Tugas Proposal Sistem Cerdas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • piet
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasihNya yang selalu menyertai dan melindungi penulis dalam menyelesaikan penulisan



proposal



yang berjudul



“SISTEM



PAKAR



DIAGNOSIS



KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC BERBASIS VISUAL BASIC.” Adapun tujuan penulisan proposal ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Cerdas. Tulisan ini terdiri dari tiga bab.



Kupang, 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I ...................................................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1



1.2



Rumusan Masalah .................................................................................... 2



1.3



Batasan Masalah ....................................................................................... 2



1.4



Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2



1.5



Sistematika Penulisan ............................................................................... 3



BAB II ..................................................................................................................... 4 2.1.



Sistem Diagnosa Kerusakan berbasis Perangkat Lunak ........................... 4



2.2.



Cara Diagnosa Mekanik ........................................................................... 5



2.3.



Definisi Sistem Pakar ............................................................................... 6



2.4.



Visual Basic .............................................................................................. 8



BAB III ................................................................................................................... 9 3.1.



Daftar Pertanyaan ..................................................................................... 9



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Masalah Saat ini alat transportasi sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat



dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas-aktivitas dengan jarak yang jauh dan harus ditempuh dalam waktu cepat serta kebutuhan mobilitas yang cukup tinggi semakin menguatkan kebutuhan akan alat tranportasi. Sepeda motor adalah salah satu kendaraan transportasi darat beroda dua yang banyak disukai oleh masyarakat. Alasan masyarakat menggunakan sepeda motor karena penggunaan sepeda motor dapat menghemat waktu dan biaya menuju tempat beraktivitas. Jumlah permintaan sepeda motor di Indonesia sangat berkembang pesat hingga pada awal tahun 2019 tercatat 1.1 juta unit telah terjual. Pencapaian tersbut merupakan gabungan dari penjualan produsen motor Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS. Honda menjadi Produsen yang paling tinggi konstribusinya diikuti oleh Yamaha dan Kawasaki. Penjualan motor pada Februari 2019 meningkat jauh dibandingkan dengan penjualan pada Januari 2019 yang totalnya hanya mencapai 569.126 unit. Pembelian sepeda motor di Indonesia yang meningkat tiap tahun. Seiring dengan berjalannya waktu sepeda motor yang digunakan pasti akan mengalami kerusakan sehingga pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui kendalanya. Banyak sekali pengendara kendaraan bermotor yang tidak mengetahui kendala kerusakan pada sepeda motor tersebut. Kebanyakan pengendara cenderung menyerahkan kendala kerusakan sepeda motor kepada mekanik tanpa mengetahui bahwa sebenarnya kerusakan tersebut merupakan kerusakan sederhana atau terlalu rumit untuk diperbaiki. Jika pengendara memiliki pengetahuan tentang perawatan kerusakan sepeda motor maka penanganan kerusakan motor dapat dikerjakan sendiri oleh pengendara sehingga penanganan kerusakan dapat segera ditangani tanpa harus menunggu sepeda motor diperbaiki di bengkel.



1



Sistem Pakar merupakan suatu sistem yang dibangun untuk memindahkan kemampuan dari seorang atau beberapa orang pakar ke dalam komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pemakai dalam bidang tertentu. Dalam kasus ini, sistem pakar juga dapat digunakan untuk mendiagnosis kerusakan untuk kendaraan sepeda motor. Sistem pakar ini akan sedikit membantu, khususnya untuk pemilik kendaraan yang masih awam tentang jenis kerusakan sepeda motor serta waktu yang padat dan keberadaan bengkel yang masih jarang untuk di daerah-daerah terpencil. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diambil



adalah : 1. Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan mesin sepeda motor? 2. Bagaimana cara membuat aplikasi sistem pakar berbasis Software yang dirancang dengan bahasa pemrogaman Visual Basic untuk membantu pengguna sepeda motor dalam mendiagnosa gangguan mesin sepeda motor? 1.3



Batasan Masalah



1. Sistem pakar ini dibatasi sampai sepeda motor dengan mesin 4 langkah (Four Stroke Engine) yang menggunakan karburator. 2. Kerusakan yang terdapat dibasis data sangat terbatas, hal ini dimaksudkan hanya untuk mencoba apakah sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak. 1.4



Tujuan Penelitian



1. Merancang sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan mesin sepeda motor. 2. Membuat aplikasi sistem pakar berbasis Software yang dirancang dengan bahasa pemrogaman Visual Basic untuk membantu pengguna sepeda motor dalam mendiagnosa gangguan mesin sepeda motor.



2



1.5



Sistematika Penulisan Sistematika dalam proposal disusun dengan tujuan supaya pokok-



pokok masalah dibahas secara urut dan terarah. Sistematika dalam proposal ini terdiri dari beberapa bab : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II :DASAR TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang mengacu pada daftar pustaka terutama menerangkan masalah kecerdasan buatan, sistem pakar dan yang berhubungan dengan judul penyusunan laporan penelitian. BAB III: PERENCANAAN APLIKASI Bab ini berisi tentang tabel pembuatan perencanaan pembuatan aplikasi.



3



BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Diagnosa Kerusakan berbasis Perangkat Lunak Kendaraan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Ironisnya banyak sekali kerusakan-kerusakan yang pada akhirnya terlambat didiagnosa sehingga mencapai tahap kerusakan cukup parah yang membuatnya memerlukan biaya yang cukup besar untuk diperbaiki. Padahal setiap kerusakan sebelum mencapai tahap kerusakan cukup parah umumnya menunjukkan gejalagejala kerusakan yang telah terjadi pada kendaraan tetapi masih dalam tahap yang ringan misalnya seperti performa motor menurun, dan suara mesin kasar. Sayangnya karena ketidaktahuan pada kerusakan tersebut maka biasanya pengguna kendaraan motor akan mengabaikan gejala-gejala atau permasalahan ringan tersebut yang berpotensi untuk menjadi fatal jika tidak diberi tindakan perbaikan. Kemajuan



teknologi



mendorong



setiap



orang



untuk



terus



memperbaharui sistem pelayanan kepada seorang pengguna jasa. Sistem pelayanan yang dimaksud disini akan membahas tentang sistem pelayanan kerusakan sepeda motor. Sistem ini harus dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna sepeda motor dalam segala bidang. Hal yang perlu menjadi pertimbangan adalah bahwa pelayanan kerusakan konvensional akan banyak menyita waktu pengguna kendaraan sepeda motor. Meskipun pengguna kendaraan sepeda motor hanya ditanyai beberapa pertanyaan oleh seorang mekanik mengenai gejala kerusakannya. Akan tetapi pengguna tersebut tetap saja diharuskan untuk meluangkan waktunya untuk datang ke bengkel resmi, mengantri dan bertemu mekanik. Belum lagi seorang pengguna kendaraan sepeda motor diharuskan untuk membayar biaya yang cukup mahal untuk ke bengkel resmi. Sistem pelayanan kerusakan seperti ini sebenarnya dapat diganti dengan sistem baru yang berbasiskan perangkat lunak asalkan diketahui pola kerja



4



seorang mekanik dalam mendiagnosa suatu kerusakan. Sehingga sistem ini akan sangat mudah dijangkau oleh setiap orang dalam pengaksesannya. 2.2. Cara Diagnosa Mekanik Seorang mekanik dalam mendiagnosa kerusakan sepeda motor akan melalui dua tahapan yang akan dilakukannya : 1. Pengecekan Fisik 2. Pengecekan Penunjang Kedua tahapan ini diurutkan berdasar seberapa tingkat keakuratan seorang mekanik dalam mendiagnosa suatu kerusakan. Dapat diketahui bahwa tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh seorang mekanik kepada pengguna sepeda motor sudah cukup untuk mendapatkan gambaran tentang kemungkinan kerusakan pada sepeda motor. Pada prakteknya, seorang mekanik kemungkinan hanya melakukan tahapan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosa kerusakan pada sepeda motor. Karena keakuratan pada tahapan ini yang cukup besar, sehingga tahapan lainnya hanya dilakukan untuk menambah keyakinan dari seorang mekanik untuk memvonis kerusakan sepeda motor tentang kerusakan yang dialami. 2.2.1 Pengecekan Fisik Tahapan ini merupakan tahapan dimana seorang mekanik melihat tanda-tanda fisik yang ada pada kendaraan sepeda motor. Pengecekan ini dilakukan dikarenakan ada beberapa kerusakan yang memiliki ciri-ciri yang dapat dilihat pada tanda-tanda fisik dari kendaraan sepeda motor tersebut. 2.2.2 Pengecekan Penunjang Pengecekan penunjang merupakan tahapan dimana seorang mekanik memerlukan pembongkaran mesin untuk memeriksa sepeda motor tentang suatu kerusakan yang dialami. Pengecekan ini meliputi : Pembongkaran mesin. Pengecekan penunjang hanya dilakukan pada jenis-jenis kerusakan tertentu yang sangat rumit dalam penentuan jenis kerusakan jika hanya mengandalkan tahapan pengecekan fisik.



5



2.3. Definisi Sistem Pakar Ada banyak pakar mendefinisikan sistem pakar. Arhami (2005: 3) menyatakan bahwa sistem pakar adalah salah satu cabang yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian tingkat manusia yang pakar. Menurut Kusrini (2008 : 3), sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar disini adalah orang yang memiliki keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar (Kusrini, 2006). Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan seorang pakar ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Arsitektur sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment) (Gambar 1).Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar. Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar (Rohman, 2008).



Gambar 1. Arsitektur Sistem Pakar 6



Menurut Arhami (2005 : 14), komponen - komponen sistem pakar adalah seperti dibawah ini : 1.



Antarmuka (User Interface)



User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. 2.



Basis Pengetahuan (Knowledge Base)



Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untukpemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusunatas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan (rule). Fakta merupakan informasi tentangobyek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentangcara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 3.



Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)



Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan kedalam program komputer. 4.



Mesin Inferensi



Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Ada dua metode penalaran dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven. 5.



Workplace



Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. 6.



Fasilitas Penjelasan



Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. 7.



Perbaikan Pengetahuan



Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya.



7



2.4. Visual Basic Visual Basic merupakan bahasa pemograman komputer. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Visual Basic selain disebut sebagai bahasa pemograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Visual Basic memungkinkan pembuatan aplikasi Graphical User Interface (GUI) atau pemograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya. Dalam Visual Basic untuk pembuatan tampilan user interface relatif mudah dilakukan karena hanya perlu meletakkan objek-objek grafis ke sumber (form) yang sudah disediakan Visual Basic. Setelah itu cukup mengatur properti dari objek-objek tersebut. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya adalah : 1.



Untuk membuat program aplikasi berbasis Window



2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti kontrol ActiveX, file Help, aplikasi internet dan sebagainya. 3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat Executable atau dapat langsung dijalankan.



8



BAB III PERENCANAAN APLIKASI 3.1. Daftar Pertanyaan Dari tahap akuisisi pengetahuan, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan jenis kerusakan motor (Tabel 1) serta menyusun basis pengetahuan (Tabel 2). Tabel 1. Jenis Kerusakan id_kerusakan R1 R2 R3 R4 10101010101010



jenis_kerusakan Masalah Pada Piston ? Masalah Pada Digital CDI ? Masalah Pada Klep ? Masalah Pada Elektrik Starter ?



Tabel 2. Basis Pengetahuan id



pertanyaan



fakta_ya



fakta_tidak



ya



tidak



1A



Apakah motor susah dihidupkan baik dengan elektrik starter maupun secara manual ? Apakah tenaga yang dihasilkan lemah ? Apakah mesin cepat panas ?



Motor susah dihidupkan



1B



1H



id_ru sak R1



Tenaga kuat



1C



1F



R1



Mesin normal



1D



1E



R1



Knalpot normal Knalpot normal Mesin normal



S1



TD1



R1



TD7



TD2



R1



1G



1G



R1



Knalpot normal Tenaga kuat



TD4



TD3



R1



1K



1I



R1



Mesin normal



TD9



1J



R1



Knalpot normal



TD8



TS1



R1



Mesin



1L



1L



R1



1J



Apakah keluar asap putih pada knalpot ?



Motor mudah dihidupkan Tenaga Lemah Mesin cepat panas Keluar asap putih Keluar asap putih Mesin cepat panas Keluar asap putih Tenaga Lemah Mesin cepat panas Keluar asap putih



1K



Apakah mesin cepat panas ?



Mesin



1B 1C



1D 1E 1F



1G 1H 1I



Apakah keluar asap putih pada knalpot ? Apakah keluar asap putih pada knalpot ? Apakah mesin cepat panas ?



Apakah keluar asap putih pada knalpot ? Apakah tenaga yang dihasilkan lemah ? Apakah mesin cepat panas ?



9



1L



3C



Apakah keluar asap putih pada knalpot ? Apakah Motor susah dihidupkan baik dengan elektrik starter maupun secara manual ? Apakah tenaga yang dihasilkan lemah ? Apakah mesin tersendat – sendat saat jalan ? Apakah mesin tersendat – sendat saat jalan ? Apakah tenaga yang dihasilkan lemah ? Apakah mesin tersendat – sendat saat jalan ? Apakah mesin tersendat – sendat saat jalan ? Apakah Motor susah dihidupkan baik dengan elektrik starter maupun secara manual ? Apakah keluar asap hitam pada knalpot ? Apakah bahan bakar boros ?



3D



Apakah bahan bakar boros ?



3E 3F



Apakah keluar asap hitam pada knalpot ? Apakah bahan bakar boros ?



3G



Apakah bahan bakar boros ?



4A



4C



Apakah saat dihidupkan dengan elektrik starter, tidak ada bunyi sama sekali ? Apakah suara kasar pada dinamo starter ? Apakah dinamo starter panas ?



4D



Apakah dinamo starter panas ?



4E 4F



Apakah suara kasar pada dinamo starter ? Apakah dinamo starter panas ?



4G



Apakah dinamo starter panas ?



2A



2B 2C 2D 2E 2F 2G 3A



3B



4B



cepat panas Keluar asap putih Motor mudah dihidupkan Tenaga Lemah Mesin tersendat Mesin tersendat Tenaga lemah Mesin tersendat Mesin tersendat Motor mudah dihidupkan Keluar asap putih Bahan bakar boros Bahan bakar boros Keluar asap putih Bahan bakar boros Bahan bakar boros Tidak ada bunyi



normal



Suara kasar Dinamo panas Dinamo panas Suara kasar Dinamo panas Dinamo panas



Knalpot normal Motor susah dihidupkan



TD10



TD11



R1



2B



2E



R2



Tenaga kuat



2C



2D



R2



Mesin normal Mesin normal Tenaga kuat



S2



TD15



R2



TD17



TD16



R2



2G



2F



R2



Mesin normal Mesin normal Motor susah dihidupkan



TD18



TS2



R2



TD19



TD20



R2



3B



3E



R3



Knalpot normal Bahan bakar normal



3C



3D



R3



S3



TD21



R3



Bahan bakar normal



TD23



TD22



R3



Knalpot normal Bahan bakar normal



3G



3F



R3



TD24



TS3



R3



Bahan bakar normal



TD25



TD26



R3



Keluar bunyi



4B



4E



R4



Suara Halus



4C



4D



R4



Dinamo normal Dinamo normal Suara Halus



S4



TD27



R4



TD29



TD28



R4



4G



4F



R4



Dinamo normal Dinamo normal



TD30



4D



R4



TD31



TD32



R4



10



Berdasarkan basis pengetahuan pada Tabel 2 kemudian akan disusun aturan - aturan (rules). Beberapa rule di antaranya adalah sebagai berikut: RULE 1 If Motor susah dihidupkan baik dengan elektrik starter maupun secara manual And Tenaga yang dihasilkan lemah And Mesin cepat panas And Keluar asap putih pada knalpot Then Kerusakan pada Piston



RULE 2 If Motor susah dihidupkan baik dengan elektrik starter maupun secara manual And Keluar asap hitam pada knalpot And Bahan bakar boros Then Kerusakan pada Klep



11



DAFTAR PUSTAKA 1. Nainggolan,



Roni.



2015.



PERANGKAT



LUNAK



DIAGNOSA



KERUSAKAN SEPEDA MOTOR BERBASIS SISTEM PAKAR. Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia.



2. Jamahalil, Cholil. 2014. SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC. Universitas Sahid Surakarta, Surakarta, Indonesia. 3. https://www.google.com/amp/s/otomotif.tempo.co/amp/1186578/februari2019-penjualan-motor-11-juta-unit-tumbuh-194-persen 4. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://margi.st aff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43311/pengenalan-visual-basic-60.pdf&ved=2ahUKEwjdnJ2bqPzhAhVYWX0KHRCXA18QFjABegQIA RAB&usg=AOvVaw1zC1Mp7g-GDnxsGMhrviO9



12