Variable Speed Drive [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Variable Speed Drive (VSD)



A. Pendahuluan Variable Speed Drive motor starter (Inverter) merupakan alat untuk mengatur kecepatan putaran motor dengan cara mengubah frekuensi listrik sesuai dengan kecepatan motor yang diinginkan. Secara sederhana prinsip dasar dari Inverter (Variabel Frequency Drive) adalah mengubah input motor(Listrik AC) menjadi DC dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.



Gambar Bagian Utama Dari Inverter Berikut rumus dasar pengaturan RPM yang tergantung dari frekuensi dan jumlah kutub (pole) :



Ns=120.f/p



Ket: n : Kecepatan Motor ( rpm ) f : Frekuensi Listrik ( Hz ) P : Jumlah Kutub Motor Alasan Menggunakan Inverter, Pertanyaannya kenapa sih kita harus menggunakan Inverter ? Jawabannya selain karena Inverter bisa mengatur kecepatan motor juga karena hal-hal berikut ini : 



Tersedia untuk berbagai ukuran daya







Mampu menangani kebutuhan yang luas untuk torsi dan kecepatan.







Adaptabel untuk segala kondisi operasi.







Electric drive dapat dioperasikan secara cepat.







Efisiensi tinggi







Mudah dikontrol







Dapat dioperasikan pada empat kuadran







Meminimalisir konsumsi energi dan untuk mengurangi arus starting.



Pertimbangan pemilihan Inverter harus sesuai dengan spesifikasi dari motor yang akan kita pakai. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan Inverter: - Beban/Load motor condition (% dari I maksimum) - Motor Capacity (Kw motor) - Current Max



(I maksimum motor)



- Frequency motor (frekuensi motor) - Motor class Operasi (Class 200 / 400 VDC). - Membutuhkan Feed back (Current,RPM) atau tidak



B. Main Circuit Diagram



C. Control Circuit Diagram



` 95



Kontaktor 96



EMS



Stop



Inverter



13



Start 14



M



K1



N



Rl 1 NO 1



RL2 NC1



ON



OFF



TRIP



D. Side Wiring Diagram



E. Peraturan Terkait



1. PUIL 2011 ; 510.5.3.1 : Konduktor Circuit akhir yang menyupalay motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% Arus pengenal beban penuh (IFL). Disamping itu, untuk jarak jauh perlu di gunakan konduktor yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi drop voltage yang berlebihan. Konduktor circuit akhir untuk motor dengan berbagai daur kerja dapat menyimpan dri prsyaratan di atas asalkan jenih dan penampang konduktor serta pemasangannya di sesuaikan dengan daur kerja tersebut. 2. PUIL 2011 ; 510.5.3.2 : Konduktor sircuit akhir yang menyuplay 2 motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu di tambah 25% dari arus beban penuh (IFL) motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang di anggap motor terbesar ialah yang mempunyai arus beban penuh tertinggi. 3. PUIL 2011 ; 510.5.4.3 : Gawai proteksi beban lebih motor terdiri atas GPAL dan GPHP  Arus pengenal GPAL motor sekurang-kurangnya 110% - 115% arus pengenal motor .  Arus pengenal GPHP harus di koordinasikan dengan KHA kabel KHA kabel (IZ ) sesuai 510.5.3.1 adalah 125% arus pengenal beban penuh motor (IB).  Menurut persamaan pada ayat 433.1 maka arus pengenal GPHP harus ≤ IZ biasanya nilainya diantara IB dan IZ.