Tugas MP - Proposal - Drainase U-Ditch [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS



METODOLOGI PENELITIAN



NAMA NPM JURUSAN MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH



: : : : :



YEP EKA FRIYADI 2010018312035 MAGISTER TEKNIK SIPIL METODOLOGI PENELITIAN Prof. Dr. HENDRA SUHERMAN, S.T., M.T Prof. NASFRYZAL CARLO, M.Sc., IPM, PA



UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2021



Pengaruh Penggunaan Beton Pracetak (U-Ditch) pada Saluran/Drainase di Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi



Abstrak Sistem saluran pracetak (U-Ditch) merupakan salah satu inovasi beton pracetak yang dipergunakan sebagai saluran, baik untuk saluran drainase maupun saluran irigasi. U-Ditch ini dibuat atau dikerjakan pada sebuah pabrik beton precast. Beton precast adalah suatu produk yang dibuat dengan komposisi campuran beton yang terdiri dari semen, pasir, air, batu split, besi waremesh dan tambahan pengeras beton untuk meningkatkan kualitas dari betonnya. Untuk berbagai proyek drainase atau gorong-gorong, U-Ditch bisa jadi alternatif. Saluran U-Ditch mulai digunakan di beberapa infrastruktur drainase, termasuk di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Ukuran U-Ditch bervariasi, tergantung dari fungsi serta besar debit air yang akan dialirkan. Pemesanan bisa dilakukan di pabrik beton atau supplier dengan menentukan mutu beton dan ukuran yang diinginkan. Saluran U-Ditch beton bertulang dapat memberikan hasil cukup baik dari pada drainase konvensional atau manual manual. Lebih penting lagi, pendekatan baru ini sederhana dan mudah diterapkan. Inovasi ini telah lolos uji pada aspek metode teknis konstruksi maupun pekerjaan konstruksi pada tahun 2015-2017, sehingga tersedia untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang mencapai kualitas yang diminta hingga saat ini. Dimana material U-Ditch mudah dalam pengendalian kualitas dibandingkan dengan material konvensional, proses pekerjaan proyek saluran menjadi lebih cepat, sehingga menekan biaya dan meminimalisir gangguan pada masyarakat.



Kata Kunci : Beton precast, U-Ditch, drainase.



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



Latar Belakang Peristiwa curah hujan yang memecahkan rekor telah meningkat secara



signifikan secara global dan dalam kombinasi dengan perluasan perkotaan terjadi peningkatan masalah banjir perkotaan air permukaan (Bricker and Bell 2020). Pertumbuhan tutupan lahan yang kedap air telah menyebabkan peningkatan volume limpasan yang dialirkan melalui sistem saluran pembuangan (Babovic and Mijic 2019a). Selama beberapa periode waktu dan di lokasi yang berbeda, drainase perkotaan dianggap sebagai sumber daya alam yang vital, teknis pembersihannya yang mudah, sebagai transportasi limbah yang efisien, mengatasi masalah banjir, air limbah yang mengganggu dan dapat menyebar penyakit. Sistem



manajemen



hujan



mengandalkan



saluran



drainase



yang



mengumpulkan air hujan dan air limbah di dalam ruang perkotaan dan membawanya pergi untuk dibuang kebadan air. Seiring waktu, terutama di abad ke-19, perubahan signifikan terjadi dalam praktik teknik menuju kesempurnaan konsep ini, tetapi paradigma utamanya tetap sama : “air hujan dan air limbah lainnya harus dikumpulkan di daerah perkotaan dan dibuang ke luar lingkungan perkotaan secepat dan selengkap mungkin (Ugbong and Budagov 2016). Kota adalah wilayah dengan jaringan orang, sumber daya, dan infrastruktur yang sangat terhubung dan padat, menghasilkan sistem perkotaan yang bekerja dengan efisiensi yang meningkat. Pada saat yang sama, jaringan perkotaan dan



masyarakat sangat rentan terhadap dampak banjir yang menyebabkan meluasnya kerusakan ekonomi, lingkungan, dan sosial (Vercruysse, Dawson, and Wright 2019). Infrastruktur drainase air hujan dirancang untuk menyampaikan besaran curah hujan tertentu (yaitu curah hujan rencana) yang diperoleh dari distribusi probabilitas curah hujan ekstrim, yang didasarkan pada catatan curah hujan historis dan diasumsikan tidak bergerak (Xiong et al. 2018). Drainase diartikan sebagai pembuangan air permukaan atau air tanah dari suatu daerah, baik secara gravitasi maupun dengan menggunakan pompa air melalui suatu saluran (Jahan et al. 2020). Kondisi drainase yang buruk merupakan salah satu penyebab banjir dan genangan di Sungai Penuh. Kondisi ini memprihatinkan semakin parah karena banyaknya drainase yang rusak dan tidak berfungsi, timbunan sampah di drainase, serta partisipasi masyarakat yang kurang dalam menjaga kebersihan drainase dan permukiman (Sari 2019). Umumnya, arah aliran darat ditentukan oleh arah gravitasi disepanjang jalan, tetapi hal ini dapat diubah oleh struktur antropogenik seperti rumah, gedung, dan tanggul. Genangan perkotaan dapat membatasi atau sepenuhnya menghalangi fungsi sistem lalu lintas dan memiliki konsekuensi tidak langsung seperti hilangnya peluang bisnis dan ekonomi (Lee et al. 2015). Pembangunan yang terus berlanjut dan curah hujan yang tinggi sebagai akibat dari perubahan iklim, akan memperburuk dampak banjir perkotaan dan menurunkan kualitas infrastruktur drainase tradisional yang memberikan perlindungan banjir (Vercruysse et al. 2019). Beberapa model dan metode telah mengusulkan



pengurangan



curah



hujan



atau



infiltrasi



tetap



untuk



mempertimbangkan dampak drainase dalam pemodelan banjir perkotaan (Li et al. 2020). Sistem drainase konvensional dengan prinsip membuang air hujan secepat mungkin ke sungai untuk mengalirkan tanah masih diterapkan di kota ini (Science 2020). Kota-kota harus menyesuaikan sistem drainase mereka untuk mengatasi pengaruh penggunaan lahan dan perubahan iklim terhadap risiko banjir yang semakin meningkat (Babovic and Mijic 2019b). Pendekatan utilitas tradisional yang diharapkan optimal, setidaknya dalam bentuknya yang paling dasar, tidak cukup untuk mengatasi tantangan keputusan dengan karakteristik perubahan iklim. Pendekatan utilitas yang diharapkan menggunakan distribusi probabilitas apriori untuk memperkirakan manfaat dan biaya proyek potensial (Babovic and Mijic 2019b). Yang menarik di sini adalah jaringan drainase perkotaan yang mencakup air hujan, selokan sanitasi, dan gabungan sistem air hujan sanitasi yang terletak di bawah tanah di kedalaman dangkal dan di dekat jaringan jalan (Yang et al. n.d.). Di indonesia saat ini, beberapa perusahaan lokal yang bergerak di bidang industri beton pracetak telah membuat berbagai ukuran dan bentuk saluran pracetak (U-dicth) untuk digunakan sebagai alternatif konstruksi pracetak (Kapasitas et al. 2020). Sistem beton pracetak dan prategang telah diterapkan sejak tahun 2007, namun sayangnya penerapannya belum optimal karena metode konstruksi yang dilakukan belum dilakukan secara integral (Nurjaman et al. 2017). Sistem Saluran U-Ditch beton bertulang merupakan salah satu inovasi dari beton pracetak yang dipergunakankan sebagai saluran, baik untuk saluran drainase



maupun saluran irigasi (Matasik et al. 2019). Ukuran dan ketinggian saluran UDitch ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi saluran yang diinginkan. Suatu Beton pracetak yang diproduksi dengan baik menggunakan standar akan menghasilkan suatu sistem konstruksi yang memiliki ketahanan yang baik (Wagola and Kemal 2020). Di Kota Sungai Penuh saluran drainase yang di bangun oleh pemerintah daerah sudah mulai menggunakan tipe saluran pracetak (U-Ditch). Oleh karena itu diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah Kota Sungai Penuh untuk menggunakan produk U-Ditch sebagai pengganti saluran drainase konvensional yang digunakan selama ini.



1.2.



Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan



penggunaan produk saluran drainase U-Ditch di Kota Sungai Penuh sebagai berikut : a.



Belum maksimalnya penerapan penggunaan produk saluran drainase UDitch di Kota Sungai Penuh oleh kontraktor sebagai pengganti saluran drainase konvensional.



b.



Masih rendah/lemahnya pengelolaan proyek konstruksi dalam berbagi hal seperti keterbatasan dana, teknologi, peralatan dan metode, dan sumber daya manusia yang kurang berkualitas.



c.



Terbatasnya kemampuan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan yang menggunakan produk saluran drainase U-Ditch sehingga sering kali menyebabkan kegagalan, baik waktu, mutu maupun kualitas konstruksi.



1.3.



Pertanyaan Penelitian Berdasarkan masalah diatas, maka pertanyaan penelitan yang akan



ditanyakan adalah : a)



Bagaimana



memaksimalkan



pekerjaan



konstruksi



drainase



yang



menggunakan produk U-Ditch. b) Kendala-kendala apa saja yang menjadi penghambat pencapaian standar mutu untuk pekerjaan drainase yang menggunakan produk produk UDitch.



1.4.



Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini dimaksudkan untuk :



a)



Mengetahui cara memaksimalkan pekerjaan konstruksi drainase yang menggunakan produk U-Ditch.



b) Mengetahui kendala-kendala yang menjadi penghambat pencapaian standar mutu untuk pekerjaan drainase yang menggunakan produk produk U-Ditch.



1.5.



Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut ;







Bagi Mahasiswa a) Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya pada bidang manajemen proyek yang terkait dengan bidang drainase yang menggunakan produk U-Ditch.



b) Memberikan pemahaman pada mahasiswa dalam penyelesaian masalah pada bidang manajemen proyek yang menggunakan produk U-Ditch. 



Bagi Institusi Pendidikan Tinggi a) Peningkatan jumlah penelitian dan referensi/rujukan untuk pelaksanaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan bidang manajemen proyek yang menggunakan produk U-Ditch. b) Memberikan manfaat lain sebagai bentuk pengayaan hasil karya mahasiswa sehingga dapat dijadikan sebagai koleksi ilmiah dalam rangka penyusunan dokumen barang akreditasi program studi dimasa akan datang.







Bagi Dunia Konstruksi a) Peningkatan jumlah penelitian dan referensi/rujukan untuk pelaksanaan penelitian selanjutnya yang terkait dengan bidang manajemen proyek yang menggunakan produk U-Ditch. b) Memberikan manfaat lain sebagai bentuk pengayaan hasil karya mahasiswa sehingga dapat dijadikan sebagai koleksi ilmiah dalam rangka penyusunan dokumen barang akreditasi program studi dimasa akan datang. Meningkatkan



kemampuan



perusahaan



dalam



mengelola



proyek



konstruksi khususnya yang menggunakan produk U-Ditch dalam pencapaian mutu/hasil pekerjaan yang efektif dan efisien.



1.6.



Ruang Lingkup Penelitian Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian ini meliputi :



a) Penelitian ini difokuskan pada pekerjaan konstruksi saluran drainase dalam Kota Sungai Penuh, Propinsi Jambi. b) Responden penelitian adalah pihak-pihak yang memiliki kompetensi sesuai objek pembahasan yang terdiri dari Kontraktor Pelaksana, Pengawas dan Owner sebagai pemilik pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah Dinas PUPR Kota Sungai Penuh. BAB II STUDI PUSTAKA 2.1



Drainase Drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang



mempelajari usahauntuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Drainase perkotaan/terapan adalah ilmu drainase yang diterapkanmengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisilingkungan sosial budaya yang ada di kawasan kota (Dewansyah 2018). Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam



perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Drainase juga



dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas (keasinan), dimana drainase merupakan salah satu cara pembuangan kelebihan air yang tidak di inginkan pada suatu daerah, serta caracara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang yang lain, drainasea adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju



kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Kegunaan dari saluran drainase adalah sebagai berikut : 1.



Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.



2.



Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.



3.



Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.



4.



Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi banjir.Saat ini drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat penting. Kualitas manajemen suatu kota dilihat dari kualitas sistem drainase yang



ada. Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air. Genangan air menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok, menjadi sarang nyamuk, dan sumber penyekit lainnya, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sistem jaringan drainase perkotan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu : 1.



Sistem Drainase Mayor. Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem Saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer, kanal-kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan



pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini. 2.



Sistem Drainase Mikro. Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang termasuk dalam Sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, goronggorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar. Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.



2.2



Beton U-Ditch U Ditch adalah saluran



dari



beton



bertulang dengan



bentuk



penampang huruf U dan juga bisa diberi tutup. Umumnya digunakan sebagai saluran drainase ataupun irigrasi. Ketinggian saluran terbuka ini dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi saluran yang diinginkan. Selain itu seiring dengan perkembangan jaman, produk precast yang saat ini banyak diproduksi dan dicari orang adalah U Ditch dengan harga U Ditch yang relatif terjangkau membuat pekerjaan saluran semakin cepat selesai dengan kualitas yang baik. Cover Uditch adalah material beton yang berfungsi sebagai penutup pada saluran drainase, yang sangat praktis dalam tahap pemasangannya tidak memakan waktu yang lama dan mempercepat schedule pekerjaan pada proyek.



Cover U Ditch ini memiliki spesifikasi yang berbeda-beda mulai dari diameter terkecil hingga diameter terbesar sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Kelebihan penggunaan beton U Ditch dalam pembuatan saluran drainase adalah akan didapatkan hasil yang lebih presisi, dan waktu pengerjaan lebih cepat. Namun, kekurangannya adalah dari segi biaya dan dalam penggunaan alat. Berikut ini merupakan langkah singkat dari pembuatan beton precast U Ditch : 1.



Mempersiapkan cetakan dan besi tulangan wire meshyang sesuai ukuran yang diinginkan.



2.



Mempersiapkan besi tulangan yang akan dipakai (wiremesh M6) yang sudah dibengkokkan sesuai dengan ukuran beton u ditch yang akan dicetak.



3.



Untuk mencetak beton precast inimenggunakan bahan dasar pasir, kerikil yang bersih dengan perbandingan berat untuk 1 m3 untuk semen 448 kg pasir 667 kg, kerikil 1000 kg, air 215 liter yang disesuaikan kemudian dicetak pada cetakan (menggunakan Ready Mixx).



4.



Setelah adukan beton sudah siap maka didalam cetakan sudah berisi tulangan yang siap di cor, penuangan adukan beton dilakukan secara perlahan sambil di rojok menggunakan concrete vibrator.



5.



Setelah itu ditunggu beberapa hari/jam agar beton mengeras dan mudah dalam pelepasan cetakan.



BAB III METODE PENELITIAN



Untuk mencapai tujuan suatu penelitian, maka diperlukan desain penelitian yang di dalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang sistematis, terorganisasi dan dapat berjalan secara efektif, efesien serta tepat sasaran. Di dalam rancangan tersebut dijelaskan mengenai metode penelitian dan analisa yang digunakan sesuai pendekatan yang ditetapkan. 3.1



Tahapan Identifikasi Masalah



Pada tahap identifkasi masalah dijelaskan masalah-masalah yang terkait dengan substansi pembahasan ataupun topik yang diangkat. Dimulai dengan menemukan masalah yang timbul dengan menggali semua fakta. Alat ukur yang digunakan adalah dengan menggunakan satu set kuesioner yang disusun berdasarkan ukuran-ukuran tertentu dan memuat beberapa variabel yang menjelaskan kendala dalam penggunaan saluran beton pracetak U-Ditch untuk saluran drainase. Masing-masing pertanyaan akan disediakan pilihan jawaban sebagai berikut : 1. Sangat Berpengaruh 2. Berpengaruh 3. Ragu-ragu 4. Tidak Berpengaruh 5. Sangat Tidak Berpengaruh



Pilihan jawaban yang disediakan pada masing-masing daftar pertanyaan memberikan gambaran tentang intensitas pengaruh variabel kendala terhadap permasalahan yang dihadapi.



3.2



Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey



yang bersifat deskriptif-analisis, yaitu pengambilan sampel dari populasi. Penelitian dilakukan secara kuantitif dan kualitatif. Responden yang dijadikan sampel penelitian adalah orang yang terlibat secara aktif dalam proyek konstruksi



drainase yang menggunakan beton pracetak U-Ditch seperti Direktur Proyek, Site Manager dan Pelaksana Lapangan serta Pengawas Lapangan. Alat pengumpul data primer menggunakan kuisioner yang diberikan kepada orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan proyek seperti diatas.



3.3



Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerjaan pada proyek



konstruksi drainase yang menggunakan beton pracetak U-Ditch dalam lima tahun terakhir dalam Kota Sungai Penuh. Sementara yang menjadi sampelnya adalah beberapa proyek konstruksi drainase di beberapa titik dalam Kota Sungai Penuh.



3.4



Tahapan Pengolahan Data



3.4.1



Input Data Pada tahap ini, data-data yang diperoleh diolah agar mendapatkan yang lebih akurat.



3.4.2



Uji Validitas Validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan yang diberikan



mencerminkan apa yang diteliti atau mampu mengukur elemen faktor dalam penelitian.



3.4.3



Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat



pengukuran dapat dipercara keandalannya. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali



untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur dapat dikataka reliable.



3.4.4



Analisa Korelasi Analisa korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel atau



lebih. Analisis korelasi dalam mencari hubungan antara variabel tanpa memperhatikan ada atau tidaknya hubungan kausal diantara variabel-variabel tersebut. Tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain : a.



Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel.



b.



Bila sudah ada hubungan untuk melihat keeratan hubungan antar variabel.



c.



Kemudian untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan) atau tidak berati (tidak meyakinkan)



3.5



Tahap Analisa dan Kesimpulan Pada tahap ini akan dibuat analisa dan kesimpulan hasil penelitian



berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berikut rekomendasi dan tindak lanjut yang dapat dilaksanakan dimasa akan datang.



Daftar Pustaka Babovic, Filip, and Ana Mijic. 2019a. “The Development of Adaptation Pathways for the Long-Term Planning of Urban Drainage Systems.” Journal of Flood Risk Management 12. doi: 10.1111/jfr3.12538. Babovic, Filip, and Ana Mijic. 2019b. “The Development of Adaptation Pathways for the Long-Term Planning of Urban Drainage Systems.” 12(March 2018):1–12. doi: 10.1111/jfr3.12538. Bricker, Stephanie H., and Rachel A. Bell. 2020. “Infiltration Efficiency and Subsurface Water Processes of a Sustainable Drainage System and Consequences to Flood Management.” (July 2019):1–17. doi: 10.1111/jfr3.12629. Dewansyah, Ismawan. 2018. “Analisis Dan Perencanaan Sistem Drainase Di Jl . Raden Gunawan 2 Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung.” 6(3):1–8. Jahan, Istiak, Abdullah Al, Baker Mazumdar, and Sk Mashrur. 2020. “Menganalisis Kualitas Layanan Trotoar Pejalan Kaki Dalam Kondisi Lalu Lintas Campuran Dengan Mempertimbangkan Variabel Laten.” 146(April). doi: 10.1061/(ASCE)UP.1943-5444.0000563. Kapasitas, Komparasi, Lentur Saluran, Drainase Beton, and Innovation Type. 2020. “Naskah Diterima: 13 September 2020 Journal of Science and Technology Naskah Disetujui: 09 Oktober 2020.” (September). Lee, S., H. Nakagawa, K. Kawaike, and H. Zhang. 2015. “Urban Inundation Simulation Considering Road Network and Building Configurations.” 1–10. doi: 10.1111/jfr3.12165. Li, Donglai, Jingming Hou, Junqiang Xia, Yu Tong, Dong Yang, Dawei Zhang, and Xujun Gao. 2020. “An Efficient Method for Approximately Simulating Drainage Capability for Urban Flood.” Frontiers in Earth Science 8. doi:



10.3389/feart.2020.00159. Matasik, Rael Rabang, M. W. Tjaronge, Rudy Djamaluddin, and Rita Irmawaty. 2019. “Effect of FRP Strengthening on Flexural Capacity of Precast U-Ditch Channel.” International Journal of Civil Engineering and Technology 10(2). Nurjaman, Hari, Lutfi Faizal, Nyoman Suaryana, Binsar Hariandja, Gambiro, Purnomo, and Siswo Wicaksono. 2017. “Design, Development, and Application of Precast and Prestressed Concrete System for Rigid Pavement in Indonesia.” AIP Conference Proceedings 1903(November). doi: 10.1063/1.5011510. Sari, Komala. 2019. “Management Strategy of Sustainable Urban Drainage in Pekanbaru City Management Strategy of Sustainable Urban Drainage in Pekanbaru City.” doi: 10.1088/1755-1315/361/1/012007. Science, Environmental. 2020. “Study of Inundation Control on Kelayan Regional Inundation Handling Unit in Banjarmasin , South Borneo Study of Inundation Control on Kelayan Regional Inundation Handling Unit in Banjarmasin , South Borneo.” doi: 10.1088/1755-1315/448/1/012124. Ugbong, Innocent A., and Ivan V. Budagov. 2016. “Formulating an Optimal Drainage Model for the Calabar Area Using Cartographic Techniques.” Journal of Ecological Engineering 17(1):1–9. doi: 10.12911/22998993/61183. Vercruysse, Kim, David A. Dawson, and Nigel Wright. 2019. “Interoperability : A Conceptual Framework to Bridge the Gap between Multifunctional and Multisystem Urban Flood Management.” (October 2018):1–11. doi: 10.1111/jfr3.12535. Wagola, Erwin Syaiful, and Muhammad Tharik Kemal. 2020. “EFISIENSI KAPASITAS LENTUR BETON PRACETAK ( U-DITCH ).” 14(2):99–103. Xiong, Lihua, L. E. I. Yan, T. A. O. Du, Pengtao Yan, Lingqi Li, and Wentao Xu. 2018. “IMPACTS OF CLIMATE CHANGE ON URBAN EXTREME RAINFALL AND DRAINAGE INFRASTRUCTURE PERFORMANCE : A CASE STUDY IN WUHAN CITY , CHINA †.” doi: 10.1002/ird.2316. Yang, Soohyun, Kyungrock Paik, Gavan S. Mcgrath, Christian Urich, Praveen Kumar, and P. Suresh C. Rao. n.d. “Functional Topology of Evolving Urban Drainage Networks.”