Tutorial Tinja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIT BELAJAR 5 Tipe Skenario : Explanation Problems Format : Narasi Tinja Hitam Seorang pasien perempuan, usia 71 tahun, dibawa ke IGD RSU UKI oleh anaknya dengan melena, malaise, dan nyeri epigastrium sejak 4 hari yang lalu. Selama ini pasien sering mengkonsumsi obat NSAIDs karena nyeri lutut kanan dan kiri. Selama 2 minggu terakhir, pasien mengalami imobilisasi karena lututnya semakin nyeri dan pasien sulit berjalan. Tugas : Jelaskan fenomena yang terjadi pada pasien di atas dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. KATA SULIT  Melena o tinja yang berwarna gelap atau hitam akibat perdarahan saluran pencernaan bagian atas o melena bukanlah penyakit tunggal. Biasanya melena adalah gejala dari penyakit yang lebih kronis, dan umumnya berkaitan dengan pencernaan. Penyebab melena atau kondisi warna hitam pada feses ini disebabkan adanya perdarahan pada saluran cerna bagian atas (kerongkongan, lambung, dan duodenum  Malaise o Malaise adalah istilah medis untuk menggambarkan perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak diketahui apa penyebabnya. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu dan bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun  NSAID o Obat anti-inflamasi nonsteroid adalah kelas obat yang sama-sama memberikan efek analgesik dan antipiretik, dan dalam dosis yang lebih tinggi berefek antiinflamasi. Istilah "nonsteroid" membedakan obat ini dari anti-inflamasi lain yaitu "steroid", yang bekerja menekan produksi eikosanoid. o NSAID adalah singkatan dari nonsteroidal anti-inflamatory drugs dan merupakan sebuah golongan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk bantu meredakan peradangan atau rasa nyeri. Dalam bahasa Indonesia, golongan obat ini disebut juga sebagai obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS. Obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi untuk meredakan gejala atau penyakit yang menimbulkan gejala berupa nyeri serta peradangan, seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri sendi, hingga migrain. RUMUSAN MASALAH  Proses terjadi melena dan malaise o Musin yang disekresi sel-sel foveola gastrica membentuk suatu lapisan tipis yang mencegah partikel makanan besar menempel secara langsung pada lapisan epitel. Lapisan mukosa juga mendasari pembentukan lapisan musin stabil pada permukaan epitel yang melindungi mukosa dari paparan langsung asam lambung, selain itu memiliki pH netral sebagai hasil sekresi ion bikarbonat sel-sel epitel



permukaan. Pada orang yang sudah lanjut usia pembentukan musin berkurang sehingga rentan terkena gastritis dan perdarahan saluran cerna  melena o Perubahan warna disebabkan oleh HCL lambung, pepsin dan warna hitam ini diduga karena adanya pigmen porfirin. Diperkirakan darah yang muncul dari duodenum dan jejunum akan tertahan pada saluran cerna sekitar 6-8 jam untuk merubah warna feses menjadi hitam o Penurunan volume darah dalam jumlah yang cukup banyak akan menyebabkan penurunan suplai oksigen ke pembuluh darah perifer sehingga menyebabkan metabolisme menurun dan penderita akan merasakan letih dan lemah o Pada kondisi melena juga pasien dapat mengalami gejala malaise dikarenakan melena tersebut berasal dari perdarahan pada saluran cerna yang dapat menyebabkan Hb menurun akibat kekurangan darah sehingga plasma darah menurun dan penderita akan merasakan letih 



Apa ada hubungan antara konsumsi NSAID dengan gejala o Konsumsi NSAID jangka Panjang dapat mempengaruhi proteksi sel (sitoproteksi) yang umumnya dibentuk oleh prostaglandin atau mengurangi sekresi bikarbonat yang menyebabkan meningkatnya perlukaan mukosa gaster. o OAINs bekerja dengan menghambat enzim cyclooxigenase 1 dan cyclooxigenase 2. Enzim Cyclooxygenase berfungsi sebagai pemecah asam arakhidonat menjadi prostaglandin dan tromboksan. Prostaglandin adalah molekul perantara peradangan. Selain itu prostaglandin adalah molekul protektif untuk mukosa lambung. Pengaruh prostaglandin terhadap lambung adalah menurunkan sekresi asam lambung dan meningkatkan sekresi mukus pada mukosa lambung. Jika terjadi hambatan dalam produksi prostaglandin, maka memperbesar terjadinya kerusakan pada mukosa lambung. Karena mukus yang berkurang dan asam lambung yang banyak diproduksi. Dan hal ini terjadi pada pasien yang menggunakan obat-obatan antiinflamasi non steroid. Efek samping obat anti inflamasi non steroid (OAINS) pada saluran cerna tidak terbatas pada lambung. Efek samping pada lambung memang paling sering terjadi. OAINS merusak mukosa lambung melalui dua mekanisme, yaitu topikal dan sistemik. Kerusakan mukosa secara topikal terjadi karena OAINS bersifat asam dan lipofilik, sehingga mempermudah trapping ion hydrogenmasuk mukosa dan menimbulkan kerusakan.







Penyebab lutut nyeri dan sulit berjalan o Perubahan terkait usia di sel dan matriks tulang menimbulkan dampak besar pada o metabolism tulang. Osteoblas pada lansia memperlihatkan penurunan potensi reprikastif dan biosintetik disbanding orang muda. Protein-protein yang terikat matriks ekstrasel juga kehilangan potensi biologiknya pada lansia, hingga akhirnya sel-sel pembentuk tulang berkurang untuk membentuk tulang. o berkaitan dengan perubahan kepadatan dan kekuatan tulang akibat ketidakseimbangan pembentukan dan resorpsi tulang. Kepadatan dan kekuatan tulang ini ditentukan oleh aktivitas osteoblas untuk membentuk tulang dan aktivitas osteoklas untuk resorpsi tulang. Ketidakseimbangan proses berupa peningkatan resorpsi hingga melebihi pembentukan tulang dalam jangka panjang akan menyebabkan terjadinya osteoporosis. Puncak massa tulang biasanya tercapai pada sekitar usia 30 tahun. Setelah itu perlahan massa tulang menurun menjadi semakin berporos, tulang trabekula menipis. Puncak massa tulang yang inadekuat, mengakibatkan densitas massa tulang rendah. Berbagai faktor risiko



seperti penuaan, hipogonadisme maupun kondisi menopause, laju turnover tulang yang tinggi akan meningkatkan kehilangan massa tulang sehingga menurunkan kualitas tulang. Penurunan massa dan kualitas tulang akan meningkatkan kerapuhan tulang. Tulang menjadi rentan fraktur. o Setelah usia 30 tahun, resorpsi tulang secara perlahan dimulai akhirnya akan lebih dominan dibandingkan dengan pembentukan tulang. Kehilanga massa tulang menjadi cepat pada beberapa tahun pertama setelah menopause dan akan menetap pada beberapa tahun kemudian pada masa postmenopause. Proses ini terus berlangsung pada akhirnya secara perlahan tapi pasti terjadi osteoporosis. Percepat osteoporosis tergantung dari hsil pembentukan tulang sampai tercapainya massa tulang puncak. 



Pemeriksaan penunjang yang diberikan o Pemeriksaan tinja Makroskopis dan mikroskopis, ph dan kadar gula jika diduga ada intoleransi gula, biakan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibiotika o Pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan yaitu pemeriksaan darah rutin berupa hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, pemeriksaan hemostasis lengkap untuk mengetahui adanya kelainan hemostasis, pemeriksaan fungsi hati untuk menunjang adanya sirosis hati, pemeriksaan fungsi ginjal untuk menyingkirkan adanya penyakit gagal ginjal kronis, pemeriksaan adanya infeksi Helicobacter pylori o Kontras Barium (radiografi) Bermanfaat untuk menentukan lesi penyebab perdarahan. Ini dilakukan atas dasar urgensinya dan keadaan kegawatan. o esofagogastroduodenoskopi Merupakan pemeriksaan penunjang yang paling penting karena dapat memastikan diagnosis pecahnya varises esofagus atau penyebab perdarahan lainnya dari esofagus, lambung dan duodenum