02 SAP Brisk Walking Exercise [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) BRISK WALKING EXERCISE (OLAHRAGA JALAN CEPAT)



Oleh : Komang Rizki Rahayu Putri Pradnyayanti (NIM. 19J10215)



FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI TAHUN 2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik              Sub topik       



   :  Brisk Walking Exercise (Olahraga Jalan Cepat)     :  1. Pengertian Brisk Walking Exercise 2. Manfaat Brisk Walking Exercise 3. Demonstrasi Teknik Brisk Walking Exercise



Hari /Tanggal



: 16 April 2020



Sasaran          



:  Ny. S



Tempat          



:  Rumah Ny.S



Waktu           



:  09.00 – 10.00 wita (1 x 30 menit)



A. Latar Belakang Masalah Insidensi hipertensi dihampir semua negara menunjukkan angka yang cukup tinggi. Di Dunia pada tahun 2014 ada 600 juta orang dengan hipertensi. Di Indonesia, menurut Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi hipertensi 25,8%. Penatalaksanaan hipertensi bertumpu pada pilar pengobatan standar dan merubah gaya hidup yang meliputi mengatur pola makan, mengatur koping stres, mengatur pola aktivitas, menghindari alkohol, dan rokok, serta rutin untuk mengonsumsi obat antihipertensi (Dalimartha, et al, 2008). Brisk walking exercise sebagai salah satu bentuk latihan aerobik merupakan bentuk latihan aktivitas sedang pada pasien hipertensi dengan menggunakan tehnik jalan cepat selama 20-30 menit dengan rerata kecepatan 4-6 km/jam. Kelebihannya adalah latihan ini cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas maksimal denyut jantung, merangsang kontraksi otot, pemecahan glikogen dan peningkatan oksigen jaringan. Latihan ini juga dapat mengurangi pembentukan plak melalui peningkatan penggunaan lemak dan peningkatan penggunaan glukosa (Kowalski, 2010). Brisk walking exercise berdampak pada penurunan risiko mortalitas dan morbiditas pasien hipertensi melalui mekanisme pembakaran kalori, mempertahankan berat badan, membantu tubuh rileks dan peningkatan senyawa beta endorphin yang dapat menurunkan stres serta tingkat keamanan penerapan brisk walking exercise pada semua tingkat umur penderita hipertensi (Kowalski, 2010).



B. Tujuan 1.



Tujuan instruksional umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang brisk walking exercise diharapkan sasaran dapat mengetahui mengenai Gambaran tentang brisk walking exercise.



2.



Tujuan instruksional khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit pasien dapat : a. Menjelaskan pengertian brisk walking exercise. b. Menjelaskan manfaat brisk walking exercise. c. Mendemonstrasikan teknik brisk walking exercise.



C. Metode Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab D. Media Leaflet. E. Materi Penyuluhan (Materi Terlampir) 1. Brisk Walking Exercise a. Pengertian Brisk Walking Exercise. b. Manfaat Brisk Walking Exercise. c. Teknik Brisk Walking Exercise. F. Kegiatan Penyuluhan Wakt u 5 Menit



Tahap Kegiatan Pembukaan



Kegiatan Penyuluh 1. Membuka acara dengan



Sasaran 1. Menjawab salam



mengucapkan salam kepada sasaran 2. Menyampaikan topik



2. Mendengarkan



dan tujuan penyuluhan



penyuluh



kepada sasaran



menyampaikan



topik dan tujuan 3. Kontrak waktu untuk



3. Menyetujui



kesepakatan



kesepakatan



pelaksanaan



waktu



penyuluhan dengan



pelaksanaan



sasaran



penyuluhan



1. Menjelaskan materi



1. Mendengarkan



penyuluhan kepada



penyuluh



sasaran



menyampaikan materi



2. Memberikan 15 Menit



Kegiatan Inti



2. Menanyakan hal –



kesempatan kepada



hal yang tidak



sasaran untuk



dimengerti dari



menanyakan hal – hal



materi



yang belum dimengerti



penyuluhan



dari materi yang dijelaskan penyuluh Mendemontrasikan 5 menit 5 Menit



1. Mendemonstrasikan



1. Memperhatikan



teknik brisk



teknik brisk walking



penjelasan dan ikut



walking exercise



exercise



mempraktekan



Evaluasi / Penutup



1. Memberikan pertanyaan



1. Menjawab



kepada sasaran tentang



pertanyaan yang



materi yang sudah



diajukan



disampaikan penyuluh



penyuluh



2. Menyimpulkan materi



2. Mendengarkan



penyuluhan yang sudah



penyampaian



disampaikan kepada



kesimpulan



sasaran 3. Menutup acara dengan



3. Mendengarkan



mengucapkan salam



penyuluh,



serta terima kasih



menutup acara



kepada sasaran



dan menjawab salam



G. Setting Tempat



1



2



Keterangan Gambar 1. Moderator & Penyaji 2. Peserta H. Pengorganisasian 1. Moderator & Penyaji : Komang Rizki Rahayu Putri Pradnyayanti 2. Peserta. I.



: Ny.S



Uraian Tugas a.



Moderator a. Membuka acara. b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing. c. Menjelaskan tujuan dan topik. d. Menjelaskan kontrak waktu. e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri. f. Mengarahkan alur diskusi. g. Memimpin jalannya diskusi. h. Menutup acara.



2. Penyaji a. Mempersiapkan materi untuk penyuluhan. J.



Evaluasi



1. Evaluasi struktur a) Peserta hadir dan tidak meninggalkan tempat penyuluhan b) Penyaji siap dengan materi yang akan disampaikan c) Tempat penyuluhan dan perlengkapan dapat dipergunakan semaksimal mungkin 2. Evaluasi proses a) Peserta aktif dalam mengikuti acara dari awal sampai akhir b) Peserta mampu menyampaikan pendapatnya c) Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan. d) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar. e) Peserta mengerti materi penyuluhan dengan baik 3. Evaluasi hasil a) Pserta mampu menjelaskan kembali mengenai materi yang disampaikan b) Peserta mampu mengungkapkan perasaannya serta mengungkapkan adanya rencana tindak lanjut c) Peserta mengetahui tentang brisk walking exercise



MATERI BRISK WALKING EXERCISE A. Brisk Walking Exercise 1. Pengertian Brisk Walking Exercise Brisk walking exercise sebagai salah satu bentuk latihan aerobik moderate exercise pada penderita hipertensi dengan menggunakan teknik jalan cepat selama 20-30 menit dengan kecepatan rata-rata 4-6 km/jam. Kelebihan brisk walking exercise adalah latihan ini cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas maksimal denyut jantung, merangsang kontraksi otot, memecah glikogen dan meningkatkan oksigen dalam jaringan. Selain itu latihan juga dapat mengurangi pembentukan plak melalui peningkatan penggunaan lemak dan peningkatan penggunaan glukosa (Kowalski, 2010). Brisk Walking exercise merupakan salah satu jenis latihan yang direkomendasikan American Heart Association (AHA) dan American College of Sport Medicine dengan frekwensi 3–5 kali dalam seminggu selama 30 menit. Latihan ini sangat bermanfaat untuk menurunkan mortalitas penderita gangguan kardiovaskuler termausk hipertensi. 2.



Manfaat Brisk Walking Exercise Menurut [ CITATION Sus13 \l 1057 ] manfaat brisk walking exercise adalah : 1) Meningkatkan kesehatan jantung



Jalan cepat dapat mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh dan melindungi jantung dari penyakit. Membantu dalam meningkatkan kesehatan kardiovaskular dengan memperkuat kerja paru-paru, otot dan jantung. Berjalan cepat juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan memompa aliran darah ke seluruh sistem tubuh.



1) Mengurangi risiko diabetes Selama berjalan cepat, otot tubuh juga banyak bergerak dan menggunakan energi yang dapat memecahkan kelebihan glukosa dalam darah sehingga dapat membantu dalam mencegah diabetes dan juga menjaga agar kadar glukosa darah tetap normal. 2) Mengurangi tingkat stres Berjalan cepat dapat mengurangi tingkat stres ataupun ketegangan yang dirasakan dan telah menjadi beban dalam kehidupan sehari-hari. 3) Meningkatkan kesehatan seksual Berjalan membuat sirkulasi darah dalam tubuh meningkat yang juga dapat mengurangi kemungkinan impotensi atau gairah seksual yang rendah. 4) Menurunkan berat badan Salah satu cara yang dapat dilakukan dan juga salah satu pilihan yang efektif dalam menurunkan berat badan adalah brisk walking exercise. Tidak hanya membakar kalori dan lemak selama berjalan cepat, tetapi dapat juga mencegah akumulasi lemak yang tidak diinginkan dalam tubuh. Oleh sebab itu, brisk walking dapat menjadi salah satu pilihan olahraga yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. 5) Meningkatkan kesehatan tubuh Brisk walking atau jalan cepat dapat mencegah penyakit yang berkaitan dengan usia, terkait dengan kondisi seperti memburuknya kesehatan tulang, pengelihatan, dan lain-lain. Brisk walking dapat juga bertindak sebagai salah satu bagian dari terapi untuk penderita osteoporosis, obesitas dan sebagainya. Tentunya hal ini juga dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apabila memiliki masalah kesehatan sebelum melakukannya. 6) Menstimulasi atau merangsang otak Dengan berjalan cepat, sirkulasi darah juga meningkat dan memungkinkan jantung untuk memompa darah yang kaya akan oksigen dengan lebih efisien, aliran darah ke otak juga meningka 3. Teknik Brisk Walking Exercise Untuk memperoleh kemampuan fisik yang baik atau tinggi maka perlu adanya pelatihan yang benar dan efisiensi sehingga tidak cepat menimbulkan kelelahan. Berikut adalah beberapa contoh kecepatan berjalan kaki yang ideal untuk seseorang yang akan melakukan brisk walking exercise.



Tabel Kecepatan berjalan Kecepatan pejalan



Meter per menit



kaki Lansia dan anak-anak 60 m/menit Pemula 80 m/menit Menengah 100 m/menit Tingkat lanjut 110 m/menit Sumber : [ CITATION Pat05 \l 1057 ]



Meter per detik 1 m/detik 1,3 m/detik 1,7 m/detik 1,8 m/detik



Kilometer per jam 3,5 km/jam 5 km/jam 6 km/jam 6,5 km/jam



Adapun teknik latihan brisk walking, yaitu : 1) Tumit dan jari kaki Pejalan kaki harus menjejakkan kaki tepat pada tumit dengan jari kaki yang terangkat tinggi. 2) Langkah Pejalan kaki harus menggerakkan kaki lebih cepat dengan melangkahkan kaki sebanyak mungkin dalam satu menit yang disebut pergantian (turnover) sambil mempertahankan jarak langkah yang sebenarnya. 3) Pinggul Pejalan kaki harus menghindari gerakan pinggul yang terlalu berlebihan, karena gerakan itu menahan pusat gravitasi agar tidak bergerak maju. Mengayunkan pinggul ke kiri dan kanan juga dapat membuang-buang tenaga yang dibutuhkan untuk terus berjalan. 4) Ayunan tangan Ayunan tangan itu harus kuat tetapi tetap rapat dengan tubuh, dengan tinggi ayunan yang tidak melebihi dada, sikut merapat dengan pinggang dan jari tangan tidak melawati bagian tengah tubuh atau tidak berjarak lebih dari 10 hingga 12 inci (30 cm) di depan dada. 5) Lekukan tangan Pejalan kaki harus melekkukan sikut sebesar 90º. 6) Tangan Pejalan kaki tidak perlu mengepalkan tangan. Dapat diibaratkan pada saat memegang telur mentah yang mudah pecah di kedua telapak tangan.



Gambar Start brisk walking exercise Sumber : Abi Abian, Pembelajaran Atletik Melalui Aktivitas Jalan Cepa



DAFTAR PUSTAKA