(Uji Hidrolisis Pati Dengan Asam) . [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Reaksi Uji Karbohidrat (Uji Hidrolisis Pati dengan Asam) Carbohydrate Test Reaction (Starch Hydrolysis Test with Acid) Agustina Rahayu [email protected] Abstrak Karbohidrat adalah nutrisi atau zat gizi yang dibutuhkan tubuh agar menjalankan fungsinya. Secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan polisakarida nonpati (serat). Hidrolisis pati adalah proses pemecahan molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusun amilum yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa dan glukosa. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kemampuan suatu isolat BAL dalam menghasilkan enzim amilase. Praktikum ini dilakukan dengan metode eksperimen secara langsung, dengan menggunakan alat bantu tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tes, gelas beaker, gelas piala, bunset, korek api serta kaki tiga. Objek yang diamati adalah larutan uji iodin dan larutan uji benedict. Hasil pengamatan menujukkan bahwa belum terputusnya ikatan kimia dari substansinya dan masih belum menjadi gula pereduksi. Kata kunci: hidrolisis Absract Carbohydrates are one of the nutrients needed by humans that work to produce energy for the human body. Carbohydrates are broadly divided into two types, namely simple carbohydrates and complex carbohydrates. Simple carbohydrates consist of monosaccharides, disaccharides and oligosaccharides. Complex carbohydrates consist of polysaccharides and non-starch polysaccharides (fiber). Hydrolysis of starch is the process of breaking down starch molecules into simpler starches such as dextrin, isomaltose, maltose and glucose. The purpose of this practicum is to determine the ability of LAB isolates to produce amylase enzymes. This practicum was carried out using a direct experimental method, using test tubes, test tube racks, test pipettes, beakers, beakers, bundles, matches and tripods. The objects observed were iodine test solution and Benedict's test solution. Observations show that the chemical product has not been dissociated from its substance and has not yet become a reducing sugar. Keywords: hydrolysis



1



Agustina Rahayu: Reaksi Uji Karbohidrat (Uji Hidrolisis...



Pendahuluan Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, dalam tubuh, karohidrat berguna untuk mencegah tumbuhnya ketosis, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan juga berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida, yang memiliki senyawa berbeda-beda, oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap karbohidrat yang meliputi perubahan warna, senyawa positif, dan pengelompokannya. Analisis dilakukan menggunakan uji fehling, dengan demikian, klasifikasi karbohidrat yang termasuk monosakarida adalah glukosa, disakarida adalah sukrosa, dan polisakarida adalah amilum (Nuriko, 2015, p. 11). Hidrolisis adalah dekomposisi kimia menggunakan bantuan air untuk memisahkan ikatan kimia dari substansinya, sedangkan hidrolisis pati adalah proses pemecahan molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusun amilum yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa dan glukosa. Karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia akan mengalami proses pencernaan oleh enzim-enzim pencernaan, hasil pencernaan karbohidrat polisakarida adalah monosakarida yang selanjutnya akan dimetabolisme dan digunakan oleh sel-sel yang ada dalam tubuh untuk melakukan aktivitasnya, terutama sebagai sumber energi.sebagian glukosa yang masuk kedalam hati dan otot skeletal yang berperan sebagai cadangan energi saat asupan makanan tidak tersedia (Permanasari, 2015, p. 10). Karbohidrat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida diklasifikasikan menurut jumlah atom karbon sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan akhirnya heptosa. Monosakarida juga memiliki gugus aldehid atau keton, sehingga dapat dikelompokkan menjadi aldosa atau ketosa tergantung pada gugus yang dimiliki senyawa tersebut (Akromal, 2019, p.9). 2



Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisis nantinya akan menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda. Sukrosa, laktosa, dan maltosa merupakan contoh bagian yang termasuk ke dalam bagian disakarida. Sukrosa merupakan disakarida yang terbentuk melalui kondensasi (Darmayanti, 2019, p.9). Karbohidrat dibentuk dari satuan-satuan gula atau disebut dengan sakarida. Sekumpulan sakarida-sakarida untuk membentik karbohidrat melalui reaksi pelepasan molekul air dan membentuk rangkaian polimer. Rangkaian sakarida-sakarida pembentuk karbohidrat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu monosakarida, disakarida dan oligosakarida (Fitri, 2020, p. 85). Metode/ Cara Kerja Waktu dan Tempat Praktikum ini telah selesai dilakukan di di ruangan Laboratorium FKIP Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh pada hari Jum’at tanggal 11 Maret 2022 pukul 08:00-09:40 WIB. Target/Subjek/Populasi/Sampel Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kemampuan suatu isolat BAL dalam menghasilkan enzim amilase. Prosedur Praktikum ini dilakukan dengan metode eksperimen langsung, adapun prosedur dalam penelitian ini dilakukan melalui lima tahapan pengerjaan. Tahapan pertama, mengisi gelas piala dengan 15 mL larutan pati dan 0,5 HCL pekat. Tahapan kedua, memanaskan gelas piala tersebut selama 45 menit. Tahapan ketiga, mendinginkan gelas piala tersebut dan melakukan penetralan dengan menggunakan larutan NaOH 10%. Tahapan keempat, menambahkan air sebanyak 15 mL ke dalam gelas piala tersebut. Tahapan kelima, hasil larutan tersebut kemudian diambil 5 mL untuk di uji dengan uji benedict dan uji iodin. Data, Instrumen, Teknik Pengumpulan Data



Agustina Rahayu: Reaksi Uji Karbohidrat (Uji Hidrolisis...



Data diperoleh dengan menggunakan metode pengamatan secara langsung, dengan menggunakan alat bantu tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tes, gelas beaker, gelas piala, bunset, korek api serta kaki tiga. Adapun bahan yang digunakan ialah HCL pekat, pereaksi benedict serta larutan iodin. Setiap dari hasil eksperimen yang didapatkan kemudian dicatat.



bagian penyusun amilum yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa dan glukosa. Asam yang biasanya digunakan dalam proses hidrolisis yaitu asam asetat, asam fosfat, asam klorida dan asam sulfat



Teknik Analisis Data Data yang diperoleh melalui praktikum dikemukakan dalam bentuk paragraph, diuraian deskriptif dan gambar. Hasil dan Pembahasan Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Secara umum pati terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang tidak larut dalam air atau biasanya dikenal dengan amilopektin, menurut (Syilvia, 2015) pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidin. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai Cnya, serta lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Proses uji hidrolisis pati dengan menggunakan senyawa asam, dibutuhkannya beberapa larutan untuk dapat berlangsungnya pemutusan rantai pada pati menurut (Osvaldo, 2015), Ada beberapa larutan yang digunakan pada saat proses berlangsungnya pengujian hidrolisis ini, seperti penambahan larutan HCL kemudia penambahan NaOH untuk menetralkan kembali larutan yang diuji. Hidrolisis merupakan dekomposisi kimia menggunakan bantuan air untuk memisahkan ikatan kimia dari substansinya. Sedangkan hidrolisis pati adalah proses pemecahan molekul amilum menjadi bagian3



Gambar 1. Larutan Iodin, larutan Benedick, HCL pekat, larutan pati dan larutan NaOH Uji iodin merupakan sebuah uji kimia kualitatif yang berfungsi untuk mengetahui atau melacak keberadaan suatu karbohidrat yang di tandai dengan munculnya cincin warna ungu merah apabila mengandung karbohidrat. Menurut (Safitri, 2015), hal ini menandakan bahwa larutan tersebut masih dalam keadaan karbohidrat dan belum menjadi gula pereduksi. Uji hidrolisis pati dengan asam ini, ada dua pengujian yang dibutuhkan, yaitu uji benedict dan uji iodin. Uji benedict berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya gugus atau gula periduksi dalam suatu larutan yang sedang diuji. Sedangkan uji iodin berfungsi untuk mendektsi apakah larutan yang diuji merupakan senyawa polisakarida atau bukan.



Agustina Rahayu: Reaksi Uji Karbohidrat (Uji Hidrolisis...



Eksperimen akan berhasil dilakukan maka akan ditunjukkan dengan hasil positif pada larutan uji benedict dan negatif pada larutan uji iodin. Menurut (Shubham, 2019), hasil larutan yang positif dari sebuah uji benedict nantinya akan menampilkan endapan merah bata yang menandakan adanya gula pereduksi dan terputusnya ikatan kimia dari substansinya.



Gambar 2. Proses pemanasan air untuk untuk memanaskan larutan yang akan diuji. Menurut (Mardina, 2014) hidrolisis dalam suasana asam, akhirnya menghasilkan pemecahan ikatan glikosida, berlangsung dalam tiga tahap, dalam tahap pertama proton yang berperan sebagai katalisator asam berinteraksi cepat dengan oksigen glikosida yang menghubungkan dua unit gula (I), membentuk asam konjugat (II). Langkah ini diikuti dengan pemecahan yang lambat dari ikatan C-O, dalam kebanyakan hal menghasilkan zat antara kation karbonium siklis (III) Jika belum terputusnya ikatan kimia dari substansinya, maka akan di tunjukkan dengan hasil positif pada larutan iodin dan hasil negatif pada larutan uji benedict



Gambar 3: Hasil hidrolisis pati dengan asam Eksperimen yang telah dilakukan ditemukan hasil positif untuk larutan uji iodin dan hasil negatif untuk larutan uji benedict. Hal ini menandakan bahwasanya masih belum terputusnya ikatan kimia dari substansinya. Simpulan dan Saran Simpulan Dari hasil kegiatan eksperimen yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rantai polisakarida masih utuh dan tidak berhasil diputuskan dengan uji hidrolisi pati dengan asam pekat. Saran Praktikum dilakukan dengan teliti dan cermat agar berjalan lancar dan memenuhi target yang diinginkan serta lebih berhati-hati pada saat penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya ketika praktikum berlangsung.



Gambar 3. Kertas lakmus untuk menguji penetralan. 4



Daftar Pustaka Akromal, N., Hasanah, A. N., & Herdiana, Y. 2018. Pemanfaatan Polisakarida Sebagai Bahan Baku Pangan. Jurnal



Agustina Rahayu: Reaksi Uji Karbohidrat (Uji Hidrolisis...



Pengabdian Kepada Masyarakat, 2:4, 334-337. Darmayanti, S., Mishra, R., Gautam, N., Nepal, M., Kashyap, N., & Dutta, K. 2019. Phytochemical Analysis of Papaya Leaf Extract: Screening Test. EC Dental Science, 18:3, 485-490. Fitri, A. S., & Fitriana, Y. A. N. 2020. Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat. Sainteks, 17:1, 45-52. Mardina, P., Prathama, H. A., & Hayati, D. M. 2014. Pengaruh waktu hidrolisis dan konsentrasi katalisator asam sulfat terhadap sintesis furfural dari jerami padi. Jurnal Konversi, 3:2, 37-44. Noriko, N., & Pambudi, A. 2015. Diversifikasi pangan sumber karbohidrat canna edulis Kerr.(Ganyong). Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 2:4, 248-252. Osvaldo, Putra & Faizal. 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam dan Waktu Pada Proses Hidrolisis dan Fermentasi Pembuatan Bioetanol dari Alang-Alang. Jurnal Teknik Kimia 2:18, 52-62. Permanasari, A. R., & Yulistiani, F. 2015. Pembuatan gula cair dari pati singkong dengan menggunakan hidrolisis enzimatis. Jurnal Fluida, 11:2, 9-14. Safitri, R., Anggita, I. D., Safitri, F. M., & Ratnadewi, A. A. I. 2018. Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat dalam Proses Hidrolisis Selulosa dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) untuk Produksi Bioetanol. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar. 9:11, 438-442. Shubham, A. R., & Yulistiani, F. 2015. Pembuatan Gula Cair dari Pati Singkong dengan Menggunakan Hidrolisis Enzimatis. Fluida, 11:2, 9-14. Sylvia, Novi, dkk. (2015). Kinetika Hidrolisa Kulit Pisang Kepok Menjadi Glukosa Menggunakan Katalis Asam Klorida. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 4:2, 5165. 5