Uvvis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Uvvis [PDF]

Pada praktikum ini dilakukan penggunaan alat spektrofotometer uv-vis serta melakukan pengukuran panjang gelombang maksim

14 0 240 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

Pada praktikum ini dilakukan penggunaan alat spektrofotometer uv-vis serta melakukan pengukuran panjang gelombang maksimum. Pada suatu sampel. Sebgaia sampel digunakan pewarna sintesis berwarna kuning yaitu tartarazine tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara kalibrasi spektrofotometri uv-vis. Mengetahui prinsip dan menetukan panjang gelombang maksimum. Penjelesan aseton. Pada proses pengkalibrasi . spektrofotometri uv-vis dikalibrasi dengan menggunakan aquades. Alat spektrofotometer uv-vis harus sudah dinyalakan sebelum digunakan. Karena supaya alat berada dalam keadaan siap untuk digunakan. Maka harus ada jarak waktu 5 menit untuk menyalakannya terlebih dahulu sebelum digunakan. Sistem kalibrasi ini menggunakan sistem komputerisasi dengan pembacaan sampel didapat angka 0,00. Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ***** pengukuran. Hasil pengukuran dapt ditelusur sampai kestandar yang lebih tinggi atau teliti melalui rangkaian perbandingan yang tidak terputus. Percobaan selanjutnya,dilakukan penjang gelombang maksimum dengan menggunakan sampel aseton.sampel aston yang berbentuk bening ditempatkan didalam kuvet sekitar 1/3 dri ukuran kuvet tersebut. Kemudian ditambahkan dalam kuvet tersebut metanol sampai tanda batas kuvet.. digunakan metanol karena pelarut awal yang digunakan untuk melarutkan aseton adalah pelaurt awquades. Ketika digunakan pengukuran dengna spektrofotometer uv-vis. Larutan yang akan dianalisi harus berbentuk cair dan berwarna serta dalam konsentrasi yang rendah. Karena spektrofotmeter uv-vis tidak dapt membaca panjang gelombang suatu larutan apabila dlam konsentrasi tinggi kuvet yang berisi larutan aseton ini kemudian dimasukkan dalam spektrofotometer uv-vis pada bagian depan . sedangkan tempat kuvet bagian belakang masih beisi awuades. Selanjutnya dibaca panjang gelombang maksimumnya gambar dibawah ini . merupakan hasil pengukuran sampel aseton menggunakan spektrofotometr uv-vis. Dilihat dari hasil pengkuran menggunakan spektrofotometer uv-vis sampel memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 468,18nm dengan absorbansi sebesar 222. Struktur aseton dapat dilihat pada gambar dibawah ni. Dilihat dari gambar strukturnya aseton memiliki strultu c=o atau disebut juga gugus karbonil . gugus karbonil inilaj yang bertindak sebagai gugus kromofor . pa Perbedaan Validasi, Verifikasi dan Kalibrasi? Salah satu hal yang dilakukan setelah membuat suatu metode analisis baru adalah melakukan validasi. Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai untuk peruntukannya. Validasi biasanya diperuntukkan untuk metode analisa yang baru dibuat dan dikembangkan. Sedangkan untuk metode yang memang telah tersedia dan baku (misal dari AOAC, ASTM dan lainnya), dimana metode tersebut baru pertama kali akan digunakan di laboratorium tertentu, biasanya tidak perlu dilakukan validasi, namun hanya verifikasi. Tahapan verifikasi mirip dengan validasi. Hanya saja parameter yang dilakukan tidak selengkap validasi. Parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam metode validasi adalah: 1. Akurasi (kecermatan) 2. Presisi (keseksamaan) 3. Selektivitas 4. Linearitas dan rentang



5. Batas deteksi dan batas kuantitasi 6. Ketangguhan metode (ruggedness) 7. Kekuatan (robustness) Sedangkan pengertian Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional. Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi atau teliti (standar primer nasional atau internasional) melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus. Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki 2. Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur. Prinsip-prinsip dasar kalibrasi adalah sebagai berikut: 1. Obyek Ukur (Unit Under Test). 2. Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, prosedur atau metrode standar (mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi)). 3. Operator atau teknisi (dipersyaratkan operator atau teknisi yg mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat)) 4. Lingkungan yg dikondisikan (suhu dan kelembaban selalu dikontrol, gangguan faktor lingkungan luar selalu diminimalkan → sumber ketidakpastian pengukuran) Sementara interval kalibrasi adalah: 1. Kalibrasi harus dilakukan secara periodik. 2. Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi pemakaian, dan pemeliharaan. 3. Bisa dinyatakan dalam beberapa cara: - dengan waktu kalender. - dengan waktu pemakaian. Kombinasi cara pertama dan kedua, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Bagaimana Mengkalibrasi Spektrofotometer UV-Vis? Spektrofotometer UV-Vis banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa



yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 – 800 nm) (Sastrohamidjojo, 1991). Analisis dengan instrument ini dilakukan dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur. Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer, yaitu: A = - log T = - log It / Io = ε . b . C Dimana: A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur ε = Koefisien ekstingsi T = Transmitansi



b = Tebal kuvet yang digunakan



I0 = Intensitas sinar masuk It = Intensitas sinar yang diteruskan C = Konsentrasi dari sampel Faktor penyebab kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis menggunakan spektrofotometer adalah: a) Adanya serapan oleh pelarut Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi matrik selain komponen yang akan dianalisis. b) Serapan oleh kuvet Kuvet yang dapat digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa, dimana kuvet kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik, namun tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini diatasi dengan penggunaan jenis, ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blangko dan sampel. c) Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah Atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).



DAFTAR PUSTAKA Fatimah, S., Yanlinastuti dan Yoskasih, 2005. “Kualifikasi Alat Spektrometer Uv-Vis Untuk Penentuan Uranium Dan Besi Dalam -U30s”. Hasil Penelitian EBN. Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia. Jakarta. Underwood, A. L & R. A. Day, JR. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Penerbit Erlangga.Jakarta. Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Saputra, Y.E., 2009. Spektrofotometri. http://www.chem-is-try.org. diakses tanggal 13 Desember 2009. UNTUK MENDOWNLOAD FULL LAPOPembahasan Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau



sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut Dalam percobaan bertujuan untuk menetapkan kadar CoCl2 dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis dengan panjang gelombang 450-510 nm. Hal yang pertama dilakukan adalah membuat larutan CoCl2 0,1 M dalam pelarut HCl 0,1 M kemudian pengenceran terhadap larutan CoCl2 0,1 M masing ± masing sebanyak 0,5 ml ; 1 ml ; 2,5 ml dan 5 ml yang dilarutkan dengan 10 mL aquades.



Spektrofotometri uv – vs dapat di lakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan perlu di perhatikan beberapa persyaratan pelarut yang di gerakan antara lain: 1. Pelarut yang di gunakan tidak menggunakan sistem ikatan rangkap terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak berwarna. 2. Tidak terjadi interaksi dengan senyawa di analisa . 3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis. Pada umumnya pelarut yang sering sering di pakai dalam analisis spektrofotometer uv – vis adalah air, etanol, skloheksa-tetraproponal. Hal lain yang perlu di perhatikan dalam pemilihan pelarut adalah polaritas dari pelarut yang di pakaikarena akan sangat berpengaruh terhadap pergeseran spektrum molekul yang di analisa.