Unit Pembelajaran B. ING SMP-Teks Naratif Fairy Tales [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Unit Pembelajaran PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS ZONASI MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS Kelas IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)



Pembelajaran Teks Naratif



Fairy Tales



Penulis: Drs. Taufik Nugroho, M.Hum.



Design Grafis dan Ilustrasi: TIM Disain Grafis



Copyright © 2018 Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan



Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales KATA SAMBUTAN Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah adalah guru yang kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Program PKP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.



iii



Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah Unit Pembelajaran. Unit pembelajaran ini berisi materi pembelajaran sesuai target Kompetensi Dasar, contoh-contoh aktivitas pembelajaran dan penilaian yang bisa menginspirasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Mari kita sukseskan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.



Jakarta, November 2018 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,



Dr. Supriano, M.Ed. NIP. 196208161991031001



iv



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales KATA PENGANTAR Peningkatan kompetensi merupakan salah satu program yang menjadi fokus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bukan hanya peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan saja, namun juga peningkatan kompetensi peserta didik. Karena guru profesional adalah guru yang kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang berkualitas. Peningkatan kompetensi bagi peserta didik salah satunya dilakukan melalui Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran yang selanjutnya disingkat dengan Program PKP. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Program ini merupakan salah satu pendukung program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Jika program PKB fokus pada peningkatan kompetensi guru baik pedagogi maupun profesional, maka program PKP lebih berfokus pada upaya memintarkan siswa melalui pembelajaran berpikir tingkat tinggi. Program PKP memerlukan beberapa perangkat pendukung diantaranya adalah Unit Pembelajaran. Unit pembelajaran ini berisi materi pembelajaran sesuai target Kompetensi Dasar, contoh-contoh aktivitas pembelajaran dan penilaian yang bisa menginspirasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.



v



Dengan adanya Unit Pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ini diharapkan dapat memandu para guru dalam hal merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran lebih baik lagi sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.



Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar,



Praptono NIP. 196905111994031002



vi



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales DAFTAR ISI Hal KATA SAMBUTAN ............................................................................................ iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... v DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii PENGANTAR ...................................................................................................... 1 KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR .......................................................... 2 A.1 Kompetensi Dasar .................................................................................... 2 A.2 Kompetensi Dasar ................................................................................... 2 BAHAN BACAAN ............................................................................................... 4 AKTIVITAS PEMBELAJARAN ........................................................................... 8 PENGEMBANGAN PENILAIAN ....................................................................... 25 PENUTUP ......................................................................................................... 32 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33



vii



DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1 Kleting Kuning ................................................................................... 12 Gambar 2 Kleting Abang, Ungu, dan Biru .......................................................... 13 Gambar 3 Ande-Ande Lumut and Kleting Kuning............................................... 14



DAFTAR TABEL Hal Tabel 1: Contoh Teks Naratif The Fairy and the Soap Bubble ...................... 6 Tabel 2 : Lirik lagu Ande Ande Lumut .............................................................. 9



viii



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales PENGANTAR Unit ini memberi bahasan dan contoh kegiatan pembelajaran dalam sebuah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru melibatkan aktivitas peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan mengacu pada Pembelajaran HOTS untuk mencapai keterampilan abad ke-21 dalam muatan pembelajaran bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama kelas IX. Unit ini juga mengandung bahan bacaan sesuai dengan kompetensi dasar pasangan KD 3.7 dan 4.7 yang dibahas, yakni: pembelajaran teks naratif jenis fairy tales. Contoh latihan dan kasus dapat digunakan oleh guru sebagai referensi untuk mengayakan pembelajaran di kelas yang disertai dengan cara melakukan penilaiannya. Unit ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran di kelas sehingga dapat memberikan peningkatan kompetensi secara langsung kepada peserta didik. Sehubungan dengan bahasan pada unit pembelajaran ini, pada dasarnya, menceritakan



sesuatu



berarti



membuat



orang



lain



“menikmati



dan



membayangkan” hal-hal yang diceritakan. Menurut Derewianka (1990), tujuan mendasar dari bercerita adalah untuk menghibur untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian pembaca/pendengar pada cerita. Selain itu, cerita juga bisa bertujuan untuk mendidik atau memberitahu, menyampaikan refleksi pengarang tentang pengalamannya, dan, mungkin yang tak kalah pentingnya, adalah untuk mengembangkan imajinasi pembaca. Sehari-hari, bukankah seringkali kita menceritakan sesuatu pada teman atau keluarga kita? Kabar baik di sekolah atau di lingkungan rumah, cerita yang kita baca atau dengar dari orang lain, semua ingin kita ceritakan, pada teman, saudara, atau anggota keluarga.



1



Kompetensi Dasar dan Indikator



KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR A.1 Kompetensi Dasar 3.7



membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks naratif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait fairy tales, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.



B.1 Indikator Pencapaian Kompetensi 3.7.1



Menjelaskan fungsi sosial,



struktur teks dan unsur-unsur



kebahasaan teks narrative lisan dan tulis. 3.7.2



Mengurutkan paragraph acak menjadi teks narrative yang runut sesuai dengan urutan yang logis secara lisan dan tulis.



3.7.3



Menjelaskan unsur-unsur kebahasaan dalam teks narrative lisan dan tulis.



3.7.4



Membandingkan fungsi social teks narrative; fairy tales lisan dan tulis.



3.7.5



Membandingkan struktur teks narrative; fairy tales lisan dan tulis.



3.7.6



Membandingkan unsur-unsur kebahasan teks narrative; fairy tales lisan dan tulis.



A.2 Kompetensi Dasar 4.7



menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks naratif, lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana, terkait fairy tales.



2



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales B.2 Indikator Pencapaian Kompetensi 4.7.1 Menggabungkan beberapa paragraf menjadi satu teks narrative berdasarkan struktur teks yang tepat . 4.7.2 Berlatih membaca teks narrative (fairy tales) dengan memperhatikan pengucapan dan intonasi yang tepat. 4.7.3 Menunjukkan teks narrative (fairy tales) dengan pengucapan dan intonasi yang tepat 4.7.4 Mengembangkan teks narrative berbentuk fairy tales dari potongan gambar yang disajikan dengan menggunakan struktur teks dan unsur kebahasaan yang tepat. 4.7.5 Menyajikan secara lisan teks narrative berbentuk fairy tales yang dikembangkan dengan pengucapan dan intonasi yang tepat.



3



Bahan Bacaan



BAHAN BACAAN Teks naratif adalah teks yang berisi sebuah cerita baik tertulis ataupun tidak tertulis dan terdapat rangkaian peristiwa yang saling terkait dan memiliki tiga unsur utama, yang digambarkan sebagai berikut. Organisational Structure/Stuktur Teks



Purpose/Fungs i Sosial



Language Feature/Ciri Kebahasaan



Fungsi sosial merupakan unsur utama yang digunakan untuk menceritakan kepada pembacanya tentang mengapa kita menggunakannya. Tujuan utama dari bercerita adalah untuk menghibur, mendapatkan dan mempertahankan perhatian pembaca/pendengar pada cerita tersebut. Dengan membaca atau mendengarkan cerita yang menarik, seseorang dapat menikmatinya dan bahkan mengambil hikmah yang disampaikannya. Cerita bisa bertujuan untuk mendidik atau memberitahu, menyampaikan refleksi penulis tentang pengalamannya, dan, mungkin untuk mengembangkan imajinasi pembaca atau pendengar. Ada beragam jenis teks naratif. Biasanya teks-teks tersebut bersifat imajiner, tetapi bisa juga faktual. Jenis-jenis cerita tersebut antara lain adalah myths, legend, fairy tales, legend, fables, cerita daerah, cerita misteri, science fiction, roman, horor, dan lain-lain. Unsur kedua adalah struktur generik atau disebut struktur teks. Unsur ini berisi tentang bagaimana suatu cerita disusun. Biasanya, suatu naratif diawali dengan orientation. Di sini penulis melukiskan dunia untuk ceritanya. Dalam tahap ini pembaca diperkenalkan tentang tokoh-tokoh dan perwatakannya (charaters and characterizations) dalam cerita, dan biasanya disebutkan juga kapan dan di mana (setting of time and setting of place) cerita ini terjadi. Pada teks naratif, dimungkinkan pula adanya judul naratif yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang setting suatu cerita. Biasanya diciptakan pula suasana yang



4



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales membuat pembaca ingin terus mengikuti jalan ceritanya. Tahap orientasi ini bisa singkat, namun bisa pula panjang. Selanjutnya, bagian kedua dari struktur teks ini adalah masalah atau konflik atau komplikasi (complication). Komplikasi ini membuat cerita semakin menarik karena tokoh utama terhalang untuk mencapai tujuan semula atau bahkan memicu peristiwa lain. Komplikasi adalah cermin kehidupan nyata, dan merupakan keyakinan pada pembaca bahwa masalah apapun akan dapat dicari jalan keluarnya. Bagian ketiga dari struktur teks ini adalah resolusi. Naratif yang memuaskan akan memberikan resolusi pada komplikasi. Resolusi ini biasanya memberikan penyelesaian pada komplikasi, meskipun ada juga naratif yang membiarkan pembaca bertanya-tanya bagaimana cerita akan berakhir. Unsur ketiga adalah fitur kebahasaan, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. specific participants dan sering individual; 2. menggunakan bentuk past tense karena peristiwa cerita terjadi di waktu lampau; 3. menggunakan



action



verbs



(material



processes),



dan



ada



yang



menggunakan verbal and mental processes; 4. menggunakan kata sifat atau keterangan untuk merinci orang, binatang, tempat atau tindakan (action); 5. menggunakan linking words yang berkenaan dengan waktu; 6. sering memasukkan dialog; 7. menggunakan ungkapan langsung atau tak langsung; 8. descriptive language digunakan untuk menciptakan kesan di benak pembaca; dan 9. dapat ditulis sebagai orang pertama (I), atau ketiga (he, she, they) atau orang kedua (you).



5



Bahan Bacaan Berikut ini adalah contoh cerita beserta keterangan bagian struktur teksnya. Tabel 1: Contoh Teks Naratif The Fairy and the Soap Bubble



Teks Once upon a time there was a tiny little fairy. She was flying around in search of something to do when she spied an open window. She landed gently on a window and peeped inside and found that it was a little boy’s playroom. Inside she saw all the lovely toys, soldiers trains, bricks. She crept inside, she looked at them all, and suddenly she felt very weary, she was so tired she decided to have little rest. She looked for place to sleep and she found the bowl of the boy’s bubble pipe. She slept inside the boy’s bubble pipe.



Struktur Teks orientation



complication



Then while the tiny fairy was a sleep, the little boy decided to blow some soap bubbles. When the bubble was big enough he suddenly noticed that it was different from the ordinary soap bubbles. For there inside the bubble was a beautiful tiny fairy. The little boy watched it float away. He was sad because he did not want her to go away. It floated over the tress and the right a cross the countryside. The fairy was frightened at being locked up in the soap bubble. She began to wonder how she would be released from the bubble. Then suddenly the breeze dropped the soap bubble downwards to earth. It landed gently right by the river bank, almost touching the water. She saw a tiny little fish. He was watching her too. “ Help me!’ the fairy said.. “ I’m locked in this bubble and I can’t get out” But the little fish did not know what he could do. The little fish thought, “I can’t leave the fairy locked up like that.” Then he leaped up out of the water and with his nose he popped the bubble. Ping! the fairy was free at last.



6



resolution



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Contoh 2 Teks Naratif



Selain ciri-ciri tersebut, ada beberapa karakteristik lain dari teks naratif, berikut ini. 1. Kosa kata yang berkaitan dengan nama-nama orang, tempat, dan emotive



language, seperti “more and more pleasant”. 2. Tata bahasa: jenis kata relasional (“be” dan “have”).



Fungsi-fungsi sosial, tata bahasa dan kosa kata yang terkait dalam teks naratif adalah sebagai berikut: 1. describing characteristics, appearance: adjectives 2. expressing time:in the beginning, one day, soon. 3. expressing sequence:firstly, secondly, next, after, before. 4. expressing cause and effect: so, therefore. Ciri lain yang penting untuk teks naratif adalah penggunaan direct speech dan indirect speech serta ilustrasi untuk mendukung teks.



7



Aktivitas Pembelajaran



AKTIVITAS PEMBELAJARAN Ande-Ande Lumut Pertemuan 1 (2 X 45 minutes) A.



Pendahuluan 1. Pra-aktivitas pembelajaran: apersepsi a. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan berdoa. b. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. c. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran



sebelumnya



dengan



pembelajaran



yang



akan



dilaksanakan. d. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran cerita rakyat. B.



Aktivitas Utama:



Aktivitas 1: Stimulasi (stimulation - observing) 1) Tonton dan simaklah video musik Ande-Ande Lumut yang diperdengarkan dan ditayangkan oleh guru. 2) Perhatikan dialog yang yang terdapat pada video tersebut. Guru dan siswa bersama-sama menyimak ungkapan-ungkapan dalam video tersebut, dan bila perlu menterjemahkan lirik lagu tersebut ke dalam bahasa Indonesia. 3) Menyanyikan bersama lagu tersebut seperti yang ada di video.



8



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Tabel 2 : Lirik lagu Ande Ande Lumut Singers Perempuan /Female



Javanese Putraku si ande ande ande lumut



Tumuruno ono putri, kang unggah unggahi



Indonesian Putraku si Ande-Ande Lumut



English My son, Ande-Ande Lumut



Turunlah ada seorang putri yang ingin bertemu



Come down there is a daughter who wants to meet



Seorang gadis nak, yang cantik parasnya



A girl, a beautiful one



Putrine ngger, kang ayu rupane



Kleting abang iku kang dadi asmane Kleting Merah itu namanya Lelaki/Male



Duh ibu, kulo dereng purun



Duh ibu, kulo mboten medun



Nadyan ayu, Sisane si yuyu kangkang Perempuan/ Female



Putraku si ande ande ande lumut



Tumuruno ono putri, kang unggah unggahi



Wahai ibu saya belum mau



Her name is Kleting Abang(Red Kleting) O… mother, I don't want to (love).



Wahai ibu saya tidak mau menemuinya



O… mother, I don't want to meet



Walaupun cantik sisanya si Yuyu Kangkang (hidung belang)



Although beautiful, she was Yuyu Kangkang’s mate



Putraku si Ande-Ande Lumut



My son, Ande-Ande Lumut



Turunlah ada seorang putri yang ingin bertemu



Come down there is a daughter who wants to meet



9



Aktivitas Pembelajaran



Putrine ngger, kang ayu rupane



Seorang gadis nak, yang cantik parasnya



A girl, a beautiful one



Kleting ijo iku kang dadi asmane Kleting Hijau itu namanya



Lelaki/Male



Duh ibu, kulo dereng purun



Duh ibu, kulo mboten medun



Nadyan ayu, Sisane si yuyu kangkang



Perempuan/ Female



Putraku si ande ande ande lumut



Tumuruno ono putri, kang unggah unggahi



Her name is Kleting Abang



Wahai ibu saya belum mau



(Green Kleting) O… mother, I don't want to (love).



Wahai ibu saya tidak mau menemuinya



O… mother, I don't want to meet



Walaupun cantik sisanya si Yuyu Kangkang Putraku si Ande-Ande Lumut



Although beautiful, she was Yuyu Kangkang’s mate My son, Ande-Ande Lumut



Turunlah ada seorang putri yang ingin bertemu



Come down there is a daughter who wants to meet



Seorang gadis nak, yang cantik parasnya



A girl, a beautiful one



Putrine ngger, kang ayu rupane



Kleting biru iku kang dadi asmane Kleting Biru itu namanya



Her name is Kleting Abang (Blue Kleting)



[Sung by Waldjinah, translated by Taufik Nugroho]



10



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Lelaki/Male



Duh ibu, kulo dereng purun



Duh ibu, kulo mboten medun



Nadyan ayu, Sisane si yuyu kangkang



Perempuan/ Female



Putraku si ande ande ande lumut



Tumuruno ono putri, kang unggah unggahi



Putrine ngger, kang olo rupane Kleting kuning iku kang dadi asmane



Wahai ibu saya belum mau



O… mother, I don't want to (love).



Wahai ibu saya tidak mau menemuinya



O… mother, I don't want to meet



Walaupun cantik sisanya si Yuyu Kangkang (hidung belang) Putraku si Ande-Ande Lumut



Although beautiful, she was Yuyu Kangkang’s mate



Turunlah ada seorang putri yang ingin bertemu



Come down there is a daughter who wants to meet



Seorang gadis nak, yang jelek parasnya



A girl, an ugly one



My son, Ande-Ande Lumut



Kleting kuning iku kang dadi asmane



Kleting Kuning itu namanya



Lelaki/Male



Duh ibu, kulo inggih purun



Duh ibu, kulo bade medun



Wahai ibu saya benarbenar mau



Wahai ibu saya mau menemuinya



Her name is Kleting Kuning (Yellow Kleting) O… mother, I really want to (love).



O… mother, I really want to meet



Nadyan olo,



11



Aktivitas Pembelajaran 4).



Meniko kang putro suwun



Walaupun jelek dialah pilihan saya Although ugly, she is my soulmate.



Bacalah wacana di bawah ini. Identifikasilah fungsi sosial, sruktur teks, dan fitur kebahasaannya.



Ande-Ande Lumut One afternoon, the empire was hit by the great storm and made the people ran and left the empire. The great storm was carried Dewi Kertaji onto the sky and made her fell down on the muddy jungle. She was wet of mud, most of her body was wound and her clothes was dirty. That incident made her became amnesia. She did not know her name and where she came from.



Gambar 1 Kleting Kuning



She walked to the nearest village, because her perform was not liked a common woman, so the children called her “crazy woman”, they threw her by small stone or branch. She tried to stop them but they did not pay attention. In the evening, she fell so hungry and thirsty, she asked anyone but she was not paid attention. She got in front of Mbok Randa Dadapan, and she fell down. She asked her to give her some food and drink. Mbok Randa Dadapan was mercy, she gave what Dewi’s want. Dewi Sekartaji permitted to stay in Mbok Randa Dadapan’s home because she did not have family again. Mbok Randa Dadapan called and asked her two daughters about it. Her daughter was Klenting Ijo And Klenting Abang. Both of them permitted her by requisite, Dewi Sekartaji had to do the house work.



12



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Dewi Sekartaji was called by Klenting Kuning , she wore better clothes from Klenting Abang. She washed all clothes, made dish and swept the floor. She did it day by day happily. The wound of her body was lost and it made her skin brighter and her face was more beautiful. Klenting Ijo and Klenting Abang were jealous and asked Klenting Kuning did harder house work. In the other hand, Klenting Abang and Ijo were busy to make their face. In a morning, Klenting Kuning went to river for washing clothes. She found a big fish on the stone. She was mercy because fish could not live without water. So she threw it into the river again. Suddenly, the fish thanked her and would help her. Klenting Kuning was shocked. That is reason Klenting Kuning could wash in short time without filling exhausted, the faithful fish used to friend her when she was at the river. in finding his wife, Panji Asmarabangun changed his name by Ande-Ande Lumut. One day, there was an announcement that there was a king, Ande Ande Lumut looked for a wife. This new was to Klenting Ijo and Abang, they permitted to Mbok Randa Dadapan to go to Jenggala empire. They prepared by making up and wearing best clothes which they had. Knowing it, Klenting Kuing wanted to go there too but Klenting Ijo and Abang gave her a requisite. Klenting Kuning had to wear only a cloth without changing and she had to go after cooking rice.



Gambar 2 Kleting Abang, Ungu, dan Biru



Klenting Ijo and Abang had to cross the wide river which there was no bridge or boat, there was only a giant Crab “Yuyu Kangkang”. They would be crossed after kissing that Yuyu Kangkang. They agreed to do that although they was disgusted with Yuyu Kangkang. Klenting Ijo and Abang got Jenggala empire but only Mbok Randa Jenggala was there. She said to Ande –Ande Lumut by singing…. ”My son, Ande- Ande Lumut Get down from your meditation, there are beautiful princesses who will propose you…..” Ande –Ande Lumut answered by singing too… “My mother,,,,I don’t want



13



Aktivitas Pembelajaran My mother ,,, I don’t love Those princesses have been kissed by a giant crab, Yuyu Kangkang” Klenting Ijo and Abang were embarrassed and went back to their home. Beside that, Klenting Kuning had finished cooking rice and permitted to Mbok Randa Dadapan. She went to the river to permit to the fish, but there was no fish answered her voice and suddenly she was shocked by an old man, Ki Bango Samparan. He was a fish reincarnation which used to take care of her. He gave her a magic rib which would help her. She got a wide river and met a giant Crab “Yuyu Kangkang”. The crab would cross Klenting Kuning after he was kissed. But she denied him. She be the magic rib and how magic it was, the river was cracked and made a road. She walked on that road. a giant Crab “Yuyu Kangkang” was shocked too. He hid behind the stone. Because Klenting Kuning had walked for two days, it made her in smell cloth and dirty face. But she continued to go to Jenggala Empire. She met Mbok Randa Jenggala was there. She said to Ande –Ande Lumut by singing…. ”My son, Ande- Ande Lumut Get down from your meditation, there are ungly princess who will propose you…..” Ande –Ande Lumut answered by singing too… “My mother,,,,I t want My mother ,,, I love That princess is my Dewi Sekartaji” Hearing that answer, Mbok Randa Jenggala was shocked. Panji Asmarabangun was Ande –Ande Lumut got down from his meditation and picked her up and hugged her.



Gambar 3 Ande-Ande Lumut and Kleting Kuning



To make Dewi Sekartaji remembered all, Ande –Ande Lumut pushed some tendons. She remembered again and they came back to Kediri empire. Not long, Ki Bango Samparan and his people picked them up.



14



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales [https://bahasainggrismudahsite.wordpress.com/2017/12/08/ande-ande-lumutfull-story-and-full-question/]



Setelah peserta didik mengalami proses pemebelajaran mengamati dan membaca, mereka dibimbing dan diarahkan ke tahapan akvtivitas penting berkaitan dengan aktivitas 2.



15



Aktivitas Pembelajaran Aktivitas 2:



Pernyataan/Identifikasi



masalah



(problem



statement



-



questioning)



1) Peserta didik dibimbing secara kritis untuk menanyakan tema teks Ande-Ande Lumut. 2) Peserta didik dibimbing secara kritis untuk menanyakan struktur teks atau alur (plot) cerita tersebut. 



Pada tahap orientasi (orientation) dapat ditanyakan kapan, di mana, siapa tokoh-tokoh yang terlibat (characters), siapa tokoh utamanya (main character), dan sifat/karakteristik setiap tokoh







Pada tahap konflik (conflication/problem) dapat ditanyakan konflik apa yang terjadi pada cerita tersebut; siapa tokoh-tokoh yang berkonflik, siapa tokoh-tokoh yang terlibat; pada bagian mana klimaks (puncak konflik).







Pada tahap resolusi (resolution) dapat ditanyakan pada bagian mana dalam cerita yang menunjukkan selesaian.



3) Peserta didik diarahkan untuk menanyakan fitur kebahasaan teks Ande-Ande Lumut. 



keterangan waktu apa saja yang sering digunakan pada



jenis teks ini. 



tatabahasa yang sering digunakan







gaya bahasa apa saja yang dipakai







dialek apa saja yang muncul



4) Nilai budaya dan pesan moral budaya (cultural and moral values) apa yang dapat dipetik dari teks Ande-Ande Lumut.



16



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Aktivitas 3: Pengumpulan data (data collecting – exploring) 



Secara berkelompok, carilah teks cerita rakyat Ande-Ande Lumut selain contoh di atas atau versi lain bisa berbentuk video baik klasik (sastra lisan, ketoprak) maupun modern (drama, film, animasi).







Identifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan fitur kebahasaan dari berbagai versi cerita Ande-Ande Lumut yang ditemukan.



Ande-Ande Lumut Pertemuan 2 (2 X 45 minutes)



Aktivitas 4: Pengolahan Data (verification – associating/ mengolah informasi) 1)



Mengubah/mentransformasi lirik lagu Ande-Ande Lumut yang sudah ada pada tahap pembelajaran sebelumnya dari versi bahasa Jawa ke versi bahasa Indonesia dan Inggris secara komunikatif.



2)



Mengubah informasi tentang teks Ande-Ande Lumut yang didapat selama pembelajaran sebelumnya dengan menstranfer ke bentuk naskah skenario drama.



Berikut model naskah skenario drama singkat Ande-Ande Lumut:



Ande-Ande Lumut Narator: Once upon a time, there lived a girl who named Klenting Kuning. She is a very kind, nice, cheerful and friendly girl. She lived just with her father, because her mother has passed away. They lived harmonic and happily. But, that’s changed since her father married again with a widow named Mbok Rondo, that had a daughter named Klenting Abang. Narator : At the beginning, Klenting Kuning felt happy, because had a new family members. But, apparently Mbok Rondo and Klenting Merah just had a desire to have her



17



Aktivitas Pembelajaran father’s wealth. When her father go, her step mother and sister would bully her, and make her as maid. Kleting Abang



: “Kuning! Come here!”



Klenting Kuning



: “What’s going on, Merah?”



Klenting Abang



: “Wash my clothes now!”



Klenting Kuning



: ”But, merah. I can’t do it right now. I’m busy in cleaning our house.”



Stepmother



: “How dare you! I don’t care! Go washing the clothes!”



Klenting Kuning



: “OK. I will do it.” (bowing) That’s the life of Klenting Kuning, when her father wasn’t in the house. They bullied her arbitrarily.



Narator : At the other side, there was a prince that in dilemma because his mother forced him to marry as soon as possible. His name was Ande Ande Lumut. : “My son, it’s better if you get married soon, because the



Queen



law require you to get married before making you as the king.” Ande



: “But, mother?”



Queen



: “Please, don’t refuse. This is for your life, my life and our people life. OK?”



Ande



: “But, Mother. I haven’t found my love yet”



Queen



: “Just be calm. I will find her for you. Next month, I will make a party for all girls in this country to find your love, dear.”



Ande



: “OK, mother. I will do anything for you. The importance is your happiness. Now, I want to go hunting. I just want to say good bye.”



Queen



: “Well. Be careful, dear.”



**** Ande



: “Kasim!”



Kasim



: “Yes, prince?”



Ande



: “My mother said that she will make a party next month. So, please prepare all the equipment.”



Kasim



: “OK, prince.”



Narator : Day by day, all people were gathering in a field, because there was an announcement.



18



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Kasim



: “Attention, please! For all people of Buja Buji Kingdom. The Queen make a party in the palace in the next 2 weeks from now in the evening. So, for the girls should come. Prepare yourself to get the heart of the prince, because who can get the heart of him, she will become his wife, so you can be The Next Queen of Buja Buji Kingdom. Good luck and may the odds be ever in your favor. Thank you.” The waited day was coming. All the girls busy in preparing their selves to attend the party, especially Klenting Merah. She dressed up as beautiful as possible to win the prince’s heart.



Stepmother : “You should always look pretty, honey. I will be glad if you become a princess.” Klenting Abang : (smile) “Mom, In your opinion, what dress that should I wear? This? Or this? Oh… I’m confused.” Stepmother : “I think you should wear this dress. It’s matching with your body.” Klenting Abang: “OK. Mom, please make me up.” Stepmother : “OK. Yeah, finished. Now, you’re look so beautiful. No one more beautiful than you.” [Kuning saw jealously Klenting Merah from the distance. Actually, she really would go too to that party, but her step mother and sister forbid her.] Stepmother



: “Klenting Kuning, do you want to take part in the party, too?”



Klenting Abang : “There’s unlikely. You don’t even have a dress. You certainly can’t go out there in such a terrible look.” Stepmother



: “That’s right. You can’t go. You’d better stay home and finish your job. Go, do the laundry!”



Klenting Kuning : “Oh my God. Why this life so cruel? Why I should meet this dirty clothes while all girls have fun? I want to go there too, like all the other girls who can go to meet the prince.” [When Klenting Merah and her mother go, she got an idea to go to the party. She prepared herself. On the way to the palace, Klenting Merah and Mbok Rondo reached a river. They could not get across the river that deep and wide. And there was not even a single boat seen around there. At the side of river, they were confused how to take across the river. Suddenly, something weird appeared. It was giant crab named Yuyu KangKang.] Yuyu Kang Kang : “Hi, girls! Do you want to take across the river? With my pleasure, I will help you.”



19



Aktivitas Pembelajaran Klenting Kuning



: “Of course, I want! I want!”



Yuyu Kang Kang : “But, in one condition!” Stepmother



: “What is that? I will do it, but you should bring us to the across.”



Yuyu Kang Kang : “Really?” Stepmother dan kelenting merah : “Of course!” Yuyu Kang Kang : “Whuaaahahahhahahah.... The condition is after bring you to the across, your daughter should kiss my cheek. Do you agree?” Klenting Merah : “So, what should I do, mother? Stepmother



: “Alright. Be calm, dear. The importance is you can go to the



party.” Yuyu Kangkang was taking them across the river. After arriving, Yuyu Kang Kang get kissed by Klenting Merah. Without their awareness, Kasim got command from prince to saw every girls who come to the party. He knew that all that girls definitely gave repayment by kissing his cheek. Suddenly, Klenting Kuning came by running. When arriving at the edge of the rver, Klenting Kuning was confused how to take across the river. Then, Yuyu Kang Kang appear with the same idea. Yuyu Kang Kang : “Hi, girls! Do you want to take across the river? With my pleasure, I will help you.” Kuning : “Are you sure will helping me?” Yuyu Kang Kang : “Of course. But in one condition, you have to kiss my cheek” Klenting Kuning : “OK.” After arriving the across river, Yuyu Kang Kang ask Klenting Kuning to do her promise. Yuyu Kang Kang : “OK, finished. Now. where’s my repayment?” Klenting Kuning : “Hmmm. OK, but close your eyes first” (hitting Yuyu Kangkang) Yuyu Kangkang fell down and fainted, so Klenting Kuning went away. Kasim that was staring her when Kuning defeated Yuyu Kang Kang. He feel impressed by that brave girl’s action. And then, Kasim met the prince. Kasim : “Prince, all the girls kiss Yuyu Kang Kang, except one girl. She is a brave girl. She doesn’t want kiss him. She asked him to close his eyes, and then hit Yuyu Kangkang from behind, that makes him fainted.” Ande : “ Really? She didn’t kiss him? Who’s the girl?” Kasim : “She is Klenting Kuning.” Ande : “Thank you, Kasim. I will choose that girl...”



20



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales In the palace, every girls was talking fun and enjoy the serving and the party. Then, The Queen appeared. Queen



: “Thank you for coming. I will announce who will be the wife of the



prince. I choose her by looking the look and the attitude. I choose … you! Klenting Merah as the wife of the prince.” Klenting Merah Queen



: “Really?”



: “Yes, of course. You’re so beautiful. My son like you.”



Stepmother: Oh my daughter! Congratulations! I’m proud of you!” Suddenly, Ande Ande Lumut entered the room with Kasim. Queen : “My dear, I have choose girl that is suit become your wife. She is Klenting Merah. Do you want to marry her?” Ande : “No, mother! I have chosen another girl to become my wife.” Queen : “Who is she?” Ande : “ She is Klenting Kuning.” Stepmother : “I’m sorry, Your Highness! Why do you choose that girl instead my wonderful daughter?” Klenting Kuning Merah



: “Yea, I’m more beautiful than her! You should



choose me, not her!” Stepmother Queen



: “You hurt my daughter’s heart!” : “Shut up! My son, is there a reason why you choose Klenting



Kuning?” Ande



: “Every girls that come here kissed Yuyu KangKang as the



repayment to take across the river. But only one girl that not kiss him. She is Klenting Kuning. I don’t want to marry with girl who kiss other man.” Queen



: “Really? Have you ever kiss Yuyu Kangkang’s cheek, Klenting



Merah?” Klenting Merah Queen



: “Yeah, but I’m forced to.”



: “OK, Kuning. Come here!”



Klenting Kuning: “Yes, Queen?” Ande



: “Will you marry me?”



Klenting Kuning



: “Yes, of course.”



Finally, they get married. Klenting Merah had a broken heart, but she allow the prince to marry with Klenting Kuning. Then, Klenting Merah and her mother became kind to Klenting Kuning, and lived at the palace. At the end, they live happily ever after.



21



Aktivitas Pembelajaran That’s the story titled Ande Ande Lumut from the Kediri, East Java. The story was classified as a myth that contains messages moral values that can serve as a guide in daily life. Among others: 1. Do not allow all ways to achieving what you want. 2. Do not look someone from outside, but look at their heart and soul. Even though from outside it appears ugliness, but look on their inner beauty, integrity of their heart, and good behavior make them more precious in who see it. [http://dwidithaputri.blogspot.com/2015/06/teks-drama-bahasa-inggris-andeande_20.html]



Aktivitas 5: Pembuktian (Verification) 3)



Pada kegiatan ini peserta didik bersiap-siap bermain peran sesuai dengan naskah skenario yang sudah disederhanakan



dengan



langkah-langkah berikut:



a. Seluruh peserta didik diberi pengarahan sebelum bermain peran. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk bermain peran sesuai dengan skenario tokoh dan penokohan (karakteristik) yang dibuatnya. Menentukan siapa menjadi tokoh siapa dan karakteristiknya, misalnya: Siswa 1: Ande-Ande Lumut: tegas, setia, cerdas, tampan Siswa 2: Nyai Intan: keras, oportunis, avonturir Siswa 3: Mbok Rondo: bijak, arif, setia Siswa 4: Kleting Abang: cantik, lincah, menghalalkan segala cara Siswa 5: Kleting Ijo: cantik, komprimistis, pragmatis Siswa 6: Kleting Biru: cantik, judes, avonturir, licik Siswa 7: Kleting Kuning: setia, sederhana, jujur, pemberani, rendah hati Siswa 8: Yuyu Kang Kang: licik, aji mumpung, menghalalkan segala cara, kasar



22



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales b. Guru menjelaskan secara rinci ihwal tema, alur, tokoh, dan penokohan yang arus menjadi acuan bagi setiap kelompok harus memilih masalah yang urgen, sehingga menarik minat anak. Ia mampu menjelaskan dengan menarik sehingga siswa terangsang untuk berusaha memecahkan masalah itu.



c. Agar siswa memahami peristiwanya, maka guru harus bisa meneceritakan sambil untuk mengatur dengan adegan yang pertama (pemodelan).



d. Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan, harap ditanggapi tetapi guru harus mempertimbangkan apakah ia tepat untuk perannya. Bila tidak ditunjuk saja siswa yang memiliki kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman seperti yang diperankan itu.



e. Jelaskan sehingga



pada



pemeran-pemeran



mereka



tahu



tugas



itu



sebaik-baiknya



perannya,



menguasai



masalahnya, pandai bermimik maupun berdialog.



f. Siswa yang tidak turut tampil (kelompok lain) menjadi penonton yang aktif, di samping mendengarkan dan melihat mereka harus bisa memberi saran dan kritik pada apa yang akan dilakukan setelah sosiodrama selesai.



g. Bila siswa belum terbiasa perlu dibantu guru dalam menimbulkan kalimat pertama dalam dialog.



h. Setelah dalam situasi klimaks, maka harus dihentikan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara umum. Sehingga para penonton ada



23



Aktivitas Pembelajaran kesempatan untuk berpendapat, menilai permainan, dan sebagainya. Sosiodrama dapat dihentikan pula bila sedang menemui jalan buntu



i.



Sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi walau mungkin masalahnya belum terpecahkan, maka perlu dibuka tanya jawab, diskusi atau membuat karangan yang berbentuk sandiwara/drama serupa.



4)



Pada kegiatan ini peserta didik bersiap-siap bermain peran sesuai dengan naskah skenario yang sudah disederhanakan



dengan



langkah-langkah berikut: a. Setiap kelompok menampilkan drama Ande-Ande Lumut sesuai dengan skenario dan arahan sutradara kelompok masing-masing. b. Kelompok lain mengamati penampilan kelompok yang lainnya untuk mencatat hal-hal penting dan unik dalam adegan-adegan yang ditampilkan sebagai bahan diskusi.



Aktivitas 6 : Menarik simpulan (generalization) a. Peserta didik bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Pendidik memberi penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta



didik.



24



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales PENGEMBANGAN PENILAIAN A. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Teknik Penilaian a. Sikap Penilaian sikap dalam pembelajaran KD ini meliputi : 1. Penilaian Observasi Guru 2. Penilaian Diri 3. Penilaian antar Teman 4. Penilaian Jurnal b. Keterampilan Penialian keterampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi: 1. Penilaian unjuk kerja 2. Penilaian presentasi c. Pengetahuan Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi: 1. Tes Formatif melalui penilaian hasil lembar kerja di saat pembelajaran dan tes tulis berupa essai 2. Tes Sumatif setelah keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal Pilihan Ganda dan essai 3. Tes Lisan dilakukan saat pembelajaran berlangsung



2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) setelah melakukan Tes Sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan (Remedial Teaching) terhadap IPK yang belum tuntas kemudian diberikan Tes Sumatif lagi dengan ketentuan: - Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumya namun setara - Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir



25



Pengembangan Penilaian - Siswa lain yang sudah tuntas (>KKM) dipersilahkan untuk ikut bagi yang berminat untuk memberikan keadilan. CONTOH PROGRAM REMIDIAL Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Ulangan Harian Ke Tanggal Ulangan Harian Bentuk Ulangan Harian Materi Ulangan Harian (KD / Indikator) KKM



No



Nama Peserta Didik



Nilai Ulangan



: : : : : : : : :



……………………………………………………... ……………………………………………………… ……………………………………………………... …………………………………………………..…. ……………………………………………………... ……………………………………………………... ……………………………………………………... …………………………………………………….. ……………………………………………………...



Indikator yang Belum Dikuasai



Bentuk Tindakan Remedial



Nilai Setelah Remedial



Ket



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst b. Pengayaan



Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan materi



pengayaan



berupa



penugasan



untuk



meningkatkan



keterampilan membaca dan / atau mendongeng cerita naratif lain.



Jakarta, Oktober 2018



26



Mengetahui Kepala SMP .....................,



Guru Mata Pelajaran,



............................................ ............................................



..................................... .....................................



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Catatan Kepala Sekolah: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................



27



Pengembangan Penilaian



Model Worksheet dan Teknik Penilaian A. Worksheet 1 Group Number



: ………………………



Members



: 1.



3.



2.



4.



Grade



: IX …



1. Watch the story that your teacher will play on the screen. 2. While watching, complete the table below using information from the story. 3. compare your answer with other groups.



28



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales Tittle:



Social Function:



Orientation: 1. When was the story take place? ………………………………………………………………………………………………………



…………………………… 2. Who is the main character of the story? ……………………………………………………………………………………………………… ………………………….. 3. Where did the story happen? ……………………………………………………………………………………………………… ………………………….



Event: What happened to the main character according to the story? Complication: …………………………………………………………………………………………………… What problem did the main character face? …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………… Resolution:



B. Teknik Penilaian 1. Penilaian Sikap Observasi Guru No.



Nama



Sikap yang dinilai Percaya Religius Disiplin Kerjasama Diri



29



Pengembangan Penilaian Rubrik Penilaian Sikap Nilai



Deskripsi



SB



Sangat baik dalam bekerjasama dalam kelompok, disiplin dan percaya diri membaca/ mencari informasi dari sumber lain



B



Baik dalam bekerjasama dalam kelompok, disiplin dan percaya diri membaca/ mencari informasi dari sumber lain



C



Cukup baik dalam bekerjasama dalam kelompok, disiplin dan percaya diri membaca/ mencari informasi dari sumber lain



K



Kurang baik dalam bekerjasama dalam kelompok, disiplin dan percaya diri membaca/ mencari informasi dari sumber lain



Penilaian Antar Teman Group: … No



Students’ name/ Score



indikator St. 1



1 2 3



4 5



Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas kelompok. Menunjukan sikap percaya diri saat mengemukakangagasan, bertanya, merespon atau menyajikan hasil diskusi. Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan agama yang dianut. Mampu menyelesaikan permasalahan/ perbedaan pendapat dalam kelompok.



Diisi dengan: SB = Sangat Baik



C = Cukup



B = Baik



K = Kurang



30



St. 2



St. 3



St. 4



St. 5



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales 2. Penilaian Pengetahuan Tes Formatif, berupa Problem Set terintegrasi dalam LKS Tes Sumatif, berupa ulangan harian yang diberikan setelah seluruh IPK terajarkan



KISI-KISI PENILAIAN PENGETAHUAN No IPK 1



2



Indikator Pencapaian Level Kompetensi Kognitif Mengurutkan kalimat acak menjadi teks narrative yang runut sesuai dengan urutan yang logis secara lisan dan tulis.



Membandingkan fungsi sosial beberapa teks narrative; fairy tales lisan dan tulis pendek dan sederhana.



C3/L3



Peserta didik dapat mengurutkan kalimat acak menjadi teks yang runut sesuai dengan struktur teks narrative yang tepat.



Tes Tulis (Essai)



C3/L3



Peserta didik dapat menentukan urutan kalimat acak menjadi teks yang runut sesuai dengan struktur teks narrative yang tepat. Disajikan teks narrative berjudul ....................., peserta didik dapat menentukan pesan moral yang terkandung dalam teks tersebut. Disajikan teks narrative berjudul .................................., peserta didik dapat menentukan pesan moral yang terkandung dalam teks tersebut. Disajikan teks narrative berjudul ....................., peserta didik dapat menentukan informasi tersurat yang terkandung dalam teks tersebut. Disajikan teks narrative berjudul ....................., peserta didik dapat menentukan informasi tersirat yang terkandung dalam teks tersebut.



Tes Tulis (PG)



C4/L3



C4/L3



3



Membandingkan struktur beberapa teks narrative; fairy tales lisan dan tulis pendek dan sederhana.



Jenis Penialian



Indikator Soal



C4/L3



C4/L3



31



Tes Tulis (essai)



Tes Tulis (PG)



Tes Tulis (essai)



Tes Tulis (PG)



Penutup



PENUTUP Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran foklor Ande-ande lumut dapat diimplementasikan sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam kurikulum 2013 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama, kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan berbasis aktivitas atau dengan istilah lain pendekatan santifik (scientific approach), dengan langkah-langkah: mengamati, menanya,



mengumpulkan



informasi,



mengolah



informasi,



dan



mengomunikasikan. Pendekatan tersebut didukung dengan model-model pembelajaran: pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis penemuan, dan pembelajaran inkuiri. Namun demikian, karena dalam dunia pengajaran dan pembelajaran terdapat banyak pendekatan, metode, model dan teknik, kurikulum 2013 membolehkan memanfaatkan pendekatan, metode, dan teknik lain sepanjang berkaitan dengan semangat kurikulum 2013 yang terinspirasi dengan pembelajaran abad ke-21, yakni berpikir kritis dan memecahkan masalah, berpikir kreatif dan inovatif, kolaborasi, dan komunikasi. Senyampang dengan uraian di atas, metode sosiodrama dapat digunakan untuk pencapaian KI dan KD yang ditetapkan dalam kurikulum 2013. Melalui tahapan-tahapan sosiodrama, siswa-siswi dapat dirangsang untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal, dalam konteks ini pembelajaran teks naratif foklor Ande-ande lumut dengan memerankan tokoh-tokoh dan penokohan (penghayatan pada sifat dan nilai budaya) yang ada di foklor tersebut.



32



Pembelajaran Teks Naratif Fairy



Tales DAFTAR PUSTAKA AAK. Suryahadi. 2007. Dasar-dasar Seni Rupa. Yogyakarta : PPPPTK Seni dan Budaya. Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja Bangun, Sem C. 2001. Kritik Seni Rupa. Bandung: Penerbit ITB. Barnes, Rob. 1987. Teaching Art to Young Children. London: Unwin Hyman. Bell Gradler, Margaret E. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Catri Sumaryati, Dra. MM. 2013. Dasar Dasar Desain II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. 2014 De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. 2000. Quantum Learning. Bandung: Penerbit Kaifa. Dryden, Gordon and Jeannette Vos. 1999. The Learning Revolution. New Zealand: The Learning Web. Dick, Walter and Lou Carey, The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois: Scott, Foresman and Company. Ellington Henry and Duncan Harris. 1986. Dictionary of Instructional Technology. London: Kogan Page. Feldman, Edmund Burke. 1967. Art As Image and Idea. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, INC. Gagne, Robert M., and Leslie J. Briggs, and Walter W Wager. 1992. Prenciples of Instructional Design, (4th ed) Fort Worth, Texas: Hobcourt Brace Ivanovich. Goldberg, Merryl . 1997. Arts and Learning. An Integrated Approach to Teaching and Learning in Multicultural Settings. New York: Longman. Gredler, Margaret, E. Bell. 1995. Learning and Instruction. New York: Macmillan Publshing Company. Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russell, Sharon E. Smaldino. 1996. Instructional Media. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. A Simon & Schuster Company. Indrawati Dra. M.TEFL, 2006, Komunikasi Presentasi Efektif dalam Pengajaran, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.



33



Daftar Pustaka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. “Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013”. Mata Pelajaran Seni Budaya. Jakarta. 2014 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.22 Tahun 2006. tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41 Tahun 2007. tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan . Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 103. Tahun 2014. Tentang “Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah”. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 103. Tahun 2014. Tentang “Penilaian Hasil Belajar pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah”. Jakarta. Read, Herbert . 1970. Education through Art. London: Faber & Faber. Soesatyo. 1981. Metodik Khusus Pendidikan Seni Rupa. Yogyakarta: FKSS. Sudarmadji et.al. 1985. Apresiasi Seni. Jakarta: Badan Pelaksana Pembanguan Proyek Ancol, PT. Pembangunan Jaya. Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design Theories and Model. New Jersey: Lawrence Elbaum Assosiates, Publisher. Snelbecker, Glen E. 1974. Learning Theory, Instructional Theory and Psychoeducational Design, New York: McGraw-Hill Book Company. Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern, Jakarta: Erlangga Suparno Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Tri Hartiti Retnowati. 2009. Pengembangan Instrumen Penilaian Seni Lukis Anak di Sekolah Dasar. Disertasi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yudoseputro, Wiyoso.1993. Pengantar Wawasan Seni Budaya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.



34