Uas PRT 20162017 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UAS Pengantar Rekayasa Transportasi 2016/2017



1. Jelaskan apa yg dimaksud dengan prinsip melihat/dilihat, pemisahan ruang, dan pemisahan waktu dalam sistem pengendalian operasi transportasi serta berikan ilustrasi dan contoh-contohnya. - Prinsip melihat dan dilihat Pengendalian dilakukan melalui kemampuan pengemudi untuk melihat suatu bahaya dan menghindarinya, contohnya seperti gerakan orang yang berjalan kaki, jika ia melihat ada objek yang menghalangi atau ada orang yang akan menubruknya, dia akan berusaha menghindar agar tidak terjadi kecelakaan. - Pemisahan dalam ruang Dilakukan dengan cara membuat pemisahan antara ruang-ruang untuk bergerak, contohnya pemisahan arus lalu lintas yang berlawanan arah, pemisahan arus lalu lintas yang berbeda kecepatan di jalur cepat dan jalur lambat, sistem blok di jalan rel, dan lain lain - Pemisahan dalam waktu Pemakaian ruang atau jalur lalu lintas diatur secara tidak bersamaan atau bergiliran, contohnya adalah penggunaan persimpangan yang diatur dengan lampu lalu lintas, pembuatan jadwal waktu kereta api, dan lain lain (Sumber : Diktat Pak Rudy) 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Block System dalam Pengendalian kereta api, serta apa perbedaan antara Fix Block System dengan Moving Block System dan sebutkan keuntungan dan kerugian masing2 sistem tersebut. Block system dalam pengendalian kereta api adalah sistem dimana rute kereta api dibagi bagi menjadi beberapa blok, dimana hanya 1 kereta yang boleh menempati 1 blok dalam waktu tertentu, panjang blok yang ditentukan harus cukup bagi kereta untuk mengerem hingga berhenti. Hal ini memastikan bahwa suatu kereta akan memiliki waktu yang cukup untuk berhenti sebelum mencapai kereta di depannya dalam rute yang sama. Umumnya sistem sinyal digunakan untuk mengatur arus pada blok-blok jalur kereta. Ketika kereta memasuki suatu blok, maka sinyal pada awal dan akhir blok akan berubah untuk menandakan bahwa blok tersebut telah terisi. Blok yang sebelumnya terisi oleh kereta hanya akan tertanda kosong apabila bagian ujung belakang kereta telah melewati akhir blok tersebut. Fix block system adalah sistem dimana blok-blok ditandai pada titik tertentu pada rute yang bersifat tetap. Panjang blok didesain agar kereta dapat beroperasi seefisien mungkin. Untuk rute jalur kereta yang sepi, panjang blok bisa mencapai beberapa kilometer, sedangkan untuk rute jalur kereta yang ramai, seperti commuter line , panjang blok hanya beberapa ratus meter. Kereta tidak boleh memasuki blok apabila didalam blok tersebut masih ada kereta lain. Proses penghitungan panjang blok mempertimbangkan : kecepatan rata2 kereta di rute, gradien jalur kereta, kemampuan rem kereta, kemampuan penglihatan masinis untuk melihat lampu sinyal blok, serta waktu reaksi masinis. Keuntungan fix block system : - Teknologi yang lebih sederhana - Lebih murah secara ekonomi Kekurangan fix block system : - Jumlah kereta di rute terbatas, karena harus menyediakan blok ekstra untuk kereta khusus yang memiliki kecepatan tinggi - Fleksibilitas kurang - Berpotensi mengurangi kapasitas rute jalur kereta, karena safety distance antar blok



Moving block system menggunakan sistem komputer yang menghubungkan seluruh kereta dalam suatu rute, untuk menentukan jarak aman antar kereta yang memiliki kecepatan berbeda. Setiap kereta mengirimkan lokasi, arah, dan kecepatan kereta saat itu ke sistem komputer sentral di setiap rute, yang akan menghitung jarak aman tiap kereta dan menciptakan blok yang ‘bergerak’ seiring berjalannya kereta. Setiap kereta memiliki jarak buffer depan yang dihitung oleh komputer untuk mengantisipasi kereta di depannya, serta buffer belakang untuk mengantisipasi kereta di belakangnya. Keuntungan moving block system : - Memberikan kapasitas jalur kereta yang maksimal - Fleksibilitas tinggi - Mengurangi resiko masinis yang pandangannya terhadap lampu sinyal blok terhalang (oleh hujan, kabut dll) Kerugian moving block system : - Apabila komputer sentral mengalami masalah, berpotensi mengakibatkan kecelakaan fatal - Perlunya pemasangan kabel di sepanjang jalur kereta, yang memerlukan biaya tinggi, dan rentan rusak dalam proses maintenance



(Sumber : Internet) 3. Jelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang tata letak suatu terminal (darat,air,dan udara) , berikan ilustrasi/contoh-contohnya. - Terminal darat Lokasi terminal diusahakan sedekat mungkin dengan pusat perdagangan dan industri. Untuk terminal yang sejajar dengan muka jalan, perlu diperhatikan masalah dalam penyeberangan calon penumpang agar tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar terminal. Terminal yang tidak sejajar muka jalan akan menimbulkan adanya 2 komunitas, yang menimbulkan masalah drainase dan sampah, pemaksimuman penggunaan lahan menggunakan terminal multilevel . - Terminal air Lokasi dan kondisi perairan harus relatif tenang agar kapal dapat berlabuh dan memuat/membongkar barang dengan selamat, maka dari itu perlu diperhatikan kondisi gelombang, kedalaman air, dan lain-lain. Perlu dipertimbangkan juga



objek untuk menahan ombak (break water) dan penambat kapal, serta crane untuk mengangkat container, pipa minyak dan lain-lain. - Terminal udara Perlu memperhitungkan ketinggian bangunan dan objek lain di sekitarnya, untuk mendapatkan ruang bebas yang cukup. Kondisi temperatur, curah hujan, arah, dan besar tiupan angin juga perlu dipertimbangkan. Topografi wilayah juga harus mendukung daya pandang yang baik untuk pilot dan meminimalisir objek-objek alam yang berpotensi menjadi penghalang pandangan pilot. Konfigurasi runway , ruang pemrosesan penumpang agar penumpang tidak membawa barangnya terlalu jauh, serta konfigurasi parkir pesawat (nose in, angled nose in, nose out, angled nose out). Sumber : Diktat Pak Rudy 4. Kelebihan dan kekurangan Instrument Landing System (ILS) dibandingkan dengan Visual Landing System (VLS). Bagaimana proses pendaratan pesawat dengan ILS? - ILS (Instrument Landing System) ILS adalah sistem digital yang digunakan saat pesawat akan mendarat, yang memberikan pilot arahan untuk mendarat pada lokasi yang tepat, dengan 2 komponen radio yang memberikan pilot arahan horizontal dan vertikal untuk mendarat : localizer untuk arahan horizontal, dan glideslope untuk arahan vertikal. Pilot berada pada posisi horizontal dan ketinggian yang tepat untuk mendarat, ketika kedua garis bertemu di bagian tengah lingkaran. Keuntungan ILS : - Akurasi maksimal saat proses pendaratan Kekurangan ILS : - Potensi interferensi sinyal. Sinyal dari localizer atau glideslope dapat menabrak objek lain, yang dapat mengurangi kekuatan sinyal. - VLS (Visual Landing System) Proses pendaratan pesawat dibantu oleh lampu-lampu di area pendaratan yang memberikan indikator bahwa pesawat perlu menyesuaikan posisi horizontal atau vertikalnya, atau harus memutar terlebih dahulu untuk mendapatkan sudut yang tepat untuk pendaratan



Sumber (Internet)



5. Jelaskan cara-cara untuk menentukan kapasitas suatu jalan serta mengukur volume lalu lintas yang melewatinya. Selanjutnya bagaimana cara menentukan tingkat pelayanan jalan tersebut dan berikan ukuran kuantitatif dalam penentuannya. LOS (Sumber PPT Asistensi)



6. Jelaskan proses perencanaan suatu prasarana transportasi, serta data/informasi apa saja yang dibutuhkan. Apa peranan model transportasi dalam perencanaan itu dan jelaskan 4 tahap pemodelan yang umum dilakukan. Tahapan perencanaan transportasi : - Formulasi tujuan, sasaran, dan lingkup perencanaan. Yaitu merupakan tahap awal perencanaan yg mencakup identifikasi masalah, serta pengenalan lokasi perencanaan untuk menentukan metoda perencanaan dan kebutuhan data. - Prediksi kondisi di masa yang akan datang, serta prediksi besar pergerakan dan pola interaksi serta dampaknya - Analisis hasil prediksi kondisi masa yang akan datang. Analisis ini perlu dilakukan bergantung pada tujuan, sasaran, dan lingkup perencanaan. Misalnya penentuan kebutuhan prasarana, pola operasi/manajemen sarana-prasarana, lingkungan, dsb. Data/Informasi yang dibutuhkan contohnya tata guna lahan, kependudukan, kepemilikan kendaraan, lalu lintas orang dan kendaraan, sarana angkut, kegiatan ekonomi, sumber keuangan, dan bangkitan lalu lintas Peranan model transportasi dalam perencanaan adalah untuk menjadi estimator perilaku sistem tertentu di alam terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Adanya pemodelan menyebabkan perilaku sistem tersebut dapat diestimasi dengan biaya dan resiko yang relatif rendah. 4 Tahap Pemodelan : - Bangkitan dan tarikan pergerakan Tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tataguna lahan. Tergantung dari tipe tataguna lahan dan jumlah aktivitas pada tataguna lahan tersebut - Distribusi Pergerakan Lalu Lintas Tahap pemodelan yang memperkirakan sebaran pergerakan yang meninggalkan zona atau yang menuju zona. Distribusi pergerakan dapat dinyatakan dengan bentuk garis keinginan atau Matriks Asal Tujuan - Pemilihan moda Proses memutuskan bagaimana interaksi dilakukan, pemilihan moda sangat tergantung dari tingkat ekonomi/income atau kepemilikan, serta biaya transport. - Trip assignment Pemilihan rute ini tergantung dari alternatif terpendek, tercepat, dan termurah. Diasumsikan pengguna jalan mempunyai informasi yang cukup tentang kemacetan, kondisi jalan, dll. Hasil akhir dari tahap ini adalah dapat diketahuinya volume lalu lintas pada setiap rute. Sumber : Diktat Pak Harun & Internet) 7. Masalah kelayakan ekonomi dan finansial dari suatu proyek transportasi umumnya merupakan pertimbangan utama dari dilaksanakannya atau tidaknya proyek tersebut. Apa perbedaan dari kelayakan ekonomi tersebut dibandingkan dengan kelayakan finansial? Serta apa pula indikator2 yang biasanya dihitung? Jelaskan dan berikan contoh-contohnya Kelayakan finansial untuk proyek transportasi ditinjau dari sisi pengelola, dimana hal yang dikaji umumnya adalah pengeluaran dana dan penghasilan dari usulan alternatif transportasi, jaminan dana selama umur rencananya, apakah bisa balik modal, dan apakah usulan proyek transportasi dapat berkembang serta berdiri sendiri di kemudian hari. Kelayakan ekonomi di lain hal, ditinjau dari sisi masyarakat luas dan pemerintah. Kajiannya melihat apakah usulan proyek tersebut akan memberikan sumbangan atau peran positif dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan, dan apakah



peranannya cukup besar sehingga dana yang dialokasikan untuk proyek transportasi ini bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas. Indikator yang umumnya dihitung : Komponen biaya : modal, perawatan, rehabilitasi, dan operasional. Komponen Manfaat : revenue . Sumber : Diktat Pak Sri Hendarto 8. 3 Faktor yang umumnya terlibat dalam kecelakaan di sektor transportasi. Cara untuk meningkatkan faktor keamanan/ keselamatan di sektor transportasi yang sangat memprihatinkan di Indonesia, serta alasannya. - Faktor manusia/pengemudi : Pengemudi lalai/lengah, yang bisa terjadi karena mengantuk/mabuk. Pengemudi sedang sakit, atau kondisi pengemudi sedang kelelahan - Faktor sarana transportasi : Kondisi kendaraan tidak layak jalan, spesifikasi kurang tepat, over-loading pada kendaraan - Faktor prasarana transportasi : Kondisi jalan kurang baik, jalan berlubang, beban yang diberikan lalu lintas di atas beban maksimum pada desain, tidak berfungsinya lampu lalu lintas - Faktor cuaca : cuaca hujan, berkurangnya jarak pandang, angin kencang yang mengurangi kestabilan kendaraan Cara untuk meningkatkan faktor keamanan/keselamatan : - Regulasi terhadap pengemudi, banyak pengemudi yang belum berhak mengemudi (tidak punya SIM) namun tetap mengemudi. Biasanya remaja yang berusia belum 17 tahun. - Untuk pengemudi, perlu secara rutin melakukan pemeliharaan terhadap kendaraannya, serta memakai sabuk pengaman/helm untuk motor. - Regulasi terhadap kecepatan maksimum di ruas jalan tertentu perlu ditekankan. - Menetapkan batas minimal Blood Alcohol Control untuk seluruh pengemudi (telah dilakukan Kemenhub) - Perbaikan/ pelengkapan prasarana yang masih kurang memadai, seperti rambu yang kurang jelas terlihat, atau lampu lalu lintas yang rusak. - Memberikan pelatihan kepada guru tentang penanganan gawat darurat dengan peralatan untuk anak-anak, serta etika di jalan. (Sumber : Internet) 9. Jelaskan masalah-masalah dampak lingkungan yang diakibatkan oleh keberadaan transportasi berikut contohcontoh/ilustrasinya. Upaya-upaya apa yang dapat dilakukan untuk memitigasinya? Akibat dari transportasi, dampak lingkungan yang dapat terjadi adalah polusi udara dan suara. Polutan (CO2) yang dihasilkan dari emisi yang dikeluarkan transportasi dapat menyebabkan gangguan terhadap sistem pernapasan manusia. Tingginya kuantitas moda transportasi berpotensi menurunkan kualitas udara di kota. Secara global, transportasi berperan dalam penipisan lapisan ozon yang mengancam kehidupan manusia. Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk memitigasi dampak negatif tersebut adalah perawatan mesin yang baik dan rutin pada moda transportasi, agar emisi yang dikeluarkan tidak lebih membahayakan. Penerapan teknologi transportasi yang ramah lingkungan, yaitu transportasi yang menggunakan bahan bakar non minyak, dan renewable sedang dikembangkan, dan dalam beberapa tahun kemudian diharapkan telah tersedia secara komersial, sehingga keberadaan transportasi dapat memberikan hasil positif yang maksimal, dengan drawback yang kecil. Kebisingan yang dihasilkan juga dapat dikompensasi dengan cara memasang device anti kebisingan pada kendaraan dan fasilitas terminal agar tidak mengganggu masyarakat di sekitarnya. (Sumber : Internet)



10. Diketahui trayek angkutan umum sepanjang 30 km dan diharapkan bisa mengakomodasi penumpang sebanyak 5000 orang/arah di jam puncak. Apabila menggunakan LRT dengan kapasitas penumpang 100 orang/gerbong dan kecepatan rata-ratanya mencapai 40 km/jam, serta harga 1 set LRT (3 gerbong/kereta) adalah Rp. 15 M, dengan umur pemakaian 10 tahun, maka : a. Rencanakan operasi LRT itu (Jadwal/Frekuensi) di jam puncak tersebut b. Jumlah rangkaian LRT yang diperlukan c. Tarif yang pantas dikenakan kepada penumpang (Sumber : Asumsi dan asumsi) Asumsi : - Ditargetkan akan balik modal dalam waktu 7 tahun, termasuk bunga banknya - Biaya konstruksi : 200 milyar/km . Trayek 30 km = Rp. 6 Triliun (asumsi jalur LRT diatas tanah) - Jumlah set LRT yang akan dibeli dihitung dengan cara : Pada jam puncak, penumpang yang perlu ditampung adalah 5000 orang/arah : 10000 orang/2 arah 1 LRT mampu menampung 100*3 = 300 orang Maka, dibutuhkan 10000/300 = 33.33 LRT . Dengan mempertimbangkan worst case di saat weekend dimana jumlah penumpang dapat meningkat drastis, maka diambil 45 LRT yang perlu dibeli. 45 LRT * 15 Milyar/LRT = Rp. 675 Milyar - Biaya pembebasan lahan : 10 milyar/km. Trayek 30 km = Rp. 300 Milyar - Biaya Operasional : 10% dari biaya konstruksi dan LRT per tahun : 0.1 * Rp. 6.675 Triliun = 667.5 Milyar/tahun - Biaya Operasional untuk 10 tahun = 667.5 Milyar/tahun * 7 tahun = Rp. 4.6725 Triliun - Total biaya (belum ditambah bunga) = 6 T + 0.6 T + 0.3 T + 4.6725 T = Rp.11.5725 Triliun - Asumsi pemilik proyek hanya memiliki uang sebesar 5 Triliun, sehingga perlu meminjam uang dari bank sebesar : 11.5725 T – 5 T = 6.5725 T - Bunga bank flat 7%. Diangsur setiap bulannya. Total bunganya adalah : 7% * 6.5725 T = Rp. 460 Milyar - Angsuran setiap bulannya adalah : (6.5725 T + 0.46 T)/(7 tahun * 12 bulan) = ~83 Milyar/bulan



a. Misal trayek LRT menghubungkan wilayah A ke B. Waktu yang dibutuhkan dari A-B : 40 km/jam / 30 km = 4/3 jam = 80 menit Jam



Arah



05.30-06.50 06.50-08.10 08.10-09.30 09.30-10.50 10.50-12.10 12.10-13.30 13.30-14.50 14.50-16.10 16.10-17.30 17.30-18.50 18.50-20.10 20.10-21.30



A-B A-B A-B A-B A-B A-B A-B A-B A-B A-B A-B A-B Total Penumpang/Hari untuk arah A-B B-A B-A B-A B-A B-A B-A B-A B-A B-A B-A B-A B-A Total Penumpang/Hari untuk arah B-A Total Penumpang/Hari untuk kedua arah



05.30-06.50 06.50-08.10 08.10-09.30 09.30-10.50 10.50-12.10 12.10-13.30 13.30-14.50 14.50-16.10 16.10-17.30 17.30-18.50 18.50-20.10 20.10-21.30



Asumsi Penumpang 5000 4000 2000 2000 2000 2000 2500 2000 3500 5000 4500 3500



Jumlah LRT yang diperlukan (Rounded) 17 13 7 7 7 7 8 7 12 17 15 12



38000 4000 3500 1500 2000 1500 2500 3000 3000 2500 5000 4000 3000



13 12 5 7 5 8 10 10 8 17 13 10



35500



73500



Untuk hari Sabtu/Minggu, dapat diasumsikan total penumpang bertambah sebesar 20%, menjadi 88000 penumpang b. Jumlah rangkaian LRT yang diperlukan : Dari informasi di soal, 5000 orang/arah di jam puncak, artinya 10000 orang/2 arah di jam puncak. Dengan mempertimbangkan worst case yaitu di hari Sabtu/Minggu dimana jumlah penumpang dapat naik hingga 20% , yaitu menjadi 12000 orang/2 arah di jam puncak, maka akan dibutuhkan : 12000 orang/ (300 orang/LRT) = 40 LRT pada kasus worst case



c. Tarif yang pantas dikenakan pada penumpang : Ditargetkan modal sebesar : - Biaya Konstruksi



: Rp. 6 T



- Pembelian 45 LRT



: Rp. 675 M



- Pembebasan Lahan



: Rp. 300 M



- Operasional



: Rp. 4.6725 T



- Bunga Bank



: Rp. 460 M



- Total Biaya



: Rp. 12.1075 T



Akan balik modal dalam waktu 7 tahun. Informasi tentang jumlah penumpang/hari = ~75000 orang, di weekend 90000 orang Maka, dalam waktu 7 tahun : - Jumlah hari kerja : 240 hari/tahun * 7 tahun = 1680 hari - Jumlah weekend + libur-libur nasional : (52*2)+21 = 125 hari/tahun * 7 tahun = 875 hari Diekspektasi akan mendapatkan jumlah penumpang sebesar : - 1680 hari kerja * 75000 orang/hari kerja = 126 juta orang dalam waktu 7 tahun - 875 weekend * 90000 orang/weekend = 79 juta orang dalam waktu 7 tahun - Total penumpang dalam waktu 7 tahun = 205 juta orang Biaya yang perlu dikenakan untuk penumpang adalah : 12.1075 Triliun/202 juta orang : Rp. 59000 , untuk setiap penumpang