Tugas Perancangan Sistem Kerja Mobil Mainan Tamiya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANCANGAN ASSEMBLY CHART DAN OPERATION PROCESS CHART PRODUK MOBIL TAMIYA



Perancangan Sistem Kerja I TIO 1 2018



Disusun Oleh : Kristin Bonur (1118004) Abraham Kwera H (1118008) Ferry Kurniawan (1118031) Muhammad Adelaide Z (1118035)



Dosen Pengampu :



Indah Kurnia Mahasih Lianny, ST, MT.



PRODI TEKNIK INDUSTRI OTOMOTIF POLITEKNIK STMI JAKARTA



i



KATA PENGANTAR



Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Modul ini kami buat untuk memenuhi tugas kami dalam mata kuliah Perancangan Sistem Kerja 1. Di dalam mata kuliah tersebut kami ditugaskan untuk membuat Assembly Chart (AC) dan Operation Process Chart (OPC) . Untuk itu sebagai tahap memenuhi tugas tersebut, penulis telah melaksanakan perakitan mainan Mobil Tamiya. Dalam melaksanakan praktikum tersebut, penulis banyak mendapatkan data dan keterangan guna untuk memenuhi laporan ini. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih, kepada: 1. 2.



Indah Kurnia Mahasih Lianny, ST, MT, selaku dosen Praktikum Analisis Perancangan Sistem Kerja 1 Politeknik STMI Jakarta; Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga yang telah ikut memberikan dorongan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini;



Dengan demikian, penulis dalam laporan ini mengharapkan kritik, saran, dan pendapat yang mendorong agar penulis lebih baik lagi dalam membuat laporan-laporan yang akan datang karena penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan laporan ini.



Jakarta, 27 Maret 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL................................................................................................................................. iiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang .................................................................................................... 1



1.2



Perumusan masalah ............................................................................................. 1



1.3



Tujuan Penilitian ................................................................................................. 2



1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 3 2.1



Analisis dan Perancangan Sistem Kerja (TTCK)................................................ 3



2.1.1



Pengertian ................................................................................................... 3



2.1.2



Ruang Lingkup ............................................................................................ 3



2.1.3



Metode ........................................................................................................ 4



2.2



Perancangan Metode Kerja ................................................................................. 4



2.2.1



Method Study (Symbol ASME) .................................................................. 5



2.2.2



Alat Method Study (Tools) ......................................................................... 7



BAB III ISI 3.1



10



Pengumpulan Data ............................................................................................ 10



3.1.1



Deskripsi Produk ........................................................................................... 10



3.1.2



Komponen ..................................................................................................... 11



3.2



Pengolahan Data ............................................................................................... 13



3.2.1



Assembly Chart ............................................................................................. 13



3.2.2



Operation Sistem Chart ................................................................................. 14



BAB IV ANALISIS MASALAH ........................................................................................................ 15 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18



iii



DAFTAR TABEL Tabel 3.1.2.1 Komponen dan Fungsi Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 .................. 12



iv



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2.2.1 Contoh Diagram Assembly Chart ..................................................... 8 Gambar 2.2.2.1 Contoh Diagram Operation Proses Chart .......................................... 9 Gambar 3.1.1 Mobil Tamiya model Blizard Eagle 870 ............................................ 10 Gambar 3.1.2 Mobil Tamiya model Blizard Eagle 870 ............................................ 10 Gambar 3.1.2.1 Komponen Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 ................................. 11 Gambar 3.1.2.2 Chasis,ban,dan dinamo Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 .............. 11 Gambar 3.1.2.2 Body dan Aksesoris Mobil Tamiya Blizard Eagle 870................... 11 Gambar 3.2.1 Assembly Chart .................................................................................. 13 Gambar 3.2.1 Operation Proses Chart....................................................................... 14



v



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang



Peta kerja adalah sebuah gambaran yang menjelasakan kegiatan – kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Pada Peta Kerja terdapat cara kerja dan langkah langkah di dalam sebuah proses manufaktur. Di dalam peta kerja tidak hanya berisi cara kerja atau langkah – langkah mengolah produk yang akan dibuat, tetapi juga berisi transportasi, penyimpanan, pemeriksaan dan perakitan, bahkan idle dari mesin ataupun operator. Dengan adanya cara kerja ataupun langkah – langkah tersebut dapat di lakukan evaluasi dan pengurangan serta perbaikan dari Peta Kerja tersebut. Perbaikan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi idle, meningkatkan jumlah produksi, meningkatkan produktivitas dan bertujuan untuk menurunankan cost untuk menaikkan profit. Peta Kerja pada dasarnya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Peta Kerja Keseluruhan dan Peta Kerja Setempat. Pada praktikum ini, Peta Kerja yang digunakan adalah Assembly Chart (AC) dan Operation Process Chart (OPC). Perakitan yang ada pada Peta Kerja seperti Assembly Chart (AC) dan Operation Process Chart (OPC) memerlukan evaluasi pada fakta yang terjadi disaat peta kerja yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan yang ada untuk meningkatkan tingkat efektifitas dan efisiensi dari proses kerja yang ada. 1.2



Perumusan masalah



Perumusan masalah yang akan menjadi objek kajian pada praktikum adalah sebagai berikut : 1. Bagaiamana menggunakan sistem proses produksi yang signifikan dan tepat? 2. Bagaimana mengatasi masalah yang sering terjadi dalam proses produksi? 3. Bagaimana menghemat biaya produksi? 4. Bagaimana mempercepat proses produksi? 5. Bagaimana merancang suatu sistem proses produksi?



1



1.3



Tujuan Penilitian



Tujuan penelitian praktikum adalah sebagai berikut : 1. Mampu merancang dan memahami sistem produksi yang signifikan dan tepat. 2. Mampu merancang dan memahami dan mengatasi masalah yang sering terjadi dalam proses produksi. 3. Mampu merancang Assembly Chart (AC) dari sebuah produk. 4. Mampu merancang Operation Process Chart (OPC) dari sebuah produk. 1.4 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori mengenai peta kerja keseluruhan. BAB III Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi tentang deskripsi produk mainan rakitan otomotif, perancangan peta perakitan produk mainan rakitan otomotif, dan perancangan peta proses operasi produk mainan rakitan otomotif. BAB IV Analisis Masalah Bab ini berisi tentang analisis peta perakitan dan peta proses operasi dengan dot & chech technique (5W+1H). BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan terhadap hasil analisis masalah yang telah dilakukan serta saran terhadap lingkungan dan sistem kerja selama praktikum.



2



BAB II LANDASAN TEORI 2.1



Analisis dan Perancangan Sistem Kerja (TTCK)



Metode rekayasa adalah untuk mengukur, menganalisis dan mendesain kerja manual. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti Human Factors Engineering dan Human Factors and Ergonomic. 2.1.1



Pengertian



Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik – teknik dan prinsip – prinsip untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang lebih baik. Prinsip – prinsip ini bertujuan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta aman, sehat, dan nyaman bagi pekerja. Tujuan – tujuan ini dikemas menjadi EASNEP (Efektif, Aman, Sehat, Nyaman, Efisiensi, dan Produktif). Sistem Kerja adalah sistem yang terdiri atas manusia (pekerja), mesin dam peralatan, material, dan lingkungan yang berinteraksi untuk menghasilkan produk berkualitas dengan produktivitas tinggi. Efisiensi ini berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang akan dikerjakan, waktu pembuatan yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan atau akibat – akibat psikologis dan sosiologis dari pekerjaan yang bersangkutan. Aktivitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip – prinsip atau teknik – teknik mendapatkan rancangan sistem dan tata cara kerja yang paling efektif dan efisien. 2.1.2



Ruang Lingkup



Ruang lingkup perancangan sistem kerja meliputi penataan sistem kerja dan pengukuran sistem kerja. Penataan sistem kerja berisi prinsip – prinsip yang mengatur komponen – komponen sistem kerja (manusia, alat, bahan, dan lingkungan) untuk menghasilkan alternatif – alternatif sistem kerja terbaik yang didapatkan. Karena yang begitu banyak adanya alternatif maka melakukan pengukuran sistem kerja dilakukan. Ada empat kriteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik dari suatu sistem kerja, waktu serta beban – beban fisik, psikologis, dan sosiologis.



3



Suatu sistem kerja dapat dikatakan baik ketika waktu penyelesaian sangat singkat, beban – beban fisik tidak melampaui batas (misalnya alat yang dipakai untuk bekerja), serta akibat – akibat psikologis dan sosiologis harus minimum (misalnya kondisi lingkungan kerja yang dapat mengurangi performance pekerja). 2.1.3



Metode



Dalam perencanaan sistem kerja dapat dilakukan ke dalam 2 metode, yaitu Assembly Chart (AC) dan Operation Process Chart (OPC). Perencanaan sistem kerja menggunakan metode Assembly Chart (AC) yaitu menggambarkan hubungan komponen – komponen yang akan dirakit dalam suatu produk. Metode lainnya yang dapat digunakan adalah Operation Process Chart (OPC) yang menggambarkan langkah – langkah proses pengerjaan material dari bahan baku hingga menjadi komponen atau produk jadi. 2.2



Perancangan Metode Kerja



Peningkatkan metode proses produksi dapat menghasilkan penggunaan yang lebih efektif dari : 1. Bahan, tenaga manusia, mesin dan metode 2. Pabrik dan peralatan 3. Lingkungan kerja Unsur – unsur yang memengaruhi metode kerja adalah sebagai berikut : 1. Man : Merujuk pada manusia atau tenaga kerja. 2. Machine : Merujuk pada mesin yang digunakan sebagai alat penunjang kegiatan produksi perusahaan. 3. Method : Merujuk pada metode / prosedur sebagai panduan pelaksanaa kegaiatan perusahaan. 4. Materials : Merujuk pada bahan baku sebagai bahan utama dan untuk diolah sampai menjadi produk akhir untuk diserahkan kepada konsumen. 5. Enviroment : Merujuk pada lingkungan yang berhubungan dengan pabrik atau tempat proses pengerjaan produksi.



4



2.2.1



Method Study (Symbol ASME)



Lingkaran melambangkan operasi, misalnya memaku, mengebor benda kerja, dan mengetik. Tanda panah melambangkan transportasi, misalnya memindahkan beban dengan kereta dorong, mengangkat benda dengan alat penarik, memindahkan tanpa bantuan alat angkatan. Segi empat melambangkan pemeriksaan, misalnya menguji kualitas atau kuantitas bahan, membaca skala temperatur, dan meneliti informasi tertulis. Huruf D melambangkan suatu penantian, misalnya bahan dalam kereta dorong menunggu untuk diproses lebih lanjut, menunggu elevator, dan surat – surat menunggu untuk disimpan. Tanda segitiga melambangkan penyimpanan, misalnya tumpukan bahan mentah di gudang, barang jadi tersusun pada tempatnya, penyimpanan surat – surat. Aktivitas Ganda dilambangkan sebagai pergabungan antara 2 lambang operasi



➢ Operasi Kegiatan operasi suatu proyek akan mengalami perubahan sifat (fisik maupun kimiawi) dalam suatu proses tranformasi. Kegiatan kerja disini juga dilakukan manusia (operator) atau mesin dan keduanya. Beberapa contoh operasi kerja sebagai berikut : • Material Process Chart o Sebuah material dikerjakan dalam proses permesinan dengan engine lathe, milling machine, grinding machine, dan lain – lain. o Sebuah billet dipanaskan dalam suatu furnace. o Selembar kertas diketik dengan mesin ketik dalam kegiatan administrasi



5



• Man-Process Chart o Gerakan tangan operator untuk pemakanan feeding dalam proses membubut, mengedrill, dan lain – lain. o Memasang mur dan baut pada proses merakit. o Memukul paku ➢ Transportasi Kegiatan transportasi terjadi bila fasilitas kerja lainnya - yang dianalisa bergerak berpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi kerja. Contoh kegiatan transportasi disini adalah : • Memindahkan material dengan tangan, holist, truck, conveyor, dan lain – lain • Bergerak, berjalan, membawa objek dari suatu lokasi kerja ke lokasi kerja yang lainnya • Meletakkan/memindahkan material menuju atau dari mesin, container, conveyor, dan lain – lain. • Membuat gambar kerja dari bagian disain kebagian produksi. ➢ Inspeksi Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila suatu obyek diperiksa dari segi kualitas maupun kuantitas yang sesuai dengan karakteristik performans yang distandardkan. Beberapa contoh pemeriksaan adalah : • Meneliti dimensi benda kerja dengan menggunakan alat ukur (gage). • Membaca dial indicator atau instrumen – instrumen pengukur lainnya. • Menghitung jumlah benda yang diterima dari hasil pembelian. ➢ Menunggu (Delay) Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain menunggu. Contoh – contoh untuk keadaan menunggu ini antara lain seperti : • Material atau benda kerja diletakkan di container, menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kerja berikutnya. • Obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa. • Material menunggu diproses karena adanya kerusakan teknis pada mesin.



6



➢ Menyimpan (Storage) Proses penyimpanan terjadi apabila obyek disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika obyek itu akan kembali diambil, biasanya akan memerlukan prosedur perijinan yang khusus. Contoh yang sesuai dengan kegiatan menyimpan ini, yaitu : • Bahan baku, supplies, dan lain – lain yang disimpan dalam gudang pabrik. • Dokumen atau arsip yang disimpan dalam rak atau lemari khusus. • Uang atau surat berharga lainnya yang dimpan dalam brankas. ➢ Aktivitas Ganda Seringkali dijumpai kondisi – kondisi dimana dua elemen kerja harus dilaksanakan secara bersamaan. Sebagai contoh disini adalah kegiatan operasi yang harus dilakasanakan bersama dengan kegiatan pemeriksaan pada stasiun kerja yang sama pula. 2.2.2



Alat Method Study (Tools)



Peta Kerja Keseluruhan adalah peta kerja yang menggambarkan kegiatan kerja secara keseluruhan dari mulai sampai menjadi produk. Peta kerja dapat dibagi menjadi : 1. Operation Process Chart 2. Multi Product Process Chart 3. Flow Process Chart 4. Flow Diagram Untuk praktikum ini berfokus pada Assembly Chart (AC) dan Operation Process Chart (OPC). 2.2.2.1 Assembly Chart (Definisi, Kegunaan, Cara / Langkah, Contoh) •



Definisi Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antar komponen – komponen yang dirakit menjadi suatu produk.







Kegunaan Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan – perakitan komponen tersebut.



7











Cara atau Langkah Rakitan yang terbentuk menunjukkan cara yang mudah untuk memahami : o Komponen – komponen yang membentuk produk o Menggambungakn beberapa komponen yang ada o Komponen yang menjadi suatu bagian perakitan o Aliran komponen ke dalam suatu perakitan o Keterakaitan antara komponen dengan rakitan o Gambaran menyeluruh dari suatu perakitan o Urutan waktu komponen bergabung bersama o Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan Contoh



Gambar 2.2.2.1 Contoh Diagram Assembly Chart (Sumber ; https//www.google.com)



2.2.2.2 OPC •



Definisi Operation Process Chart adalah diagram yang menggambarkan langkah – langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku sampai menjadi komponen atau produk jadi.



8







Kegunaan 1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan anggarannya 2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku 3. Salah satu alat untuk menentukan tata letak pabrik 4. Salah satu alat untuk melakukan perbaikan metode kerja 5. Sebagai alat untuk latihan kerja







Cara atau Langkah 1. Pada baris paling atas terdapat kepala peta “ Operation Process Chart ”, dan identifikasi lain : Nama obyek yang dipetakan, nama pembuat peta, tanggal dilakukan pemetaan, cara yang digunakan, nomor peta, dan nomor gambar. 2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, untuk menunujukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses. 3. Lambang – lambang ditempatkan pada arah vertikal, yang menujukkan terjadinya perubahan proses. 4. Penomoran suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan urutan operasi yang terjadi. 5. Penomoran terhadap suatu kegiatan inspeksi diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi. 6. Pada bagian bahwa OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi : jumlah operasi, jumlah inspeksi, serta jumlah yang diperlukan.







Contoh



Gambar 2.2.2.1 Contoh Diagram Operation Proses Chart (Sumber ; https//www.google.com/)



9



BAB III ISI 3.1



Pengumpulan Data



3.1.1



Deskripsi Produk Mobil Tamiya model Blizard Eagle 870 merupakan mobil yang dibuat oleh perusahaan yang bernama Auldey. Mobil tamiya merupakan sebuah mainan yang dimainkan dengan cara menyalakan switch untuk bergerak. Penggerak utama pada mobil tamiya adalah dinamo, pada mobil tamiya model Blizard Eagle 870 tidak memiliki sistem 4WD namun memiliki putaran dinamo yang lebih besar dari pada yang lain karena menggunakan dinamo yang dibuat secara modifikasi oleh perusahaan Auldey itu sendiri. Mobil tamiya model Blizard Eagle 870 memiliki fitur yang tersembunyi pada bagian belakangnya dengan cara menarik ekor pada bagian belakangnya yang akan membuat sayap pada mobil tamiyanya akan naik dan turun jika mendorongnya.



Gambar 3.1.1 Mobil Tamiya model Blizard Eagle 870 (Sumber ; Dok.Pribadi)



Gambar 3.1.2 Mobil Tamiya model Blizard Eagle 870 (Sumber ; Dok.Pribadi)



10



3.1.2



Komponen



Gambar 3.1.2.1 Komponen Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 (Sumber:Dok.Pribadi)



Gambar 3.1.2.2 Chasis,ban,dan dinamo Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 (Sumber:Dok.Pribadi)



Gambar 3.1.2.2 Body dan Aksesoris Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 (Sumber:Dok.Pribadi)



11



Nama Komponen Gear Ban Dinamo Body Chasis



Fungsi



Gear Box



Berfungsi sebagai penerus putaran pada dinamo Berfungsi sebagai media penggerak mobil tamiya Penggerak utama mobil tamiya Sebagai pelindung tamiya Sebagai tempat menaruh dinamo dan komponen lainnya Sebagai tempat penutup dinamo dan gear



Aksesoris Body



Sebagai pemercantik mobil tamiya



Holder



Sebagai pengunci body dan aksesoris



Spacer



Sebagai pemisah dan juga pengencang ban



Gasket



Sebagai pelindung body bagian atas



Screw



Sebagai pengencang komponen komponen tamiya



Pengunci Body



Sebagai pengunci antara chasis dengan body mobil tamiya



Tabel 3.1.2.1 Komponen dan Fungsi Mobil Tamiya Blizard Eagle 870 (Sumber:Dok.Pribadi)



12



3.2



Pengolahan Data



3.2.1



Assembly Chart



Gambar 3.2.1 Assembly Chart (Sumber;Dok.Pribadi)



13



3.2.2



Operation Sistem Chart



Gambar 3.2.1 Operation Proses Chart (Sumber;Dok.Pribadi)



14



BAB IV ANALISIS MASALAH Dalam perancangan sistem kerja Mobil Tamiya ini kami menemukan beberapa faktor yang memengaruhi dari segi Man, Machine / Mesin, Metode, Material, Environtment. Rinciannya sebagai berikut : • Man



Pada perakitan dan operasi proses mayoritas masih menggunakan tenaga manusia khusunya pada perakitan mobil Tamiya sedangkan pada operation proses chart manusia dijadikan sebagai operator untuk mengambil dan menaruh material dan benda jadi • Machine / Mesin Pada proses produksi Mobil Tamiya, mesin yang digunakan hanya dapat memproduksi satu jenis parts per mesinnya, maka dapat dimaksimalkan dengan menggunakan Molding baru yang dapat meningkatkan jumlah produksi dengan cara sebuah mesin dapat menghasilkan sebagian besar parts dari Mobil Tamiya. • Metode Metode yang digunakan dalam memproduksi Tamiya yaitu Assembly Chart dan Operation Prosess Chart. Pada Assembly Chart kita dapat mengetahui diagram yang menggambarkan hubungan antara komponen komponen yang akan di rakit dari sebuah Mobil Tamiya. Masalah yang sering terjadi pada Assembly Chart yaitu pada penulisan komponen dan sub – komponen dalam produk tesersebut, dengan memerhatikan faktor sub assembling sebelum kita merakitnya menjadi sebuah produk yang utuh. Pada Operation Process Chart kita dapat mengetahui peta kerja urutan kerja dengan cara membagi beberapa bagian pekerjaan tersebut dan dapat mengetahui elemen – elemen operasi pada Mobil Tamiya secara detail. Masalah yang sering terjadi pada Operation Process Chart yaitu kita harus mengetahui nama nama komponen apa saja yang akan digunakan pada saat memproduksi Mobil Tamiya, dan dengan memperhatikan tata letak, simbol dan aliran perpindahan pada saat memproduksi Mobil Tamiya. • Material Material yang digunakan saat memproduksi Mobil Tamiya yaitu plastik. Masalah pada aspek material ketika memproduksi Mobil Tamiya, sebaiknya material yang digunakan untuk memproduksi Mobil Tamiya harus menggunakan



15



bahan yang tidak berbahaya untuk kesehatan manusia karena sebagian besar pengguna Mobil Tamiya yaitu anak kecil. Sehingga bahan baku yang digunakan juga harus diketahui apakah bahan tersebut berbahaya bagi kesehatan atau tidak. • Environment Pada memproduksi Mobil Tamiya pabrik harus mengetahui apakah bahan tersebut dapat berdampak buruk terhadap lingkungan atau tidak, dan pabrik tersebut juga harus mengatahui aspek pengolahan dan pembuangan limbah sehingga limbah tersebut tidak akan merusak lingkungan yang berada di sekitar pabrik. Perusahaan juga seharusnya menerapkan HSE ( Healthy, Safety, Environtment ) yang bertujuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program.



16



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat mempelajari cara, tahapan dan proses dalam merakit produk Mobil mainan Tamiya. Sehingga hasil praktikum yang telah kita lakukan dapat dipelajari dalam membuat perakitan produk berikutnya menjadi lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu. Dapat dianalisa sehingga dapat menentukan elemen-elemen kerja yang dipakai atau digunakan. Dari hasil analisa yang telah dibuat ke dalam diagram operation process chart dan assembly chart, maka dapat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang efisien dan efektif untuk mengurangi atau mereduksi idle / delay dalam suatu kegiatan produksi. Assembly Chart dibuat untuk memudahkan operator dalam membaca petunjuk mengenai langkah langkah dalam melakukann perakitan Mobil mainan Tamiya. Langkah langkah proses produksi tersebut terdiri dari serangkaian kegiatan perakitan komponen komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Operation Process Chart dibuat untuk memudahkan operator agar dapat mengetahui proses pembuatan Mobil mainan Tamiya, Operation Process Chart juga berperan dalam menentukan tata letak pabrik, sehingga proses pembuatan menjadi lebih terarah dan efisien. 5.2 Saran 1. Sebelum praktikum hendaknya mempelajari dan memahami terlebih dahulu mengenai materi praktikum. 2. Hendaknya saat praktikum lebih berhati-hati dalam melakukan proses perakitan agar tidak terjadi kerusakan pada komponen. 3. Harus teliti dalam membuat Assembly Chart dan Operation Process Chart, untuk menghindari kesalahan dalam proses produksi. 4. Sebaiknya peneliti memahami terlebih dahulu langkah-langkah operasi perakitan Mobil mainan Tamiya.



17



DAFTAR PUSTAKA http://maribelajarapk.blogspot.com/2014/05/peta-kerja.html http://www.sumberpengertian.co/pengertian-5-m-dalam-manajemen-lengkap http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/2016_APK_01_-_Pendahuluan_APK__Amalia.pdf http://belajar-industri.blogspot.com/2011/08/apa-itu-assembly-chart-ac-penjelasan.html http://yudiprmanamr.blogspot.com/2011/10/assembly-chart.html Wignjosoebroto,Sritomo.2006.StudiGerakDanWaktu.Surabaya.GunaWidya https://www.researchgate.net/figure/Operation-process-chart-for-assembly-of-air-flowregulator-Kadota-and-Sakamoto-1992_fig2_302177900 https://dokumen.tips/documents/assembly-chart-dan-operation-process-chart-meja.html https://tesis disertasi.blogspot.com/2010/02/contoh-sistematika-penulisan.html



18