Tugas Pengembangan Kurikulum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI SEBUAH PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA



Nama



: Ridwan La Ode Idrus



Nim



: 105061106520



Prodi/Kelas : Pendidikan Dasar/C



Kurikulum sekolah dasar pada umumnya meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I hingga kelas VI. Kurikulum yang sekarang ini sedang berlangsung di Indonesia adalah Kurikulum 2013. Dengan adanya Pengembangan kurikulum 2013 adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar mengajar, antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengembangan kurikulum yang mengacu pada kreasi sumbersumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar mengajar. Pengembangan kurikulum 2013 seperti pengembangan kurikulum pada umumnya terdiri dari beberapa tingkat, yaitu pengembangan kurikulum tingkat nasional, pengembangan kurikulum tingkat



wilayah, pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, pengembangan silabus, dan pengembangan program pembelajaran. Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013 di sekolah dasar diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, dan aktif. Adapun secara konseptual, pengembangan kurikulum 2013 di sekolah dasar dapat menjadi sebuah peluang dan tantangan pengembangan pendidikan di Indonesia. Penerapan kurikulum 2013 menjadi peluang sekaligus tantangan bagi guru untuk mewujudkan cita-cita pendidikan. Tenaga pendidikan dan kependidikan ditantang untuk menjembatani kondisi ideal dan kondisi nyata dunia pendidikan. Peluang Pengembangan kurikulum 2013 sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Tantangan bagi para perancang kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan



kebutuhan perkembangan terkini sesungguhnya adalah bagaimana merancang kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Adapun beberapa keunggulan kurikulum 2013, antara lain: 1. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing; 2. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu; dan 3. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama berkaitan dengan keterampilan. Hal-hal yang mendasari lahirnya kurikulum 2013 setidaknya ada tujuh asumsi antara lain : 1. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru profesional dan tidak mampu melakukan proses pembelajaran secara optimal; 2. Banyak sekolah yang mengoleksi sejumlah mata pelajaran dan pengalaman, sehingga mengajar diartikan hanya sebagai kegiatan menyajikan materi yang terdapat dalam setiap mata pelajaran;



3. Peserta didik bukanlah tabung kosong yang dapat diisi atau ditulis sekehendak guru melainkan individu yang memiliki sejumlah potensi yang harus dikembangkan; 4. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi; 5. Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi yang dimilkinya secara optimal; 6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensikompetensi potensial yang tersusun secara sistematis sebagai jabaran dari seluruh aspek kepribadian peserta didik, yang mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan; dan 7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensinya secara optimal.