Tugas TIK Trend Dan Issue TIK Kep [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TREND DAN ISSUE TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN SECARA GLOBAL DAN NASIONAL



MAKALAH



Untuk memenuhi tugas matakuliah Teknologi Informasi Dalam Keperawatan yang dibina oleh Bapak Ns. Arif Mulyadi, M.Kep



Oleh Nissfi Syakbaniah P17230191017 17/1A



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN BLITAR Agustus 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidahyah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnah-Nya Amin. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi Dalam Keperawatan “Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional”. Tujuan dari penyusunan makalah ini ialah sebagai informasi serta untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca. Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman sehingga makalah ini terselesaikan. Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.



Blitar, 27 Agustus 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Di era serba canggih seperti saat ini, kemajuan di bidang teknologi informasi berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi ini juga berpengaruh pada bidang kesehatan. Sekarang ini telah banyak ditemukan teknologi informasi kesehatan yang semakin memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada klien. Dengan adanya teknologi informasi maka data-data tentang status kesehatan klien yang didapat menjadi lebih akurat, lebih aman, dan lebih efisien dalam pelaksanaannya. Banyak sekali berbagai tren dan isu dari teknologi informasi dalam bidang kesehatan, dari penemuan peralatan teknologi yang biasanya hanya dapat kita lihat di rumah sakit – rumah sakit modern karena ukuran dan tingkat kompleksitasnya yang tinggi sampai perangkat teknologi portable yang dapat kita miliki dan operasikan di kehidupan sehari-hari kita. Sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang bersinggungan langsung dengan kemajuan teknologi informasi kesehatan, maka sebagai seorang perawat kita diharapkan untuk mumpuni dalam pemanfaatan teknologi informasi utamanya dalam bidang keperawatan. Seorang perawat yang profesional harus mampu menyikapi berbagai tren isu perkembangan teknologi informasi dalam keperawatan karena sebagai perawat kita dapat menjadi agen pembaharu (change agent) yang dapat mempengaruhi cara berfikir, bersikap, bertingkah laku, dan meningkatkan keterampilan klien atau keluarga agar menjadi sehat melalui pemanfaatan teknologi informasi kesehatan secara benar. Pelayanan kesehatan akan sangat berkembang seiring perkembangan teknologi dan informasi. Termasuk juga pelayanan keperawatan di masa ke depan akan memanfaatkan perkembangan tekhnologi informasi, misalnya mengaplikasikan teknologi informasi dalam keperawatan. Teknologi informasi dalam keperawatan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam bidang pendidikan maupun bidang pelayanan keperawatan. Dalam bidang pelayanan keperawatan dapat membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di rumah atau dikenal dengan home care. Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is not) Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional 1986) Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan trend dan issue dalam keperawatan? 2. Apa pengertian dari Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional? 3. Bagaimana peran perawat dalam menghadapi Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional? 4. Bagaimana sikap perawat dalam menghadapi Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional? 5. Bagaimana peluang perawat untuk memanfaatkan Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional? 6. Apa fungsi Sistem Teknologi Informasi dalam Keperawatan? 7. Apa keuntungan menggunakan Sistem Informasi dalam Keperawatan? 8. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Keperawatan Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan? 1.2 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari Trend dan Issue 2. Mengetahui pengertian dari Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional 3. Mengetahui peran perawat dalam menghadapi Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional 4. Mengetahui sikap perawat dalam menghadapi Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional 5. Mengetahui peluang perawat untuk memanfaatkan Trend dan Issue Teknologi Informasi dalam Keperawatan Secara Global dan Nasional 6. Mengetahui fungsi Sistem Teknologi Informasi dalam Keperawatan 7. Mengetahui keuntungan menggunakan Sistem Informasi dalam Keperawatan 8. Mengetahui penerapan Sistem Informasi Keperawatan Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan 1.3 Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Dapat menjelaskan dan memahami pengertian tren dan isue keperawatan 2. Dapat menjelaskan dan memahami pengertian sistem informasi kesehatan 3. Dapat menjelaskan dan memahami peran perawat dalam menghadapi tren dan isu sistem informasi kesehatan 4. Dapat menjelaskan dan memahami tahapan sikap perawat dalam menghadapi tren dan isu sistem informasi kesehatan 5. Dapat menjelaskan dan memahami peluang keperawatan untuk memanfaatkan trend dan isu untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tren Dan Isue Keperawatan Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi oleh orang banyak dan sesuai dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke arah mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang sama-sama dialami oleh semakin banyak orang. Trend juga merupakan hal yang sangat mendasar dalam pendekatan analisa dan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi saat ini yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat Isue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tetapi masih belum jelas fakta atau buktinya. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yg merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yg didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososiospiritual yg komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya, 1983) Dari pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isue keperawatan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang peraktek ataupun mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan isue keperawatan tentunya menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia keperawatan. 2.2 Pengertian Sistem Teknologi Informasi dalam Keperawatan a. Sistem Informasi Kesehatan Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis computer (Computer Based Hospital Information System) di Indonesia sudah cukup lama. Rumah sakit di Indonesia sudah ada yang memanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya. Namun, tampaknya komputerisasi dalam di instansi rumah sakit, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskansemua pihak. b. Sistem informasi keperawatan Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi



keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.



2.3 Peran Perawat Dalam Menghadapi Tren Dan Isu Teknologi Informasi Dalam Keperawatan Secara Global Dan Nasional Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam proses pemberian layanan kesehatan dan juga dalam proses peningkatan mutu dari layanan kesehatan, dimana tenaga kepewaratan tersebut memegang peranan penting dalam menentukan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien. Munculnya berbagai teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan yang aplikatif saat ini telah banyak berkembang dan digunakan dalam semua tatanan rumah sakit dalam proses pelayanan kesehatan mengharuskan semua tenaga kesehatan untuk turut aktif dalam penggunaan media elektronik tersebut. Teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan yang saat ini banyak banyak berkembang yaitu seperti telemedika, e-health, dan telenursing. Dengan perkembangan teknologi kesehatan ini, diharapkan dan sekaligus mengharuskan tenaga kesehatan khususnya perawat untuk berperan aktif dalam pengaplikasian teknologi sistem informasi tersebut dalam bidang keperawatan. Berikut peran perawat dalam menghadapi kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dalam bidang kesehatan : 1. Perawat sebagai motor penggerak dalam profesi kesehatan yang ada di rumah sakit dalam penerapan teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan saat ini telah banyak dikembangkan. Dalam hal ini, berarti seorang perawat harus mampu menggunakan teknologi tersebut dalam melakukan proses layanan keperawatan. Penggunaan teknologi untuk perawat dapat diawali dengan penggunaan media pendokumentasian keperawatan yang berbasis komputerisasi. Sehingga dengan demikian, perawat harus mampu menguasai teknologi untuk proses layanan yang diberikan. 2. Perawat sebagai pengguna kemajuan teknologi dan sistem informasi untuk proses pemberian kontinuitas keperawatan pada pasien. Dengan menggunakan kemajuan teknologi dan sistem informasi tersebut, perawat akan tetap mampu mengontrol dan memberikan layanan keperawatan bagi pasien secara berkelanjutan atau kontinu, walaupun pasien sudah telah meninggalkan rumah sakit.



3. Perawat sebagai penyedia layanan keperawatan (caring) untuk semua klien tanpa terbatas ruang (tempat) dan waktu. Ini berarti layanan caring yang menjadi prinsip dan ciri dari keperawatan akan tetap tercurah untuk klien dimanapun dan kapanpun tenaga keperawatan dibutuhkan. Meskipun penggunaan teknologi dan sistem informasi dalam pemberian layanan keperawatan tersebut dilakukan secara tidak langsung, tetapi layanan tersebut tidak menghalangi pemberian pelayanan caring dari perawat. 4. Perawat sebagai profesi yang mampu meningkatkan profesionalitasnya dalam bidangnya. Tekonologi e-health atau telemedika yang telah dikuasai dan telah diaplikasikan oleh perawat akan menjadi bukti profesionalismenya dalam pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat. 5. Perawat sebagai monitoring kesehatan bagi pasien. Dengan menggunakan kemajuan teknologi dan sistem informasi seperti teknologi telemedika dan e-health, perawat dengan mudah memberikan pendidikan atau edukasi kesehatan sekaligus promosi kesehatan pada klien guna sebagai alat informasi dalam pencegahan penyakit. 6. Perawat sebagai penyedia layanan komunikasi interkatif bagi klien atau pasien. Dengan menggunakan teknologi dan sistem informasi seperti e-health dan telemedika, perawat akan menyediakan layanan komunikasi dan informasi kepada klien atau pasien mengenai penyakitnya. Layanan komunikasi yang disediakan perawat untuk pasien atau klien ini akan membantu pasien atau klien dalam pemahaman penyakitnya, pasien atau klien akan secara aktif untuk berpartisipasi dalam mengakses, menerima, dan mengetahui kelanjutan dari pengobatan medis yang dilakukan pasien atau klien. 7. Perawat harus mampu dan terampil dalam menggunakan teknologi informasi, karena saat ini pasien atau konsumen telah banyak yang terampil dalam mencari informasi tentang penyakit dari berbagai literatur yang tersedia. Sehingga apabila perawat tidak mampu dan tidak terampil dalam hal perkembangan dan kemajuan teknologi, maka akan menyebabkan ketidakmampuan perawat dalam menafsirkan berbagai bentuk pertanyaan kesehatan dari para pasien atau konsumen. Sehingga dengan demikian, konstribusi peran perawat terhadap perkembangan teknologi informasi dalam bidang kesehatan akan terasa lebih nyata, aman, dan lebih efektif untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat pada umumnya. Dengan hal inilah pemberdayaan kesehatan bagi seluruh masyarakat akan terlaksana dengan baik.



2.4 Sikap Perawat Dalam Menghadapi Tren dan Isu Sistem Informasi Dalam Keperawatan Pada jaman ini teknologi berkembang sangat pesat termasuk sistem informasi dalam bidang kesehatan. Tentunya kita sebagai perawat harus mengikuti kemajuan sistem informasi untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada klien. Sebagai perawat kita harus dapat



menyikapi kemajuan sistem informasi itu dengan baik agar dapat memaksimalkan dampak positif dan meminimilkan dampak negatifnya. Berikut tahapan sikap perawat: 1. Mencari sistem-sistem informasi yang sedang berkembang dalam bidang kesehatan. 2. Menyaring sistem informasi yang tepat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan dengan tujuan memkasimalkan kesehatan klien. 3. Mengimplementasikan sistem informasi yang telah dikaji dalam pelayanan kesehatan. Dalam pengimplementasian perawat harus mampu memaksimalkan dampkapositifnya dan meminimalkan dampak negatifnya. 4. Menganalisa perubahan pola pelayanan kesehatan setelah diterapkan sistem informasi yang baru. Apabila memberikan kemajaun yang sesuai maka perawat dapat terus mengembangkan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan.



2.5 Peluang Keperawatan Untuk Memanfaatkan Trend dan Isu Untuk Meningkatkan Pelayanan Keperawatan. Dengan adanya perkembangan teknologi dan sistem informasi di dalam bidang kesehatan tersebut, memberikan dampak positif bagi perawat. Sistem informasi dapat memberikan kemudahan kepada perawat dalam menganalisa dan melihat laporan penyakit, perawat bisa melihat trend penyakit apa yang paling banyak diderita oleh pasien dalam periode tertentu, sehingga bisa menyiapkan cara untuk melakukan pencegahan penyakit, seperti dengan melakukan penyuluhan. Selain itu, dengan menggunakan sistem komputerisasi perawat dapat melakukan pencatatan dan pencarian rekam medik dengan cepat. Dengan adanya sistem informasi, diharapkan hambatan-hambatan yang terjadi pada pencatatan manual dapat terselesaikan dengan baik dan cepat sehingga hambatan tersebut tidak terulang lagi, seperti hambatan dalam pelayanan kesehatan, pengelolaan data medik pasien, maupun data administrasi yang dimiliki oleh klinik, sehingga mengakibatkan redudansi (prediksi) data, unintegrated data, human error, dan terlambatnya informasi. Berikut merupakan contoh trend dan isu keperawatan dalam sistem informasi kesehatan : Pemanfaatan sistem informasi untuk pengelolaan medik dan jasa kesehatan di klinik. Merupakan proses-proses seperti pencatatan registrasi pasien, pendokumentasian, rekammedis pasien dan proses-proses lain di bidang kesehatan dapat berjalan cepat tanpa proses yang berbelit-belit. Beberapa komponen-komponen yang membutuhkan suatu system informasi dapat diakses dalam layanan kesehatan, misalnya pendataan pasien, mencakup rekammedis pasien selama menjalani konsultasi rawat jalan, pencatatan transaksi pemeriksaan, pendataan stokobat, dan pembuatan laporan bulanan. Dengan demikian jika



perawat dapat menjalankannya dengan baik hal tersebut tentunya akan mempermudah dalam pengaktualisasian peran perawat itu sendiri.



2.6 Fungsi Sistem Teknologi Informasi Dalam Keperawatan Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif. Proses perawatan pasien Proses adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien. Proses managemen bangsal Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi. Proses Komunikasi Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan. Proses Pendidikan dan Penelitian. Pendokumentasian fungsi dan prosedural. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan.



2.7 Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Dalam Keperawatan Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat. Meningkatkan produktivitas kerja. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record, Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu: Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari pasien dalam satu lokasi. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan.



2.8 Penerapan Keperawatan



Sistem



Informasi



Keperawatan



Dalam



Dokumentasi



Asuhan



Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer. Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat. (Docker, et all.,2003) Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (QDIO).Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006).



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah keperawatan merupakan profesi yang integral dari keperawatan, dan merupakan tenaga kesehatan yang bersinggungan langsung dengan kemajuan teknologi informasi kesehatan, maka sebagai seorang perawat kita diharapkan untuk mumpuni dalam pemanfaatan teknologi informasi utamanya dalam bidang keperawatan. Seorang perawat yang profesional harus mampu menyikapi berbagai tren isu perkembangan teknologi informasi dalam keperawatan karena sebagai perawat kita dapat menjadi agen pembaharu (change agent) yang dapat mempengaruhi cara berfikir, bersikap, bertingkah laku, dan meningkatkan keterampilan klien atau keluarga agar menjadi sehat melalui pemanfaatan teknologi informasi kesehatan secara benar. Sistem informasi dapat memberikan kemudahan kepada perawat dalam menganalisa dan melihat laporan penyakit, perawata dapat melihat trend penyakit apa yang banyak di derita oleh pasien dalam periode tertentu sehingga dapat menyiapkan cara untuk melakukan pencegahan penyakit seperti dengan melakukan penyuluhan. 3.2 Saran Dalam perkembangan jaman seperti sekarang ini banyak perkembangan mengenai teknologi dan sistem informasi yang semuanya memiliki tujuan nyata untuk memberikan suatu kemudahan terutamanya dalam bidang kesehatan, maka dari itu dalam profesi keperawatan diharapkan untuk lebih menguasi semua dan memahami bentuk teknologi dan sistem informasi sehingga negara kita tidak tertinggal dengan negara lain dalam mutu kesehatannya.



DAFTAR RUJUKAN http://novaria.web.unej.ac.id/2015/04/26/analisis-trend-dan-isu-sistem-informasikesehatan/ Iqbal, M. (2009). Teknologi Informasi dalam Pelayanan di Ruang Rawat. Diakse di http://www.detik.com/read/2009/09/04/175250/1197017/471/teknologi-informasi-dalampelayanan-di-ruang-rawat Utarini, Adi. 2011. Peran e-Health, Teknologi Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian dalam Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Indonesia. Yogyakarta [online] http://kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/Seis%201.1%20Prof.%20Dr. %20Adi%20Utarini,%20MSc,%20MPH,%20PhD.pdf. http://id.wikipedia.org/wiki/Keperawatan http://abdalle.wordpress.com/2007/09/29/bagaimana-sarjana-keperawatan-kelak/ http://keperawatanadil.blogspot.com/2007/11/keperawatan-profesional.html http://perawattegal.wordpress.com/2009/08/29/konsep-dasar-keperawatanperkembangan-konsep-dan-tren-keperawatan/ file:///D:/mata%20kuliah/KD/TREN%20DAN%20ISSUE%20LEGAL%20DALAM %20KEPERAWATAN%20PROFESIONAL%20%C2%AB%20FORUM %20MASYARAKAT%20SEHAT%20DAN%20SEJAHTERA.htm