10 Anggaran Piutang [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tesa
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PENGANGGARAN DAN LAPORAN BISNIS (MAN306)



MODUL 10 ANGGARAN PIUTANG



DISUSUN OLEH DR. EDY ASWANDY SE. MSi



UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2020ANGGARAN PIUTANG



A.



Kemampuan Akhir Yang Diharapkan



Pada perkuliahan kesepuluh ini mahasiswa diharapkan: 1. Mampu memahami pengertian dan manfaat anggaran piutang 2. Mampu memahami faktor faktor yang mempengaruhi piutang



3. Mampu memahami perputaran piutang 4. Mampu memahami pengendalian piutang



B. Pengertian Dan Manfaat Anggaran Piutang Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia melunasinya pada waktu mendatang. Jadi piutang itu ada karena terdapat dua pihak, yaitu kreditor dan debitor, ada kesediaan debitor untuk melunasi kewajibannya kepada kreditor, ada jarak waktu mulai timbul piutang sampai saat pelunasannya, ada hak menagih yang dimiliki kreditor. Ada beberapa jenis piutang, yaitu 1.



piutang surat berharga (contoh: bilyet giro belum jatuh tempo, bilyet giro



kosong, cek kosong dan cek mundur), beban bayar dimuka (contoh : sewa dibayar dimuka, iklan dibayar dimuka, dan bunga dibayar di muka), setoran jaminan (contoh: untuk keperluan garansi/jaminan bank dan untuk keperluan menjalin hubungan bisnis lainnya), piutang pajak (contoh: angsuran pajak, pajak masukan, kelebihan bayar pajak, dan lain-lain) pinjaman pekerja, piutang uang muka, piutang wesel, piutang usaha, dan piutang lainnya.



2.



Piutang wesel (notes receivable) adalah piutang yang didukung janji



tertulis dalam bentuk wesel. Piutang wesel dan piutang surat berharga dapat terjadi karena menjual barang secara kredit atau pemberian pinjaman dalam bentuk uang. Piutang uang muka dapat terjadi setelah uang muka beli barang atau uang muka kerja (seperti pasang iklan atau membuat baliho) 3.



Piutang usaha (account receivable) adalah piutang yang timbul sebagai



akibat menjual barang dan jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan. Piutang usaha berbeda dengan piutang dagang. Piutang usaha meliputi piutang dagang, sedangkan piutang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang yang menjual barang dagangannya secara kredit. Piutang usaha ini meliputi seluruh macam/jenis perusahaan yang menjual barang atau jasa dari usaha pokoknya secara kredit.



1. Pengertian Anggaran Piutang Anggaran piutang (receivable budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah piutang perusahaan beserta perubahanperubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Anggaran piutang menunjukan besarnya piutang yang terjadi dari waktu ke waktu karena perusahaan mengadakan transaksi-transaksi penjualan secara kredit, menunjukan jumlah piutang yang tertagih dari waktu ke waktu, serta menunjukkan pula sisa piutang yang belum tertagih dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Memberikan kredit memiliki beberapa resiko, diantaranya adalah resiko tertanamnya harta dalam piutang dan resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang. Oleh karena itu perlu ditentukan besarnya anggaran piutang tak tertagih dengan cara menyediakan cadangan penghapusan piutang sebagai akibat kemungkinan tidak tertagih. Dengan demikian, kerugian piutang tidak tertagih tidak dianggap sebagai hal yang tidak terduga.



Selain itu juga piutang adalah salah satu bentuk investasi. Sebagai salah satu bentuk investasi maka piutang : a.



Menyerap sejumlah dana modal kerja



b.



Mempunyai usia tertentu sesuai dengan waktu keterikatannya



c.



Mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan



2. Manfaat Anggaran Piutang Secara umum, semua anggaran, termasuk anggaran piutang mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat perkoordinasian kerja, serta sebagai alat pengawasan kerja, yang membantu management dalam memimpin jalannnya perusahaan. Sedangkan secara khusus, anggaran piutang berguna sebagai dasar untuk penyusunan anggaran kas, karena penagihanpenagihan Piutang tersebut merupakan pemasukan Kas.



B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Piutang Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran piutang, antara lain volume barang yang dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, dan kebijakan penagihan piutang. Berikut ini dijelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi anggaran piutang tersebut. 1. Volume Barang yang dijual Secara Kredit Volume barang yang dijual secara kredit lebih besar daripada tunai dapat semakin memperbesar anggaran dalam piutang usaha dan sebaliknya. Contoh : sebulan dijual barang Rp 100.000 dengan syarat 10% dibayar tunai dan 90% dilakukan secara kredit. Dengan demikian, piutang usaha yang tertanam 90% x Rp 100.000 = Rp 90.000



Volume barang yang dijual secara kredit lebih kecil daripada tunai dapat memperkecil anggaran dalam piutang usaha. Contoh : sebulan dijual barang Rp 100.000 dengan syarat 90% dibayar tunai dan 10% dilakukan secara kredit. Dengan demikian, piutang usaha tertanam 10% x Rp 100.000 = Rp 10.000. kesimpulannya, semakin besar piutang usaha yang tertanam semakin besar risiko dalam piutang. 2. Standar Kredit Penentuan standar kredit menentukan besar kecilnya piutang usaha yang tertanam. Semakin longgar standar kredit yang diberikan maka semakin besar pula piutang yang tertanam dan semakin besar resiko kerugian piutang. Standar kredit yang longgar dan ekstrem misalnya tidak perlu jaminan kredit termasuk jaminan kredit atas barang yang dibeli, semua orang boleh diberikan fasilitas kredit, tanpa batas umur, dan tanpa mmpertimbangkan apakah calon debitor berpengalaman atau tidak dalam bekerja. Dengan kata lain, analisis 5C dan 3S diabaikan. Sebaliknya, semakin ketat standar kredit yang diberikan maka semakin kecil piutang yang dianggarkan dan semakin kecil risiko kerugian piutang. Standar kredit yang ketat dan ekstrem artinya calon debitor diseleksi secara ketat. a.



Jangka Waktu Kredit



Jangka waktu kredit mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang tertanam. Semakin panjang jangka waktu kredit maka semakin besar piutang usaha yang tertanam, dan sebaliknya. Jangka waktu kredit yang panjang dapat meningkatkan volume barang atau jasa yang dijual, di samping juga mengakibatkan piutang usaha semakin besar. b.



Pemberian Potongan



Pemberian potongan harga juga dapat mempengaruhi besarnya investasi dalam piutang. Pemberian potongan yang besar akan memperkecil piutang



usaha yang tertanam. Sebaliknya, pemberian potongan yang kecil memperbesar piutang yang tertanam Contoh : Barang yang dijual



Rp 100.000



Pembelian tunai dengan potongan 10% Rp 10.000 Uang yang harus dibayar pembeli



Rp 90.000



Dengan demikian, penjualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya piutang, sedangkan pembelian secara kredit (tanpa potongan) mengakibatkan piutang usaha sebesar Rp 100.000 c.



Pembatasan Kredit



Pembatasan kredit yang dimaksudkan di sini adalah pembatasan kredit dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit maksimal yang akan dberikan. Pembatasan kredit juga dapat mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha. Semakin tinggi batasan (plafon) kredit maka semakin besar piutang usaha yang tertanam dan semakin rendah batasan kredit maka semakin kecil piutang yang tertanam. d.



Kebijakan Penagihan Piutang



Kebijakan penagihan piutang mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang tertanam. Perusahaan dapat menjalankan kebijakan penagihan piutang secara aktif ataupun pasif. Kebijakan penagihan piutang secara aktif dapat memperkecil piutang usaha yang tertanam, sebaliknya kebijakan penagihan piutang secara pasif dapat memperbesar piutang usaha yang tertanam. Kebijakan penagihan piutang secara aktif memerlukan biaya (beban) yang besar dibandingkan kebijakan penagihan secara pasif. Biaya yang dikeluarkan dalam kebijakan penagihan piutang secara aktif meliputi biaya perjalanan, biaya telepon, biaya surat menyurat, biaya administrasi piutang, dan lain-lain.



C. Perputaran Piutang Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang (receivable turnover) dapat disajikan dengan perhitungan : Penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata piutang. Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang menghasilkan hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period of accounts receivable). Pernyataan itu dapat disajikan dalam bentuk rumus sebagai berikut :



Rumus menghitung rata-rata Piutang: Rata – rata piutang



=



piutang awal tahun + piutang



akhir tahun 2



Rumus menghitung perputaran piutang Perputaran piutang = penjualan bersih = …. kali rata-rata piutang



Rumus menghitung rata-rata pengumpulan piutang rata-rata pengumpulan piutang =



360 hari



perputaran piutang



D. Pengendalian Piutang Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur piutang (aging schedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat diketahui penghutang atau debitur yang baik dan yang buruk. Piutang merupakan unsur penting dalam neraca. Prosedur yang wajar dan cara pengamanan yang cukup terhadap piutang penting bukan saja utk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara hubungan yang memuaskan dengan pelanggan. Pengendalian piutang dimulai sebelum ada persetujuan untuk mengirimkan barang dagangan, sampai setelah penyiapan dan penerbitan faktur, dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan. Prosedur pengendalian piutang berhubungan erat dengan pengendalian penerimaan kas disatu pihak, dan pengendalian persediaan dilain pihak, sehingga piutang merupakan mata rantai diantara keduanya. Ada 3 (tiga) bidang pengendalian piutang yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.



Pemberian Kredit Dagang. kebijakan kredit dan syarat penjualan harus



tidak menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan keuangannya, dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena adanya piutang beresiko yang berlebihan. 2.



Penagihan (Collections). apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan



setiap usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu yang wajar. 3.



Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak. Membuat



suatu sistem pengendalian intern yang memadai untuk memastikan bahwa semua penyerahan barang sudah difakturkan, atau difakturkan sebagai mana mestinya kepada para pelanggan, dan bahwa penerimaan benar-benar masuk kedalam rekening perusahaan.



Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah satu tugas pokok keuangan karena semua transaksi bisnis bermuara ke dalam kas. Manajer keuangan pada umumnya mengharapkan penjualan dapat dilakukan dengan tunai atau kredit dengan waktu yang sesingkat-singkatnya, agar arus kas masuk cepat. Untuk mengelola keuangan perusahaan yang baik, manajer keuangan harus menyusun anggaran pengumpulan piutang yang akan digunakan untuk mengendalikan piutang. Makin panjang umur piutangnya, makin buruk kondisi perusahaan karena makin lama piutang tersebut menjadi uang tunai (kas). B. LATIHAN Contoh kasus 1 Perusahaan akan menyusun anggaran piutang tahun 2017 dengan data sebagai berikut : a.



Anggaran penjualan tahun 2017 Tabel 63 : Anggaran Penjualan Tahun 2017



No



Bulan



Unit



Harga/



Jumlah



unit 1



Januari



1.000



5.000



5.000.000



2



Februari



900



5.000



4.500.000



3



Maret



950



5.000



4.750.000



4



April



800



5.000



4.000.000



5



Mei



850



5.000



4.250.000



6



Juni



1.050



5.000



5.250.000



7



Juli



1.100



5.000



5.500.000



8



Agustus



1.050



5.000



5.250.000



9



September



950



5.000



4.750.000



10 Oktober



1.050



5.000



5.250.000



11 November



1.200



5.000



6.000.000



12 Desember



1.100



5.000



5.500.000



Total



12.000



5.000



60.000.000



b.



Kebijakan penjualan yang ditempuh adalah 30% tunai dan 70% kredit.



c.



Pembayaran piutang ditentukan sbb : • 60% dari jumlah piutang dibayarkan 1 bulan setelah penjualan. • Sisanya dibayar 1 bulan dari pembayaran sebelumnya.



Buatlah anggaran piutang tahun 2017 Jawaban



Tabel 64: Anggaran Penjualan Tunai dan Kredit Tahun 2017 No



Bulan



Tunai



Kredit



(30%)



(70%)



Penjualan



1



Januari



5.000.000



1.500.000



3.500.000



2



Februari



4.500.000



1.350.000



3.150.000



3



Maret



4.750.000



1.425.000



3.325.000



4



April



4.000.000



1.200.000



2.800.000



5



Mei



4.250.000



1.275.000



2.975.000



6



Juni



5.250.000



1.575.000



3.675.000



7



Juli



5.500.000



1.650.000



3.850.000



8



Agustus



5.250.000



1.575.000



3.675.000



9



September



4.750.000



1.425.000



3.325.000



10



Oktober



5.250.000



1.575.000



3.675.000



11



November



6.000.000



1.800.000



4.200.000



12



Desember



5.500.000



1.650.000



3.850.000



Total



60.000.000 18.000.000 42.000.000



Tabel 65 : Anggaran Piutang Tahun 2017 Waktu



Piutang



Penjualan



Netto



Jan



3.500.000



Feb



3.150.000



Maret



3.325.000



April



2.800.000



Mei



2.975.000



Juni



3.675.000



Juli



3.850.000



Agust



3.675.000



Sept



3.325.000



Okt



3.675.000



Nov



4.200.000



Des



3.850.000



Total



42.000.000



Pembayaran Piutang (000) Feb 2.100



Mar



April



Mei



Juni



Juli



Agust



Sept



Okt



Nov



Des



1.400 1.890



1.260 1.995



1.330 1.680



1.120 1.785



1.190 2.205



1.470 2.310



1.540 2.205



1.470 1.995



1.330 2.205



1.470 2.520



2.100



3.290



3.255



3.010



2.905



3.395



3.780



3.745



3.465



3.535



3.990



Contoh kasus 2 PT. Ayam Jantan, mempunyai rencana penjualan sebagai berikut : Tahun



Bulan



Unit



2016



November



500



Desember



550



Januari



500



Februari



625



Maret



750



April



800



Mei



700



Juni



750



2017



Kebijakan penjualan yang ditempuh adalah 70% kredit Harga jual untuk bulan nopember 2016 Rp. 4000 per unit. Direncanakan mulai 1 januari 2017, harga jual akan dinaikan sebesar 25% dan mulai 1 April 2017 karena krisis ekonomi dinaikkan lagi sebesar 10 % dari harga Jual bulan Januari 2017. Bad debt dihitung sebesar 2% dari penjualan kredit. Syarat penjualan kredit adalah dengan term of payment 3/25 n 30 (angka dibulatkan) Pola pengumpulan piutang berdasarkan pengalaman sebelumnya dapat diperkirakan sebagai berikut : a.



50% dibayar dalam waktu 25 hari



b.



30% dibayar dalam satu bulan berikutnya



c.



20% dibayar dalam dua bulan berikutnya



Diminta : Susunlah schedule pengumpulan piutang untuk perusahaan periode Januari – Juni 2017.



Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id



0 / 18



Tabel 66: Penjualan Kredit Waktu



Jumlah



Harga



Total



Penjualan



Penjualan



Unit



Jual



Penjualan



Kredit (70%)



Nov 2016



500



Rp



4,000



Rp 2,000,000



Rp



1,400,000



Desember



550



Rp



4,000



Rp 2,200,000



Rp



1,540,000



Januari 2017



500



Rp



5,000



Rp 2,500,000



Rp



1,750,000



Februari



625



Rp



5,000



Rp 3,125,000



Rp



2,187,500



April



800



Rp



5,500



Rp 4,400,000



Rp



3,080,000



Mei



700



Rp



5,500



Rp 3,850,000



Rp



2,695,000



Juni



750



Rp



5,500



Rp 4,125,000



Rp



2,887,500



Rp 22,200,000



Rp 15,540,000



Total



Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id



5,175



1 / 18



Tabel 67 : Anggaran Piutang Tahun 2017 Waktu



Piutang



Penjualan



Netto



November



Januari



1,372,000



274,400



1,509,200



452,760



Januari 2017



1,715,000



831,775



Februari



2,143,750



Februari



Maret



April



Mei



Juni



2016 Desember



301,840



2016 514,500



343,000



1,039,71



643,125



428,750



1,247,66



771,750



514,500



1,463,92



905,520



603,680



1,280,93



792,330



9 Maret



2,572,500



3 April



3,018,400



4 Mei



2,641,100



4 Juni



2,829,750



1,372,42 9



Total



17,801,70



1,558,93



1,856,05



2,233,78



2,664,42



2,700,95



2,768,43



0



5



9



8



4



4



9



Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id



2 / 18



Cara menghitung Anggaran Piutang 1



Nov-Jan



= 2 bln



=



20 % x



Rp



1,372,000



=



Rp



274,400



2



Des-Jan



= 1 bln



=



30 % x



Rp



1,509,200



=



Rp



452,760



3



Des-Feb



= 2 bln



=



20 % x



Rp



1,509,200



=



Rp



301,840



4



Jan-Jan



= 25 Hr



=



50 % x



Rp



1,715,000



=



Rp



857,500



=



3



Rp



857,500



=



Rp



25,725



Rp



831,775



Discount



% x



5



Jan-Feb



= 1 bln



=



30 % x



Rp



1,715,000



=



Rp



514,500



6



Jan- Mrt



= 2 bln



=



20 % x



Rp



1,715,000



=



Rp



343,000



7



Feb-Feb



= 25 Hr



=



50 % x



Rp



2,143,750



=



Rp 1,071,875



=



3



Rp



1,071,875



=



Rp



Discount



% x



32,156



Rp 1,039,719



8



Feb-Mrt



= 1 bln



=



30 % x



Rp



2,143,750



=



Rp



643,125



9



Feb-Apr



= 2 bln



=



20 % x



Rp



2,143,750



=



Rp



428,750



10 Mrt-Mrt



= 25 Hr



=



50 % x



Rp



2,572,500



=



Rp 1,286,250



=



3



Rp



1,286,250



=



Rp



Discount



% x



38,588



Rp 1,247,663 11 Mrt-Apr



= 1 bln



=



30 % x



Rp



2,572,500



=



Rp



771,750



12 Mrt-Mei



= 2 bln



=



20 % x



Rp



2,572,500



=



Rp



514,500



13 Apr-Apr



= 25 Hr



=



50 % x



Rp



3,018,400



=



Rp 1,509,200



=



3



Rp



1,509,200



=



Rp



Discount



% x



45,276



Rp 1,463,924 14 Apr-Mei



= 1 bln



=



30 % x



Rp



3,018,400



=



Rp



905,520



15 Apr-Jun



= 2 bln



=



20 % x



Rp



3,018,400



=



Rp



603,680



C.LATIHAN PT. SEJAHTERA memiliki data realisasi dan anggaran jual selama tahun 2016 sebagai berikut : a. Realisasi penjualan Desember 2015 Anggaran jualan Januari Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id



Rp. 80.000.000 Rp. 85.000.000



3 / 18



Pebruari



Rp. 90.000.000



Maret



Rp. 95.000.000



b. Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan, 10% kredit dua bulan dan 1% ditaksir tidak tertagih/bed debts dari piutang usaha bulan yang bersangkutan. Hitunglah: 1)



Anggaran piutang bersih



2)



Taksiran piutang tak tertagih



3)



Anggaran piutang usaha



D.KUNCI JAWABAN 1.



Perhitungan anggaran piutang usaha bersih



Januari



= 9% x 80.000.000 + 49% x 85.000.000 = Rp. 48.850.000



Pebruari



= 9% x 85.000.000 + 49% x 90.000.000 = Rp. 51.750.000



Maret



= 9% x 90.000.000 + 49% x 95.000.000 = Rp. 54.650.000



2. Perhitungan taksiran piutang tak tertagih Desember



= 1% x 80.000.000 = Rp. 800.000.000



Januari



= 1% x 85.000.000 = Rp. 850.000.000



Pebruari



= 1% x 90.000.000 = Rp. 900.000.000



Maret



= 1% x 95.000.000 = Rp. 950.000.000



3. Anggaran piutang usaha dapat dihitung sebagai berikut: Januari = 10% x 80.000.000 + 50% x 85.000.000 = Rp. 50.500.000 Pebruari = 10% x 85.000.000 + 50% x 90.000.000 = Rp. 53.500.000 Maret



= 10% x 90.000.000 + 50% x 95.000.000 = Rp. 56.500.00



E.DAFTAR PUSTAKA



Any Agus Kana, 2010, Anggaran Perusahaan, Ak Group, Yogyakarta.Adisaputro, Gunawan dan Yunita Anggarini. 2011, Anggaran Bisnis Analisis Perencanaan, dan Pengendalian Laba, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Danang S., 2012, Budgeting Perusahaan, CAPS, Yogyakarta Ambarwati, Titiek, Jihadi, 2003, Anggaran Perusahaan, UMM Press, Malang.



Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id



4 / 18



Darsono & Ari, 2008, Penganggaran Perusahaan, Mitra Wacana Media, Jakarta. Gunawan. & Marwan, 2011, Anggaran Perusahaan, Edisi 4. BPFE, Yogyakarta. Horngren, Foster, Datar, 2005, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta. Kimiz Dalkir (latest edition). Knowledge Management in Theory and Practice, Elsivier. 1.



Universitas Esa Unggul http://esaunggul.ac.id



5 / 18