Tugas Pancasila Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN



DISUSUN OLEH :



TUGAS PANCASILA



1. AKBAR DILLA SANCA NIM : 1810311017 2. ILHAM RIZKI ALHASYBI NIM : 1810311005 3. MATEAS ARIFIN NIM : 1810311020 SABTU, 3 NOVEMBER 2018



1. Menggali sumber historis pancasila sebagai sumber etika pada orla, orba dan reformasi. Membandingkan dan menunjukan kekhasan yang terdapat pada masing - masing zaman. Bentuk pelanggaran etis yang dilakukan masing - masing zaman Jawaban : Pada zaman orde lama, pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai philosofische grondlsag. Artinya yaitu nilai - nilai pancasila belum di tegaskan kedalam sistem etika, tetapi nila - nilai moral telah terdapat pandangan hidup masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai - nilai kemadirian seperti berdikari Zaman orde baru, pancasila dalam sistem etika bertendensi untuk disosialisasikan melalui penataran P-4 dan di instituisikan melalui wadah BP-7 Zaman reformasi, pancasila sebagai sistem etika disini memiliki arti bahwa pancasila digunakan secara universal dan masif sehingga rakyat dapat merasakan esensi dari pancasila itu sendiri Pelanggaran disetiap zaman yaitu : Pelanggaran terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Lama berupa sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat. Sistem pemerintahan yang menganut paham presidential ini menyekat dan membatasi paham - paham yang berkembang karena adanya sistem pemerintahan tersebut sehingga masyarakat sulit untuk maju. Pelanggaran terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Baru terkait dengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan penyelenggaraan negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena nepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu. Selain itu adanya pembatasan atau hilangnya kebebasan berpendapat yang hilang dari zaman ini menambah alan lembar hitam dari pada orde baru, sulitnya untuk mengemukakan pendapat serta rasa takut yang menghantui untuk berekspresi menjadi sejarah yang tidak bisa hilang bahkan tertulis dalam sejarah secara abadi. Hal inilah tentu yang diinginkan oleh masyarakat untuk dapat mengekspresikan diri



Pelanggaran terhadap sistem etika Pancasila pada era Reformasi berupa eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya, munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi. Ketidak bertanggung jawaban masyarakat dalam menyampaikan pendapat justru menambah rusaknya esensi pancasila karena hanya mengedepankan nafsu yang terpapar diatas



2. menggali sumber sosiologis tentang berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistemetika berdasarkan sila - sila pancasila. Berbagai bentuk kearifan lokal dan hambatan lokal dalam kelompok etnis tertentu Jawaban : Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat



berbagai



etnik



di



Indonesia.



Misalnya,



orang



Minangkabau



dalam



hal



bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi mutiara kearifan lokal yang bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga memerlukan penelitian yang mendalam



Sila pertama : a.



Bali terdapat “Pariangan” artinya harmoni dengan tuhan



b.



Dayak Kanayatri terdapat “adil ka’talimo, bacuramin ka’sarunga, ba sengat ka’jubata” artinya adil sesama, berkaca surgawi, bergantung pada Yang Esa



c.



Aceh terdapat “Udep tsare mate syahid” artinya hidup bahagia, meninggal diterima Allah SWT.



Sila kedua : a.



Minahasa terdapat “Sitou Timou, Tumou Tuo” artinya saling saling menopang dan hidup menghidupkan: manusia hidup dan untuk manusia lain.



b.



Jawa timur terdapat “Antarantaran ugo” artinya persaudaraan



c.



Bugis terdapat “Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong” artinya saling mengingatkan, saling menghargai, saling memajukan.



Sila ketiga: a.



Kaili terdapat “Rasa Risi Roso Nosimpotobe” artinya sehati, sealur pikir, setopangan, sesongsongan.



b.



Sasak (Lombok) terdapat “bareng ayong jari sekujung” artinya bersama-sama lebur dalam satu



c.



Poso terdapat “Sintuwu Maroso” artinya persatuan yang kuat: walau banyak tantangan, masalah, tidak ada siapapun yang dapat memisahkan persatuan warga Poso tanpa memandang suku, agama, ras dan antargolongan).



d.



Wamena terdapat “Ninetaiken O’Pakeat” artinya satu hati satu rasa.



Sila keempat: a.



Minangkabau dalam hal musyawarah memakai prinsip “bulat air” oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”.



b.



Bali terdapat “Sangkep” artinya Rapat



Sila kelima: a.



Dayak Bahau terdapat “Murip Ngenai” artinya makmur sejahtera.



b.



Ambon (Maluku) terdapat “Pela Gandong” artinya saudara yang dikasihi, penguatan persaudaraan lewat kegotongroyong dalam kehidupan.



c.



Kalimantan Selatan terdapat “Kayuh baimbai” artinya bekerjasama.



d.



Jambi terdapat “Lindung melindungi bak daun sirih, Tudung menudung bak daun labu, Rajut merajut bak daun petai” artinya saling tolong menolong/saling menghargai.



e.



Provinsi Nusa Tenggara Barat terdapat “Patju” artinya rajin giat, tak mengenal putus asa.



Dalam mengambil keputusan untuk permasalahan bersama tentu kita ingin semua pihak diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Contoh etika dalam bermusyawarah adalah menyampaikan usulan atau saran dengan tutur kata yang sopan serta jangan memotong pembiacaraan orang lain. Kita beruntung karena masyarakat Indonesia masih banyak yang menjunjung sila Pancasila di kehidupan sehari-hari.



Untuk hambatan lokal diantaranya yaitu : a. Jumlah penduduk Hal inj bermaksud bahwa, dengan adanya jumlah penduduk yang tidak tepat dalam mendiami suatu daerah, akan menyebabkan suatu interpretasi masyarakat dimana naluri untuk bertahan hidup meningkat, masyarakat yang akan hanya mementingkan dirinya sendiri karena jumlah penduduk akan mempengaruhi laju produksi dan konsumsi suatu daerah. Sehingga semakin banyaknya jumlah penduduk maka bahan makanan yang dapat dikonsumsi akan sedikit. Hal ini tentu mengurangi implementasi masyarakat terhadap sistem etika pancasila dimasyarakat sendiri. b. Kemiskinan dan Kesenjangan Kemiskinan dan kesenjangan merupakan salah satu masalah yang paling berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial. Masalah sosial yang bersumber dari kemiskinan dan kesenjangan atau kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pokok, sering kali tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan dengan faktor lain. Kemiskinan bukan saja menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di banyak negara berkembang. Kemiskinan juga mempengaruhi orang bertindak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, meskipun tindakan tersebut kadang bertentangan dengan aturan atau norma-norma yang sudah ada atau pun berkaitan dengan kerusakan lingkungan. Maka dari itu kemiskinan dan lingkungan maerupakan isu strategis dan menjadi tantangan utama dalam proses pembangunan berkelanjutan c. Adanya sifat kedaerahan Hal ini bermaksud yaitu masyarakat yang fanatik terhadap kedaerahannya, masyarakat yang hanya mengedepankan kesukuannya dan menganggap bahwa sukunya lebih baik dari suku yang lain. Hal ini tentu bertentangan dan menjadi hambatan untuk mengimplementasikan sistem etika pancasila sendiri.



3. Menggali sumber politis tentang pancasila sebagai sistem etika dalam bentuk perilaku politik yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan nilai - nilai pancasila Jawaban : Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit. Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan juga dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur sosial, politik, ekonomi. Etika politik memiliki 3 dimensi, yaitu tujuan, sarana, dan aksi politik itu sendiri. Dimensi tujuan terumuskan dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat dan hidup damai yang didasarkan pada kebebasan dan keadilan. Dimensi sarana memungkinkan pencapaian tujuan yang meliputi sistem dan prinsip-prinsip dasar pengorganisasian praktik penyelenggaraan negara dan yang mendasari institusi-institusi sosial. Dimensi aksi politik berkaitan dengan pelaku pemegang peran sebagai pihak yang menentukan rasionalitas politik. Rasionalitas politik terdiri atas rasionalitas tindakan dan keutamaan. Tindakan politik dinamakan rasional bila pelaku mempunyai orientasi situasi dan paham permasalahan



4. Argumen dan faktor - faktor penyebab terjadinya penyimpangan atas pancasila sebagai sistem etika pada zaman orde lama, orde baru, dan reformasi A. Pada zaman Orde Lama, Pemilu diselenggarakan dengan semangat demokrasi yang diikuti banyak partai politik, tetapi dimenangkan empat partai politik. Tidak dapat dikatakan bahwa pemerintahan di zaman Orde Lama mengikuti sistem etika Pancasila, bahkan ada tudingan dari pihak Orde Baru bahwa pemilihan umum pada zaman Orde Lama dianggap terlalu liberal karena pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung otoriter.



Hal lain yang menjadi evaluasi dari hal diatas yaitu sistem etika Pancasila pada zaman Orde Lama berupa sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat. Argumentasi saya : hal ini tentu menjadi dampak yang buruk bagi bangsa karena sistem otoriter yang dijalankan dari pada paham sistem pemerintahan presidensial. Hal ini mendekadensikan bahkan mematikan dari esensi sistem etika pancasila sendiri. Faktor faktor yang mendorong hal ini antara lain, tingginya rasa percaya kepada pemerintah dan menganut apa kata pemerintah secara absolut tanpa adanya kritikan yang masuk pada saat itu. Kurangnya para masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi juga menjadi faktor adanya hal tersebut. B. Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Baru Terkait dengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan penyelenggaraan negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena nepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu Argumentasi : hal tersebut tentulah menjadikan lembar hitam dari pada sistem etika pancasila. Hal ini justru mendistorsi perkembangan pemahaman dan hak kebebasan berpendapat yang tersekat dari pada penyimpangan tersebut.



Adanya pembagian



jabatan yang menimbulkan KKN membuat rugi masyarakat dari berbagai aspek, baik infrastruktur dan IPTEK nya. C. Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada era Reformasi Berupa eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya, munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi. Argumentasi : penyimpangan ini tentu menjadi suatu hal yang perlu untuk diperbaiki karena adanya kebebasan berpendapat tanpa dilandasinya kewajiban bertanggung jawab atas apa yang disampaikan menjadi hal yang buruk. Hal ini akan menjadikan masyarakat yang hanya berani bersuara dan enggan untuk mendengar aspirasi yang lain. Sehingga hal ini tentu akan menhakibat gesekan - gesekan bahkan bisa menjadi perang antar



saudara karena mudahnya seseorang untuk mengemukakan pendapatnya tanpa dilandasi fakta dan data yang ada Faktor - faktor : -



masyarakat yang lebih memahami tentang idealisme luar seperti komunisme dan liberalisme sehingga paham sistem etika pancasila sendiri terlupakan



-



gaya hidup yang hedonisme dan westernisasi, menjadi suatu hal kini tidak lagi tabu dalam aspek pergaulan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA http://fitriaisahanggraeni.blogspot.com/2017/09/urgensi-pancasila-sebagai-etikabangsa.html?m=1 https://brainly.co.id/tugas/15166595 https://student.unud.ac.id/inyomandyanatripayana/news/70517 http://kataloggeografi.blogspot.com/2014/12/tantangan-tantangan-kearifan-lokal.html?m=1