Laporan Praktikum Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran Tahanan Beban [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN TEKNIK PENGUKURAN PENGUKURAN TAHANAN BEBAN DAN KESALAHAN PENGUKURAN



Disusun Oleh : Nama : Annisa Suci Andarini NIM : 022000006 Dosen Praktikum : Toto Trikasjono, ST, M.Kes



Elektronika Instrumentasi Jurusan Teknofika Nuklir Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia 2021



I.



II.



TUJUAN -



Menentukan tahanan baban dengan metoda Volt-amper meter



-



Menentukan besar kesalahan relative dalam pengukuran



LANDASAN TEORI A. Penentuan Tahanan Beban Ada beberapa cara untuk menentukan besarnya tahanan beban pada suatu rangkaian listrik terpasang. Dalam percobaan ini akan digunakan metoda praktis yang banyak dijumpai. Hubungan antara resistansi, tegangan dan arus ini telah diamati oleh George Simon Ohm dan melahirkan hukum Ohm, yaitu : Suatu benda dikatakan mempunyai resistansi 1 Ohm jika padanya diberi tegangan 1 Volt akan memberikan arus 1 Amper. Bentuk dasar hukum ini secara matematis dituliskan sebagai berikut : V=I.R



(1)



V : tegangan dalam Volt (V) I : arus dalam Amper (I) R : resistansi dalam Ohm () Dalam praktek ada dua metoda pengukuran volt-ampermeter, tergantung pada kondisi beban yang diukur. Metoda pertama adalah seperti pada gambar di bawah ini I



Ix



I I



V



Vx



Rx



Gambar 1. Mengukur Rx yang berharga besar. Ix adalah arus yang terukur lewat beban Rx sedang tegangan V adalah tegangan tota; Vx dan tegangan yang lewat ampermeter. Secara matematis dapat dirumuskan sbb. : (2)



V = Ix.Ri + Vx = Ix (Ri + Rx)



(



= Ix.Rx Ri



(



= Vx Ri



Rx



Rx



)



+1



)



+1



Tegangan V = Vx jika Ri > tahanan ampermeter. Sedangkan metoda kedua dapat digambarkan sebagai berikut : Ix



I



I Iv



V



E



V



Rx



Gambar 2. Mengukur Rx yang berharga kecil Tegangan V adalah tegangan yang terukur pada Rx, sedang arus yang lewat/ditunjukkan ampermeter adalah arus yang lewat beban dan lewat voltmeter, sehingga rumusnya : I = Ix. + V



Rv = Ix + Ix. Rx



(



= Ix. 1 + Rx



(3)



Rv



Rv



)



Arus yang diukur ampermeter sama dengan arus yang lewat Rx (=Ix) jika Rx