02.01.3-T3-6 Koneksi Antar Materi-MAYANG [PDF]

  • Author / Uploaded
  • may
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mayang Permata Sari 201220255 PPG Prajab Gel.2 UNJ



EXPERIENTAL LEARNING







DEFINISI EXPERIENTAL LEARNING



Merupakan sebuah metode belajar dapat membantu pendidik dalam menghubungkan isi materi pembelajaran dengan keadaan yang ada di dunia nyata, sehingga dari pengalaman nyata yang dilakukan para siswa, mereka dapat mengingat dan memahami lebih dalam pembelajaran yang mereka dapat dalam proses pendidikan, dan akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.



PROSES EXPERIENTAL LEARNING Experiential learning adalah proses yang melibatkan konstruksi pengetahuan dimana guru sebagai agen harus kreatif dan juga harus bisa mendorong kreatifitas peserta didik. Guru juga harus bisa memberikan materi sesuai dengan tuntutan zaman. Guru adalah fasiliator. Proses pembelajaran ini melibatkan siklus dasar yaitu mengalami (experiencing), refleksi diri (reflecting), berpikir (thinking), melakukan (acting). Pengalaman konkret adalah dasar observasi dan refleksi diri.



HUBUNGAN DENGAN MODUL SEBELUMNYA Kompetensi Sosial Emosional Experiential learning dapat membantu guru mengidentifikasi emosi dan karakteristik peserta didik sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan pengalaman atau minat peserta didik. Profil Pelajar Pancasila Experiental learning dapat membantu dalam mewujudkan profil pelajar pancasila. Contoh penerapan active experimentation untuk mewujudkan gotong royong pada peserta didik Budaya Positif Experiential learning dapat membantu guru dalam menanamkan budaya positif pada peserta didik



TAHAP PROSES EXPERIENTAL LEARNING Concrete Experience : Tahap belajar melalui berbagai pengalaman yang konkrit dan peka terhadap situasi. Pada tahap ini, peserta didik belum mempunyai kesadaran mengenai hakikat dari suatu pengalaman atau peristiwa. Reflective Observation : Tahap melakukan observasi sebelum membuat suatu keputusan , mengamati lingkungan dari berbagai perspektif yang berbeda dan melihat berbagai hal untuk mendapat suatu makna. Pada tahap ini peserta didik akan diberikan kesempatan melakukan observasi secara aktif terhadap kejadian yang mereka alami. Abstract Conceptualitation: Tahap melakukan analisa logis dari sejumlah gagasan dan melakukan tindakan yang sesuai dengan pemahaman atas sebuah situasi. Pada tahap ini, peserta didik akan diberi kebebasan untuk melakukan observasi yang dilanjutkan dengan merumuskan atau konseptualisasi hasil pengamatan. Active Experimentation : Pada tahap ini, peserta didik sudah mampu mengaplikasikan konsep, teori, atau aturan yang dipelajarinya dalam dunia nyata. Dengan kata lain peserta didik mampu mempraktekkan pengalaman yang ia dapatkan