Warehouse Management System [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Warehouse Management System Warehouse atau pergudangan merupakan area yang berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan. Warehouse Management System (WMS) atau Sistem Manajemen Pergudangan merupakan kunci utama dalam supply chain, dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan), dan picking (pengambilan). Saat ini, penggunaan teknologi seperti WiFi LAN, Radio Frequency, Barcode Scanner, Email dan teknologi informasi lainnya dapat digunakan untuk WMS. Tujuan dari WMS adalah untuk menyediakan satu set prosedur komputerisasi untuk menangani penerimaan dan pengiriman barang, mengelola fasilitas penyimpanan (misalnya racking, dll), mengelola stok barang untuk picking, packing dan shiping. Keuntungan menggunakan WMS, diantaranya: 1. Speed Up Handling Process. Mempercepat lead time proses dengan cara komputerisasi / otomatis. 2. Ensure Accurate Inventory Data. Mengetahui semua transaksi inventory dan jumlah stock lebih cepat dan akurat dalam waktu kapan pun. 3. Optimize Your Warehouse Layout and Space Utilization. Mengatur lokasi penyimpanan barang secara optimal dengan tool yang ada dalam system. Dalam WMS, ada beberapa konsep yang bisa digunakan, yaitu : 1. FIFO (First In First Out), barang yang pertama kali masuk merupakan yang harus keluar pertama kali. Yang pertama kali antri berarti harus pertama kali dilayani. 2. LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir kali masuk harus pertama kali keluar. Contohnya jika barang tersebut adalah pasir, otomatis yang harus dianbil duluan adalah bagian atasnya. 3. FEFO (First Expired First Out), barang yang cepat kadaluarsa harus pertama kali keluar. Contohnya obat-obatan, makanan, minuman. Ada beberapa WMS yang dipakai oleh beberapa perusahaan yaitu Live Inventory (PT IMS Logistics), FMGPro, Manhattan, dll.



Semua sistem ini memakai Barcode (berisi kode unik / packing list dan case dari barang tersebut yang berfungsi sebagai identifikasi barang) sebagai sarananya dan terintegrasi di seluruh cabangcabang mereka. WMS ini akan memberitahu lokasi mana yang akan menjadi lokasi barang tersebut atau PIC Gudang bisa menaruh di sembarang tempat karena perpindahan ataupun penempatan akan direkam di system dengan scan barcode lokasi barang asalkan lokasi tersebut di update di system. Jadi, tidak ada lagi barang yang terselip di dalam gudang. Menurut saya, WMS akan mengoptimalkan tenaga kerja, mengurangi waktu proses, mengurangi proses inventory yang tidak perlu yang pada akhirnya akan meningkatkan pelayanan kepada customer. Perlu diingat pula bahwa tidak setiap gudang dapat atau harus menerapkan WMS karena adakalanya suatu gudang cukup menerapkan system pergudangan yang sederhana saja, misalnya untuk gudang dengan skala kecil. Oleh karena itu, penggunaan WMS perlu dioptimalkan agar tidak merugikan pihak warehouse.



SISTEM MANAJEMEN PERGUDANGAN



Sistem Manajemen Pergudangan (SMP) merupakan salah satu hal yang utama dalam rantai pengiriman barang , dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman) , receiving (penerimaan) , putaway (penyimpanan) , move (pergerakan) dan picking (pengambilan). Paradigma baru yang terjadi sekarang ini adalah dengan integrasi proses-proses yang ada dengan menggunakan suatu teknologi seperti robot / mesin yang bertugas menyusun barang di dalam rak – rak di dalam gudang . seperti yang pernah saya lihat dalam salah satu warehouse yang ada di negara Singapore . Dengan SMP, kita dapat mengontrol proses pergerakan dan penyimpanan hanya dengan memasukkan nomor invoicenya saja, pemakaian space gudang dengan lebih optimal, meningkatkan efektifitas proses penerimaan dan pengiriman serta mengetahui jumlah stok dengan lebih akurat pada setiap waktu. Keuntungan : Speed Up Handling Process. Penerapan WMS pada suatu pergudangan dapat mempercepat lead time proses yaitu dengan adanya proses yang dilakukan secara komputerisasi atau otomatis yang sebelumnya harus secara manual dan dilakukan banyak orang. Ensure Accurate Inventory Data. Dengan WMS kita mengetahui semua transaksi inventory dan jumlah stock dengan lebih cepat dan akurat dalam waktu kapan pun (real time). Optimize Your Warehouse Layout and Space Utilization. Dengan WMS, kita dapat mengatur lokasi penyimpanan barang dengan optimal. Jumlah dan tipe barang yang akan masuk ke gudang akan dapat diatur penyimpanannya dengan tool yang ada dalam system. FIFO Implementation. Alur distribusi barang dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prisip FIFO (First In First Out), bahkan ada informasi terbaru bahwa software WMS saat ini dapat menerapkan FEFO (first expired first out). Automated Data Collection. Pengumpulan data dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan fasilitas radio-frequency portable data terminal (PDT) dan barcode scanner. Cycle Counting. Penerapan WMS juga memberikan keuntungan dalam menghitung waktu/siklus setiap proses atau lead time. Data tersebut dibutuhkan untuk menghitung produktifitas gudang dan mempermudah upaya peningkatannya. Jika pada penerapan SMP telah optimal maka keuntungan diatas dapat dicapai dan akhirnya dapat memberikan keuntungan pada perusahaan karena secara prinsip SMP akan mengoptimalkan tenaga kerja, menurangi waktu proses, mengurangi proses inventory yang tidak perlu dan akhitnya akan meningkatkan pelayanan kita kepada customer selanjutnya. Di lain pihak, penerapan SMP juga tidak mudah dan membutuhkan proses yang cukup matang. Dari desain Bussiness Process sampai dengan teknis harus fix sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.



Selain itu, keinginan untuk berinvestasi dari perusahaan pun ikut berperan dalam penerapan SMP Dana investasi SMP yang terbilang cukup besar, tentunya tidak ingin berakhir dengan sia-sia tanpa hasil.