11.sop Imunisasi Ipv [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI IPV No.Dokumen : /PKM-CCD/VII/2019 No. Revisi :0 Tanggal : Terbit Halaman : 1/2



SOP



Kepala UPTD Puskesmas Dr. Ahmad Nurdin, MAP NIP. 197105222006041008



UPTD PUSKESMAS CICINDE



1. Pengertian



Imunisasi polio suntik (IPV) adalah pemberian suntikan vaksin polio secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml, diberikan bersamaan dengan imunisasi polio 4.



2. Tujuan



Sebagai acuan petugas dalam melakukan pemberian Imunisasi IPV



3.



Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Cicinde tentang layanan



Kebijakan



klinis. No. SK 440/04.10/431.202.7.1.13/2019 -Modul Safety Injection (Imunisasi) Bagi Petugas Puskesmas tahun 2016



4. Referensi 5. Alat



dan



1. Alat : a. Termos B vaksin; b. Collpack; a c. Safety h box. d. Spuit a Disposibel 0,5 ml Bahann a. Vaksin IPV b. Kapas; c. Air DTT.



6.



Prosedur /



1.



Petugas memastikan umur dan status imunisasi polio dengan



langkah –



menanyakan pada orang tua dan melihat buku KIA / Kohort



langkah



bayi, 2.



Petugas menjelaskan tujuan dan efek samping dari pemberian imunisasi IPV,



3.



Petugas menyiapkan alat – alat dan bahan,



4.



Petugas mencuci tangan,



5.



Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik,



6.



Petugas mengeluarkan PID dari kemasan,



7.



Cara penyuntikan Intramuskuler : -



Suntikan diberikan pada paha anterolateral secara Intramuskular dengan dosis 0,5 cc,



-



Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk



1/4



-



Suntikkan vaksin dengan posisi jarum suntik 90° terhadap permukaan kulit. (lakukan aspirasi sebelumnya untuk memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah)



-



Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot



8.



Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit



Langkah-Langkah penyuntikan : -



Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang



-



Tunggu hingga kering



-



Kemudian suntikkan vaksin di lokasi dengan cara yang sesuai ketentuan



-



Setelah vaksin masuk, jarum di keluarkan



-



Pada tempat bekas lokasi suntikan, kemudian ditekan dengan kapasbaru yang kering. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.



-



Jika ada pendarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti



9.



Petugas membuang spuit pada safety box,



10. Petugas merapikan alat dan bahan habis pakai, 11. Petugas mencuci tangan, 12. Petugas mencatat status imunisasi pada Rekam medik dan buku KIA, kohort bayi / register posyandu.



2/4



7.



Diagram Alir Anamnesa



Menjelaskan tujuan dan efek samping imunisasi



Menyiapkan alat-alat dan bahan



Memastikan vaksin dalam keadaan baik



Mencuci tangan



Mengeluarkan PID dari kemasan



Langkah-langkah penyuntikan :



Cara penyuntikan Intramuskuler



- Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang - Tunggu hingga kering - Kemudian suntikkan vaksin di lokasi dengan cara yang sesuai ketentuan - Setelah vaksin masuk, jarum di keluarkan - Pada tempat bekas lokasi suntikan, kemudian ditekan dengan kapasbaru yang kering. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan - Jika ada pendarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti



- Suntikan diberikan pada lengan atas secara Intramuskular dengan dosis 0,5 cc - Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk - Suntikkan vaksin dengan posisi jarum suntik 90° terhadap permukaan kulit - Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga masuk ke dalam otot - Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit



Membuang spuit pada safety box



Merapikan alat dan bahan habis pakai



Mencuci tangan



Petugas mencatat status imunisasi pada Rekam medik dan buku KIA, kohort bayi / register posyandu



8.



9.



Hal-hal yang



1. Jangan menggosok-gosok daerah bekas suntikan,



perlu



2. Segera membawa kepetugas kesehatan bila anak panas tinggi /



diperhatikan



kejang.



Unit terkait



1. Poli KIA, 2. Posyandu, 3. BPM.



3/4



Rekaman Historis No



Halama n



Yang dirubah



Perubahan



4/4



Diberlakuka n Tgl.