Tugas Pratikum Ipa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



Template LKP (Laporan Kegiatan Praktikum) LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 1 CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP, MODUL 2 MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA, MODUL 3 MAKANAN, MODUL 4 MEKANIK, MODUL 6 GLOMBANG, MODUL 7 OPTIK



DOSEN PENGAMPU : LENI HENDRAINI M.PD (NAMA : HESTI NURAINI) (NIM : 85675757 3 )



UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



LEMBAR DATA DATA MAHASISWA FOTO



:



Nama NIM/ID Lainnya Program Studi Nama Sekolah



: : :



HESTI NURAINI____________________________________ 856757573____________________________________ PGSD BI _UT_____________________________________



DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM) FOTO



Nama(Gelar)



:



Nip/Id Lainnya Instansi Asal



: :



Nomor Hp Alamat Email



: :



LENI HENDRAINI M.pd_____________________________________ ______________________________________ ______________________________________ ______________________________________ PERNYATAAN KEASLIAN KARYA



Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama Mahasiswa



: : hesti nuraini……………………………



PRAKTIKUM IPA DI



NIM SD Program Studi



: 856757573…………………………… : pgsd bi……………………………



PDGK4107/MODUL 3



Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini. Kota, ……. ……. 2020 Yang membuat pernyataan (ttd) Nama terang



PRAKTIKUM IPA DI SD



SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN



PDGK4107/MODUL 3



LEMBAR DATA* LEMBAR KESEDIAAN* A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L.



JUDUL PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2) ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2) LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10) PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2) HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30) PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15) PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15) KESIMPULAN (SKOR ≤ 15) DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2) KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2) FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)



*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.



PRAKTIKUM IPA DI SD



FOTO/VIEDO PRAKTIKUM



PDGK4107/MODUL 3



(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)



Tahap Awal / Pembukaan



Deskripsi foto/video



Proses Kegiatan



Deskripsi foto/video



Tahap Akhir



Deskripsi foto/video



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



LAPORAN PRAKTIKUM IPA



Praktikum 1. “CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP” a. Tujuan Mengamati cirri-ciri makluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal. b. Alat dan Bahan 1) Alat tulis 2) Tabel Pengamatan 3) Alam sekitar c. Cara kerja 1) Siapkan alat tulis dan table pengamatan yang dibutuhkan, Pergi ke lingkungan yang ada disekitar (lingkungan tempat tinggal dan hutan),



2) Tentukan 10 jenis makluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan), 3) Mencatat kesepuluh jenis makluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan, 4) Mengamati ciri-ciri setiap makluk hidup, 5) Membubuhkan tanda cek s( √)esuai dengan ciri yang diamati pada table. d. Dasar Teori Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya. Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan menerima tanggapan  terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan. e. Data Hasil Pengamatan No



Nama Makluk Hidup



1



Ciri-ciri Makluk Hidup 1



2



3



4



5



Pepaya (Carica papaya)























2



Mangga (Mangifera indica)























3



Pisang (Musa parasidiaca)























4



Salak (Salacca zalacca)























PRAKTIKUM IPA DI SD Labu siam



5



(Sechium edule)























6



Ayam Peliharaan (Gallus gallus domesticus)























7



Kupu-kupu (Lepidoptera)























8



Cacing Tanah (Lumbricus rubellus)























9



Anjing (Canis lupus familiaris)























10



Cicak tembok (Cosymbotus platyurus)























PDGK4107/MODUL 3



Keterangan : 1). Bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan 2). Bernapas 3). Perlu makan (nutrisi) 4). Tumbuh 5). Berkembang f. Pembahasan Pada pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati ciri-ciri tumbuhan dan hewan, ternyata memiliki ciri-ciri yang sama yaitu seperti ciri-ciri kelima ciri yang telah ditentukan. Walaupun memiliki ciri-ciri yang sama, tumbuhan dan hewan mempunyai cara yang berbeda dalam mengaplikasikan ciri tersebut. Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi gerak pada tumbuhan ada yang bisa diamati dengan jelas ataupun pergerakannya tidak dapat diamati dengan jelas. Pergerakan yang terjadi pada tumbuhan (gerak tumbuh dan berkembangnya akar, batang, daun), yang mengikuti arah cahaya matahari ataupun cahaya yang lain seperti arah cahaya lampu (gerak reaksi).perlu diketahui bahwa gerak yang terjadi pada tumbuhan tidak dapat menimbulkan perpindahan tempat (tidak termasuk tumbuhan bersel tunggal).Tumbuhan juga bereaksi terhadap rangsangan (cahaya atau pun sentuhan ; contohnya putri maluBerbeda dengan hewan, gerak yang terjadi pada hewan yaitu hewan dapat menggerakan anggota tubuhnya sehingga hewan dapat berpindah tempat. Tumbuhan dan hewan sama-sama melakukan pernapasan. Tumbuhan memiliki stomata dan lentisel yang merupakan tempat masuknya oksigen ke dalam tubuh tumbuhan. Sedangkan pada hewan oksigen masuk kedalam tubuh melalui organ pernapasan yang khusus sesuai dengan habitat hewan tersebut tinggal.Perlu di ketahui bahwa pada tanggal 7 januari 2010 Seorang ilmuan dari Universitas South Florida bernama Sidney Pierce telah menemukan siput berklorofil yang diberi nama Elysia chlorotica, siput ini merupakan hewan multiseluler pertama yang bisa berfotosintesis (anggapan sementara bahwa siput berklorofil mendapatkan klorofil dari gen alga yang dimakan) Tumbuhan dan hewan memerlukan makanan dan air, namun berbeda cara dan proses mendapatkannya. Tumbuhan mendapatkan sumber makanan melalui proses fotosintesis (perlu diketahui ada



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



juga tumbuhan yangsumber makanannya didapat dari hewan yaitu kantung semar yang mengeluarkan aroma SD 3 yang mengudang serangga untuk mendekat sehingga terperangka didalam kantung semar) sedangkan hewan mendapatkan sumber makanan dalam bentuk yang sudah jadi yaitu dari (tumbuhan) untuk hewan herbivora, (hewan) untuk hewan herbivora, dan (tumbuhan dan hewan) untuk hewan omnivora (kecuali siput berklorofil) Tumbuhan dan hewan sama-sama bertumbuh dan berkembang (bertambah tinggi,besar dan berat). g. Jawaban Pertanyaan  1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang). 2.



Persamaan cirri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang , bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan :



Tumbuhan : 



Reaksi



terhadap



rangsang



lambat/



terbatas,



umumnya



menetap



atau



bergerak    sebagian tubuh. 



Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara  fasif.







Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat di sekitarnya.







Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.







Pembuahan terjadi di dalam alat perkembangbiakan. Umumnya jumlah anak banyak, tidak dipelihara dan dilindungi.



Hewan : 



Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif.







Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat.







Makan makhluk hidup lain.







Tumbuhan kembang terjadi dalam masa tertentu, serempat pada semua bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/ pasti.







Pembuahan dapat  terjadi  di  dalam tubuh atau di luar tubuh. Umumnya jumlah anak terbatas,  dipelihara dan dilindungi.



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL 3



h. Gambar ciriciri mahluk hidup SD



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDKG MODUL 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN PRATIKUM 2



PRAKTIKUM IPA DI



A.



PRAKTIKUM IPA DI SD SD



1.



Petumbuhan dan perkembangan tumbuhan



a.



Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.



PDGK4107/MODUL 3



Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah sel pada suatu organism. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible), sedangkan perkembangan merupakan suatu proses untuk mencapai kematangan, fungsi suatu organism. Namun, meski sedikit berbeda dalam segi pengertian keduanya berproses dengan saling beriringan. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu terjadinya perubahan jumlah ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi suatu perubahan fungsional dalam tumbuhan sehingga tidak dapat diamati. Misalnya pohon yang bertambah tinggi atau diameter batang pohon yang bertambah besar dan mustahil bisa kembali mengecil seperti semula. Sedangkan dalam perkembangan pada tumbuhan adalah suatu proses yang tidak dapat diamati atau disaksikan oleh manusia, sehingga menghasilkan suatu tumbuhan yang siap masak atau dewasa.



b. Ciri Terjadinya Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan. Tanaman yang sedang tumbuh biasanya mempunyai beberapa ciri yang menarik seperti adanya pembentukan organ-organ baru misalnya, daun semakin banyak/rimbun, akar semakin panjang. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dari stadium zigot meghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensi. Diferensi adalah suatu perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, yang membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. c. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan (1.) Tahap Awal Pertumbuhan Plumula: embrio Testa



: lapisan kulit



Radikula : calon akar Pertumbuhan pada sebuah biji dimulai saat proses fisika, kimia, dan biologi berlangsung pertamatama biji melakukan penyerapan air sehingga ukuran biji semakin bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk kedalam biji enzim-enzim mulai mulai aktif sehingga terjadi berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



yakni mengaktifkan metabolisme didalam biji dengan mensintensi/cadangan makanan sebagai persediaan saat SD 3 perkecambahan berlangsung. (2.)



Tahap Perkecambahan



Kotiledon : cadangan makanan Daun sejati: bagian-bagian lengkap pada daun, tangkai dll Tahap perkecambahan ialah munculnya plantula/tananman kecil dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio, pada saat biji mengalami perkecambahan bagian pluma akan tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula akan tumbuh menjadi akar. (3.)



Tahap Pertumbuhan Primer Fase pertumbuhan diatas akan diikuti oleh pertumbuhan tiga system jaringan primer yang terletak



diakar dan batang. Fase ini tumbuhan akan membentuk akar,batang, daun, bunga , buah, dan biji. Ada tiga sisitem jaringan yang terbentuk tersebut antara lain yaitu ; a. Protoderm yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidemis (jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang,daun, bunga buah dan biji. b. Meristem Dasar yaitu jaringan pada tumbuhan yang tersususn atas sel-sel yang aktif membelah. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titi-titik tumbuhan, batang maupun akar. c. Prokambium adalah bagian dari jaringan meristem yang akan membentuk jaringan/lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat yaitu xylem dan floem (jaringan pengangkat dalam struktur tumbuhan seperti air, zat hara, dari proses penyerapan yang dilakukan oleh akar. B.Macam-macam Pertumbuhan Pada Tumbuhan 1.Pertumbuhan Primer Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer. Titik tumbuh bertumbuh sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem terketak diujung batang dan ujung akar. Dampak pertumbuhan primer akar dan batang tumbuhan tambah panjang. Menurut para ahli Deden Abdurahman, pertumbuhan primer memungkinkan akar menembus tanah dan ujung batang mencapai matahari. Akhirnya bakal akar, dan bakal batang akan membentuk sistem akar (bagian keseluruhan tumbuhan baik berupa pardu atau liana yang berada diatas permukaan tanah yang menempel pada batang utama. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah yaitu ;



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



a.DaerahSDpembelahan yaitu sel-sel, di daerah ini aktif membelah ( meristematik) seperti 3halnya jaringan ini merupakan penunjang pertumbuhan utama vegetasi. Sel-sel pada jaringan meristematik mempengaruhi pertumbuhan baik tinggi hingga diameter batang. b.Daerah pemanjang yaitu sel-sel paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel yang berada dibelakang daerah pembelahan dan mengalami pemanjangan ukuran. c.Daerah difeensasi yaitu bagian paling belakan dari daerah pertumbuhan sel-sel mengalami diferensasi memebentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang. 2.Pertumbuhan Skunder Pertumbuhan skunder terjadi oleh aktivitas jaringan meristem skunder ( yaitu jaringan yang asalnya dari jaringan dewasa yang sudah berhenti perkembangannya, tetapi kembali menjadi embrional. Contoh jarring meristem skunder adalah jaringan cambium pada batang tumbuhan dikotil dan gymnospermae (contoh putrid malu dan melinjo).



C.Kegiatan Praktikum 1.Pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan adalah prosesnya pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif dan irreversible sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan suatu tumbuhan. a.Tujuan Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang merah. b.Alat dan Bahan (1.)



Biji kacang merah 6 biji



(2.)



Boto selai



(3.)



Kertas saring/kapas



(4.)



Kertas label



(5.)



Gunting 1 buah



c.



Cara Kerja



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL 3



(1.)



Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman. SD



(2.)



Lipatlah kertas saring sehingga tebalnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila



perlu



potonglah kelebihannya. (3.)



Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan kedalam botol selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.



(4.)



Sisipkan 6 biji kacang merah. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah ( kirakira 1/10nya).



(5.)



Simpanlah sediaan dietmpat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama dua minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering ) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.



(6.)



Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatlah bagimana akar, batang dan daun tumbuh



d.



Hasil pengamatan



Table.1.11 Hasil Pengamatan



Hari ke



Waktu Pengamatan



Kejadian/Perubahan



1



ke-1 (sen/18/10/2021)



keluar akar kecil



2



ke-2 (sel/19/10/2021)



warna batang sedikit pucat



3



ke-3 (rab/20/10/2021)



akar tumbuh (berukuran kecil)



4



ke-4 (kam/21/2021)



batang mulai menghijau dan



0



mulai mengelupas 5



ke-5 (jum/22/10/2021)



batang menghijau



PRAKTIKUM IPA DI SD



6



ke-6 (sab/23/10/2021)



PDGK4107/MODUL 3



batang menghijau dan tampak segar



7



ke-7 (ming/24/10/20211)



daun



sedikit



demi



sedikit



tumbuh



e. Pertanyaan. (1.)



Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?



(2.)



Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah pertumbuhannya keatas? Mengapa demikian.



f. Pembahasan Dari pengamatan yang telah dimulai dari hari ke-0 dengan mengamati pertumbhuhan kacang merah setelah satu malam direndam, keesokan harinya mulai muncul tanaman kecil yang disebut calon akar yang terletak pada bagian bawah pada kacang merah, kemudian hari ke-2 warna batang sedikit pucat, kemudian hari ke-3 muncul akar pada kacang merah, namun berukuran kecil, pada hari ke-4 batang kacang merah mulai enghijau dan kulit mengelupas. Kemudian hari ke-5 batang mulai menghijau, kemudian hari ke-6 batang mulai menghijau dan tampak segar,kemudian hari ke-7 daun mulais ediki-sedikit tumbuh. Dalam pengamatan tersebut cahaya merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan tanaman kacang merah. Semakin banyak cahaya yang masuk maka semakin lamban pula pertumbuhan pada tumbuhan kacang merah. Pertumbuhan kacang merah biasanya (kotiledon/cadangan makanan) terangkat ke atas tanah dan kacang merah lebih cepat bertumbuh jika tidak terpapar langsung oleh sinar matahari secara langsung.



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



2. Kesimpulan Pertumbuhan kacang merah dari hari ke-0 samapai hari ke -6 ditandai adanya tahapan perkecambahan. Dari mulai radikula tubuh dan mengarah kebawah, kemudian pluma/embrio muncul keatas permukaan tanah, kemudian testa/lapisan kulit pada kacang merah mulai terkelupas, pada hari berikutnya batang berwarna kehijauan dan daun mulai tumbuh.



1.Dokumentasi Praktikum Ipa pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.  



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



KEGIATAN PRATIKUM 3: PERTUMBUHAN< PERKEMBANGAN< DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP PRATIKUM 3 A. JUDUL PERCOBAAN 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan B. TUJUAN PERCOBAAN



PRAKTIKUM IPA DI



1.SD Mengamatai pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophilasp)



PDGK4107/MODUL 3



2. Mengamati lamanya siklus hidup lalat buah C. ALAT DAN BAHAN 1. Plastic transparan pembungkus ukuran besar 1 buah 2. Botol jam/toples 3 bauh 3. Pisang 6 buah 4. Tape ketelah 1 potong 5. Sendok makan 1 buah 6. Kertas saring secukupnya 7. Lalat buah kurang lebih 20 ekor D. LANDASAN TEORI Lalat buah adalah hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran. Lalat buah dewasa ukurannya sedang dan berwarna kuning dan sayapnya datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat kekuningan. Abdomennya ada pita-pita hitam, sedangkan thoraxnya ada bercak-bercak kekuningan. Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan bahan seperti tanduk yang keras.[ Dengan ovipositornya, lalat ini menusuk kulit buah. Jumlah telur sekitar 100-120 butir. Setelah 2-3 hari, telur akan menetas dan menjadi berenga. Berenga tersebut akan membuat terowongan di dalam buah dan memakan dagingnya selama lebih kurang 2 minggu. Berenga yang telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh di atas tanah, kemudian membuat terowongan 2-5 cm dan berpupa. Lama masa pupa 7-8 hari. Total daur hidupnya antara 23-34 hari, tergantung keadaan udara. Buah pisang dan tape merupakan salah satu buah/makanan yang sangat disukai oleh lalat buah karena buah pisang ketika matang akan cepat ranum. Lalat buah mendatangi buah yang ranum disebabkan karena adanya zat fermentasi yang memiliki aroma kuat sehingga mereka tertarik dan dating pada buah-buahan tersebut. E. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Membuat Medium Lalat Buah Setiap botol selai diperlukan kurang lebih dari 2 sendok makan penuh medium. Jadi, untuk percobaan ini diperlukan kurang lebih 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian, Anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut: a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol/toples, masing-masing 2 sendok makan ratakanlah



PRAKTIKUM IPA DI SD d. Masukkan



PDGK4107/MODUL



kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke dalam 3 setiap botol atau



toples. 2. Menangkap Lalat Buah Lalat buah merupakan jenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah. Mereka nisa berkerumunan pada buah-buahan yang membusuk di tong samapah. Untuk menangkap lalat buah perhatikan langkah-langkah berikut: a. Persiapkanlah botol/selai dan tutupnya serta kantong plastic besar b. Pergilah ke tempat di aman terdapat tong tumpukan sampah c. Setelah sampai di tempat samapah kembangkanlah kantong plastic besar dengan membuka lebar, pegang pangkalannya, kemudian arahkan mulut plastic ke mulut tong samapah terbuka buatlah goncangan agar lalat keluar dan terperangkap di dalam plastic 3. Mengkultur Lalat Buah Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilkaukan pembiakan, dengan cara sebagai berikut: a. Masukkan lalat buah yang teroerangkap dalam platik tadi dengan hati ke dalam botol yang berisi medium. b. Setelah lalat masuk tutuplah botol dengan plastikdan ikat dengan karet gelang c. Tusuk-tusuklah tutup plastic dengan jarum pentul agar ventilasinya baik d. Tempatkanlah botol kultur di temapt teduh dan aman e. Amatilah perkembangbiakan setiap apgi dan soe secara teratur. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan kelurnya lalat dewasa.



F. HASIL PENGAMATAN Tabel 1.11 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah Hari ke 1 2



Waktu Pengamatan Senin, 18 Oktober 2021 Selasa, 19 Oktober 2021



3



Kejadian/Perubahan Lalat



berwarna



kuning



keclokatan Sudah mulai terlihat bercak-bercak putih (bertelur) Telur



Rabu, 20 Oktober 2021



masih



sudah



berbentuk (larva)



malai



menetas



putih-putih



panjang



PRAKTIKUM IPA DI SD 4



5



PDGK4107/MODUL



Kamis, 21 Oktober 2021 Jumat, 22 Oktober 2021



6



Sabtu, 23 Oktober 2021



7



Minggu, 24 Oktober 2021



Larva semakin memajang dan aktif3 bergerak Larva semakin memajang dan aktif bergerak Larva



mulai



keclokatan



dan



berubah menjadi pupa Pupa mulai proses berubah fase imago, namun belum jadi imago



G. PETANYAAN-PERTANYAAN 1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan terlur telurnya? Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua 2. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi? Pupa terbentuk pada hari ke 6 sampai 7 hari, namun pada hari ke 6 sudah berbentuk pupa dan hari ke 7 baru berubah menjadi imago. H. PEMBAHASAN Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama 6 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam toples yang sudah ada mediumnya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari ke 7 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. I. KESIMPULAN Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur, larva, pupa, lalat muda lalat dewasa atau imago. Dalam fase yang hanya dilakukan 6 hari fase perubahan imago belum sempurna dibutuhkan 3 hari kedepan lagi dari pupa berubah menjadi imago.



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



J. KESULITAN YANG DIALAMI 1. Saran Saran dalam praikum IPA ini bagian perkembangan hewan yaitu lalat buah, sulinta mencari lalat buah yang ada disekitar lingkungan. Karena, lingkungan pedesaan jarang sekali adanya pembuangan buah-buahaan busuk. Selain itu waktu yang dibutuhkan kurang hanya 6 hari, dalam proses ini dibutuhkan sekitar 11. 2. Masukan Dengan adanya praktikum IPA SD ini diharpakan para mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dalam belajar mengenai berbagai pratikum IPA yang mana natinya bisa di aplikasikan dalam pembelajaran sesunguhnya di SD nanti. Apabila dalam saya melakukan penyusunan tugas praktikum ini banyak terdapat kesalahan atau kekeliruan saya mohon saran dan kritikannya yang dapat membangun motivasi minat belajar saya untuk lebih baik lagi. Terimakasih



K. FOTO PRATIKUM IPA GERAK PADA TUMBUHAN



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRATIKUM IPA SD PDKG MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA



A.Tujuan Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah. B.     Alat dan bahan 1.      Neraca analitik 1 buah 2.      Tabung reaksi 14 buah 3.      Rak tabung reaksi 1 buah 4.      Gelas kimia 1000 mL 7 buah 5.      Pengaduk 7 buah 6.      Mistar dengan skala mm 1 buah 7.      Kertas untuk label 8.      Air/ledeng/air PDAM 9.      Bawang merah 14 siung 10.  Deterjen serbuk 1 gram. c.       Cara kerja 1.     Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label. Label 1 : 100% Label 2 : 50% Label 3 : 25% Label 4 : 12,5% Label 5 : 6,25% Label 6  : 3,10% Label kontrol ; air ledeng/PDAM 2. Cara menyediakan larutan



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



1)   Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100% SD 3



2)  Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50% 3)  Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25% 4)  Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50% 5)  Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri l



abel 6,25%



6)  Ambil 500mL  larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10% 3.  Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa 4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi. 5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga menyentuh larutan deterjen. 6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung kotrol 7.  Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga penuh 8.  Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan. 9.  Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan. 10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya



D. hasil pengamatan. Tabel 2.9 Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah No



Konsentrasi



1 2 3 4 5 6 7



Kontrol 3,1% 6,25% 12,5% 25% 50% 100%



Rumus :



Rata-rata akar 4 3 2 1 0 0 0



panjang IG (%) 0 25 50 75 100 100 100



PRAKTIKUM IPA DI



IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 % SD



PDGK4107/MODUL 3



Rata-rata akar control Hambatan Pertumbuhan (%) Konsentrasi Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah E. Pembahasan Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran. Dewvinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya. F.  Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil usaha manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.



G.  Jawaban Pertanyaan Berapa konsentrasi larutan dertejen minum yang menghentikan proses akar pertumbuhan akarnya? Jawab: konsentrasi larutab dertejen minum yang menghasilkan proses pertumbuhan akar bawang merah adalah 5% Gambar pengaruh deterjen pada Pertumbuhan Akar Bawang Merah



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



NAMA NIM UPBJJ



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRATIKUM IPA SD PDKG MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA



PDGK4107/MODUL 3



: HESTI NURAINI : 856757573 :



KEGIATAN PRATIKUM 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN L. JUDUL PERCOBAAN 2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan M. TUJUAN PERCOBAAN 3. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau N. ALAT DAN BAHAN 8. Neraca analitik/sendok the 9. Gelas kimia 10. Tissue 11. Mistar 12. Kertas label 13. Gelas 1000 ml 14. Air ledeng/sumur 15. Deterjen bubuk O. LANDASAN TEORI Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain: 1.Faktor internal:            a. Gen      b. Hormon 2.  Faktor eksternal:     a. Air  b. cahaya c. suhu      d. nutrisi      e. ph      f. ketinggian tempat      g. O2      h. CO2      i. kelembapan      j. angin    Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen SD 3 merupakan garam Natrium dari asam sulfonat. P. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5 % pengenceran 6,25 %, pengenceran 3,1 % serta control yang berupa air ledeng / PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut: Label 1 : 100 % Label 2 : 50 % Label 3 : 25 % Label 4 : 12,5 % Label 5 : 6,25 % Label 6 : 3,10 % Label Kontrol Air : Air Ledeng/Air PDAM 2. Cara menyediakan larutan : Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada pratikum ini dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1 : Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar kacang hijau. 3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label control, I, II, III, IV, V danVI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue 4. Masukan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih). 5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control. Biarkan rendam selama lima menit. 6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar hilum mengarah kebawah. 7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama, kira-kira 100 ml. 8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk. 9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja tabel 2.10 di belakang modul. 10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam Q. HASIL PENGAMATAN Tabel 2.10 Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan Konsentrasi Larutan Deterjen No Hari ke 1 (24 jam) 100 % 50 % 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol 1. 2 0 4 5 10 10 20 2. 5 2 9 2 7 15 15 3. 2 0 4 8 9 15 15 4. 2 0 0 7 0 11 14 5. 0 0 6 10 9 10 16 6. 1 6 2 2 5 12 18 7. 0 7 3 4 3 8 0 8. 1 2 3 0 10 10 11 9. 0 0 2 0 3 10 0 10. 0 3 0 5 7 5 12



PRAKTIKUM IPA DI SD Jumlah



Rata-rata No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jumlah Rata-rata



13 1,3 100 % 5 9 6 5 2 5 3 3 0 0 38 3,8



20 2,0



33 43 63 106 3,3 4,3 6,3 10,6 Konsentrasi Larutan Deterjen Hari ke 2 (48 jam) 50 % 25% 12,5% 6,25% 3,1% 5 10 10 20 18 6 15 5 15 25 2 9 12 20 23 3 5 12 5 17 3 10 15 17 19 10 6 8 14 20 10 7 10 10 13 5 7 5 22 18 0 6 3 12 15 10 3 10 13 10 54 78 90 148 178 5,4 7,8 9 14,8 17,8



121 12,1



PDGK4107/MODUL 3



Kontrol 30 28 25 20 25 30 5 20 4 15 202 20,2



R. PETANYAAN-PERTANYAAN 1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)? Jawab : Fungsi larutan 0 (kontrol) Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.  2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati? Jawab: Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul). 3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah ? Jawab: Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya. S. PEMBAHASAN Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,3 dan ada 4 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,0 dan ada 5 biji yang tidak mengalam pertumbuhan. Larutan 25% 3,3 dan ada 2 biji yang belum mengalami pertumbuhan. Larutan 12,5% rata-rata panjang 4,3 ada 2 biji yang tidak mengalami pertumbuhan. Larutan 6,25% rata-rata panjang akarnya 6,3. Dan larutan 3,1% panjangnya 10,6. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding ratarata panjang akar mencapai 12,1.  Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,3 menjad 3,8. Larutan 50% dari 2,0 Menjadi 5,4. Larutan 25% panjangnya 3,3 menjadi 7,8. Larutan 12,5% yang semula 4,3 menjadi 9 begitu juga dengan larutan 6,25% yang semula menjad 14,8. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 17,8 dari10, 6. Dan untuk larutan kontrol menjadi 20,2. T. KESIMPULAN Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat. Dan juga kecambah pada



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



kadar tetapi pada SD konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, 3 konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.



U. DAFTAR PUSTAKA Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau, dalam              http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses pada 25 oktober 2021 Lembar kerja: Praktikum IPA dasar di SD, dalam        http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-perkecambahan-ipa-sd.html,   25 oktober 2021 V. KESULITAN YANG DIALAMI 3. Saran Dalam pratikum pengaruh deterjen terhadap perkecambahan tidak ada kendala yang berarti. Bahan mudah didapat, serta proses praktk berjalan lancer. 4. Masukan Dengan adanya praktikum IPA SD ini diharpakan para mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dalam belajar mengenai berbagai pratikum IPA yang mana natinya bisa di aplikasikan dalam pembelajaran sesunguhnya di SD nanti. Apabila dalam saya melakukan penyusunan tugas praktikum ini banyak terdapat kesalahan atau kekeliruan saya mohon saran dan kritikannya yang dapat membangun motivasi minat belajar saya untuk lebih baik lagi. Terimakasih W. FOTO PRATIKUM IPA GERAK PADA TUMBUHAN



Persiapan alat dan bahan



wadah telah terisi air deterjen msaing % konsetrasi



Wadah sudah terisi kacang hijau masig-masing 10 biji



Kacang hujau setelah 24 jam



Wadah sudah terisi kacang hijau dibungkus dengan keerta timah



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



Proses pengukuran kacang hujau setelah 24 jam menggunakan mistar



Laporan Praktikum Ekosistem Perairan (Praktikum IPA di SD) 2. Pencobaan kedua A. Tujuan Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan B. Dasar Teori Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2: 1.Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik yang terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah, Hutan dan taman.



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



2.Ekosistem biotik yang SD Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan komponen 3 terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain. Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan. C. Alat dan Bahan 1.Alat tulis 2.Kaca Pembesar 3.Barometer 4.Termometer D. Cara Kerja •Menentukan satu ekosistem buatan disekitar •Mengamati komponen abiotiknya yang meliputi air, udara dan cahaya •Mengamati komponen biotiknya •Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja •Membuat kesimpulan secara singkat E. Hasil Pengamatan Tabel Komponen abiotik ekosistem perairan



NO



KOMPONEN ABIOTIK



KONDISI/KEADAAN



1



Air



Sedikit Keruh



2



Udara



Cukup



3



Cahaya



Cukup



Tabel Komponen Biotik Ekosistem Perairan



NO



Jenis Tumbuhan



Jenis Hewan



Pengurai



Lumut



Ikan Lele



Bakteri



Eceng Gondok



Ikan Mas



Mikrobia lainya



PRAKTIKUM IPA DI



Mata SD Lele



Ikan Mas



Teratai



Katak



PDGK4107/MODUL 3



F. Pembahasan Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.



Gambar Ekosistem Buatan Perairan G. Kesimpulan Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.



H. Jawaban Pertanyaan Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan : 1. Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air. 2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.



PRAKTIKUM IPA DI SD



Gambar Ekosistem perairan



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



3. pencobaan ketiga A. Tujuan Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.   B. Atal dan Bahan 1) Alat tulis 2) Lingkungan sekitar  C. Cara Kerja Ekosistem darat: 1) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai makanan 2) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 3) Membuat  bagan rantai makanan 4) Membuat jaring-jaring makanan 5) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya 6) Membuat bagan piramida ekologi Ekosistem perairan : 1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6 2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik 3) Membuat bagan piramida ekologi 4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan



 D. Dasar Teori



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan. SD 3 Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier. Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.



    E. Hasil Pengamatan 1)      Ekosistem Darat Rantai makanan 1 :       Rumput



 Belalang            katak



burung



Rantai Makanan 2 :       Pohon mangga            Ulat             



Ayam



burung



Belalang          Katak



Ular



Rantai Makanan 3 :       Daun            



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



Tabel Tingkat tropic komponen biotik pda ekosistem darat No



Pengurai Tingkat trofik



1 1



2



3



4



Rumput



Bakteri Jamur



2 Daun 3



Belalang



4



Ulat



5



Tikus



6



Ayam



7



Katak



8



Burung



9



Ular



10



2)      EkosistemPerairan



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL 3



Rantaimakanan1 : SD



      Lumut              IkanLele                  Manusia Rantaimakanan2 :       Lumut            IkanNila              



Manusia



Rantaimakanan3 :       Lumut              Ikan Mas              Manusia Tabel Tingkat tropic komponen biotik pda ekosistem perairan No



Pengurai Tingkat trofik



1 1



2



3



4



Lumut



Bakteri



2



Ikan mas



3



Ikan lele



4



Ikan nila Manusia



5



F. Pembahasan Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.



PRAKTIKUM IPA DI



G. Kesimpulan SD



PDGK4107/MODUL 3



Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jarring makanan. H.            JawabanPertanyaan a)      Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.



b)      Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 3 MAKANAN A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan A. Tujuan Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.



B. Alat dan Bahan 1.Tempat plastik 2. 20 macam bahan makanan



C. Dasar Teori Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat 2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati 3.Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral



D. Cara kerja 1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam



Laporan Praktikum Pengelompokan Bahan Makanan (Praktikum IPA di SD)



2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. 3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja. 4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



E. Hasil Pegamatan



No



Jenis mskanan



Karbohidrat



1



Kentang







2



Tepung







3



Jagung



V



4



Ubi







5



Pisang







6



mangga







7



Telur



8



Beras



9



ikan



10



Daging



11



Kedelai







12



Kacang tanah







13



Susu







14



Nanas







15



Wortel







16



Tomat







17



Bayam







18



Kacang merah



19



Pepaya



20



Gajih



F. Pembahasan



Protein



Lemak



Vitamin



√ √ √ √



√ √ √



PRAKTIKUM IPA DI



PDGK4107/MODUL



Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang berguna SD 3 sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis : 1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah, kacang merah 2. Protein hewani bersumber dari hewan. Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih. Vitamin berguna sebagai zat pembangun Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin) b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.



G. Kesimpulan Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4 jenis: 1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung 2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai 3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih 4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.



H. Jawaban pertanyaan 1.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah a. Zat pembangun



: protein, mineral, vitamin, air



b Zat pengatur



: protein, air



2.Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah: a. Zat tenaga



: hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein



b. Zat pembangun



: protein, mineral, vitamin, air



c. Zat pengatur



: protein, air



3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut a. Zat pembangun b. Zat pengatur



Referensi:



: protein, mineral, vitamin, air : protein, air



PRAKTIKUM IPA DI



Rumanta,SDM. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandir



DEKOMENTASI



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran a. Hasil pengamatan Tabel 3.2. No



Jenis bahan makanan



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20



Bayam Kangkung Sawi Daun singkong Daun pepaya Tomat Terong Cabe Melinjo Nangka Waluh wortel Kentang Kacang panjang Kacang merah Buncis Kapri Mentimun Rebung Tauge



Sayura n daun



Sayura n buah



Sayuran akar/umbi



Pengelompokan sayuran



Sayuran kacang kacangan



Sayuran tunas



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



b. Pembahasan Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama. Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok: 1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya 2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh 3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel, kentang 4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacangkacangan.. Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri 5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman. Contoh: tauge, rebung c. Kesimpulan Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu: 1. Sayuran daun 2. Sayuran buah 3. Sayuran umbi/akar 4. Sayuran kacang-kacangan 5. Sayuran tunas d. Jawaban pertanyaan 1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun 2. Termasuk ke dalam kelompok makanan a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan b. Brokoli termasuk sayuran c. Cabe termasuk sayuran buah d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar e. Terong termasuk sayuran buah



PRAKTIKUM IPA DI SD



3.



PDGK4107/MODUL 3



Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna



A. Judul Percobaan : Jenis Zat dalam Makanan B. Tujuan : Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5 sempurna. C. Alat dan Bahan: 1. Kacang panjang 2. Tahu 3. Tempe 4. Ikan nila 5. Susu 6. Pisang 7. Mangga D. Teori Dasar: Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi.Makanan dapat dikelompokan ke dalam berbagai macam golongan. Berdasarkan “empat sehat lima sempurna”, makanan dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan, yaitu: a. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga (energi) b. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun c. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur d. Buah merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti sayuran e. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur E. Cara Kerja :



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



1. Menyiapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan. 2. Membuat menu makanan sederhana yang mencakup empat sehat lima sempurna. Menulis masakan yang dihasilkan dari bahan-bahan makanan tersebut serta memasukkannya ke dalam kolom/tabel yang sudah disiapkan. 3. Menarik kesimpulan dari praktikum. F. Hasil pengamatan



TABEL 3.3 Makanan 4 sehat 5 sempurna



N



J



K



Je



o



e



el



ni



n



o



s



is



m



ba



m



po



ha



a



k



n



s



m



m



a



ak



ak



k



an



an



a



an



an



N



M



B



a



ak



er



si



an



as



p



an



u



po



ti



ko



h



k



O



La



T



s



uk



e



n 1



2



Zat makanan



kar



P



L



V



bo



r



e



it



hid



o



m



a



rat



t



a



m



e



k



i



i n



n



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



e



pa



m



n



uk



pe



g



ka



t



ca



e



n



m



g



p e d a n k a c a n g 3



S



Sa



T



a



yu



er



y



ra



o



u



n



n



r



g



l



T



o



e



d



m



e



pe T ah u



4



I



La



I



k



uk



ka



a



pa



n



n



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



n



uk



il a 5



P



B



is



ua



a



h-



n



bu



g



ah



,



an



m a n g g a 6



Su



M



su



in u m an



G. Pembahasaan Setiap makanan mempunyai kandungan gizi berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan yang lainnya adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi- padian atau umbi-umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah.Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis. Pertama, protein nabati bersumber dari tumbuhan, contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah, kacang merah. Kedua, protein hewani bersumber dari hewan, contoh : tempe,tahu Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih.



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



Vitamin berguna sebagai zat pengatur dan pembangun. Contoh : a) pisang sebagai sumber vitamin A yang berfungsi mengatur kesimbangan cairan dan elektrolit sehingga tekanan darah tetap stabil. b) susu sebagai sumber vitamin D yang memiliki fungsi untuk membantu dalam proses pembentukan tulang dan gigi. H. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan dan pembuatan bahan makanan sederhana berdasarkan zat gizi ada 4 jenis: 1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : tepung beras, 2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : tahu 3. Vitamin sebagai zat pembangun dan pengatur. Contoh : pisang, mangga



I.



Jawban pertanyaan 1.Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu. 2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut: 1)Untuk begerak : merupakan zat tenaga Misal : karbohidrat, lemak, protein 2)Untuk membangun : merupakan zat pembangun Misal : protein, mineral, vitamin, air 3)Untuk mengatur : merupakan zat pengatur Misal : protein dan air



PRAKTIKUM IPA DI



DEKOMENTASI SD



PDGK4107/MODUL 3



PRAKTIKUM IPA DI SD



B. 1.



PDGK4107/MODUL 3



KEGIATAN PRATIKUM 2 Judul Percobaan: Uji Karbohidrat a. Hasil Pengamataan Tabel 3.4.



No.



Bahan Makanan



Uji Karbohidrat Warna Sebelum diberi Sesudah diberi Keteranga Yodium Yodium n Putih Hitam √



1.



Pisang



2.



Apel



Putih



Coklat



X



3.



Nasi



Putih



Ungu pekat







4.



Putih Putih



Putih kekuningan Coklat



X



5.



Telur Rebus (bagian putih) Tahu Putih



6.



Margarin



Krem/kuning



Krem



X



7.



Biskuit



Coklat



Hitam







8.



Tepung terigu



Putih



Biru kehitaman







9.



Gula Pasir



Putih



Coklat



X



Gambar 3.4. Uji Karbohidrat



UL 3



X



b. Pembahasan Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain : Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut : Uji Pisang Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum). Apel Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum). Nasi Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum). Telur Rebus (bagian putihnya) Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu. Tahu Putih Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum). Margarin Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum). Biskuit Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum). Tepung terigu Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum). Gula pasir Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum). Kentang Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum). 29



PRAKTIKUM IPA DI SD



PDGK4107/MODUL 3



c. Kesimpulan Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut : 1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang. 2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir. d. Jawaban pertanyaan 1) tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula. 2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat. 3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.



PRAKTIKUM IPA DI SD 2. Judul



PDGK4107/MODUL 3



percobaan : Uji Lemak a. Hasil Pengamatan Tabel 3.5.bekas Meninggalkan noda minyak YaUji LemakTidak √



No.



Bahan yang diuji



1.



Kemiri



2.



Margarin



3.



Wortel







Tidak mengandung lemak



4.



Seledri







Tidak mengandung lemak



5.



Biji jagung kering







Tidak mengandung lemak



6.



Singkong kering







Tidak mengandung lemak



7.



Kacang tanah kering



8.



Pepaya



9.



Santan



10.



Susu



11.



Minyak Goreng







Mengandung lemak Mengandung lemak







Mengandung lemak √







Tidak mengandung lemak Mengandung lemak



√ √



Keterangan



Tidak mengandung lemak Mengandung lemak



Gambar uji lemak



b. Pembahasan Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa : Kemiri Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak. Margarin Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak. Wortel Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata. Seledri Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak. Biji Jagung kering Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak. Singkong Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak. Kacang tanah kering Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit



kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak. Papaya Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak. Santan Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak. Susu Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak. Minyak goring Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.



c. Kesimpulan Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut : 1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng. 2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya, susu. d. Jawban pertanyaan 1) bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa. 2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan. 3) Sumber lemak 1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng. 2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya, susu.



3. Judul Percobaan : Uji Protein a. Hasil pengamatan Tabel 3.6.



No. 1.



Uji Protein Mengandung Protein Ya Tidak Jenis bahan makanan Bulu Ayam* √ √



Keterangan Mengandung protein



2.



Putih telur



Mengandung protein



3.



Roti



4.



Tempe







Mengandung protein



5.



Daging ayam







Mengandung protein



6.



Kangkung



7.



Seledri







√ √



Tidak Mengandung protein



Tidak Mengandung protein Mengandung protein



b. Pembahasan Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa : Bulu Ayam Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain yang dibakar. Putih Telur (yang sudah direbus) Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein. Roti Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein. Tempe Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa tempe mengandung protein. Seledri Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri mengandung protein. Daging Ayam Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein. Kangkung Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein. c. Kesimpulan Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut : 1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri 2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung d. Jawaban pertanyaan 1) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama 2) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu : a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.



b. c.



Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan



Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.  Kangkung Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein. e. Kesimpulan Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut : 1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri 2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung f. Jawaban pertanyaan 3) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama 4) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu : a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar. b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar. c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.



C.



KEGIATAN PRAKTIKUM 3 1. Judul Percobaan : Struktur system pencernaan a. Hasil pengamatan



Gambar 3.7. Sistem Pencernaan



b. Pembahasan Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi ( penghancuran makanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan) c. Kesimpulan Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut, kerongkongan , lambung, usus halus, usus besar, anus. d. Jawaban 1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas. b. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin c. lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida b. usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase. Pangkreas menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen. 2. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase a. Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton b. Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa c. Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa d. Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa e. Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol f. Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa g. Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida dan asam amino



LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 4 MEKANIKA



A.



GAYA LISTRIK STATIS TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis. 2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis. B. KAJIAN TEORI Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem terisolasi adalah nol.  Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator. Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik. C. ALAT DAN BAHAN 1. Penggaris 2. Potongan-potongan kecil kertas  3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering  D. CARA KERJA 1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut. 2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil. 3. Amati apa yang terjadi. 4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang gaya listrik statis. E. HASIL OBSERVASI



 



Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua bendabenda tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis), oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. No Keadaan penggaris Keadaan kertas 1 Netral sebeum digosok rambut   Diam tak bergerak  2 Sesudah digosok ke rambut  Bergerak/tertarik ke arah penggaris  F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan.  Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi. Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik yang digosokkan dengan rambut kering?  Jawab: gaya listrik statis. G. KESIMPULAN Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.



A.



GAYA MAGNET



TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu  2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet 



B. KAJIAN TEORI Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.  Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.  C. ALAT DAN BAHAN 1. Magnet batang  2. Jarum jahit  3. Alumunium  4. Seng  5. Seutas benang jahit  6. Potongan plastik  7. Potongan kertas  8. Statif  D. CARA KERJA 1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan. 2. Amati apa yang terjadi. 3. Masukan data dalam tabel  pengamatan. E. HASIL OBSERVASI



No Magnet Bahan 1 Magnet Jarum



Tertarik / Tidak tertarik Tertarik



2 3 4 5 6



Magnet Magnet Magnet Magnet Magnet



Aluminium Seng Benang jahit Plastik Kertas



Tidak tertarik Tertarik Tidak tertarik Tidak tertarik Tidak tertarik



F. PEMBAHASAN Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita dekatkan . Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ? Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,  sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet batang tersebut. G. KESIMPULAN Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik. GAYA GESEK A. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok). B.



KAJIAN TEORI Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.



C. 1. 2. 3. D.



ALAT DAN BAHAN Meja kayu Neraca pegas 1 buah  Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain wool)



CARA KERJA 1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu. 2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok. 3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala neraca pegas (saat balok mulai bergerak). 4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk bergerak. 5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda. Catatlah perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.



E.



HASIL OBSERVASI



No. Keadaan balok 1 2 3



Penunjukkan  neraca pegas (Newton) Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool Sebelum bergerak 0 0 0 0 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4 Sesudah bergerak 0,4 0,2 0,5 0,3



F.



PEMBAHASAN Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya tarik. Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus. Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu? Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.



G.



KESIMPULAN 1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.  2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda. 3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.



A.



B.



GAYA PEGAS TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui adanya gaya pegas. KAJIAN TEORI Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah. Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke pertambahan panjang (∆x)  sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar, 2008).  Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris



menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. C. ALAT DAN BAHAN 1.   Karet Gelang 2.   Penggaris 3.   Beban 50 gr 4.   Statif D. CARA KERJA 1.   Seutas karet gelang digantungkan pada statif. 2.   Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi. 3.   Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan. E.



HASIL OBSERVASI



Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas. F.



G.



PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya pegas. Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah akan kembali ke atas? Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang. KESIMPULAN



Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja. Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas GAYA BERAT



A.



TUJUAN PRAKTIKUM Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.



B.



KAJIAN TEORI Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi. 



C.



ALAT DAN BAHAN Karet gelang Penggaris Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr) Statif



D.



1. 2. 3. 4.



1. 2. 3. 4. 5. 6.



E.



CARA KERJA Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif. Ukur panjang karet gelang mula-mula. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang. Ukur panjang karet gelang. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5 macam beban). Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan. HASIL OBSERVASI



    



Panjang karet gelang mula-mula: 5,5 cm Hasil Pengamatan gaya berat No Massa beban (gr)



F.



Panjang karet gelang (cm)



1



50



6,5



2



100



8,5



3



150



13,5



4



200



17



5



250



20



PEMBAHASAN



Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang digantungkan juga besar. Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang digantungkan? Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar. Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar yang menyebabkan panjang karet semakin panjang. G.



KESIMPULAN



Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin  berat beban  yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya tergantung berat benda tersebut.



KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Judul Percobaan       :   Gerak Lurus Beraturan 2. Tujuan                       : 1.  Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu  yang dibutuhkan benda bergerak lurus beraturan. 2.    Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak. 3.  Alat dan Bahan         :   Katrol gantung tunggal  Stop watch  Penggaris  Beban gantung 100 gr (2 buah) Statif dan klem  Benang kasur Plastisin Beban tambahan 4. Cara Kerja                 : a.  Rakit alat dan bahan b.Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik. c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A. d. Ukur panjang BC e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C. f.  Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda.  g.  Catat datanya pada tabel. 5.  Teori               Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus suatu obyek dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.



Misalnya sebuah mobil bergerak lurus ke arah timur dengan kelajuan konstan 10 m/s. Ini berarti mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 10 meter setiap sekon. Karena kelajuannya konstan maka setelah 2 sekon, mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 20 meter, setelah 3 sekon mobil bergerak lurus ke arah timur sejauh 30 meter… dan seterusnya.sehingga bisa dikatakan bahwa  arah kecepatan mobil = arah perpindahan mobil = arah gerak mobil.



Gerak lurus beraturan dapat dirumuskan sebagai berikut : S = V.t    , dimana       S = jarak tempuh (m)                                                             V =  kecepatan (m/s)                                                            T = waktu (m)



6.  Data Pengamatan : No



Jarak BC s (m)



1. 2. 3. 4. 5.



18 cm 18 cm 18 cm 18 cm 18 cm



Waktu t (sek) 0,38 0,36 0,33 0,36 0,38



7.    Pembahasan   : Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak 8.    Kesimpulan    : Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB) adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah konstan. 9.    Pertanyaan  dan Jawaban :          1.   Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal). Dimana V ( kecepatan ) = konstan 2.    Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas.       Jawab:       karena GLB maka berdasarkan grafik di atas kecepatannya adalah          konstan/tetap yaitu V = S/t atau kecepatan = jarak tempuh : waktu



Laporan Percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) A. Tujuan Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB) B. Dasar Teori GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan  percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka  kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB  dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka  kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti.  Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat. C. Alat dan Bahan 1) Katrol gantung tunggal 2) Stop watch 3) Penggaris 4) Beban gantung 100 gr (2 buah) 5) Statif dan klem 6) Benang kasur 7) Plastisin 8) Beban tambahan D. Cara Kerja Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk! 1. Menyusun alat. 2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC) 3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B 4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C (tBC) 5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap,  C tetap, B berubah) dan catat datanya pada tabel.



6. Data Hasil Pengamatan 7. Tabel 4.6.  Pengamatan GLBB



NO 1 2 3 4 5



Beban (gr) 100 100 100 100 100



Sab 9cm) 25 30 35 40 45



Tab (sek) 1,60 1,67 1,97 1,84 1,95



Sbc (cm) 60 55 50 45 40



Tbc (sek) 2,54 2,12 1,98 1,79 1,12



F. Pembahasan 8. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan. 9. 10.G. Kesimpulan 11. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.



LAPORAN PRAKTIKUM IPA GELOMBANG   A.   JENIS DAN BENTUK GELOMBANG (Kegiatan Praktikum 1) 1.      Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang 2.      Tujuan Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal. 3.     Dasar Teori Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan. 4. Alat dan Bahan 1. Slinki 2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm 3. Benang kasur panjang 3 cm 4. Karet gelang 5. Cara Kerja 1.  Percobaan bentuk dan jenis gelombang a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri. b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar. c. .Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal.  Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal tersebut. a. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yan sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya? b. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada. c. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal. d. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?                        Slinki diganti Kabel              Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerakgerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang. Pembahasan



1.



 



Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi. 2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya. 2. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ). 2. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.  2. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal. 2. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya. 6. Kesimpulan 1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya. 2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya. 3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.    



 



           



1. Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang 2. Tujuan Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang 3. Dasar teori Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase. 4. Alat dan bahan 1. Slinki 2. Benang



3. Kerikil 5. Langkah kerja 1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan? 2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat) 3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang hilang.  Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya? 4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut dengan slinki ujung bebas. 5.  Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.              Slinki digerakkan satu arah   Batu setelah dimasuk ke air Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.



6. Kesimpulan 1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali 2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang berlawanan arah. 3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.   3. PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER  a.    Hasil Pengamatan     Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu  tali bergetar naik turun. b.   Pembahasan  1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu: µ :   M     :    75 gram    : 50         l                1.5 m T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N 2.    Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang stasioner. 3.    Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:



λ1  : 2l       Dengan n : 1,2,3         n λ2  : 2l  :  2.1,5 m   :  3   : 3        n1                              1      1 λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m 3.   Catudaya diamati beban ditambah talinya  adalah:   T :  m  :  100 gr  :  68                            l    1.5 m



menjadi



100



gram.



Maka



tegangan



T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07  4.    Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung: λ2= m =2.1,5 =3 =1,5        l       2       2 5.   Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah: T = m = 125 gr = 83        l      1.5 m T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N 6.    Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya 3(λ3) adalah: λ3= m =2.1,5 =3 =1                 l        3       3 6. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1



c.    Jawaban pertanyaan 1.    Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya. 2.    Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikelpartikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah. 3.    Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut 4.    Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya tertentu. 5.    Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.      



LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG



1. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan dari lensa cembung dan lensa cekung adalah: a. Untuk menyelidiki sifat pembiasan cahaya pada lensa cekung, lensa cembung dan lensa gabungan b. Untuk mengamati dan menggambarkan dengan tepat sifat-sifat bayangan. c. Untuk memperoleh hubungan antara jarak beenda, jarak bayangan dan jarak fokus lensa cembung dan lensa cekung A.



Landasan Teori Alat optik yang paling sederhana adalah lensa tipis. Lensa tipis biasanya berbentuk lingkaran dan kedua permukaannya melengkung. Kedua permukaannya dapat berbentuk cembung, cekung atau datar. Sumbu lensa merupakan garis lurus yang melewati pusat lensa dan tegak lurus terhadap permukaannya. Jika berkas-berkas paralel sejajar sumbuh jatuh pada lensa cembung tipis maka meeka akan difokuskan pada suatu titik fokus, F. Berkas-berkas cahaya dari suatu titik pada benda yang jauh pada dasarnya paralel sehingga dapat dikatakan bahwa: titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada arak tak hingga pada sumbu utama. Berarti titik fokus lensa dapat diemukan dengan menetukan titik ketika berkas-berkas cahaya matahari debentuk menjadi bayangan yang tajam. Jarak titik pusat disebut jarak fokus, F ( Widodo, 2008). Lensa cembung merupakan lensa yang memiliki ciri lebih tebal ditengahtengahnya dari pada pinggirannya, sedangkan lensa bikonveks adalah lensa cembung yang kedua permukaannya berupa bidang cembung. Lensa bikonveks termasuk kedalam lensa cembung atau lensa konveks dimana merupakan lensa yang bersifat menggumpulkan cahaya sehingga disebut sebaai lensa konvergen atau lensa positif. Jika sinar-sinar sejajar dilewatkan pada lensa cembung sinar-sinar biasnya akan berkumpul pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah titik pertemua sinar-sinar biasnya akan



berkumpul pada satu titik. Sifat lensa cembung adalah titik pertemuan sinar-sinar bias disebut foks api (titik api).



Gambar 5.1 Lensa Cembung Mengumpulkan Cahaya Lensa cekung adalah lenasa yang bagiannya tengahnya berbentuk cekung lebih tipis daripada bagian tepinya sedangkan lensa bikonkaf adalah lensa cekung yang kedua permukaannya berupa bidang cekung. Jika sinar-sinar sejajar dikenakan pada lensa cekung, sinar-sinar biasnya akan menyebar seolah-olah berasal dari satu titik yang disebut titik focus. Titik fokus lensa cekung berada pada sisi yang sama pada sinar datang sehingga titik fokus lensa cekung bersifat maya atau semu dan bernilai negatif.



Gambar 5.2 Lensa Cekung Menyebarkan Cahaya Dalil Esbach merupakan metode untuk menentukan posisi dan sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa bikonveks (lensa positif). Untuk lensa nomor ruang untuk benda dan nomor ruang untuk bayangan dibedakan. Nomor ruang untuk benda menggunakan angka Romawi (I, II, III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan 4) seperti pada gambar berikut ini:



Gambar 5.3 Penomoran Ruang Menurut Dalil Esbach



Berdasarkan gambar 5.3 di atas, berikut ini adalah aturan-aturan penomoran ruang pada lensa dalam menentukan sifat bayangan dari ketentuan Dalil Esbach yaitu : 



Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan lima.







Untuk setiap benda nyata dan tegak:











Semua bayangan yang terletak di belakang lensa bersifat nyata dan terbalik.







Semua bayangan yang terletak di depan lensa bersifat maya dan tegak.



Bila nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, maka ukuran bayangan lebih besar dari bendanya dan sebaliknya.



(Surgaria, 2011) Contoh penggunaan lensa adalah pada kamera, kamera merupaka alat penangkap ataupun perekam yang bekerja pada prinsip perekaman objek pada mata manusia. Elemen-elemen dasar kamera adalah sebuah lensa adalah sebuah lensa cembung, celah diafrgama dan film (pelat). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk intensitas cahaya yang masuk dan film berfungsi untuk menagkap bayangan yang dibentuk lensa (Nuralamsyah, 2013).



B. METODE PRAKTIKUM 1. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan lensa cembung dan lensa cekung dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Alat dan Bahan percobaan Lensa Cekung dan Lensa Cembung



No. Alat dan Bahan 1 Catu daya 2 Rel presisi 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



Lampu bertangkai Pemegang slide diafragma Diafragma anak panah Tumpukan berpenjempit Kabel penghubung merah dan hitam Alat tulis Kobalt Laser Balok kaca lensa Cekung Balok kaca lensa cembung Lensa cekung bertangkai (f = - 100 ) Lensa cembung bertangkai (f = 100 ) Layar



Kegunaan Sebagai sumber tegangan Untuk mengatur jarak benda dan jarak bayangan serta mengukur jarak benda dan bayangan Sebagai sumber cahaya Untuk meletakan slide diafragma Sebagai objek pengamatan Sebagai landasan slide diafragma, lampu bertangkai dan lensa bertangkai. Sebagai penghubung lampu dan catu daya sebagai alat untuk menggambarkan jalannya sinar pada lensa Sebagai sumber cahaya Sebagai alat untuk menyebarkan cahaya Sebagai alat untuk mengumpulkan cahaya sebagai objek pengamatan dan menyebarkan cahaya sebagai objek pengamatan dan mengumpulkan cahaya untuk menampilkan bayangan dari lensa



2. Prosedur Kerja Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada percobaan lensa cekung dan lensa cembung adalah sebagai berikut. a. Menentukan bayangan pada lensa cekung 1) Menyusun alat seperti pada Gambar 5.4



Gambar 5.4. Penyusunan Alat dan Bahan Penentuan Bayangn pada Lensa Cekung 2) Menyalakan lampu dengan menekan tombol power pada catu daya 3) Mengatur jarak benda dan lensa cekung sebesar 0,2 m 4) Mengatur jarak layar dan lensa dengan meletakan layar sedikit menyimpang di depan lensa sehingga menampakan bayangan yang jelas



5) Mengamati bayangan yang ditampilakan oleh layar dan bayangan yang berada dibagian belakang lensa 6) Mengukur jarak bayangan dan layar hingga ke lensa (nilai jarak bayangan bernilai negatif) 7) Mencatat hasil pengamatan. 8) Mengulangi langkah (2) sampai (7) untuk jarak benda 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m.



b. Menentukan bayangan pada lensa cembung 1) Menyusun alat seperti pada Gambar 5.5



Gambar 5.5. Penyusunan Alat dan Bahan Penentuan Bayangn pada Lensa Cembung 2) Menyalakan lampu dengan menekan tombol power pada catu daya. 3) Mengatur jarak benda dan lensa cekung sebesar 0,2 m. 4) Mengatur jarak layar dan lensa dengan meletakan layar sedikit menyimpang di depan lensa sehingga menampakan bayangan yang jelas. 5) Mengamati bayangan yang ditampilakan oleh layar dan bayangan yang berada di bagian belakang lensa. 6) Mengukur jarak bayangan dan layar hingga ke lensa (nilai jarak bayangan bernilai negatif). 7) Mencatat hasil pengamatan. 8) Mengulangi langkah (2) sampai (7) untuk jarak benda 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m. c. Menggambarkan sinar pada lensa cembung, lensa cekung dan lensa gabungan. 1) Menggambar garis horisontal pada kertas 2) Meletakan bagian tengah lensa cekung tepat sejajar dengan garis horizontal.



3) Mengarahkan sinar dari kobalt laser yang telah dinyalakan tepat pada bagian bawah lensa cembung. 4) Mengamati dan menggambarkan jalannya sinar datang dan sinar bias yang dihasilkan. 5) Mengulangi langkah (1) hingga (4) untuk lensa cekung dan lensa gabungan.



C.



HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengamatan a. Data pengamatan 1) Data pengamatan yang diperoleh pada lensa cembung dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut Tabel 5.2 Data Pengamatan pada Lensa Cembung No. 1 2 3 4



S (m) 0,20 0,30 0,45 0,60



S’ (m) 0,87 0,85 0,382 0,318



Sifat Bayangan Nyata, terbalik, diperbesar Nyata, terbalik, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil Nyata, terbalik, diperkecil



2) Data pengamatan yang diperoleh pada lensa cembung dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut. Tabel 5.3 Data Pengamatan Pada Lensa Cekung No. 1 2 3 4



S (m) 0,20 0,30 0,45 0,60



S’ (m) -0,07 -0,055 -0,5 -0,048



Sifat Bayangan Maya, tegak, diperkecil Maya, tegak, diperkecil Maya, tegak, diperkecil Maya, tegak, diperkecil



3) Gambar jalannya sinar yang melewati lensa a) Lensa Cembung



Gambar 5.6 Jalannya Sinar pada Lensa Cembung



b) Lensa Cekung



Gambar 5.7 Jalannya Sinar pada Lensa Cekung c) Lensa Gabungan



Gambar 5.8 Jalannya Sinar pada Lensa Gabungan



b. Analisis Data 1. Lensa Cekung a) Menentukan Jarak Fokus Tanpa Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = -0,07 m



m Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.4 Tabel 5.4 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus Tanpa Ralat pada Lensa pada Lensa Cekung No. 1 2 3



b)



S 0.3 0.4 0.5



S' -0.055 -0.05 -0.048



f -0.067346939 -0.057142857 -0.053097345



Menentukan Jarak Fokus Lensa dengan Ralat Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m dengan ∆S = 0,0005 m



= Δf =



= -0,10686 m s/d -0,10852 m



Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.5 Tabel 5.5 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa Cekung No. S(m) S'(m) 1 0.3 -0.055 2 0.4 -0.05 3



0.5



-0.048



f(m) -0.06735 -0.05714



Δf -0.00027 -0.00016



KSR(%) 0.408163 0.285714



f seb (f± Δf) m -0.06707 s/d -0.06762 -0.05698 s/d -0.05731



-0.0531



-0.00012



0.221239



-0.05298 s/d -0.05321



c) Menentukan Perbesaran Bayangan Tanpa Ralat Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m



kali Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.6 Tabel 5.6 Analisis Data Penentuan Perbesaran Bayangan dengan Ralat pada Lensa Cekung No. 1 2 3



d)



S(m) 0.3 0.4 0.5



S'(m) -0.055 -0.05 -0.048



M(kali) 0.183333 0.125 0.096



Menentukan Perbesaran Bayangan dengan Ralat Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m



kali



kali = 0,3466 kali s/d 0,3533 kali



Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.7 Tabel 5.7 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa No. 1 2 3



e)



Cekung S(m) S'(m) 0.3 -0.055 0.4 -0.05 0.5 -0.048



M (kali) 0.18333 0.125 0.096



ΔM(kali) 0.00197 0.00141 0.0011



KSR(%) 1.07576 1.125 1.14167



Mseb (M±ΔM) kali 0.1814 s/d 0.1853 0.1236 s/d 0.12641 0.0949 s/d 0.0971



Menentukan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m



Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.8 Tabel 5.8 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat pada



Lensa Cekung S (m) 0.3 0.4 0.5



No. 1 2 3



S' (m) -0.055 -0.05 -0.048



P (dioptri) -14.85 -17.5 -18.83



f) Menentukan Kekuatan Lensa dengan Ralat Untuk S = 0,2 m dan Sꞌ = -0,07 m



dioptri



dioptri -9,2142 dioptri s/d -9,3571 dioptri Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.9 Tabel 5.9 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa dengan Ralat pada No. 1 2 3



Lensa Cekung S (m) P (dioptri) 0.3 0.4 0.5



-14.8484 -17.5 -18.833



ΔP(dioptri)



KSR(%)



Pseb (P± ΔP) dioptri



-0.0606 -0.05 -0.04167



0.4082 0.2857 0.2212



-14.788 s/d -14.909 -17.45 s/d -17.55 -18.792 s/d -18.875



2. Lensa Cembung a) Menentukan Jarak Fokus Tanpa Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m



m Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.10 Tabel 5.10 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus Tanpa Ralat pada Lensa pada Lensa Cembung No. 1 2 3



S(m) 0.3 0.4 0.5



S'(m) 0,85 0,382 0,318



f(m) 0,2217 0,1954 0,1944



b) Menentukan Jarak Fokus Lensa dengan Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m dengan ∆S = 0,0005 m



= Δf =



m



m s/d Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.11 Tabel 5.11 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa Cekung No. S(m) S'(m) 1 0.3 0,85 2 0.4 0,382 3 0.5 0,318



c)



f(m) 0,2217 0,1954



Δf 0,0001928 0,000249



KSR(%) 0,0869 0,1279



fseb (f± Δf) m 0,2215 s/d 0,2219 0,1951 s/d 0,1956



0,1944



0,000238



0,1222



0,1941 s/d 0,1946



Menentukan Perbesaran Bayangan Tanpa Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m



kali Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.12 Tabel 5.12 Analisis Data Penentuan Perbesaran Bayangan dengan Ralat pada Lensa Cembung No. 1 2 3



S(m) 0.3 0.4 0.5



S'(m) 0,85 0,382 0,318



d) Menentukan Perbesaran Bayangan dengan Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m



kali



M(kali) 2,833 0,955 0,636



= 0,3466 kali s/d 0,3533 kali



Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.13 Tabel 5.13 Analisis Data Penentuan Jarak Fokus dengan Ralat pada Lensa Cembung



e)



No.



S(m)



S'(m)



1 2 3



0.3 0.4 0.5



0,85 0,382 0,318



M(kali ) 2,833 0,955 0,636



ΔM(kali ) 0,00639 0,00244 0,001636



KSR(%)



Mseb(M± ΔM)kali



0,2254 0,25589 0,257



2,8269 s/d 2,8397 0,9525 s/d 0,9574 0,6343 s/d 0,6376



Menentukan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m



Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.14 Tabel 5.14 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa Tanpa Ralat pada No. 1 2 3



f)



Lensa Cembung S (m) 0.3 0.4 0.5



S' (m) 0,85 0,382 0,318



Menentukan Kekuatan Lensa dengan Ralat Untuk S = 0,2 m dan S' = 0,87 m



P (dioptri) 4,5098 5,11780 5,1446



dioptri



dioptri dioptri s/d



dioptri



Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada dilihat pada Tabel 5.15 Tabel 5.15 Analisis Data Penentuan Kekuatan Lensa dengan Ralat pada No. 1 2 3



2.



Lensa Cembung S (m) P (dioptri) 0.3 4,5098 0.4 5,11780 0.5 5,1446



ΔP (dioptri) 4,5098 5,11780 5,1446



KSR (%) 0,0889 0,12787 0,1222



Pseb (P± ΔP) dioptri 4,5059 s/d 4,514 5,1112 s/d 5,1243 5,1383 s/d 5,1509



Pembahasan Lensa adalah benda transparan yang dibatasi oleh dua permukaan yang melengkung. Ada dua jenis lensa yang biasa kita kenal yaitu lensa yang biasa kita kenal yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung memiliki ciri fisik kedua sisinya melengkung keluar sehingga bagian tengahnya lebih tebal dibandingkan bagian tepinya. Sedangkan lensa cekung adalah lensa yang memiliki ciri fisik bagian tengahnya melengkung ke dalam sehingga bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan bagian tepinya. Perolehan hasil yang didapatkan ketika melakukan percobaan pada lensa cembung yaitu ketika sinar laser ditembakan dan mengenai permukaan lensa maka



sinarnya akan dibiaskan mendekati garis normal. Pada lensa cekung ketika sinar laser ditembakan dan mengenai permukaannya maka sinarnya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Selanjutkan untuk lensa gabungan, yaitu perpaduan antara lensa cembung dan lensa cekung . ketika sinar melewati lensa cembung maka sinar akan dikumpulkan pada satu titik dan ketika sinar melewati lensa cekung maka maka sinar akan disebarkan sehingga pembentukan bayangannya akan lurus dengan sinar datangnya. Hasil yang diperoleh selanjutnya pada penentuan jarak fokus dengan lensa cekung pada jarak benda ke lensa 0,2 m, dengan jarak bayangan ke lensa adalah -0,07 m diperoleh jarak fokus pada lensanya adalah -0,10769 m.. Untuk jarak fokus lensa cekung dengan ralat diperoleh nilainya adalah



-0,0008284 m dengan KSR 0,769 %. KSR



yang rendah ini menunjukan tingkat ketelitian alat yang digunakan tinggi. Adapun nilai jarak fokus lensa cekung ini berada diantara nilai f yang sebenarnya yaitu dari -0,10686 m s/d -0,10769 m. untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara berturut-turut adalah -0,055 m, -0,05 m dan -0,048 m diperoleh jarak fokusnya secara berturut-turut adalah -0,0673 m, -0,0571 m dan -0,0531 m. dengan jarak fokus yang sebenarnya secara berturut-turut adalah 0.06707 s/d -0.06762, -0.05698 s/d -0.05731 dan -0.05298 s/d -0.05321 didapatkan nilai KSRnya adalah 0,4082 %, 0,286 % serta 0,2212 %. Dapat dikatakan bahwa nilai jarak fokusnya benar



nilai dari jarak fokusnya berada diantara nilai jarak fokus yang



sebenarnya, dengan KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitiannya tinggi. Dari analisis data yang diperoleh dapat disimpulakan bahwa semain jauh jarak benda dari lensa maka pembentukan bayangannya akan semakin dekat dengan lensa dan jarak fokus yang tetap. Penentuan perbesaran bayangan saat benda ke lensa berjarak 0,2 m dan jarak bayangan ke lensa -0,07 mperbesaran bayangan yang diperoleh adalah 0,35 kali, dengan perbesaran yang sebenarnya adalah 0,3466 kali sampai dengan 0,3533 kali. Hal ini menunjukan bahwa nilai perbesaran bayangan yang diperoleh telah sesuai karena nilai perbesaran bayangannya telah berada pada rentang nilai perbesaran bayangan yang sebenarnya, dengan KSR 0,96 % yang menunjukan ketelitian dari alat yang digunakan



tinggi. Keadaan ini berlaku pula untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara berturut-turut adalah 0,055 m, -0,05 m dan -0,048 m diperoleh nilai perbesaran bayangannya secara berturutturut adalah 0.183333 kali, 0.125 kali dan 0.096 kali. Dengan nilai perbesaran bayangan secara berturut-turut adalah 0.1814 kali s/d 0.1853 kali, 0.1236 kali s/d 0.12641 kali dan 0.0949 kali s/d 0.0971 kali dengan KSRnya adalah 1.07576 %, 1.125 % dan 1.14167% Dapat dikatakan bahwa nilai perbesaran bayangannya benar karena nilai dari perbesaran bayangannya berada diantara nilai perbesaran bayangannya yang sebenarnya, dan KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitiannya tinggi. Dari hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak benda ke lensa maka perbesaran bayangannya semakin kecil. Hasil yang diporoleh selanjutnya untuk penentuan kekuatan lensa cekung, dengan jarak benda ke lensa adalah 0,2 m dengan jarak fokus bayangan -0,10769 m dengan kekuatan lensa adalah -9,286 dioptri, dengan nilai kekuatan lensa yang sebenarnya berada pada rentang – 9,2142 dioptri sampai dengan -9,371 dioptri. Karena nilai kekuatan lensanya berada diantara nilai yang sebenarnya maka nilai kekuatan lensa ini tepat dengan KSR yang diperoleh adalah 0,7692 %. Rendahnya nilai KSR ini menunjukan ketelitian alat yang tinggi. Untuk data yang selanjutnya Keadaan ini berlaku pula untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m,



0,4 m dan 0,5 m



diperoleh nilai kekuatan lensanya secara berturut-turut adalah -14.85 dioptri,



-17.5



dioptri dan -18.83 dioptri. Dengan nilai kekuatan lensa yang sebenarnya adalah -14.788 dioptri sampai dengan -14.909 dioptri, -17.45 dioptri sampai dengan -17.55 dioptri dan 18.792 dioptri sampai dengan -18.875 dioptri dengan KSRnya secara berturut-turut nilainya adalah 0.4082 %, 0.2857 % dan 0.2212 %. Karena nilai kekuatan lensanya berada diantara nilai yang sebenarnya maka nilai kekuatan lensa ini tepat dan rendahnya nilai KSR ini menunjukan ketelitian alat yang tinggi. Kekuatan lensa ini dipengaruhi oleh jarak fokus bayangannya dimana semakin kecil nilai dari jarak fokus bayangannya maka semakin kuat kemampuan lensa untuk menyebarkan sinyal.



Sifat-sifat pembentukan bayangan pada lensa cekung secara teori selalu bersifat tegak, diperkecil dan maya di manapun bendanya ditempatkan. Dari percobaan yang dilakukan terlihat bahwa ketika benda ditempatkan



0,2 m dari lensa maka



bayangannya terbentuk pada jarak -0,07 m dari lensa dan bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak dan diperkecil. Dan pada jarak benda 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m sifat bayangan yang terbentuk selalu sama yaitu maya, tegak dan diperkecil. Perolehan nilai jarak fokus dari lensa cembung pada jarak 0,2 m dari benda ke lensa dan jarak 0,87 m dan jarak bayangan ke lensa adalah



0,1626 m dan nilai



KSRnya adalah 0,093 % dan nilai jarak fokus yang sebenarnya adalah 0,1624 m sampai dengan 0,1627 m. rendahnya nilai KSR ini menunjukan bahwa nilai ketelitian alat yang digunakan tinggi. Keadaan ini juga berlaku untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m, 0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara berturutturut adalah 0,85m, 0,382 m dan 0,318 m diperoleh jarak fokusnya secara berturut-turut adalah 0,2217 m, 0,1954 m dan 0,1944 m. dengan jarak fokus yang sebenarnya secara berturutturut adalah 0,2215 m s/d 0,2219 m, 0,1951 m s/d 0,1956 m dan 0,1941 m s/d 0,1946 m didapatkan nilai KSRnya adalah 0,0869 %,



0,1279 % serta 0,1222 %. Dapat



dikatakan bahwa nilai jarak fokusnya benar nilai dari jarak fokusnya berada diantara nilai jarak fokus yang sebenarnya, dengan KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitiannya tinggi. Dari hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak benda ke cermin maka pembentukan bayangan semakin dekat dengan lensa namun jarak fokusnya semakin kecil. Untuk perbesaran bayangan benda pada lensa cembung pada jarak benda 0,2 m dari lensa dan jarak bayangan 0,87 m dari lensa maka perbesaran bayangan yang diperoleh dari perbandingan nilai antara jarak bayangan kelensa dan jarak benda ke lensa adalah 4,35 kali. Hal ini menunjukan bahwa bayangan yang dibentuk oleh lensa diperbesar, dikarenakan benda berada diruang dua. Pada kasus dimana benda berjarak 0,3 m dari lensa bayangan masih tetap diperbesar karena berada diruang dua sedangkan untuk jarak benda ke lensa 0,4 m dan 0,5 m bayangannya diperkecil karena benda telah



berada diruang tiga. Pada jarak benda 0,2 m dari lensa diperoleh nilai perbesaran yang sebenarnya adalah 4,3366 kali sampai dengan 4,3633 kali. Hal ini menunjukan perbesaran bayangan bernilai benar karena berada daintara nilai perbesaran yang sebenarnya. Dengan KSR yang diperoleh adalah 0,307 %, rendahnya nilai KSR ini menunjukan ketelitian alat ukur yang tinggi. Selanjutnya penentuan kekuatan lensa cembung, secara teori menyatakan bahwa semakin kecil jarak fokus maka semakin kuat kemampuan lensa untuk mengumpulkan berkas sinar. Pada jarak fokus lensa 0,22173 m diperoleh nilai kekuatan lensanya adalah 6,1494 dioptri dengan nilai kekuatan lensa yang sebenarnya adalah 6,1436 dioptri sampai dengan 6,1551 dioptri. Karena nilai kekuatan lensanya telah berada pada rentan nilai yang sebenarnya maka dapat dikatakan bahwa nilai kekuatan lensanya telah benar. Dengan KSR yang diperoleh adalah 0,09 %, nilai KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitian alat yang tinggi. Keadaan ini berlaku pula untuk data yang selanjutnya pada jarak benda ke lensa 0,3 m,



0,4 m dan 0,5 m dengan jarak bayangan ke lensa secara



berturut-turut adalah 0,85m, 0,382 m dan 0,318 m diperoleh nilai perbesaran bayangannya secara berturut-turut adalah 0.183333 kali, 0.125 kali dan 0.096 kali. Dengan nilai perbesaran bayangan secara berturut-turut adalah 0.1814 kali s/d 0.1853 kali, 0.1236 kali s/d 0.12641 kali dan 0.0949 kali s/d 0.0971 kali dengan KSRnya adalah 1.07576 %, 1.125 % dan 1.14167% Dapat dikatakan bahwa nilai perbesaran bayangannya benar karena nilai dari perbesaran bayangannya berada diantara nilai perbesaran bayangannya yang sebenarnya, dan KSR yang rendah ini menunjukan nilai ketelitiannya tinggi. Dari hasil analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak benda ke lensa maka perbesaran bayangannya semakin kecil. Sifat-sifat pembentukan bayangan pada lensa cembung secara teori tergantung dimana bendanya ditempatkan jika benda di tempatkan di ruang satu maka bayangannya selalu bersifat tegak, diperbesar dan maya, jika benda berada diruang dua maka bayangan terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar sedangkan ketika berada diruang tiga bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Dari percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan teori dimana ketika jarak benda dengan



lensa 0,2 m dan 0,3 m maka benda tersebut berada di ruang dua sehingga bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Sedangkan ketika jarak benda ke lensa adalah 0,4 m dan 0,5 m maka benda tersebut berada di ruang tiga sehingga bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil.



PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK



A. TUJUAN 1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik. 2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian. B. LANDASAN TEORI Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik) Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.



(http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik) C. ALAT DAN BAHAN 1. Baterai 1,5 volt 3 buah. 2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam). 3. Bolalampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah. 4. AVO meter 1 buah. 5. Dudukan baterai 3 buah. D. CARA KERJA Percobaan 1 : Arus Listrik 1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya! 2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ). 3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala periksalah penyebabnya. 4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir. 5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut! x bahan



A



Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil pengamatan.



Percobaan 2 : Tegangan Listrik 1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini v x RANGKAIAN 1.A



Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?



b. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut. v x RANGKAIAN 1.B



Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian? c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti berikut. v x RANGKAIAN 1.C



Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian? d. Lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, c, dengan menggunakan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan! 2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, d nyala lampu berbeda? Percobaan 3 : Energi Listrik 1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)



/ ////////// 2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat. b. Setelah 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi? 3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat, catat skala yang ditunjukan termometer. 4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukan termometer. 5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup? Mengapa demikian? E. TABEL HASIL PENGAMATAN



Tabel pengamatan terhadap jenis bahan 1. Percobaan 1: Arus Listrik Lampu No.



Bahan



1.



Lempengan besi



2.



Lempengan tembaga



3.



Lempengan seng



4.



Kayu



5.



Karet penghapus



6.



Mata pensil (Grafit)



7.



Kertas



8.



Tas plastik



9.



Air kran



10.



Air garam



Menyala



Konduktor



Tidak



√ √ √



Ya



√ √ √ √ √ √ √ √







Tidak



√ √ √ √ √ √ √



F. PEMBAHASAN Pembahasan Percobaan 1 : Arus Listrik Kawat besi Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap menyala. Lempeng tembaga Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu tetap menyala. Lempeng seng Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap menyala. Kayu Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala. Karet penghapus Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak menyala.



Mata pensil (Grafit) Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu tidak menyala. Kertas Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala. Tas plastik Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala. Air kran Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu tidak menyala. Air garam Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu tetap menyala. Pembahasan Percobaan 2 : Tegangan Listrik 1. Pada rangakaian (1.A) jika saklar ditutup maka lampu tidak menyala, karena kutub negatif pada baterai tidak terhubung pada kabel (tidak ada tegangan listrik). 2. Pada rangkaian (1.B) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala redup, karena hanya menggunakan 1 buah batu baterai (tegangan listrik sedikit). 3. Pada rangkaian (1.C) jika saklar ditutup maka lampu akan menyala lebih terang, karena hanya menggunakan 2 buah batu baterai dan muatan listrik juga lebih besar. 4. Jika rangkaian menggunakan 3 baterai maka nyala lampu akan sangat terang, karena muatan listrik juga sangat besar. Pembahasan Percobaan 3 : Energi Listrik 1. Saklar (S) ditutup, setelah 2 menit kemudian diletakkan sebuah korek api. Maka korek api tersebut akan menyala (mengeluarkan api). 2. Setelah itu saklar (S) dibuka, kemudian diukur panasnya dengan menggunakan termometer, termometer menunjukkan 830 C.



3. Kemudian saklar (S) ditutup kembali, kemudian setelah 2 menit diukur panasnya dengan menggunakan termometer, termometer menunjukkan 970 C. G. PERTANYAAN DAN JAWABAN Percobaan 1 : Arus Listrik 1. Dari hasil pengamatan anda, bahan manakah yang termasuk konduktor dan bahan manakah yang termasuk isolator? Jawab: a. Bahan yang termasuk konduktor adalah : 1.



Lempeng besi



2. Lempeng tembaga 3. Lempeng seng 4. Air garam b. Bahan yang termasuk isolator adalah : 1. Kayu 2. Karet penghapus 3. Mata pensil (grafit) 4. Kertas 5. Tas plastik 6. Air kran Percobaan 2 : Tegangan Listrik 1. Dari hasil pengamatan Anda, Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik. Jawab : Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. 2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri? Jawab : Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang 3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik! Jawab : Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik : -I=V/R -R=V/I -V=I.R - I = arus listrik (ampere) - V = tegangan listrik (volt) - R = hambatan listrik (ohm) 4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian? Jawab : Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.



5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang a. Arus listrik b. Tegangan listrik Jawab : (a) Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. (b) Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. Percobaan 3 : Energi Listrik 1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik Jawab: Perubahan energi listrik menjadi panas. 2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah : a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian b. Daya listriknya c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit Jawab : V1 = 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm V2 = 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt R = 2 Ohm a. I = V/R =  3/2 = 1,5 A b. P = V.I = 3. 1,5 = 4,5 W c. W = V I t = P. T = 4,5 . 60 = 180 J 3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik? Jawab : Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. H. KESIMPULAN Kesimpulan Percobaan 1 Arus Listrik Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah



disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran. Kesimpulan Percobaan 2 Tegangan Listrik Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. Kesimpulan Percobaan 3 Energi Listrik Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan negatif dalam satu penghantar (kawat lilitan). /



I. KESIMPULAN Kesimpulan Percobaan 1 Arus Listrik Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran. Kesimpulan Percobaan 2 Tegangan Listrik Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik. Kesimpulan Percobaan 3 Energi Listrik Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan negatif dalam satu penghantar (kawat lilitan).



LAMPIRAN



Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik



a) Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:



Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik b) Membuat rangkaian listrik



Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar.



c) Membuat rangkaian listrik:



Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak. d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:



LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET KEGIATAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN



PERCOBAAN MUATAN LISTRIK A. TUJUAN 1. Menunjukan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan. 2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan. B. LANDASAN TEORI Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering



digunakan



untuk



menggambarkan



muatan. Sistem



Satuan



Internasional dari satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan). https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Mereka terdiri dari inti dan elektron, elektron berputar mengelilingi inti. Unsur diidentifikasi dengan jumlah elektron di orbit sekitar inti atom dan dengan jumlah proton dalam inti. Inti terdiri dari proton dan neutron, dan jumlah proton dan neutron seimbang. Neutron tidak memiliki muatan listrik, proton memiliki muatan positif (+) dan elektron memiliki muatan negatif (-). Sebuah muatan positif dari proton sama dengan muatan negatif elektron. Elektron yang terikat dalam orbit mereka dengan daya tarik proton, tetapi elektron pada pita luar dapat terlepas dari orbit mereka dengan beberapa gaya eksternal. Ini disebut sebagai elektron bebas, yang berpindah dari satu atom ke yang berikutnya, arus elektron akan dihasilkan. Ini adalah dasar dari listrik. Bahan yang memungkinkan banyak elektron



bergerak bebas yang disebut konduktor dan bahan yang tidak memungkinkan beberapa elektron bebas bergerak disebut isolator. Segala hal yang terbuat dari atom-atom yang memiliki muatan listrik. Oleh karena itu, mereka memiliki muatan listrik. Karena memiliki keseimbangan jumlah proton dan elektron, kekuatan muatan positif akan memaksa muatan negatif yang seimbang. Hal ini disebut tempat netral dari sebuah atom. (Jumlah proton dan elektron tetap sama.). Listrik statis “merupakan situasi dari segala sesuatu yang terdiri dari muatan listrik”. Sebagai contoh, menggosok bahan pada benda yang lain dapat menyebabkan listrik statis. Elektron Bebas dari satu materi bergerak secara paksa sampai mereka dibebaskan dari orbitnya mengelilingi inti dan pindah ke yang lain. Satu elektron yang berkurang dari suatu material, menjadikannya bermuatan positif. Pada saat yang sama, terjadi kenaikan elektron pada tempat lain, yang kemudian disebut, memiliki muatan negatif. Secara umum, muatan penghasil dari masalah ini berarti bahan itu memiliki muatan listrik. Ini memiliki muatan positif dan negatif, yang dinyatakan dalam coulomb. http://ilmualam.net/muatan-dan-arus-listrik.html C. ALAT DAN BAHAN 1. Bola pingpong 2 buah. 2. Benang jahit secukupnya. 3. Lembaran wool dan nilon. 4. Tas plastik. 5. Isolasi. 6. Sisir plastic. 7. Potongan kertas yang kecil-kecil.



D. CARA KERJA 1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi! 2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potonganpotongan kertas yang terletak diatas meja. Amatilah apa yang terjad! 3. Apa yang terjadi apapbila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama. Berikan penjelasan! 4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkan kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi! 5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang terjadi.



6. Lengkapi tabel hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarikmenarik” E. TABEL HASIL PENGAMATAN Bola pingpong kiri yang digosok dengan



Bola pingpong kanan yang digosok dengan wool



plastik



nilon



wool



Tolak menolak



Tarik menarik



Tarik menarik



plastik



Tarik menarik



Tolak menolak



Tarik menarik



nilon



Tarik menarik



Tarik menarik



Tolak menolak



F. PEMBAHASAN Berdasarkan percobaan diatas, (1)plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan pada bola pingpong yang digantung maka akan terjadi tarik-menarik, (2)sisir yang digosokkan pada rambut akan kemudian didekatkan pada potongan kertas akan tarikmenarik, (3)dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak dapat menarik potongan-potomgan kertas, karena gaya listrik telah habis, (4)kedua bola pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena tidak mempunyai gaya listrik (5)kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian didekatkan maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena mempunyai muatan listrik yang sama. Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang sejenis (wool dengan wool, plastik dengan plastik, nilon dengan nilon) maka akan tolak-menolak, hal ini karena mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik yang berbeda. G. PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?



Jawab: Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik. 2. Apabila bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan? Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.



3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui benda A menarik benda B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negatif, tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D! Jawab: Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka: B bermuatan positif C bermuatan negatif D bermuatan  positif 4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang berlawanan? Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik. H. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap benda yang memiliki muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan benda yang memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan akan tarik-menarik.



LAMPIRAN



PERCOBAAN KE DUA BENTUK MEDAN MAGNET A. TUJUAN Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbukserbuk besi. B. LANDASAN TEORI Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet) C. ALAT DAN BAHAN 1. Karton putih 1 lembar / kertas putih. 2. Magnet batang 1 buah. 3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.



D. CARA KERJA 6. Letakan sebuah magnet batang di atas meja 7. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut. 8. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali. 9. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu. 10.



Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.



E. DATA PENGAMATAN



F. PEMBAHASAN 1. Gambar A menunjukan bahwa : Garis Fluks Magnet yaitu gaya pada magnet yang tidak terlihat yang arahnya meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet. 2. Gambar B menunjukan pola yang dibuat oleh serbuk besi setelah magnet diletakan diatas serbuk besi 3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S (selatan) maka akan tarik menarik, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di (utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka akan tolak-menolak dan apabila kutub S (selatan) di dekatkan ke kutub S (selatan) akan tolak menolak. G. PERTANYAAN DAN JAWABAN 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet? Jawab : Medan magnet adalah daerah yang masih merasakan adanya gaya magnet. 3. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan! Jawab : Setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara. Apabila kutub yang sama didekatkan akan tolak-menolak, begitu juga sebaliknya apabila kutub berlainan didekatkan akan tarik-menarik. 4. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik



Jawab : . 1. Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama lain. 2. Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan memasuki kutub selatan dan membentuk kurva tertutup. 3. Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka medan magnetis pada daerah itu kuat, demikian sebaliknya jika garis-garis medan magnet renggang, maka medan magnetis di daerah itu lemah. H. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang berbeda apabila didekatkan akan tarik menarik, apabila kutub yang sama di dekatkan akan tolak menolak. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke mag



PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET A. TUJUAN Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet. B. LANDASAN TEORI Kata magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani magnesia yang memiliki artis batu Magenisia. Umumnya Magnesia adalah nama sebuah wilayah yang ada du Yunani yang pada saat ini bernama Manisa. Di mana di wilayah tersebut batu magnet pertama kali ditemukan. Batu magnet pertama yang ditemukan merupakan magnet tetap atau magnet alam. Dan saat ini magnet yang ada di pasaran kebanyakan adalah magnet buatan. Magnet sendiri merupakan sebuah benda yang dapat  menarik benda di sekitarnya dan setiap magnet pastinya memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. 1. Magnet dapat menarik benda Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal dari bahan logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Bahan logam yang memiliki daya tarik yang tinggi oleh magnet dalah  besi dan juga baja. 2.



Medan magnet membentuk gaya magnet Tahukah Anda bahwa gaya magnet tidak hanya berada di kutub-kutubnya. Akan tetapi gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah yang di sekitar magnet yang memiliki gaya magnet disebut juga medan magnet.



3.



Magnet memiliki dua kutub Sifat-sifat magnet selanjutnya adalah magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.



4.



Kutub magnet tidak sesama tarik menarik dan sesama akan menolak Sama halnya dengan gaya listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan. Jika kutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak-menolak dan jika kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan di didekatkan maka akan saling tarik menarik.



5.



Sifat magnet dapat hilang



Sifat-sifat magnet juga akan menghilang atau melemah karena beberapa penyebab, seperti terbakar, jatuh secara terus menerus dan lainnya. http://benergi.com/pengertian-sifat-sifat-magnet-dan-jenis-jenis-magnet C. ALAT DAN BAHAN 1. Magnet batang 2 buah. 2. Statis. 3. Benang secukupnya. 4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng). D. CARA KERJA 1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang tersedia. 2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis. 3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung. 4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung. 5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi. 6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi. E. HASIL PENGAMATAN 1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.



2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnet batang yang digantung menjadi magnet yang dipegang. 3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik menarik. 4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang. F. PEMBAHASAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apabila kutub selatan magnet yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan dan terjadi adalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Jika dengan cara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung mendekati magnet yang dipegang. G. PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Jelaskan sifat-sifat magnet! Jawab: a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet. b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk ke selatan. c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain. Apabila kutubkutub yang didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub utara atau kutub selatan dengan kutub selatan) maka akan tolak menolak. Dan apabila kutub-kutub magnet yang didekatkan berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan) maka akan tarik menarik. 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet! Jawab :



Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub. 3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub? Jelaskan! Jawab : Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan kutub selatan. 4. Dari hasil percobaan yang anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-sifat magnet! Jawab : a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akan tolakmenolak. b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik. H. KESIMPULAN Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis apabila didekatkan akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis apabila didekatkan akan tarik-menarik.



LAMPIRAN



Laporan Praktikum IPA Modul 8.Cara Membuat Magnet a. Hasil Pengamatan 1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub   magnet) Bahan Percobaan



Sebelum digesekkan



Setelah digesekkan (10 detik)



Setelah digesekkan (40 detik)



Paku besi dan klip kertas



Belum ada magnet, paku tidak dapat menarik klip kertas



Paku besi dapat menarik klip kertas namun lemah



Paku besi dapat menarik klip kertas lebih kuat



Membuat magnet dengan cara Elektromagnetik a. Berdasarkan rangkaian di atas, ternyata paku tidak bias menjadi magnet karena saklar dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir. b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet kaena saklar telah tertutup \ sehingga arus listrik dapat mengalir. c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik juga ikut berkurang. d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga arus listrik juga bertambah kuat. Membuat magnet dengan  cara induksi a. Kami pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain menjadi pusat bumi. b. Kami dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang, ternyata klip tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang. c. Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama, ternyata klip kedua menempel pada klip pertama. d. Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga di ujung klip kedua,ternyata klip ketiga menempel di ujung klip kedua, serta klip ke empat dapat menempel pada ujung klip ketiga. Jawaban pertanyaan Cara membuat magnet ada 3, yaitu : 1.  Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.



2.  Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat menimbulkanmedan magnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang.Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah : 1.      Jarak magnet terhadap benda magnetik. 2.      Besar kecilnya arus listrik. 3.      Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis 4.      Waktu; lama tidaknya gesekan. 5.      Jumlah lilitan kumparan. 3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik adalah : Makin banyak jum;lah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.



LAMPIRAN