Tuhfatul Athfal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Fathul Athfal Syarh Tuhfathul Athfal



‫المقدمة‬ ُ ‫سلَـ ْي َم‬ ‫ورى‬ ُ ً ‫ـور دَ ْو َمـا‬ ِ ‫يَقُــو ُل َر‬ ِ ‫ان ُه َـو ْال َجمـْ ُز‬ ِ ُ‫اجـي َرحمةَ ْالغَـف‬



١



Berkata seorang yang mengharap rahmat dari Sang Maha Pengampun selalu, yang bernama Sulaiman dia seorang dari Jamzur.



َ‫ـن تَـل‬ ْ ‫ُمـ َح َمـــ ٍد وآ ِلــ ِه َو َم‬



‫صـلّـِيا ً َعـلـى‬ َ ‫ا َ ْل َح ْمــدُ ِللَّــ ِه ُم‬



‫ين َو ْال ُمدُو ِد‬ ِ ‫فِــي الن ْـو ِن والتَّـ ْن ِو‬



ْ َّ‫َوبَ ْعـدُ هـذَا الن‬ ‫ـظـ ُم ِل ْلـ ُم ِريــ ِد‬



٣



ْ ‫ع‬ ‫ى ذِي ا ْل َك َما ِل‬ َ ‫ـن‬ ِ ‫شي‬ َ ّ ِ ‫ْـخنَا ْال ِمي ْـ ِه‬



ْ َ ‫ســ َّم ْيتُــهُ ِبت ُ ْحفَـ ِة األ‬ ‫طفَا ِل‬ َ



٤



٢



Segala puji hanya bagi Allah, dan Sholawat atas Muhammad dan keluarganya, serta orangorang yang mengikutinya.



Dan selanjutnya, nadzom (syair) ini adalah bagi orang yang menginginkan pembahasan mengenai nun, tanwin, dan berbagai mad.



Aku menamainya dengan Tuhfat al-Athfaal (hadiah pemberian bagi anak-anak), dari guru kami Al-Mihiy yang memiliki kesempurnaan ilmu.



‫ــر َو ْالقَـبُ ْـو َل َوالث َّ َـوابـَا‬ ‫ــو ِبـه أ َ ْن يَ ْنـفَ َع الطـلَّ َبـا‬ ْ ‫أ َ ْر ُج‬ َ ‫َواأل َ ْج‬ Aku mengharap dengan adanya kitab ini memberikan manfaat bagi para pelajar, dan aku



٥



berharap balasan dari Allah, dan diterima sebagai amal jariyah oleh Allah, dan mendapatkan pahala dari Allah,



‫النون الساكنة والتنوين‬ ‫ـام فَ ُخـ ْذ تَ ْبـ ِيـ ْيـنِـي‬ ‫ين‬ ٍ ‫أ َ ْربَـ ُع أَ ْح َك‬ ْ ‫ِللـن‬ ِ ‫ــو ِن ِإ ْن تَ ْسـ ُك ْن َو ِللتّـ َ ْن ِو‬



٦



Bagi nun ketika sukun (nun mati) dan tanwin, berlaku empat hukum, maka ambillah perhatikanlah penjelasanku.



ْ ‫اِإْل‬ ْ َ‫ف‬ ْ َ‫ق ِسـت ُر ِت ّب‬ ‫ف‬ ِ ‫ت فَ ْلـتَـ ْع ِر‬ ِ ‫ـر‬ ُ ‫ار قَـبْـ َل أ َ ْح‬ ُ ‫ظـ َه‬ ِ ْ ‫ـاأل َ َّو ُل‬ ِ ‫ف ِل ْل َح ْـلـ‬



٧



Adapun yang pertama adalah idzhar yaitu apabila ada nun mati atau tanwin berada sebelum huruf halqi (tenggorokan) yaitu huruf-huruf yang makhrojnya ada di tenggorokan yang berjumlah enam yang disusun tertib urutannya pada nadzom berikutnya, maka ketahuilah dan hafalkanlah.



َ ‫ان ثُــ َّم‬ ‫غيْـن َخــا ُء‬ ِ َ‫ُمـ ْه َملَـت‬



‫عـيْـن َحـا ُء‬ َ ‫َه ْمـز فَـ َهـاء ثُـ َّم‬



٨



Huruf-huruf idzhar atau huruf halqi yang enam tersebut adalah hamzah (‫)أ‬, kemudian Ha' (‫)ه‬, yang memiliki makhroj pangkal tenggorokan lalu 'ain (‫)ع‬, ha' (‫ )ح‬tanpa titik yang memiliki makhroj tengah tenggorokan, kemudian huruf halqi selanjutnya adalah ghoin (‫ )غ‬dan kho' (‫)خ‬ yang memiliki makhroj di ujung tenggorokan.



ْ َ‫ـر َمـلُ ْـونَ ِع ْندَ ُه ْم قَ ْد ثَبَت‬ ‫ت‬ ْ َ‫فِـي ي‬



ْ َ‫والـثّـَانِـي ِإ ْدغَـام ِب ِسـت َّ ٍة أَت‬ ‫ـت‬



٩



Dan adapun hukum nun mati dan tanwin yang kedua adalah idghom dengan enam huruf yang akan datang kemudian, yang terkumpul dalam kata



َ‫ـر َمـلُـون‬ ْ َ‫ ي‬yaitu huruf ya' (‫)ي‬, ro' (‫)ر‬, mim Pondok Pesantren Wanasari | 1



(‫)م‬, lam (‫)ل‬, waw (‫)و‬, dan nun (‫)ن‬, Telah kusampaikan disisimu dengan sebenarnya.



‫ع ِلـ َمـا‬ ُ ‫فِـي ِه ِبـغُـنّـَ ٍة ِبيَـ ْنـ ُم ْو‬



‫ان قِ ْســم يُـ ْدغَـ َما‬ ِ ‫لَـ ِكنَّ َها قِ ْسـ َم‬



١٠



Akan tetapi ketahuilah bahwa idhghom itu (atau himpunan huruf-huruf idghom tersebut) ada dua jenis, jenis pertama adalah idghom dengan disertai dengung (ghunnah) yaitu apabila nun mati



atau tanwin bertemu dengan huruf yang terkumpul dalam kata ‫ يَـ ْنـ ُمو‬yaitu apabila bertemu dengan salah satu huruf ya', nun, mim atau wawu, diketahui bahwa hukum bacaan tersebut adalah idghom bighunnah (dengan berdengung).



َ‫ان تَـل‬ ِ ‫تُـ ْد ِغـ ْم َكدُ ْنـيَا ث ُ َّم‬ ٍ ‫صـ ْن َو‬



َ‫ِإالَّ ِإذَا َكـانَـا ِبـكــِ ْل َمـ ٍة فَــل‬



١١



Kecuali apabila keberadaan huruf-huruf tersebut dalam satu kata, maka tidak diidghomkan, seperti



‫ دُ ْنـيَا‬dimana nun mati dan ya' bertemu dalam satu kata, kemudian contoh lainya adalah ‫ان‬ ِ bacalah dengan tanpa idghom, tanpa dengung. ٍ ‫صـ ْن َو‬



َّ ‫ِفـي‬ ‫ـر َرنَّـ ْه‬ ّ ِ ‫الـرا ثُـ َّم َك‬ َّ ‫الـل ِم َو‬



ُ ‫َوالثَّـا ِنـي ِإ ْدغَــام ِبغَيْــ ِر‬ ‫غـنَّ ْة‬



١٢



Dan adapun jenis yang kedua dari idghom (atau pembagian kedua dari huruf-huruf idghom) adalah yang dibaca idghom dengan tanpa berdengung (idghom bilaa ghunnah) yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra' maka selanjutnya bacalah dengan takrir (bergetar) untuk ra'.



‫ـاء‬ ِ َ‫اِإْل ْخـف‬ ِ ْ ‫ِميـْـما ً بِغُـنَّــ ٍة َمـ َع‬



ُ ‫َوالث َّـا ِل‬ ‫ـاء‬ ِ ‫ب ِع ْنـدَ ْال َب‬ ُ َ‫اِإْل ْقـل‬ ِ ْ ‫ـث‬



١٣



Dan hukum nun mati dan tanwin yang ketiga adalah iqlab, yaitu ketika bertemu ba' maka cara membacanya berubah menjadi mim dengan mendengung serta dibaca dengan samar.



‫ـل‬ ِ ‫ـر‬ َّ ‫َو‬ ُ ‫اضـ ِل ِمـنَ ْال ُح‬ ِ َ‫اجـب ِل ْلف‬ ِ َ‫اِإْل ْخـفَا ُء ِع ْنـدَ ْالف‬ ِ ‫اض‬ ِ ‫وف َو‬ ِ ْ ‫الرا ِبـ ُع‬



١٤



Dan hukum nun mati dan tanwin yang keempat adalah ikhfa' yaitu ketika bertemu dengan sisa huruf dari huruf hijai'yah yang bukan tiga hukum terdahulu, dari huruf-huruf hijaiyah wajib mengikuti hukum-hukum bacaannya menurut yang utama (ahli qiraat).



‫ض َمنـْتُـ َها‬ ِ ‫ع ْش ٍر َر ْم ُز َها ِفـي ِك ْل ِم هذَا البَ ْي‬ َ ‫ت قَـ ْد‬ َ ‫سـ ٍة ِم ْن بَ ْع ِد‬ َ ‫ِفـي خ َْم‬



١٥



Yaitu di dalam lima setelah sepuluh (dalam lima belas) huruf tersusun pada awal kata (huruf awal) dalam kalimat bait syair yang sungguh telah kukumpulkan:



َ ‫دُ ْم‬ ‫ض ْع‬ َ ‫طيّـَبا ً ِز ْد فِي تُـقَى‬ َ ‫ظا ِلـ َما‬



‫ف ذَا ثَـنَا َك ْم َجادَ ش َْخص قَ ْد‬ ْ ‫ص‬ ِ ‫س َما‬ َ



١٦



َ ‫ف ذَا ثَـنَا َك ْم َجادَ ش َْخص قَ ْد س َما دُ ْم‬ ‫ض ْع‬ ْ ‫ص‬ َ ‫ى‬ ِ ً َ‫طيّـَبا ً ِز ْد فِي تُـق‬ َ yaitu yang termasuk huruf ikhfa' adalah ،‫ ز‬،‫ ط‬،‫ د‬،‫ س‬،‫ ق‬،‫ ش‬،‫ ج‬،‫ ك‬،‫ ث‬،‫ ذ‬،‫ص‬ ‫ظا ِلـ َما‬ ‫ ظ‬،‫ ض‬،‫ ت‬،‫ف‬ Bait tersebut adalah:



‫الميم والنون المشددتين‬ ً ‫ســ ِ ّم ُك‬ ُ ‫ف‬ ُ ‫َو‬ َّ ‫غ‬ ُ ً ‫ـن ِميـْما ً ثُـ َّم نُ ْونـا‬ ‫غـنَّ ٍة بَـدَا‬ َ‫شــ ِدّد‬ ْ ‫ـل َح‬ َ ‫َو‬ َ ‫ـر‬



١٧



Dan bacalah dengan ghunnah/berdengung, yaitu mim dan juga nun tasydid, dan sebutlah setiap huruf tersebut yaitu mim (tasydid) dan nun (tasydid) dengan huruf ghunnah yang telah Pondok Pesantren Wanasari | 2



tampak jelas.



‫الميم الساكنة‬ ‫َو ْال ِم ْيـ ُم ِإ ْن ت َ ْسـ ُك ْن تَ ِجى قَ ْب َل ْال ِه َج الَ أَلـِـف لَ ِيّــنَة ِلــذِى ا ْل ِحـ َجا‬



١٨



Dan bagi mim ketika mati/disukun (mim mati) yang berada sebelum huruf hijaiyah, selain alif layyinah (‫ )ى‬bagi orang yang pandai.



ْ َ‫ظـ َهـار فَق‬ ْ ‫ِإ ْخـفَاء ا ْدغَـام َو ِإ‬ ‫ــط‬



ْ َ ‫ضب‬ ْ ‫أ َ ْحـ َكا ُمـ َها ثَـلَثَـة ِل َم‬ ‫ـط‬ َ ‫ـن‬



١٩



Hukum-hukumnya ada 3 bagi siapa saja yang ingin membacanya dengan tepat. Yaitu ikhfa', idghom, dan idzhar saja.



َّ ‫سـ ِ ّمـ ِه ال‬ ‫اء‬ ِ ‫ــر‬ َّ ُ‫ى ِل ْلـق‬ َ ‫َو‬ َّ ‫ش ْفــ ِو‬



ْ َ‫ف‬ ‫ــاء‬ ِ َ‫اِإْل ْخـفَـا ُء ِع ْنـدَ ْالب‬ ِ ْ ‫ـاأل َ َّو ُل‬



٢٠



Maka hukum mim mati yang pertama adalah ikhfa', bagi huruf ba' yaitu ketika mim mati bertemu ba', dan dinamakan ikhfa' syafawi yaitu bunyi pada bibir menurut ahli qira'at.



‫صـغـِ ْيرا ً يَا فَـتَى‬ َ ‫َو‬ َ ً ‫سـ ِ ّم إ ْدغـ َاما‬



‫َوالثّـَانـى ِإ ْدغَـام ِب ِمـثْ ِلـ َها أَتَـى‬



٢١



Dan hukum mim mati yang kedua adalah idghom bagi huruf yang serupa yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim, dan disebut dengan idghom shoghir (kecil), wahai para pemuda ketahuilah. Selain disebut idghom shoghir, juga disebut idghom mutamatsilain (serupa), idghom bighunnah (berdengung), serta idghom syafawi.



ْ ‫ِم‬ ‫ش ْف ِويَّـ ْه‬ َ ‫سـ ِ ّمـ َها‬ ُ ‫ـن أَ ْح‬ َ ‫ـرفٍ َو‬



ْ ‫ار فِـى ْالبَ ِقي‬ ْ ‫اِإْل‬ ُ ‫َوالثـَّا ِل‬ ‫َّـة‬ ُ ‫ظـ َه‬ ِ ْ ‫ـث‬



٢٢



Dan hukum mim mati yang ketiga adalah idzhar, dalam huruf-huruf yang tersisa dari huruf hijaiyah selain yang tersebut di dua hukum sebelumnya, dan namailah dengan idzhar syafawiy yaitu membaca idzhar dengan makhroj pada bibir.



‫ف‬ ِ ‫ْـر‬ ْ ُ‫ِلـق‬ ِ ‫ـر ِبــ َها َو ْ ِِإْل ِت ّ َحا ِد فَاع‬



‫احـذَ ْر لَدَى َوا ٍو َوفَـا أ َ ْن‬ ْ ‫َو‬ ‫ت َ ْختَـ ِفى‬



٢٣



Dan berhati-hatilah pada pengucapan ikhfa'/samar pada huruf wawu dan fa' karena dekatnya makhroj huruf fa' dan ba' dan karena samanya makhroj huruf wawu dan ba' maka perhatikanlah.



‫ُح ْك ُم َال ِم آل َوالَ ِم ْال ِف ْع ِل‬ ْ ‫ف أُوالَ ُهــ َما ِإ‬ ‫ف‬ ِ ‫ـار َها فَ ْلتـَ ْع ِـر‬ ِ ‫ــر‬ ُ ‫ظـ َه‬ ُ ‫ِللَ ِم أَ ْل َحـاالَ ِن قَـبْـ َل ا ْأل َ ْح‬



٢٤



Bagi lam al (lam ta'rif) terdapat dua hukum, ketika berada sebelum huruf hijaiyah, yang pertama adalah idzhar/jelas qamariyah, maka ketahuilah.



ْ ُ‫ع ِق ْيـ َمـه‬ َ ‫ْـغ َح َّج‬ ْ ‫قَ ْب َل‬ ْ ‫ـك َوخ‬ َ ‫َـف‬ َ ‫ـع َم ْع‬ ٍ َ‫ارب‬ ِ ‫ع ْش َرةٍ ُخـ ْذ ِعل َمـهُ ِم ِن اب‬



٢٥



Pondok Pesantren Wanasari | 3



Dibaca idzhar qamariyah, jika lam ta'rif tersebut berada sebelum 4 beserta 10 yaitu 14 huruf, maka ambillah informasi, dari kalimat: ُ ‫ع ِقيـمـه‬ َ



‫َـف‬ َ ‫ ابْـغِ َح َّج‬yaitu ،‫ ك‬،‫ ج‬،‫ ح‬،‫ غ‬،‫ ب‬،‫ا‬ ْ ‫ـك َوخ‬ ‫ ه‬،‫ م‬،‫ ي‬،‫ ق‬،‫ ع‬،‫ ف‬،‫ خ‬،‫و‬



َ َ ‫عـ ْش‬ ‫ـع‬ َ ‫َو‬ ِ َ‫ـرةٍ أيْـضا ً َو َر ْمـزَ َها ف‬



‫ـع‬ ٍ َ‫ثَانِيـ ِهـ َما ِإ ْدغَـا ُمـ َها فِـى أ َ ْرب‬



٢٦



Hukum yang kedua adalah idghom syamsiah, dalam 4 dan 10 yakni 14 huruf juga, maka camkanlah kalimat berikut:



َ ‫سـو َء‬ ‫ظ ٍّن ُز ْر ش َِر ْيـفًا‬ ُ ‫دَ ْع‬ ‫ـر ْم‬ َ ‫ِل ْل َك‬



ْ ُ‫ص ْل َر ْح ًما تَف‬ ‫ف‬ ْ ‫ض‬ ِ ‫ـز‬ ِ ‫ِطبْ ث ُ َّم‬ ‫ذَا نِعَ ْم‬



٢٧



14 huruf tersebut terkumpul di awal kalimat syair:



َ ‫سـو َء‬ ْ ُ‫ص ْل ُر ْح َما ً تَف‬ ‫ـرم‬ ُ ‫ف ذَا ِن َعم دَ ْع‬ ْ ‫ض‬ ِ ‫ـز‬ ِ ‫ِطبْ ث ُ َّم‬ َ ‫ظ ٍن ُز ْر ش َِريـفَا ً ِل ْل َك‬ yaitu ‫ م‬،‫ ش‬،‫ ز‬،‫ ظ‬،‫ س‬،‫ د‬،‫ ن‬،‫ ذ‬،‫ ض‬،‫ ت‬،‫ ر‬،‫ ص‬،‫ ث‬،‫ط‬



‫س ِ ّمـ َها‬ َ ‫ـرى‬ َ ‫َوالـلَّ ُم ْاالُ ْخ‬ ‫ش َْمسِـيَّ ْه‬



‫سـ ِ ّمـ َها قَ ْم ِـريَّـ ْه‬ َ ‫َواللَّ ُم ْاالُ ْولَـى‬



٢٨



Lam pertama dinamakan lam qamariyah, dan lam lainnya disebut lam syamsiah.



ْ ‫ـر َّن الَ َم ِفـ ْعــ ٍل ُم‬ ْ َ ‫َوأ‬ ‫طلَــقا ً ِفـى ن َْحـ ِو قُ ْل نَعَ ْم َوقُ ْلـنَا َو ْالتَقَـى‬ َ ‫ظـ ِه‬



٢٩



Dan membaca dengan jelas/idzhar bagi lam fi'il (kata kerja) adalah mutlak, misalnya dalam contoh kata: ‫ قُ ْلـنَا‬, ‫نَعَ ْم‬



‫ قُ ْل‬dan ‫ْالتَقَـى‬



‫سي ِْن‬ َ ‫اربَي ِْن َو ْال ُمتَ َجا ِن‬ ِ َ‫ِفي ْال ِمثْلَي ِْن َو ْال ُمتَق‬ ْ ‫ت َو‬ ْ ‫ِإ‬ َ ‫صف‬ ‫ج‬ ‫َـار‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ِ ِ ّ ِ ِ َ ِ ْ ْ َ ْ ‫ان فَال ِمثـلَ ِن فِـ ْي ِهـ َما أ َح‬ ‫ـق‬ ْ ‫َح‬ ِ َ‫ـرف‬ ْ َ‫اتَّف‬ ‫ـق‬



٣٠



Jika dua huruf memiliki sifat dan makhroj yang sama, maka disebut mitslain/mutamatsilain.



ْ ‫ت‬ ‫اختَـلَـفَا يُلَقَّــبَا‬ ِ ‫صـفَا‬ ّ ِ ‫َوفِـي ال‬



‫ـاربَـا‬ َ َ‫ـر ًجـا تَـق‬ َ ‫َو ِإ ْن يَ ُك ْـونَا َم ْخ‬



٣١



Dan jika makhrojnya berdekatan, dan berbeda dalam sifatnya, maka disebut: idghom mutaqorribain, jika idghom dengan dua huruf yang bertemu berbeda sifat tapi dekat makhrojnya.



ْ ‫فِـي َم‬ ‫ت‬ ِ ‫صفَا‬ ّ ِ ‫ج د ُْونَ ال‬ ٍ ‫ـخ َر‬ ‫ُح ِقّـقَا‬



‫ــونَا اتَّفَـقَا‬ ْ ‫اربَـي ِْن أ َ ْو يَ ُك‬ ِ َ‫ُمـت َـق‬



٣٢



Mutaqarribain, selanjutnya jika dua huruf tersebut sama makhrojnya, namun berbeda sifatnya, disebut: idghom mutajanisain jika dua huruf tersebut makhrojnya sama, namun berbeda sifat.



ْ َ‫سـ ِ ّمـي‬ ‫ـن‬ َّ ‫أَ َّو ُل ُكـ ٍّل فَال‬ َ ‫ـير‬ َ ‫صـ ِغ‬



ْ ‫ســي ِْن ثُــ َّم ِإ ْن سـ َ َك‬ ‫ـن‬ َ ِ‫ِب ْال ُمتَ َجان‬



٣٣



Pondok Pesantren Wanasari | 4



Dengan mutajanisain, selanjutnya jika huruf pertama dari semuanya tersebut di sukun/mati, maka disebut shoghir (idzhar shogir)



ْ ُ‫ـان فِى ُك ٍّل فَق‬ ‫ـل ُكـ ٌّل َك ِبــ ْي ُر وا ْف َه َمـ ْنـهُ ِب ْال ُمـث ُ ْل‬ ْ ‫ـر َك ْال َح‬ ّ ِ ‫أ َ ْو ُح‬ ِ َ‫ـرف‬



٣٤



Selanjutnya jika keduanya berharokat untuk semua istilah tersebut, maka disebut kabir (idghom kabir) , dan fahamilah dengan contoh.



ّ‫سا ُم ْال َم ِد‬ َ ‫أ َ ْق‬ َ ً‫ســ ِ ّم أَ َّوال‬ ُ‫ى لَـه‬ ‫ـــو‬ ْ َ‫َو ْال َمـد أ‬ ْ َ‫ص ِلـى َوف‬ ْ ‫ط ِب ْيـ ِعـيّا ً َو ُه‬ َ ‫َو‬ ٌّ ‫ـر ِعــ‬



٣٥



Dan mad itu ada ashliy (asli) dan far'iy (cabang), mad jenis yang pertama (mad ashliy) disebut juga mad thobi'iy.



ْ‫ف ت ُ ْجـتَـلَـب‬ ُ ‫َو َال ِبـد ُْونِ ِه ْال ُح‬ ُ ‫ـر ْو‬



ْ‫سـبَب‬ َ ُ‫َمـاالَ تَ َوقـف لَـه‬ َ ‫عـلـ َى‬



٣٦



Mad thobi'iy tidak bergantung pada sebab (misalnya sebab waqaf dan sukun/mati), dan juga tidak bergantung pada huruf lain



َّ َ‫َجا بَ ْعـدَ َمـ ٍّد ف‬ ‫ى يَ ُك ْـو ْن‬ َّ ‫الط ِبــ ْي ِع‬



َ ٍ‫بَ ْل أَى َح ْرف‬ ‫غي ُْر َه ْم ٍز أَ ْو‬ ‫سـ ُك ْو ْن‬ ُ



٣٧



Akan tetapi setiap huruf hijaiyah selain hamzah atau sukun, yang datang atau berada setelah buruf mad disebut mad thobi'i.



‫س ُك ْو ٍن‬ ُ ‫سـبَبْ َك َه ْم ٍز أَ ْو‬ َ ً‫ُم ْسـ َجـل‬



‫علـ َي‬ َ ‫َو ْالخ َُر ْالفَ ْر ِعـى َم ْوقُ ْـوف‬



٣٨



Sedangkan mad yang selainnya, disebut mad far'iy, yang waqaf atas sebab hamzah atau sukun, secara mutlak (baik di tengah maupun di akhir kata)



‫ى فِى‬ ِ ‫ِم ْن لَ ْف‬ َ ‫ـظ َواي ٍ َو ْه‬ ‫نُ ْو ِحـيـْ َها‬



‫ـر ْوفُــهُ ثَـــلَثَـة فَ ِعـ ْيـ َها‬ ُ ‫ُح‬



٣٩



Huruf mad far'iy ada 3, yang terkumpul dalam lafadz ‫اى‬ ٍ ‫ َو‬yaitu wauw, alif, dan ya'.



‫ـرط َوفَـتْح قَبْـ َل أَلفٍ ُم ْلتَــزَ ْم‬ َ ْ ‫ش‬



‫َو ْال َك ْس ُر قَبْـ َل ْاليَا َوقَ ْب َل ْال َوا ِو‬ ‫ضـ ْم‬ َ



٤٠



Dan (syarat dibaca mad adalah) kasroh sebelum ya', dan dhommah sebelum wawu, sebagai syarat dibaca mad, serta fathah sebelum alif, wajib juga di baca mad.



‫ِإ ِن ا ْن ِفــتَاح قَبْـ َل ُكـ ٍّل أَ ْم َكـنَا‬



‫سـ َكـنَا‬ ِ ‫َو‬ َ ‫اللّـ ْي ُن ِم ْنـ َها ْاليَا َو َواو‬



٤١



Dan disebut dengan mad layyin, jika ada ya' atau wawu mati/sukun, namun ketika itu huruf sebelumnya berharokat/berbaris fathah.



Pondok Pesantren Wanasari | 5



ّ‫أ َ ْح َكا ُم ْال َم ِد‬



ُ ‫وب َو ْال َج َو‬ ‫از‬ ُ ‫ـي ْال ُو ُج‬ َ ‫َو ْه‬ ُ ‫َوالل‬ ‫ـزو ْم‬



‫ِل ْل َمــ ِدّ أ َ ْحـ َكـام ثَـلَثَـة تَـد ُْو ْم‬



٤٢



Bagi mad, terdapat 3 hukum, yaitu jenis pembagian mad, yaitu mad wajib, mad jaiz, dan mad lazim.



ْ ‫ص‬ ‫ــل يُعَـ ْد‬ ِ َّ ‫اجب ِإ ْن َجـا َء َه ْمـز بَ ْعدَ َمـ ْد فِـي ِك ْل َمــ ٍة َوذَا ِب ُمت‬ ِ ‫فَ َـو‬



٤٣



Adapun yang disebut dengan mad wajib, yaitu ketika datang hamzah setelah mad, didalam satu kalimat, maka disebut dengan mad wajib muttasil.



ْ ‫ص‬ ْ ‫ص‬ ‫ــل‬ ْ َ‫َو َجـائِـز َمـدٌّ َوق‬ ِ َ‫ـل ُكـ ٌّل ِب ِك ْل َمــ ٍة َو َهذَا ْال ُمـ ْنف‬ ِ ُ‫صـر ِإ ْن ف‬



٤٤



Dan boleh, membaca panjang atau pendek, jika terpisah setiap katanya (tidak dalam satu kalimat), yang demikian disebut dengan mad jaiz munfasil.



‫َو ْقـفًا َكتَ ْعـلَـ ُم ْـونَ نَ ْسـتَ ِعــ ْي ُن‬



‫ض السـ ُك ْـو ُن‬ َ ‫ـر‬ َ ‫َو ِمثـْ ُل ذَا ِإ ْن َع‬



٤٥



Dan sebagaimana mad jaiz munfasil, ketika huruf mati baru datang kemudian, yang berupa waqaf, seperti kata:



ُ ‫ نَ ْسـت َ ِع‬hal ini disebut mad 'aridl. َ‫ ت َ ْعـلَـ ُمـون‬dan ‫ــين‬



‫بَـدَ ْل َكـآ َمـنُ ْوا َو ِإ ْيـ َمانا ً ُخــذَا‬



‫عـلَـى ْال َه ْم ِز َوذَا‬ َ َّ‫َوقَـ ِدّ ِم ْال َمد‬



٤٦



Atau jika hamzah datang terlebih dahulu, daripada mad, keadaan demikian disebut dengan mad badal, seperti kata: ‫ آ َمـنُوا‬dan



ً ‫ ِإيَـمانا‬ambilah penjelasan ini dengan seksama.



ُ ّ‫صلَ َو َو ْقـفا ً بَ ْعـدَ َمـ ٍد‬ َ‫ــوال‬ ْ ‫َو‬ ّ ‫ط‬



َ‫صــــل‬ ُ ‫َوالَ ِزم ِإ ِن السـ ُك‬ ّ ِ ُ ‫ـون أ‬



٤٧



Dan disebut dengan mad lazim, jika sukunnya adalah asli, dalam keadaan washal atau waqaf, yang berada setelah mad yang dibaca panjang.



‫لز ِم‬ َ ‫أَ ْق‬ ِ َّ‫سا ُم ْال َم ِدّ ال‬ ْ َ‫ســا ُم الَ ِز ٍم لَـدَيهم أَ ْربَـع‬ ‫ي َمعَــ ْه‬ ‫ـة‬ َ ‫أ َ ْق‬ ٌّ ‫َوتِ ْـل َك ِك ْـل ِمـي َو َح ْرفِـ‬



٤٨



Pembagian mad lazim, menurut ahli qira'ah, ada empat, yaitu mad lazim kilmi, dan serta harfiy.



‫صــ ُل‬ َّ َ‫فَـ َهـــ ِذ ِه أَ ْربَـ َعـة تُـف‬



‫ِكـلَ ُهـ َما ُمـخَـفَّـف ُمـثَـقَّـ ُل‬



٤٩



Dan keduanya, yaitu kilmi dan harfiy, ada yang mukhoffaf (ringan) dan mutsaqqal (berat); keempat pembagian ini akan segera diperinci penjelasannya.



‫ـع‬ ْ ‫سـ ُكون‬ ِ ‫ـع َح ْر‬ ُ ‫فَـإِ ْن ِبـ ِك ْل َمـ ٍة‬ ْ َ‫ف َمـ ٍّد فَ ْه َو ِك ْل ِمـي َوق‬ ْ ‫ـع َم‬ ْ ‫اجـت َ َم‬



٥٠



Maka, jika sukun berkumpul dalam satu kata dengan huruf mad, maka disebut dengan mad lazim kilmi.



Pondok Pesantren Wanasari | 6



ُ ‫وف ُو ِجـدَا َوال َمـد َو ْسـ‬ ‫ي بَـدَا‬ ِ ‫ي ِ ال ُح ُر‬ ْ ‫طهُ فَ َح‬ ٌّ ‫ـر ِفــ‬ ّ ‫أ َ ْو فـي ثُـلَ ِثـ‬



٥١



Atau dalam huruf tsulatsi (yaitu huruf hijaiyah yang jika di lepas rangkaian pembentuk suara hurufnya terdiri dari 3 huruf), dan huruf madnya terletak ditengahnya, maka disebut dengan mad lazim harfi.



‫َم َخفَّـف ُكــل ِإذَا لَـ ْم يُـ ْدغَـ َما‬



‫ِكـلَ ُهـ َما ُمثَـــقّـل ِإ ْن أ ُ ْد ِغـ َما‬



٥٢



Keduanya, yaitu mad lazim kilmi dan mad lazim harfi, disebut dengan mutsaqqal (yaitu mad lazim kilmi mutsaqqol atau mad lazim harfi mutsaqqol) jika didghomkan; dan masing-masing dari keduanya disebut dengan mukhoffaf (yaitu mad lazim kilmi mukhoffaf dan mad lazim harfi mukhoffaf) jika tidak diighomkan.



‫ـر‬ ْ ‫صـ‬ َ ‫ـان ان َح‬ ٍ ‫ــو ْر ُو ُجـودُهُ َوفِـي ثَ َم‬ َ ‫َوالـلَّ ِز ُم ْال َحـرفِـي أَ َّو َل الس‬



٥٣



Dan mad lazim harfiy, itu terdapat pada awal-awal surat, yaitu dalam delapan surat yang teringkas-



‫عي ُْن ذُو َو ْج َهـي ِْن والطو ُل‬ َ ‫َو‬ ‫َص‬ ْ ‫أَخ‬



‫س ْل‬ ْ َ‫ي‬ ُ ‫ـج َمعُـ َها ُح‬ ُ ‫ـر‬ َ ‫وف َك ْم‬ َ ‫ع‬ ‫ص‬ ْ َ‫نَق‬



٥٤



Terkumpul dalam huruf-huruf pada kalimat: ‫ص‬ ْ َ‫س ْل نَق‬ َ ‫( َك ْم َع‬berapa banyak madu yang berkurang?) dan adapun 'ain itu memiliki dua wajah yaitu cara membaca, yaitu membaca panjang/mad atau membawa tawasuth/pertengahan. Namun membaca dengan mad itu lebih masyhur.



َ ً ‫فـ َ ُمـده َمـدّا‬ ‫ــف‬ ْ ‫ط ِبيـ ِعـيَّا أ ُ ِل‬



َ‫ف الثلَثِي ال‬ ِ ‫َو َما ِس َوي ال َح ْر‬ ‫ـف‬ ْ ‫أ َ ِل‬



٥٥



Dan adapun selain huruf tsulatsi, yang bukan alif, maka madnya termasuk mad thobi'iy, ia dikenali.



َ ٍ‫ي‬ ‫طـا ِه ٍر قَـ ِد‬ ّ ‫فِي لَ ْف ِظ َح‬ ‫ـر‬ ْ ‫ص‬ َ ‫ا ْن َح‬



‫ح الس َـو ْر‬ َ َ‫َوذ‬ ِ ِ‫اك أَيْضـا ً فِـي فَ َـوات‬



٥٦



Dan begitu juga termasuk mad thobi'i yaitu awal surat-surat al-Quran yang terkumpul serta َ ٍ‫ي‬ teringkas dalam lafadz: ‫طـاه ٍِر‬ ّ ‫( َح‬hidup bersih/suci)



َ َ‫س َحيْرا ً َم ْن ق‬ ‫ط ْعك ذَا‬ ُ ُ‫ص ْله‬ ِ ‫ا ْشـتَ َه ْر‬



‫َـر‬ ْ ‫عش‬ ْ َ‫َويَ ْج َمـ ُع ْالفَ َواتِـ َح األ َ ْرب‬ َ ‫ـع‬



٥٧



Dan terkumpul dalam awal 14 surat, yang masyhur terkumpul dalam kalimat: ‫س َحيْرا ً َم ْن‬ ُ ُ‫ص ْله‬ ِ َ َ‫( ق‬sambunglah tali silaturahim diwaktu sahur/pagi, pada orang-orang yang memutuskannya) ‫ط ْعك‬



‫خاَتِ َمة‬ ْ َّ‫َوتَــ َّم ذَا الن‬ ‫امـ ِه ِبـلَ تَــنَا ِهـى‬ ‫ـظ ُم ِب َح ْـم ِد اللَّـــ ِه‬ ِ ‫عـلَـى تَ َم‬ َ



٥٨



Dan telah khatam sempurna, nadhom ini, dengan memuji Allah (dengan hamdalah), atas Pondok Pesantren Wanasari | 7



sempurna selesainya nadhom dengan pujian kepada-Nya tanpa ada batas.



ْ ‫ـرى ِل َم‬ ‫ـن يُـتْ ِقـنُـ َها‬ َ ‫اري ُخهُ بُ ْش‬ ِ َ‫ت‬



‫أَبْـيَاتُـهُ نَـدٌّ َبـداَ ِلـ ِذى النـ َهى‬



٥٩



Jumlah baitnya adalah “َ ‫بَـدا‬



ٌّ‫( ”نَـد‬tumbuhan yang harum/tumbuhan pohon gaharu) kata ini jika diterjemahkan menurut perhitungan jummal menunjukkan angka 61 yaitu: ‫ ب‬+ 4 = ‫ د‬+ 50 = ‫ن‬ 61 = 1 = ‫ ا‬+ 4 = ‫ د‬+ 2 = bagi orang yang memiliki akal yaitu orang pandai , tanggal penyelesaiinya adalah “



ْ ‫ـرى ِل َم‬ ‫ـن يُـتْ ِقـنُـ َها‬ َ ‫( ”بُ ْش‬kabar baik bagi orang yang menguasai nadhom tersebut{nadhom



tuhfatul athfal ini}), jika dilakukan perhitungan yang serupa, kalimat ini menghasilkan angka: 1198 , yaitu nadhom ini selesai dikarang oleh pengarang kitab ini di tahun 1198 H.



‫اء أَ ْحـ َمـدَا‬ ِ َ‫علـى ِخـتَ ِام األ َ ْن ِبـي‬ َ



َ‫ســلَ ُم أَبَـــدا‬ َّ ‫صـلَة ُ َوال‬ َّ ‫ثُـ َّم ال‬



٦٠



Lalu sholawat dan salam selamanya, atas penutup para nabi yaitu Ahmad, yang terpuji semua tentangnya, Nabi Muhammad SAW.



‫ـع‬ ِ ‫س‬ ٍ ‫ـار‬ َ ‫ئ و ُكـ ِّل‬ ِ َ‫َو ُكــ ِّل ق‬ ِ ‫ــام‬



‫ـع‬ ْ ‫ص‬ َّ ‫َوال ِل َوال‬ ِ ‫ــح‬ ِ ‫ب َو ُكـ ِّل ت َـا ِب‬



٦١



Dan juga para keluarganya, dan para sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya, dan juga bagi setiap orang yang membaca kitab ini, dan juga setiap orang yang mendengar kitab ini.



ٰٰۤ ٰ ‫ص ْح ِب ِه‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫صلَّى هللا َع ٰلى َس ِيّ ِدنَا َو‬ َ َ ِ ‫ي ِ ُم َح َّم ٍد َوعلى‬ َ ‫َو‬ ّ ‫ي ِ األ ُ ِ ّم‬ ّ ‫ش ِف ْي ِعنَا النَّ ِب‬ ‫سلَّ َم‬ َ ‫َو‬ ‫ت َ ْس ِليْما ً َكثِيرا ً ُمبا َ َركا ً َعدَدَ َما كاَنَ َو َمايَ ُك ْو ُن اِ ٰلى يَ ْو ِم ال ِدّي ِْن‬ ‫صفُون‬ ُ ِ ّ ‫سبْحاَنَ َر ِبّ َك َر‬ ِ َ‫ب ال ِع َّز ِة َع َّما ي‬ ُ‫سلم َع ٰلى ْال ُم ْر َس ِليْنَ َو ْال َح ْمد‬ َ ‫َو‬ َ‫ب ْالعاَلَ ِميْن‬ ِ ّ ‫هللِ َر‬ َ‫ٰۤا ِميْن‬



Pondok Pesantren Wanasari | 8