Wawasan Kependidikan-Tinjauan Filosofis Sistem Among [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WAWASAN KEPENDIDIKAN



SISTEM AMONG



Dosen Pengampu Dr. Luh Indrayani, S.Pd., M.Pd.



Oleh KETUT MUDI ARI ANGGARA 2017011026



PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN AKUTANSI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2020



Tinjauan filosofis tentang sistim among Pendidikan merupakan hal yang menentukan kelanjutan negara kita karena dalam pendidikan terdapat para generasi mua yang akan mengisi kemerdekaan Indonesia di masa yang akan datang. Menurut Ki Hajar Dewantara “... pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak- anak kita.” Sistem Among merupakan sistem pendidikan yang telah dicanangkan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Among mempunyai pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among” disebut Pamong yaitu seseorang yang mendidik anak, dalam Bahasa Jawa disebut Momong. Dalam among methode maka pengajaran berati mendidik anak akan menjadi manusia yang merdeka lahir batin, merdeka pikirannya, dan tenaganya. Dalam sistem among, Ki Hajar Dewantara lebih menekankan fasilitator yaitu mengasuh dan membimbing sang anak dengan ikhlas sesuai bakat dan minat yang diasuh. Orientasinya, guru / pamong mencermati garis kodrat kemampuan siswa agar jiwanya merdeka lahir batin, tentunya harus ada asah asih asuh yang dinamakan azas kekeluargaan. Sistem amon oleh Ki Hajar Dewantara bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Dalam sendi kodrat alam, sifat kodrat anak yang selalu tenteram dan nyaman di alam kekeluargaan, maka system among membawa suasana kehangatan keluarga dalam KBM. Dalam sifat kodrat, anak yang juga suka bermain (dolanan / kinder spellen) difasilitasi dalam KBM dengan muatan dolanan anak dan simulasi. Kita harus Tut Wuri Handayani, mengembangkan garis kodrat talenta (eurtheme) dan minat (passion) sang anak, sehingga anak lebih aktif mencari tahu (curiosity) dari pada pasif menanti diberi tahu. Kodrat alam memiliki pengertian selalu maju menyesuaikan dengan kemajuan alam dan jaman (tijd en ruimte) seiring dengen olah budaya manusia. Oleh karena itu, kihajar dewantara mengharuskan pada pamong untuk menyesuakikan pada kemajuan zaman. Tuntutan kodrati anak selalu ingin merdeka sejak dari kandungan, menangis bila kehausan, hingga jiwa merdeka saat ini. Kodrat Tanah Air, dengan aneka ras,



suku, agama daam Bhineka yang Tunggal Ika. Berlainan dengan faham Tabula Rasa yang menganggap jiwa sang anak sebagai kertas putih yang bias diisi sesuai keinginan guru. Sendi kemerdekaan, merdeka menurut Ki Hajar Dewantara adalah tujuan utama sistem among. Hak untuk mengatur dirinya sendiri, tetapi menurut Ki Hajar Dewantara berlainan dengan konsep Dr, Maria Montessori dengan konsep Absolute Vrijheid (merdeka mutlak). Dimana dalam sistem among, harus adanya tertib damainya (orde en vrede) hidup bermasyarakat. Dalam hal ini juga, system among melarang pelaksanaan hukuman dan pemaksaan dalam KBM karena akan menghambat pertumbuhan jiwa merdeka sang anak, Sanksi kepada siswa harus seimbang, netral dan adil. Sikap suka bermain / kinder spellen sebagai “embrio jiw merdeka” siswa melancarkan proses tringa (ngerti, ngrasa, nglakoni) selaras dengan trilogy cipta, rasa, karsa (globaliteit psychologie). Searah falsafaf reformasi pendidikan eropa pra PD I dan falsafat pendidikan Tradisi Nusantara, Ki Hajar Diwantara berorientasi kepada obyek sang anak (fonemic / bottom up). Dalam sistem among terdapat pendidikan budi pekerti, sebagai kelengkapan sistem among. Sejak tahun 1922 PBP Taman Siswa melekat pada setiap mata pelajaran yang berintikan pendidikan karakter meliputi habbluminannas



dan



habluminallah. Kebangsaan merupakan muatan dalam PBD karena sejak tahun tersebut Taman Siswa merupakan Perguruan Kebangsaan (National Onderwijs Institut Taman Siswa) agar siswa mempunyai kepribadian khas serta jiwa bela bangsa dan cinta tanah air Indonesia. Dalam sistem among, disebutkan Tripusat Pendidikan atau lingkungan pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan siswa. 1) Lingkungan keluarga, pendidikan penuh kasih tulus dari orang tua tanpa pamrih, merupakan pendidikan yang pertama dan utama kepada Pembina watak dasar seorang siswa 2) Lingkungan sekolah, secara formal merupakan titipan orang tua siswa kepada sekolah tempat belajar ilmu dana dab. Lingkungan sekolah pun berazas kekeluargaan



3) Lingkungan masyarakat, mendidik anak dengan learning by doing dama pergaulan masyarakat. Kegiatan kemasyarakatan yang positif membantu pembentukan watak sang anak dan harus dijauhkan dari kontaminasi pergaulan yang negatif.



DAFTAR PUSTAKA



Porka,



Mas



Aris.



2020.



“Sistem



https://www.youtube.com/watch?v=-0Y3L74G25g Nopember 2020



Among Diakses



KHD” 10