9 0 981 KB
Nama : Louis Gilberto S Kelas : XI TKR 3 Bagian Motor Bensin dan Fungsi Beserta Gambarnya 1. Skring: Untuk mencegah terjadinya konsleting.
2. Kunci Kontak: Untuk menghubungkan & memutuskan arus listrik.
3. Karburator: Untuk mencampur bahan bakar & udara menjadi kabut/gas.
4. Regulator: Untuk merubah arus AC menjadi DC.
5. In House Manifoll: Untuk Saluran bahan bakar gas baru.
6. Eks House: Untuk Saluran buang gas sisa pembakaran.
7. Radiator: Untuk menampung air sekaligus mendinginkannya.
8. Tutup Radiator: Untuk menahan tekanan air.
9. Radiator Bagian Atas: Untuk tempat air panas.
10. Inti Radiator: Untuk Mendinginkan Air.
11. Radiator Bagian Bawah: Untuk tempat air dingin.
12. Selang Atas Radiator: Untuk tempat aliran air panas menuju ke radiator.
13. Selang Bawah: Untuk tempat aliran air dingin menuju ke mesin.
14. Alternator: Sebagai generator listrik sekaligus mensuplai baterai.
15. Motor Starter: Untuk menggerakan pulas suatu engine.
16. Termostat: Untuk mengoptimalkan kerja mesin, sehingga mencapai suhu temperature kerja 80-90′C.
17. Kipas: Untuk mendinginkan antara radiator dengan mesin bagian luar.
18. Pompa Air: Untuk mensirkulasi air pendingin dalam mesin menuju radiator.
19. Tutup Oli: Untuk menahan tekanan pelumas/oli supaya tidak keluar.
20. Tutup Kepala Silinder: Untuk melindungi mekanisme katup.
21. Kepala Silinder: Sebagai dudukan busi, dan sebagai ruang bakar.
22. Blok Mesin: Sebagai tempat dudukan komponen-komponen busi, poros pengkol, dll.
23. Kalter/Bak Oli: Untuk menampung Pelumas.
24. Switch Temperature: Untuk mengontrol suhu waktu kerja.
25. Busi: Untuk memercikan bunga api.
26. Pompa Bensin: Untuk memompa bensin dari tangki mesin menuju ke karbulator.
27. Stick Oli: Untuk mengukur keadaan oli dan volume jenis oli.
28. Distributor: Untuk membagikan arus tegangan listrik menuju kemasing-masing busi.
29. Saringan Oli: Untuk menyaring pelumas/oli sebelum menuju kepemakai.
30. Switch Oli: Untuk mengontrol tekanan oli.
31. Koil: Untuk merubah tegangan dari 12 volt menjadi 5000-20000 volt.
32. Fly Whill/Roda Gila: Untuk meneruskan putaran mesin menuju antara kopling & transmisi.
33. Saringan Bensin: Untuk menyaring bensin menuju kepompa bensin.
34. Pully: Sebagai tempat dudukan panbell.
35. Knalpot: Saluran buang gas.
36. Katup hisap: untuk membuka saluran hisap agar proses intake udara bisa berlangsung.
37. Katup buang: untuk membuka saluran buang mesin agar proses pembuangan gas sisa pembakaran bisa berlangsung.
38. Poros Nok: untuk mengatur kapan katup akan membuka melalui nok yang dibuat dengan sudut tertentu.
39. Rocker arm: sebagai media tempat nok menekan untuk menekan batang katup secara langsung.
40. Gasket: untuk merapatkan sambungan antara blok silinder dan head silinder.
41. Piston: untuk mengubah volume ruang silinder.
42. Ring piston: untuk merapatkan piston dengan blok silinder agar tidak terjadi kebocoran saat langkah kompresi
43. Batang penggerak: untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.
44. Poros engkol: untuk mengubah energi naik turun piston menjadi gerakan putar.
45. Carter/oil pan: untuk menampung oli mesin pada mesin yang digunakan untuk melumasi seluruh komponen mesin.
46. Drain plug: sebagai tempat untuk menguras oli mesin.
47. Timming cain asyembly: untuk menghubungkan putaran engkol dengan putaran camshaft untuk menjalankan mekanisme katup.
48. Timing chain cover: untuk menutup bagian timing chain asyembly agar terlindung dari kotoran.
49. Drive belt: untuk menghubungkan pulley mesin dengan komponen lain seperti altenator dan pompa power steering.
50. Water jacket: sebagai saluran untuk sirkulasi air pendinginan mesin.
51. Pin piston: untuk menghubungkan piston dengan ujung batang piston
52. Pegas piston: untuk perapat dan menjaga agar gas-gas tidak keluar selama langkah kompresi dan langkah kerja dalam ruang bakar.
53. Baterai: untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter
54. reservoir: untuk menampung muaian air radiator akibat panas pada air radiator serta tekanan air didalam radiator naik
55. Kabel tegangan tinggi: untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil induksi sekunder koil ke busi.
56. bearing: ntuk mengurangi gesekan angular antara dua benda yang bergerak relatif satu sama lain
57. timing Gear: untuk mentransfer putaran crankshaft ke perlengkapan engine yang membutuhkan tenaga putar.
58. Rotor: Membagikan tegangan tinggi dari kabel tegangan tinggi ke setiap busi
59. Celah Platina: untuk memutus dan menghubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan skunder pada ignition coil,
60. Seal: Untuk mencegah kebocoran cairan, zat padat, dan gas dari bagian mesin.
61. Side Gear : untuk meneruksan putaran ke roda melalui poros axle shaft.
62. Retainer: sebagai baut untuk memudahkan dalam mengikat aksesoris bumper
63. Adjusting Shim: penyetel celah dengan metode shim
64. Valve Lifter: Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm melalui push rod
65. Valve Spring: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula
66. valve Guide: Untuk penghantar gerakan katup
67. push rod: Meneruskan gerak lifter ke rocker arm
68. camshaft bushing: untuk melicinkan gerakan shaft bila ada beban axial.
69. connection rod bearing: sebagai bantalan
70. Rear Axle Housing: meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda.
71. Connection rod cap: sebagai penahan connecting rod dengan pin
72. nut: sebagai pengikat berpasangan dengan bolt.
73. Bolt: digunakan sebagai pengikat berpasangan dengan nut.
74. Thurst washer: Menahan poros engkol (crank shaft) agar tidak bergerak maju-mundur
75. Pilot bearing: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan
76. Small end: untuk menempatkan pena piston
77. Valve Seat: Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutup
78. Snap ring: sebagai pengunci penempatan posisi atau penahan ( retainer ),
79. Spring lock pin: untuk mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan.
80. Pegas Kompresi: berfungsi untuk mencegah kebocoran campuran udara dan bensin, dan gas pembakaran dari ruang bakar ke bak engkol selama langkah kompresi dan usaha.
81. Fuel Sender Gauge: untuk mendeteksi tinggi permukaan bahan bakar di dalam tangki ke pengendara
82. Saringan Kasar Oli: untuk menyaring benda-benda kasar yang berukuran besar agar tidak terhisap oleh pompa oli dan merusak pompa oli.
83. sensor temperatur: untuk mengukur suhu air pendingin
84. tangki bahan bakar: untuk menampung bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin untuk menjalankan siklus kerjanya.
85. saringan bahan bakar (fuel filter): untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin/bahan bakar.
86. Separator: untuk mencegah terjadinya gunacangan pada bahan bakar didalam tangki saat kendaraan berjalan ditempat yang tidak rata
87. injector: untuk menginjeksikan bahan bakar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mesin pada waktu yang tepat yang dikontrol secara elektronik oleh ECU.
88. Camshaft Sprocket gear: untuk menerima energi putar dari crankshaft sprocket gear dan meneruskanya menuju poros nok.
89. Linner: sebagai lapisan untuk pergerakan piston.
90. Crankshaft sprocket gear: untuk memutar poros nok agar proses pembukaan katup bisa berjalan.
91. Throtle body: untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian, terbukap penuh atau tertutup.
92. pelampung karburator: untuk Mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap (kostan).
93. Catalytic converter: untuk mengurangi emisi gas buang pada knalpot mobil.
94. cam distributor: untuk menngungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer koil.
95. Kondensator: Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian
96. kontak pemutus: memutus dan mengalirkan arus ke celah platina
97. Advancer: untuk mengubah timing pengapian
98. By pass hose: untuk disalurkan ke reservoir tank atau heater.
99.Nozzle: Menyemprotkan Bahan bakar menuju ruang bakar
100. Bospom: Untuk menekan bahan bakar solar dari tangki ke nozzle untuk dikabutkan di ruang bakar.