Tugas Pembuatan Tempe [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



PEMBUATAN TEMPE Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok Mata pelajaran IPA (Bioteknologi) Kelas 9A



Guru Pengampu : MOH. FAISOL AL GUTSNI, SH Disusun oleh : Kelompok 2 ( kelas 9A) 1.



NADILA PRATAMA WULANDARI



2.



NUR AZIZAH



3.



MUHAMMAD FERDIAN RIZKI



4.



BAYU PERMANA



5.



NOVAL ARDIANSYAH



Mts. HASANUDDIN GEDANGAN – SIDOARJO 2020



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan judul “Pembuatan Tempe”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



23 Maret 2020 Penulis,



ii



DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ...........................................................................................



i



KATA PENGANTAR .....................................................................................



ii



DAFTAR ISI ...................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN.................................................................................



1



A. LATAR BELAKANG .........................................................................



1



B. RUMUSAN MASALAH......................................................................



2



C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH ...............................................



2



D. MANFAAT PEMBUATA MAKALAH .............................................



2



BAB II METODOLOGI...................................................................................



3



A. ALAT DAN BAHAN...........................................................................



3



B. PROSEDUR KERJA............................................................................



3



C. DOKUMENTASI PELAKSANAAN PERCOBAAN.........................



4



BAB III PENUTUP..........................................................................................



5



A. KESIMPULAN.....................................................................................



5



B. SARAN.................................................................................................



5



DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................



iv



iii I



1



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan bioteknologi telah melalui sejarah yang panjang sebelum manipulasi genetic mulai berkembang. Bioteknologi telah dikenal dan dilakukan oleh masyarakat tradisional, walaupun tanpa sebutan bioteknologi. Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan proses genetic alami seperti mutasi dan rekombinasi genetic. Salah satu contoh produk bioteknologi konvensional yang banyak diterapkan oleh masyarakat kita adalah pada aspek pangan yakni pembuatan tempe yang berbahan dasar kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa



khasiat,



seperti



dapat



mencegah



dan



mengendalikan



diare,



mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, mencegah anemia, menghambat penuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.  Pembuatan tempe tergolong gampang-gampang susah, hal ini dikarenakan bahan yang digunakan mudah untuk kita dapat namun dalam proses pembuatannya haruslah se steril mungkin, baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang



berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tapai bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih, menggunakan air hujan bisa mengakibatkan tapai tidak berhasil dibuat Berdasarkan uraian di atas, maka untuk mengetahui bagaimana mikroba dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu makanan, atau menghasilkan produk tertentu, maka kegiatan praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui pembuatan tempe, agar kita sebagai siswa dapat menambah keterampilan dalam menghasilkan produk bioteknologi secara konvensional. B. RUMUSAN MASALAH Dari uraianlatar belakang diperoleh rumusan masalah : 1. Bagaimana cara pembuatan tempe? 2. Bagaiman peran Rhizopus oligosporus dalam pembuatan tempe? C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH Tujuan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara membuat tempe 2. Untuk mengetahui peran Rhizopus oligosporus dalam proses



pembuatan



tempe



D. MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH Manfaat bagi Siswa : 1. Siswa akan mengetahui cara kerja atau proses pembuatan Tempe dengan menggunakan Bioteknologi 2. Siswa akan memperdalam pemahaman materi mengenai Bioteknologi konvensional dengan menjadikan percobaan ini sebagai acuan atau contoh agar mempermudah pemahaman tentang materi. 3. Pengamatan ini dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan setiap siswa Manfaat bagi pembaca: 1. Laporan pengamatan ini akan membantu dalam memahami materi Bioteknologi konvensional terutama dalam pembuatan Tempe 2. Pengamatan yang terdapat dalam laporan ini akan dapat dikembangkan oleh pembaca, sehingga dapat memperoleh hal yang baru dalam pengetahuan. 3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca.



2 I



3 I



BAB II METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN Bahan-bahan : 1. Biji kedelai sebanyak 1 kg 2. Ragi Tempe 1 sendok makan Alat: 1.



Panci,



2.



kompor gas,



3.



tampah,



4.



tapisan,



5.



sendok nasi,



6.



ember,



7.



pembungkus, terdiri dari



8.



serbet.



9.



lilin



B. PROSEDUR KERJA 1. Kedelai direndam dengan air bersih selama satu hari satu malam.  2. Setelah direndam sehari semalam dalam air rendaman, lalu kulit ari kedelai dibuang dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah. 3. Kedelai yang telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru dan bersih selama ± 30 menit sampai titik didih tercapai.  Kemudian rebusan kedelai ditiriskan pada tampah yang beralaskan daun Pisang, lalu didinginkan. 4. Setelah rebusan kedelai dingin dan mulai kering, taburkan bibit tempe (ragi) sebanyak 1 sendok makan untuk 1 kg kedelai yang telah di siapkan sampai benar-benar merata. 5. Kedelai yang sudah dicampur bibit tempe, di lakukan 2 perlakuan yang berbeda dalam pembungkusan : 6. Perlakuan pertama, dibungkus dengan daun pisang yang telah dilayukan. 7. Perlakuan yang kedua, kedelai yang telah diberikan ragi dibungkus dengan menggunakan plastik, setelah kedelai masuk dalam plastik ujung dari plastik di rekatkan dengan cara mendekatkan ujung dari plastik yang tebuka keapi dari lilin. Setelah plastik tertutup bagian sisi dari plastik tersebut di lubangi menggunakan jarum atau lidi.



8. Setelah itu disimpan selama dua hari. 9. Pengamatan dilakukan pada hari kedua, untuk melihat hasil yang didapatkan dari pembuatan Tempe. C. DOKUMENTASI PELAKSANAAN PERCOBAAN



Mencuci kedelai sampai bersih



merebus kedelai



Memberi ragi tempe pada kedelai



membungkus bahan tempe



Hasil tempe yang sudah matang



4 I



5 I



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan data yang kami peroleh dari proses pengamtan ini, kami dapat menyimpulkan bahwa : 1. Tempe merupkan salah satu produk bioteknologi terbuat dari kedelai yang difermentasikan oleh Rhizopus oligosporus. 2. Peran Rhizopus oligosporus dalam pembutan tempe adalah Rhizopus akan menggunakan Oksigen dan menghasilkan CO2 yang akan menghambat beberapa organisme perusak. Adanya spora dan hifa juga akan menghambat pertumbuhan



kapang



yang



lain.



Jamur



tempe



juga



menghasilkan



antibiotikayang dapat menghambat pertumbuhan banyak mikrobia. 3. Untuk pembungkusan tempe sebaiknya menggunakan bahan daun pisang, untuk menghindari tempe yang dibuat tidak cepat membusuk. Cita rasa tempe kedelai ditentukan oleh jenis kedelainya dan ditentukan juga oleh jenis pembungkus yang digunakan selama fermentasi. Selama ini yang kita ketahui ada dua jenis pembungkus tempe, yaitu plastik dan daun pisang. Kemasan plastik memiliki kelebihan yaitu kuat, ringan, tidak karatan serta dapat diberi warna, sedangkan kelemahannya adalah molekul kecil yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Daun pisang memiliki kelebihan pembungkus alami yang tidak mengandung bahan kimia, mudah ditemukan, mudah di lipat dan memberi aroma sedap. B. SARAN 1.



Sebaiknya dalam praktikum pembuatan tempe ,alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dan kemudian disterilkan agar pembuatan tempe dapat berhasil kita lakukan.



2.



Sebagai pembaca umum, diharapkan laporan ini dapat menambah wawasan anda menjadi lebih luas lagi dalam hal pembuatan tempe



DAFTAR PUSTAKA Galih. 2015. Pembuatan Tempe. http://neogalih. blogspot. com/2011/04/laporan -bioteknologi-pembuatan-tempe.html? showComment=1354114354422#c56713896 1209048253.



Diakses pada



tanggal 13 Maret 2015. Nurhidayat. 2015. Tahapan Proses Pembuatan Tempe. http://nurhidayat.lecture .ub .ac .id /2009/04/28/tahapan-proses-pembuatan-tempe/#comments. Diakses pada tanggal 25 November 2012.



iv I