4 0 1 MB
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yaitu indicator angka harapan hidup, kematian dan status gizi masyarakat. Desentralisasi bidang kesehatan adalah salah satu upaya pemerintah dalam rangka mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Bentuk upaya tersebut, salah satunya adalah dengan mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya program yang efektif, efisien dan tepat sasaran. Puskesmas merupakan upaya pelayanan kesehatan pertama yang memiliki kewajiban untuk memberikan upaya pelayanan kesehatan dasar. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
1
wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, serta upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Sedangkan, upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan upaya pokok pada wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017. 2. Tujuan Khusus a.
Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Promosi Kesehatan pada daerah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017.
b.
Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Kesehatan Lingkungan pada daerah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017.
c.
Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana pada daerah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017.
d.
Memberikan gambaran gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular pada daerah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017.
2
e.
Memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan Upaya Perbaikan Gizi pada daerah Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017.
C. Manfaat Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan kegiatan program dan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
3
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1. DATA UMUM 2.1.1 Batas Wilayah Puskesmas Pemurus Dalam memiliki cakupan wilayah kerjasatu kelurahan, yaitu kelurahan Pemurus Dalam yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan. Kelurahan Pemurus Dalam ini mempunyai luas wilayah seluas 2,95 km2, dengan luas wilayah tersebut didominasi oleh dataran rendah dan rawa dengan topografi relatif datar dan dengan ketinggian 0,16 cm di bawah permukaan laut. Batas Wilayah Kelurahan Pemurus Dalam: -
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Pemurus Baru Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
-
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Simpang Empat Kabupaten Banjar Martapura
-
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Martapura
-
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Pagar Kecamatan
Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin
4
Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Pemurus Dalam Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan
2.1.2 Keadaan Tanah dan Iklim Secara geografis puskesmas Puskesmas Pemurus Dalam terletak pada LS 3o21’14 01” derajat Lintang Selatan dan BT 114o37’36 22” Bujur Timur, didominasi oleh dataran rendah dan rawa dengan topografi relatif datar dan dengan ketinggian 0,16 cm di bawah permukaan laut.
Wilayah kelurahan
Pemurus Dalam seperti juga wilayah lainnya yang berada di kota Banjarmasin memiliki iklim tropis terdiri dari dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai Mei, pada waktu itu angin bertiup dari arah Timur Laut, kecepatan angin perbulannya antara 8-14 knot dan rata-rata tiap bulan antara 5-6 knot. Sedangkan musim kemarau
5
terjadi pada bulan Juni sampai Agustus dan di antara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba.
2.1.3 Jangkauan Transportasi Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 4 maupun roda 2 sepanjang musim. Jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman karena di aspal, namun pengunjung agak sulit untuk menempatkan tranportasi khususnya kendaraan beroda 4 karena lebar jalan yang tidak cukup lebar dan tidak adanya lahan parkir yang cukup untuk menempatkan kendaraan roda 4 karena telah digunakan untuk parkir mobil puskesmas keliling dan kendaraan roda 2 milik petugas kesehatan ataupun pengunjung. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa transportasi menuju Puskesmas Pemurus Dalam cukup mudah dijangkau.
2.1.4 Distribusi Penduduk Wilayah Kelurahan Pemurus Dalam terdiri dari 50 RT (Rukun Tetangga) dan 4 RW (Rukun Warga) dengan jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam sebanyak 21,163 jiwa (data proyeksi) dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 5812 KK.
2.1.4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin terbagi menjadi laki – laki sebanyak 10.522 jiwa dan Perempuan sebanyak 10.641 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
6
Tabel 2.1 Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pemurus dalam Kota Banjarmasin Tahun 2017 Kelurahan Pemurus No Jenis Kelamin Persen Dalam 1. Laki – laki 10.522 jiwa 49,72 2. Perempuan 10.641 jiwa 50,28 Jumlah
21,163 jiwa
100
2.1.4.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Wilayah serta Kepadatan Penduduk Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Serta Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No Luas wilayah Jumlah Kepadatan penduduk Kelurahan 2 . (km ) Penduduk per km2 1.
Pemurus Dalam
2,95
21.163 jiwa
7174
Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas luas wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 km2. Berdasarkan Undang-undang No.56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian, kepadatan penduduk digolongkan sebagai berikut :
Tidak padat
: kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2
Kurang padat
: kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2
Padat
: kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2
Sangat padat
: kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2
7
Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Jumlah No Kelurahan Kepadatan Kategori Penduduk 1
Pemurus Dalam
21.163 jiwa
7174
Sangat padat
Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Pemurus Dalam dengan kepadatan penduduk 7174 jiwa/km2 dapat disimpulkan bahwa kelurahan Pemurus Dalam termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat berdampak kepada tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas Pemurus Dalam.
2.1.4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Tabel 2.4 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 No
Agama
Jumlah
Presentase (%)
1
Islam
18.797
88,82
3
Kristen
1.757
8,30
4
Budha
412
1,95
5
Hindu Jumlah
197 21.163
0,93 100
2.1.4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No Pendidikan Jumlah Persentase (Orang) (%) 1 Tidak Bersekolah 42 0,20 2 SD 5.598 26,45 3 SMP 3.062 14,47 4 SMA 7.477 35,33 5 Akademik dan Perguruan 4.984 23,55
8
Tinggi Jumlah
21.163
100
Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam adalah tamatan SMA atau sederajat, yaitu sebesar 35,33% dari jumlah penduduk dan sebesar 26,45% pernah mengenyam Pendidikan di SD. Adapun jumlah penduduk yang tidak sekolah sekitar 0,20% dan sisanya berpendidikan SMP sebesar 14,47%, sedangkan yang tamat Akademi dan Perguruan Tinggi sebesar 23,55%.
2.1.4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 2.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1. Pegawai Swasta 12.527 59,19 2. PNS 5.348 25,27 3. Buruh 10 0,05 4. Lain-lain 3.278 15,49 Jumlah 21.163 100
Sebagian besar mata pencaharian penduduk wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam adalah sebagai Pegawai swasta yaitu sebesar 59,19%, PNS sebesar 25,27%, Buruh sebesar 0,05% dan yang bekerja pekerjaan lainnya 15,49%.
9
2.1.5
Sarana dan Prasarana
Tabel 2.7 Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Sekolah No Kelurahan SD/ SMP/ SMA/ Univ TK MI MTs MA 1 Pemurus Dalam 18 12 3 2 0
Tabel 2.8 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No. Sarana Kesehatan Jumlah 1 Puskesmas Induk 1 2 Puskesmas Pembantu 2 3 Puskesmas Keliling Roda 4 1 4 Posyandu 9 5 Posbindu 1
Tabel 2.9 Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Kelurahan/ Desa Pemurus Dalam
Jumlah Kader Dilatih 46
Aktif 46
Dukun Bayi
% 100
Dilatih
Aktif
2
1
Tokoh Masyarakat % 50
Dilatih
Aktif
1
1
% 100
Selain itu terdapat Balai Pengobatan Swasta, Praktek Dokter Umum dan Apotik di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam, tetapi tidak terdapat data mengenai jumlahnya.
2.2 GAMBARAN PUSKESMAS PEMURUS DALAM 2.2.1 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Pemurus Dalam VISI : Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Berkualitas Menuju Masyarakat Banjarmasin Sehat, Mandiri dan Berkeadilan.
10
MISI : a.
Mendorong Kemandirian Perilaku Sehat Bagi Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam.
b.
Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Merata, Terjangkau dan Berkeadilan.
c.
Menggerakkan Peran Aktif Masyarakat Dalam Mewujudkan Lingkungan Yang Sehat.
d.
Membangun Profesionalisme Dengan Memberikan Pelayanan Yang Optimal baik Bagi Individu, Keluarga dan Masyarakat.
MOTTO : “Bersama Kita Bisa”
2.2.2
Sarana dan Prasarana
2.2.2.1 Sarana Kesehatan Puskesmas Pemurus Dalam merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut: 1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas -
Ruangan Loket Umum
-
Tata Usaha
-
Ruangan Apotek
-
Ruangan BP Dewasa
-
Ruangan BP Anak
-
Ruang Imunisasi dan MTBS
-
Ruangan KIA
11
-
Ruang Gizi
-
Ruang Konsultasi PKPR
-
Ruangan BP Gigi
-
Ruangan Tunggu Pasien
-
Ruangan Tindakan
-
Ruang Laboratorium
-
WC Umum
-
WC Karyawan
-
Gudang Obat
Poli umum dewasa
Ruang tindakan
Loket
Pintu masuk
Apotek
Poli Gigi
Ruang Konsultasi Ruang PKPR
Ruang tunggu
Ruang Tata Usaha
Poli anak
Ruang imunisasi Ruang MTBS
Poli Gizi
Pintu masuk Ruang Kepala Puskesmas
Poli KIA
Ruang Laboratorium
Toilet umum Gudang Obat
Toilet karyawan
Gambar 2.3.Denah Gedung Induk Puskesmas Pemurus Dalam
Susunan ruangan di Puskesmas Pemurus Dalam sudah cukup baik, dimana loket berada di depan di dekat pintu masuk, ruang poli berada di tengah, dan
12
apotik berada di depan di dekat pintu masuk. Susunan seperti ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien. 1. Puskesmas Pembantu (Pustu) : -
Pustu Banjar Indah
-
Pustu Beruntung
2. Posyandu Balita -
posyandu Bersama
-
posyandu Melati
-
posyandu Rahayu BIP
-
posyandu Sepakat
-
posyandu Harapan Kita
-
posyandu Cendrawasih
-
posyandu Harapan Masa
-
posyandu Rindang Kenari
-
posyandu Permata Regenci
3. Posyandu Lansia -
Posyandu Lansia Lambung Mangkurat
-
Posyandu Lansia Harapan Bahagia
4. Posbindu -
Posbindu Pemurus
5. Poskeskel Dari data di atas jumlah posyandu balita dan lansia disesuaikan dengan jumlah balita dan lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Jumlah posyandu
13
ideal menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 posyandu untuk seratus balita atau lansia, di Kelurahan Pemurus Dalam jumlah balita ada sekitar 462 dan jumlah posyandu balita ada 9 di kelurahan Pemurus Dalam. Melihat data tersebut maka jumlah posyandu ini sudah ideal. Di Kelurahan Pemurus Dalam terdapat 1.830 lansia, sementara jumlah posyandu lansia hanya ada 2 posyandu sehingga masih belum ideal jika disesuaikan dengan literatur dari Depkes tentang posyandu, dimana 1 posyandu untuk seratus lansia. 2.2.2.2 Sarana dan Prasarana Pendukung Prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung mendukung pelayanan kefarmasian, sedangkan sarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara langsung mendukung pelayanan. Adapun prasarana dan sarana di Puskesmas Pemurus Dalam Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 2.11 Tabel 2.11. Sarana dan Prasarana Kegiatan Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Kondisi N Jenis Sarana Jumlah Rusak Rusak Rusak o prasarana Baik Ringan Sedang berat Sarana Kesehatan 1
1
7
Puskesmas Induk Puskesmas Pembantu Rumah Dinas Dokter Rumah Dinas Perawat Rumah Dinas Bidan Puskesmas Keliling Roda 4 Sepeda Motor
8
Ambulance
-
2 3 4 5 6
1
2
1
4
1
1 3
2
2
2
1
1
1
1
4
3 -
14
1
Tabel 2.12.Persediaan Terakhir Alat dan Bahan Sekali Pakai di Puskesmas Pemurus Dalam 2017 No Alat Pemakaian Stok Akhir 1 Alat suntik sekali pakai 1 ml 384 16 Alat suntik sekali pakai 2,5 2 ml 381 219 3 Alat suntik sekali pakai 3 ml 415 305 4 Alat suntik sekali pakai 5 ml 400 200 5 Bistruri/scalpel balde No 10 10 90 6 Blood Lancet 500 200 7 Blood transfusion set 10 Catgut/benang bedah no 8 3/0(plain & chronic) 24 Hypafix uk. Kecil 5cm x 5 9 m 2 4 10 I U D 31 11 Infusiun set anak 4 6 12 Infusiun set dewasa 13 13 IV Catheter no 20 G 4 14 IV Catheter no 24 G 2 3 15 Jarum (Needle) no 23 310 190 Kapas pembalut / absorben 16 250 mg 7 6 17 Kasa kompres 40 / 40 steril 42 8 18 Kasa pembalut 2 m x80 cm 34 6 Kasa pembalut hidrofil 4m x 19 15 cm 158 706 20 Kertas puyer 17.940 4.860 21 Kondom ( Artika ) 582 396 22 Masker 857 293 Plastik Obat kecil (uk. 8 cm 23 x 5 cm) 1.415 58.625 Plastik Obat pembungkus 24 puyer (uk. Besar) 3.265 22.801 25 Plester 3 3 26 safety box* 35 10 Spon gelatin cubicle 1 x 1 x 27 1 cm 21 28 Spuit 0,05 ml 400 100 29 Spuit 0,5 ml 500 200 30 Surflo No 18 7 31 Surflo No 20 8 32 Surflo No 22 11 3 Surgical Gloves non steril 33 uk L 200 100
15
34 35 36 37 38 39
Surgical Gloves non steril uk M Surgical Gloves non steril uk S Surgikal Gloves No 7 Surgikal Gloves No 7.5 Susuk KB II Underpad
400
-
400 153 5 10
200 10 45 5 20
Keadaan Peralatan Di Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Kondisi No Jenis Alat Jumlah Tidak Berfungsi Berfungsi POLI GIGI ALAT NON MEDIS 1. Lemari Alat 1 1 2. Lemari Arsip 1 1 3. Kursi Kerja Hidrolik 2 2 Tanpa Tangan 4. Meja Kerja 1/2 Biro 2 2 5. AC 1/2 PK 1 1 6. Monitor 1 1 7. Stavolt 1 1 8. Kipas Angin Duduk 1 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
ALAT MEDIS Dental Chair Dental Unit Sterilisator Uap Tang Ensisipus Tang Moler Atas Tang Moler Bawah Tang Sulung Bayoned Bein Hamer Sani Nier Beken Lack Curing (lampu Sinar)
1 2
1 1
1 2 6 6 3 4 7 1 1 2 1
1 2 6 6 3 4 7 1 1 2 1
16
Ket
1
14
Pantom Gigi
POLI KIA ALAT NON MEDIS Meja Kerja 1/2 Biro 1. Meja Alat 2. Kursi Kerja Hidrolik 3. Tanpa Tangan Pejabat Eselon IV Kursi Besi Metal 4. Kursi Lipat 5. lemari Arsip Untuk 6. Arsip Dinamis Lemari Alat 7. Ranjang Periksa 8. Matras 9. 10. Bak Sampah 11. Kipas Angin Dinding 12. Bantal ALAT MEDIS Stetoscope 1. Tensi Meter Non 2. Mercuri Tensi Meter ( Air 3. Raksa) Reflek Hamer 4. Tang Spatel 5. Termometer 6. Mono Culair 7. Dofler 8. Pita pengukur Lengan 9. 10. Meteran / Metlin 1,5 M APOTIK ALAT NON MEDIS Meja Kerja 1/2 Biro 1. Perekat Pembungkus 2. Obat Lemari / Rak Obat 3. Rak Obat susun 4.
1
1
2 3 1
2 3 1
1
1
1 1 1
1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
2 1
2 1
1
1
1 1 1 1 3 2 3
1 1 1 1 3 2 3
3 1
3 1
1 2
1 2
17
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Kursi plastic Kursi Besi Metal Sendok Puyer Lemari Penyimpanan Obat Kulkas Rak Obat Blender Obat AC 1/2 PK Laptop Dispenser+galon Printer Monitor Komputer Mortir + Stamper
LABORATORIUM ALAT NON MEDIS Meja Kerja 1/2 Biro 1. Kursi kerja putar 2. Kursi plastic 3. Lemari alat 4. Papan Pengumuman 5. Lemari Es kecil 6. Monitor 7. AC 1/2 Pk 8. UPS 9. 10. Kipas angin duduk ALAT MEDIS Microscop monoculer 1. Sentrifuge 2. Urinalisa 3. Glucometer 4. Clinipet 20 ul 5. Glucometer 6. Accutheck V. 1. 2. 3.
KLINIK GIZI ALAT NON MEDIS Meja Kerja 1/2 Biro Meja Timbangan bayi Meja Ukuran baadan bayi
1 2 10 1
1 2 10 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
2 1 1
2 1 1
18
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kursi Kerja besi lipat Lemari kayu Timbangan Detacto Ukuran Badan bayi Timbangan Bayi Timbangan Dewasa komputer P.C Printer Microtoa
2 2 1 1 1 1 2 2 1
1 1
13.
Food Model
1
1
14.
Kursi Plastik
2
2
1 1
1 1
1
1
4 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1
1 1
1 1
2 1 1
2 1 1
1 1
1 1
2 1 1 1
2
RUANG KAPUS ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1 Biro 2. Kursi Kerja Hidrolik Tangan Pejabat Eselon IV 3. Lemari dan Arsip Pejabat lain-lain 4. Kursi tamu 5. P.C Unit 6. Kipas Angin berdiri 7. Brankas 8. Lemari filling Kabinet 9. Papan Nama (Pengumuman) 10. Sterilisator 11. Printer LOKET ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1/2 Biro 2. Megaphone 3. Kursi Kerja Hidrolik Tanpa Tangan 4. Kursi Besi Metal 5. lemari Kayu / Rak Rekam Medis 6. Rak Besi 7. Komputer P.C 8. Printer 9. Kipas Angin Dinding
1 1 1 1
1 1 2 2 1
1 1 1
19
10. Kursi Plastik RUANG T.U/ADMIN/K.U ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1/2 Biro 2. Kulkas 2 pintu 3. APAR 4. Lemari Arsip untuk Arsip Dinamis 5. Lemari Komputer 6. Filling Cabinet besi 7. Kursi Lipat 8. Kursi Kerja Hidrolik Tanpa Tangan 9. Kipas Angin Berdiri 10. P.C Unit 11. Printer 12. Mesin Tik Manual 13. Monitor 14. Laptop 15. LCD 16. Telefon 17. Wifi 18. Wireless 19. VCD ALAT MEDIS 18. Timbangan Dewasa 19. Microtoa 20. Tensimeter digital POLI UMUM ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1/2 Biro 2. Kursi Kerja Hidrolik Tanpa Tangan Pejabat Eselon IV 3. Kursi Besi Metal lipat 4. Kursi Kerja Hidrolik Tanpa Tangan 4. Kursi plastic 5. Lemari Arsip Untuk Arsip Dinamis 6. AC 1/2 PK
1
1
4 1 1 3
4 1 1 3
1 1 1 5
1 1 1 5
1 4 4 1 2 1 1 1 1 1 1
1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 1 1
3 1
3 1
2 3
2 3
1 1
1 1
1
1
20
1
7. 8. 9. 10.
Komputer PC Kipas Angin Printer Monitor ALAT MEDIS 1. Tensi Meter Air Raksa 2. Stetoscope 3. Senter 4. Tongue Spate 5. Otoscope 6. Timbangan Dewasa POLI ANAK ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1/2 Biro 2. Kursi Kerja Hidrolik Tangan 3. Kursi Besi Metal 4. Kursi Plastik 5. Monitor 6. Lemari Arsip 7. Ranjang bayi 8. Timbangan Dewasa 9. Kipas Angin Dinding ALAT MEDIS 1. Timbangan Dewasa 2. Senter 3. Stetoscope Anak 4. Tounge Spatel 5. Ari Timer 6. Digital Termometer 7. Tensimeter 8. Buku Ishihara Test POLI KIA ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1/2 Biro 2. Lemari Arsip 3. Kursi Kerja Hidrolik 4. Komputer PC 5. Monitor 6. Printer
1 1 1 1
1 1 1 1
1
1
2 2 1 1 1
2 2 1 1 1
2 1
2 1
1 3 1 1 1 1 1
1 3 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 1 1 1
2 1 2 1 1 1
21
7. 8.
Kursi Plastik Kipas Angin Duduk ALAT MEDIS 1. Meja Ginekologi 2. Partus Set 3. Lampu Sorot 4. Bed Partus 5. Meja Alat 6. Lemari Alat 7. Meja Resusitasi 8. Timbangan Bayi RUANG TUNGGU PASIEN ALAT NON MEDIS 1. Meja Kerja 1 Biro 2. Meja Kerja 1/2 Biro 3. Kursi Pasien 4 Baris 4. Kipas Angin Balingbaling atas 5. Mesin Tik 6. Kursi Pasien Kayu 7. Televisi 8. Meja TV 9. Tempat Sampah 10. Pojok Laktasi 11. Lemari Arsip 12. Mesin Sidik Jari 13. Papan Pengumuman RUANG TINDAKAN ALAT NON MEDIS 1. Lemari Arsip 2. Kipas Angin Berdiri 3. Bantal ALAT MEDIS 1. Bed Periksa 2. Lemari Alat 3. Alat Bedah Minor 4. Nebulizer 5. Emegency kit 9. Tabung Oxygen 10. Sterilisator Alat
3 1
3 1
1 3 1 1 1 1 1 1
1 3 1 1 1 1 1 1
1 2 6
1 2 6
2
2
1 1 1 1 4 1 3 1 2
1 1
1 1 1
1 1 1
1 2 2 1 1 1 1
1 2 2 1 1 1 1
1 1 4 1 2 1 2
22
1
Dari data di atas, maka sarana dan prasarana di Puskesmas Pemurus Dalam termasuk lengkap tetapi dalam kondisi tidak cukup baik. Kondisi bangunan puskesmas induk maupun pembantu mengalami rusak ringan dan rumah dinas dokter, perawat, dan bidan dalam kondisi rusak berat sehingga tidak dapat digunakan dengan maksimal. Adanya transportasi roda 2 dan mobil puskesmas keliling dapat digunakan secara optimal sesuai untuk keperluan puskesmas.3 Dari data di atas, terdapat beberapa peralatan yang masih kurang dalam menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Pemurus Dalam seperti mikroskop monokuler yang hanya tersedia satu dan tidak berfungsi baik. Selain itu kurangnya fasilitas seperti kipas angin atau pendingin ruangan yang terbatas di tiap ruangan, sehingga mengurangi kenyamanan pasien dan tenaga pelayanan kesehatan.
2.2.2.3 Tenaga Kesehatan Keadaan tenaga yang ada di Puskesmas Pemurus Dalam sebanyak 30 orang yang meliputi 24 orang Perempuan dan 6 orang Laki – laki. Adapun Kualifikasi tenaga yang ada terdiri dari lulusan dengan tingkat ijasah S.1, D.IV, D.III, dan SLTA untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
23
Tabel 2.13 Distribusi Jumlah Tenaga di Puskesmas Pemurus Dalam Kota Banjarmasin Tahun 2017. No Jenis Ketenagaan Jumlah 1 Kepala Puskesmas 1 orang 2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 orang 3 Dokter Umum 3 orang 4 Dokter Gigi - orang 5 SKM 1 orang 6 Perawat 5 orang 7 Perawat Gigi 2 orang 8 Bidan 6 orang 9 Apoteker 1 orang 10 Asisten apoteker 2 orang 11 Pranata Laboratorium 1 orang 12 Sanitasi 1 orang 13 Gizi 1 orang 14 Perkaya Kesehatan 1 orang 1 orang(verifikator) 15 Staf Tata Usaha 1 orang petugas loket 16 Satpam 1 orang 17 CS 1 orang Jumlah 30 Orang
Dari tabel di atas jumlah tenaga kerja di Puskesmas Pemurus Dalam sendiri dari komposisi tenaga kerjanya belum lengkap karena belum adanya dokter gigi dan tenaga kesehatan masyarakat untuk mencukupi pelayanan dasar di Puskesmas. NO
NAMA
Jabatan
1 dr.Hj.Novita
Kepala Puskesmas
2 A.Rahmat
Ka.Sub Bag.Tata Usaha
3 dr.Elly Pujiarti
Dokter Umum
4 dr.Dewi Dhora Amalia
Dokter Umum
5 Hj.Lamsiah
Perawat Penyelia
6 Warti
Perawat Penyelia
7 Hj.Jaimah,AMKeb.
Bidan
8 Suluhudin Noor
Pelaksana Pekarya
24
Kesehatan Tri Wijiarti Noor Handayani,AMG 10 Eti Nuryati,SKM 9
Nutrisionis Penyelia Pengelola Program
11 Komariah Nor
Asisten Apoteker Penyelia
12 Rasidah
Perawat Gigi Penyelia
13 Hj.Halisah
Perawat Gigi Penyelia
14 Annisa
Bidan Penyelia
15 Noor Lismariyanti
Asisten Apoteker Penyelia
16 Sarwo Edy,AMKL
Sanitarian Pelaksana
17 Wafa,AMKeb. Yuhanita Eka 18 Rahmawati,SKM 19 Rahmawati,AMK
Bidan Pelaksana Lanjutan Pranata Labkes.Pelaks.Lanjutan Perawat Mahir
20 Chandra Iriadi,AMK
Perawat Pelaksana
21 Bendrian Sari,AMd.
Verifikator Keuangan
22 Karyati,AMK
Perawat Pelaksana
23 Raries Wijayanti,AMKeb.
Bidan Pelaksana
24 Masriah
Pengadministrasi Loket
25 dr.Hasrullah Anam Dian Kusuma 26 Putra,S.Farm,Apt. 27 Risa Ika Marianci,AMKeb. Agust Sukma Puspita 28 Dewi,AMKeb. 29 Darkasi
Dokter Umum
30 Rahmawati
CS
Apoteker Pertama Bidan Pelaksana Lanjutan Bidan Satpam
Dari data jabatan pegawai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan jabatan-jabatan yang ada di Puskesmas sudah dijabat oleh orangorang yang tepat dan sesuai dengan kompatibilitas dan kompetensi per individu direlasikan dengan pendidikannya.
25
Berikut ini adalah struktur organisasi di Puskesmas Pemurus Dalam Kepala Puskesmas dr. Hj. Novita
Kepala Sub Bag. Tata Usaha A. Rahmat Sis. Info Puskesmas Ety Nuryati, SKM
Perencanaan dan Penilaian Ety Nuryati, SKM
Keuangan Bendrian Sari
Kepegawaian & Umum Suluhudin Noor
UKP dr.Elly Pujiarti
UKM dr. Dewi Dhora A.
Pelayanan Umum dr. Hasrullah Anam
UKM Esensial & Perkesmas
UKM Pengembangan
Pelayanan KIA-KB Hj. Jaimah,SST
Kesehatan Jiwa Chandra Iriadi
P2P Hj. Lamsiah
UKGS/UKGM Hj. Halisah, Amd. Kg
Kesling Sarwo Edy
Kesehatan Olahraga Warti
Promkes Rahmawati, AMK
Kesehatan Indra Karyati
Pelayanan Gizi Tri Wijiarti Nh, AMG
Kesehatan Usila Hj. Aminur Rahmi
Permekes Karyati
Kesehatan Kerja Sarwo Edy
UKS Rasidah
Tradisn. Komplementer Annisa, AMKeb
Pelayanan Gigi & Mulut Hj. Aminur Rahmi Pelayanan KIA-KB Hj. Jaimah,SST Pelayanan Persalinan Raries Wijayanti, AMKeb Pelayanan Gizi Tri Wijiarti Nh, AMG Laboratorium Kesehatan Yuhanita Eka R Apotek Dian Kusuma P
Jaringan Pelayanan & Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Pembantu dr. Hasrullah Anam
Puskesmas Keliling Noor Lismariyanti
Bidan Kelurahan Raries Wijayanti
Poskesdes Raries Wijayanti
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Pemurus Dalam3
2.2.3 Sumber Dana Pembangunan kesehatan di Puskesmas Pemurus Dalam pada Tahun 2017 dibiayai dari APBD Kota, APBD Provinsi, APBN. Untuk anggaran kesehatan
26
bersumber APBD Kota pada Tahun 2017 dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp. 119.460.000,-. Untuk anggaran bersumber APBN melalui dana BOK sebesar 75.000.000,- dan JKN sebesar 488.619.000,-
2.2.4 Program Kerja Puskesmas Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas Pemurus Dalam melaksanakan program kerja Puskesmas secara terpadu, artinya dalam melaksanakan kegiatan yang ada di Puskesmas dilaksanakan secara bersama-sama dengan program lain yang terkait yang ada di Puskesmas. Program kerja Puskesmas tersebut meliputi:
A. Program Upaya Kesehatan Wajib: 1. Promosi Kesehatan Masyarakat (Promkes) 2. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling) 3. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) 4. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 5. Program Pelayanan Gizi yang bersifat UKM 6. Program Pengobatan B. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Pengembangan 1.
Pelayanan Kesehatan Jiwa
2.
Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
3.
Pelayanan Kesehatan Indera
4.
Pelayanan Kesehatan Lansia
5.
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
6.
Pengobatan Tradisional, Komplementer, Alternatif
27
C. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) 1. Rawat jalan 2. Pelayanan gawat darurat 3. Pelayanan Satu Hari (one day care) 4. Home care
D. Jaringan dan Jejaring Puskesmas 1. Pelayanan Puskesmas Pembantu 2. Pelayanan Puskesmas Keliling 3. Posyandu balita, Posyandu lansia, Posbindu 4. Pelayanan Poskeskel
E.
Pelayanan Administrasi dan Tata Usaha Program-program tersebut dilaksanakan di dalam gedung dan di luar
gedung puskesmas, yaitu dengan melaksanakan pelayanan dan pencatatan kegiatan serta pelaporan hasil kegiatan. Kegiatan ketatausahaan meliputi kegiatan surat menyurat, kegiatan pengarsipan, pelayanan surat keterangan sehat, surat keterangan sakit, surat keterangan tidak buta warna, pembuatan laporan terpadu puskesmas, kegiatan kepegawaian, inventarisasi barang, dan kegiatan Keuangan.
2.2.5 Pencapaian Program Kegiatan Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 a. Promosi Kesehatan
28
Terdiri dari beberapa kegiatan Promosi Kesehatan dengan dalam bentuk
pencapaian
prosentase adalah sebagai berikut :
120 100 80 60 40 20 0 PHBS
Penyuluhan
Kelurahan Siaga Aktif
Kemandirian Posyandu
Pembinaan UKS
2016
86.14
100
100
100
94.61
2017
68.06
94.44
100
100
85.71
b. Kesehatan Lingkungan Terdiri dari beberapa kegiatan Kesehatan lingkungan dengan pencapaian sebagai berikut : 120 100 80 60 40 20 0
higiene Penyehata dan n Penyehata Pengawas Penyehata Sanitasi Lingkunga n TPS dan an Sanitasi n Air Makanan n TPA TTU dan Pemukima Minuman n dan Jaga
Pengaman an Tempat Pengelola an Pestisida
Klinik Sanitasi
2016
48.58
100
50
100
100
27.5
27.5
2017
96.47
100
100
95.29
100
83.33
83.33
29
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Terdiri dari beberapa kegiatan program kesehatan ibu dan anak (KIA) dan keluarga berencana (KB) dengan pencapaian sebagai berikut : 105 100 95 90 85 80 75 Upaya Kes Bayi Kesehatan Ibu Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah
Upaya Kes Anak Usia Sekolah & Remaja
Pelayanan KB
2016
100
83.35
100
100
100
2017
97.25
97.06
88.95
94.35
100
d. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Terdiri dari beberapa kegiatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dengan pencapaian sebagai berikut :
30
120 100
80 60 40 20 0
TB Paru
Diare
ISPA
DBD
Imunisasi
2016
81.37
88.9
79.72
93.78
89.25
2017
71.63
100
75.24
88.89
89.24
e. Program Pelayanan Gizi yang bersifat UKM Terdiri dari beberapa kegiatan program gizi dengan pencapaian sebagai berikut : 120 100 80 60 40 20 0
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak, dan Remaja
2016
97.62
60.38
95.45
2017
99.37
73.13
100
f. Program Pengobatan
31
Terdiri dari beberapa kegiatan program pengobatan dengan pencapaian sebagai berikut : 120 100 80 60 40 20 0
Pengobatan
Pemeriksaan Laboratorium
2016
73.71
88.07
2017
100
94.8
2.2.6 Data Khusus Tabel 2.13 Sepuluh penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017
No
Nama Penyakit
Jumlah
1
Hipertensi
2251
2
ISPA
1997
3
Diabetes Mellitus
806
4
Gastritis
817
5
Gigi
738
6
Artritis
520
7
Kulit
492
8
Kolesterol
391
9
Penyakit Jantung
347
10
Cephalgia
309
32
Tabel 2.14 Sepuluh Obat dengan penggunaan terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 No. Obat Pemakaian 1
75.000
2
Parasetamol tablet 500 mg Vitamin B komplek tablet
3
Gliseril guayakolat tablet 100 mg
40.000
4
Klorfeniramin maleat ( CTM ) tablet 4 mg
40.000
5
Asam Askorbat(vit C) tablet 50 mg
38.000
6
Kalsium laktat ( Kalk ) tablet 500 mg
30.000
7
Antasida doen tablet kombinasi
23.000
8
Amoksisilin 500 mg kaplet
21.000
9
Vitamin B1
9000
10
Kaptopril 12,5 mg tablet
6000
48.000
Kunjungan rawat jalan tahun 2017 sebanyak 33.788 kunjungan di wilayah Puskesmas Pemurus Dalam. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas Pemurus Dalam sebanyak 116 kunjungan.
33
BAB III UPAYA POKOK PUSKESMAS
A.
Promosi Kesehatan Kegiatannya meliputi:
1.
Penyuluhan PHBS pada a.
Institusi pendidikan
b.
Institusi sarana kesehatan
c.
Institusi rumah tangga
d.
Institusi tempat-tempat umum
e.
Institusi tempat-tempat kerja
f.
Panti asuhan
Tabel 3.1 Hasil kegiatan program penyuluhan PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Variabel Kegiatan Institusi Pendidikan Institusi Sarana Kesehatan Institusi Rumah Tangga Institusi Tempattempat Umum Institusi Tempattempat Kerja Panti Asuhan
Target Sasaran
Persen
24
80
22
91,67
11,67
4
6
80
3
50
-30
2
1783
65
2199
123,33
58,33
5
14
65
28
200
135
6
12
65
2
16,7
-48,3
1
8
65
4
50
-15
3
34
Pencapaian Persen
Selisih Ranking
2.
Penyuluhan a.
Penyuluhan keliling
b.
Penyuluhan kelompok
Tabel 3.2 Hasil kegiatan program penyuluhan di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Variabel Kegiatan 1. Keliling 2. Kelompok
No
3.
Target Sasaran 12 24
Persen
Pencapaian Persen
100 100
10 52
83,33 216,6
Selisih Ranking -16,67 116,6
1 2
Tingkat Kemandirian Posyandu a. posyandu Purnama dan Mandiri b. Keaktifan kader posyandu
Tabel 3.3 Hasil tingkat kemandirian posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Variabel Kegiatan Posyandu 1. purnama dan mandiri Keaktifan 2. kader posyandu
No
4.
Target Sasaran
Persen
2
100
2
100
0
1
540
100
540
100
0
2
Pencapaian Persen
Pembinaan UKS a. Jumlah sekolah yang melakukan UKS b. Jumlah dokter kecil c. Jumlah dokter remaja d. Jumlah guru Pembina UKS
35
Selisih Ranking
e. Kunjungan tenaga kesehatan ke sekolah Tabel 3.4 Hasil kegiatan pembinaan UKS di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No 1. 2. 3. 4. 5.
Variabel Target Kegiatan Sasaran Jumlah sekolah yang melakukan 17 UKS Jumlah dokter 234 kecil Jumlah dokter 224 remaja Jumlah guru 17 Pembina UKS Kunjungan tenaga kesehatan ke 119 sekolah
Persen
Pencapaian Persen
Selisih Ranking
100
17
100
0
1
120
304
129,91
9,91
3
50
160
71,73
21,73
4
100
17
100
0
2
100
542
455,46
355,46
5
B. Kesehatan Lingkungan Kegiatannya meliputi: 1.
Penyehatan air: a. Inspeksi sanitasi sarana air bersih b. Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air c. Pengawasan kualitas air bersih (PDAM)
Tabel 3.5 Hasil kegiatan program Penyehatan Air di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017
No
1 2
Variabel Kegiatan Inspeksi sanitasi air bersih Pembinaan kelompok
Target Sasaran
Persen
2125
80
2050
-
-
2
36
Pencapaian Persen
Selisih
ranking
96,47
16,47
2
100
100
3
3
2.
masyarakat/kel ompok pemakai air Pengawasan kualitas air bersih (PDAM)
1990
96
1990
100
4
1
Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman a.
Pembinaan tempat pengelolaan makanan
b.
Pengawasan kualitas air minum
c.
Pengambilan sampel makanan
Tabel 3.6 Hasil kegiatan program Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No
1
2
3
3.
Variabel Kegiatan
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
26
100
26
100
0
1
18
100
18
100
0
2
-
-
17
100
100
3
Pembinaan tempat pengelolaan makanan Pengawasan kualitas air minum Pengambilan sampel makanan
Penyehatan tenpat pembuangan sampah dan limbah a.
Inpeksi TPA
b.
Inspeksi TPS
37
Selisih Ranking
Tabel 3.7 Hasil kegiatan program Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Variabel Kegiatan
No
Inspeksi TPA Inspeksi TPS
1 2
4.
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
2
100
2
100
0
1
-
100
-
-
-
-
Selisih Ranking
Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga a.
Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
Tabel 3.8 Hasil kegiatan program Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017
No
Variabel Kegiatan
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
1
Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
2125
95
2050
95,29
5.
Selisih Ranking
0,29
1
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum a.
Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
b.
Sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
Tabel 3.9 Hasil kegiatan program Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
Selisih Ranking
1
Inspesi sanitasi TTU
41
85
47
114,63
29,33
1
2
Sanitasi TTU
32
56
45
140
84
2
No
Variabel Kegiatan
38
mmenuhi syarat
6.
Pengamanan tempat pengelolaan pestisida a.
Inspeksi sanitasi sarana pengelola pestisida
b.
Pembinaan tempat pengelolaan pestisida
Tabel 3.10 Hasil kegiatan program Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No
1
2
7.
Variabel Kegiatan Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida Pembinaan tempat pengelolaan pestisida
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
NT
-
NT
0
-
-
NT
-
NT
0
-
-
Selisih Ranking
Klinik sanitasi a. Kunjungan ke klinik sanitasi
Tabel 3.11 Hasil kegiatan program Klinik Sanitasi di Wilayah Kerja Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017 No
Variabel Kegiatan
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
Selisih Ranking
1
Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
30
20
25
83.33
63,33
39
1
C. 1
Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana Kesehatan Ibu a. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar untuk kunjungan lengkap b. Drop out K4-K1 c. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan d. Pelayanan nifas lengkap (ibu dan neonates) sesuai standar e. Pelayanan dan atau rujukan bumil risiko tinggi/komplikasi Tabel 3.12 Cakupan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017
Variabel Target Kegiatan Sasaran Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai 501 1. standart untuk kunjungan lengkap < 51 2. Drop out K4-K1
No
Pelayanan persalinan oleh nakes termasuk 3. pendampingan persalinan dukun oleh nakes Pelayanan nifas lengkap (ibu & 4. neonatus sesuai standart (KN3)) Pelayanan 5. rujukan bumil risti
Persen Pencapaian Persen
Selisih Ranking
95
501
100
5
2
10
22
43.13
33,13
5
478
90
475
99.37
9,37
4
478
90
472
98.74
8,74
3
101
100
89
88.12
-12,82
1
40
2.
Kesehatan Bayi a. Penanganan dan atau rujukan neonates risiko tinggi b. Cakupan BBLR ditangani c. Cakupan Kunjungan Neonatus d. Cakupan Kunjungan Bayi Tabel 3.13 Cakupan pelayanan kesehatan bayi di Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017
No 1. 2. 3. 4.
3.
Variabel Target Kegiatan Sasaran Pelayanan dan 68 atau rujukan neonatorum Cakupan BBLR 13 ditangani Cakupan 456 kunjungan neonatus (KN) Cakupan 393 kunjungan bayi
Persen Pencapaian Persen Selisih Ranking 80
60
88.24
8,24
2
100
13
100
0
1
90
478
104,82
14,82
3
100
472
120
20
4
Upaya Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah a. Pelayanan deteksi dan simulasi dini tumbuh kembang balita (kontak pertama) b. Pelayanan deteksi dan simulasi dini tumbuh kembang anak pra sekolah Tabel 3.14 Cakupan pelayanan kesehatan balita dan anak pra sekolah di Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017
Variabel Target Kegiatan Sasaran Pelayanan deteksi 1. dan stimulasi dini 1832 tumbuh kembang
No
Persen 90
41
Pencapaian Persen 1646
89.85
Selisih Ranking -0,15
2
balita (kontak pertama) Pelayanan deteksi dan stimulasi dini 2. tumbuh kembang anak pra sekolah
4.
912
90
803
88.05
-1,95
1
Upaya Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja a. Pelayanan kesehatan anak SD oleh nakes atau tenaga terlatih b. Cakupan pelayanan kesehatan remaja c. Penjaringan anak sekolah - Jumlah Murid Kelas I SD UKS yang diperiksa - Jumlah Murid Kelas I SMP/SMA UKS diperiksa
Tabel 3.15 Cakupan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja di Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Kegiatan Pelayanan kesehatan anak 1. SD oleh nakes atau tenaga terlatih
No
Cakupan 2. pelayanan kesehatan remaja Penjaringan anak sekolah -Jumlah Murid 3. Kelas I SD UKS yang diperiksa -Jumlah Murid Kelas I
Target Sasaran
Persen Pencapaian Persen Selisih Ranking
4589
100
6108
133
33
5
3717
80
2865
77,08
-2,92
2
411
100
384
93,43
-6,57
1
587
100
570
97,11
-2,89
3
266
100
262
98,49
-1,51
4
42
SMP/SMA UKS diperiksa
5.
Pelayanan Keluarga Berencana a. Akseptor KB Aktif di Puskesmas (CU) b. Akseptor aktif MKET di Puskesmas c. Akseptor MKET dg Komplikasi d. Akseptor MKET Mengalami Kegagalan
Tabel 3.18 Cakupan deteksi upaya pelayanan keluarga berencana di Puskesmas Pemurus Dalam pada Tahun 2017. Variabel Kegiatan Akseptor KB Aktif 1. di Puskesmas (CU)
Target Sasaran
Persen
3670
70
5268
Akseptor aktif 2. MKET di Puskesmas
-
-
Akseptor MKET dg 3. Komplikasi
-
Akseptor MKET 4. Mengalami Kegagalan
-
No
D.
Pencapaian Persen
Selisih
Ranking
100
30
4
24
100
100
1
-
1
100
100
2
-
0
100
100
3
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas tahun 2017, terdiri dari:
1.
Program P2 ISPA
43
a.
Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas dan kader
b.
Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia yang ditangani sesuai standar
Tabel 3.19 Hasil Kegiatan Program P2 ISPA di wilayah kerja Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Target Kegiatan Sasaran Penemuan kasus 212 1. Pnemonia Kasus Pnemonia 107 2. yg ditangani
No
2.
Persen 100 100
Puskesmas
Pencapaia Persen Selisih Ranking n 107 50.47 -49,53 1 107
100
0
2
Program P2 TB paru a.
Penemuan penderita dengan BTA positif (+)
b.
Penemuan penderita TB yang sembuh
Tabel 3.20 Hasil Kegiatan Program Program P2 TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Kegiatan
No 1. CDR
3.
Target Persen Pencapaian Persen Selisih Ranking Sasaran 40 70 25 62.5 -7,5 2
2. Kesembuhan
25
85
12
48
-37
1
3. Konversi
11
80
11
100
20
3
Program Diare a.
Penemuan kasus diare di Puskesmas dan kader
b.
Kasus diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi
44
Tabel 3.21 Hasil Kegiatan Program P2 Diare di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Target Persen Pencapaian Persen Selisih Ranking Kegiatan Sasaran Penemuan kasus 545 3 596 109,35 9,35 2 1. diare Kasus diare yang 596 100 596 100 0 1 2. diberi Oralit
No
4.
Program Malaria a.
Pemeriksaan sediaan darah pada malaria klinis
b.
Pengobatan sesuai standar pada penderita positif malaria
Tabel 3.22 Hasil Kegiatan Program Malaria di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 VARIABEL TARGET KEGIATAN SASARAN Pemeriksaan Sediaan darah 0 1. (SD) pada penderita malaria klinis Penderita positif malaria 0 2. diobati sesuai standar
NO
5.
Persen 100
0
0
100
0
0
Program P2 Kusta a.
Penemuan tersangka penderita kusta
b.
Pengobatan penderita kusta
c.
Pemeriksaan kontak penderita
d.
Pencegahan dan pemberantasan kusta
45
PENCAPAIAN PERSEN
Tabel 3.23 Hasil Kegiatan Program P2 Kusta di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 VARIABEL KEGIATAN Penemuan tersangka kusta Pengobatan penderita kusta Pemeriksaan kontak penderita Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta
NO 1. 2. 3.
4.
6.
TARGET SASARAN
Persen
0
100
0
0
0
100
0
0
0
100
0
0
0
100
0
0
PENCAPAIAN PERSEN
Program P2 DBD a.
Angka bebas jentik (ABJ) puskesmas
b.
Cakupan penyelidikan epidemiologi
c.
Kasus DBD yang ditangani (suspect)
Tabel 3.24 Hasil Kegiatan Program P2 DBD di wilayah kerja Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Target Kegiatan Sasaran Angka bebas 6 (ABJ) 1. jentik puskesmas Cakupan 6 2. penyelidikan epidemiologi Kasus DBD yang 6 3. ditangani (suspect)
No
Persen
Puskesmas
Pencapaia Persen Selisih Ranking n
95
5
83.33
-11,67
2
100
5
83.33
-16,67
1
100
9
100
0
3
46
7.
Program P2 IMS dan HIV AIDS a.
IMS yang diobati
b.
Klien yang dapat penanganan HIV AIDS
c.
Penemuan penderita HIV AIDS
Tabel 3.25 Hasil Kegiatan Program P2 IMS dan HIV AIDS di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Kegiatan
No
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
1. IMS yang diobati
-
100
-
-
Klien yang dapat penanganan HIV AIDS Penemuan penderita 3. HIV AIDS
-
100
-
-
-
100
-
-
2.
8.
Program P2 Rabies a.
Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
Tabel 3.26 Hasil Kegiatan Program P2 rabies di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Kegiatan Cuci luka terhadap 1. kasus gigitan HPR
No
9.
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
-
100
-
-
Program P2 Filariasis a.
Kasus filariasis yang ditangani
47
Tabel 3.27 Hasil Kegiatan Program P2 filariasis di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Kegiatan Kasus filariasis 1. ditangani
No
10.
Target Sasaran
Persen
Pencapaian
Persen
-
100
-
-
yang
Program Imunisasi a.
Immunisasi DPT 1 pada bayi (DPT1 - HB Combo)
b.
DO = Campak – DPT Combo 1
c.
Immunisasi HB - 0-7 hari
d.
Imunisasi Campak Pada Bayi
e.
LIL (Lima Imunisasi Dasar Lengkap)
f.
Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
g.
Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
Tabel 3.28 Hasil Kegiatan Program imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Target Persen Pencapaian Persen Selisih Kegiatan Sasaran Immunisasi DPT 1 pada bayi 464 95 372 80.17 -14,83 1. (DPT1 - HB Combo)
No
Ranking
1
DO = Campak – 2. DPT Combo 1
-
95
399
88.86
-6,14
4
Imunisasi TT 7. pada anak SD kelas 2 dan 3
413
>95
352
85.23
-9,77
2
E.
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Upaya perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
serta konsumsi pangan, sehingga berdampak pada perbaikan keadaan atau status gizi, terutama status gizi kurang dan status gizi buruk, serta mempertahankan keadaan status gizi baik. Hasil dari beberapa program yang telah dilakukan terbagi atas : a. Pemantauan Gizi Balita melalui Posyandu (0-5 bulan) 1) Indikator K/S dalam penimbangan bayi 100% (Target 100%) 2) Indikator D/S dalam penimbangan bayi 64,42% (Target 80%) 3) Indikator N/D dalam penimbangan bayi 94,31% (Target 80%) 4) Indikator N/S dalam penimbangan bayi 48,3% (Target 70%) 5) Indikator D/K dalam penimbangan bayi 64,62% (Target 80%) b.
Pemantauan Gizi Balita melalui Posyandu (6-11 bulan)
1) Indikator K/S dalam penimbangan bayi 100% (Target 100%) 2) Indikator D/S dalam penimbangan bayi 70,34% (Target 80%) 3) Indikator N/D dalam penimbangan bayi 80,61% (Target 80%)
49
4) Indikator N/S dalam penimbangan bayi 50,7% (Target 70%) 5) Indikator D/K dalam penimbangan bayi 70,34% (Target 80%) c..
Pemantauan Gizi Balita melalui Posyandu (12-23 bulan)
1) Indikator K/S dalam penimbangan bayi 100% (Target 100%) 2) Indikator D/S dalam penimbangan bayi 56,05% (Target 80%) 3) Indikator N/D dalam penimbangan bayi 69,35% (Target 80%) 4) Indikator N/S dalam penimbangan bayi 32,46% (Target 70%) 5) Indikator D/K dalam penimbangan bayi 56,05% (Target 80%) d..
Pemantauan Gizi Balita melalui Posyandu (24-59 bulan)
1) Indikator K/S dalam penimbangan bayi 100% (Target 100%) 2) Indikator D/S dalam penimbangan bayi 67,63% (Target 80%) 3) Indikator N/D dalam penimbangan bayi 77,71% (Target 80%) 4) Indikator N/S dalam penimbangan bayi 43,71% (Target 70%) 5) Indikator D/K dalam penimbangan bayi 67,63% (Target 80%)
1.
Upaya perbaikan gizi masyarakat a.
Bumil KEK yang mendapat tambahan
b.
Bumil mendapat tablet tambah darah (TTD)
c.
Bayi usia kurang dari 6 bln yg mendapat ASI eksklusif
d.
Bayi br lahir mendapat inisiasi menyusui dini (IMD) minimal 44%
e.
Remaja putri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 13 bj/bln sebesar 20%
50
Tabel 3.29 Hasil kegiatan dan indikator upaya perbaikan gizi masyarakat Pemurus Dalam tahun 2017 Variabel Kegiatan Bumil KEK yang 1. mendapat tambahan
Target Sasaran
Persen
32
100
11
34.38
-65,62
1
Bumil mendapat 2. tablet tambah darah (TTD)
501
100
493
98.4
-1,6
4
Bayi usia kurang dari 6 bln yg 3. mendapat ASI eksklusif
199
43
168
35,59
-7,41
3
Bayi br lahir mendapat inisiasi 4. menyusui dini (IMD) minimal 44%
474
100
473
99.79
-0,21
5
Remaja putri yang mendapat Tablet Tambah Darah 5. (TTD)minimal 13 bj/bln sebesar 20%
1943
100
1277
65.72
-34,28
2
No
2.
Pencapaian Persen
Selisih Ranking
Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak, dan Remaja a.
Kunjungan neonatal pertama (KN 1)
Tabel 3.30 Hasil kegiatan pembinaan kesehatan bayi, anak, dan remaja pemurus dalam tahun 2017 Variabel Target Kegiatan Sasaran Kunjungan 456 1. Neonatal Pertama (KN 1)
No
Persen Pencapaian Persen Selisih Ranking 90
472
51
100
10
1
BAB IV ANALISIS SWOT PUSKESMAS PEMURUS DALAM
i.
UPAYA PROMOSI KESEHATAN STRENGTH
Analisis SWOT
OPPORTUNITY
WEAKNESS
1. Adanya tenaga 1. Masih terdapat target kesehatan puskesmas program yang belum yang telah dijadwalkan tercapai meliputi dan ditempatkan di penyuluhan PHBS sarana kesehatan di pada institusi sarana wilayah kerja kesehatan, tempatpuskesmas. tempat kerja, dan panti 2. Peralatan yang ada di asuhan. Puskesmas Pemurus Dalam cukup memadai untuk menjalankan pelayanan kesehatan dan program Puskesmas. STRATEGI SO
STRATEGI WO
1. Memiliki kader-kader 1. Adanya tenaga 1. Banyaknya target kesehatan, dokter kesehatan yang telah program yang belum cilik, dan dokter dijadwalkan di sarana tercapai namun dengan remaja di wilayah kesehatan di wilayah adanya kader-kader kerja Puskesmas kerja serta kader-kader yang aktif di wilayah Pemurus Dalam. kesehatan, dokter cilik, puskesmas dapat 2. Adanya beberapa dan dokter remaja diperbantukan dalam fasilitas pendidikan, yang aktif dapat menjalankan program fasilitas kesehatan dimanfaatkan untuk yang belum tercapai. (Puskesmas, Pustu, melakukan penyuluhan 2. Dapat bekerjasama Pusling, Posyandu, dengan skala yang dengan beberapa Posbindu, Praktik luas. fasilitas kesehatan lain Dokter) dan fasilitas 2. Peralatan yang cukup untuk turut pendukung (Apotek memadai serta adanya memberikan kontribusi dan toko obat) tersedia fasilitas pendidikan dalam promosi di wilayah kerja dan fasilitas kesehatan kesehatan. puskesmas. (Pustu, Poskesdes, Pusling, Posyandu, Posbindu) di wilayah
52
kerja puskesmas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penyuluhan kesehatan. THREAT 1.
ii.
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Meskipun tingkat 1. Dengan adanya 1. Banyaknya program pendidikan terbanyak jumlah tenaga lain yang masih masyarakat di kesehatan dan sarana berjalan dan wilayah kerja prasarana yang banyaknya penduduk Puskesmas Pemurus memadai maka dapat dengan pendidikan Dalam adalah dilakukan penyuluhan terakhir SD dapat lulusan SMA namun kepada warga yang dilakukan penentuan masih banyak pula disesuaikan dengan prioritas program mana masyarakat dengan tingkat pendidikannya yang paling penting tingkat pendidikan diselesaikan terlebih SD dahulu
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Analisis SWOT
STRENGTH
WEAKNESS
1. Sebagian besar program kesehatan lingkungan sudah memenuhi target. 2. Adanya tenaga kesehatan lingkungan yang aktif bekerja di wilayah kerja puskesmas
1. Kurangnya tenaga kesehatan yang bekerja pada kesehatan lingkungan yakni hanya 1 orang pegawai. 2. Masih terdapat beberapa program kesehatan lingkungan yang belum tercapai antara lain inspeksi sanitasi air bersih, pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan, dan kunjungan ke klinik sanitasi. 1.
53
OPPORTUNITY
STRATEGI SO
STRATEGI WO
1. Puskesmas Pemurus Dalam memiliki Pustu, Pusling, Poskeskel, Posyandu, Posbindu, serta transportasi berupa mobil puskesmas keliling. 2. Memiliki kader-kader kesehatan yang aktif di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam.
1. Melakukan penyuluhan mengenai penggunaan air bersih dengan bantuan para kader. 2. Melakukan pendataan mengenai penggunaan air sehari-hari masyarakat dengan bantuan kader. 3. Memanfaatkan pustu, poskeskel, dan posyandu sebagai tempat melaksanakan pembinaan kesehatan lingkungan masyarakat 4. Meningkatkan dan mempertahankan capaian program yang sudah memenuhi target.
1. Menambah tenaga kerja dalam bidang kesehatan lingkungan bisa berupa pekerja kontrak. 2. Menambah jumlah kader dan memberikan pelatihan untuk menutupi kekurangan tenaga kesehatan di bidang kesehatan lingkungan. 3. Para kader dapat dipergunakan untuk membantu dalam pencapaian program kesehatan lingkungan yang masih belum tecapai. 4. Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dapat digunakan untuk melakukan kegiatan pendataan dan pembinaan hingga pengawasan mengenai kesehatan lingkungan sehingga dapat dilakukan secara menyeluruh.
THREAT
STRATEGI ST
STRATEGI WT
1. Meskipun tingkat pendidikan terbanyak masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam adalah lulusan SMA namun masih banyak
1. Tenaga kesehatan dapat melakukan kerja sama lintas sektoral seperti PDAM untuk mencari solusi bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawa yang sulit untuk
1. Bekerjasama dengan program promosi kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan lebih sering mengenai penggunaan air bersih
54
pula masyarakat dengan tingkat pendidikan SD. 2. Lokasi puskesmas yang sebagian besar lingkungannya berupa dataran rendah dan rawa-rawa, sehingga saat musim hujan berisiko terjadi banjir, selain itu, tidak dapat membuat sumur sebagai sumber air bersih dan tanahnya tidak dapat dimanfaatkan untuk menanam TOGA. 3. Kelurahan Pemurus Dalam termasuk dalam kategori sangat padat. Hal ini sangat berdampak kepada tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran penyakit di wilayah Puskesmas Pemurus Dalam.
mendapatkan sumber air bersih. 2. Tenaga kesehatan melakukan penyuluhan yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat tentang penggunaan air bersih. 3. Menjalin koordinasi dengan penanggungjawab promkes dan kader kesehatan megenai kesehatan lingkungan masyarakat.
terutama bagi warga yang rumahnya berada di daerah rawa. 2. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan edukasi mengenai sanitasi dan penyebaran serta pencegahan penyakit kepada setiap pasien yang datang untuk berobat ke fasilitas kesehatan. 3. Jumlah tenaga kesehatan lingkungan yang kurang di Puskesmas dapat dibantu dengan melatih para kader yang tersebar di wilayah kerja Puskemas sehingga dapat membantu pelaksanaan program kerja kesehatan lingkungan secara lebih optimal
C. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA STRENGTH
Analisis SWOT
1. Terdapat jumlah tenaga kesehatan yang cukup. 2. Telah terdapat posyandu balita yang terjadwal dengan baik.
WEAKNESS 1. Belum tercapainya beberapa target program KIA. 2. Tidak memiliki PONED 2.
55
OPPORTUNITY
STRATEGI SO
STRATEGI WO
1. Terdapatnya ruang KIA untuk melayani ibu hamil serta menjalankan program KB. 2. Adanya beberapa fasilitas kesehatan (Puskesmas, Pustu, Pusling, Posyandu, Posbindu, Praktik Dokter) dan fasilitas pendukung (Apotek dan toko obat) tersedia di wilayah kerja puskesmas. Memiliki kader-kader kesehatan yang aktif di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam. 3. Memiliki kader-kader kesehatan yang aktif di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam. 4. Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan. 5. Secara umum masyarakat dapat menggunakan sarana transportasi berupa kendaraan darat baik roda 2 maupun roda 4 sehingga tidak ada kendala untuk datang ke puskesmas.
1. Jumlah tenaga kesehatan yang cukup dapat membantu menjalankan program KB di ruang KIA. 2. Terjadwalnya posyandu balita yang baik memungkinkan untuk dapat mengadakan pelatihan kader serta pemerataan jumlah kader posyandu agar program posyandu menjadi lebih berkembang. 3. Mengadakan kelas ibu hamil ditiap bulannya, untuk meningkatkan kesehatan bumil. 4. Dengan adanya posyandu balita yang terjadwal dengan baik di wilaya kerja puskesmas dan masyarakat yang bersedia diberikan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. 5. Tenaga kesehatan dapat menggunakan fasilitas atau sarana kesehatan yang ada untuk mendata dan memberikan pelayan kesehatan kepada ibu dan anak.
1. Meskipun terdapat beberapa target program yang belum tercapai, namun masyarakat cukup aktif dalam kegiatan puskesmas dan lokasi puskesmas yang mudah dijangkau oleh transportasi darat , sehingga puskesmas dapat mengoptimalkan kinerjanya supaya program KIA dapat mencapai target. 2. Adanya kader-kader yang aktif dapat dipergunakan untuk membantu dalam pencaipan program KIA yang belum tercapai. 3. Tidak adanya poned di puskesmas namun akses jalan yang baik dapat mempermudah tenaga kesehatan untuk melakukan skrining ibu hamil dengan resiko tinggi. 4. Melakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan seperti praktik dokter atau bidan di wilayah kerja puskesmas untuk melakukan pendataan dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, neonatus,bayi, balita, dan anak.
56
THREAT 1. Kepadatan penduduk yang tinggi pada wilayah kerja puskesmas 2. Tingginya pendidikan rendah (SD) pada masyarakat.
STRATEGI ST
STRATEGI WT
1. Tenaga kesehatan 1. Tidak tercapainya melakukan survei target program KIA kepada warga atau disertai dengan melakukan penyuluhan tingkat pendidikan megenai kesehatan ibu yang rendah, maka dan anak unuk harus dilakukan meningkatan angka kerjasama dengan pencapaian upaya KIA. dinas pendidikan 2. Terdapat tenaga setempat agar kesehatan yang cukup penduduk di wilayah meskipun kepadatan kerja dapat mencapai penduduk yang tinggi wajib sekolah 12 dapat dilakukan tahun, serta penambahan jumlah melakukan posyandu agar sesuai penyuluhan untuk dengan jumlah meningkatkan penduduk. pengetahuan 3. Meningkatkan masyarakat sehingga kegiatan-kegiatan derajat kesehatan promosi kesehatan masyarakat (penyuluhan, konseling, meningkat.. pemasangan poster, dll) 2. Tidak adanya poned di posyandu oleh dan kepadatan tenaga puskesmas. penduduk yang tinggi sehingga perlu . dilakukan kerjasama dengan tenaga kesehatan yang praktek di wilayah kerja puskesmas agar dapat berkoordinasi bila ditemukan suatu masalah. 3. Kepadatan penduduk yang tinggi dan belum tercapainya beberapa program perlu dilakukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya maupun kader dalam melakukan
57
pendataan ataupun penyuluhan kepada ibu tentang kesehatan ibu dan anak serta KB. D. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR STRENGTH
Analisis SWOT
OPPORTUNITY
WEAKNESS
1. Tersedianya fasilitas 1. Hanya terdapat 1 orang laboratorium untuk petugas kesehatan yang menunjang menjalankan program pemeriksaan TB. penyakit-penyakit 2. Angka Case Detection menular. Rate (CDR) TB masih 2. Tersedianya vaksin rendah (62,5% dari serta alat penunjang target) yang berarti pelaksanaan kegiatan masih terdapatnya imunisasi. pasien TB yang belum terdeteksi di wilayah kerja. 3. Pelayanan imunisasi ada yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. 4. Penyakit menular berada pada tingkat pertama 10 penyakit terbanyak dalam ruang lingkup Puskesmas Pemurus Dalam. STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Secara umum 1. Memberikan pelatihan 1. Memaksimalkan masyarakat dapat terhadap kader kinerja dokter dengan menggunakan sarana puskesmas dan tokoh dibantu oleh kader – transportasi berupa masyarakat dalam kader yang ada kendaraan darat baik mendeteksi penyakitdimasyarakat. roda 2 maupun roda 4 penyakit menular 2. Mengadakan sehingga tidak ada sehingga dapat penyuluhan mengenai kendala untuk datang membantu puskesmas pencegahan dan ke puskesmas. menemukan kasus. penyebaran penyakit 2. Memiliki kader-kader 2. Melakukan kerja sama TB.
58
kesehatan di wilayah dengan dokter dan 3. Meningkatkan peran kerja Puskesmas bidan praktik dalam serta tokoh masyarakat Pemurus Dalam. memberikan dalam penyuluhan 3. Adanya beberapa penyuluhan tentang P2M khususnya tempat praktik sendiri penyakit menular penyakit paru. dokter umum dan khususnya tenaga 4. Meningkatkan bidan di wilayah kesehatan yang ber pengetahuan kerja yang dapat praktisi di wilayah masyarakat tentang membantu program kerja puskesmas. pentingnya imunisasi pencegahan dan 3. Meningkatkan sistem bagi bayi dan anak pemberantasan kewaspadaan dini dan melalui sosialisasi dan penyakit menular. memberikan penyuluhan. 4. Adanya tokoh penjelasan yang masyarakat yang sesuai untuk segera dilatih dan aktif berobat jika dalam kegiatan menemukan penyakit peningatan kesehatan menular yang masyarakat. menyebar luas. 4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi dasar dan lanjutan pada bayi dan anak dibantu oleh kader dan tokoh masyarakat. 5. Lokasi puskesmas yang mudah dijangkau memudahkan masyarakat untuk memeriksakan diri dan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit menular sehingga dapat ditatalaksanai dengan spesifik dan mencegah penularan.
59
THREAT
STRATEGI ST
STRATEGI WT
1. Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kerja puskesmas masih rendah. 2. Kepadatan penduduk yang tinggi di khawatirkan membuat penyakit menular cepat menular yang di dominasi oleh iklim tropis dan wilayah kerja puskesmas yang dominan rawa dan banyak tempat berair sehingga persebaran nyamuk mudah berkembang.
1. Melakukan survei dan memberikan suatu kuesioner pada masyarakat wilayah kerja untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan P2M. 2. Meningkatan kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan, konseling/KIE, pembagian leaflet, pemasangan poster) di dalam dan di luar puskesmas tentang P2M. 3. Meningkatkan skrining terhadap penyakit menular sehingga diharapkan dengan adanya deteksi dini dapat mencegah penularan lebih jauh. 4. Memberikan penyuluhan tentang penggunaan air bersih dan pemberantasan sarang nyamuk. 5. Memberikan penyuluhan tentang pecegahan dan penyebaran penyakit menular. 6. Adanya tenaga kesehatan dan fasilitas laboratorium di puskesmas dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendeteksian penyakit menular, salah satunya TB.
1. Perlu peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi masyarakat setempat dalam mendukung program P2M. 2. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dalam mensukseskan program-program P2M. 3. Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi di tingkat program maupun lintas sektor. 4. Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada kader dan masyarakat tentang gejala TB paru dan anjuran untuk pergi dan berobat ke Puskesmas. 5. Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak. 6. Mengadakan sosialiasi terhadap kader agar lebih aktif dan cepat tanggap kepada masyarakat khususnya program P2M.
60
E.
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT STRENGTH 1.
2.
Analisis SWOT 3. 4.
5.
OPPORTUNITY 1. 2.
WEAKNEES
Tingkat pendidikan 1. Tenaga gizi berjumlah 1 orang tenaga kerja yang ada sesuai dengan 2. Kegiatan penyuluhan tidak berjalan dengan bidang maksimal. Jadwal setiap tenaga kerja untuk 3. Kurangnya edukasi ibu hamil tentang melakukan program perawatan payudara perbaikan gizi sudah dan makanan bergizi tersusun dengan untuk meningkatkan baik dan memiliki produksi ASI. target masing masing. Terdapatnya pojok laktasi di puskesmas pemurus dalam. Tercapainya target inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru lahir di wilayah puskesmas. Tercapainya target pemberian tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil di wilayah puskesmas STRATEGI SO
STRATEGI WO
Masyarakat bersedia 1. Meningkatkan mutu 1. Meningkatkan jumlah pelayanan medis Gizi diberi pelayanan tenaga gizi untuk melalui program kesehatan. optimalisasi perbaikan perbaikan gizi gizi di masyarakat Secara umum masyarakat. masyarakat dapat 2. Merekrut para kader 2. Meningkatkan menggunakan dari masyarakat untuk perbaikan gizi sarana transportasi melakukan promosi masyarakat melalui berupa kendaraan dan mengikuti penyuluhan gizi darat baik roda 2 pelatihan perbaikan secara berkala maupun roda 4 gizi. sehingga tidak ada 3. Promosi berkala pada 3. Memberikan masyarakat untuk kendala untuk penyuluhan mengenai
61
3. 4.
datang ke melakukan anemia pada bumil dan puskesmas. pemeriksaan secara pentingnya pemberian rutin ke puskesmas tablet besi. Adanya kader kesehatan di wilayah 4. Mengoptimalisasi 4. Melakukan pemberian target dari masing puskesmas. tablet besi secara gratis masing program dan disalurkan melalui Adanya praktisi perbaikan gizi posyandu dan kader di swasta (dokter masyarakat wilayah kerja praktik swasta, puskesmas. bidan praktik 5. Optimalisasi program Gizi, Posyandu, dan swasta, perawat KIA , khususnya praktik swasta). konseling/ KIE tentang gizi dan ASI pada bayi dan balita, ASI eksklusif, pemberian PMT pemulihan, pemantauan pertumbuhan balita, Kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta untuk KIE ASI Eksklusif, ASI eksklusif, pemberian PMT pemulihan, pemantauan pertumbuhan balita. 6. Program pengajaran pada ibu yang susah menyusui tentang perawatan payudara di rumah oleh kader puskesmas. 7. Kerjasama dengan praktisi swasta dalam pendataan bumil untuk menjaring lebih banyak ibu hamil yang memerlukan tablet tambah darah. 8. Kerjasama dengan praktisi swasta untuk optimalisasi pemberian tablet tambah darah secara rutin pada bumil
62
diwilayah puskesmas. THREAT 1.
2. 3.
Banyaknya keluhan dari ibu menyusui mengenai ASI yang tidak keluar sehingga kebanyakan ibu beralih ke susu formula. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Banyaknya ibu yang bekerja.
STRATEGI ST
STRATEGI WT
1. Melakukan penyuluhan mengenai makanan yang baik agar dapat meningkatkan produksi ASI. 2. Melakukan perbaikan gizi pada ibu menyusui sehingga produksi ASI dapat ditingkatkan. 3. Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD) pada balita, terutama pada masyarakat dengan tingkat pendididkan yang rendah. 4. Memanfaatkan kader untuk menjaring ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya dan mendapatkan tablet tambah darah di puskesmas.
1. Lebih melibatkan peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi masyarakat setempat dalam mendukung program perbaikan gizi terutama untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui 2. Melakukan penyuluhan mengenai perawatan payudara bagi ibu menyusui dengan tujuan meningkatkan produksi ASI. 3. Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pemberian tablet besi pada ibu hamil terutama pada masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah. 4. Bekerjasama dengan masyarakat dan unit posyandu untuk penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif. 5. Memberikan penyuluhan mengenai ASI eksklusif dan cara penyimpanan ASI yang benar.
63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan puskesmas sebagai rujukan strata pertama layanan kesehatan salah satunya yaitu upaya kesehatan wajib puskesmas dan upaya pengembangan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya wajib puskesmas ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,regional, dan global serta mempunyai daya ungkit yang tinggi untuk meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat.
Upaya
ini
harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas diseluruh indonesia.. Upaya kesehatan wajib tersebut diantaranya Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi, serta Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. B. Saran Dari data yang telah didapatkan disarankan: 1. Puskesmas harus lebih aktif dalam menjangkau masyarakat dengan cara melakukan PHN atau home care agar tercapai target sasaran dari upaya pokok. 2. Program puskesmas keliling lebih diaktifkan lagi supaya dapat menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pemurus Dalam.
64
3. Perlunya pemantauan dan arahan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sehingga kegiatan yang direncanakan oleh Puskesmas dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
65
DAFTAR PUSTAKA
1.
Wardani RK. Analisis Penetapan Prioritas Program Upaya Kesehatan Dasar (Puskesmas) Pada Tingkat Pemerintah Daerah (Studi Eksploratif Di Kota Bogor Tahun 2013). Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2014; 03(4).
2.
Buse
MaW.
Making
Health
Policy.
Jogjakarta:
www.kebijakankesehatanindonesia.net; 2009. 3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4.
Profil Kesehatan Puskesmas Pemurus Dalam Tahun 2017. Banjarmasin : Puskesmas Pemurus Dalam, 2018.
5.
Undang-undang No.56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.
66