7 0 2 MB
BIODIVERSITAS AGROEKOSISTEM DAN PENGELOLAANNYA Tim Dosen Jurusan HPT, FP-UB
BIODIVERSITY HOTSPOT
Myers et al. 2000, Nature
Biodiversitas di Indonesia
HUTAN TROPIS
BIODIVERSITAS • Biodiversitas: seluruh spesies tanaman, hewan dan mikroorganisme yang ada dan berinteraksi di dalam suatu ekosistem (McNeely et al. 1990) • Biodiversitas tinggi pada ekosistem hutan • Ekosistem hutan mendukung biodiversitas pada agroekosistem • Agroekosistem tradisional berperan menjaga biodiversitas
ORGANISME DI BUMI
PERAN EKOLOGI BIODIVERSITAS
PERAN EKOLOGI DARI BIODIVERSITAS • Mencegah erosi tanah, menahan air tanah dan mencegah banjir • Produksi makanan, serat, minyak nabati dan pendapatan
• Perputaran nutrisi, mengontrol microclimate lokal, mengatur proses hydrologi lokal, mengatur populasi organisme dan detoksifikasi senyawa kimia berbahaya • Layanan ekosistem lain: pengendali hayati hama dan penyakit, penyerbukan, dekomposer dll
KOMPONEN BIODIVERSITAS (SWIFT & ANDERSON 1993) • Productive biota: tanaman pertanian, pohon dan binatang yang dipilih petani yang memiliki peranan penting dalam agroecosystem • Resource biota: organisme yang memiliki kontribusi dalam produktivitas pertanian seperti melalui polinasi, pengendalian hayati dan dekomposisi • Destructive biota: gulma, serangga hama dan mikroba patogen yang mempengaruhi produksi pertanian
The components, functions, and enhancement strategies of biodiversity in agroecosystems (after Altieri, 1991)
Serangga Bermanfaat: Predator dan Parasitoid • Mengendalikan populasi dari hama secara alami • Hasil penelitian: • keanekaragaman jenis musuh alami lebih efektif menekan hama dibandingkan satu jenis musuh alami (Debach & Rosen 1991) • sistem polikultur memiliki keanekaragaman musush alami lebih banyak dibandingkan monokultur (Andow 1991) • keanekaragaman vegetasi yang tinggi pada agroekosistem seperti agroforestri mendukung keberadaan musuh alami dan menekan populasi hama (van den Bosch & Telford 1964)
Serangga Bermanfaat: Polinator • Lebih dari 200.000 spesies tumbuhan memerlukan penyerbukan • Sebanyak 87 jenis tanaman pangan di dunia bergantung pada polinator (Klein et al 2007) • Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan polinator: • Perubahan penggunaan lahan • Intensifikasi pertanian (penggunaan pestisida) • Colony collapse disorder • Perubahan iklim
Biota Tanah • Keanekaragaman biota tanah: mikroba (jamur, bakteri), nematoda, tungau, collembola, cacing tanah dan arthropoda lain (Davies 1973) • 1 m2 tanah organik: terdapat lebih dari 1000 spesies organisme
• 1 gram tanah: terkandung lebih dari 1000 hifa jamur dan 1 juta koloni bakteri
• Keanekaragaman dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, aerasi, pH • Peran biota tanah: dekomposisi, membentuk struktur tanah, mineralisasi bahan organik, menekan patogen, pengendali hayati gulma • Dekomposisi didominasi oleh jamur dan bakteri (Swift & Anderson 1993)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIODIVERSITAS Studi Kasus
BIODIVERSITAS DI AGROEKOSISTEM Biodiversitas di agroekosistem bergantung pada empat karakteristik utama dari agroekosistem (Southwood & Way 1970): • Keanekaragaman vegetasi di dalam atau sekitar agroekosistem
• Kepermanenan dari tanaman pertanian dalam agroekosistem • Intensitas pengelolaan • Isolasi atau jarak agroekosistem dari habitat alami (hutan)
Spesies lebah penyerbuk pada pertanaman caisin (A) A.cerana, (B) Ceratina sp, (C) A. dorsata, (D) X. confusa, (E) X. caerulea, (F) X. latipes
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI • Keanekaragaman polinator serangga ditemukan tinggi di pagi hari (pukul 08.30-10.30): berkaitan dengan tingginya sumberdaya (bunga, serbuksari, & nektar) • Faktor lingkungan (suhu, RH dan intensitas cahaya) berpengaruh terhadap keanekaragaman serangga penyerbuk • Pada pertanaman B. rapa dipinggir hutan, dimana serangga berperan dalam penyerbukan, terjadi peningkatan jumlah biji per polong, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan perkecambahan biji • Kelimpahan individu serangga penyerbuk berpengaruh positif terhadap jumlah biji yang dihasilkan
PERAN HABITAT ALAMI DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Luas area habitat alami mempengaruhi kekayaan spesies dan kelimpahan parasitoid
PARASITOID DIPENGARUHI INANGNYA • Keberadaan inang parasitoid (hama kelapa sawit) tidak dipengaruhi oleh habitat alami • Keberadaan parasitoid lebih dipengaruhi keberadaan inangnya (hama)
Species richness of ants (a) and beetles (b) in the lower canopy of four habitat types in Central Sulawesi, Indonesia: natural forest (NF), cacao agroforests with diverse natural shade trees (DNS), cacao agroforests with diverse planted shade trees (DPS) and cacao agroforests with simple shade tree stands dominated by one or two species (SPS)
PENGARUH LANDSCAPE
Parasitism rates (arithmetic means + S.D.) in complex landscapes (>50% of non-crop land cover) vs. simple landscapes(