1 Petrus 3 - 8-12 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1 PETRUS 3 : 8-12



1 PETRUS 3 : 8-12



"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu."  1 Petrus 3:10



Gereja sering kali mendapatkan berbagai kesulitan, seperti: dihina, dicaci, dan bahkan menjadi sasaran kejahatan. Mempertahankan kehormatan dan reputasi kerap kali tergantung dari kecepatan dan ketajaman lidah menjawab hinaan. Namun, Petrus menolak praktik saling menghina dan saat yang sama ia mengusung slogan "Ketika dicaci, jangan membalas, namun berkatilah!"



Tuhan berkata dalam firmanNya,  "...Aku ini mengetahui rancanganrancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Jelas sekali bahwa rancangan Tuhan dalam kehidupan orang percaya adalah keberhasilan, hari-hari baik dan masa depan yang penuh pengharapan.  Tuhan telah menyediakan segalanya bagi kita:  hikmat, berkat, perlindungan, kesembuhan, mujizat, pemeliharaan, penyertaan, anugerah dan juga pengampunan.  Namun semuanya itu belumlah cukup, salah satu kunci yang menentukan untuk mendapatkan semua yang baik dari Tuhan adalah jika kita memiliki karakter yang baik.  Tanpa karakter yang berkenan di hati Tuhan kita takkan menikmati janji Tuhan itu,  "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."  (1 Petrus 3:12). Ada beberapa karakter yang seringkali menjadi penghambat berkat atau keberhasilan kita sebagai orang percaya, di antaranya adalah:  1. Hati yang tidak mau percaya.  Ketidakpercayaan menjadi penghalang utama mengalami mujizat Tuhan.  Jangan keraskan hatimu, percayalah kepada Tuhan sepenuhnya.  Tuhan Yesus berkata,  "Katamu:  jika Engkau dapat?  Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23).  Banyak orang Kristen yang baru mau percaya bila sudah melihat bukti.  Tetapi, mari kita belajar seperti Paulus, yang meski menghadapi banyak tantangan hidup tetap percaya kepada Tuhan.  Paulus berkata,  "sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat-"  (2 Korintus 5:7). 2. Tidak bisa menguasai diri.  Penguasaan diri itu penting, karena itu adalah salah satu buah-buah Roh.  Jika tidak memiliki penguasaan diri kita  "...seperti kota yang roboh temboknya."  (Amsal 25:28), sehingga musuh (Iblis) akan mudah menyerang dan menjajah kita. 3. Suka berbohong atau dusta.  Berbohong berarti melawan kebenaran dan  "Orang yang dusta bibirnya dalah kekejian bagi Tuhan,"  (Amsal 12:22).  Alkitab jelas menyatakan bahwa Iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta (baca Yohanes 8:44). *******



Nasihat Petrus kepada jemaat ini bukanlah ketika hidup nyaman dan aman, tetapi justru dalam kondisi tekanan. Sebagai kelompok minoritas tanpa perlindungan dari penguasa, jemaat Petrus tak punya kemungkinan untuk menang dalam kontes saling memaki atau kampanye hitam. Sehingga, mengabaikan hinaan dan membalas dengan kebaikan adalah jalan yang lebih bijak. Berbuat baik, mengusahakan perdamaian, dan memberkati orang yang berbuat jahat adalah sikap Kristus sendiri (Mat. 5:38-45). Sikap semacam ini, yang juga menginspirasi Mahatma Gandhi dan Martin Luther King Jr., menjadi kekuatan besar yang mengubah kehidupan masyarakat mereka. Sebenarnya, ajaran tidak membalas kejahatan bukan sekadar etika yang indah, atau sikap mengasihani diri, melainkan berlandaskan pada kekuatan dan kebaikan Tuhan sendiri. Ketika kita membalas kejahatan dengan kebaikan, kita menyerahkan diri pada kebaikan Tuhan yang mendengarkan permintaan tolong kita (12). Walaupun hidup penuh ketidakadilan, kita dapat berharap pada kekuatan dan keadilan Tuhan yang akan membalas orang yang berbuat jahat (Mzm. 34). Memercayakan diri pada keadilan dan kebaikan Tuhan bukan hal yang mudah saat menghadapi tekanan dari lingkungan dan masyarakat setempat. Namun, Tuhan menyediakan komunitas orang percaya yang saling menguatkan (8). Keberadaan teman seiman merupakan bagian dari kebaikan yang Tuhan sediakan dalam menghadapi masa-masa sulit. *******



1 PETRUS 3 : 8-12 Rahasia hidup dalam kasih dan damai – Semua orang di muka bumi ini membutuhkan kasih sayang dalam hidupnya. Di sisi lain, semua orang juga membutuhkan damai di dalam hidupnya. Kasih dan damai bagaikan dunia sisi mata uang yang tidak terpisahkan yang menjadi kebutuhan manusia secara umum. Manusia berusaha untuk memperoleh kasih dan damai dalam kehidupannya.  Namun, faktanya kasih dan damai seakan jauh darinya. Itu sebabnya tingkat kebutuhan manusia akan kasih dan damai begitu tinggi. Hal ini dipicu oleh beragam faktor. Antara lain peperangan, kekerasan dan kejahatan yang terus meningkat serta hidup manusia yang cenderung individualistis dan egosentris. Karenanya manusia mencari rahasia hidup dalam kasih dan damai.  Mereka berusaha untuk hidup mewah, namun kasih dan damai tidak juga ditemukan. Pemicu mendasar hilangnya kasih dan damai ialah dosa. Semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, kasih dan damai seakan sirna dari kehidupannya. Hal ini ditandai dengan pembunuhan terhadap saudara kandung yang dilakukan oleh Kain kepada Habel adiknya. Hubungan dengan Allah dan segala ciptaan rusak. Sejak itu manusia dipenuhi kesusahan, ketakutan dan pertikaian, masalah persoalan silih berganti. Sebenarnya dari hati yang terdalam semua manusia ingin hidup dalam kasih dan damai. Tetapi hidup dalam kasih dan damai pada masa kini sepertinya sangat sulit ditemukan.  Buktinya antara saudara sekandung saja belum bisa dijamin bisa hidup dalam kasih dan damai. Firman Tuhan mengingatkan, mengajak kita semua yang sudah berjumpa secara pribadi dengan Yesus Kristus untuk hidup dalam kasih dan damai. Berdasarkan hal-hal itu, maka rahasia hidup dalam kasih dan damai merupakan kebutuhan yang dicari oleh manusia dan manusia ingin sekali mendapatkannya. Pertanyaan penting yang harus diajukan untuk direnungkan ialah: “Apa rahasia hidup dalam kasih dan damai itu?” Berikut ada beberapa rahasia hidup dalam kasih dan damai berdasarkan firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:8-12. 1. Menjaga kesatuan dalam komunitas.



Dalam suratnya kepada orang-orang Kristen yang ada di perantauan, rasul Petrus menulis demikian: “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata,     seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki,   tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil,  yaitu untuk memperoleh berkat” – 1 Petrus 3:89.  Menjaga kesatuan dalam komunitas merupakan kunci pertama untuk hidup dalam kasih dan damai. Dengan cara: seia sekata seperasaan, mengasihi, penyayang, rendah hati dan tidak membalas jahat dengan jahat. Sadarkah kita, setiap kita yang percaya dan menerima Yesus Kristus Tuhan menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi diberi kuasa menjadi anak-anak Allah, sudah menjadi warga kerajaan sorga/diselamatkan. Tujuan keselamatan: Pertama; menjadi puji-pujian bagi kemuliaan Kristus. Rasul Paulus menulis demikian: “supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaanNya” – Efesus 1:12.  Kedua, Efesus 2:10: Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.  Ketiga, 1 Petrus 2:9: Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Kalau hal ini tertanam di hati kita masing-masing saya percaya point-point diatas berjalan dengan baikhidup dalam kasih dan damai. 2. Minimalkan hal yang merusak komunitas. Rahasia hidup dalam kasih dan damai ialah dengan berusaha untuk meminimalkan hal-hal yang dapat merusak komunitas. Rasul Petrus menulis demikian: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapanucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:1011. Hal yang sering Tuhan ingatkan kepada kita menjaga lidah terhadap yang



jahat, menjauhi yang jahat melakukan yang baik dan mencari dan berusaha mendapatkan perdamaian. Karakter, karunia dan talenta yang berbeda, kesatuan tujuan, bukan kesatuan kepribadian. Anda bisa memiliki kesatuan tanpa keseragaman. Apakah Allah ingin agar kita sesama menjadi sama? tentu tidak, apakah Allah ingin kita bersatu? YA. I Korintus 1:10: Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 3. Ingat bahwa ada pengawasan dari Tuhan. Rahasia untuk hidup dalam kasih dan damai ialah dengan selalu mengingat bahwa ada pengawasan dari Tuhan atas kehidupan kita. Dengan mengingat hal itu, maka akan mencegah kita dari melakukan hal-hal yang bisa membuat kasih dan damai hilang dari kehidupan kita. Rasul Petrus menulis demikian: “Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orangorang yang berbuat jahat” – 1 Petrus 3:12. Berdasarkan firman Tuhan di atas, kita menemukan bahwa seluruh aspek atau totalitas hidup kita ada di dalam pengawasan dan perhatian Tuhan setiap saat terhadap kita anak-anakNya. Doa kita didengar dan dijawab oleh Tuhan. Secara negative Tuhan akan murka terhadap mereka yang berbuat jahat karena tindakan demikian akan merusak kasih dan menghilangkan damai dalam hidup kita. Oleh karena itu, jangan takut menghadapi masalah dan persoalan yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita karena ada maksud-Nya yang lebih baik bagi hidup kita. Marilah kita hidup dalam kasih dan damai antara sesama. Caranya dengan menjaga kesatuan dalam komunitas, meminimalkan hal-hal yang dapat merusak hubungan kita satu dengan yang lain. *******