(Tutorial) Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS Dan Excel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com



Desember 2017



Pada tutorial kali ini, kami akan menunjukkan cara menghitung luasan masing-masing kelas kemiringan lereng pada sebuah data kemiringan lereng (slope), dengan langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :



1). Buka software ArcMap, dimana setelah itu buka data DEM yang nantinya akan kita buat data kemiringan lereng-nya (slope), dengan cara sebagai berikut :



Gambar 1. Add Data DEM



Klik sekali pada bagian Add Data (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 1), dimana selanjutnya akan muncul jendela tampilan Add Data. Pilih data DEM yang akan ditampilkan, dengan cara klik sekali pada file DEM (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 1), sampai tampil nama file pada bagian Name (ditunjukkan oleh area bewarna biru pada Gambar 1). Setelah itu, klik tombol Add (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 1), untuk memasukkan data DEM pada lembar kerja ArcMap, seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini :



2



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 2. Data DEM SRTM



Pada tutorial kali ini, kami menggunakan data DEM SRTM dengan resolusi spasial 30 meter, yang sudah dalam sistem proyeksi UTM. Jika sistem proyeksi DEM kawan-kawan masih dalam sistem proyeksi Geodetik, harap diubah dulu ke bentuk UTM. Jika belum tahu caranya, dapat dilihat pada tutorial pada link berikut ini :



https://citrasatelit.wordpress.com/2015/05/06/tutorial-reprojection-di-arcgis-arcmap/



3



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



2). Setelah DEM berada pada lembar kerja ArcMap, selanjutnya kita buat data kemiringan lereng (slope) dari data DEM tersebut, dengan cara sebagai berikut :



Gambar 3. Tool Slope



Klik bagian Search (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 3) atau cara cepatnya tinggal klik tombol Ctrl berbarengan dengan huruf F di keyboard komputer (Ctrl + F). Setelah itu akan muncul jendela tampilan Search. Pada kotak pencarian, tulis slope (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 3), untuk mencari tool Slope. Setelah itu akan tampil hasil pencarian, kemudian pilih dengan cara klik sekali pada bagian Slope (3D Analyst) (Tool) (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 3).



4



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Sesudahnya, akan muncul jendela tampilan Slope, kemudian lakukan pengaturan sebagai berikut :



Gambar 4. Pengaturan di Tool Slope



Pada bagian Input raster, pilih DEM yang hendak kita buat data slope-nya, dengan cara klik drop down list pada kotak pilihan (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 4).



Pada bagian Output raster, pilih lokasi penyimpanan data slope hasil pengolahan dari data DEM di komputer kita beserta pemberian nama file slope tersebut, dengan cara klik tombol Browse (ditunjukkan oleh area yang dilingkari warna hijau pada Gambar 4). Pada tutorial kali ini, kami sendiri menyimpan hasil pengolahan data DEM menjadi data slope pada lokasi default-nya di drive C folder ArcGIS/Default.gdb (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 4).



Pada bagian Output measurement (optional), terdapat dua pilihan nilai slope yaitu dalam bentuk DEGREE (derajat) atau PERCENT_RISE (persen), silahkan kawan-kawan pilih pada



5



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



bagian drop down list. Pada tutorial kali ini, kami memilih nilai slope dalam bentuk DEGREE (derajat) (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 4).



Pada bagian Z factor (optional), kami membiarkan nilai default-nya yaitu 1 (ditunjukkan oleh area yang dilingkari warna biru pada Gambar 4), berhubung nilai X, Y, dan Z pada data DEM SRTM mempunyai satuan nilai yang sama yaitu dalam meter. Jika nilai X, Y, dan Z, pada data DEM kawan-kawan berbeda, maka harus dilakukan penyesuaian nilai Z. Sebagai contoh, jika satuan nilai X dan Y yaitu dalam meter sedangkan satuan nilai Z dalam feet, maka nilai Z harus diisi dengan nilai 0.3048, dikarenakan 1 feet = 0.3048 meter.



Selesai melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 4), untuk memulai proses pengolahan data. Dan hasilnya akan nampak seperti berikut ini :



Gambar 5. Slope dari Data DEM SRTM



6



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



7



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Selanjutnya kita lakukan klasifikasi kelas kemiringan lereng, dimana pada tutorial kali ini kami menggunakan klasifikasi berdasarkan van Zuidam (1985), yaitu sebagai berikut :



Kemiringan



Kemiringan



(Nilai Dalam Derajat)



(Nilai Dalam Persen)



1



0–2



0-2



Datar



2



2–4



2-7



Sangat Landai



3



4–8



7 – 15



Landai



4



8 – 16



15 – 30



Agak Curam



5



16 – 35



30 - 70



Curam



6



35 – 55



70 – 140



Sangat Curam



7



> 55



> 140



Terjal



Kelas



Keterangan



Tabel 1. Klasifikasi Kelas Kemiringan Lereng Berdasarkan van Zuidam (1985)



Berdasarkan klasifikasi di atas, maka kita buat klasifikasi kelas kemiringan lereng (slope) menjadi 7 kelas, dengan cara sebagai berikut :



Gambar 6. Layer Slope



8



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Pada bagian layer Slope (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 6) yang berada pada Table Of Contents, klik sekali kemudian klik kanan dan pilih Properties... (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 6). Setelah itu akan muncul jendela tampilan Layer Properties, seperti terlihat pada Gambar 7 di bawah ini :



Gambar 7. Layer Properties



Setelah berada pada jendela tampilan Layer Properties, klik tab Symbology (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 7), kemudian pilih Classified (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 7) pada bagian Show. Pada bagian Classes, kita buat kelas-nya menjadi 7 kelas (ditunjukkan oleh angka 5 pada Gambar 7), sesuai klasifikasi kemiringan lereng berdasarkan van Zuidam. Selanjutnya klik tombol Classify... (ditunjukkan oleh angka 6 pada Gambar 7), untuk penentuan batas nilai masing-masing kelas.



9



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 8. Penentuan Batas Nilai Masing-Masing Kelas



Setelah berada pada jendela tampilan Classification, pada bagian Break Values (ditunjukkan oleh area yang dilingkari warna biru pada Gambar 8), isi nilai batas akhir masing-masing kelas kemiringan lereng, dengan cara klik sekali pada nilai yang akan dirubah kemudian ketikkan nilai batas akhirnya. Sesuai dengan klasifikasi kelas kemiringan lereng berdasarkan van Zuidam dengan nilai derajat, isi nilai 2 untuk nilai batas akhir kelas 1, kemudian isi nilai 4 untuk nilai batas akhir kelas 2, dan seterusnya hingga kelas 7 dengan nilai batas akhirnya merupakan nilai terakhir dari data slope yang kita buat, dimana dalam tutorial ini yaitu 60.13296127. Selesai mengisi nilai batas akhir masing-masing kelas, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 8 pada Gambar 8) untuk mengakhiri pengaturan.



10



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Selanjutnya kita akan kembali ke jendela tampilan Layer Properties.



Gambar 9. Klasifikasi Kelas Kemiringan Lereng



Terlihat pada bagian yang ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 9, sudah terdapat 7 kelas, dengan interval nilai sesuai dengan klasifikasi kelas kemiringan lereng berdasarkan van Zuidam, dengan masing-masing interval nilai disimbolkan dengan sebuah warna. Klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 9 pada Gambar 9) untuk mengakhiri pengaturan.



11



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Hasilnya akan tampak seperti berikut ini :



Gambar 10. Hasil Pengaturan Klasifikasi Kelas Kemiringan Lereng



3). Langkah berikutnya setelah data slope telah selesai kita olah, yaitu mengubah data slope tersebut yang masih berbentuk raster menjadi sebuah data vektor berbentuk area. Hal tersebut kita lakukan supaya dapat dihitung luasan area masing-masing area dalam sebuah kelas kemiringan lereng. Untuk melakukan hal tersebut kita dapat menggunakan tool bernama Raster to Polygon.



Namun bentuk data raster yang dapat diubah menjadi data vektor menggunakan tool Raster to Polygon harus berbentuk data diskrit (data dengan bentuk bilangan bulat) dan bukan data dengan interval nilai seperti nilai dari data slope yang telah kita buat sebelumnya. Oleh karena itu, kita lakukan klasifikasi ulang dengan menggunakan tool Reclassify, dengan cara sebagai berikut :



12



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 11. Reclassify



Klik tombol Search pada tool bar (seperti telah dicontohkan pada langkah nomor 2 di atas), atau cara cepatnya klik tombol Ctrl berbarengan dengan tombol F (Ctrl + F) pada keyboard komputer, untuk mencari tool Reclassify. Setelah berada pada jendela tampilan Search, tulis reclassify pada kotak isian pencarian (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 11), dimana kemudian akan tampil hasil pencarian di bawah kotak isian pencarian. Pilih Reclassify (Spatial Analyst) (Tool) (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 11).



13



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Setelah berada pada jendela tampilan Reclassify, lakukan pengaturan sebagai berikut :



Gambar 12. Pengaturan Reclassify



Pada bagian Input raster di bagian drop down list, pilih data slope yang telah kita buat sebelumnya untuk kita klasifikasi ulang (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 12).



Pada bagian Reclass field, akan otomatis memilih pilihan Value (ditunjukkan oleh area berwarna kuning pada Gambar 12), jika kita sebelumnya memilih data slope pada bagian Input raster.



Pada bagian Reclassification, terlihat klasifikasi ulang dari kelas kemiringan lereng yang telah kita buat sebelumnya (ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 12). Pada kelas 1 dengan interval nilai 0 – 2 derajat akan diganti dengan angka 1, kelas 2 dengan interval nilai 2 – 4 derajat akan diganti dengan angka 2, dan seterusnya sampai kelas ke 7.



Pada bagian Output raster, silahkan simpan data hasil klasifikasi ulang pada lokasi di komputer sesuai keinginan kawan-kawan, dengan cara klik tombol Browse (ditunjukkan



14



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



oleh area yang diberi warna hijau pada Gambar 12), namun kami menyimpan data hasil klasifikasi ulang di lokasi default-nya yaitu di drive C folder ArcGIS/Default.gdb (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 12).



Centang bagian Change missing values to NoData (optional) (ditunjukkan oleh angka 5 pada Gambar 12), sehingga nilai yang hilang dianggap tidak ada datanya.



Selesai melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 6 pada Gambar 12). Hasil-nya akan tampak seperti Gambar 13 di bawah ini :



Gambar 13. Hasil Reclassify



Terlihat pada Gambar 13 di atas, pada layer hasil reclassify, nilai-nya sudah berbentuk bilangan bulat (ditunjukkan oleh area berwarna orange pada Gambar 13).



4). Dengan data sudah berbentuk data diskrit, maka kita dapat melakukan proses pengubahan bentuk dari data raster ke bentuk data vektor menggunakan tool Raster to Polygon, dengan cara sebagai berikut :



15



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 14. Raster to Polygon



Klik tombol Search pada tool bar (seperti telah dicontohkan pada langkah nomor 2 di atas), atau cara cepatnya klik tombol Ctrl berbarengan dengan tombol F (Ctrl + F) pada keyboard komputer, untuk mencari tool Raster to Polygon. Setelah berada pada jendela tampilan Search, tulis raster to polygon pada kotak isian pencarian (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 14), dimana kemudian akan tampil hasil pencarian di bawah kotak isian pencarian. Pilih Raster to Polygon (Conversion) (Tool) (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 14).



16



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Setelah berada pada jendela tampilan Raster to Polygon, lakukan pengaturan sebagai berikut :



Gambar 15. Pengaturan Raster to Polygon



Pada bagian Input raster di bagian drop down list, pilih data slope yang telah kita reclassify sebelumnya untuk kita buat menjadi data berbentuk polygon (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 15).



Pada bagian Field (optional), akan otomatis memilih pilihan Value (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 15), jika kita sebelumnya memilih data slope yang telah kita reclassify sebelumnya, pada bagian Input raster.



Pada bagian Output polygon features, silahkan simpan data hasil pengubahan pada lokasi di komputer sesuai keinginan kawan-kawan, dengan cara klik tombol Browse (ditunjukkan oleh area yang diberi warna hijau pada Gambar 15), namun kami menyimpan data hasil klasifikasi ulang di lokasi default-nya yaitu di drive C folder ArcGIS/Default.gdb (ditunjukkan oleh angka 5 pada Gambar 15).



17



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Pada bagian Simplify polygons (optional) (ditunjukkan oleh angka 6 pada Gambar 15), kami memilih untuk menghilangkan centang-nya, sehingga bentuk area sesuai dengan bentuk aslinya dan tidak disederhanakan.



Selesai melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 7 pada Gambar 15). Hasil-nya akan tampak seperti Gambar 16 di bawah ini :



Gambar 16. Data Slope Sudah Berbentuk Polygon



5). Setelah data slope sudah berbentuk polygon, kita dapat melakukan perhitungan luasan area masing-masing kelas kemiringan lereng (slope), dengan cara sebagai berikut :



Gambar 17. Membuka Atribut



18



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Pertama, kita terlebih dahulu buka atribut dari data slope yang telah berbentuk polygon, dengan cara klik sekali pada layer data slope yang telah berbentuk polygon (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 17), kemudian klik kanan pilih Open Attribute Table (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 17).



Setelah itu, kita akan berada pada jendela tampilan tabel atribut, seperti terlihat pada Gambar 18 di bawah ini :



Gambar 18. Tabel Atribut



Pada Gambar 18 di atas, terlihat bahwa pada tabel atribut terdapat 6 field yaitu OBJECTID, Shape, Id, gridcode, Shape_Length, dan Shape_Area. Untuk OBJECTID dan ID menunjukkan nomor untuk masing-masing area, gridcode menunjukkan kelas slope hasil klasifikasi ulang (reclassify) yang terdiri dari 7 kelas, Shape_Length menunjukkan panjang area



19



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



dalam satuan meter, dan Shape_Area menunjukkan luasan masing-masing area dalam satuan meter persegi (m2).



Jika ingin mengetahui luasan area dalam satuan lain misal hektar (ha) atau kilometer persegi (km2), kita dapat membuat field baru dengan cara sebagai berikut :



Gambar 19. Add Field



Klik Table Options (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 19), kemudian klik Add Field... (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 19), untuk menambah field.



Setelah itu akan muncul jendela tampilan Add Field, seperrti Gambar 20 di bawah ini :



Gambar 20. Pengaturan Add Field



20



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Pada bagian Name, isi nama field yang akan ditambahkan pada tabel atribut. Pastikan namanya tidak terdapat spasi, dimana pada contoh ini kami memberi nama field-nya yaitu Luas_Ha (ditunjukkan oleh angka 5 pada Gambar 20), yang nantinya akan berisi data luasan area dalam satuan hektar (ha).



Pada bagian Type, pilih pada bagian drop down list yaitu Double (ditunjukkan oleh angka 6 pada Gambar 20), sehingga nilai luasannya dapat menampilkan sampai angka desimal.



Jika sudah melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 7 pada Gambar 20), yang hasilnya dapat kita lihat pada Gambar 21 di bawah ini :



Gambar 21. Penambahan Field



21



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Terlihat pada Gambar 21 di atas, field baru dengan Luas_Ha sudah terdapat pada tabel atribut. Lakukan hal yang sama untuk field baru untuk mencari luasan dengan satuan kilometer persegi (km2).



Selanjutnya, kita dapat mencari luasan masing-masing area dalam satuan hektar dan kilometer persegi, dengan cara sebagai berikut :



Gambar 22. Calculate Geometry



Seleksi field Luas_Ha dengan cara klik sekali (ditunjukkan oleh angka 8 pada Gambar 22), kemudian klik kanan dan pilih Calculate Geometry... (ditunjukkan oleh angka 9 pada Gambar 22). Setelah itu akan muncul kotak dialog Calculate Geometry, dan klik tombol Yes (ditunjukkan oleh angka 10 pada Gambar 22) untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya.



22



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Pada jendela tampilan Calculate Geometry, lakukan pengaturan sebagai berikut :



Gambar 23. Pengaturan Calculate Geometry



Pada bagian Property, pada drop down list pilih Area (ditunjukkan oleh angka 11 pada Gambar 23).



Pada bagian Coordinate System, pilih tombol radio Use coordinate system of the data source : PCS: WGS 1984 UTM Zone 53S (ditunjukkan oleh angka 12 pada Gambar 23), sesuai dengan sistem proyeksi data yang mempunyai sistem proyeksi UTM.



Pada bagian Units, pada drop down list pilih Hectares [ha] (ditunjukkan oleh angka 13 pada Gambar 23), sesuai dengan satuan luasan yang kita inginkan.



Jika sudah selesai melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 14 pada Gambar 23). Setelah itu akan muncul kotak dialog Field Calculator, kemudian klik tombol Yes (ditunjukkan oleh angka 15 pada Gambar 24), untuk melanjutkan proses perhitungan luasan area.



23



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 24. Kotak Dialog Field Calculator



Dan hasilnya akan tampak sebagai berikut :



Gambar 25. Hasil Perhitungan Menggunakan Calculate Geometry



24



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Untuk perhitungan luasan masing-masing area dalam satuan kilometer persegi, lakukan hal yang sama, namun pada bagian Units pada jendela tampilan Calculate Geometry pilih Square Kilometers [sq km].



Setelah kita mendapatkan luasan masing-masing area, selanjutnya kita hitung luasan total masing-masing kelas. Berhubung total area pada tutorial ini sangatlah banyak yaitu mencapai 172770 area yang masuk pada 7 kelas kemiringan lereng, maka perhitungan secara manual tentulah bukan sebuah opsi. Oleh karena itu, kita akan menghitung luasan masing-masing kelas kemiringan lereng dari 172770 area menggunakan bantuan software Microsoft Excel. Sebelum masuk ke perhitungan di Excel, terdapat sedikit masalah, dimana kelas kemiringan lereng hasil reclassify yang ditunjukkan pada tabel atribut oleh field gridcode, isinya berupa sebuah angka dan bukan teks. Hal tersebut nantinya akan membuat total perhitungan kelas akan berupa penjumlahan total angka-angka tersebut.



Oleh karena itu, kita buat field baru dengan nama Kelas, yang tipe datanya berupa sebuah teks, dengan cara sebagai berikut :



Gambar 26. Membuat Field Kelas



25



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Klik Table Options (ditunjukkan oleh angka 16 pada Gambar 26), kemudian klik Add Field... (ditunjukkan oleh angka 17 pada Gambar 26), untuk menambah field.



Setelah itu akan muncul jendela tampilan Add Field.



Pada bagian Name, isi nama field yang akan ditambahkan pada tabel atribut. Pastikan namanya tidak terdapat spasi, dimana pada tutorial ini kami memberi nama field-nya yaitu Kelas (ditunjukkan oleh angka 18 pada Gambar 26), yang nantinya akan berisi data kelas kemiringan lereng.



Pada bagian Type, pilih pada bagian drop down list yaitu Text (ditunjukkan oleh angka 19 pada Gambar 26), sehingga field dapat diisi dengan huruf dan angka.



Jika sudah melakukan pengaturan, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 20 pada Gambar 26).



Setelah field Kelas berada pada tabel atribut, maka kita akan mengisikan field tersebut berdasarkan data kelas kemiringan lereng dari data yang berasal dari field gridcode, dengan menambahkan kata Kelas di depan angka. Berhubung mengisikan field Kelas tersebut secara manual juga bukan merupakan sebuah opsi berhubung data area sangatlah banyak, maka lakukan cara seperti berikut :



26



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 27. Pengaturan Select by Attributes



Klik bagian Select by Attributes (ditunjukkan oleh angka 21 pada Gambar 27), dimana setelah itu akan muncul jendela tampilan Select by Attributes.



Pada jendela tampilan Select by Attributes, klik dua kali field gridcode (ditunjukkan oleh angka 22 pada Gambar 27), sampai tampil pada teks area (ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 27). Kemudian klik tombol = (sama dengan) (ditunjukkan oleh angka 23 pada Gambar 27), hingga tampil pada teks area (ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 27).



Selanjutnya, klik tombol Get Unique Values (ditunjukkan oleh angka 24 pada Gambar 27), untuk mendapatkan nilai-nilai yang berada pada field gridcode, hingga muncul angka 1, 2, 3,



27



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



4, 5, 6, dan 7, sesuai dengan kelas kemiringan lereng hasil reclassify. Setelah itu, klik dua kali angka 1 (ditunjukkan oleh angka 25 pada Gambar 27), hingga tampil pada teks area (ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 27), dan membentuk tulisan gridcode = 1 pada teks area. Dengan tulisan gridcode = 1, maka nantinya area-area yang masuk ke dalam kelas 1 akan terseleksi.



Jika pengaturan telah selesai dilakukan, klik tombol Apply (ditunjukkan oleh angka 26 pada Gambar 27) supaya area yang masuk ke dalam kelas 1 terseleksi. Setelah itu, klik tombol Close (ditunjukkan oleh angka 27 pada Gambar 27), untuk mengakhiri pengaturan.



Hasilnya, semua angka 1 pada field gridcode sudah terseleksi, seperti ditunjukkan oleh Gambar 28 berikut ini :



Gambar 28. Semua Angka 1 Pada Field gridcode Terseleksi



28



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



29



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Selanjutnya, lakukan langkah berikut pada field Kelas :



Gambar 29. Field Calculator



Klik sekali pada field Kelas untuk menyeleksinya, kemudian klik kanan dan pilih Field Calculator... (ditunjukkan oleh angka 28 pada Gambar 29). Selanjutnya klik tombol Yes (ditunjukkan oleh angka 29 pada Gambar 29), ketika kotak dialog Field Calculator muncul.



30



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Selanjutnya, akan muncul jendela tampilan Field Calculator seperti berikut ini :



Gambar 30. Pengaturan Field Calculator



Pada teks area, ketik “Kelas 1” (gunakan tanda kutip) (ditunjukkan oleh angka 30 pada Gambar 30), dimana dengan demikian area-area yang masuk ke kelas 1 pada field gridcode dan sedang terseleksi, akan dimasukkan juga ke field Kelas dengan keterangan Kelas 1. Jika sudah selesai, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 31 pada Gambar 30).



31



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Hasilnya, akan tampak seperti Gambar 31 di bawah ini :



Gambar 31. Kelas 1



Untuk area-area yang masuk pada kelas 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, pada field gridcode, lakukan langkah-langkah yang sama persis dengan langkah yang dilakukan sebelumnya, hingga hasilnya akan tampak seperti Gambar 32 di bawah ini :



32



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 32. Field Kelas



Seperti terlihat pada Gambar 32 di atas, pada field Kelas, area-area yang masuk pada kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, pada field gridcode, sudah diberi keterangan juga pada field Kelas, dengan penambahan kata Kelas di depannya.



6). Langkah selanjutnya, kita akan menghitung luasan total masing-masing kelas kemiringan lereng di software Microsoft Excel, dengan cara sebagai berikut :



33



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 33. Export



Ekspor tabel atribut supaya dapat dibuka di software Microsoft Excel, dengan cara klik pada bagian Table Options (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 33), kemudian klik bagian Export... (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 33).



Setelah itu, akan muncul jendela tampilan Export Data, seperti terlihat pada Gambar 34 di bawah ini :



Gambar 34. Export Data



34



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Pada bagian Export, pilih bagian All records (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 34), supaya semua data pada tabel atribut diekspor semuanya.



Pada bagian Output table, simpan tabel atribut hasil ekspor pada komputer kita di lokasi yang kita inginkan, dengan cara klik tombol Browse (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 34), dimana setelah itu akan muncul jendela tampilan Saving Data, seperti terlihat pada Gambar 35 di bawah ini :



Gambar 35. Saving Data



Isi nama file yang akan diekspor pada bagian Name, dimana pada tutorial kali ini kami memberi nama Slope (ditunjukkan oleh angka 5 pada Gambar 35). Selanjutnya untuk tipe data pilih dBASE Table (ditunjukkan oleh angka 6 pada Gambar 35). Jika sudah selesai, klik tombol Save (ditunjukkan oleh angka 7 pada Gambar 35), untuk menyimpan file hasil ekspor.



Setelah itu, kita akan kembali ke jendela tampilan Export Data. Klik tombol OK (ditunjukkan angka 8 pada Gambar 36), untuk memulai proses ekspor.



35



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 36. Proses Ekspor Data



Langkah berikutnya, buka data tabel atribut yang telah kita ekspor di software Microsoft Excel :



Gambar 37. Membuka Data



36



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Ketika akan membuka file hasil ekspor di Excel, pilih bagian All Files (*.*) (ditunjukkan oleh angka 9 pada Gambar 37), supaya file dengan tipe data dBASE Table (.dbf) dapat muncul. Pilih file hasil ekspor dengan klik sekali (ditunjukkan oleh angka 10 pada Gambar 37), kemudian klik tombol Open (ditunjukkan oleh angka 11 pada Gambar 37), untuk membuka file tersebut.



Dan hasil-nya akan tampak seperti Gambar 38 di bawah ini :



Gambar 38. File Hasil Ekspor Tampil di Excel



37



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Selanjutnya, kita akan melakukan perhitungan luasan total masing-masing kelas menggunakan Pivot Table, dengan cara sebagai berikut :



Gambar 39. Pivot Table



Seleksi field-field yang akan kita hitung luasan total masing-masing kelas kemiringan lereng, dalam tutorial ini yaitu field Kelas, Luas_Km2, dan Luas_Ha, dengan cara klik sekali pada satu field kemudian klik field yang lain sambil menekan tombol Ctrl di keyboard (ditunjukkan oleh angka 12 pada Gambar 39). Selanjutnya klik tab INSERT (ditunjukkan oleh angka 13 pada Gambar 39), kemudian klik Pivot Table (ditunjukkan oleh angka 14 pada Gambar 39), dan akan muncul jendela tampilan Create Pivot Table, seperti Gambar 40 di bawah ini :



38



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 40. Create Pivot Table



Pada bagian Table Range, tulis secara manual baris-baris yang akan dibuat data pivot table, mulai dari baris pertama sampai dengan baris terakhir. Pada tutorial kali ini field atau kolom pertama yaitu Luas_Ha berada pada kolom F baris 1, dan field atau kolom terakhir yang hendak dimasukkan pada pembuatan pivot table yaitu kolom Kelas yang berada pada kolom H baris 172771, sehingga pada bagian Table Range ditulis sebagai berikut : Slope!$F$1:$H$172771 (ditunjukkan oleh angka 15 pada Gambar 40). Sebagai keterangan tulisan Slope pada Table Range merupakan nama file, sehingga jika nama yang akan muncul pada Table Range sesuai dengan nama file hasil ekspor yang kawan-kawan buat. Dan pada penulisan secara manual pada Table Range, untuk memindahkan kursor gunakan mouse dan jangan tanda panah kiri dan kanan pada keyboard, karena nantinya akan menyeleksi cell hasil perpindahan.



Pada bagian Choose were you want the PivotTable report to be placed, klik tombol radio New Worksheet (ditunjukkan oleh angka 16 pada Gambar 40), supaya pivot table ditampilkan pada lembar kerja baru.



Jika sudah selesai, klik tombol OK (ditunjukkan oleh angka 17 pada Gambar 40), untuk memulai proses pembuatan pivot table. Dan, hasilnya akan nampak seperti berikut ini :



39



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Gambar 41. Hasil Pembuatan Pivot Table



Pada bagian PivotTable Fields, centang yang pertama kali yaitu field Kelas, kemudian centang juga secara berturut-turut Luas_Km2 dan Luas_Ha (ditunjukkan oleh angka 18, 19, dan 20 pada Gambar 41). Pastikan yang pertama kali diberi centang adalah field Kelas field dengan isi data mempunyai bentuk data teks, baru kemudian field Luas_Km2 dan Luas_Ha dengan isi data mempunyai bentuk data berupa angka. Dan hasilnya dapat dilihat pada bagian yang ditunjukkan oleh angka 21 pada Gambar 41.



Terlihat dari hasil perhitungan, pada tutorial ini, Kelas 1 yang mempunyai nilai kemiringan 0 – 2 derajat, mempunyai luasan 362.4601372 Km2 atau 36246.01372 ha. Untuk luasan masing-masing kelas yang lain dapat dilihat juga, serta total luasan area juga dapat dilihat pada bagian Grand Total.



40



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



Berikan juga keterangan kelas di bagian bawah hasil perhitungan pivot table, seperti contoh berikut ini :



Gambar 42. Pemberian Keterangan Kelas



Sekian tutorial kali ini. Semoga memberi manfaat dan sampai jumpa pada tutorial-tutorial berikutnya. Insya Allah. Jika terdapat bagian yang tidak dimengerti atau terdapat hal yang ingin dikoreksi pada tutorial ini, silahkan e-mail ke alamat e-mail berikut : [email protected]



41



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017



42



[Tutorial] Menghitung Luas Kelas Kemiringan Lereng Menggunakan ArcGIS dan Excel Map Vision – “Create Your Vision with a Map” https://citrasatelit.wordpress.com Desember 2017