Uas Farmakologi Baru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“OBAT HIPERTENSI “ Tekanan darah (TD) ditentukan oleh 2 faktor : 1. Curah jantung : adalah hasil kali denyut jantng isi sekuncup. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kekuatan kontraksi miocard & alir balik vena. 2. Resistensi perifer : merupakan gabungan resistensi pada pembuluh darah ( arteri & arteriol ) dan viscositas darah. Resistensi pembuluh darah ditentukan oleh tonus otot polos arteri dan arteriol dan densitas dinding pembuluh darah.



Klasifikasi tekanan darah.



Kategori



Normal Normal tinggi (harus waspada)



TTD (diastole) (mmHg) < 85



TDS (sistol) (mmHg)



< 130



85 - 89



130 - 139



90 - 99



140 - 159



2 sedang



100 - 109



160 - 179



3 berat



110 - 119



180 - 209



Hipertensi Tingkat : 1 ringan



4 sangat berat



>= 120



>=210



Makin tinggi Tekanan darah  resiko komplikasi makin tinggi



Hipertensi dibedakan : 1.Hipertensi primer (essensial ) 95 % penyebab tdk diketahui (multifaktor). Genetik : - riwayat kardiovaskuler dlm keluarga. - sensitivitas Na - kepekaan thd stres - reaktivitas vaskular naik Lingkungan : - makan Na - stres - obesitas harus menghindari atau mengurangi makanan yang tinggi natrium



2. Hipertensi sekunder 5%  penyebab : penyakit jantung atau diabet, obat ( misalnya pil KB), kehamilan. Tujuan pengobatan 1. Evaluasi yang seksama - Apa benar hipertensi ? - Hipertensi primer / Sekunder ? - derajat hipertensi  ringan/sedang/berat - Bagaimana keadaan target organ ( fungsi ginjal ) - Penyakit – penyakit lain yang ada. 2. Hilangkan penyebabnya - Hipertensi sekunder  diatasi - Hipertensi primer  dihilangkan/ kendalikan faktor resiko



3. Menurunkan tekanan darah - Target  sekitar < 130 / 85



- Caranya : a. non farmakologis - menurunkan BB - menurunkan alkohol - batasi Na - hindari merokok - olah raga - batasi lemak b. farmakologi - dengan obat”an



Antihipertensi 1.



Diuretik (paling cepat) Mekanisme : ekskresi ion Na, Cl air naik  vol plasma turun curah jantung turun  TD turun. diberikan pada pagi hari, jika diberi malam hari pasien akan tidak bisa tidur karna kencing terus 2.  bloker Mekanisme : depresi miocardia  curah jantung turun  Tekanan darah turun, disamping itu plasma renin turun. Macam – macam obat : Atenolol - metaprolol Menadol - propranolol (paling sering dipake) Timolol - asebutol pindolol



3. Selektif 1 bloker Mekanisme :memblokir post sinaptis  1 reseptor  vasodilatasi TD turun Macam obat : doxazosin, prazosin(paling sering dipake), tetrazosin. 4. Calsium antagonis Mekanisme : Calsium chanel bloker  calsium influx turun relaksasi otot jantung & pembuluh darah  Tekanan Darah turun. Obat : - Dihidropiridin : nifedipin, nikardipin, amlodipin. Paling sering dipake - Difenilalkilamin : verapamil, tiapamil jarang digunakan - Benzodiazipin : diltiazem - Diperazin : sinarizin, flunarizin ,dll



5. ACE Inhibitor Mekanisme : memblok pembentukan angiosarsin II  vasodilatasi  tensi turun  menyebabkan bradikardi naik  vasodilatasi arteriol ->TD turun. Obat : - benozopril - thalapril - captopril - delapril - Lisinopril - fasinopril - amlodipin 1 x1 5 – 10mg Paling sering digunakan a. Captopril : efek samping batuk kering b. Lisinopil : dipake 2-3x sehari, dan pengganti captopril



“ ANTITUSIF & EKSPECTORANT “ Batuk : suatu reflek fisiologis pada keadaan sehat maupun sakit & dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab. Sebab :- Rangsangan selaput lendir di salutan pernafasan. - Radang ( infeksi, alergi ). - Rangsang mekanik. - perubahan suhu. - Rangsangan kimia. Pada epitel saluran nafas dari trachea hingga bronkus Menghasilkan lendir yaitu : 1. Sel goblet  lendir kental



2. Sel serous  lendir yang cair. Guna lendir : 1. Membasahi saluran nafas. 2. Menangkap partikel – partikel yang terhirup bersama udara pernafasan. Semua epitel mengandung silia / sel rambut getar. Adanya Silia mendorong lendir yang berada dlm sal pernafasan utk Masuk ke sal cerna. Dalam keadaan terinfeksi: - Sel goblet mengalami hiperplasia ( bertambah banyak yg membelah ).



- Sel serous berubah jadi goblet.  pada keadaan terinfeksi, sal nafas dpt menghasilkan lendir yang meningkat dng konsentrasi yg kental shg kemampuan silia utk mendorong lendir menurun  lendir menumpuk  sesak. Untuk mengatasi ini tubuh dilengkapi reflek yg disebut “ reflek batuk “. Batuk : - produktif  mekanisme perlindungan batuk terus - non produktif.



Batuk produktif : terapi symtomatis dng : Uap air (mendidih)  memperbanyak jml sekret. Emoliensia  memperlunak rangsangan batuk & memperlicin saluran tenggorokan agar tidak kering  menggunakan thymi syr. Tetapi jarang dipasaran karna tidak efektif 3. Ekspectoransia  mencairkan dahak yang kental dan mempermudah pengeluarannya  untuk batuk kering  menggunakan kreosot, amonium clorida. 4. Mukolitik  mencairkan dahak  pasien akan merasakan terus menerus batuk hal tersebut berguna untuk mengentalkan lender  obat : bromheksin, asetilsistein. Utk senyawa mukolitik mempunyai gugus sulfahidril ( S-H ) yg bebas dari molekulnya, mukolitik bisa memecah ikatan disulfida (S-S) yg dimiliki oleh mukolitik 1. 2.



protein yang dimiliki oleh dahak  mengakibatkan dipoLimerisasi shg viskositas menurun. Terapi batuk produktif : Uap air dihirup sal pernafasan  mengembun bercampur dng dahak  viskositas dahak menjadi encer dahak mudah dikeluarkan Batuk non produktif : (batuk kering) Terapi : - zat pereda dng kerja sentral ( kodein, noskapin, dextromethorphan (pernah disalahgunaan dicampur dengan alcohol)  termasuk obat narkotika ) tanpa kerja sentral, (benzonalat, dibunat ) - anti-histamin  yang berperan utk efek sedative, efek nya ngantuk



- Anestesi lokal (jarang digunakan) menghambat perangsangan di sistem saraf perifer, yaitu sal pernafasan ( rangsang batuk & tdk diteruskan ke ssp diberikan dlm bentuk inhalasi) biasanya digunakan untuk pasien yang operasi Macam – macam obat batuk 1. Ekspectoran a. Kalium iodida : menstimulasi sekresi cabanh tenggorokan & mencairkan dahak. Efek samping : gangguan kelenjar tiroid  mensekresikan insulin  sekresi insulin terganggu diabetes mellitus, hiperkalsemia. Tidak cocok untuk pasien diabetes karna akan meningkatkan insulin b. Amonium klorida : daya diuretik lemah acidosis (kadar asam dlm darah tinggi)



Keasaman darah merangsang pusat pernafasan, hingga frekuensi nafas dipertinggi dan pergerakan bulu getar



di saluran pernafasan distimulasi  contoh : OBH (obat paling aman ES : asidosis , gangguan lambung. c. Minyak terbang ( myk kayu putih, pipermint, terpenten )  mempertinggi sekresi dahak, spasmolitik, anti radang, &bakteriostatik lemah(mematikan bakteri tetapi sifatnya lemah) d. Ipecac Radix Mengandung 2 alkaloid : emetid dan sefadin  efek emetik meningkat, spasmolitik, mempertinggi sekresi bronchi.  jarang digunakan



2. Antitusif Digunakan utk batuk non produktif. Antitusif bekerja secara sentral dan perifer. * Sentral  adiktif : ( candu, codein (paling sering digunakan, hidrokodon,normetadon )  golongan narkotika  non adiktif : ( noskapin, dextromethorphan (paling sering digunakan tetapi sudah jarang digunakan karna disalah gunakan dan menjadi mahal), pentoksiverin ). * Perifer : ekspectoran, mukolitik, emolien,uap air. Zat tersendiri 1. Codein Penggunaan banyak dikombinasi dng asetosal  efek potensiasi.



Mekanisme : dalam hati diuraikan menjadi norcodein & 10% morfin -- metabolit diekskresikan sbg glucoronida % 5 – 15% utuh. Efek samping : mual, muntah, dan pusing, konvulsi, depresi pernafasan, adiksi. 2. Noskapin  alkaloid candu  struktur mirip papaverin, tdk mengakibatkan abstipasi, depresi pernafasan & sifat adiktifnya ringan sekali. Efek samping : nyeri kepala. Dulu sering diberikan pada anak dengan cara tetesan karna ada efek kecanduan diberhentikan 3. Dextromethorphan. Struktur mirip codein & efek menekan batuknya sama kuat, tapi tdk bersifat analgetik



sedatif,adktif. 4. Pentoksiverin Derivat siklopentan  menekan batuk secara sentral 1,5 X codein  anestetik  spasmolitik tanpa efek samping spt codein. Zat pereda perifer a. Benzonatat ] b. Dibunat ] anestetik lokal  penghambatan c. Oksalamin ] reseptor-reseptor di sal nafas.



3. Mulitika/mukolitik (merangsang lendir keluar dari paru”) Yaitu : obat yang bekerja dng mengencerkan lendir/ sekret sal nafas dng memecah benang – benang mocoprotein & mukopolisakarida dari sputum. a. Asetil sistein  memperpendek rantai panjang mukoprotein dari dahak  lebih encer. E.S : urinaria / penyumbatan saluran kencing. b. Bromheksin ( bisolvon ) menstimulasi gerakan bulu getar di bronchi serta meningkatkan kadar antibiotik dlm dahak . E.S : gangguan lambung & usus, pusing, berkeringat, pada inhalasi dpt terjadi bronkokonstriksi ringan



“ OBAT GAGAL JANTUNG “ Gagal jantung kongesif Yaitu : keadaan sindrom klinis yg ditimbulkan oleh gangguan fungsi jantung. Gangguan fungsi jantung yaitu: - Kontraksilitas turun (lemah) - Masa jantung yg berkontraksi turun (kerja jantung yang lemah) - Gangguan kontraksi sinergi - Berkurangnya kelenturan shg curah jantung turun



Tujuan utama pengobatan : - Mengurang gejala akibat bendungan sirkulasi



- Memperbaiki kapasitas kerja - Memperbaiki kualitas hidup - Memperpanjang harapan hidup Pendekatan awal dng cara memperbaiki berbagai gangGuan yang mampu pulih  beban kardiovaskuler dikurangi, misalnya :- mengobati hipertensi - mengobati anemia - mengurangi berat badan - memperbaiki stenosis aorta (penyempitan pada aorta) shg penyakit yg mendomi nasi berkurang  gagal jantung tetap,



bergejala : - pembatasan aktivitas fisik - pembatasan asupan garam - obat Digitalis Tanaman obat yg mengandung aminoglikosida jantung yang berguna utk : diuretik, penguat jantung, perangsang Muntah Farmakodinamik Sifat farmakodinamik utama digitalis :



inotropik positif  peningkatan CO2 ( cardiac output )  - tekanan vena turun - ukuran jantung mengecil - reflek takikardia diperlambat - diuresis meningkat  oedam berkurang Mekanisme kerja digitalis Efek inotropik meningkatkan digitalis didasarkan atas 2 hal: 1. Menghambat enzym Na+, K+ ATP ase pada membran sel miokardia yg berperan dlm mekanisme pompa Na+



2. Meningkatkan arus masuk lambat Ca2+ ke intrasel = Na+ ATP = exchange =  = mitokardia ಊ  ase K+ Na+  ATP ATP hidrolisis energi------- utk pompa Na+ --------------------



Na+  K+ ATPase Ca2+  Ca2+ didepot intraseluler ( sarkoplasmik retikulum ) terlepas Ca2+ meningkat intrasel ikatan Ca2+ reseptor   memperkuat kontraksi.



Farmakokinetik Absorbsi digoksin bervariasi tergantung : - Jenis sediaan yg digunakan - Adanya makanan - Waktu pengosongan lambung - Formulasi - Sindrom mal absorbsi - Pemberian dgn obat lain : kaolin, karbon aktif,laksan, neomicin. Absorbsi digitoksin lebih sempurna ( ± 100% ) daripada digoksin krn kelarutan dalam lemak naik.



Intoksikasi Efek toksik  kematian. Pd umumnya krn pemberian bersama diuretik menyebabKan deplesi kalium naik. Obat gagal jantung lain 1. Diuretik mekanisme : ekskresi NaCl + air  beban / preload   gejala bendungan parsial dan sistemik 



2. Vasodilator mempunyai peran penting pd gagal jantung terutama krn hipertansi, penyakit jantung sistemik, disufisiensi aorta ( aorta tdk dpt mencukupi kebutuhan darah ).



“ ANTI ANGINA “ Angina : gejala yg terjadi pd jantung dng rasa sakit / nyeri berat. Penyebab umum iskemia jantung  ateroslerosis pembuluh darah koroner  angina pektoris.



Ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan O2 Otot jantung terjadi bila suplai menurun ( misal : arteroskle Rosis / spasme koroner ) atau kebutuhan meningkat ( misal : kerja fisik). Suplai O2 ditentukan oleh aliran koroner. Kebutuhan O2 otot jantung ditentukan oleh: 1. Volume ventrikel pd akhir diastole ( preload jantung ) terutama oleh alir balik vena. 2. Tegangan dinding ventrikel selama sistole ( afterload jantung ) terutama krn resistensi. 3. Frekuensi denyut jantung. 4. Kontrasi miocard.



Sampai sekarang penggunaan obat – obatan masih merupakan cara terpenting dlm penanggulangan angina pek toris. Pemberian obat angina pektoris bertujuan utk : 1. Mengatasi / mencegah serangan akut angina pectoris. 2. Pencegahan jangka panjang serangan angina. 



Nitrat organik 1. Nitrogliserin ( gliseril trinitrat ) 2. Isosorbid dinitrat 3. Amilnitrit ( cairan yg mudah menguap -- inhalasi )



4. Penta eritriol tetranitrat 5. Eritritil tetranitrat Mekanisme kerja Nitrat organik  relaksasi otot polos , arteri & vena. Pada dosis rendah  dilatasi vena, sedangkan arteriol hanya sedikit dipengaruhi. Pada dosis tinggi  venodilatasi & dilatasi arteriol perifer. Menghilangnya gejala angina: 1. Menurunnya kerja jantung. Vasodilatasi  alir balik vena   preload  dan volume ventrikel  afterload   konsumsi O2 



 angina  2. Perbaikan sirkulasi koroner. Dilatasi pembuluh darah koroner besar  sirkulasi lancar  suplai O2   angina  Farmakokinetik Nitrat organik mengalami metabolisme di dlm hati  metabolit mudah larut dlm air  efek vasodilatasi hilang  ekskresi melalui ginjal. Sediaan Untuk serangan angina  mula kerja obat yg cepat utk



Mencegah timbulnya angina  lama kerja obat.



Macam – macam sediaan 1. Nitrat kerja singkat. sediaan sublingual (serangan akut) - dosis kecil - mula kerja cepat ( bbp menit ) - lama kerja singkat ( tdk menimbulkan efek samping







Ketika seseorang didiagnosa hipertensi, tahap pertama adalah NON-FARMAKOLOGI 1. Ubah pola hidupnya mulai dari pola makan, tingkatkan aktivitas fisik / olahraga, tdk merokok, mengendalikan stress ➢ Aktivitas pekerjaan bukan termasuk olahraga. Mencuci, menyapu bukan termasuk olahraga. ➢ Aktifitas fisik itu terencana diawali pemanasan, exercise, pendinginin dan dilakukan dgn rasa senang > ujung : mengendalikan stres 2. Banyak mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya mengandung sumber kalium dan antioksida.







Apabila



melalui



non-farmakologi



masih



gagal,



baru



menggunakan



terapi



FARMAKOLOGI. •



Terapi farmakologi I = obat tunggal dr salah satu golongan yg ada (diuretik, beta bloker, (rekomendasi who)) dan tgt indikasi klinis







Penggunaan kelompok obat tergantung indikasi klinis, ➢ Diuretic = retensi cairan indikasinya, ada timbunin retensi cairan ➢ Aktivitas saraf simpatis yang tidak terkontrol ➢ Vasodilator = terkait Hiperkontraksi otot polos



penghambat sintetitik



➢ Di awal diberikan ACE Inhibitor > hipertensi primer diawali menggunakan ACE Inhibitor ➢ ACE Inhibitor = obat puskesmas > puskesmas : pengobatan tingkat dasar > obat yg ada Captopril ➢ Apabila dikonsumsi dgn kombinasi akan meningkatkan efek samping. ➢ Kapan memilih golongan obat itu tergantung dengan indikasi klinisnya. ➢ Ada hipertensi yg terkait dengan jantung atau hati. ➢ Kalo hati > penyakit jantung hipertensi (HATI) hipertension disease > menggunakan obat golongan beta bloker untuk penurunan daya pompa jantung. •



Untuk golongan obat hipertensi sudah disebutkan ada golongan ➢ Diuretik = untuk mengeluarkan cairan tubuh, ada indikasi retensi cairan (odema) dikasih diuretic ➢ Penghambat alfa (alpa-blocker) : alfuzosin, dexazosin, terazosin, dll ➢ Penghambat beta (beta blocker) : acebutolol, atenolol, propranolol, penbutolol, dll ➢ Golongan vasodilator = mekanisme kerjanya adalah untuk relaksasi otot polos. Pada hipertensi akan terjadi hiperkontraksi sehingga perlu ada relaksasi. ➢ Golongan penghambat konversi angiostension (ACE Inhibitor enzim) Contoh : Captropil > obat potensial untuk pasien hipertensi primer. Inhibitor adalah penghambat ➢ Antagonis



kalsium



=



menurunkan



daya



pompa



jantung



dengan



menurunkan/menghambat kontraksi jantung > hampir sama dengan beta bloker > menghambat kalsium. *Kalsium di dalam tubuh memiliki peran kontraksi dan relaksasi. Tapi lebih banyak ke kontraksinya* ➢ Penghambat reseptor angiotensin 2 (ARB ➔ ANGIOTENSIN II RECEPTOR BLOCKER) = menurunkan daya pompa jantung •



Hipertensi ada primer dan sekunder. a. Primer : tidak tau sebabnya b. Sekunder karena faktor genetic, penyakit (gagal ginjal dsb).







Amlodipin (gol. CCB) obat hipertensi yg paling sering diresepkan = memiliki paruh waktu yg panjang, lama kerja panjang shg pemberian dosis 1 kali sehari







Pengobatan dasar = ACE Inhibitor (captopril, dll) ➢ Captopril > tdk semua Toleran terhadap captopril > Banyak pasien yang timbul efek samping berupa batuk > Pilihan berikutnya adalah amlodipin (efek samping yg tidak begitu kuat) ➢ ACE Inhibitor > efek samping tdk begitu kuat = hambat ekskresi kalium > dikasih > resiko hiperkalemia > pemberian terstruktur sesuai hasil pemeriksaan elektrolit (kalium) ➢ Pasien hipertensi dimonitor elektrolit (kalium, kalsium) > kalium tinggi : dibatasi pemberian buah sayur walau anjurannya > Dash diet : menghentikan tekanan darah tinggi tp hiperkalemia krn efek samping obat maka harus dibatasi ➢ Hipertensi tipikalnya banyak, oleh karena itu obat nya tidak hanya satu. Ginjal = obat diuretic Hiperaktifitas otot polos = obat vasodilator







Diabetes > Pankreasnya masih berfungsi dengan baik/tidak, insulinnya normal/tidak, pankreas masih berfungsi namun menghasilkan insulin nya sedikit > ada obat sendiri”







Penyebab utamanya > peningkatan tekanan darah.







Seseorang yg menderita hipertensi apakah harus minum obat terus menerus? Ya! Tapi akan ada efek sampingnya, namun kalo tidak minum obat dampak ke organ lain lebih cepat (progresitivitas lbh cepat > dampak ke jantung, ginjal lbh cepat). Namun efek samping penggunaan obat pun juga ada sehingga jangan terapi dengan menggunakan obat saja > diiringi perubahan perilaku (jaga pola makan, stop merokok krn merokok menurunkan aktifitas obat termasuk ACE Inhibitor > tertekan efektifitasnya), kendali stres, melakukan olahraga.







Hipertensi dgn retinopati diabetik (kebutaan akibat diabetik > gangguan pembuluh darah yg menuju mata (retina))







Ada obat yg hambat ekskresi kalium (hiperkalemia) dan obat lain efek samping resiko hipokalemia (mengeluarkan cairan dan elektrolit) > efek samping menguntungkan







Tidak patuh minum obat > apakah harus mengulang obat dr dosis awal? ✓ Dosis ditingkatkan secara bertahap kalau dosis awal tidak berefek. Berawal dari dosis yg paling kecil. Kalo cukup 5 mg maka 5 mg aja, kalo 5 mg tidak bisa menurunkan tekanan darah secara signifikan, maka dinaikkan secara bertahap ✓ Masing – masing orang memiliki adaptasi yang berbeda > tgt kerusakan sistemik pasien (penyebab hipertensi per orang beda : esensial dan sekunder) > pakai dosis berbeda > pemberian bertahap krn peningkatan dan penurunan tekanan darah dlm interval pendek itu berbahaya > penurunan / peningkatan drastis = BAHAYA. ✓ Ada yg 5 mg cukup efektif untuk menurunkan, ada yg tidak. Penyebab hipertensinya juga berbeda. Ada yg esensial dan ada yg sekunder sehingga menggunakan dosis yang berbeda. ✓ Di awal biasanya akan diberikan dosis yang paling rendah, kalo di evaluasi penurunan tidak signifikan maka dosis akan di naikkan sampai menemukan dosis yg tepat untuk pasien tsb. ✓ Penggunaan obat tdk boleh berdasar pengalaman (tdk bisa digeneralisasi)







Kapan seseorang harus minum obat? ➢ Hipertensi ada patokannya. ✓ Pre hipertensi = < 120/80 – 139/89 ✓ > 140/90 sudah Hipertensi dan harus minum obat ; dilakukan berulang berarti sudah tegak diagnosis dan dicoba dosisnya sampai menemukan dosis tepat supaya tekanan darah dlm kisaran normal (< 160) ✓ Tekanan darah ≥80/120 = harus mondok / terkadang tdk ada tanda klinis > tiba” pembuluh darah pecah dan sebabkan stroke pendarahan ✓ Tekanan darah normal = 120/80



Pre hipertensi = 120/80 – 139/89 Hipertensi ada stadium I dan II ✓ Org diabet > gula darah puasa sudah > 125 mg/dl atau 126 keatas harus minum obat. ada logo OHT >> obat herbal ada efek sampingnya







Mekanisme kerja, efek samping, upaya non farmakologinya bagaimana? ➢ Secara teori, hipertensi tidak bisa sembuh total, namun bisa dikendalikan. ➢ Diabetes, gagal ginjal, penyakit jantung, memang bisa dikendalikan. ➢ Penyakit jantung dampak dari hipertensi/diabetes → pencegahan : primer (diabet dan hipertensi) ➢ Diabetes → gangguan metabolik → hanya bisa dikendalikan → pasien hidup layaknya orang yg tdk kena penyakit ➢ Penderita hiper dan diabet harus menjalankan diet sepanjang hidup > obat terus dikonsumsi dgn dosis minimal jika bisa kontrol tekanan dan gula darah > UNTUK MOTIVASI PASIEN







Obat herbal : fito farmakologi → masuk dalam pendekatan farmakologi. ✓ OHT jadi fikofarmako = untuk meningkatkan daya tahan tubuh ✓ Eg. : Stimuno awal dari dr menirang (tumbuhan) kemudian skrg jd fitofarmako (bkn obat herbal lagi)







Hipertensi sudah turun/dlm kisar normal boleh makan daging tdk? SALAH Daging boleh tapi ada aturan/dibatasi > tdk spt orang normal > kalo bisa makan ikan (artritis gout juga)







Apakah olahraga dapat meningkatkan tekanan darah tinggi? Tidak! Justru olahraga dapat menyebabkan tensi normal > meningkatkan tekanan darah yg rendah, menurunkan tekanan darah yg tinggi. ✓ Efek kontraksi, otot dipaksa gerak cepat > tekanan darah naik ✓ Sblm olahraga pemanasan dulu 5-10 menit kemudian exercise kemudian pendinginan



TAHU GOLONGAN OBAT, MEKANISME KERJA, CONTOH MASING" GOLONGAN OBAT, EFEK SAMPING, UPAYA NONFARMAKOLOGI



OBAT ANTIHIPERTENSIVA KELOMPOK 21 Salsabila Alifya Ummaya P1337431220025



Arini Kinanti Syayidina P1337431220056



HIPERTENSI Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten. Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan kombinasi berbagai kelainan (multifaktorial).



Bukti epidemiologik menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik), ketegangan jiwa, faktor lingkungan, dan makanan (banyak



garam dan barangkali kurang asupan kalsium) mungkin sebagai kontributor berkembangnya hipertensi (Katzung 2004). Seseorang dinyatakan menderita hipertensi apabila tekanan



darahnya tinggi atau melampaui nilai tekanan darah yang normal yaitu 120/80 mmHg.



Apa itu hipertensi ? ➢ Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. ➢ Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan yang membutuhkannya (Vitahealth, 2005).



Lokasi Kerja obat antihipertensi



TERAPI NON-FARMAKOLOGI ➢ Pembatasan konsumsi garam dan alcohol Na sebaiknya tidak lebih dari 2 gram/hari (setara dengan 5-6 gram NaCl perhari atau 1 sendok teh garam dapur) ➢ Perubahan pola makan Konsumsi makanan seimbang mengandung sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan segar, produk susu rendah lemak, gandum, ikan, dan asam lemak tak jenuh (terutama minyak zaitun), serta membatasi asupan daging merah dan asam lemak jenuh ➢ Penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal Mencegah obesitas (IMT >25 kg/m2), dan menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 – 22,9 kg/m2) dengan lingkar pinggang drpd atropin - digunakan untuk ulkus peptikus dgn dosis 50 – l00 mg 5.Oksifenomium - menghambat ganglion lebih kuat daripada metantelin bromida - digunakan untuk ulkus peptikus dgn dosis 5 mg



Triheksilfenidil - digunakan untuk parkinson 7.Ipratropium Bromida Digunakan sbg pengobatan tambahan asma bronkhial (inhalasi) 8.Pirenzepin - selektif menghambat sekresi asam lambung dan pepsin (utk tukak Pepsin ) Indikasi Lain medikasi prenastetik : Atropin menurunkan sekresi lendir jalan nafas pd anastesi (inhalasi dan gas yg merangsang)



Anoreksia • adalah suatu gangguan pola makan yang tidak sehat yang ditandai dengan memiliki berat badan yang terlampau rendah untuk usia dan tinggi badan orang tersebut. Orangorang yang menderita gangguan emosi ini mengalami ketakutan yang teramat sangat terhadap kenaikan berat badan, bahkan saat mereka sebenarnya sudah sangat kurus. Mereka berusaha untuk menguruskan badannya lagi dengan berbagai cara seperti: • melakukan diet ketat. • melakukan kegiatan fisik secara berlebihan. • mengonsumsi obat pencuci perut. • selalu memuntahkan makanannya yang telah dimakan dengan disengaja.



Tanda-tanda & gejala Gejala dan ciri anoreksi nervosa yang umum terjadi: • Ketakutan yang teramat sangat terhadap penambahan berat badan atau menjadi gemuk, bahkan saat sudah kurus • Memuntahkan makanan secara disengaja • Meminum obat-obatan yang menstimulasi buang air kecil dan buang air besar • Mengonsumsi berbagai jenis obat diet • Tidak makan atau makan dengan jumlah yang sangat sedikit • Banyak berolahraga bahkan saat cuaca buruk atau sakit dan lelah (olahraga berlebihan) •



Anorexia juga dapat menyebabkan efek psikologis yang membuat seseorang tidak berperilaku sebagaimana biasanya. Mereka dapat berbicara banyak mengenai berat badan dan makanan, tidak makan di depan orang banyak, menjadi moody dan sedih, atau bahkan tidak mau bersosialisasi bersama teman-teman. Penderita anoreksia juga dapat mengalami gangguan fisik dan psikologis, seperti: • Depresi • Tidak menstruasi (amenore) • Dehidrasi • Osteoporosis • Rambut yang tipis dan mudah rontok • Irama jantung yang tak beraturan



Beberapa faktor risiko di bawah ini bisa membuat Anda berpeluang terkena anoreksia nervosa, yakni: • Riwayat keluarga. Apabila Anda memiliki ibu atau saudara perempuan yang terkena anoreksia, Anda dapat menjadi sangat rentan terkena anoreksia. • Rendahnya rasa percaya diri. Seseorang yang menderita anoreksia bisa jadi tidak menyukai dirinya sendiri. Mereka bisa jadi sangat membenci penampilan mereka, atau merasa tidak memiliki harapan. Mereka sering kali menetapkan target yang sulit untuk dicapai bagi diri mereka demi menjadi atau merasa sempurna seperti yang mereka inginkan.



• Perubahan kehidupan atau pengalaman yang membuat stress. • Kejadian traumatis seperti pemerkosaan, juga pengalaman yang membuat stres seperti memulai pekerjaan baru dapat menyebabkan anoreksia. • Pengaruh sosial media. Gambar-gambar di TV, internet, dan media cetak seringkali mengampanyekan tipe tubuh yang kurus terkesan lebih baik. Foto-foto tersebut mengindikasikan bahwa menjadi kurus adalah suatu kesuksesan dan kecantikan



Obat & Pengobatan Penanganan bagi penderita anoreksia dapat berupa: • Terapi lewat percakapan sering kali dilakukan kepada pasien muda atau seseorang yang baru sebentar menderita anoreksia untuk menyemangati mereka kembali ke dalam pola makan yang sehat. • Melakukan terapi khusus yang disebut dengan cognitive behavioural therapy • Terapi kelompok • Terapi keluarga • Obat-obatan seperti antidepresi, antipsikotik, dan penstabil mood dapat membantu beberapa pasien anorexia saat diberikan sebagai bagian dari program perawatan yang komplit. Obat-obatan tersebut dapat membantu menangani depresi maupun perasaan gelisah.



• Amitriptilin 25 mg indikasi : depresi K I : infark miocard, aritmia, peny hati berat E S : mulut kering, sedasi, konstipasi, mual, dosis : 75-150 mg/hari



FARMAKOLOGI PAK JAE 1 (ARTRITIS GOUT) - bagaimana pendekatan farmakologi pada penderita penyakit athritis gout? ➔ artritis gout adalah peradangan pada sendi yang disebabkan oleh hiperurisemia. Hiperurisemia adalah keadaan asam urat dalam darah melampaui ambang batas. - apa yang menyebabkan hiperuresemia? ➔ ada beberapa faktor yaitu a. faktor yang bisa diperbaiki 1. Menghindari makanan yang tinggi asupan purin : misalnya jeroan, daging, kacang” (eg. kacang hijau, kacang kedelai), hati, otak, kerang, dll 2. Asupan cairan : jika orang memiliki asupan cairan yang cukup maka bisa mengontrol asam urat tersebut ➢ Purin yg sdh terlanjur terbentuk jd asam urat > akan didorong keluar kalo banyak minum 3. menghindari/membatasi konsumsi obat” an. karena ada obat” yang menyebabkan tinggi asam urat contohnya : ➢ obat hipertensi golongan Thiazide ➔ lordiasis karena menghambat ekskresi asam urat hal tersebut bisa terjadi karena tekanan darah nya turun tetapi asam uratnya naik. ➢ obat golongan diuretic (diuretic loop) ➔ karena obat tersebut memicu banyak kencing tetapi tidak mendorong ekskresi asam urat dan asam urat ditingkatkan reabsorbsinya. ➢ obat” an antiinflamasi (siklosporin) sm dgn kortikosteroid : karena meningkatkan reabsorbsi asam urat / menghambat ekskresi asam urat b. faktor yang tidak bisa diperbaiki 1. jenis kelamin > laki laki lebih berisiko daripada wanita , 2. umur > makin tua bersihan ginjal/clearance asam urat di ginjal semakin menurun sehingga kadar asam urat cenderung naik. - lalu mengapa terjadi hiperpurisemia ? ➔karena tubuh memiliki mekanisme normal, jadi jika kita makan sumber purin tinggi maka purin itu akan dibuang lewat urin ➢ contohnya : pada anak anak apabila memakan sumber makanan yang mengandung purin dalam porsi yang besar, hal tersebut bisa tidak



berdampak dan akan dibuang karena mekanisme kerja homeostatis nya masih bagus. ➢ Eg. makan hati ayam sampai ½ kg > bisa saja tdk berdampak krn mekanisme homeostatis masih bagus shg purin dibuang, tdk diubah jd xanthin > hipoxanthin > asam urat - bagaimana mengobati athritis gout ? ➔ada 3 pilar : 1. mencegah peningkatan asam urat : menggunakan obat persantin oksidasi contoh nya allopurinol dll➔ karena obat tersebut pencegah peningkatan purin dan menghambat santin. ➢ dgn obat inhibitor xanthin (hambat xanthin oksidase) > pemberian obat inhibitor xanthin oksidasi (eg allopurinol, fegusostat) > hambat, cegah pembentukan purin jd xanthin > hipoxanthin > asam urat 2. pemberian obat urisocuric (urikosuria) contohnya probenecid ➔ mencegah peningkatan/memacu ekskresi purin. Obat tersebut bekerja dengan cara mencegah ginjal menyerap kembali asam urat dan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine ➢ pemberian obat urikosuria > meningkatkan ekskresi asam urat dlm urin > memacu ekskresi > lawan dari obat antihipertensi gol thiazide (siklosporin, dexamethaxon, dll) yg hambat dan ada juga yg meningkatkan reabsorpsi > eg probenisid 3. obat antiinflamasi contoh nya ada 2 yaitu : ➢ antiinflamasi steroid (obat multitalenta yaitu mengobati alergi, peradangan, dll. tetapi efeknya juga multitalenta : superinfeksi seperti jamur, diabetes, osteoporosis, dll) contohnya aspirin, betametason, dexamethasone, prednisone, metilprednison, dll ➢ non steroid (OAINS) obat yang paling sering digunakan. contohnya kolkisin, ibuprofen, asam mefenamat, dexametason, natrium niklofenat, dll ➔ jadi asam urat akan membentuk kristal monosodium urat di persendian (kristal tajam”) sehingga akan menyebabkan peradangan di dalam persendian. Efek samping obat a. Antiinflamasi steroid = obat yg multitalenta > obati alergi, peradangan, gatal”, imunosupresan (org yg dicangkok ginjal biar tdk tjd penolakan) Eg. siklosporin, glomerulus nefritis



➢ Efek : krn imunosupresan (penurunan imunitas) > timbul infeksi jamur, diabetes, osteo ➢ obat itu ada sisi positif dan negative > awal beri efek positif dan diikuti efek negative > tdk ada obat tanpa nefrotoksik dan hepatoksik b. non steroid : gang pencernaan (allopurinol, kortikosteroid tdk nyaman di perut, lambung) maka harus minum berbarengan saat makan dan jangan saat perut kosong > bisa aja sendi nyeri lambung nyeri, sendi nyeri hilang lambung nyeri) Manifestasi hiperurisemia adl artritis gout, batu ginjal, asam urat



OBAT ARTHRITIS GOUT



KELOMPOK 4



PENDAHULUAN •











ARTHRITIS GOUT



DEFINISI •















DEFINISI • Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin. Purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Purin sendiri merupakan prekursor bagi biosintesis asam urat dengan katalis enzim xantin oksidase. • Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh perasaan linu-linu atau nyeri di daerah persendian disertai timbulnya rasa nyeri. Penyakit ini sering disebut penyakit gout atau lebih dikenal dengan penyakit asam urat (Tahta, Saryono, & Upoyo, 2009). • Penyebab penumpukan kristal di daerah tersebut diakibatkan tingginya kadar asam urat dalam darah. Bahan pangan yang tinggi kadar asam urat dalam darah antara 0,5 – 0,75 g/ml purin yang dikonsumsi. • Penyakit gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan serangan sinovitis akut berulang-ulang dan hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah hingga di atas normal yang dapat disebabkan oleh asupan makanan yang kaya akan asam nukleat seperti usus, bijibijian, seafood, dan makanan berasal dari yeast yang merupakan sumber purin tinggi. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi.



E P ID E M IO L O G I



ETIOLOGI



60 tahun. Prevalensi artritis gout pada pria meningkat dengan bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia 75 dan 84 tahun (Weaver, 2008).



PATOLOGI



PATOGENESIS



MANIFESTASI KLINIS • •



± ±







D IA G N O SIS



PENATALAKSANAAN •







• •



KOMPLIKASI • •











P RO G N O SI S



OBAT ARTHRITIS GOUT



PEMBAHASAN



GOLONGAN OBAT



➢ ➢ ➢



➢ ➢











ALLOPURINOL



M E K A N IS M E K E RJ A



M E K A N IS M E K E RJ A • Mekanisme kerja : menurunkan sintesis dari asam urat. Penurunan sintesis asam urat dapat mencegah oksidasi hipoxantin pada xantin sehingga produksi asam urat dapat menurun. • Allopurinol memiliki struktur yang mirip dengan xantin yang merupakan substrat xantin oksidase dalam sintesis asam urat. • Allopurinol adalah obat penghambat enzim xanthin oxidase. Pada metabolism purin, enzim xanthin oxidase yang berfungsi sebagai katalisat oksidasi dari hiposantin menjadi santin. Dalam tubuh, Allopurinol akan bersaing dengan xantin untuk mengikat sisi aktif enzim xantin oksidase dan bereaksi menjadi oksipurinol yang juga bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase. Dimana, xantin oksidase merupakan salah satu enzim yang ada dalam tubuh manusia yang bertanggung jawab dalam sintesis asam urat dari substrat purin.



KHASIAT



PENGGUNAAN • •











PENGGUNAAN • Allopurinol diminum sesudah makan sebanyak 100 mg/hari dan dinaikkan tiap minggu sampai tercapai target. Penggunaannya diberi jarak minimal dua jam apabila mengkonsumsi obat lain untuk menghindari interaksi obat yang mungkin terjadi. • Allopurinol mempunyai durasi kerja cukup panjang sehingga cukup diberikan 1 kali sehari (Katzung, • 1. 2. 3. 4.



2002). Pemberian allopurinol pada gout menurut rekomendasi ACR 2012 menyatakan bahwa : Dosis awal tidak boleh >100 mg/hari untuk semua pasien. Dosis lanjutan ditingkatkan gradual (titrasi) tiap 2 – 5 minggu sampai dosis maksimal untuk mencapai target asam urat. Dosis dapat dinaikkan sampai >300 mg/hari bahkan dengan adanya gangguan ginjal, asalkan tetap waspada dan monitor toksisitas obat (Pruritus, ruam, peningkatan transaminase). Sebelum memulai tata laksana pertimbangkan pemeriksaan HLA-B5801, khususnya pada pasien dengan risiko tinggi terjadi reaksi hipersensitivitas allopurinol.



EFEK SAMPING



I N T E RA K S I O B A T • •











I N T E RA K S I O B A T • Interaksi antara allopurinol dan probenesid menghasilkan peningkatan klirens oksipurinol, metabolit aktif allopurinol. • Interaksi antara obat Allopurinol dan Hidroklortiazid (HCT) dapat meningkatkan reaksi hipersensitivitas dari HCT dimana dapat memperburuk hiperurisemia karena kompetisi sekresi asam urat dan tiazid dalam tubulus renalis. • Allopurinol dikaitkan dengan sindrom hipersensitivitas dengan rash, hepatitis akut, dan eosinofilia. Interaksi obat antara allopurinol dan agen kemoterapi, seperti azathioprine dan cyclophosphamide, juga dapat mengakibatkan supresi sumsum tulang. • Interaksi obat dapat terjadi antara allopurinol dengan captopril akan menyebabkan terjadinya peningkatan risiko penurunan jumlah sel darah putih dan reaksi hipersensitif terutama pada pasien dengan gangguan ginjal.



FEBUXOSTAT



M E K A N IS M E K E RJ A •















M E K A N IS M E K E RJ A • Febuxostat merupakan xanthine oxidase inhibitor yang memiliki efek menurunkan asam urat lebih kuat dari allopurinol. • Obat ini juga dapat digunakan untuk penderita yang alergi allopurinol yang mana juga merupakan penghambat enzim xanthin oxidase peroral yang tidak dikeluarkan melalui ginjal sehingga relatif aman untuk gangguan fungsi ginjal (Field, TR, 2008). • Febuxostat memiliki efek antioksidan yang kuat karena febuxostat tidak harus dikonversi ke oxypurinol, proses yang bisa menghasilkan oksigen reaktif. • Febuxostat direkomendasikan sebagai terapi hiperurisemia pada penderita artritis gout yang memiliki kontraindikasi ataupun intoleransi terhadap alopurinol (NICE, 2008). • Febuxostat memiliki struktur yang berbeda dengan alopurinol, bersifat lebih poten terhadap xantin oksidase dan tidak memiliki efek terhadap enzim lain pada metabolisme purin dan pirimidin.



KHASIAT







➢ Febuxostat bekerja menghambat xantin oksidase secara spesifik sehingga menghambat metabolisme hipoxantin menjadi xantin yang kemudian menjadi asam urat. Oleh kerena itu kadar asam dalam tubuh berkurang atau menurun.



PENGGUNAAN • • • •



EFEK SAMPING







➢ Penggunaan febuxostat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati serta kejadian diare pada dosis 240 mg. Efek samping febuxosat meliputi rash kurang dari 2% dan peningkatan enzim di hati, diare, artralgia, dan bahkan sakit kepala.



I N T E RA K S I O B A T •



• • • • • Febuxostat menghambat sekresi ke tubuli ginjal obat-obat diuretik tiazid dan furosemide sehingga efek diuretiknya menurun.



COLETOXIB



M E K A N IS M E K E RJ A



KHASIAT



PENGGUNAAN



≥ ≥



EFEK SAMPING



IN T E RA K S I O B A T



INDOMETASIN



M E K A N IS M E K E RJ A



• •



KHASIAT •



sebagai akibat terbentuknya kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk seperti jarum yang mengakibatkan reaksi peradangan.











PENGGUNAAN • •



• • • •



PENGGUNAAN • Dosis awal 50 mg 3-4 kali sehari, dengan syarat sampai rasa nyeri dapat ditoleransi kemudian dilakukan pengurangan dosis hingga penghentian pengobatan. • Dosis obat ini adalah 150- 200 mg/hari selama 2-3 hari dan dilanjutkan 75-100 mg/hari sampai minggu berikutnya. • Penderita yang memiliki riwayat menderita alergi terhadap aspirin atau polip tidak dianjurkan menggunakan obat ini.



EFEK SAMPING



EFEK SAMPING Interaksi indometasin setelah pemberian oral cukup baik, 92 – 99% indometasin terikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi di hati indometasin diekskresi dalam bentuk asal maupun metabolit melalui urine dan empedu. Waktu paruh plasma kira – kira 2 – 4 jam (Wilmana, 1995).



I N T E RA K S I O B A T



menghambat sekresi ke tubuli ginjal



NAPROXEN



M E K A N IS M E K E RJ A







KHASIAT



• • •



PENGGUNAAN



• •



EFEK SAMPING • • • •



I N T E RA K SI O B A T



PENGGUNAAN







• •



OXAPROZIN



M E K A N ISM E K E RJ A



KHASIAT •



• •



EFEK SAMPING



• •



• • • • • • •



I N T E RA K S I O B A T



β



KOLKISIN



M E K A N IS M E K E RJ A •















M E K A N IS M E K E RJ A •











KHASIAT • • •



• • Kolkisin digunakan untuk mengobati gout akut, tidak mempengaruhi pembentukan atau ekskresi urat, tetapi mengubah respon fagositik leukosit terhadap kristal urat di jaringan (Sacher dan McPherson, 2004). • Kolkisin sangat efektif diberikan untuk penderita artitis gout karena memiliki khasiat untuk menghilangkan nyeri pada waktu 48 jam pada sebagian besar pasien. • Kolkisin mengontrol gout secara efektif dan mencegah fagositosis kristal urat oleh neutrophil.



PENGGUNAAN



PENGGUNAAN • Dosis efektif kolkisin pada pasien dengan gout akut berhubungan dengan penyebab keluhan gastrointestinal. Obat ini biasanya diberikan secara oral pada awal dengan dosis 1 mg, diikuti dengan 0,5 mg setiap dua jam atau dosis total 6,0 mg atau 8,0 mg telah diberikan. Kebanyakan pasien, rasa sakit hilang 18 jam dan diare 24 jam. • Pemberian kolkisin dosis rendah dapat menurunkan efek samping gastrointestinal ataupun efek toksisitas dari kolkisin itu sendiri. Pemberian kolkisin lebih dari 1,8 mg dalam 1 jam akan meningkatkan efek sampingnya tanpa meningkatkan efek klinisnya. • Pemberian secara oral menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, oleh sebab itu penggunaannya lebih baik secara intravena. • Sedangkan menurut Nur Amalina Dianati, 2015, untuk dosis kolkisin ialah 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2 jam sampai gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala saluran cerna, misalnya muntah dan diare. Dapat diberikan dosis maksimum sampai 7 – 8 mg tetapi tidak melebihi 7,5 mg dalam waktu 24 jam. Untuk profilaksis diberikan 0,5 – 1,0 mg sehari.



EFEK SAMPING







EFEK SAMPING • Colchicine dapat menyebabkan rambut rontok dan depresi sumsum tulang meskipun jarang terjadi Intoksikasi akut setelah overdosis ditunjukkan oleh nyeri terbakar pada kerongkorgan, diare berdarah, syok, hematuria dan oliguria. • Penggunaan kolkisin memberikan efek samping seperti, gastrointestinal, nausea, diare, disfungsi sumsum tulang belakang, dan disfungsi neuromuscular yang sering terjadi pada pasien lansia dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal serta kolkisin bekerja sebagai vasokonstriktor dan mempunyai efek stimulasi pada pusat vasomotor, maka penggunaan kolkisin harus hati-hati bagi pasien dengan gagal jantung kronis (Depkes, 2006).



I N T E RA K SI O B A T



• Jika dikonsumsi bersama grapefruit, kadar colchicine di dalam darah dapat meningkat, bahkan pada kadar yang bisa menyebabkan keracunan obat.



KORTIKOSTEROID



M E K A N IS M E K E RJ A •















KHASIAT •







PENGGUNAAN



EFEK SAMPING



I N T E RA K S I O B A T



Enzim urat oksidase



PEGLOTICASE



M E K A N IS M E K E RJ A •







KHASIAT



PENGGUNAAN



EFEK SAMPING



I N T E RA K S I O B A T •







PROBENESID



M E K A N IS M E K E RJ A • • •



• Probenesid bekerja dgn mengurangi reabsorbsi dari asam urat pada tubulus piroksimal, sehingga meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin.



KHASIAT • • • •



• Probenesid membantu mempercepat pembuangan asam urat sehingga menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.



PENGGUNAAN • Probenesid merupakan alternatif lini pertama pengobatan apabila didapatkan kontraindikasi terhadap obat golongan xantin oksidase inhibitor. •



• •



EFEK SAMPING











I N T E RA K S I O B A T



I N T E RA K S I O B A T • Interaksi antara probenesid dan allopurinol menghasilkan peningkatan klirens oksipurinol, metabolit aktif allopurinol. • Probenesid menurunkan ekskresi empedu rifampisin. Gangguan dalam ekskresi melalui empedu terjadi akibat kompetisi antara obat dan metabolit obat untuk sistem transport yang sama. Probenesid dapat dihambat sekresinya oleh salisilat ke tubuli ginjal sehingga efek probenesid sebagai urikosurik menurun • Interaksi obat antara probenecid dengan rifampisin menyebabkan penurunan ekskresi empedu. • Probenecid berinteraksi dengan penisilin dimana probenecid akan menghambat sekresi penisilin di tubulus ginjal sehingga meningkatkan kadarnya dalam darah menyebabkan peningkatan efektifitasnya sebagai terapi gonore.



SULFINPIRAZON



M E K A N IS M E K E RJ A •



• •



KHASIAT •



• •



• Sulfinpirazone merupakan alternative allopurinol, terutama untuk pasien yang tidak tahan terhadap allopurinol.



PENGGUNAAN



EFEK SAMPING



I N T E RA K S I O B A T



I N T E RA K S I O B A T Sulfinpirazone merupakan alternative allopurinol, terutama untuk pasien yang tidak tahan terhadap allopurinol. Obat ini menghambat reabsorbsi asam urat pada tubulus proksimal ginjal. Dengan demikian dapat meningkatkan eksresi asam urat dan menurunkan kadar plasma urat.



GLUKOKORTIKOID



M E K A N IS M E K E RJ A



KHASIAT



PENGGUNAAN



• •







EFEK SAMPING



I N T E RA K S I O B A T



LESINURAD



M E K A N IS M E K E RJ A



KHASIAT •



• •



PENGGUNAAN • • •



• •



EFEK SAMPING



I N T E RA K SI O B A T



TERIMA KASIH



Diabetes Mellitus Kadar Gula dalam Plasma Darah Melebihi Normal Diikuti dengan Simtom Klasik DM:  Poli Uria  Banyak Kencing  Poli Dipsia  Banyak Minum  Poli Phagia  Lapar Terus  Kehilangan Berat Badan yang tidak diketahui sebabnya



Kriteria Diagnosis DM Diagnosis Normal



Kadar Gula Plasma Puasa (FPG)



Kadar Gula Plasma 2 Jam PP (OGTT)



140mg/dL (7,8 mmol/L) dan < 200 mg/dL (11,1 mmol/dL



> 200 mg/dL (11,1 IFG = Impaired Fasting Glucose; IGT = Impaired Glucose Tolerance mmol/L)



Klasifikasi & Presentasi Klinis Pasien DM Karakteristik Umur



DM Tipe 1 < 30 tahun



DM Tipe 2 > 30 tahun



Onset Cepat Bentuk Tubuh Kurus Resisten Insulin Absent



Bertahap Gemuk/ada riwayat gemuk Present



Autoantibodi Gejala Adanya keton



Jarang ada Asimptomatik Absent



Biasanya ada Simtompmatik Present



Tx Insulin Segera Komplikasi akut Ketoasidosis diabetes Komp.Mikrovas. Tidak



1 tahun setelah terdiagnosis Hiperglikemik hiperosmolar Selalu



Komp.Makrovas Jarang



Selalu



Patogenesis DM Obesitas meningkat



Makan Berlebihan



+



Hiperinsulinemia



 Resistensi Insulin Perifer  Reseptor Insulin



Sel- hilang sensitivitasnya Terhadap kadar gula darah



Hiperglikemia post prandial Makin panjang



Sel- hilang sensitivitasnya



Hipoinsulinemia



Respon Sel- makin Turun scr Progresif



Respon insulin thd stimulus glucose Hilang dan hiperglukagonemia



Hiperglikemia saat puasa Brt Badan 



Glukosuria



Monitoring Pasien DM • Monitoring kadar GD rutin (SMBG = Self Monitoring Blood Glucose)  Opportunity • Monitoring HbA1C  GD + 3 bl. trkhr Eritrosit 120 hari, Angka normal 4-6%, Kenaikan 1% = GD naik 30 mg/dL • Monitor komplikasi akut (hipoglikemia) dan komplikasi kronis (akibat protein terglikosilasi)



HIPOGLIKEMIA



• Definisi: gula darah 25



Terapi Metformin Kontrol Gula Darah Gagal



Di+ Tx. Sulfonylurea atau Meglitinide * Kontrol Gula Darah Gagal, dg BB tetap / turun / naik



Diet + Terapi Insulin



Kontrol Gula Darah Gagal, plus BMI < 25 Tx. Sulfonylurea or Metformin, (tgt parah gejala & turunya BB)



Kontrol Gula Darah Gagal, dg BB tetap / turun



Ganti dg Tx.Insulin * Thiazolidinedione diberikan pd pasien yg tidak dpt gunakan Tx.kombinasi Metformin & Sulfonylurea. Yaitu kombinasi Tx.Thiazolidinedione dgn Metformin



INSULIN • Insulin Konvensional : asal dr purifikasi ekstrak pankreas Babi & Sapi  alergi • Teknik Rekombinan: Human Insulin • Jenis Insulin di Pasaran Indonesia: – Ultra Short Acting Insulin (Lispro) – Short Acting Insulin (Reguler) – Intermediate Acting Insulin (NPH) – Mixed Insulin 30/70



Insulin Lispro (Ultra Short) • Mrp.analog insulin yg dibuat scr biosintetik • Pertukaran asam amino rantai B nomor 28 (prolin) dan 29 (lisin)  nomor 28 (lisin) dan 29 (prolin) • Akibat pertukaran  monomer stabil, absorbsi lbh cepat (90% dlm 100 menit)  onzet lbh cepat drpd insulin reguler (0,25 jam), konstr.puncak 2 x lipat lbh dini (30-90 mnt), durasi lbh pendek (3 jam) • Untuk kasus akut ketika sakit atau sebagai bolus sebelum makan



Insulin Kerja Pendek/Reguler • Mrp.analog insulin kerja pendek • Cairan jernih tidak berwarna • Absorbsi cepat (90% dlm 150 menit)  onzet cepat (0,5-1 jam), konstrasi puncak terjadi cepat (50-120 mnt), durasi pendek (5 jam) • Untuk kasus akut ketoasidosis, penderita baru, tind. Bedah, penderita usia balita (kombinasi dg insulin kerja menengah) • Actrapid (De Novo), Humulin R (Eli Lyli)



Insulin Kerja Menengah • Mrp.analog insulin kerja menengah • Cairan berawan atau seperti susu • Absorbsi lbh lama  onzet lbh lama (1-2 jam), konstrasi puncak terjadi lbh lama (4-12 jam), durasi menengah (8-24 jam) • Untuk penderita yg pola hidup lebih teratur, penderita DM tipe 1 pada anak, suntikan 2 x sehari • Monotard (De Novo), Humulin N (Eli Lyli)



Insulin Mixed (30/70) • Insulin camporan 30% reguler dan 70% NPH • Cairan berawan atau seperti susu • Absorbsi lbh lama  onzet lbh lama (2 jam), konstrasi puncak terjadi lbh lama (6-20 jam), durasi menengah (18-36 jam) • Untuk Untuk penderita yg pola hidup lebih teratur, penderita DM tipe 1 pada anak, suntikan 2 x sehari



Insulin Pen



Aktivitas Insulin setelah injeksi sub cutan Insulin R (Reguler/Short act.) Aktivitas Insulin



Insulin N (Intermediate act.) Insulin Mixture 30/70



0



2



4



6



8



10



12



14



16



18



20



22



24 Jam



Fluktuasi Kadar Insulin Endogen dalam 1 hari Aktivitas Insulin



Breakfast



Lunch



Insulin



Supper



Insulin



Insulin



Insulin Basal 6



8



10



12



14



16



18



20



22



24



2 Jam



Regimen Dosis Insulin Dosis Permulaan: DM tipe 1  0,5 – 0,8 unit/kgBB/hari DM tipe 2  0,7 – 2,5 unit/kgBB/hari



Pembagian Dosis “Two-Third Rule” - 2/3 Insulin Intermediate/Long Acting - 1/3 Insulin Short Acting - 2/3 dosis harian  Pagi sblm sarapan - 1/3 dosis harian  Sore/malam sblm makan malam



Regimen Dosis Insulin • Twice-daily injection regimen. Mixture Insulin Intermediate & Short acting dua kali sehari (sblm sarapan & mkn mlm) • Multiple injection regimen. Insulin Short act. Sblm makan 3 x sehari + Interme-diate/Long act. sblm tidur • Once-daily injection regimen. Insulin Long act. pada pagi hari dengan atau tanpa Insulin Short act.



Regimen Dosis Insulin Twice Daily Insulin Regimen Short



Intermediate



Short



1/3 Dosis Harian Insulin Mix 30/70



2/3 Dosis Harian Insulin Mix 30/70



12



06 Snack



Breakfast



18



24



Snack Lunch



Intermediate



Snack



Supper



Bedtime



06 Jam



Regimen Dosis Insulin Twice Daily Insulin Regimen • Cocok utk Px DM Pekerja (tdk ada suntik an saat bekerja di siang hari) • Mengubah Profil Insulin Fisiologis harian tidak spt kondisi normal • Sempat terjadi hiperglikemia + setelah makan. • Tetap diberikan Snack sebelum tidur malam hari utk cegah Nocturnal Hipoglikaemia



Regimen Dosis Insulin Multiple Insulin Regimen Short/ Lispro



Short/ Lispro



Short/ Lispro



1/2 Dosis Harian



12



06 Snack



Breakfast



1/2 Dosis Harian



18 Snack



Lunch



Intermediate/Long



24 Snack



Supper



Bedtime



06 Jam



Regimen Dosis Insulin Multiple Insulin Regimen Fleksibel mengatur dosis, jam/jumlah makan, takaran aktivitas fisik Bisa tiadakan snack siang, tapi snack sblm tidur harus  cegah Nocturnal Hypoglycaemia Utk remaja & anak < 7 thn  Incompliance • Variasi yg fleksibel dr multiple regimen: Pagi  Mix.: Long act. + Short act. Sore  Short act.



• Hiperglikemia pada siang hari dapat terkontrol oleh insulin long acting



Regimen Dosis Insulin Once Daily Insulin Regimen Lon Action Insulin



12



06 Snack



Breakfast



18 Snack



Lunch



24 Snack



Supper



Bedtime



06 Jam



Regimen Dosis Insulin Once Daily Insulin Regimen • Jarang mencapai kadar Gula Drh normal pd siang hari, namun kadar Insulin slm 24 jam tarjaga baik  turunkan risiko Regimen ini sebaiknya diberikan pd: • Px dg GD pd siang hari tdk terlalu tinggi • Px lansia yg memilih injeksi sekali sehari • Penyuntikan di rmh dg bantuan perawat • Hrs pantau status gizi, terutama lansia • Risiko hipoglikemia hrs diperhatikan



Dosis Insulin



Pertimbangan Berat bdn,sakit,resistensi insulin,ketosis,dll Dosis Insulin Empirik Estimasi Tot.Insulin Harian - DM tipe 1 Dosis awal 0,5-0,8 U/kg Ketosis,sakit,growth 1,0-1,5 U/kg Fase Honeymoon 0,2-0,5 U/kg - DM tipe 2 (+) resistensi insulin 0,7-1,5 U/kg Estimasi Insulin sblm makan - Tiap 6-15 g Karbohidrat 1 Unit Estimasi Dosis Insulin “Touch-Up” - Selisih 25-60 mg% (50) 1 Unit



Koda-Kimble, HB of Applied Therapeutic



Target GDP (mg/dL) 180 mg% +6 Unit -141-180 mg% +4 Unit -121-140 mg% +2 Unit -100-120 mg% +1 Unit - 24 jam, diberikan pelepasan insulin dari sel beta pankreas; sebagai dosis tunggal, tidak dianjurkan untuk pasien geriatri Waktu Mengurangi Paruh: 1 jam



hasil



glukosa



Dosis : Dosis awal: 250 mg / hari pada diabetes ringan sampai sedang pada usia paruh baya, diabetes stabil; 100- 125 mg / hari pada pasien Efek Samping : Hipoglikemia



Titrasi: Dosis berikutnya dapat ditingkatkan atau dikurangi 50-125 mg /



hari pada interval 3- sampai 5 hari Dosis perawatan: 100-250 mg / hari; Pasien dengan diabetes yang parah mungkin memerlukan 500 mg / hari; Hindari dosis> 750 mg / hari



hati;



Sensitivitas insulin meningkat pada lokasi target perifer



yang lebih tua.



dari



2. MEGTILINIDA & TURUNAN FENILALANIN Meglitinida menurunkan glukosa dengan merangsang sekresi insulin pankreas, namun pelepasan insulin bergantung pada glukosa dan berkurang pada konsentrasi glukosa darah rendah. Risiko hipoglikemik nampak kurang dengan meglitidin dibandingkan dengan sulfonilurea. Penurunan AIC rata-rata adalah 0,8% sampai 1%. Agen ini dapat digunakan untuk memberikan peningkatan sekresi insulin selama makan (bila membutuhkan) pada pasien yang dekat dengan sasaran glikemik. Mereka harus diberikan sebelum makan (sampai 30 menit sebelumnya). Jika makanan dilewati, obat juga harus dilewati.







Mekanisme kerja golongan ini sama dengan sulfonilurea yaitu dengan merangsang insulin di sel beta di pankreas dengan menutup kanal K ATP yang berada di sel beta di pankreas, sehingga sekresi insulin meningkat. Obat ini diabsorpsi sangat cepat setelah



pemberian dan diekskresi secara cepat di hati.







Contoh obat golongan Meglitinid adalah Repaglinid dan Nateglinid.



2. MEGTILINIDA & TURUNAN FENILALANIN Nama Senyawa



Farmakokinetik



Farmakodinamik



Repaglinid



Durasi kerja sampai 4 jam,dimetabolisme di CYP 3A4 menjadi



Mekanisme: Merangsang sekresi insulin



metabolit inaktif, disekresikan disaluran



dikelenjar pankreas



Waktu paruh: 1 jam



Efek



Dosis: 3-4 dd 1-2 mg ½ jam a.c



gangguan saluran pencernaan



Durasi kerja sampai 4 jam, diabsorpsi dalam waktu 20 menit



Mekanisme: Merangsang sekresi insulin



setelah pemberian oral, dimetabolisme disitokom P450 2C9



dikelenjar pankreas



Nateglinid



samping:



Hipoglikemia



dan



dan 3A4 menjadi metabolit aktif lemah, dieliminasi di ginjal Efek Waktu paruh: 1 jam Dosis : 3 dd 60 mg a.c, maksimal 3 dd 180 mg



samping:



Hipoglikemia



gangguan saluran pencernaan



dan



3. BIGUANIDA (METAFORMIN) Obat ini bekerja langsung pada hati (hepar), menurunkan produksi glukosa hati. Satu-satunya senyawa Biguanid yang masih dipakai sebagai obat hipoglikemik oral saat ini adalah Metformin. Metformin masih banyak dipakai di beberapa negara termasuk Indonesia, karena frekuensi terjadinya asidosis laktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mg/hari dan tidak ada gangguan fungsi ginjal dan hati. Mekanisme kerja metformin menambah up-take (utilisasi) glukosa diperifer dengan meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin, menekan produksi glukosa oleh hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan meningkatkan pemakaian glukosa dalam usus melalui proses non oksidatif. Ekstra laktat yang terbentuk akan diekstraksi oleh hati dan digunakan sebagai bahan baku glukoneogenesis. Keadaan ini mencegah terjadinya efek penurunan kadar glukosa yang berlebihan. Pada pemakaian tunggal metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20%







Mekanisme kerja dari golongan ini adalah menurunkan produksi glukosa di hepar dan



meningkatkan sensitifitas jaringan otot dan adipose terhadap insulin karena adanya aktivasi kinse di sel (AMP- activated protein kinase).







Metformin adalah obat pilihan pertama pada pasien dengan diagnosis DM tipe 2.



Efek utamanya adalah menurunkan glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan.



BIGUANIDA (METAFORMIN) Efek samping saluran cerna pada awal pemberian metformin umum terjadi, dan dapat menetap pada beberapa pasien, terutama jika diberikan dosis sangat tinggi 3 g per hari. Metformin dapat menyebabkan asidosis laktat yang banyak terjadi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, oleh karena itu jangan diberikan bahkan pada gangguan fungsi ginjal ringan.



Efek toksik tersering metformin adalah gangguan saluran cerna (anoreksia, mual, muntah, sakit perut, dan diare)



3. BIGUANIDA Nama Senyawa



Farmakokinetik



Metformin



Durasi



kerja



sampai



Farmakodinamik 24



jam,



tidak



Mekanisme : Bekerja langsung pada hati



berikatan dengan protein plasma, tidak



(hepar), menurunkan produksi glukosa hati.



terjadi metabolisme dan diekskresikan



Tidak merangsang sekresi insulin oleh kelenjar



oleh ginjal sebagai senyawa aktif



pankreas.



Waktu paruh: 3-6 jam Dosis: 3 dd 500 mg



Efek samping: Flu, palpitasi, sakit kepala,



atau 2 dd 850 mg, bila perlu setelah 1-2



asidosis laktat, anoreksia, diare, dan gangguan



minggu perlahan-lahan dinaikkan sampai



penyerapan vitamin B12 terjadi pada hingga



maksimal 3 dd 1g.



20% pasien



Kombinasi



Obat:



Gliburid,



Glibenklamid, dan Rosiglitazon



Glipizid,



4. TIAZOLIDINDION Tiazolidindion dapat memperbaiki kontrol gula darah dengan meningkatkan kepekaan jaringan perifer terhadap insulin. Penggunaan tiazolidindion (pioglitazon dan rosiglitazon) sebagai monoterapi menyebabkan penurunan HbA1C sebesar 0,51,4%. Pada berbagai studi klinis didapatkan bahwa kontrol gula darah dengan rosiglitazon lebih lama dibandingkan dengan metformin.10,13,15,16







Mekanisme kerja dari dari golongan ini adalah meningkatkan PPARy (Peroxisome Proliferator-activated Receptor Gamma), sehingga meningkatkan sensitifitas insulin melalui peningkatan AMP kinase yang merangsang transportasi glukosa ke sel dan jaringan tubuh.







Contoh obat golongan Tiazolidinedion adalah Rosiglitazone dan Pioglitazone.



Dosis rekomendasi adalah: awal 3x1 tablet 50mg/hari, dilanjutkan dengan 3x1/2 tablet 100 mg/hari. Dilanjutkan dengan 3x2 tablet 50 mg atau 3x1-2 tablet 100 mg.



4. TIAZOLIDINDION Nama Senyawa Rosiglitazon



Farmakokinetik



Farmakodinamik Mekanisme : Durasi kerja : Meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin pada Sampai 24 jam, di metabolisme di CYP2C8 dan 2C9 menjadi otot, jaringan lemak, dan hati untuk menurunkan metabolit inaktif yang diekresikan di renal resistensi insulin. tidak boleh diberikan pada pasien gagal Waktu Paruh : 3-4 jam



jantung karena dapat memperberat edema dan juga pada gangguan fungsi hati. Saat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal.



Dosis : Bersama Metformin atau Sulfonilurea, 1-2 dd 4 mg a.c atau p.c



Pioglitazon



Efek samping : Nyeri punggung, sakit kepala, hiperglikemia, luka, sinusitis, anemia ketika digunakan bersamaan dengan metformin, udem ketika digunakan bersamaan dengan insulin



Mekanisme : Meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin pada otot, jaringan lemak, dan sampai 24 jam, dimetabolisme di CYP2C8 dan 3A4, diekresikan hati untuk menurunkan resistensi insulin melalui urin dan tinja. Durasi kerja :



Waktu Paruh : 16-24 jam Dosis : 1 dd 15-30 mg a.c atau p.c Dosis awal yang direkomendasi.



Efek Samping : Udem, sakit kepala, hipoglikemia, sinusitis, gangguan gigi, ISP.



5. INHIBITOR ALFA GLUKOSIDASE Senyawa ini bekerja menghambat enzim alfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus. Enzim α glukosidase (maltase, isomaltase, glukomaltase dan sukrase) berfungsi untuk menghidrolisis oligosakarida, pada dinding usus halus. Inhibisi kerja enzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleks dan absorbsinya, sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa post prandial pada penderita diabetes. MEKANISME KERJA Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose) mempunyai mekanisme kerja menghambat kerja enzim alfa glukosidase yang terdapat pada “brush border” dipermukaan membran usus halus. Enzim alfa glukosidase berfungsi sebagai enzim pemecah karbohidrat menjadi glukosa diusus halus. Dengan pemberian acarbose maka pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang, dengan sendirinya kadar glukosa darah akan berkurang.



1. KHASIAT Inhibitor enzim α-glukosidase dapat menghambat proses penyerapan glukosa oleh darah sehingga dapat digunakan untuk pengobatan bagi penderita diabetes melitus tipe 2



2. EFEK SAMPING Penggunaan inhibitor α glukosidase memberikan efek samping seperti kembung, mual, dan diare.



5. INHIBITOR ALFA GLUKOSIDASE Nama



Farmakokinetik



Farmakodinamik



Senyawa Akarbose



Mekanisme : Menghambat kerja enzim-enzim pencenaan yang mencerna karbohidrat, Sampai 1-3 jam, Di Absorpsi KERJA DIMANA ; DI USUS ATAU DI HATI) • Golongan obat : Asam fibrat = klofibrat, dll Resin = kolestiramin, kolestikol Inhibitor hmg koa reduktase (statin) = simvastatin, ator, komvastatin Asam nikotinat = niasin, asifimoks Kopolimer = resin Untuk antibiotik = niomisin sulfat (ada efek menurunkan kolesterol) Gol. Lain = beta sitosterol, Bawang putih = lisin > efektif >> kel. herbal Serat = selulosa, dekstran Noretindron asetat (Kelompok saskia) Simvastatin • Menurunkan kadar LDL dan trigliserida dan meningkatkan jml HDL dlm darah Atorvastatin Pravastatin Gemfibrozil Fenofibrat •







• • •



Cegah efek samping dari obat = konsumsi obat sesuai dosis, indikasi, aturan (diminum kapan : obat kolesterol diminum malam hari aktifitas kolesterol pd malam hari sblm tidur dan obat bekerja di berbagai tempat; Hindari konsumsi obat bebas tanpa resep dokter dalam jangka waktu yg panjang Sudah tjd interaksi, bgm cara mengatasinya = jangan mencampur obat dgn makanan/minuman apapun, jangan mencampur obat dengan air panas/yang berperisa, vitamin atau suplemen kesehatan sebaiknya jangan diminum bersamaan Resin kerja di usus = hambat penyerapan lemak, kolesterol > mengikat asam empedu Promikol > mekanisme mengahambat oksidasi koles shg tjd … > efektif menurunkan ldl Kerja di hati = hmg koa reduktase = mengatur produksi kolesterol jd dihambat ; kerjanya hambat enzim supaya tdk hasilkan kolesterol



• • • •



Asam nikotinat kerja di hati > hambat glikolisis dimana mengubah trigli mjd lemak bebas >> efektif pd orang yg dislipidemia lbh ke trigliserid > trigliserid sgt tinggi Fitosterol kerja di usus halus Statin bisa mengendalikan semua tapi tdk begitu kuat > hdl naik, ldl turun, trigliserid turun Fibrat ; mekanisme : memacu aktifitas lipase lipoprotein



Atasi efek samping = dihentikan (kalo sdh tjd) Dikasih obat > tdk bisa tidur, mual > dihentikan kalo tdk bisa diatasi Obat tertentu dihentikan kalo efeknya berbahaya Ada yg mengikat asam empedu di sal cerna > tdk bisa diserap Hambat oksidasi koles > penguraian ldl Kerja hambat enzim untuk sintetsis koles = hmg koa Hambat glikolisis trigliserid mjd lemak bebas Dislipidemia suka minum obat dibarengi dengan pola makan yaitu batasi asupan lemak dan konsumsi sumber serat, antioksidan (berpengaruh pd kolesterol) Ada 35 faktor genetik > pola makan bagus alami dislipedmia > 65-70% terkait pola makan Tinggi karena pengaruh pola makan yg salah ; sekitar 35% krn faktor genetik > tdk bisa digeneralisasi Pola makan bagus, OR cukup, kolesterol tinggi > faktor genetik YG UMUM krn pola makan yg jelek/buruk ANTILIPEMIA (CAHYA) Mekanisme kerja : hambat biosintesis …, turunkan trigli dan hambat mobilisasi lemak, menurunkan Pengikat Asam Empedu • Kolestiramin • Kolestipol : pd hiperkolesterolemia dan intoksikasi digitoksin Pemakaian jangka panjang bisa menaikkan kadar kolesterol > jangka pemakaian memangnya berapa lama? Derivat Nikotinat • Asam Nikotinat (Niasin) • Acipimox (olbetam, Nedios) Fibrat • Klofibrat (Arterol, Liposol) • Simfibrat • Fenofibrat







Bezafibrat • Gemfibrozil (Lopid, Lipozil) Statin • Lovastatin • Simvastatin • Pravastatin • Atorvastatin • Rosuvastatin



ANTIDIABETIK (KEL. 11A) DM ada : • Dm tipe I • DM tipe II • Dm tipe spesifik • DM gestasional Terdiri dari • Oral tunggal • Oral kombinasi Antidiabetik oral Gol : • Sulfonilurea > glibenklamid >> diabsorpsi di sal cerna dan sampai di darah dlm waktu 15 menit >. Meningkatka produksi insulin, sel beta untuk hasilkan Eg : gliklazid, glimepirid a. Gliklazid > dimetabolisme di hati dan disekresi melalui ginjal >> kerja : rangsang sekresi insulin di kel. Pankreas b. Glimepirid > dimetabolisme di hati > kerja : merangsang sekresi insulin di kel. Pankreas c. Glibenklamid > dimetabol di hati, dieliminasi 1/2 di ginjal dan 1/2 di feses, kerja : rangsang sekresi insulin di kel. Pankreas d. Glipizid > dimetabolisme di hati mjd inaktif > kerja : rangsang sekresi insulin di kel. Pankreas e. Glikuiodin > diabsorpsi dr usus > kerja : (sama obat di atas") f. Khlorpopamid > diekskresi melalui ginjal > kerja : mekanisme aksi hasilkan pelepasan insulin dari sel beta pankreas, kurangi hasil glukosa dari hati







Megtilinida dan turunan fenilalanin > menurunkan glukosa dgn rangsa sekresi insulin pankreas > hampir sama dgn sulfonil tp kerja lbh cepat > resiko hipoglikemi >> diberikan pd pasien yg alami glukosa darah ekstrim (eg pd ketoasidosis diabet ; gula darah a. Repaglinid > dimetabolisme di CYP, disekresi di saluran > kerja : (sama kaya obat diatas") b. Nateglinid > dimetabolisme di sitokom P450 2C9 dan 3A4 mjd metabolit aktif lemah > kerja (sama kaya obat atas) •



Biguanida > bekerja langsung pd hati > mencegah resistensi insulin a. Metformin > kerja : bekerja langsung di hati, menurunkan produksi glukosa hati, tidak rangsang sekresi insulin oleh kelenjar pankreas • Tiazolidindion > meningkatkan kepekaan jar. Perifer thd insulin >> = metformin a. Rosiglitazon > dimetabol di CYP dan diekskresi di renal > kerja : meningkatkan kepekaan tubuh thd insulin pd otot, jar lemak, hati untuk menurunkan resistensi insulin b. Pioglitazon > diekskresi lewat urin dan tinja > kerja : (sama kaya rosiglitazon) •



Inhibitor Alfa Glukosidase > hambat enzim alfa glukosidase yg ada pada dinding usus halus > hambat enzim sukrase > ubah polisakarida mjd … a. Akarbose > di metabolisme di sal cerna oleh bakteri intestinal dan enzim pencernaan, dieliminasi di empedu > kerja : hambat kerja enzim pencernaan yg cerna KH, shg memperlambat absorpsi glukosa ke dlm darah b. Miglitol > kerja : hambat kerja enzim pencernaan yg cerna KH shg memperlambat absorpsi glukosa ke dlm darah •



Insulin



Megtilinida > Makanan dilewati obat juga dilewati > obat dilewati apakah akan resisten / tidak atau jenis obat yang diminum tdk teratur? Obat antidiabetik > tdk mengenal resisten (obat antibiotik) >> ada istilah resistensi insulin = insulin sebenarnya ada diproduksi dlm jml cukup Cuma insulin tdk tanggap thd peningkatan gula darah >> untuk atasi pakai METFORMIN > obat yang dikonsumsi saat makan (tdk makan jangan diminum) Obat bekerja di sal cerna > puasa jangan dikasih itu krn hambat enzim sukrase > yg urai polisakarida jd monosakarida Gol tiazol Obat jangan diminum dengan digandakan misal 2 dosis sekaligus Kalo terlambat tidak terlalu banyak > ada waktu toleransi > segera disusul minum Tapi kalo sdh terlalu lama > dosis jangan digandakan Ketidakpatuhan dan kesalahan diabet resiko HIPOGLIKEMI



DIABET = gula darah dibawah 60 (70 sdh hipoglikemi) Gula darah puasa normal 70 - 110 Kurangi makan tapi minum obat > resiko hipoglikemi Dampak hipo dan hiper hampir sama Glibenklamid > potensinya 200 kali lbh kuat daripada tolbutamid > termasuk obat keras / tidak? dan bisa dinaikkan lagi dosisnya > efeknya apa untuk gastrointestinal / bertambah >> tentu jelas Gliben dan tolbu 1 gol yaitu sulfonilurea > obat dipilih untuk pasien diabet yg alami hiperglikemi berat (gula darah puasa 210-300) Obat semakin efektif , efek samping semakin kuat Obat multitaenta (spt psikosteroid : dexametazxon : untuk alergi, inflamasi) > memicu osteo, mpicu diabet, Makin banyak efek positif, makin banyak pula efek negatif > obat diawal beri efek yg diinginkan dan diikuti efek tdk diinginkan >> disebut efek samping Cegah untuk tdk tjd peningkatan glukosa darah ekstrim : jaga pola makan / diet tepat dan cepat, lakukan aktifitas fisik DM SELAIN MINUM OBAT, POLA MAKAN DIATUR, AKTIFITAS FISIK > TDK TERCAPAI BARU MINUM OBAT DIAGNOSIS TEGAK > PASIEN MINUM OBAT SEUMUR HIDUP DGN JENIS DAN JUMLAH TERTENTU YG BISA KONTROL POLA MAKAN > 1 JENIS OBAT DOSIS TERENDAH (SEMAKIN RENDAH DOSIS SEMAKIN KECIL RESIKO EFEK SAMPING) Pengobatan DM Tipe2



1. Dilihat status gizi > apakah pasien gemuk/normal kurus Stlh diagnosa > tdk langsung diberi obat tp disuruh diet dulu spt perencanaan makanan, latian jasmani (4 pilar utama pengelolaan DM) > kalo tdk tercapai baru dikasih obat Diagnosa > diberi penyuluhan (4 pilar) > sasaran tercapai > tdk perlu obat Sasaran tdk tercapai > diedukasi ulang pd yg gemuk pd makan dan jasmani Gemuk Dikasih obat golongan biguanid (metformin, guformin > meningkatkan sensitifitas insulin / atasi resistensi insulin shg glukosa bisa masuk sel hati/sel otot) atau inhibitor alfa glukosidase > menekan nafsu makan Tidak tercapai > dikasih kombinasi 2 obat Tdk tercapai lagi > dikasih kombinasi 3 obat >> semakin banyak obat, efek samping semakin berat Tdk tercapai lagi > semakin lama, beta pankreas semakin menurun krn banyak konsumsi obat >> TERAKHIR DGN INSULIN (HAMPIR SAMA DGN DM TIPE I) DM TIPE I = BETA PANKREAS SAMSEK TDK BERFUNGSI DM TIPE II = BETA PANKREAS MASIH BERFUNGSI Diabet ada hipertensi, artritis, gangg fungsi ginjal Kurus dikasih sulfonit urea (bekerja memacu pankreas untuk hasilkan insulin) > ES : menaikkan berat badan >> diberikan kalo beta pankreas masih berfungsi dan insulin masih diproduksi Dikombinasi antara sulfonit + inhibitor / + biguanin Inhibitor alfa > Hambat enzim sukrose > ubah polisakarida jd mono



Insulin tdk cukup krn terlalu gemuk > penurunan BB > insulin tdk bisa bertambah kalo ada penambahan BB Megtilinid Mirip dgn sulfonit bedanya kerja di hipoglikemi



Hiperlipidemik



Definisi : • Hiperlipidemia : peningkatan salah satu atau lebih kolesterol , kolesterol ester , fospolipid atau trigliserida. • Hipolipidemia : obat yg di gunakan utk menurunkan kadar lipid plasma. Kolesterol, fospolipid dan trigliserida di bawa dlm bentuk kompleks lipid dan protein (= lipoprotein) Peningkatan kolesterol total dan LDL ( Low Density Lipoprotein) dan penurunan DHL ( High Density Lipoprotein)



Tingkat kolesterol abnormal jg ditemukan pd bbrp orang dgn penyakit tertentu diataranya :



• • • • • •



Penyakit ginjal Diabetes Jantung Obesitas Kehamilan Stroke



• Gejala : Secara klinis pasien tidak merasakan gejala selama bbrp th hingga penyakit tsb terbukti scr klinis Gejala : nyeri abdominal, nyeri dada, palpitasi, nafas pendek , cemas, kehilangan kesadaran, sulit bicara/ bergerak. Terapi : Non famakologi : diet : mengurangi lemak jenuh , konsumsi lemak tak jenuh, mengurangi konsumsi kolesterol, konsumsi buah, sayur biji2an dan olah raga



• Farmakologi : Obat –obat yg digunakan bertujuan utk ; 1. Menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan. 2. Meningkatkan perombakan (kataboleisme) lipoprotein dlm plasma 3. Mempetcepat proses bersihahan lemak dlm tubuh



Obat Hipolipidemik • Gol Statin : Indikasi : - terapi tambahan pd deit utk menurunkan kolesterol pada hiperkolesterol - Mengurangi insiden tjd nya koroner klinik . K I : - pasien dgn penyakit hati yg aktif - kehamilan dan menyusui - hipersensitif



• Efek samping : - miostis yg bersifat sementara , sakit kepala • Interaksi obat : miopati meningkat bila statin di berikan pd dosis tinggi atau bila di berikan bersama fibrat atau asam nikotinat. Contoh obat : Simavastatin 10 mg , atorvastatin 10 mg , 20 mg pravastatin 10 mg, 20 mg



• Gol Fibrat : Bekerja terutama utk menurunkan kadar trigliserida serum. Fibrat merupakan obat pilahat utama pd px hipertrigliserida berat. K I : hipersensitif gangguan ginjal atau hati yg berat. E S : mual, anoreksi,nyeri lambung, gangguan ginjal Contoh obat : Fenofibrat 100 mg, 200 mg, 300 mg, : Gemfibrosil 30mg, 600 mg



• Asam Nikotinat Kerja : menghambat Mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan lemak feriper ke hati, shg sistesis trigliserida dan sekresi kolesterol VLDL di hati berkuarang. Indikasi : menurunkan kadar kolesterol total LDL dan trigliserid dan meningkatkan HDL pd pasien dgn hiperkolesteomia. Kontra indikasi : pendarahan arteri, tukak pepetik aktif, kemahilan dan menyusui



Peringatan : MD, Gout, penyakit hati, peny otot skletal , angina tdk stabil, miocard akut Efek Samping : daire, mual muntah, sakit perut, ruam kulit, takikardi, sesak, asam urat, pusimg Dosis : Niasin (asam nikotinat) awal 500 mg selama 4 diminum sebelum tidur malam selama 4 minggu.



Anti Asma dan Bronkodialtor • Pengobatan asma ditujukan utk mengatasi dan mencegah gejala abstruksi jalan napas Medikasi asma terdiri atas : Terapi Pengontrol :adalah pengobatan jangka panjang utk mengontral asma , di berikan setiap hari utk mencapai dan mempertahankan asma terkontrol pada asma persisten.



GOL methyl xantin • Teofilin indikasi : obstruksi saluran napas revesibel, asma akut dan berat. K I : hipersensitif, porfiria Peringatan : hati-hati pd penyakit jantung, hipertensi, hipertiroid,gangguan fungsi hati, hamil dan menyusui E S : takikardi, palpilasi, mual dan gangguan sal cerna Interaksi obat : efek meningkat bila diberikan bersama diltiazem, erytrhomycin, ciprofloksacin, cimetidin. efek menurun bila di berikan bersama rifampisin.



Dosis : dewasa : 3 x 30-150 mg/hari anak2 6 – 12 th : 3 x 65-150 mg /hari di minum sesudah makan. • Aminophylline indikasi : obstruksi saluran napas revesibel, asma akut dan berat. K I : hipersensitif, porfiria Peringatan : hati-hati pd penyakit jantung, hipertensi, hipertiroid,gangguan fungsi hati, hamil dan menyusui E S : takikardi, palpilasi, mual dan gangguan sal cerna



Interaksi obat : efek meningkat bila diberikan bersama diltiazem, erytrhomycin, ciprofloksacin, cimetidin. efek menurun bila di berikan bersama rifampisin. dosis : bronkospasme akut dewasa : loading dose 6 mg/kg BB /iv: secara infus selama 20 – 40 mnt, dosis pemeliharaan : o,5 mg/kgBB/jam



Anti Muskarinik Obat antimuskarinik bekerja dgn memblok efek bronkontruksi dr asetilkolin pd reseptor muskarinik yg terdapat pd otot polos saluran nafas. Obat antimuskarinik ada 2 jenis : 1. Short-acting antimuskarinik : ipratropium bromida dan axitropium 2. Long – acting antimuskarinik : tiotropium bromida



• ipratropium bromida : dpt memberikan kelegaan jangka panjang. indikasi : bronkospasme, asma, peny obstrukif kronik yg tdk dpt di atasi dgn beta agonis. K I : hipersensitif thd ipratropium bromida atau turunan atropin lainnya., takikardi, obstruksi hipertropi kardiomiopati. perhatian : hati2 pd glaucoma sudut sempit, nyeri mata, midriasis, infark miocard, ketidak aturan motilitas sal cernak anak.



E S : gangguan motilitas saluran cerna, mulut kering, sakit kepala , takikardi. Inraksi obat : meningkatkan efek bronkodilator teofillin, aminofilin dan beta 2 agonis ( salbutamol, formoteral) Dosis : Inhalasi : dewasa : 40 mcg { 2 x semprot ) diberikan 3-4 x sehari anak : 20 mcg, di berikan 3-4 x sehari.



PPOK (PENYAKIT PARU OBSTUKSI KRONIS ) Adalah penyakit yg di tandai dgn keterbatan aliran udara, berdifat progresif, yg sepenuhnya tidak reversible. Dua kondisi utama PPOK : a. Bronkitis kronik, sekresi mukus yg kronid atau cenderung berulang scr berlebihan dgn batuk setiap hari min 3 bln dlm setahun selama min 2 tahun berturut2. b. Emfisema abnormal , pembesaran abnormal airspace distal ke terminal bronkus disertai kerusakan dinding tanpa fibrosis.



Penyebab : merokok (asap rokok)



Penyebab utama : bakteri, virus, polusi udara, putus obat Pengobatan : 1. Oksigen : merup hal yg pertama dan utama , tujuannya utk memperbaiki keadaan pasien yg hipoksia . Target saturasi 88-92% 2. Neruvase mecanical ventilation (NPPV) : penggunaan ventilasi akan dpt mengurangi mortalitas dan morbiditas dan simtomatis



3. Bronkodilator : di gunakan dlm bentuk inhalasi, intravena atau nebulizer. Nebulizer yg digunakan utk esebasi adalah short acting, beta 2 agonis dgn atau tanpa short acting antikolinergik. 4. Kortikosteoid : pemberiannya tergantung dari derajat berat ekserbasi. utk ekserbasi sedang digunakan prednison 30 mg selama 1-2 minggu pd derajat berat dpt di berikan scr intra vena



E s : pemberian lama  moonface Penggunaan sistemik kortikosteroid dpt mempercepat pemulihan, meningkatkan fungsi paru – paru 5. Antibiotik pemilihan antibiotik di sesuaikan dgn pola agen penginfeksi dan komposisi kombinasi antibiotik.



6. Terapi tambahan : pemberiannya tergantung dari kondisi klinik pasien. Keseimbangan cairan tubuh dengan di uretik, antikoagulan, terapi utk mordibitas dan nutrisi yg cukup.



KOLESTEROL Zat alamiah dgn sifat fisik serupa lemak tetapi



berumus steroida sebagai bhn bangun esensial utk sintesa membran sel, dan bhn isolasi sel saraf, sintesa hormon kelamin dan anak ginjal , vit D serta as empedu



Lipida darah : - Kolesterol - Trigliserida (minyak) - Asam lemak bebas - Fosfolipida



Tidak larut



Lipoprotein → larut dlm darah: - Chylomikron…. Dinding usus - LDL mengangkut kolesterol - VLDL mengagkut trigliserida dan as lemak bebas - HLDL mengangkut kelebihan kolesterol



NILAI KOLESTEROL &TRIGLISERIDA Kadar plasma



Ideal Normal Mg%(m mol) mg %



Meningkat sedang



Sangat



Kolesterol



< 200



200 – 225



> 200



> 250



Trigliserida (puasa)



< 200



200 – 240



> 240



> 1000



LDL Kolesterol



< 130



130 – 160



> 160



> 200



HDL Kolestero



> 60



35 – 60



< 35



> 220



Kolesterol Total : HDL



< 4,5



PENYEBAB KOLESTEROL • Diet / Pola Makan Makan terlalu banyak lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Biasanya ditemukan lemak tak sehat dalam makanan yang berasal dari hewan. Daging sapi, babi, anak sapi, susu, telur, mentega, dan keju mengandung lemak jenuh.



• Berat badan Lemak perut Anda tidak hanya buruk bagi kehidupan sosial. Kegemukan yang dapat meningkatkan dan menurunkan HDL triglicerides, atau kolesterol baik. Aktivitas kerja Turun dari tempat dudukmu dan bergeraklah! Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat, dan menurunkan HDL atau kolesterol baik.



• Umur dan jenis kelamin Setelah mencapai usia 20, kadar kolesterol Anda alami mulai bangkit. Pada laki-laki, umumnya kadar kolesterol tinggi menetap setelah umur 50. Pada perempuan, kolesterol tinggi tetap cukup rendah sampai mati haid, setelah itu naik ke sekitar tingkat yang sama seperti pada laki-laki.



• Kesehatan tubuh Jangan melewatkan pemeriksaan fisik tahunan. penyakit tertentu, seperti DM atau hipotiroidisme,



dapat menyebabkan kolesterol tinggi.



Merokok Anda pasti sudah tahu yang satu ini. Merokok dapat menurunkan kolesterol baik Anda dan rokok dapat membunuh Anda. Riwayat kesehatan keluarga Jika ada anggota keluarga mengidap kolesterol tinggi, bisa jadi Anda juga memiliki bakat



OBAT ANTILIPEMIKA • Obat Antilipemik di gunakan utk pengobatan aterosklerosis penyakit yg disebabkan endapan plsma lipid terutama ester kolesterol yg terlokalisasi disebabkan oleh endapan plasma lipid membtk plaque.



Mekanisme kerja obat antilipemik 1. Menghambat biosintesis kolesterol 2. Menurunkan kadar trigiserida 3. menurunkan tingkat ß-lipoprotein 4. menghilangkan plaque 5. mempercepat ekskresi lipid



Berdasarkan struktur kimia obat antilipemika dibagi menjadi: 1. Turunan asam klofibrat mek kerja : menghambat sintesis trigliserida meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein cth : klofibrat, fenofibrat dan gemfibrozil 2. Asam nikotinat mek kerja : menghambat biosintesis VLDL hati dan kolesterol hati, meningkatkan pembebasan cylomikron dan VLDL cth : niasin dan asipimoks



3. Kopolimer tdk diabsorpsi di sal cerna dpt mengikat asam empedu dlm usus kecil cth : resin kolestiramin, kolestipol 4. Serat adalah senyawa dgn BM tinggi mempunyai sifat melarutkan asam empedu dan sterol pd sal usus cth : selulosa, dekstran, pektin dan lesitin kedelai



5. Penghambat HMG-CoA Reduktase, menghasilkan seny yg menghambat scr bersaing HMG-CoA menjadi asam mevalonat, sehingga terjd penurunan kolesterol Cth : Lovastatin, simvastatin, mevastatin



6. Noretindron asetat menurunkan kadar trigliserida, VLDL dan cylomikron dan mempecepat pengeluaran trigliserida dari plasma



PRODUK OBAT ANTILIPEMIKA TURUNAN ASAM KLOFIBRAT 1. Klofibrat (Liposol) Menurunkan kadar VLDL dan TG berdasarkan stimulasi aktivitas lipoproteinlipase , sehingga perombakan dan ekskresi TG dan kolesterol lewat tinja dipercepat Turunan asam klofibrat



Dosis : 3-4 x 500 mg d.c/p.c E.S : gang sementara sal cerna , nyeri kepala, , ngantuk, stimulasi nafsu makan, rambut rontok dan impotensi Interaksi : furosemida dan antidiabetik oral → efek obat ini ↑



2. GEMFIBROZIL MEKANISME KERJA Gemfibrozil merupakan derivat asam fibrat, generasi pertama turunan klofibrat. Obat ini dapat meningkatkan lipolisis lipoprotein trigliserida melalui lipase lipoprotein dengan cara berikatan dengan reseptor alfa peroxisome proliferator – activated reseptor (PPAR-α) pada hepatosit , sebagai upaya untuk menangani dislipidemia.



KHASIAT Gemfibrozil adalah salah satu obat derivat dari asam fibrat. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma, sehingga produksi VLDL dan apoprotein B dalam hati menurun. Gemfribozil adalah obat kolesterol yang dapat menurunkan kadar lemak darah. Salah satu jenisnya adalah lopid, yang mampu menaikkan HDL hingga 8%15%. Sementara, LDL akan diturunkan secara moderat.



PENGGUNAAN Dosis yang lazim untuk gemfibrozil adalah 600 mg diberikan secara per oral satu atau dua kali sehari. Pada saat ini yang banyak dipasarkan di Indonesia adalah gemfibrozil 600 mg 2 kali sehari dan fenofibrat dengan dosis 45-300 mg (tergantung pabrikan) dosis sekali sehari.



GEMFIBROZIL EFEK SAMPING • • • • • • • • • • • •



Gangguan saluran cerna Gangguan ruam kulit Dermatitis Impotensi Sakit kepala, pusing Angiodema Edema larings Fibrilasi atrium Miastenia Miopati Rabdomiolisis Mialgia



INTERAKSI OBAT • Akibat interaksi obat dengan PPAR isotipe a (PPARa), maka terjadilah peningkatan oksidasi asam lemak, dan sintesis lipoprotein lipase • Myolisis dan rhabdomyolisis yang dihubungkan dengan pemberiaan bersamaan lovastatin dan gemfibrozil. • Gemfibrozil memiliki interaksi obat dengan golongan HMG-Coa reductase inhibitor, antikoagulan, repaglinide, substrat CYP2C8, dan colestipol.



Gemfirosil (lopid, Liposil) menurunkan TG (VLDL) dan kolesterol (LDL) sedangkan HLDL dinaikan M.K berdasarkan penghambatan produksi VLDL dan stimulasi lipase utk merombak TG Dosis : 2 dd 600 mg ½ jam a.c, pemeliharaan 900-1500 mg/H E.S : Idem Interaksi : Idem



3. Fenofibrat (Lipanthyl) Dosis : 3 dd 100 mg d.c



FENOFIBRAT MEKANISME KERJA Mekanisme aksi asam fenofibrat sebagai terapi dislipidemia yaitu merangsang peningkatan produksi lipase lipoprotein dan mengurangi apo C-III yang merupakan inhibitor dari lipoprotein lipase sehingga meningkatkan penyerapan asam lemak dan menurunkan produksi asam lemak.



KHASIAT Mekanisme tersebut menunjukkan efek yang paling jelas pada lipid darah. Akibatnya terjadi penurunan dalam produksi trigliserida, VLDL dan terjadi peningkatan HDL. Efek yang dihasilkan digunakan untuk terapi antihiperlipidemia



PENGGUNAAN Formulasi asam fenofibrat dosis rendah oral tunggal 105 mg bioekivalen dengan fenofibrat dosis oral tunggal 145 mg. Dosis umum fenofibrate yang digunakan untuk mengatasi kolesterol tinggi dan trigeliserida tinggi yang disesuaikan dengan bentuk sediaan obatnya: • Fenofibrate kapsul: 150 mg, sekali sehari • Fenofibrate tablet: 120–160 mg, sekali sehari



FENOFIBRAT EFEK SAMPING • • • • • • •



Myositis, terutama pada individu dengan gagal ginjal. Peningkatan konsentrasi kolesterol bilier dan dapat menyebabkan batu empedu. Ruam Urtikaria Rambut rontok Sakit kepala Anemia



INTERAKSI OBAT • Penurunan penyerapan fenofibrate jika dikonsumsi dalam waktu bersamaan dengan cholestyramin • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika dikonsumsi dengan ciclosporin • Peningkatan risiko terjadinya rhabdomyolysis atau miopati jika dikonsumsi dengan simvastatin, kolkisin, atau obat golongan fibrat lain • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi dengan antikoagulan, seperti warfarin • Peningkatan risiko terjadinya efek samping berupa kerusakan kandung empedu jika digunakan dengan ezetimibe .



Simfibrat •



Khasiat Simfibrate diindikasikan untuk hiperlipidemia terkait dengan arteriosklerosis, aterosklerosis serebral, arteriosklerosis koroner, hipertensi, diabetes. • Penggunaan 1,5 gr/hari • Efek samping Anoreksia , Mual, Ketidaknyamanan lambung,Sakit Kepala, Pusing, Vertigo, Kelelahan, Reaksi kulit, Alopoecia, Anemia, Leukopenia, Miotoksisitas, Trombositopenia.



Bezafibrat •



Khasiat  Dapat menurunkan resiko diabetes  Mengurangi lipoprotein densitas rendah  Meningkatkan lipoprotein densitas tinggi.  Untuk pengobatan hiperlipidemia sekunder, misalnya hipertrigliseridemia berat  Menurunkan lipid darah tinggi (trigliserida dan kolesterol)



4. Bezafibrat (Lanjutan...) ● Penggunaan  Hiperlipidemia



Oral ⇔ Seperti tab konvensional → 200 mg tid, dapat ditingkatkan dosisnya secara bertahap, untuk menghindari gejala GI, selama 5-7 hari. ⇔ Pemeliharaan → 200 mg tawaran. ⇔ Sebagai tab pelepasan yang dimodifikasi → 400 mg sekali sehari.  Gangguan ginjal ⇔ Pasien dialisis: Kontraindikasi. → CrCl (mL/menit) 40-60 : Sebagai tablet konvensional: 400 mg setiap hari. → CrCl (mL/menit) K berdasarkan pendesakan asam arachidonat dari membran sel sehingga tdk terbentuk lagi prostaglandin E Dosis : E.S :