Well Testing Teori [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Well testing adalah metode untuk menetukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi. Dari hasil pengujian, akan banyak sekali informasi-informasi yang akan didapatkan seperti: - Permeabilitas efektif fluida - Kerusakan atau perbaikan formasi disekeliling lubang bor yang diuji - Tekanan reservoir - Batas suatu reservoir - Bentuk radius pengurasan - Keheterogenean suatu lapisan Prinsip dasar pengujian ini adalah memberikan suatu “gangguan keseimbangan tekanan” terhadap sumur yang diuji. Dengan adanya gangguan ini, impuls perubahan tekanan, pressure transientt, akan disebarkan keseluruh reservoir dan ini diamati setiap saat dengan mencatat tekanan lubang bor selama pengujian berlangsung. Apabila perubahan tekanan tadi diplot dengan suatu fungsi waktu, maka akan dapat dianalisa pola aliran yang terjadi dan juga besaranbesaran dan karakteristik formasi yang telah disebutkan di atas sehingga optimasi dan pengembangan untuk sumur tersebut dapat dilakukan. Terdapat beberapa metode dalam proses pengujian sumur, salah satu metode yang sering dilakukan pada pengujian sumur, yaitu metode pressure build-up test. Uji Pressure Build-Up Uji pressure build up adalah suatu pengujian tekanan yang paling umum danpaling sering digunakan. Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan dengan cara memproduksui sumur dengan laju alir yang konstan pada suatu waktu tertentu dan kemudian sumur ditutup (biasanya pada permukaan), yang memungkinkan/ mengakibatkan tekanan naik pada wellbore. Kenaikan tekanan ini kemudian direkam dan dilihat terhadap fungsi waktu. Dari hasil uji tekanan ini, didapat datadata reservoir seperti:



1. Permeabilitas formasi (k) 2. Tekanan reservoir (Pr) 3. Kerusakan/perbaikan formasi atau skin (s) 4. Batas dan bentuk reservoir Untuk kasus yang ideal dimana suatu sumur berproduksi pada laju aliran yang konstan sebelum ditutup, maka harga tp dapat mewakili waktu produksi, akan tetapi kasus yang terjadi dilapangan adalah laju aliran produksi tidak dijaga konstan selama selang waktu tertentu, maka tp dapat dihitung dengan rumus : Uji Deliverabilitas Uji deliverability merupakan suatu uji sumur yang umum digunakan untuk menentukan produktivitas sumur gas. Pengujian ini terdiri dari tiga atau lebih aliran dengan laju alir dan tekanan serta data-data lain yang dicatat sebagai fungsi dari waktu. Indikator produktivitas yang diperoleh dari uji ini adalah absolute open flow potential (AOFP), yang didefinisikan seabagai kemampuan suatu sumur gas untuk memproduksi gas ke permukaan dengan laju alir maksimum pada tekanan alir dasar sumur (sandface) sebesar 14.7 psia. Hasil uji deliverability sangat berguna sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan berapa besarnya laju produksi maksimum yang diijinkan, juga sebagai dasar pertimbangan untuk program pengembangan lapangan, pembuatan fasilitas pengumpul, pemipaan dan proses plant, serta sebagai pertimbangan negosisasi dengan pihak konsumen. Pada masa awal dari tes penentuan deliverability ini sudah dikenal persamaan empiris yang selaras dengan hasil pengamatan. Persamaan ini menyatakan hubungan antara qsc terhadap ΔP2 pada kondisi aliran yang stabil. q sc =C(Pr 2 – Pwf 2 )n



dimana : qsc = laju alir gas, Mscf/d C = koefisien performance yang menggambarkan posisi kurva deliverabilitas yang stabil, Mscfd/psia2 N = bilangan eksponen, merupakan inverse slope dari garis kurva deliverabilitas yang stabil dan mencerminkan derajat pengaruh faktor inersia turbulensi terhadap aliran, umumnya berharga antara 0.5-1 dimana, nilai n = 0.5 menunjukkan aliran turbulen nilai n = 1.0 menunjukkan aliran laminar nilai n