4 0 660 KB
Praktikum Alat Ukur & Pengukuran
PERCOBAAN 4
PENGUKURAN TAHANAN BEBAN & KESALAHAN PENGUKURAN
I.
TUJUAN : M enentukan tahanan baban dengan metoda Volt-amper meter Dapat menentukan besar kesalahan relatif dalam pengukuran besaran listrik.
II.
ALAT DAN KOMPONEN : 1. Voltmeter 2. Ampermeter 3. Sumber tegangan DC
STTN 2020
III. DASAR TEORI Mengukur Tahanan Beban. Ada beberapa cara untuk menentukan besarnya tahanan beban pada suatu rangkaian listrik terpasang. Dalam percobaan ini akan digunakan metoda praktis yang banyak dijumpai. Hubungan antara resistansi, tegangan dan arus ini telah diamati oleh George Simon Ohm dan melahirkan hukum Ohm, yaitu : Suatu benda dikatakan mempunyai resistansi 1 Ohm jika padanya diberi tegangan 1 Volt akan memberikan arus 1 Amper. Bentuk dasar hukum ini secara matematis dituliskan sebagai berikut :
V=I.R V : tegangan dalam Volt (V) I : arus dalam Amper (I) R : resistansi dalam Ohm () Dalam praktek ada dua metoda pengukuran volt-ampermeter, tergantung pada kondisi beban yang diukur. Metoda pertama adalah seperti pada gambar di bawah ini I
Ix
I I V
Vx
Rx
Gambar 1. Mengukur Rx yang berharga besar. Ix adalah arus yang terukur lewat beban Rx sedang tegangan V adalah tegangan tota; Vx dan tegangan yang lewat ampermeter. Secara matematis dapat dirumuskan sbb. : ELEKTRO MEKANIK TFN STTN-BATAN 2020
14
V Ix.Ri Vx Ix (Ri Rx)
Ix.Rx Ri
Rx
Vx Ri
1
1 Rx Tegangan V = Vx jika Ri > tahanan ampermeter. Sedangkan metoda kedua dapat digambarkan sebagai berikut : I
Ix
I Iv V
E
V x
Rx
Gambar 2. Mengukur Rx yang berharga kecil Tegangan V adalah tegangan yang terukur pada Rx, sedang arus yang lewat/ditunjukkan ampermeter adalah arus yang lewat beban dan lewat voltmeter, sehingga rumusnya :
I Ix. V
Rv Ix Ix. Rx
Ix. 1 Rx
Rv
Rv
Arus yang diukur ampermeter sama dengan arus yang lewat Rx (=Ix) jika Rx