Woc DM 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Glukotosisitas, Lipotoksisitas, Penumpukan Amiloid, umur



Kurang gerak badan



Stres yang berlangsung lama



Penurunan fungsi Sel ß pankreas



Metabolisme ↓



Mengaktifkan sistem hipotalamus pituitari



Pembakaran glukosa menjadi energi ↓



Corticotropin Releasing Factor



Produksi insulin ↓



Kadar gula darah ↑



Menstimulasi Pituitari Interior



Glukosa diubah menjadi glikogen



Produksi Kortisol



Disimpan di hati dan otot



Kadar gula darah ↑ (>180 mg/dL)



Kadar gula darah ↑ (>180 mg/dL)



DIABETES MELLITUS



Obesitas Lemak bebas dan gula darah ↑



Resiko Ketidakseimbangan elektrolit



Membakar kerja insulin



Edema



Insulin Resisten



Penumpukan cairan di ekstrasel



Gula darah tidak dapat diserap oleh tubuh



Gula sorbitol menarik air di intravaskuler (Tekanan Osmotik)



Kadar gula darah ↑ (>180 mg/dL) Hiperglikemia Delirium



Sel tubuh kekurangan glukosa



Gangguan proses berpikir dan konsentrasi



Sorbitol tertimbun di dalam sel



Diabetes Mellitus



Resiko Cidera



Glikoneogenesis



Viskositas darah ↑



Pelisutan otot



Massa otot ↓



Hipertensi



Sel tubuh kekurangan glukosa (Cell Starvation)



Tubuh produksi Sorbitol



Polifagia Sorbitol tidak dapat diserap oleh tubuh BB ↓, mudah lelah dan letih



Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh



Suplai darah ke otak ↓ Otak



Kerusakan pembuluh darah perifer



Luka



Gangguan suplai darah



Tidak mendapat suplai darah (nutrisi, oksigen)



Hipoksia jaringan



Hipoksia jaringan



Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer



Jantung



Ginjal



Mata



Kerusakan arteri koroner jantung



Ginjal tidak dapat reabsorbsi glukosa



Kerusakan pembuluh kapiler mata



Gangguan suplai darah ke jantung



Kerusakan Glomerulus



Iskemik



Iskemik



Miokard Infark



Kerusakan dan kematian jaringan Kerusakan integritas kulit



Resiko gagal jantung



Nyeri Akut



Perdarahan Proteinuria, uremia



Glomerulosklerosis



Kegagalan proses filtrasi



Nefropati



Glikosuria



Resiko gagal ginjal



Osmotik Diuretik



Trombus dan jaringan parut Gangguan suplai darah ke mata



Glukosa menarik air



Resiko ketidakseimbangan volume cairan



Poliuria



Retinopati



Penumpukan sorbitol di mata



Kebutaan



Pembentukan katarak



Dehidrasi (kurang cairan)



Elektrolit tubuh terbuang melalui urine (Na, Cl, K, Fosfat) Merangsang rasa haus



Suhu tubuh ↑ Hipertermia



Polidipsi



DEFINISI



KRITERIA DM



ETIOLOGI



TANDA DAN GEJALA



PENATALAKSANAAN



Diabetes Mellitus Tipe II adalah keadan dimana kadar



1. HbA1C >6,5 %; atau



1. Berat badan berlebih



1. Poliuria



1. Diet



glukosa tinggi, kadar insulin tinggi atau normal namun



2. Kadar gula darah puasa >126 mg/dL; atau



2. Usia



2. Polidipsia



2. Latihan fisik/olah raga



kualitasnya kurang baik sehingga gagal membawa



3. Kadar gula darah 2 jam post prandial



3. Jenis Kelamin



3. Polifagia



3. Pendidikan kesehatan



4. Gen diabetes dalam



4. Lemas dan BB menurun



4. Obat



glukosa masuk kedalam sel, akibatnya terjadi gangguan



>200 mg/dL



transport glukosa yang dijadikan sebagai bahan bakar



4. Pasien dengan gejala klasik hiperglikemia



metabolisme energi (FKUI, 2011). Diabetes Mellitus Tipe



atau krisis hiperglikemia dengan kadar



II adalah defek sekresi insulin, dimana pankreas tidak



gula sewaktu >200 mg/dL.



mampu



menghasilkan



insulin



yang



cukup



untuk



mempertahankan glukosa plasma yang normal, sehingga terjadi hiperglikemia yang disebabkan insensitifitas seluler akibat insulin (Elizabeth J Corwin, 2009)



keluarga 5. Insulin dan gula darah



5. Kesemutan 6. Pruritus



PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan kadar glukosa darah



KOMPLIKASI 1. Trombosit otak 2. Penyakit jantung koroner



2. Pemeriksaan kadar glukosa urine



3. Gagal jantung kongestif 4. Stroke



3. Kadar glukosa serum puasa dan toleransi glukosa



5. Nefropati 6. Retinopati



7. Penglihatan kabur



4. Pemeriksaan Hb terglikosilasi



7. Neuropati



8. Ibu hamil dengan bayi BB



5. Fruktosamnia serum



8. Amputasi



lahir lebih dari 4 kg.



6. Pemeriksaan keton urine 7. Pemeriksaan kronik



hiperglikemik



Lanjutan....... PENGKAJIAN



PEMERIKSAAN FISIK



DAFTAR PUSTAKA



1. Keluhan Utama Cemas, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri abdomen, nafas pasien mungkin berbau aseton pernapasan kussmaul, poliuri, polidipsi, penglihatan yang kabur, kelemahan dan sakit kepala 2. Riwayat kesehatan sekarang Berisi tentang kapan terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/HONK), penyebab terjadinya penyakit (Coma Hipoglikemik, KAD/ HONK) serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya. 3. Riwayat kesehatan dahulu Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita. 4. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat atau adanya faktor resiko, riwayat keluarga tentang penyakit, obesitas, riwayat pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih dari 4 kg, riwayat glukosuria selama stress (kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau terapi obat (glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral). 5. Riwayat psikososial Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita. 6. Kaji terhadap manifestasi Diabetes Mellitus Poliuria, polidipsia, polifagia,penurunan berat badan, pruritus vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka rangsang, dan kram otot. Temuan ini menunjukkan gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi aterosklerosis. 7. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan perawatan diri untuk mencegah komplikasi.



1. Pemeriksaan seluruh tubuh : Head to toe 2. Aktivitas dan istirahat Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan koma. Sirkulasi 3. Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA, nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung. 4. Eliminasi Poliuri,nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung dan pucat. 5. Nutrisi Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual/muntah. 6. Neurosensori Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung. 7. Respirasi Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak nafas. 8. Keamanan Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum. 9. Seksualitas 10. Adanya peradangan pada daerah vagina, serta orgasme menurun dan terjadi impoten pada pria.



Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Edisi Kedua. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Tambayong, Jan. 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. American Diabetes Association. (2010). Standards of Medical Care in Diabetes 2010. Diabetes Care. 33(1):S11-4. Faisol Moh. (2015). Madu dan Luka Diabetik. Yogyakarta. Gosyen Publishing. Fatimah, R. N. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Majority. 4(05).



INTERVENSI KEPERAWATAN Kerusakan integritas kulit 1. Oleskan lotion 2. Bersihkan kuku 3. Anjurkan pasien untuk memeriksa bagian dalam sepatu pada bagian-bagian yang kasar



Nyeri Akut 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif 2. Berikan tindakan kenyamanan dan modifikasi lingkungan 3. Gali pengetahuan klien



Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer 1. Monitor paresthesia : mati rasa dan kesemutan 2. Monitor perbedaan terhadap benda tajam/tumpul atau panas/dingin



Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari



Resiko ketidakseimbangan volume cairan



Kebutuhan Tubuh



Resiko Ketidakseimbangan elektrolit



Hipertermi



1. Jaga intake atau atau asupan yang akurat



1.



Monitor turgor kulit



1. Monitor nilai serum elektrolit yang abnormal



1. Berikan cairan dengan tepat



2. Monitor status hidrasi (membran



2.



Monitor adanya penurunan berat



2. Pertahankan pencatatan asupan dan haluaran yang akurat



2. Berikan cairan IV sesuai suhu ruangan



badan



3. Berikan diit sesuai dengan kondisi ketidakseimbasngan



3. Tingkatkan asupan oral



mukosa, TD) 3. Monitor TTV pasien



3.



Kolaborasi pemberian Dextrose 5%



elektrolit klien



4. Monitor suhu setiap 2 jam



3. Monitor TTV



4. Tingkatkan asupan oral



4.



Beritahukan informasi kepada keluarga



4. Berikan elektrolit terikat sesuai resep dan keperluan



5. Monitor nadi dan respirasi



4. Monitor tingkat hidrasi kaki



bagaimana cara untuk



4. Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal



5. Periksa turgor kulit



tentang pentingnya kebutuhan nutrisi



5. Monitor serum albumin dan kadar protein total



6. Monitor warna kulit



5. Pantau kadar serum elektrolit



mengatasi nyeri



5. Kolaborasikan dengan ahli terapi fisik,



6. Monitor asupan dan pengeluaran



dan makan dalam tumbuh kembang



6. Monitor adanya kehilangan cairan dan elektrolit



7. Berikan pengobatan antipiretik



7. Pantau kadar serum elektrolit yang



anak yang berhubungan penyakitnya



7. Monitor rekaman EKG untuk mengetahui perubahan



8. Tutup pasien dengan selimut atau



yang abnormal 6. Jaga pencatatan intake/asupan dan output yang akurat



4. Ukur tanda-tanda vital klien



okupasional dan rekreasional dalam



5. Ajarkan pada klien manajemen



mengembangkan dan menerapkan program



nyeri nonfarmakologi



latihan sesuai program 6. Evaluasi fungsi sensori



abnormal 8. Pantau adanya tanda dan gejala dehidrasi



5.



Kolaborasi dengan tim gizi



abnormal yang berkaitan dengan kadar kalium, kalsium, dan



6.



Observasi masukan makanan dan



magnesium



timbang berat badan



pakaian ringan 9. Berikan medikasi yang tepat untuk



8. Monitor adanya mual, muntah dan diare



mencegah menggigil



Nama : Aulia Widya Rochmana NIM



: P1337420918018