009 Spo Diagnosa TB Dewasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENEGAKAN DIAGNOSA TB DEWASA



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



009/POLI/X/2019



00



1/2



Ditetapkan Direktur, Tanggal Terbit



02 Oktober 2019



(dr. M. Chudri Wardana) PENGERTIAN



Merupakan kegiatan untuk menegakan diagnosa TB pada pasien yang dicurigai menderita TB (suspek), oleh staf medis dokter penanggung jawab perawatan pasien di rs keluarga kita.



TUJUAN



Sebagai acuan tatalaksana penegakan diagnose TB pada pasien yang dicurigai meenderita TB (suspek pasien TB), untuk menemukan pasien TB.



KEBIJAKAN



Bahwa penegakan diagnosis TB pada pasien yang dicurigai menderita TB (suspek) adalah mengacu pada ISTC (International Standard of Tuberculosis Care ). 1. Semua pasien yang dicurigai menderita TB paru, dewasa / remaja / anak / yang dapat mengeluarkan dahak, harus dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopos, sekurang – kurangnya : 2 x dan sebaiknya : 3 x, dan bila memungkinkan minimal 1x pemeriksaan berasal dari dahak pagi hari. 2. Semua pasien yang dicurigai menderita TB ekstra paru, dewasa / remaja / anak, harus dilakukan pemeriksaan dengan spesimen yang berasal dari kelainan yang dicurigai, secara histo-patologi dan biakan (bila memungkinkan). 3. Semua pasien dengan hasil foto thorax yang mencurigakan kearah TB harus dilakukan pemeriksaan dahak secara mikrobiologi. 4. Diagnosis TB intra thorax ( paru / pleura / kelenjar getah bening hilus ) adalah didasarkan pada foto thorax yang menunjukan kelainan TB, terdapat riwayat kontak, uji tuberculin positif, dan apabila memungkinkan dilakUkan pemeriksaan biakan dengan spesimen yang berasal dari dahak atau bilasan lambung. 1. Penegakan diagnosis pasien TB didasarkan pada a. Anamnesis ( keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga ) b. Pemeriksaan fisik yang mendukung c. Hasil pemeriksaan dahak S-P-S d. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya ( sesuai indikasi : foto thotax / uji tuberculin / histo-patologi/ patologi anatomi) e. Hasil pembobotan (sistem skor )



PROSEDUR



PENEGAKAN DIAGNOSA TB DEWASA No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



009/POLI/X/2019



00



2/2



2. Apabila : a. Pada suspek pasien TB , ditemukan BTA ( + ) pada ≥ 2 hasil pemeriksaan dahak S-P-S Maka ditegakkan diagnosis : pasien TB, dan selanjutnya dikukan penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, untuk menentukan regimen pengobatan OAT-nya b. Pada suspek pasien TB ditemukan BTA ( + ) pada hanya pada 1 pemeriksaan dahak S-P-S, maka dilakukan peneriksaan foto thorax ; - Bila hasil foto thorax mendukung kelainan TB < maka ditegakkan diagnosis pasien TB, selanjutnya dilakukan penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, untuk menentukan regimen pengobatan OAT-nya - Bila foto thorax tidak mendukung kelainan TB maka ditegakkan diagnosis bukan pasien TB c. Pada suspek pasien TB, ditemukan BTA ( -) pada ke-3 hasil pemeriksaan dahak S-P-S , maka diberi pengobatan antibiotik spectrum luas terlebih dahulu dan bila ada perbaikan, maka dilakukan pemeriksaan dahak S-P-S dan foto thorax: - Bila hasil pemeriksaan dahak ditemukan BTA ( + ) , maka ditegakkan diagnosis pasien TB< selanjutnya dilakukan penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, untuk menentukan regimen pengobatan OAT-nya - Bila hasil pemeriksaan dahak ditemukan BTA ( - ) foto thorax mendukung kelainan TB, maka ditegakkan diagnosis pasien Tb, selanjutnya dilakukan penetapan klasifikasi dan tipe pasien Tb, untuk menentukan regimen pengobatan OATnya - Bila hasil pemeriksaan dahak ditemukan BTA (-) foto thorax tidak mendukung kelainan TB, dan maka ditegakkan diagnosis bukan pasien UNIT TERKAIT



1. Tim TB DOTS 2. Poli rawat jalan 3. Rawat inap