Tugas Proposal Tesis Fitoterapi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



Latar Belakang Indonesia merupakan negara ’mega biodiversity’ yang mempunyai



kekayaan flora berlimpah termasuk tumbuhan obat. Berdasarkan catatan WHO, lebih dari 20.000 spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh penduduk seluruh dunia. Jumlah spesies tumbuhan obat yang digunakan sebagai bahan obat di Indonesia sangat bervariasi, tergantung darimana sumber informasinya. Sampai saat



ini



untuk



keperluan



pengobatan/kesehatan,



masyarakat



cenderung



menggunakan dan bergantung pada obat-obat kimia. Jika tidak dilakukan upaya pendokumentasian pengetahuan dan kearifan masyarakat tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan obat, dikhawatirkan akan semakin banyak plasma nutfah Indonesia yang punah karena ketidaktahuan kita akan manfaat dan perannya terhadap kehidupan manusia. (1) Di Indonesia, jenis buah-buahan memiliki tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi baik dari segi rasa, bentuk dan warna. Salah satu jenis tanaman buah-buahan yang mulai tersingkirkan adalah tanaman kepundung atau menteng. Tanaman menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg) merupakan buah-buahan asli Asia Tenggara yang tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan (termasuk Sarawak, Brunei, Sabah), Sulawesi, sampai Maluku. Tanaman ini berkerabat dekat dengan lempaung atau alampesu. Pada beberapa daerah tanaman ini dikenal dengan nama kepundung, kapundung, kemundung, mundung, kapungung, engkumi, kayu musam, kokonau, kunau, kunyi, longkumo, liox maho, tunding undang, umbarian, jinteh merah, dan bencay. Jika dilihat dari segi bentuknya,



1



buah tanaman ini menyerupai buah tanaman duku, tetapi dari segi ukuran biji buah kepundung lebih besar dibandingkan dengan ukuran biji buah duku. Selain itu, kedua tanaman ini juga berasal dari genus yang berbeda. Genus tanaman duku adalah Lansium, sedangkan genus tanaman kepundung adalah Baccaurea.



(2, 3)



Berbagai olahan dari buah menteng dapat ditemukan di pasaran. Misalnya sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman. Bagian dari buah menteng seperti kulit dan daun pohon yang disebut dikenal dengan kepundung juga mempunyai khasiat sebagai obat penetralisir racun. Manfaat buah menteng bagi kesehatan Vitamin B bertindak dalam metabolisme asam amino serta asam lemak, menolong mensintesis asam amino nonesensial serta menghasilkan sel darah merah, mengatur tekanan osmotik, melindungi keseimbangan elektrolit (asambasa) badan, serta bersama natrium menolong metabolisme air. Pembentukan tulang serta gigi, untuk penyimpanan serta pengeluaran energi.



(4,5,6)



Pada zaman dahulu, kepundung banyak ditanam sebagai tanaman pekarangan dan dijadikan juga sebagai buah meja. Keunggulan dari tanaman ini sangat banyak sekali. Hal ini disebabkan karena setiap bagian tanaman ini memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakat. Batang kayu dari tanaman ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar tiang rumah dan dinding rumah, dan buahnya yang memiliki rasa asam manis memiliki kandungan vitamin A, B6, dan C. (2, 6) Daun Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg) berkhasiat sebagai obat antidiare dan untuk peluruh haid. Untuk peluruh haid dipakai ± 20 gram daun segar Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg), dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil



2



saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore. Daun dan kulit batang Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg), mengandung saponin, flavonoida dan tanin, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloid. (7) Etnobotani tanaman obat sebagai bidang yang paling banyak dikaji menunjukkan peran penting informasi dari masyarakat tradisional terkait upayaupaya penyembuhan berbagai penyakit. Hal ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini dimana anekara ragam penyakit mulai muncul dan gagal dipecahkan dengan pendekatan modern. Ditengah-tengah keputusasaan akan kegagalan penyembuhan aneka penyakit oleh obat-obatan sintetik, studi tentang tanaman obat membuka cakrawala baru bagi penemuan obat alternatif. Studi tentang tanaman obat juga semakin strategis ditengah-tengah semakin mahalnya biaya obat dan pengobatan. (8) Berdasarkan manfaat dan kandungan yang terdapat dari tanaman buah menteng maka perlu penelitian lebih lanjut sangat diperlukan, mulai dari aspek botani sampai kepada pengendalian mutu serta penggunaannya untuk kepentingan manusia. Hal ini masih terbuka luas dan memiliki prospek yang menjanjikan dalam pengembangan obat tradisional.



II.



Perumusan Masalah Dari uraian di atas, diketahui bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman



hayati yang sangat besar namun masih banyak yang belum tergali informasi dan pemanfaatan buah menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull. Arg), Hal ini berbeda dengan tanaman lain yang memiliki kemiripan seperti buah duku,



3



yang telah banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi dan untuk kesehatan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah buah kepundung/menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg)) memilki khasiat sebagai antidiare? 2. Apakah ada senyawa khas dimiliki oleh kepundung/menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg) ? 3. Apakah buah menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg), memiliki aktivitas antioksidan dan sitotoksik. 4. Apakah buah menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg), memiliki kemiripan dalam hal kandungan kimia dengan duku (Lansium Domesticum L.) ?



III.



Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan menentukan



struktur kimia senyawa aktif antioksidan ekstrak daun, kulit batang, biji dan kulit buah menteng (Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg), serta mengetahui aktivitas sitotoksik terhadap sel leukemia L1210 dari ekstrak tersebut.



IV.



Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang data kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat dalam daun, kulit batang, biji dan kulit buah menteng Baccaurea racemosa (Reinw, Ex Blume) Mull.Arg) .



4



2. Hasil penelitian diharapkan dapat diperoleh senyawa murni yang memiliki aktivitas antioksidan dan/atau antikanker. 3. Mendapatkan data yang dapat digunakan mengenai kandungan senyawa aktif antioksidan dan/atau antikanker sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan pengobatan dan pengembangan potensi tanaman obat.



V.



Hipotesis 1. Fraksi ekstrak



daun, kulit batang, biji dan kulit buah menteng



mempunyai aktivitas antioksidan dan antidiare. 2. Fraksi ekstrak kulit



batang, biji dan kulit buah menteng yang



mempunyai aktivitas antioksidan tersebut mempunyai aktivitas antikanker pada uji pendahuluan. 3. ada senyawa khas yang dimiliki oleh fraksi ekstrak daun,



kulit



batang, biji dan kulit buah menteng/kepundung. 4. Buah Menteng/kepundung memiliki komponen fitokimia yang mirip dengan buah duku.



VI.



Kerangka Pemikiran Belum banyaknya



studi awal kandungan antosianin pada buah



menteng/kepundung dan merujuk pada kemiripan yang dimiliki buah duku, maka informasi mengenai penelitian buah duku sangat relevan untuk penelitian buah menteng/kepundung termasuk penelitian bioaktivitasnya. Untuk melengkapi informasi mengenai buah menteng maka perlu dilakukan isolasi dan standardisasi ekstrak, untuk mengetahui apakah kandungan antioksidan terdapat pada bagian kulit batang, biji dan kulit buah maka dilakukan uji antioksidan. Kemudian dilakukan pengujian aktivitas sitotoksik terhadap sel leukemia L1210 dari ekstrak maupun fraksinya dan dilakukan pengecekan profil kromatogram fraksi aktif menggunakan KLT dan KCKT sebagai kelengkapan informasi.



5



VII.



Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi secara



bertahap. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kadar dan komponen senyawa kimia ekstrak kulit batang, biji dan kulit buah menteng (Baccaurea racemosa (Reinw. ex Blume) Muell. Arg., variabel dependen adalah penghambatan pertumbuhan sel leukemia L1210 sedangkan Compounding Variable yang dapat mempengaruhi selain variabel independen dan dependen adalah temperatur. Penelitian



ini



berdasarkan



tujuannya



adalah



penelitian



terapan.



Berdasarkan metode penelitian, penelitian ini adalah penelitian eksperimen baik kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Laboratorium Kimia Bahan Kesehatan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR)BATAN Jakarta Selatan dan Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka LPPM-IPB Bogor. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam kurun waktu September 2017 sampai dengan Februari 2018. Sample buah menteng (kulit batang, biji dan kulit buah) Baccaurea racemosa (Reinw. ex Blume) Muell. Arg. yang diperoleh dari kawasan sekitar Tangerang Selatan, dan Bogor yang telah dideterminasi di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI, Bogor. Bagian dari tumbuhan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kulit batang, dan buah segar dari tumbuhan tersebut. Instrumen dan pengumpulan data adalah panjang gelombang maksimal dan serapan, presentase inhibisi serta kromatogram pada KLT dan KCKT. Data yang diperoleh dilakukan analisis statistik sederhana dan regresi dengan SPSS Statistics Versi. 22.0.



VIII. Hasil yang Ingin dicapai Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah mendapatkan informasi yang dapat digunakan bahwa fraksi ekstrak daun, kulit batang, biji dan kulit buah kepundung mempunyai aktivitas sebagai antidiare dan antioksidan yang kuat. Aktivitas antioksidan tersebut mempunyai aktivitas sebagai antikanker pada uji



6



pendahuluan, sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan pengobatan dan pengembangan potensi tanaman obat. Adapun kebaruan dari penelitian ini adalah belum banyaknya data dan informasi penelitian mengenai kandungan senyawa fitokimia maupun aktivitas antioksidan dari buah menteng/kepundung.



IX.



Daftar Pustaka



1. Utami, Sri.,



Asmaliyah. 2010. Potensi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di



Kabupaten Lampung Barat Dan Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Bogor 2. Eksplorasi dan Identifikasi Morfologi Kepundung (Baccaurea racemosa) Di Kabupaten Padang Pariaman. scholar.unand.ac.id /3486/2/Pendahuluan.pdf. diakses tanggal: [ 29 Oktober 2016 ] 3. Agribisnisinfo. 2010. Buah Menteng atau Kepundung, Siapa yang Tahu Manfaatnya? www.agrobisnisinfo.com diakses tanggal [ 30 Oktober 2016 ] 4. Mufarrohah. 2014. Penghilang Racun Tubuh Dengan Tanaman Menteng. www.vemale.com [ 30 Oktober 2016 ] 5. Firdaus, Maulana. 2015. Manfaat Buah Menteng Yang Langka Bagi Kesehatan. www.manfaatbuah.asia diakses tanggal: [ 29 Oktober 2016 ] 6. Putra,



Anggo.



2015.



Manfaat



Buah



Menteng



untuk



Kesehatan.



manfaatbuah89.blogspot.co.id diakses tanggal: [ 27 Oktober 2016 ] 7. Baccaurea



Racemosa



Muell.



Arg.



http://warintek.ristekdikti.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/2035.pdf diakses tanggal: [ 28 Oktober 2016 ] 8. Hakim, Luchman. 2014. Etnobotani dan Manajemen Kebun-Pekarangan Rumah : Ketahanan pangan, Kesehatan dan Agrowisata. Selaras. Malang



7