Anggaran Piutang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL PERKULIAHAN



12. Anggaran Piutang  PENGERTIAN ANGGARAN PIUTANG  PENGARUH PENJUALAN KREDIT TERHADAP ARUS KAS



 PENYUSUNAN ANGGARAN PIUTANG



Fakultas



Program Studi



Tatap Muka



Kode MK



Disusun Oleh



Ekonomi dan Bisnis



S-1 Manajemen



12



MK84025



Hirdinis M, SE, MM.



Abstract



Kompetensi



Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan perubahan-perubahan (pertambahan piutang, piutang tertagih, dan sisa piutang) dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang .



Diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan Pengertian anggaran piutang, pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas dan penyusunan anggaran piutang



Pengertian Anggaran Piutang Anggaran Piutang adalah Anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan perubahan-perubahan (pertambahan piutang, piutang tertagih, dan sisa piutang) dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan secara kredit memiliki tujuan meningkatkan volume penjualan karena meningkatnya persaingan, dan kompetitor yang semakin berani memberikan kredit dengan tujuan meningkatkan penjualan maupun meningkatkan jumlah pangsa pasar. Kegunaan Anggaran Piutang Secara umum kegunaan anggaran piutang adalah : 1. Sebagai pedoman kerja 2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja 3. Sebagai alat pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus tujuan dari Anggaran Piutang adalah sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas, karena piutang yang tertagih akan berakibat penambahan terhadap kas. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Piutang 1.



Anggaran Penjualan Semakin besar jumlah penjualan akan cendrung semakin besar pula transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan, sehingga piutang perusahaan juga akan bertambah.



2.



Keadaan persaingan di pasar. Semakin tinggi tingkat persaingan di pasar, maka volume penjualan secara kredit juga semakin meningkat.



3.



Posisi perusahaan dalam persaingan. Semakin kuat posisi perusahaan di pasaran, maka perusahaan cenrung untuk melakukan penjualan secara tunai, namun sebalik nya jika posisi perusahaan cendrung lemah, maka perusahaan melakukan penjualan secara kredit.



4.



Syarat pembayaan (tem of payment) Semakin besar potongan penjualan secara tunai maka piutang akan semakin sedikit, artinya konsumen cenrung membeli secara tunai, namun sebaliknya jika potongan penjualan semakin besar maka kecenrungan konsumen untuk melakukan pembelian secara kredit. Akibatnya piutang perusahaan juga kan semakin besar.



5.



‘17



Kebijakan Perusahaan dalam penagihan piutang



2



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Semakin intens perusahaan melakukan penagihan piutang maka jumlah piutang perusahaan semakin berkurang, namun sebaliknya jika perusahaan tidak aktif maka jumlah piutang juga akan semakin menumpuk. 6.



Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit. Semakin besar rencana penjualan secara kredit, berakibat jumlah piutang juga semakin membesar, demikian juga sebaliknya jika rencana penjualan secara kredit dikurangkan, maka piutang juga semakin kecil.



Besarnya investasi dalam piutang ditentukan oleh: 1.



volume penjualan kredit,



2.



syarat pembayaran kredit, makin longgar atau makin lunak syarat kredit makin besar piutang dagang,



3.



kemampuan mengumpulkan atau menagih piutang,



4.



karakter penghutang atau debitur.



Pertimbangan pemberian krdit didasarkan pada: 1.



character yaitu karakter para manajemen perusahaan penghutang



2.



capacity yaitu kemampuannya atau kesanggupan membayar perusahaan penghutang,



3.



capital yaitu kondisi posisi keuangan perusahaan penghutang,



4.



collacteral yaitu harta perusahaan penghutang yang dijadikan jaminan,



5.



condition yaitu kondisi ekonomi, sosial, ekonomi, politik dan bisnis.



Tetapi sebenarnya pemberian kredit dalam dunia bisnis adalah kepercayaan. Jika perusahaan kehilangan kepercayaan dari partner bisnisnya, maka ia kehilangan kesempatan bisnis. Perputaran Piutang Piutang adalah unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan. Perputaran piutang dapat disajikan dengan perhitungan: penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata piutang. Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang menghasilkan hari rata-rata pengumpulan piutang (average collection period of accounts receivable).



‘17



3



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Pengaruh Penjualan Kredit Pada Arus Kas Ada empat pihak yang sekaligus menjadi penyalur dana dan penerima dana. Mereka itu adalah: 1.



Perusahaan yang melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu



2.



Para rekanan/pemilik faktor produksi; yang bergerak dalam pasaran faktor produksi dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu



3.



Konsumen/pembeli produk perusahaan merupakan pihak yang membutuhkan produk perusahaan untuk dikonsumsikan sendiri atau dijual kembali



4.



Pemilik dana/pemerintah adalah sebagai pihak yang mempercayakan modalnya untuk digunakan oleh perusahaan. Di antara keempat pihak yang membentuk sistem itu terjadilah arus fisik maupun arus



kas yang merupakan  arus masuk maupun arus keluar di antara mereka satu sama lain. Arus fisik masuk terjadi pada saat perusahaan membeli berbagai faktor produksi yang dibutuhkannya, dan sebagai gantinya terjadi arus kas keluar pada saat perusahaan membayar faktor produksi yang digunakannya dalam proses produksi. Arus fisik keluar terjadi pada saat perusahaan berhasil menjual produknya pada pembeli/konsumen, sebagai gantinya terjadi arus kas masuk pada saat pembeli membayar harga pokok yang dibelinya. Arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi diantara rekanan, perusahaan, dan konsumen membentuk transaksi rutin atau transaksi operasional yang sifatnya kontinu. Di antara perusahaan, Pemilik Modal dan Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk terjadi pada saat pemilik dan kreditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai penyertaan atau sebagai kredit, sedangkan arus kas keluar terjadi pada saat perusahaan membayar kewajiban dalam bentuk restitusi pajak, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi ini disebut transaksi keuangan yang sifatnya terputus-putus (intermittent). Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi diantara empat pihak inilah perusahaan akan mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar, baik yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi



‘17



4



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan arus kas keluar ini kita sebut anggaran kas.



Pengaruh penjualan kredit terhadap arus kas yaitu: 1.



jangka waktu kredit itu diberikan



2.



kerajinan dari petugas penagih hutang



3.



mutu dari para debitur yang diperdaya membeli barang dagang kredit



4.



situasi usaha pada umumnya



‘17



5



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



LangkahPenyusunan Anggaran Piutang 1. Menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan jumlah penjualan kredit yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu satu bulan atau triwulan. 2. Menentukan besarnya Bad debt atau besarnya piutang tak tertagih yang harus dicadangkan. 3. Mengetahui mengidentifikasi besarnya term of credit. 4. Memperhatikan kemungkinan adanya bunga untuk penjualan kredit. 5. Menyusun ke dalam bentuk table-table yang sistematis.



Contoh Soal : Sebuah perusahaan ABC mempunyai rencana penjualan tengah tahun ke-2 sebagai berikut : Bulan



Rencana Penjualan



Juli



400.000



Agustus



480.000



September



560.000



Oktober



480.000



November



560.000



Desember



400.000



1. Sebanyak 50 % dari rencana penjualan dilakukan secara kredit 2. Data penerimaan piutang diperkirakan sebagai berikut: 40 % diterima pada bulan yg bersangkutan 40 % diterima pada bulan sesudahnya 20 % diterima pada dua bulan sesudahnya



3. 10 % dari penjualan kredit diperkirakan tidak akan dapat ditagih karena itu perusahaan mempertimbangkan adanya piutang ragu-ragu Pertanyaan: a. Buatlah schedule pengumpulan piutang b. Buatlah anggaran penerimaan kas



‘17



6



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Penyelesaian: Rencana Penjualan Kredit Bulan



Rencana



Rencana Penjualan Kredit



Penjualan



(50 % rencana penjualan)



Juli



400000



200000



Agustus



480000



240000



September



560000



280000



Oktober



480000



240000



November



560000



280000



Desember



400000



200000



a. Schedule pengumpulan piutang 



Penjualan kredit sebesar 50 % dari rencana penjualan







Cad piutang ragu-ragu 10 % dari pejualan kredit







Piutang netto = Penjualan kredit – Cad. Piutang ragu2



Pengumpulan Piutang  Bulan Juli Penjualan kredit 50% x 400.000 = 200.000 Cad. Piutang ragu-ragu 10% x 200.000 = 20.000 Piutang netto = 200.000 – 20.000 = 180.000 Maka: Data penerimaan piutang bulan Juli adalah : 40 % x 180.000 = 72.000 ----diterima pd bulan ybs 40 % x 180.000 = 72.000 ---- diterima pd bulan sesudahnya 20 % x 180.000 = 36.000 ---- diterima pd 2 bulan sesudahnya  Bulan Agustus Penjualan kredit 50% x 480.000 = 240.000 Cad. Piutang ragu-ragu 10% x 240.000 = 24.000 Piutang netto = 240.000 – 24.000 = 216.000 Maka: Data penerimaan piutang bulan Agustus adalah : 40 % x 216.000 = 86.400 ----diterima pd bulan ybs 40 % x 216.000 = 86.400 ---- diterima pd bulan sesudahnya 20 % x 216.000 = 43.200 ---- diterima pd 2 bulan sesudahnya.  Demikian berikutnya dengan bulan September, Oktober, November dan Desember.



‘17



7



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Penyelesaian: Pengumpulan Piutang pada: Bulan Juli Pada bulan yang bersangkutan sebesar 40 % x 180000 = 72000 Pada bulan sesudahnya (Agustus) sebesar 40 % x180000 = 72000 Pada dua bulan sesudahnya (september) sebesar 20 % x 180000 = 36000 Pada bulan September sampai dengan Desember perlakuan pengumpulan piutang sama halnya dengan yang belaku pada bulan Juli.



‘17



8



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Anggaran penerimaan kas Keterangan Juli Agustus Sept Okt Nov Des 200.000 240.000 280.000 240.000 280.000 200.000 Penjualan Tunai 200.000 240.000 280.000 240.000 280.000 200.000 Penj Kredit 20.000 24.000 28.000 24.000 28.000 20.000 Cad Piutang RaguRagu 180.000 216.000 252.000 216.000 252.000 180.000 Piutang Netto 380.000 456.000 532.000 456.000 532.000 380.000 Jumlah



SOAL dan PENYELESAIAN Rencana penjualan perusahaan selama semester 2 tahun 2017 sebagai berikut:



Syarat pembayaran yang ditentukan adalah 5/10, n/30. Artinya: apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal transaksi jual-beli terjadi, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga sebesar 5%. Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal transaksi jual-beli terjadi tanpa mendapatkan potongan harga. Sementara pola pembayaran adalah sebagai berikut: a.



Sebanyak 40% dari total penjualan dilakukan secara tunai.



b.



Sebanyak 30% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran kurang dari 10 hari dan dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan transaksi penjualan tersebut.



c.



Sebanyak 15% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran setelah 10 hari dan dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan transaksi penjualan.



d.



Sebanyak 10% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran setelah 10 hari, dan dilakukan pada bulan berikutnya dari bulan transaksi penjualan.



e.



Sisanya merupakan penjualan kredit dengan pembayaran setelah 10, dan dilakukan dua bulan dari bulan transaksi penjualan. (5%)



Kemudian, dari data yang telah dapatkan, anda diminta untuk: 1.



Susunlah penerimaan dari penjualan tunai.



2.



Susunlah anggaran penerimaan dari pembeli yang menggunakan hak discount.



3.



Susunlah anggaran penerimaan dari pembeli yang tidak menggunakan hak discount.



4.



Susunlah anggaran penerimaan kas keseluruhan dari penjualan tersebut.



‘17



9



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Penyelesaian: 1. Penerimaan dari penjualan tunai (Rp)



Keterangan: Cara perhitungan: a. Penjualan tunai = total penjualan pada bulan bersangkutan x persen total penjualan tunai contoh: penjualan tunai bulan juli: 18.000.000 x 40% = 7.200.000 b. potongan harga = penjualan tunai pada bulan bersangkutan x persen potongan harga (discount) contoh: potongan penjualan tunai bulan juli: 7.200.000 x 5% = 360.000 c. Penerimaan neto (bersih) = penjualan tunai pada bulan bersangkutan – potongan harga (discount) contoh: penerimaan neto bulan juli: 7.200.000 - 360.000 = 6.840.000 1.



Penerimaan dari penjualan kredit dengan discount (Rp)



Keterangan: cara perhitungan:



a.



penjualan dengan discount= total penjualan pada bulan bersangkutan x persen penjualan kredit dengan discount contoh: penjualan dengan discount bulan juli: 18.000.000 x 30% = 5.400.000



b.



Discount = penjualan dengan discount bulan bersangkutan x persen potongan harga (discount) contoh: potongan harga (discount) bulan juli: 5.400.000 x 5% = 270.000



‘17



10



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



c.



penerimaan netto= penjualan dengan discount – discount contoh: penerimaan neto bulan juli: 5.400.000 - 270.000 = 5.130.000



3.



Penerimaan dari Penjualan Tanpa Discount



Sementara, untuk penerimaan bulan berikutnya dimasukan dalam data penjualan semester 1 tahun berikutnya (2018) Keterangan: Cara Perhitungan



a.



penjualan kredit tanpa discount untuk bulan yang sama = total penjualan bulan bersangkutan x persen penjualan kredit bulan yang bersangkutan contoh penjualan tanpa discount untuk yang sama pada bulan juli: 18.000.000 x 15% = 2.700.000



b.



penjualan kredit tanpa discount untuk bulan berikutnya = total penjualan bulan bersangkutan x persen penjualan kredit pada bulan berikutnya (bulan setelah bulan transaksi terjadi) contoh: penjualan bulan juli dan pembayaran pada bulan agustus: 18.000.000 x 10 = 1.800.000



c.



Penjualan kredit tanpa discount untuk pembayaran 2 bulan setelah bulan transaksi = total penjualan kredit bulan bersangkutan x persen penjualan kredit pada 2 bulan setelah bulan transaksi. Contoh: penjualan bulan juni dan pembayaran pada bulan september: 18.000.000 x 5% = 900.000



4.



Penerimaan Penjualan Keseluruhan Keterangan



Agustus



Sept



Okt



Nov



Des



Penjualan Tunai



6.840.000



6.460.000



6.080.000



7.220.000



7.220.000



7.600.000



Penj Kredit dgn Discount



5.130.000



4.845.000



4.560.000



5.415.000



5.415.000



5.700.000



Penj Kredit Tanpa Discount



2.700.000



4.350.000



5.000.000



5.300.000



5.550.000



5.850.000



14.670.000



15.655.000



15.640.000



17.935.000



18.185.000



19.150.000



Jumlah



‘17



Juli



11



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id



Daftar Pustaka Asri, Marwan; Adisaputro; Gunawan, 2010, Anggaran Perusahaan Buku 1, Yogyakarta, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Christina, Ellen, 2002, Anggaran Perusahaan, Jakarta, Gramedia Pustaka. Prawironegoro, Darsono dan Purwanto, Ari. 2008. Penganggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta. Nafarin, M, 2015, Penganggaran Perusahaan, Edisi 3, Jakarta,Salemba Empat. Nafarin, M, 2012, Penganggaran Rencana Kerja Perusahaan, Jakarta, Salemba Empat. Haruman Tendi dan Rahayu Sri, 2010, Penyusunan Anggaran, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat.



‘17



12



Penganggaran Perusahaan Hirdinis M, SE, MM.



Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id