Tugas Manajemen Keuangan Ii - Kelompok 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN II SHORT TEAM FINANCING



NAMA KELOMPOK IX : AGUS ANGGA PRADANA



1902013726



I NYOMAN ADI SWARDIKA



1902013750



I KADEK RIKI MAHARDIKA



1902013798



I GUSTI NGURAH RANGGA SUDEWA



1902013801



FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA UNIVERSITAS HINDU INDONESIA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat,karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Modul Manajemen Keuangan II dengan pokok bahasan mengenai “Short Term Financing” ini dengan baik. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu IA. Sasmita Dewi. SE.MM. selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan II Universitas Hindu Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan membimbing kami sampai saat ini. Terimakasih juga terhadap kelompok teman teman kelompok IX sudah berjuang bersama dalam pembuatan modul pembelajaran ini. Kami sangat berharap modul ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam modul ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan modul yang telah kami buat dimasa yang akan datang. Semoga modul yang sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya modul yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi kata, pengejaan maupun materi dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan modul ini di waktu yang akan datang.



Denpasar, 19 Desember 2021



Kelompok IX



DAFTAR ISI



1. SHORT THERM FINANCE (PENDANAAN JANGKA PENDEK) Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management), merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Sumber utama jangka pendanaan jangka pendek adalah kredit dagang, pinjaman dari bank, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan barang dagangan



2. KARAKTERISTIK DASAR PENDANAAN JANGKA PENDEK a. Setiap ragam sumber pendanaan jangka pendek memiliki keunggulan dan kelemahan dari masing-masing sumber tersebut. b. Pendanaan jangka pendek dibutuhkan hanya dalam satu tahun atau beberapa tahun saja. c. Pendanaan jangka pendek dipergunakan secara musiman dan fluktuasi waktu tertentu di dalam posisi pendanaan korporasi yang dibutuhkan dalam mengantisipasi perkembangan bisnis. d. Sebagai contoh, pendanaan jangka pendek dipergunakan untuk menambah modal kerja (extra), misalnya untuk membiayai aktiva lancar atau pendanaan untuk proyek jangka panjang. e. Apabila dibandingkan dengan pendanaan jangka panjang, pendanaan jangka pendek memiliki beberapa kelebihan, sebagai contoh: mudah untuk diatur, tidak terlalu mahal biayanya, dan hanya membutuhkan agunan yang sifatnya fleksibel. f. Pengembalian pendanaan jangka pendek sangat tergantung kepada fluktuasi tingkat bunga, digunakan sebagai pendanaan baru apabila dibutuhkan dalam frekuensi kegiatan bisnis yang semakin meningkat



3. ANALISIS ATAS BEBERAPA SUMBER PENDANAAN JANGKA PENDEK A. SUMBER UTAMA PENDANAAN JANGKA PENDEK a. Kredit Dagang, b. Pinjaman Dari Bank, c. Surat-surat Berharga, d. Piutang, e. Persediaan Barang Dagangan. B. JENIS PENDANAAN JANGKA PENDEK YANG TERSEDIA a. Kredit perdagangan b. Beban yang masih harus dibayar (gaji dan pajak) c. Kredit pasar uang d. Pinjamanan jangka pendek e. Wesel (draft) f. Akseptasi bank (banker’s acceptance) g. Surat hutang (promes) h. Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan i. Menjaminkan piutang dan persediaan j. Anjak piutang (factoring) C. DANA JANGKA PENDEK BISA DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA TIPE a. Pendanaan Spontan Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Pendanaan ini dilakukan untuk hal-hal yang bersifat jangka waktu singkat dan segera harus dipenuhi serta tidak terlalu banyak persyaratan. Contoh : utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber



pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.



Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. “Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit” Contoh: Perusahaan ABC membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang Perusahaan ABC sebesar Rp 75.000.000,- Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp 300.000.000 ), maka rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu jika perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagangpun akan turun 5%. Maka tak salah kalau staf manajer keuangan Perusahaan ABC ketika membuat budget utang dengan menggunakan angka persentase pembelian kredit. b. Pendanaan Tidak Spontan Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara



Beberapa Bentuk Sumber Dana tidak Spontan: 1) Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari), tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke investor. 2) Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman). 3) Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4) Menjaminkan Piutang. adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging receivables). 5) Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. 6) Akseptasi Bank Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk melakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan eksportir, pada saat jatuh tempo wesel dimaksud atau merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel. 7) Report Suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.



D. ALASAN PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN PENDANAAN JANGKA PENDEK UMUMNYA a. Perusahaan membutuhkan dana segar untuk keperluan pembayaran modal kerja atau kebutuhan jangka pendek yang harus dipenuhi dalam tempo satu tahun atau kurang b. Laba ditahan tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan operasional perusahaan c. Sumber dana jangka pendek tersedia cukup banyak, mudah dan biaya yang mengiringi lebih rendah d. Manajemen keuangan lebih memilih untuk mengambil utang dibandingkan menunggu dana dari sektor lain. E. KEUNTUNGAN MELAKUKAN PEMBIAYAAN DANA JANGKA PENDEK a. Biaya Lebih murah. Pada umumnya ketika menggunakan pembiayaan jangka pendek ini lebih menekankan kepada pengelolaan aktiva lancar. Sehingga akan mudah diprediksi dan lebih mudah dalam penggunaan dananya. Biaya yang dikeluarkan ketika untuk jangka pendek pun lebih murah. Pembiayaan jangka pendek ini dijadikan banyak perusahaan dalam memaksimalkan kondisi keuangan. Hal ini dikarenakan sumber dana yang tersedia lebih banyak, namun biaya yang mengiringi lebih rendah. b. Tidak Khawatir Ketika Akan Melakukan Pembayaran. Ketika melakukan pembiayaan dana jangka pendek, tidak perlu khawatir ketika akan melakukan pembayarannya. Dengan waktu yang relatif singkat, akan dengan mudah memperkirakan seberapa besar untuk melunasi pembiayaan tersebut tanpa mengganggu kestabilan keuangan yang berjalan. c. Pembiayaan Jangka Pendek Sudah Pasti dan Mutlak. Biaya yang dapat masuk ke dalam jangka pendek memiliki sifat pasti dan dapat dianggarkan. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi anda, karena dapat melihat bagaimana arus kas anda secara lebih real dan efisien. d. Penggunaan Dana Lebih Fleksibel. Karena dana ini dapat digunakan untuk kebutuhan operasional, tentunya akan lebih fleksibel dan dapat digunakan kapan saja ketika membutuhkannya. Apalagi sebuah usaha yang lebih sering dalam penggunaan dana yang satu ini. Tentu proses



menggunakan dan mengembalian dana akan lebih mudah. Ketika digunakan sebagai operasional, itu berarti pemulihan pengembalian biaya lebih cepat. e. Tingkat Bunga Lebih Rendah dan Penyelesaian Dana Dengan Jangka Pendek Hanya Menggunakan Aktiva Lancar. F. CARA PENGELOLAAN PENGGUNAAN DANA JANGKA PENDEK YANG BENAR a. Memisahkan uang untuk berbagai macam kebutuhan b. Menyimpan uang dengan bermacam-macam tabungan c. Mencatat pendapatan dan pengeluaran d. Membeli barang yang mana benar-benar butuh bukan keinginan e. Mengalokasikan uang dengan benar



4. EVALUASI PENDANAAN JANGKA PENDEK Dalam evaluasi ini akan dimuat dalam bentuk 5 pertanyaan mengenai Pendanaan Jangka Pendek : 1) Bagaimana resiko yang dihadapi jika menggunakan pembiayaan jangka pendek ? Jawaban : Resiko yang akan dihapadi jika menggunakan pembiayaan jangka pendek yaitu : jumlah pinjaman yang terbatas dengan tenggat waktu yang pendek, jumlah cicilannya tinggi sehingga dalam pembiayaan jangka pendek tidak cocok untuk modal usaha karena kita bisa merasa terbebani dengan cicilan yang besar, biaya administrasi yang tinggi, dan biaya denda keterlambatan yang besar. 2) Apa saja yang dapat dijadikan agunan fasilitas pendanaan jangka pendek? Jawaban : Agunan yang berkualitas tinggi berupa surat berharga dan atau asset kredit. 3) Apakah ada kewajiban pelaporan Daftar Aset Kredit yang memenuhi kriteria agunan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek? Jawaban : Ya. Bank wajib menyampaikan laporan Daftar Aset Kredit yang memenuhi persyaratan untuk menjadi agunan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek kepada Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan sekali yaitu untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember, paling lambat



tanggal 15 (lima belas) setelah posisi akhir bulan bersangkutan. Untuk pertama kalinya laporan Daftar Aset Kredit disampaikan untuk posisi bulan Juni. 4) Apa saja macam macam pinjaman jangka pendek itu? Jawaban : Pembiayaan Jangka Pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. ➢ Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : •



Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji, dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accrualsmeningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.







Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaanyang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli.



5) Apa tujuan pendanaan jangka pendek, dan kapan baiknya menggunakan pendanaan jangka pendek ? Jawaban : Tujuan pendanaan jangka pendek yaitu untuk dapat mendukung pembiayaan dana kepada UKM dengan durasi waktu biasanya 1-2 tahun. Pembiayaan jangka pendek ini baik digunakan untuk kebutuhan mendesak, kebutuhan sementara, untuik, melancarkan arus kas perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA



Prof. Dr. Manahan P. Tampubulon, Manajemen Keuangan, ( Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013). Supriyanto, Y., Shita Lusi Wardhani, dan Retno Wulandari. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, 2017 Masdupi, Erni., Rahmiati. Dasar Dasar Keputusan Pendanaan Dalam Perusahaan, Padang: Sukabina Press, 2014 Sindanglaya. Modul Level Dasar (CABF) Manajemen Keuangan Edisi I, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2019 Manahan P, Manajemen Keuangan (Finance Management): Konseptual, Problem & Studi Kasus, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuty. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006)