdanjejasdidadasebelahkiri.Hasilpemeriksaan GCS 8(E2V2M4) kesadaran sopor, hasil pemeriksaan TTV, TD :120/80 mmHg, nadi
:
110x/menit,
RR
:
35x/menit,
suhu
:
38,7oC,
akral
terabadingin,tampaksianosis,penggunaanototototpernapasan,dannapascupinghidung. 3.1. Pengkajian 1. PengkajianPrimer A. Circulation: Ada nadi, nadi 110x/menit, TD : 120/80 mmHg, akralteraba dingin dan tampak sianosis, gangguan perfusijaringan B. Airway
:Pernapasanada,napasronchi,cepatdandangkaldenganRR 35x/menit, tampak gelisa dan sesak, ketidakefektifanbersihanjalan napas.
C. Breathing
: Pernapasan cuping hidung, pasien ngorok, penggunaanotot – otot pernapasan, pasien sesak dengan RR 35x/menit,gangguanpolanapas.
D. Disability:Penurunankesadaran,kesadaransoporGCS8(E2V2M4) E. Exposure :Terdapatbengkakdanjejasdibagiandada sebelahkiri,akralteraba dingin, tampak sianosis dan bagian tubuh lain nyabaik.
1
2. PengkajianSekunder 1. Anamnesis a) Identitasklien Nama
: Tn.
DJeniskelamin : LakilakiUmur
:30 tahun
Alamat
:Pagardewa
Agama
:Islam
Bahasa
:
MelayuStatus perkawinan : MenikahPendidikan
:S
MA Pekerjaan
:Sopirtravel
Golongandarah:B No.register
:
TanggalMRS
: 21 Mei
2018Diagnosa medis:Pulmonalisembolus b) Identitas penanggung jawab :Nama
:Ny.D
Jeniskelamin
:Prempuan
Alamat
:Pagardewa
Agama
:Islam
Hubungandenganpasien:Istri c) Keluhanutama Pasien datang ke RSUD Dr. M. Yunus kota bengkulu, dengankecelakaan bermobil, pasien mengalami penurunan kesadaran danada bengkak dan jejasdibagian dad sebelah kiri. d) Riwayatkesehatan 1. Riwayatpenyakitsekarang Tn.D(30tahun)dibawapenolongdankeluarganyakerumahsaki tkarenamengalamikecelakaanbermobil.Pasienmengalamipenuruna 1
nkesadaran.Penolongmengatakandada
1
korban membentur stir mobil, setelah kecelakaan pasien muntahdarah lalu kemudian pasien tidak sadar. Keaadaan pasien saat diIGDklienmengalamipenurunankesadaran,napascepatdandangkal ,auskultasisuaranapasronchi,danpasienngorok.Terdapatbengkakda njejasdidadasebelahkiri.HasilpemeriksaanGCS8(E2V2M4)kesada ransopor,hasilpemeriksaan TTV, TD : 120/80 mmHg, nadi : 110x/menit, RR :35x/menit, suhu : 38,7oC, akral teraba dingin, tanpak
sianosis,penggunaanotot-
ototpernapasan,dannapascupinghidung. 2. Riwayatpenyakitdahulu Keluargamengatakanpasiensudahberberapakalimengalamik ecelakaantetapibelumpernaseparahinisampaimengaamipenurunan kesadaransertapasientidakmemilikiriwayatpenyakit apapun 3.2. Pemeriksaanfisik Keadaanumum
: Penurunan kesadaran dan
sesakKesadaran :Sopor TTV
:
TekananDarah
:120/80
mmHgFrekuensiNadi
:
110x/menitPernapasan
:35x/
menit Suhu
:
38,7oCa).Kepala Inspeksi: Distribusi rambut baik, bentuk kepala simetrisPalpasi :Tidak adanyeritekan b).Mata Inspeksi:Anemis,skeleraanikterik,bentuksimetris. Palpasi
: Tidak ada nyeri
tekanc).Hidung Inspeksi:Bentuksimetris,pernapasancupinghidung,penggunaanototototpernapasan 2
Palpasi
:Tidak ada nyeri
tekand).Telinga Inspeksi:Bentuksimetris,terdapatdarahPalp asi
: Adalesidan nyeri tekan
e). Mulut Inspeksi
:Bentuksimetris,sianosis,sertakeluarnyadarahsegardanlendir
f). Leher Inspeksi
:Bentuksimetris,tidakadapembengkakankelenjartiroid,tidakdicu rigai fraktur cervikal.
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembenkakang).Toraks Inspeksi
:Bentuktidaksimetris,terdapatjejasdanbengkak,pergerakandindi ngdada tidaksimetris,terdapatototbantupernapasan.
Palpasi
:Terdapatnyeritekndanada pembengkakan
Auskultasi:Bunyinapasronchi,suara ngorok,frekuensinapas30x/menitPerkusi
:Snoring
h). Abdomen Inspeksi
: Bentuk simetris, tidak ada
jejasPalpasi: ada nyeri tekan pada supra pubikAuskultasi: Bising usus normal 12x/menitPerkusi
:Tympani
i). Genetalia Inspeksi
: Bersih, tidak ada kelainan, terpasang kateter spool
blasej).Ekstremitas - Atas :Inspeksi: Simetris, tidak ada pembengkakan dan terpasang adajejasditangankanan,terpasang infusditangankiri,fleksidan ekstensi (-) Palpasi
:Tidak adanyeri tekan
- Bawah:Inspeksi :Simetris,tidakada pembengkakan
2
Palpasi
: Tidak ada nyeri
tekank).Datatambahan pasien 1. Datapsikologi Keluargabisadiajakbekerjasamadenganbaikdalamproseskeperawatan 2. Datasocial Hubungankeluargadanklienbaik,terlihatdarikeluargayangselalumen unggu klien. 3. Dataspiritual Klien
beragama
islam,
keluarga
selalu
berdoa
untukkesembuhanklien. 3.3. Analisadata No 1
Data Ds:-
Etiologi
Masalah
Hematoraks
Ketidakefek
Penolongmengatakanpasienm
tifanbersiha
untahdarah
njalannapas
Do:-suara napasngorok -
Terdapatlendirdangumpalandar
Ekspensipau
ahdi mulut pasien -
Frekuensinapas35x/menit
Gangguanventilas i
2
Ds:-
Trauma Penolongmengatakandadakorba nmembenturstirmobilsebelumm
polanapas thorakReabsors
engalamipenurunankesadaran -
Penolongmengtakanpasienbern
i
apascepat(sesak) Do:-Suaranapas ronchi -
Pasien
darahHemathor bernapas
menggunakancupinghidungdan
akEkspensiparu
oto-ototpernapasan -
Frekuensinapas30x/menit
Gangguanventilas i
2
Gangguan
3
Ds:-penolongmengatakanbahwapasien sebelum
Traumathorak
tak
sadarkandirimengalamimunta
Gangguan pertukaran
Perdarahanjaringa gas nintersitium
hdarah Do:Terdapatgumpalandarahdiaream
Reabsorsi
ulutdanmengganguprosesventila darahHemathorak
si -
Suaranapasngorok
-
Pasientampaksesak,pucat
-
Napascepatdandangkaldenganf rekuensinadi35x/menit
-
PemeriksaanAGD:Saturasi85%
Ekspensiparu Gangguanventilas i
. 4
Ds:-penolongmengatakanbahwapasien
Trauma tajam
Gangguan
dantraumatumpul
perfusijari
mengalamikecelakaan
ngan Traumathorak
bermobildenganposisidada membenturstirmobilkemudi
Perdarahanjaringa nintersitium
an mengalamipenurunankesada
Reabsorsidarah
ran Hemathorak
Do:Pasienmengalamipenurunanke
Gangguanventilas
sadaran -
Terdapatbengkakdanjejasdidad a
-
Pemeriksaangcs8kesadaransop or
-
Tampaksianosis,danpucat 2
i
-
Akralterabadingin
-
SPo285%
2
-
CRT> 3detik
-
Pemeriksaan ttv :TD:120/80mm HgN:110x/m P:35x/m S:38,7oc
5
Traumathorak
Ds : - Penolong mengatakan adabengkak dan jejas di
Perdarahanjaringa
bagiandadapasien -
Penolong mengatakan
nintersitium
dadapasienmembenturstir Do : - Tampak ada bengkak dan Reabsorsidarah
jejasdidadapasien -
PengkajianPQRST Hemathorak
Region : Tampak ada bengkakdan jejas didada
Merangsangr
pasien sebelahkiri.
eseptor nyeridada pleuraviserali sdan perientalis Diskontinuitas jaringan
2
Nyeridada
3.4. Diagnosa keperawatan 1. Ketidakefektifanbersihanjalannapasberhubungandengansecretyangberlebih ,gumpalan darahyangmenghalangi pernapasan 2. Gangguan
pola
napas,
dispneu
berhubungan
dengan
penurunankemampuanparu 3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbanganventilasidan perfusi 4. Gangguanperfusijaringanberhubungandenganterjadisumbatandansuplaioks igenturun dalam jaringan 5. Nyeri dada berhubungandenganbengkak,jejasdaninfark paru-paru 3.5. Tindakankeperawatan No 1
Diagnosa
TujuandanKriteria
Intervensi
keperawatan
(Noc)
(Nic)
Ketidakefektifanbers
Status
-
ihanjalannapasberhu
pernapasan:pert
bungandengansecret
ukaran gas
yang
al/suction -
darahyang
Suaranapasbersi
-
adasianosis,
san
mampubernapas
Definisi :Ketidakma
denganmudah
Berikanoksigenmeng gunakannasalkanul
tidak
menghalangipernapa
mpuanuntuk
suction
statusKriteria hasil : h,
Auskultasisuaranapa ssebelumdansesudah
Airway
berlebih,gumpalan
Pastikankebutuhanor
-
Monitor
status
napasdanoksigen -
Bukajalannapasguna kantekhnikchinlift
Menunjukanjala -
Posisikan
membersihkansekres
nnapasyangpast
iatauobstruksidarisal
en
uran
napasdalamrenta
pasienuntukmemaksi
pernapasanuntukme
ngnormal,tidaka
malkanventilasikelua
mpertahankankebers
dasuaranapasab
rkan
ihan jalannapas
normal)
secretdengan cara
Mampu
2
(irama
suction
mengidentifikasi danmencegahfa
-
Monitor
ktoryangmengha
2
mbat
respirasidanstatusoks
jalannapas
igen
Gangguan
Respiratory
polanapas,
Status :ven
dispneuberhubungan
tilation
denganpenurunanke mampuanparu
Inspirasidan/ekspir asiyangtidak memberiventilasi
-
Buka jalan nafas,gunakan teknik chinlift atau
RespiratorySta
jaw thrustbila perlu
tus : airwaypatency
Definisi :
AirwayManagement
-
Posisikan
VitalSign
pasienuntukme
Status
maksimalkanve
KriteriaHasil: Mendemonstrasi
ntilasi -
Lakukan
kanbatukefektif
fisioterapidada
dan
jikaperlu
suaranapasyang
-
Keluarkan
bersih, tidak
secretdengan
adasianosis
batuk atausuction
dandyspneu(ma
-
Auskultasi
mpumengeluark
suaranafas,catatad
ansputum,
anyasuara
mampubernafas
tambahan
dnganmudah,tid
-
Atur intake
akada
untukcairanmeng
pursedlips)
optimalkankesei
Menunjukkanja lannafasyangpat
mbangan -
Monitor
en
respirasidanstatu
(klientidakmera
sO2.
sa tercekik,irama
RespiratoryMonitoring -
Monitoringratarata,kedalaman,
2
iramadanusaha
2
respirasi
napas, -
frekuansipernaf
Catat gerakan
asandalam,
dada,amati
rentangnormal,
kesimetrisan,pengg
tidakada suara
unaan
nafasabnormal)
otottambahan, retraksiotot
Tandatandavita l dalamrentang
supraclaviculardani
normal(tekana
ntercostals -
n
Monitor suara
darah,nadi,per
nafassepertidengku
nafasan)
r -
Auskultasi suaranafas, catat areapenurunan/tidak adanya ventilasi dansuara tambahan
Auskultasi suara parusetelahtindakanun tuk 3
Gangguanpertukaran
Respiratory
-
Buka jalan
gasberhubungan
Status
denganketidakseimb
Gasexchan
nafas,gunakan
anganventilasidanpe
ge
teknik chinlift atau
rfusi
:
mengetahuihasilnya. AirwayManagement
Status :ven Definisi: kelebihanatau defisit padaoksigenasi dan/ataueliminasi karbondioksida
jaw thrustbilaperlu
Respiratory -
Posisikan
tilation
pasienuntukme
VitalSign
maksimalkanve
Status KriteriaHasil: Mendemonstrasi kan 2
ntilasi -
Lakukan fisioterapidada jikaperlu
padamembran alveolar-kapiler.
peningkatanvent ilasi danoksigenasiya ng adekuat
3
-
Keluarkan secretdenganbatu katau suction
Memeliharakeb
-
Auskultasi
ersihan
suaranafas,catatad
paruparudanbe
anyasuara
basdari tanda
tambahan
tandadistresspe
-
rnafasan
untukcairanmeng
Mendemonstras
optimalkankesei
ikan batukefektifdan
Atur intake
mbangan -
Monitor
suaranafasyang
respirasidanstatu
bersih,tidak
sO2.
adasianosis dandyspneu(ma
RespiratoryMonitoring -
Monitoring rata-
mpumengeluark
rata,kedalaman,i
ansputum,
rama dan
mampubernafas
usaharespirasi
denganmudah,
-
Catat gerakan
tidakada
dada,amati
pursedlips)
kesimetrisan,pengg
Tandatandavita
unaan
l
otottambahan,
dalamrentangn
retraksiotot
ormal.
supraclaviculardani ntercostals -
Monitor suara nafassepertidengku r
-
Auskultasisuaranafa s, catat areapenurunan/tidak adanya ventilasi dansuara tambahan
-
Auskultasisuaraparu setelah
3
tindakanuntuk mengetahuihasilnya.
3
4
Energy
Gangguan
activitytherapy
perfusijaringanberhu
conservation
bungan dengansuplai
Activity
ntenagamedisdalam
oksigen
tolerance
merencanakanprogra
dalamjaringan.
kupanenergi psikologisataufisiol
Kolaborasikandenga
mterapiyangtepat
Self care :AD
Definisi :Ketidakcu
-
-
Bantu klien
Ls Kriteriahasil:
untukmengidentifika
Berpartisipasid
siaktivitas
ogisuntukmelanjutk
alam
yangmampu
an
aktivitasfisik
dilakukan
ataumenyelesaikana
tanpadisertaipe
ktifitas
ningkatantekan
memilihaktivitaskon
kehidupansehari-
an darah,nadi
sistenyangsesuaiden
hariyangharus atau
dan RR
gankemampuanfisik,
yangingindilakukan .
-
Mampu melakukanaktiv
Bantu
untuk
psikologidansosial -
Bantu
itas sehari-hari (ADLs)secaram
untukmendapatkanal
andiri
atbantuanaktivitasse
Tandatandavitalno
pertikusiroda,krek -
Bantu
rmal Energy
untukmembuatjadwa l
psikomotor
latihandiwaktuluang
Level kelemahan Manpu
-
Bantupasien/ keluargauntukmengi
berpindah :de
dentifikasikekuranga
nangan
n
atautanpa
dalamberaktivitas.
bantuanalat Status kardiopulmonari 3
adekuat Sirkulasi statusbaik 5
Nyeri
Painlevel
dadaberhubungan
Pain control
denganinfark paru-
Comfortlevel
paru .
Painmanagement -
Lakukan pengkajiannyeri secarakomprehensift
Kriteriahasil:
ermasuk
Mampu Definisi:pengalama
mengontrolnyer
lokasi,karakteristik,
n sensoridan
i (tahupenyebab
durasi,frekuensi,
emosional
nyeri,mampum
kualitasdanfaktorpre
yangtidakmenyenan
engguanakante
sipitasi
gkanyang muncul
hniknonfarmak
akibatkerusakan
ologiuntukmen
reaksinonverbal
jaringanyang aktual
guranginyeri,
dariketidaknyam
ataupotensial
mencaribantuan
anan
ataudigambarkan
)
dalamhal
-
-
Observasi
Gunakan tehnikkomunikas
Melaporkanb
kerusakansedimikia
ahwa
iteraupetik
nrupa
nyeriberkura
untukmengetahui
ngdenganmen
pengalaman
ggunakanman
nyeripasien
ajemennyeri
-
Mampu
mempengaruhir esponnyeri
mengenali nyeri(skala,inte
Kajikulturyang
-
Evaluasipengala
nsitas,
man nyerimasa
frekuensi dan
lampau -
Evaluasibersama pasien dan timkesehatan laintentang ketidakefektifan
3
tandanyeri)
kontrolnyerimasal ampau
Menyatakan rasa nyamansetel
Analgesicadministration -
Tentukan
ah
lokasi,karakteristik
nyeriberkur
,kualitas dan
ang
derajatnyeri sebelumpemberian obat -
Cek intruksi doktertentang jenis obat,dosis,danfreku ensi
-
Cekriwayatalergi
-
Pilih analgesik yangdiperlukan ataukombinasi darianalgesik ketikapemberian lebih darisatu
-
Tentukan pilihananalgesik tergantungtipe dan beratnyanyeri
-
Tentukan analgesikpilihan, rutepemberian, dan dosisoptimal Pilih rute pemberiansecara IV, IM untukpengobatan nyerisecara teratur.
3
3.6. ImplementasidanEvaluasi Tanggal
No Dx.
Implemmentasi -
1 -
Mempastikankebutuhano
Evaluasi S:-Keluargamengatakan
ral/suction
suaranapaspasien
Mengauskultasisuaranapa
sudah
ssebelumdansesudahsucti -
on
tidakngoroklagid
Memberikanoksigenmen
ansesak
ggunakan sudahberkurang nasalkanul -
O:-Bersihanjalannapas
Memonitorstatusnapasda noksigen
pasientampakbersi
Membukajalannapasguna
h
kantekhnik chinlift -
A:Masalahteratasisebagia
Momposisikanpasienuntu kmemaksimalkanventilas
n P:Lanjutkanintervensi
ikeluarkansecretdenganca rasuction
Dx.
-
Memonitorrespirasidan
-
statusoksigen Membuka jalan
2
S:-keluarga
nafas,gunakan teknik
mengatakan
chin
pasien
liftataujawthrustbilaperl
masihsesak -
u -
-
Keluarga
Memposisikan
pasienmengatak
pasienuntuk
angerakan
memaksimalkanventil
dindingdada
asi
masih
Melakukanfisioterapi
tidaksetabil O:-klien tampak sesak
dada jikaperlu 3
Paraf
-
Mengauskultasisuara nafas,catatadanya suara
3
tambahan -
-
RR:30x/m
Mengatur intake
A : masalh belum
untukcairan
teratasiP:lanjutkaninterve
mengoptimalkankesei
nsi
mbangan -
Memonitor respirasi danstatusO2.
-
Monitoring ratarata,kedalaman, iramadanusaha respirasi
-
Mencatat gerakan dada,amati kesimetrisan,pengguna an otottambahan, retraksi ototsupraclavicular danintercostals
-
Memonitor suara nafassepertidengkur
-
Mengauskultasi suaranafas, catat areapenurunan/tidak adanyaventilasi dan suaratambahan
-
Mengauskultasisuara paru setelah tindakanuntuk mengetahuihasilnya.
Dx. 3
-
Membuka jalan
S :- Klien
nafas,gunakan teknik
mengatakansudah
chin
tidak
liftataujawthrustbilaperl
sakitkepalalagipadas
u
aatbanguntidur dan 3
-
Memposisikanpasien untukmemaksimalkan
3
tidakkesulitanlagi
ventilasi -
-
bernapas
Melakukanfisioterapi dada jikaperlu
tidurdengan
Mengeluarkansecret
nyenyak dantidak
dengan batuk
mengalamipusing
atausuction
dan
Mengauskultasi
kesulitanbernapas
suaranafas,catatadanyas Mengatur intake untukcairan mengoptimalkankesei mbangan -
Memonitor respirasi danstatusO2.
-
Monitoring ratarata,kedalaman, iramadanusaha respirasi
-
Mencatatgerakandada,a mati kesimetrisan,pengguna an otottambahan, retraksi ototsupraclavicular danintercostals
-
Memonitor suara nafassepertidengkur
-
Mengauskultasi suaranafas, catat areapenurunan/tidak adanyaventilasi dan suaratambahan
-
A:Masalahteratasis ebagian
uaratambahan -
O : Tampak klien
Mengauskultasisuara 4
P:Lanjutkanintervensi
parusetelahtindakan
4
untuk mengetahuihasiln ya. Dx.
-
Mengkolaborasikandenga n
4
S : - Klien
tenaga
tidakmengeluhkan
medisdalam
pusingdansakit kepala -
-
-
merencanakanprogramter
Klienmengatakansu
apiyangtepat
dahmerasatenang
Membantuklienuntukmen O : Tingkat gidentifikasi
kesadaranpas
aktivitasyangmampu
ienkomposm
dilakukan
etis(GCS12) A : Masalah
Membantu
teratasiP:Intervensis elesai
untukmemilih aktivitaskonsistenyangses uaidengan
kemampuan
fisik,psikologidansosial -
Membantu untukmendapatkan alatbantuanaktivitassepert ikusi roda, krek
-
Membantu untukmembuatjadwallati handiwaktu luang
-
Membantupasien/ keluarga 4
untukmengidentifikasike kurangan Dx. 5
-
dalam
beraktivitas. Melakukan
S:--keluarga
pengkajiannyeri
mengatakan
secarakomprehensifter
pasiensudah
masuklokasi,karakteris
bisamenenangkann
tik,
yeri
durasi,frekuensi,kualitas
yangdialaminya
4
danfaktorpresipitasi -
-
-
-
n nyeriberkurang
nonverbal
setiapselesai
dariketidaknyamanan
diberikanobat
Menggunakan
O : - Luka pasien
tehnikkomunikasi
tampakbersih
teraupetikuntuk
-
padapasien
nyeripasien
sudahmengec
Mengkaji
kultur
il
yangmempengaruhi
A:Masalahteratasis
responnyeri
ebagian
Mengevaluasipengala
P :lanjutkanintervensi
Mengevaluasi ehatanlain tentangketidakefektifan kontrolnyeri masa lampau Menentukan lokasi,karakteristik, kualitas danderajat nyeri sebelumpemberian obat
-
Bengkak
mengetahuipengalaman
bersamapasiendantimkes
-
Pasienmengataka
Mengobservasireaksi
mannyerimasalampau -
-
Mengecek intruksi doktertentang jenis obat, dosis,dan frekuensi
-
Mengecekriwayatalergi
-
Memilih analgesik yangdiperlukan ataukombinasidarianalg esikketika pemberianlebih dari satu 4
-
Menentukan pilihananalgesiktergantu ngtipedanberatnya nyeri
-
Menentukan analgesikpilihan, rute pemberian,dandosisopti mal Pilih rute pemberiansecara IV, IM untukpengobatan nyeri secarateratur.
4
BAB IVPENUT UP 4.1. Kesimpulan Traumathoraksadalahlukaataucederayangmengenaironggathorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isidari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dandapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut. Trauma tumpul merupakanluka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang disebabkan oleh bendatumpul yang sulit diidentifikasi keluasan kerusakannya karena gejala-gejalaumumdan rancu(Sudoyo, 2010) Traumaadalahpenyebabkematianterbanyakpadadekade3kehidupandis eluruhkotabesardiduniadandiperkiraan16.000kasuskematian akibat trauma per tahun
yang
disebabkan
oleh
trauma
toraks
diamerika.Sedangkaninsidenpenderitatraumatoraksdiamerikaserikatdiperkirak an 12 penderita per seribu populasi per hari dan kematian yangdisebabkan oleh trauma toraks sebesar 20-25%. Dan hanya 10-15% penderitatrauma tumpul toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besarhanya memerlukan
tindakan
sederhana
untuk
menolong
korban
dari
ancamankematian (Sudoyo, 2010). Traumadadaadalah abnormalitasrangkadadayangdisebabkanolehbenturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleuraparu-paru, diafragma ataupun isi mediastinal
baik
oleh
benda
tajam
maupuntumpulyangdapatmenyebabkangangguansistempernapasan(Rendy,20 12). 4.2. Saran Penulismengetahuibahwamakalahinijauhdarikatasempurnasehinggap enulismengharapkansaranataukritikyangmembangundaripembaca makalah
ini
bisa
mendekati 46
View publication stats
kata
sempurna.
sehingga
Opini
dari
parapembacasangatberartibagikamigunaevaluasiuntukmenyempurnakanmakal ah ini. DAFTARPUSTAKA
Aru W, Sudoyo. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V. Jakarta:Interna Publishing HudakdanGallo.(2011).KeperawatanKritis:PendekatanAsuhanHolistik.Edisi -VIIIJakarta:EGC Nugroho,T.Putri,B.T,&Kirana,D.P.(2015).Teoriasuhankeperawatanagawatdarurat. Padang:Medical book Nurarif,A.H,danKusuma,H.(2015).APLIKASIAsuhankeperawatanberdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC-NOC,jilid 1. jogjakarta :penerbitbukaMediaction. Patriani. (2012). Asuhan Keperawatan pada pasien trauma dada. http://asuhankeperawatan-patriani.pdf.com/2008/07/askep-traumadada.html.Diaksespada tanggal 02 Januari2019 Rendy , M.C, & Th, M. (2012). Asuhan keperawatan medikal bedah penyakitdalam. yogjakarta:Nuhamedika
47
View publication stats