Zaman Prasejarah Amerika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRA SEJARAH – EVOLUSI AMERIKA



Disusun Oleh : Kelompok 7 Anggota



: 1. Rizki Karunia



(1713034022)



2. Izzati Salsabila Putri



(1713034028)



3. Musoib Ahmad



(1713034032)



4. Fara Nesya Putri Rianto (1713034046)



Mata Kuliah : Geografi Sejarah (KGO616406) Dosen



: Dr. Pargito, M.Pd.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2020



Zaman Prasejarah Amerika Pada awal era Paleozoikum, Amerika Utara berada di belahan Bumi Selatan, dan banyak lautnya yang dipenuhi oleh beragam makhluk laut. Pada paruh akhir Paleozoiukum, lautan berubah menjadi rawa dan menjadi habitat bagi amfibi dan reptil awal. Ketika benua ini menjadi bagian dari Pangea, terjadi kondisi kering dan leluhur mamalia mendominasi kawasan ini hingga mengalami kepunahan massal. Dinosaurus muncul pada masa Trias, periode pertama dari era Mesozoikum, dan dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat. Setelah Pangea terpecah, Amerika Utara mulai bergerak ke ara utara dan barat. Pada masa Jura akhir, dataran di kawasan barat Amerika Utara menjadi rumah bagi dinosaurus seperti Allosaurus, Apatosaurus, dan Stegosaurus. Pada masa Kapur, Teluk Meksiko meluas dan memecah Amerika Utara. Plesiosaurus dan mosasaurus hidup di perairannya. Di kemudian hari, dataran pesisir kawasan barat dihuni oleh dinosaurus seperti Edmontosaurus, Triceratops, dan Tyrannosaurus, hingga seluruh dinosaurus mengalami kepunahan massal. Pada era Senozoikum, mamalia mulai mendominasi daratan Amerika Utara. Selama masa Eosen, kawasan barat menjadi habitat bagi unta dan kuda primitif yang kecil serta karnivora creodonta. Titanotheres yang mirip badak mendominasi Dakota Selatan pada masa Oligosen. Setelah itu, iklim di Amerika Serikat mendingin hingga masa Pleistosen, ketika gletser menyebar. Kucing gigi pedang, mammoth berbulu, mastodon, dan serigala mengerikan menghuni kawasan ini, hingga akhirnya kedatangan manusia membuat mereka punah melalui perburuan. Konsep Kolonialisasi Kata Koloni berasal dari bahasa latin yaitu colonus atau colonia yang berarti tanah jajahan (pemukiman), sehingga koloni berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya, yang dicap sebagai bagian dari wilayahnya. Jadi kolonialisasi usaha untuk memperluas, mengembangkan, menguasai suatu daerah dengan kekuasaan satu negara di luar lokasi atau wilayah negara tersebut. Untuk



menguasai suatu daerah biasanya dilakukan dengan cara paksa untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi motherland atau negara induk. Kolonisasi Eropa di Amerika Latin Latar belakang Amerika latin berasal dari kata “Latin” pada Amerika Latin berarti “Latium” merupakan rumpun bangsa Romawi termasuk rumpun bangsa-bangsa Portugis, Spanyol, Italia, Inggris serta bangsa-bangsa Eropa lainnya. Amerika Latin mendapat banyak pengaruh dari bangsa-bangsa Eropa, baik politik maupun kebudayaan.Sebagian besar negara-negara di Amerika Latin merupakan daerah kekuasaan Spanyol dan Portugis.Namun pada dasarnya Amerika Latin tidak hanya dipengaruhi politik dan kebudayaan Spanyol dan Portugis saja, tetapi juga oleh Inggris, Perancis, Belanda dan Amerika Serikat. Pada awalnya para penjelajah Eropa melakukan pelayaran dengan kepentingan pribadi maupun ditugaskan oleh pemerintahnya.Dan penjajahan bangsa Barat di Amerika Latin mempunyai persamaan yaitu menemukan daerah-daerah baru kemudian dikuasai dan dijadikan koloni. Perkembangan dunia pelayaran dan kebutuhan akan daerah baru baik untuk keperluan ekonomi maupun politik mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah kekuasaan. Khususnya Amerika Latin, merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama bahan tambang yang sangat menggiurkan bangsa Eropa. Dan untuk itu bangsa Eropa melakukan kolonialisasi terhadap Amerika Latin yaitu Portugis, Spanyol dan Inggris. Awal Kedatangan Bangsa Eropa Di Amerika. Orang pertama yang tinggal di belahan bumi barat adalah keluarga band (Viking) dari pemburu dan pengumpul yang bermigrasi dari timur laut asia selama zaman es besar terakhir, yang berakhir sekitar 12.000 tahun yang lalu. Perjalanan dari Siberia ke alaska melintasi sebuah jembatan tanah terbentuk ketika glaciation menurunkan permukaan laut dan terkena lahan kering di Selat Bering.



Para imigran'' pertama'' tidak sadar bahwa mereka sedang bermigrasi, tetapi hanya mengikuti kawanan hewan yang bergerak di depan mereka. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa penempatan penduduk serampangan benua Amerika berlanjut di gelombang berturut-turut selama ribuan tahun sampai gletser mencair dan air laut naik terendam jembatan darat. Sejarah menyebutkan bahwa Benua Amerika pertama kali ditemukan oleh Christopher Columbus.Hal yang telah menjadi pengetahuan umum semua anak manusia dibumi ini. Orang eropa pertama yang mendaratkan kaki ke Amerika utara adalah Kaum Norse (norwegia) yang berlayar ke Greenland dimana The Red Eric mendirikan sebuah pemukiman sekitar tahun 985. Penemuan benua amerika oleh Christofer Colombus dan dilanjutkan oleh Amerigo Vespucci yang waktunya tepat dan melakukan pemetaan membuat orang Eropa berbondong-bondong datang ke Amerika. Alasan orang Eropa migrasi ke Amerika (khususnya orang-orang inggris) 1) Ekonomi, ditemukannya batu bara, mesin uap, minyak bumi dan teknologi lain. Revolusi industry mengubah sistem ekonomi yang dulunya peternakan menjadi pertanian sehingga membutuhkan lebih banyak lahan. 2) Politik, tidak setuju dengan pemerintah Ingris sehingga banyak yang mencari suaka ke tempat lain. 3) Agama, mencari tempat yang bisa menjalankan agama secara murni (Kristen puritan Namun berbagai literatur dan bukti-bukti fisik berupa prasasti, manuscript dan kabar berita lainnya menyebutkan lain, bukan Colombus penemu benua amerika. 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di amerika, daratan yang disangkanya India, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Penemu Amerika bukanlah Columbus.Penemu Amerika adalah Umat Islam.Mereka



menikah dengan penduduk lokal, orang-orang Indian, sehingga menjadi bagian dari local-genius Amerika. Tujuan Bangsa Eropa Datang Ke Amerika Datangnya bangsa Eropa ke Amerika di perkirakan tahun 1600M.Gelombang perpindahan ini berlangsung lebih dari 300 tahun.Kelompok yang paling banyak datang berasal dari Inggris.Wilayah pemukiman pertama Inggris di Amerika adalah pos perdagangan yang didirikan di James Town tahun 1607.Daerah virgina merupakan pusat perekenomian utama bagi penghasil tembakau. Tujuan bangsa Eropa masuk ke Amerika yaitu ada beberapa hal, yaitu: 1. Untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih baik. 2. Mencari kebebasan untuk berpolitik. 3. Mencari kebebasan untuk beragama. 4. Adanya factor renaissance dan reformasi. 5. Pengaruh adanya kemajuan teknologi. Diantara



negara-negara



Eropa



yang



selalu



terlibat



dalam



persaingan



memperebutkan daerah baru di Amerika adalah Inggris dan Perancis.Banyaknya pertentangan yang terjadi di Amerika tidak terlepas dari pertentangan politik yang terjadi di Eropa antara kedua negara tersebut.Pertentangan politik berubah menjadi peperangan yang dikenal dengan Perang Tujuh Tahun (17561763).Peperangan di Eropa terjadi pula di daerah koloni, antara koloni Inggris dan koloni Perancis.Perang selama tujuh tahun tersebut dimenangkan oleh Inggris pada tahun 1763. Zaman Kolonisasi Bangsa Barat Di Amerika Pembentukan koloni telah dimulai oleh Columbus pada pelayaran kedua tahun 1493, yaitu dengan mendirikan perkampungan di Hispaniola (Haiti).Namun, perkampulan itu terebengkalai akibat terjadinya pembangkangan para awak kapal.Pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Jaques Cartier.Ia mendirikan perkampungan di Quebec tahun 1541, dekat perkemahan suku Ironquis. Koloni berikutnya adalah koloni Roanoke yang didirikan Sir Walter Raleigh tahun1587. Kedua koloni tersebut tidak dapat dipertahankan, akibat



terjadi perselisihan dengan suku Ironquis.Sejak kegagalan pendirian koloni di Amerika Utara itu, bangsa Eropa meragukan apakah Benua Amerika layak untuk dihuni.             Dalam kondisi keraguan itu, di Inggris bermunculan kongsi dagang yang berniat mendirikan koloni di Amerika.Mereka tertarik oleh kekayaan alam di Amerika Utara, yang menurut mereka sangat menguntungkan bagi investasi (penanaman modal).Melihat hal itu, Parlemen Inggris memberikan hak penuh kepada kongsi dagang yang ingin menanamkan modal dan membentuk koloni.Koloni Perancis meliputi daerah dari aliran sungai Missisipi di sebelah selatan dan anak sungainya sampai dengan Kanada.Sementara Inggris menguasai daerah yang berbatasan dengan lautan Atlantik di sebelah timur dan pegunungan Alleghary di sebelah barat.Koloni Inggris di utara berbatasan dengan koloni Perancis dan sebelah selatan berbatasan dengan koloni Spanyol (di Florida). Koloni di Amerika yang dirintis oleh para kongsi dagang dimulai dari sebelah timur. Adapun koloni-koloni yang berdiri sebelum Revolusi Amerika adalah sebagai berikut: 1) Virginia Koloni ini didirikan pada tahun 1607 oleh kongsi dagang Inggris bernama Virginia Bay Company.Nama Virginia diambil sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth I, yang berjulukan Virgin Queen.Gubernur pertama Virginia adalah Sir Thomas Dale.Ia memerintah seperti militer. Gubernur berikutnya adalah Sir Goerge Yeardley. Pada masa pemerintahannya didirikan dewan perwakilan dengan nama House of Burgesses. Tahun 1624, pemerintah Inggris mengambil alih Virginia, setelah koloni itu dilanda berbagai masalah dari tahun 1619 sampai dengan 1624.Masalah itu diantaranya adalah bangkrutnya Virginia Company, epidemi, serangan suku Indian, dan masalah sosial akibat aksi protes atas pemberlakuan pajak. 2) Maryland Tahun 1632 di sebelah utara Virginia, Lord Baltimore, mendirikan koloni bernama Maryland. Nama tersebut diambil dari nama Ratu Perancis bernama



Henrietta Maria. Sejak awal berdirinya koloni ini berkembang pesat.Keluarga Baltimore menduduki posisi penting dalam pemerintahan, karena koloni ini dikelola oleh perusahaan pereseorangan.Posisi penting tersebut berakhir sampai tahun 1715, setelah terjadi perubahan kekuasaan di Kerajaan Inggris.Sejak tahun itu pula, Maryland diambil alih oleh pemerintah Inggris.Meskipun demikian, keluarga Baltimore tetap memiliki hak istimewa. 3) New England Dirintis oleh William Bradford sebagai pemimpin kelompok pelarian gereja Anglican



Inggris.



Nama



koloni



pada



awalnya



Plymouth.Dalam



perkembangannya koloni ini secara bertahap mengalami perkembangan dalam bidang ekonomi.Sedangkan keadaan politik cenderung stabil setelah terjadi perjanjian damai antara sesama kaum kolonis ataupun antara kaum kolonis dan suku Indian.Nama koloni Plymouth berubah setelah diambil alih oleh Massachusets Bay Company. Nama koloni baru itu adalah New England yang diusulkan oleh Kapten John Smith sebagai penghormatan terhadap dewan New England di Inggris yang telah memberikan izin pada kongsi tersebut untuk menanampkan usaha di Amerika Utara. 4) New York Pada awalnya koloni ini bernama Nieuw Amsterdam, sesuai dengan perintisnya, yaitu kongsi dagang Belanda 1624.Pada tahun 1664 diambil alih oleh Inggris dan namanya diganti dengan mana New York. Nama itu diambil sesuai dengan nama Duke of York yang berkuasa di Inggris dengan gelar James II. 5) Pennsylvania Koloni ini merupakan pengembangan dari koloni New York. William Penn merupakan perintis terbentuknya koloni ini.Penn mengembangkan semangat liberal di koloni in. Hal itu disebabkan karena ia penganut Quaker (salah satu sekte Kristen Protestan). Kebijakan yang bersifat liberal itu membuat Pennsylvania berkembang pesat.



Sepanjang tahun 1600 sampai dengan 1750 di Amerika Utara berdiri 13 koloni. Ketiga belas koloni itu: 1. New Hampshire 2. Massachusets 3. Rhode Island 4. Connecticu 5. New York 6. New Jersey 7. Pennsylvania 8. Delaware 9. Maryland 10.  Virginia 11.  North Carolina 12.  South Carolina 13.  Georgia Koloni-koloni tersebut dalam pembentukan negara Amerika Serikat nanti sangat menentukan dan menjadi inti negara.Pada awal abad ke-17, pembentukan koloni di Amerika Utara dirintis oleh Inggris.Sementara pada akhir abad ke-17, negara Eropa lainnya mulai melakukan perpindahan ke Amerika.Migrasi secara besarbesaran terjadi di wilayah Eropa daratan, Skotlandia, dan Irlandia.Di Amerika mereka bergabung dengan bangsa Inggris yang telah mendahuluinya.Pertemuan dan perpaduan budaya antara meraka melahirkan satu ciri khas bangsa Amerika yang berbeda dengan Inggris.Selain itu tiap koloni berhak untuk membuat hukum sendiri, melakukan perjanjian dengan penduduk setempat, dan menunjuk gubernur sendiri sebagai pemimpin pemerintahan.Sebagai sumbangannya, tiap koloni harus membayar pajak penghasilan pada pemerintah Kerajaan Inggris.Koloni-kolini di Amerika berkembang menurut kekhasannya masing-masing dan otonom.keadaan itu pada akhirnya menjadi penyebab bangsa Amerika melakukan revolusi.



Kemunculan Koloni Inggris di Amerika sebelum Terjadinya Revolusi



Meski sebagian besar koloni yang berada di wilayah Amerika Utara dikatakan sebagai jajahan kerajaan Inggris, namun pembentukannya tidak secara struktural dilakukan oleh pemerintah kerajaan Inggris. Umumnya para penghuni wilayah jajahan Inggris di Amerika itu adalah para imigran dari negeri mereka yang merasa tidak puas dengan keadaan negerinya sendiri, baik kehidupan individunya maupun keadaan lingkungannya. Para imigran itu bisa terdiri dari para penentang agama, yaitu orang-orang yang merasa bahwa kebebasan aktivitas agama mereka dibatasi oleh lingkungan sekitarnya, atau bahkan dilarang oleh aturan yang dibuat pemerintah Inggris. Orang-orang itu lantas memutuskan untuk keluar dari negara mereka demi mendapatkan kebebasan bagi kehidupannya. Ada juga para imigran yang disebabkan oleh faktor politik, yakni orang-orang yang sedang terjerat masalah politik dengan pemerintah Inggris, maupun orangorang yang merasa paham politik mereka dianggap membahayakan stabilitas di wilayah Inggris. Ada pula yang disebabkan oleh masalah ekonomi, di mana mereka menuju Amerika untuk meningkatkan status sosial mereka secara ekonomi. Pada umumnya mereka merasa bahwa tingkat kesejahteraan ketika mereka tinggal di Inggris maupun Eropa tidaklah berkembang, disebabkan tingkat persaingan di Eropa sangatlah berat, ditambah kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Ada sebuah kelompok ekspedisi yang dikenal dengan nama The Pilgrimfathers, berhasil mendarat di Amerika pada 1620 dengan menumpang kapal Mayflower. Orang-orang yang menumpang kapal Mayflower ini kemudian mendirikan sebuah koloni bernama Massachusetts. Hingga kini masyarakat Amerika menganggap bahwa kelompok The Pligrimfathers adalah pionir dari pendirian wilayah jajahan Inggris di Amerika. Ketika para pelarian Inggris di Amerika mencari kehidupan yang lebih baik dari tanah kelahirannya, pemerintah kerajaan Inggris justru menganggap jika berdirinya koloni-koloni di Amerika ini sebagai bentuk penyebaran kekuasaan Inggris di tanah jajahan.



Pemerintah Inggris pun



menerapkan sistem kolonialisasi di beberapa wilayah di Amerika layaknya tanah jajahan pada umumnya. Inggris memaksa masyarakat untuk menjual hasil bumi



mereka hanya kepada pemerintah Inggris saja. Hasil pertanian, seperti tembakau, teh, gula, dan kapas, tidak boleh dijual ke negera manapun. Meski para pembeli dari luar Inggris menawarkan harga yang jauh lebih tinggi. Tidak hanya itu, pemerintah Inggris pun mewajibkan masyarakat di wilayah koloni untuk membeli segala kebutuhannya hanya dari barang-barang yang dijual pemerintah Inggris. Masyarakat koloni Inggris di Amerika diwajibkan membayar pajak yang sangat tinggi kepada kerajaan di London. Parahnya lagi, Inggris juga melakukan monopoli perdagangan dengan memainkan harga komoditas sesuka hati mereka. Penerapan pajak yang tinggi dan monopoli perdagangan, semata-mata dilakukan pemerintah Inggris untuk menutupi kebutuhan mereka selama melakukan perang dengan Prancis. Kebencian masyarakat di daerah koloni semakin besar terhadap pemerintah Inggris setelah mereka menerapkan kebijakan tersebut.



Karena



memang sejak awal, masyarakat pergi ke Amerika adalah untuk mencari kehidupan yang lebih baik, bukan mendapat perlakukan buruk seperti itu. Revolusi Amerika Revolusi Amerika yang terjadi pada tahun 1775-1783 adalah perang kemerdekaan Amerika Serikat kepada Kerajaan Britania Raya. Perang Revolusi yang makin hari berubah menjadi perang global tidak hanya Amerika Serikat dengan Britania Raya saja. Namun peperangan sudah melibatkan Perancis, Spanyol, dan Belanda di sisi lainnya. Dan berakhirnya perang ini di menangkan oleh Amerika yang dibantu oleh Perancis. Revolusi Amerika lah yang telah mengakibatkan perang ini terjadi. Undang-Undang Stempel 1765 yang mengakibatkan para kolonis bangkit dan di keluarkanlah Parlemen Britania Raya tidak Konstitusional. Ditegaskan bahwa Parlemen Britania mempunyai hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis. Latar Belakang Revolusi Amerika Serikat



Perang tujuh tahun 1756-1763 Perebutan wilayah-wilayah baru di Amerika merupakan persaingan yang menyebabkan munculnya dari persengketaan antara Perancis dan Inggris. Di Amerika di sepanjang pantai timur Amerika Utara merupakan wilayah atau koloni Inggris. Adapun wilayah pantai selatan yaitu sepanjang Sungai Missisipi (lousiana) sampai Kanada adalah koloni Prancis. Wilayah dari Perancis dan Inggris ini dipisahkan oleh daerah pedalaman. Inggris terus menerus membuat pergerakan agar memperluas tanah jajahannya ke arah barat dan kemudian melanggar batas jajahan Prancis (Louisiana) Hal tersebut memicu tegangnya hubungan dari Prancis dan Inggris yang mengarah ke dalam peperangan. Pertempuran pun meledak setelah terjadinya tembak-menembak antara pasukan dari koloni Inggris (warga Amerika) dan Prancis. Didalam peperangan tersebut Inggris berhasil mengalahkan Prancis dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang berisi Wilayah Louisiana dan Kanada di sebelah timur Mississippi diserahkan kepada Inggris, sedangkan wilayah dari sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis. Setelah Inggris dan Prancis menandatangani perjanjian Paris yang berdampak kepada semakin kuatnnya dominasi Inggris di kawasan Amerika Utara, selain di Asia Selatan. Perang berakhir pada 1763 setelah Inggris berhasil mengalahkan Perancis. Pemberlakuan Pajak terhadap Rakyat koloni Amerika oleh Inggris Sugar Act atau undang-undang gula tahun 1764, pajak terhadap impor gula kaum koloni Amerika Townsend Act atau undang-undang tawnsend yaitu pemberlakuan pajak terhadap timah, gelas, cat dan kertas. Stampt Act atau undang-undang materai tahun 1765 yaitu pemberlakuan bawa materai terhadap segala dokumen resmi yang di keluarkan oleh Amerika Tea Act atau undang-undang teh 1773. Yaitu monopoli teh isi dan aturannya mengharuskan kaum koloni membeli teh kepada EIC atau Kongsi dagang Inggris. Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan Paham kebebasan dalam perdagangan juga di anut oleh kaum koloni. Hal tersebut bertentangan denga



paham rasa berkuasanya pemerintah Inggris atas koloni di Amerika. Karena hal tersebut pemerintah Inggris memberikan perintah agar hasil bumi di daerah koloni harus dijual saja kepada negara induk. Dan juga sebaliknya, pemerintah Inggris mewajibkan penduduk koloni untuk membeli barang-barang dari hasil industri negara induk saja. Peraturan tersebut akhirnya di tentang oleh kaum koloni karena bersifat karena monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang. Adanya Paham Kebebasan dalam Politik Pemerintah Inggris tidak mendirikan koloni Inggris di Amerika. Tetapi koloni Inggris diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapatkan tekanan, ekonomi, agama, sosial, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham tersebut bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Yang berdasarkan pada Perjanjian Paris 1763. Peristiwa The Boston Tea Party Revolusi Amerika meletus karena ada sebab khususnya. Yaitu peristiwa yang di kenal sampai sekarang dengan nama The boston tea party yang terjadi pada tahun 1773. Pada malam hari muatan teh tersebut di buang ke laut oleh orang-orang Amerika. Yang menyebabkan kemarahan pada pemerintah Inggris (Raja George III) Dan menyebabkan menuntut pertanggung jawabannya. Tetapi penduduk koloni tidak ada yang mau bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan menimbulkan pertempuran yang menandai terjadinnya Revolusi Amerika. Revolusi dan Perang Kemerdekaan Amerika Reaksi atas perlakuan pajak-pajak Penolakan kaum koloni terhadap pajak-pajak Inggris yang semakin bersifat radikal. Kelompok Sons of Liberty pimpinan Samuel Adam merupakan kelompok paling keras dalam melaksanankan propaganda penolakan pajak. Tindakan dari kelompok Sons of Liberty yang paling terkenal adalah pemboikotan atas Teh-teh Inggris. Dengan melakukan pembuangan teh yang



sedang di angkut oleh kapal yang merapat di pelabuhan Boston. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 16 Desember 1773yang dinamakan dengan peristiwa the Boston Tea Party yang memicu terjadinya Revolusi Amerika Kongres Masyarakat koloni Amerika Peristiwa di atas mendorong Raja George III sebagai raja Inggris mulai mengambil tindakan tindakan keras. Koloni Amerika dikirimi pasukan koloni dari pemerintah Inggris yang memaksa mereka untuk membayar pajak dan menghentikan pemberontakan. Dalam upaya pasukan Inggris terlibat didalam bentrok senjata dengan kaum koloni Amerika di desa Lexington dan Concord Raid. Tetapi saat perang pertama antara Inggris dan koloni Amerika, kaum koloni belum memikirkan untuk mendirikan suatu Negara Reaksi dari pertempuran tersebut, maka pada bulan Oktober 1774 diadakanlah pertemuan bersama 13 koloni di philadelphia. Pertemuan tersebut kemudian dikenal dengan nama kongres I dan menghasilkan beberapa tekad yang bulat yaitu: Menyerukan semua kaum



koloni



untuk



mempersiapkan



diri



untuk



menyongsong



perang.



Menghentikan segala hubungan dagang dengan Inggris sampai dihapuskannya pajak-pajak yang menindas koloni Amerika. Didalam kongres pertama kaum koloni belum membicarakan tentang kemerdekaan Amerika. Dan belum memiliki kejelasan tentang motivasi peperangan mereka melawan pemerintah Inggris. Maka pada tahun 1775 diadakanlah Kongres kedua dengan keputusan kongres atas nama 13 koloni. Yang menyatakan sikap tidak lagi mengakui wewenang parlemen Inggris atas kaum koloni Amerika. Pada kongres tersebut kaum koloni belum membicarakan tentang kemerdekaan Amerika. Amerika bertempur melawan tentara Inggris karena mereka merasa tertindas oleh aturan-aturan Inggris.Akan tetapi hal tersebut pada tahun 1776 telah berubah setelah orang Amerika membaca buku Thomas paine common sense. Pada bulan Juli 1776 diadakanlah kongres ke tiga. Dengan keputusan Pendeklarasikan kemerdekaan (Declaration of Independence) pada 4 Juli 1776 yang sekaligus menandai berdirinnya negara Amerika Serikat. Deklarasi yang disusun oleh Benjamin Fraklin, Thomas Jefferson dan John Adams tersebut. Kemudian di bacakan di depan rakyat yang bertempat di lapangan State House. Pendeklarasian



kemerdekaan Amerika mengundang reaksi yang hebat dari Inggris. Maka dari itu terjadinnya perang kemerdekaan Amerika. Didalam perang kemerdekaan, Amerika mendapatkan bantuan dari pasukan Perancis di bawah Jenderal Lafayette. Selain Perancis Spanyol juga ikut membantu Amerika. Di tahun 1783 setelah melalui pertempuran Yorktown. Pasukan Amerika Serikat di bawah pimpinan George Wahington yang berhasil mengalahkan Jenderal Cornwallis. Yang memimpin seluruh tentara Inggris di Amerika beserta 7000 pasukan pada 19 Oktober 1781. Ditandatangilah perjanjian Paris yang berisi. Inggris mengakui kemerdekaan dari Amerika Serikat pada tanggal 3 September 1783 tetapi Kanada tetap di bawah Inggris. Penyusun Pemerintah Amerika perang USA Declaration of Independence 1776 dokumen ini merupakan sumber pertama pemerintah Amerika Serikat mengenai pengakuan Hak asasi manusia yang menyangkut tentang 1. Hak kebebasan 2. Hak Hidup 3. Hak kemerdekaan 4. Hak mendapat kebahagiaan



Articles of Confederating undang-undang negara Amerika Serikat yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan dari pemerintahan sampai konstitusi Amerika Serikat terbentuk. Undang-undang tersebut juga mengatur hubungan antara negara bagian dan kongres yang bertindak sebagai penyelenggara pemerintahan atau pemerintahan pusat Bill of Rights amandemen dari konstitusi Amerika Serikat yang memuat tentang pengakuan terhadap hak-hak warga negara dan juga negaranegara bagian. Constitution of United State of Amerika undang-undang konstitusi Amerika Serikat yang di susun oleh James Madison dengan 12 lampiran amandemen. Berdirinya Negara Dan Pemerintahan Amerika Yang Pertama



Pemerintahan Amerika yang pertama dimulai setelah terjadinya Revolusi Amerika dan Deklarasi Kemerdekaan. Revolusi Amerika telah memberikan semangat luar biasa kepada rakyat Amerika untuk mewujudkan cita-cita mereka seperti yang tercantum dalam Deklarasi Kemerdekaan. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni yang kemudian dikelompokkan menjadi New England (New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island and Connecticut), koloni-koloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware), dan Selatan (Maryland, Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam. Namun setelah terjadinya Revolusi Amerika dan Deklarasi Kemerdekaan, kongres mengeluarkan resolusi yang menganjurkan pemerintah daerah koloni untuk membentuk pemerintahan baru “yang diharapkan memberikan yang terbaik untuk mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan bagi para pemilih mereka”. Beberapa negara bagian bahkan telah melakukannya dan dalam waktu satu tahun setelah Deklarasi Kemerdekaan hanya tiga negara yang belum melakukan konstitusi. Pemerintahan yang pertama kali di Amerika ini dijalankan oleh kaum radikal yang sebagian besar berasal dari North Carolina dan Rhode Island dimana konstitusi yang dipakai ialah Konstitusi Pensylvania yang merupakan konstitusi pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah Inggris. Pemerintahan radikal yang mendirikan pemerintah pertama kali di Amerika dipengaruhi oleh trend radikal dan dikembangkan dari beberapa definisi konsep pemerintahan seperti: popular sovereignty, doktrin pemerintahan yang terbatas, hak private, pemisahan kekuasaan, serta penegakan legislatif.



Konstitusi Nasional dan Prinsipnya Pada dasarnya awal dari konstitusi Amerika pertama ialah pada tahun 1781 dimana pada saat itu koloni Inggris membentuk sebuah uni yang dinamakan Articles of Confederation. Namun, ini hanya bertahan selama kurang lebih enam tahun dikarenakan tidak mampu untuk menangani berbagai macam persoalan seperti kekuasaan yang lebih



yang dimiliki oleh negara bagian daripada



kekuasaan pemerintah. Untuk itu pada tahun 1887, diadakan sebuah konvensi konstitusi di Philadelpia. Konvensi tersebut dihadiri antara lain oleh: Washington, James Madison, Alexander Hamilton, dan Gouverneur Morris, yang merupakan pemikir-pemikir utama Amerika pada masa itu. Beberapa tokoh akan memegang posisi penting dalam pemerintahan baru. Konstitusi ini mendirikan pemerintahan nasional yang lebih kuat dan memiliki tiga cabang: eksekutif (Presiden dan kabinetnya), legislatif (Dewan Perwakilan Rayat dan Senat), dan yudikatif (pengadilan federal). Konstitusi ini diratifikasi oleh negara-negara bagian pada tahun 1788. Konvensi tersebut sebenarnya digelar hanya untuk merancang amandemen bagi Pasal-Pasal Konfederasi tetapi para delegasi dengan kepercayaan yang penuh mengesampingkan Pasal-Pasal dan bergerak menuju pembentukan badan pemerintahan yang sepenuhnya baru. Mereka mengenali bahwa kebutuhan yang terpenting adalah menyelaraskan dua kekuasaan yang berbeda, yaitu kekuasaan pengawasan local yang telah dilakukan oleh 13 negara bagian semi-independen dan kekuasaan pemerintah pusat. Mereka berprinsip bahwa fungsi dan kekuasaan pemerintah nasional, mengingat sifatnya yang baru, umum dan inklusif harus dengan hati-hati ditetapkan dan dinyatakan sementara fungsi dan kekuasaan lain dipahami menjadi milik negara bagian. Namun menyadari bahwa pemerintah pusat harus mempunyai kekuasaan nyata, para delegasi pada umumnya juga menerima kenyataan bahwa pemerintah pusat harus diberi wewenang antara lain: mencetak uang logam, mengatur perdagangan, menyatakan perang dan menciptakan perdamaian.



Lembaga Kepresidenan Presiden Amerika merupakan salah satu presiden yang berpengaruh di dunia. Seorang presiden Amerika hanya boleh menjabat 2 masa bakti yang masingmasing memiliki masa jabatan 4 tahun. Pada mulanya, pelantikan diadakan setiap empat tahun pada tanggal 4 Maret. Kemudian ratifikasi Amandemen Kedua Puluh pada Undang-Undang Dasar Amerika Serikat mengubah masa bakti Presiden dan Wakil Presiden sehingga dimulai pada tengah hari tanggal 20 Januari, dimulai dengan masa bakti kedua Franklin Roosevelt pada tahun 1937. Ada beberapa konstitusi dan pertimbangan dalam pemilihan presiden di Amerika, diantaranya: 1) Term and Re-eligibility. Menunjukkan masa jabatan persiden yang mempunyai masa jabatan empat tahun dan sesuai dengan amandemen 2) Qualitification. Presiden minimal berumur 35 tshun, 14 tahun di negara bagian, dan asli Amerika. 3) Emoluments, privileges, and immunities. Menunjukkan hak dan kekebalan presiden di dalam hokum 4) Vice president. Wakil presiden harus memenuhi seluruh syarat presiden Selain itu ada lima cara pemilihan presiden Amerika: 



Electoral college. Pemilihan yang dipengaruhi oleh pengaruh publik dan kelompok kecil dari kelompok.







Nomination of the presidential candidates. Memenuhi administrasi Washington.







Convention procedure. Melalui proses hukum.







Electing the president.







Defects and proposal for change.



Berikut merupakan tugas dan wewenang seorang presiden Amerika : 1) Membuat perjanjian 2) Pergantian kabinet. 3) Mengawasi admnistrasi negara.



4) Menegakkan hukum. 5) Kuasa atas militer. 6) Mengarahkan Hubungan Luar Negeri. 7) Pemberian amnesti. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa lahirnya pemerintahan Amerika pertama didasarkan pada Revolusi Amerika dan Deklarasi Kemerdekaan. Melalui kedua hal inilah kemudian rakyat Amerika berani untuk mewujudkan cita-citanya mereka seperti yang tercantum dalam Deklarasi Amerika. Pemerintahan Amerika pertama kali ini dijalankan oleh kaum radikal yang terpengaruh oleh tren radikal pada masa itu. Konstitusi Nasional Amerika yang masih dipakai hingga sekarang dan juga merupakan konstitusi tertua ialah Konstitusi Philadelpia yang merupakan hasil ratifikasi dari sejulmlah konvensikonvensi terdahulu.



Daftar Pustaka Targonski, Rosalie.2007.Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat. Kantor Program Informasi Internasional, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Cincotta, Howard.2004.Garis Besar Sejarah Amerika. Kantor Program Informasi Internasional, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. http://politik.kompasiana.com/2011/04/14/sejarah-pembentukan-pemerintahamerika-dan-konstitusi-pertamanya/ http://blogdhevy.blogspot.com/2014/05/sejarah-amerika-kedatangan-bangsaeropa.html Alvarendra, H. Kenzou. 2017. Buku Babon Sejarah Dunia. Yogyakarta : Brilliant Book