1 Notulen Kelas Ibu Balita (Kelas 1) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN PATI DINAS KESEHATAN



UPTD PUSKESMAS JAKENAN Jln. Jakenan – Jaken Km. 01 Kode Pos : 59182 Telp. (0295) 4749004 email : [email protected]



NOTULEN PERTEMUAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA UMUR 0 – 1 TAHUN DI DESA KARANGREJO LOR Judul Rapat



: Pertemuan Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Umur 0 -1 Tahun



Hari / Tanggal



: Senin,26 Oktober 2020



Tempat



: Balai Desa Karangrejo Lor



Penyelenggara



: Puskesmas Jakenan



Pimpinan Rapat



: Koordinator Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)



Notulis



: Indah Sutanti Amd.Keb



Peserta Rapat



: 1. Bidan Narasumber



Acara / Agenda



2 orang



2. Ibu dan Balita



10 orang



3. Notulen



1 orang



: 1. Pelaksanaan Pertemuan Kelas Ibu Balita 2. Tanya Jawab 3. Penyampaian informasi waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan selanjutnya



Susunan Acara



: 1. Pembukaan 2. Penyampaian Materi oleh Narasumber 3. Diskusi dan Tanya Jawab 4. Kesimpulan 5. Penutup



PROSES



:



 Pembukaan Narasumber Pertama – tama, dibuka oleh Ibu Rusmiyati Str.Keb dan dilanjut Ibu Jumi Edarwati , Amd.Keb.Untuk mengawali acara, bersama-sama dengan bacaan Basmallah. Pertemuan kelas ibu Balita di bagi 3 Kelas, pertemuan mulai bulan September sampai November 2020, dan di biayai oleh Dana BOK. Kelas Ibu Balita merupakan suatu kegiatan berbasis masyarakat di mana Ibu yang



memiliki anak balita berkumpul secara rutin untuk berbagai pengalaman, ide, dan informasi berkaitan dengan kehamilan, melahirkan dan menyusui dalam suasana saling mendukung dan saling percaya yang dipandu oleh motivator dengan tujuan mendukung ibu agar semangat memberikan nutrisi kepada anak. Kegiatan dilaksanakan pagi hari, mulai jam 09.00 - 10.00 WIB. Diawali dengan Pembukaan, Penyampaian Materi,Tanya Jawab, dan Penutup. Tujuan di adakan kelas ibu Mengurangi Cakupan Balita dengan Gizi Kurang. Adapun tujuan khususnya adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang Kebutuhan Nutrisi Balita dan Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara mengatasi permasalahan-permasalahan tentang Pola Makan Balita. Bidan Puskesmas dan Bidan Desa Lain sangat berterima kasih kepada ibu dan Balita yang telah meluangkan waktu untuk hadir pada Pertemuan kelas ibu Balita, serta petugas - petugas yang sudah berkenan hadir mengisi pertemuan kali ini. Kelas ibu balita sangat baik di programkan tiap bulan untuk menambah pengetahuan ibu. Dalam situasi apapun, ibu harus senantiasa didukung untuk tetap dapat memberikan nutrisi kepada anak balitanya. Karena mendapatkan nutrisi yang cukup merupakan hak anak agar dapat bertumbuh kembang secara optimal. Pemberian nutrisi yang cukup juga dapat membentuk perkembangan intelegensi, rohani dan perkembangan emosional, karena selama disusui dalam dekapan ibu, bayi bersentuhan langsung dengan ibu, dan mendapatkan kehangatan kasih sayang dan rasa aman.  Namun harus diakui masih banyak balita yang susah makan atau belum cukup nutrisi. Agar ibu-ibu dapat lebih berhasil memberikan nutrisi diperlukan bantuan moril dari suami dan keluarga, penyuluhan dan pengetahuan praktis dari petugas/kader. Oleh karena itu maka salah satu usaha yang ditempuh adalah dengan membentuk Kelas Ibu Balita.  Materi “MP-ASI umur 6bln-12bln” oleh : Ibu Rusmiyati S,tr Keb Agar pertumbuhan bayi sesuai dengan umur, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu :pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera setelah lahir. Kedua memberikan ASI saja (ASI eksklusif) sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan. Ketiga memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak usia 6 bulan sampai 24 bulan. Keempat meneruskan memberikan ASI sampai usia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat (indegenous food). Waktu pemberian MP-ASI kepada bayi adalah setelah bayi berumur 6 bulan, karenasebelum umur 6 bulan pencernaan bayi belum kuat untuk mencerna makanan



selain Air Susu Ibu. Kalau dipaksakan memberikan makanan tambahan akan menganggu pencernaan. Usia bayi 0-6 bulan pencernaan bayi cocok untuk mengkonsumsi ASI saja. Untuk itu perlu diberikan asupan gizi seimbang kepada ibu agar air susu keluar dengan lancar. Makanan pendamping ASI terdiri dari dua jenis, pertama MP-ASI yang siap saji atau yang diproduksi pabrik, kedua MP-ASI yang dibuat sendiri. MP-ASI yang dibuat pabrik harganya lebih mahal, karena biaya kemasannya cukup mahal, sedangkan MP-ASI yang dibuat sendiri harganya akan lebih murah dan diketahui persis bahan bakunya. Biaya MP-ASI buatan sendiri akan lebih murah bila sebagian bahannya ditanam sendiri di pekarangan atau di kebun. Makanan yang diberikan sebaiknya atas dasar kandungan gizi, bukan hanya memenuhi rasa kenyang bagi bayi. Makanan pendamping ASI yang bisa antara lain : bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan lain sebagainya. Beri buah-buahan seperti Air Jeruk manis, Air Tomat Saring. Makanan pendamping ASI untuk bayi 6-9 bulan adalah dalam bentuk lumat, mulai dari bubur susu sampai pada nasi tim lumat. Bila berumur 9 -12 bulan dapat diberikan bubur sampai nasi tim. Selain memperhatikan kandungan gizi dan waktu pemberian, juga yang tak kalah penting diperhatikan adalah cara penyajiannya. Makanan disajikan secara bersih, selain bersih bahan juga mesti dibersihkan tangan sebelum membuat dan menyajikan makanan untuk bayi. Umur 6 bulan



Makanan ASI diteruskan, mulai memberikan MP-ASI: bubur susu, pisang, air jeruk, pepaya saring



7 bulan



ASI diteruskan, MP-ASI: bubur susu/tim saring, pisang, air jeruk, pepaya saring



8 bulan



ASI diteruskan, MP-ASI: tim saring, pisang, air jeruk, pepaya saring



9-12 bulan



ASI diteruskan, anak telah dapat diberi mulai dari bubur nasi sampai pada nasi tim diberikan tiga kali sehari



 Materi “Tumbuh Kembang Bay’ oleh : Ibu Rusmiyati, Amd. Keb Ciri dan prinsip Tumbuh Kembang







Perkembangan



menimbulkan



perubahan.



Misalnya



perkembangan



intelegennsia sejalan dengan pertumbuhan otak dan serabut saraf. 



Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Ini artinya usahakan tidak ada gangguan pertumbuhan pada anak.







Pertumbuhan dan perkembangan punya kecepatan yang berbeda.







Perkembangan



berkorelasi



dengan



pertumbuhan,



bila



pertumbuhan



berlangsung cepat tentu akan diiringi oleh perkembangan. 



Perkembangan memiliki pola tetap dan tahap yang berurutan



Aspek-Aspek Perkembangan yang Dipantau: 



Gerak kasar atau motorik adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.







Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjempit, menulis dan sebagainya.







Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan



untuk



memberikan



respons



terhadap



suara,



berbicara,



berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebaginya. 



Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dsb.



Tanda-tanda bayi sehat adalah : 



Bayi lahir segera menangis







Seluruh tubuh bayi kemerahan







Bayi bergerak aktif







Bayi bisa menghisap puting susu dengan kuat.







Berat lahir 2500 gram atau lebih



 Pembahasan masukan untuk perbaikan kinerja Kelas ibu balita diharapkan dilakukan tiap bulan.



 Penyampaian informasi waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Pertemuan kelas ibu balita bulan depan masih direncankan, dan kegiatan berlangsung di Balai Desa Tambahmulyo. Kegaiatan bulan depan akan disebarkan lewat undangan yang akan dibagikan oleh Kader Posyandu setempat. Diskusi



:-



Kesimpulan Dan Penutup



:



Pertemuan Kelas Ibu Balita ini berjalan lancar, Ibu Balita bertambah pengetahuannya, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan dilakukan melalui pencatatan dan laporan yang sesuai dengan format/ juknis yang sudah ditentukan. Pencatatan juga dilaksanakan untuk melihat keberhasilan kegiatan, dengan menggunakan format pencatatan kegiatan gizi untuk memantau kemajuan kegiatan. Acara di tutup dengan bacaan Hamdallah bersama.



KERANGKA ACUAN PERTEMUAN RUTIN KELAS IBU BALITA A.



Pendahuluan Kelas Ibu Balita merupakan suatu kegiatan berbasis masyarakat di mana Ibu yang memiliki anak balita berkumpul secara rutin untuk berbagai pengalaman, ide, dan informasi berkaitan dengan kehamilan, melahirkan dan menyusui dalam suasana saling mendukung dan saling percaya yang dipandu oleh motivator dengan tujuan mendukung ibu agar semangat memberikan nutrisi kepada anak.



B.



Latar Belakang Dalam situasi apapun, ibu harus senantiasa didukung untuk tetap dapat memberikan nutrisi kepada anak balitanya. Karena mendapatkan nutrisi yang cukup merupakan hak anak agar dapat bertumbuhkembang secara optimal. Pemberian nutrisi yang cukup juga dapat membentuk perkembanganintelegensi, rohani dan perkembangan emosional, karena selama disusui dalam dekapanibu, bayi bersentuhan langsung dengan ibu, dan mendapatkan kehangatan kasih sayangdan rasa aman.  Namun harus diakui masih banyak balita yang susah makan atau belum cukup nutrisi. Agar ibu-ibu dapat lebih berhasil memberikan nutrisi diperlukan bantuan moril dari suamidan keluarga, penyuluhan dan pengetahuan praktis dari petugas/kader. Oleh karena itumaka salah satu usaha yang ditempuh adalah dengan membentuk Kelas Ibu Balita. Pelaksanaan pertemuan rutin Kelas Ibu Balita menggunakan tata nilaidari Puskesmas Jakenan yaitu PESAT (Profesional, Edukatif, Sensitif, Aplikatif, Transparansi).



C.



Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1.



Tujuan Umum Mengurangi Cakupan Balita dengan Gizi Kurang



2.



Tujuan Khusus a.



Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu tentang Kebutuhan Nutrisi Anak Balita



b.



Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara mengatasi permasalahanpermasalahan tentang Pola Makan Anak Balita



D.



Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan 1. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan 2. Mengadakan koordinasi dengan pihak desa 3. Memberikan undangan kepada peserta 4. Menyiapkan materi, alat dan media yang akan digunakan. 5. Menyiapkan tenaga dari Puskesmas Jakenan 6. Pemberian materi, demonstrasi dan diskusi masalah Balita dengan Gizi Kurang 7. Melakukan pencatatan dan pelaporan.



E.



Sasaran Ibu dengan Balita nya



F.



Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam 1 Bulan 1 kali Pertemuan



G.



Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan dilakukan melalui pencatatan dan laporan yang sesuai dengan format/ juknis yang sudah ditentukan. Pencatatan juga dilaksanakan untuk melihat keberhasilan kegiatan, dengan menggunakan format pencatatan kegiatan gizi untuk memantau kemajuan kegiatan.



MENGETAHUI Kepala Desa Karangrejo lor



(Sri utami)



Dokumentasi Kelas Ibu Balita Umur 0-1 thn Ds Tambahmulyo Tahap II