Winding Resistance [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM



WINDING RESISTANCE MEASUREMENT Teknik Tenaga Listrik



PERCOBAAN O1 Tanggal Percobaan : 24 Maret 2015



Disusun oleh : M Rizky Adriansyah S



( 12 / 3.31.13.0.13 )



LT-2A



PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015



1.1.



PENDAHULUAN Konduktor adalah suatu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik. Setiap konduktor mempunyai hambatan. Ketebalan dan panjang suatu konduktor menentukan besar - kecilnya hambatan yang dimilikinya. Konduktor yang tebal dan pendek memiliki hambatan yang kecil. Kawat yang tebal mempunyai penampang lintang yang lebih lebar, sehingga mengandung lebih banyak elektron. Sebaliknya, konduktor yang panjang, memiliki hambatan yang besar. Ini dikarenakan semakin panjang suatu konduktor semakin banyak pula atom-atom yang akan menghadang gerak elektron bebasnya sehingga arus listrik yang dialirkan akan berkurang.



1.2



TUJUAN 1. Dapat memahami pengertian winding resistance measure. 2. Dapat memahami gambar rangkaian winding resistance measurement 3. Dapat mengukur tegangan pada setiap sambungan pada motor dengan menggunakan alat amperemeter dan voltmeter. 4. Menentukan nilai R (ohm) suatu belitan dengan menggunakan alat multimeter.



1.3.



DASAR TEORI Generator sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah



daya mekanik menjadi daya listrik bolak-balik (ac). Pada dasarnya Generator sinkron terdiri dari stator, rotor, dan celah udara. Power Supply adalah Alat yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan yang dibutuhkan. Volt meter adalah Alat untuk mengukur tegangan. Ampere meter adalah Alat untuk mengukur arus. Hambatan atau Resistansi adalah kemampuan suatu benda untuk menahan aliran arus listrik. Dalam suatu sirkuit, arus listrik dari power suplay tidak sepenuhnya dapat digunakan secara bebas. Terkadang arus listrik tersebut harus di hambat untuk memperoleh efek tertentu pada



sirkuit. Dalam suatu hambatan atom-atom nya akan bertumbukan dengan elektron-elektron sehingga laju dan kecepatan elektron menjadi berkurang. Karena kuat arus biasanya di hitung berdasarkan banyak dan kecepatan elektronnya, maka ketika jumlah elekron dan kecepatannya berkurang otomatis berkurang pula kekuatan arus yang mengalir dalam suatu hambatan. Untuk Bintang terhubung berliku, perlawanan harus diukur antara garis dan terminal netral. Untuk Bintang terhubung auto-transformator perlawanan dari sisi HV diukur antara HV terminal dan terminal IV, maka antara IV terminal dan netral. Untuk delta terhubung gulungan, pengukuran berliku resistensi harus dilakukan antara pasangan terminal line. Seperti sehubungan delta perlawanan individu berliku tidak dapat diukur secara terpisah, perlawanan per berliku dihitung sesuai dengan rumus berikut: Perlawanan per berliku = nilai 1,5 x Diukur Resistensi diukur pada suhu kamar dan kemudian dikonversi menjadi hambatan pada 75C untuk semua tujuan praktis dibandingkan dengan nilai-nilai desain tertentu, hasil sebelumnya dan diagnostik. Winding Resistance pada suhu standar 75 ° C. Rt = Winding resistance pada suhu t. t = Winding suhu. Umumnya gulungan transformator direndam dalam isolasi cair dan ditutupi dengan isolasi kertas, maka tidak mungkin untuk mengukur suhu berliku aktual dalam de-energi transformator pada saat transformator belitan pengukuran resistansi. Perkiraan dikembangkan untuk menghitung suhu belitan pada kondisi itu. 1.4.



Alat dan Bahan 1. Power Supply 2. Volt Meter 3. Ampere Meter 4. Generator Sinkron



5. Kabel Jumper 6. Multimeter Digital



1.5.



GAMBAR RANGKAIAN



Gambar 3. Armature resistance



1.5.



Gambar 4. Field resistance



LANGKAH KERJA A. Mengukur belitan pada motor 1. Dalam melakukan praktek tentang winding resistance measurement terlebih dahulu di persiapkan alat yang akan digunakan yaitu kabel jumper merah dan hitam ,multimeter digital, powersupply, voltmeter, Amperemeter, motor sinkron dan motor DC. 2. Rangkai kabel dengan melihat gambar 1.1 untuk mengukur armature resistane. 3. Rangkai pada motor sinkron dengan hubungan bintang. 4. Atur pada angka 1000 mA pada amperemeter. 5. Atur tegangan dengan nilai 15V dan atur dalam DC pada voltmeter 6. On kan power supply. 7. Ukur tegangan pada rangkaian UV pada motor dengan besar 300mA sampai 600mA dan masukkan hasil pada tabel 2.1.



8. Ukur tegangan pada rangkaian VW pada motor dengan besar 300mA sampai 600mA masukkan hasil pada tabel 2.1. 9. Ukur tegangan pada rangkaian WU pada motor dengan besar 300mA sampai 600mA masukkan hasil pada tabel 2.1. 10. Offkan Power Supply. 11. Untuk mengukur tahanan (R) pada rangkaian UV,VW,dan WU harus menggunakan alat multimeter digital di atur pada setting multimeter pada simbol ohm Ω dan tulis hasil pada tabel 2.1. B. Mengukur Besar resistansi 1. Rangkai kabel dengan melihat gambar 1.2 untuk mengukur field resistance 2. Rangkai motor dengan f1 dihubungkan ke negatif pada power supply dan f2 pada amperemeter 3. On kan power supply 4. Atur pada angka 100mA pada amperemeter 5. Atur tegangan dengan nilai 30V dan atur dalam DC pada voltmeter 6. Ukur tegangan dengan nilai arus dari 30mA sampai 70mA dan hasil ditulis pada tabel 2.2 7. Offkan power supply 8. Untuk mengukur total tahanan (R) pada rangkaian f1 dan f2 pada motor dengan multimeter digital diatur pada simbol ohm Ω dan hasil ditulis pada tabel 2.2 1.6.



HASIL PERCOBAAN Tabel 2.1 Armature resistance Phases I(mA)



300



400



500



600



U(V)



3,5



4,9



6,1



7,1



3,7



5



6



7,2



3,9



4,9



6,1



7,2



UV



VW



WU



R(Ω) U(V) R(Ω) U(V) R(Ω)



R Pengukuran 12,3 Ω



12,3 Ω



12,3 Ω



Tabel 2.2 field resistance I(mA)



30



40



50



60



70



U(V)



11



13,9



16,5



20



23



R(Ω)



1.7.



R Pengukuran 361 Ω



PEMBAHASAN 1. Rangkaian Armature resistance Pada rangkaian ini diatur pada alat amperemeter dengan batas ukur paling terbesar yaitu 1000 mA karena untuk keamanan alat, sehingga kecil sekali kemungkinan untuk rusak. Karena arus yang di ukur sekitar 300mA sampai 600mA. Di lihat dari tabel hasil pengukuran tegangan dengan arus 300mA pada phasaUV, VW dan WU tegangannnya semakin besar,sedangkan untuk hasil dari tegangan UV, VW dan WU yang di beri arus sebesar 400 mA pada phasa VW tegangannya lebih besar.Untuk mengukur R digunakan multimeter digital dan diatur switch pada alat tersebut ke simbol ohm(Ω) jika pada monitor multimeter masih dalam kondisi satuan KΩ maka harus diubah ke ohm(Ω) atau dibagi per 1000. 2. Rangkaian Field Resistance Pada rangkaian ini untuk mengukur besar tegangan dari power supply maka F1 dihubungkan ke power supply dan F2 pada motor dihubungkan ke Ampere meter. Dilihat dari tabel setiap arus naik maka tegangan akan ikut naik dan untuk mengukur R pada F1 dan F2 harus menggunakan multimeter digital di atur ke simbol ohm(Ω) dan apabila masih dalam kondisi K(Ω) maka harus diubah ke ohm(Ω) atau dibagi per 1000.



1.8.



KESIMPULAN Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa : 1. Tegangan akan bertambah karena arus bertambah besar sementara tahanannya tetap. 2. Besar tahanan pada belitan generator harus seimbang agar putaran juga seimbang



1.9.



DAFTAR PUSTAKA  DE LORENZO. 2011. Electrical power engineering. Italy : DE LORENZO SPA



 http://www.kamusq.com/2012/10/hambatan-resistensi-adalahpengertian.html  http://electrical4u.com/transformer-winding-resistancemeasurement/  http://rohmandniaer.blogspot.com/2012/04/pengaruh-panjangterhadap-resistansi.html  http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/generator-sinkron.html