Tugas m1 KB 4 Bentuk Molekul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TIKA JULAEKHA 18021718710046 PPG DALJAB- UPI KIMIA



MODUL 1 KB 4 : BENTUK MOLEKUL Kerjakanlah tugas berikut ini (bobot masing-masing soal 20) 1.



Tentukanlah bentuk molekul dari CH4, NH4+, PCl3, HO2, CO2 H2O, BCl3, BeCl2, XeF4 Pemecahan Masalah :  CH4 → atom pusat C 1. Konfigurasi 6C : 2 4 (electron valensi atom pusat =4) Konfigurasi 1H : 1 (electron valensi = 1) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 4 dari C + 4 dari H= 8 3. PE (Pasangan Elektron) = 8/2 =4 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 4 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 4-4 = 0 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 4 dan PEB = 0 adalah Tetrahedral (AX4)



 NH4+ → atom pusat N 1. Konfigurasi 7N : 2 5 (electron valensi atom pusat =5)



Konfigurasi 1H : 1 (electron valensi = 1) 2. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 4 3. Pasangan pusat= pasangan electron= 4 4. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = Pasangan pusat – PEI = 4- 4 = 0 5. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 4 dan PEB = 0 adalah Tetrahedral (AX4)



 PCl3 → atom pusat P 1. Konfigurasi



P : 2 8 5 (electron valensi atom pusat =5)



15



Konfigurasi 17Cl : 2 8 7 (electron valensi = 7) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 5 dari P + 3 dari Cl = 8 3. PE (Pasangan Elektron) = 8/2 =4 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 4 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 4-4 = 0 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 4 dan PEB = 0 adalah Linear (AX2E2)



 HO2 Bentuk molekul HO2 (Hidroperoxyl) adalah bentuk V seperti halnya pada H2O







 CO2 → atom pusat C 1. Konfigurasi 6C : 2 4 (electron valensi atom pusat =4) Konfigurasi 8O : 2 6 (electron valensi = 6) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 4 dari C + 4 dari O= 8 3. PE (Pasangan Elektron) = 8/2 =4 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 4 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 4-2 = 2 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 2 dan PEB = 0 adalah Linear (AX2)



 H2O → atom pusat O 1. Konfigurasi 8O : 2 6 (electron valensi atom pusat = 6) Konfigurasi 1H : 1 (electron valensi = 1) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 6 dari O + 2 dari H= 8 3. PE (Pasangan Elektron) = 8/2 =4 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 2 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 4-2 = 2 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 2 dan PEB = 0 adalah Bengkok/ berbentuk V (AX2E2)



 BCl3 → Atom pusat B 1. Konfigurasi 5B : 2 3 (electron valensi atom pusat =3) Konfigurasi 17Cl : 2 8 7 (electron valensi = 7) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 3 dari B + 3 dari Cl = 6 3. PE (Pasangan Elektron) = 6/2 =3 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 3 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 3- 3 = 0 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 3 dan PEB = 0 adalah Trigonal Planar(AX3)



 BeCl2 → Atom pusat Be 1. Konfigurasi 4Be : 2 2 (electron valensi atom pusat =2) Konfigurasi 17Cl : 2 8 7 (electron valensi = 7) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 2 dari Be + 2 dari Cl = 4 3. PE (Pasangan Elektron) = 4/2 =2 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 2



5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 2- 2 = 0 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 2 dan PEB = 0 adalah Linear (AX2)



 XeF4 1. Konfigurasi



Xe : 2 8 18 18 8 (electron valensi atom pusat =8)



54



Konfigurasi 9F : 2 7 (electron valensi = 7) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 8 dari Xe + 4 dari F = 12 3. PE (Pasangan Elektron) = 12/2 =6 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 4 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 6- 4 = 2 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 4 dan PEB = 2 adalah Segi empat planar (AX4E2)



2. Mengapa geometri molekul CCl4 berbentuk tetrahedral? Penyelesaian : Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence Shell



Electron



Pair



Repultion).



Teori



VSPER



menyatakan



pasangan



elektron valensi disekitar atom akan saling tolak menolak, sehingga susunan pasangan elektron tersebut akan mengadopsi susunan yang meminimalisasi gaya tolak menolak. Minimalisasi gaya tolakan antar pasangan elektron ini akan menentukan geometri molekul.



Adanya gaya tolak-menolak menyebabkan atom-atom yang berikatan membentuk struktur ruang yang tertentu dari suatu molekul dengan demikian bentuk molekul dipengaruhi oleh banyaknya PEI (Pasangan Elektron Ikatan) maupun PEB (Pasangan Elektron Bebas) yang dimiliki pada atom pusat. Sehingga dengan menggunakan teori VSEPR maka kita dapat mengetahui bentuk geometri suatu molekul. Bentuk geometri molekul CCl4 berbentuk tetrahedral menurut teori VSEPR dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konfigurasi 6C : 2 4 (electron valensi atom pusat =4) Konfigurasi 17Cl : 2 8 7 (electron valensi = 7) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 4 dari C + 4 dari Cl = 8 3. PE (Pasangan Elektron) = 8/2 = 4 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 4 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 4- 4 = 0 6. Menurut teoriVSEPR bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 4 dan PEB = 0 adalah Tetrahedral (AX4)



3. Apa perbedaan geometri molekul dari SF6 dan NH3? Pemecahan Masalah: Geometri molekul atau sering disebut struktur molekul atau bentuk molekul yaitu gambaran tiga dimensi dari suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besarnya sudutsudut yang ada disekitar atom pusat. Teori yang digunakan untuk mempelajari gaya tolak antar sesama elektron valensi disebut teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) Dengan teori ini struktur ruang suatu senyawa dapat ditentukan dengan memperhatikan Pasangan Elektron Bebas (PEB) dan Pasangan Elektron Ikatan (PEI) dari senyawa yang bersangkutan. Dari teori tersebut maka dapat ditentukan pula perbedaan geometri molekul dari SF6 dan NH3. SF6 mempuanyai geometri molekul berupa Oktahedral (AX6) karena mempunyai 6 PEI dan tidak ada PEB disekitar atom pusat, sedangkan NH 3 mempunyai



geometri molekul berupa Piramida Trigonal (AX3E) karena mempunyai 3 PEI dan 1 PEB. Cara menentuka geometri molekul tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Bentuk Molekul SF6 1. Konfigurasi



S : 2 8 6 (electron valensi atom pusat =6)



16



Konfigurasi 9F : 2 7 (electron valensi = 7) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 6 dari S + 6 dari F= 12 3. PE (Pasangan Elektron) = 12/2 =6 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 6 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 6- 6 = 0 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 6 dan PEB = 0 adalah Oktahedral (AX6)



Bentuk Molekul NH3 1. Konfigurasi 7N : 2 5 (electron valensi atom pusat =5) Konfigurasi 1H : 1 (electron valensi = 1) 2. Jumlah electron disekitar atom pusat = 5 dari N + 3 dari H= 8 3. PE (Pasangan Elektron) = 8/2 =4 4. PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 3 5. PEB (Pasangan Elektron Bebas) = PE – PEI = 4 - 3 = 1 6. Bentuk molekul yang terjadi akibat PEI = 3 dan PEB = 1 adalah Piramida Trigonal (AX3E)



4. Jelaskanlah kenapa senyawa ion menghantarkan arus listrik dan kenapa senyawa kovalen tidak menghantarkan arus listrik Pemecahan Masalah/ Jawaban: Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa ion larut dalam bentuk ionion yang bermuatan positif dan bermuatan negative. Dengan kata lain senyawa ion mampu menghantar arus listrik dikarenakan ion-ionya memiliki keleluasaan untuk bergerak karena memiliki muatan positif dan muatan negative. Sehingga arus listrik akan dibawa oleh ionion tersebut. Hal ini berbeda dengan senyawa kovalen yang tidak dapat menghantar arus listrik dikarenakan molekul-molekulnya tidak memiliki keleluasaan untuk bergerak karena tidak memiliki muatan. Senyawa kovalen tidak larut dalam bentuk molekul-molekul yang tidak bermuatan sehingga arus listrik tidak akan bisa dibawa oleh molekul-molekul tersebut Jadi senyawa ion merupakan penghantar listrik yang baik sedangkan senyawa kovalen merupakan penghantar listrik yang buruk.



5. Jelaskanlah kenapa titik didih senyawa ion lebih tinggi dibandingkan titik didih senyawa kovalen ! PemecahanMasalah/Jawaban: Senyawa ion memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan titik didih senyawa kovalen. Hal ini dikarenakan pada senyawa ion gaya tarik antar molekulnya sangat kuat sedangkan pada senyawa kovalen gaya tarik antar molekulnya lemah. Dalam senyawa ion terlibat energi kisi, yaitu energi yang dilibatkan pada pembentukan kristal padat dari ion-ionnya. Semakin besar energi kisi suatu senyawa ion , semakin tinggi titik didihnya. Oleh sebab itu pada senyawa ionik diperlukan energi yang lebih tinggi untuk mengalahkan gaya tersebut. Akibatnya senyawa ionik memiliki titik didih yang lebih tinggi dibanding senyawa senyawa kovalen.