12-2 Isi Modul Rok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I ALAT DAN BAHAN A. Alat 1. Mesin Jahit Mesin jahit menggunakan 2 benang. Benang bagian atas tersambung dengan jarum jahit dan benang bagian bawah digulung dengan spul. Dilengkapi juga dengan sepatu mesin yang berfungsi menahan kain dan membatasi arah ajrum. Pengoperasian secara manual atau listrik.



Berikut alat pelengkap untuk mesin jahit :



Jarum Mesin



Sekoci



Spul



Minyak Mesin



Obeng Kecil



2. Jarum Jarum jahit adalah alat menjahit berbentuk batang yang salah satu ujungnya runcing, dan memiliki mata jarum sebagai lubang lewatnya benang. Digunakan dengan menggunakan tangan. Biasanya untuk penyelesaian sebuah baju.



3. Setrika Berguna untuk merapikan kain agar memudahkan proses pemotongan, penjahitan, dan penyelesaian. Gunakan setrika uap, atau setrika biasa dengan bantuin air dan gunakan alas sterika dengan permukaan rata.



4. Meteran Terbuat dari karet sintetis dengan dua sisi. Memiliki sisi dengan ukuran 150 sentimeter dan 60 inchi. Digunakan dari pengukuran badan hingga penyelesaian.



1



5. Gunting Gunting kain berbeda dengan gunting kertas. Gunting kain terbuat dari gunting baja yang digunakan untuk memotong bahan. Selain gunting bahan, terdapat gunting benang yang berukuran lebih kecil.



6. Pensil Jahit Gunakan pensil merah untuk menggambar pola bagian depan, pensil biru untuk pola bagian belakang. Untuk garis bantu, gunakan pensil hitam



7. Penggaris Digunakan saat membuat pola. Berikut jenis penggaris yang diperlukan :



Penggaris Lurus



Penggaris Lengkung



8. Kapur Jahit Tersedia dalam berbagai warna, misalnya putih, merah, biru, dan hijau. Sesuaikan dengan warna kain. Bekas goresan kapur pada kain akan hilang saat dicuci.



9. Rader Berguna untuk menandai jahitan pada kain sesuai dengan pola. Berbentuk roda keecil bergerigi yang bergerak kerika gagangnya didorong. Gerigi roda tersebut berbekas titik-titik pada kain.



2



10. Karbon Jahit Digunakan bersama dengan rader. Caranya, lipat dua memanjang bagian luar/bagian yang bertinta. Letakan di antara dua kain agar tanda jahitan tercetak pada bagian dalam kain atau bagian yang akan djiahit. Tersedia dalam berbagai warna.



11. Mata Nenek Berguna untuk memasukkan benang ke dalam lubang jarum. Caranya, masukkan kawat halus pada lubang jarum, sementara tangan memegang lempengannya. Tarik kawat hingga benang ikut masuk ke dalam lubang jarum. Lepaskan kawat halus dari benang.



12. Pendedel Berguna untuk mendedel atau membuka bekas jahitan sehing ga kain tidak mudah robek. Berbentuk dua tanduk, gagangnya biasa terbuat dari plastic atau kayu.



B. Bahan 1. Kain Kain dibuat menjadi sebuah busana sesuai desain yang telah dibuat. Jenis kain sangat beragam, katun, organdie, denim, ceruti, satin, dll.



2. Benang Gunakan benang katun atau benang jahit. Bisa digunakan benang polyester serbaguna. Dijual dalam bentuk gulungan dengan ukuran kecil, sedang, dan besar. Gunakan benang yang sama dengan warna kain.



3. Kain Keras Pilih kain yang berlapis lilin agar mudah dalam penyelesaiannya. Setrika bagian yang berlapis lilin menghadap ke kain sehingga akan menempel.



3



4. Bisban Selain untuk merapikan pinggiran baju, bisban digunakan sebagai hiasan. Bisban siap pakai dijual di toko peralatan jahit. Sesuaikan warna den gan warna kain.



5. Pita Berguna sebagai aksesoris.



6. Karet Elastis Karet memiliki banyak ukuran. 1cm, 2cm, 3 cm, dll. Karet dapat digunakan pada busana jika busana ingin dikerut.



7. Resleting Sebagai penyelesaian baju atau berfungsi agar baju bisa ditutup. Tersedia dalam berbagai warna dan ukuran. Sesuaikan warna resleting dengan warna kain.



8. Hak/Pengait Dipakai pada ban pinggang atau ujung bagian yang diberi resleting.



9. Kancing Kancing digunakan sebagai penutup busana. Kancing memiliki beragam ukuran dan bentuk. Sesuaikan dengan selera dan model baju.



4



BAB II PENJELASAN ROK Rok adalah sejenis pakaian dengan bentuk pipa atau kerucut yang cara pemakaiannya dimulai dari pinggul dan menutupi sebagian atau seluruh bagian kaki. Berbeda dengan celana, bagian dari rok tidak dibagi menjadi bagian kaki kiri dan bagian kaki kanan tetapi langsung menjadi satu bagian yang menutupi sebagian atau seluruh bagian kaki. Biasanya pakaian ini dipakai oleh wanita, meskipun di beberapa budaya ada juga yang digunakan oleh kaum pria seperti di Skotlandia. Rok pertama kali dikenalkan luas oleh Mary Quant, wanita kelahiran Kent, Inggris. Dia adalah seorang fashion desainer. Pada Tahun 1955, dia bersama suaminya Alexander Plunkett Grene membuka toko khusus pakaian bernama Bazaar. Kehadiran rok mini sebenarnya adalah modifikasi fashion murni dari rok biasa, yang pada tahun 1958 makin memendek. Alasan utamanya, katanya "..biar bisa lari kalo ngejar bis." Pada tahun 1960, trend ini makin menggema. Dan tidak sedikit gaya ini menjadi rebutan hak paten para desainer Inggris. Dan ini hal yang biasa dalam dunia fashion. Kemudian pada 1960, atas dasar kecintaannya pada mobil hariannya, dia menamai persis penemuan fashionnya seperti nama pabrikan pembuatnya, "Mini". Dan pada akhir 1960an, dia juga merupakan salah satu orang yang menemukan tren fashion 'hot pants' (Celana panas? seksi maksudnya). Trik Cara untuk membuat pola sebuah rok yaitu rok lipit hadap adalah suatu hal yang mudah di dunia jahit menjahit. Membuat pola adalah langkah pertama bagi para penjahit untuk melangsungkan dan mengerjakan sebuah design. Rok lipit itu sendiri sering di pakai oleh siswa SLTP yang di pakai sebagai seragam sekolah.



5



BAB III JENIS-JENIS PANJANG ROK



6



BAB IV Macam-Macam Model Rok  Straight skirt Rok yang mempunyai model sederhana hanya terdapat garis kupnat saja (bila diperlukan) tanpa ada lipit, kerut dll.



 Pencil skirt Rok pensil atau biasa disebut dengan nama pencil skirt dapat didefinisikan sebagai pakaian penutup tubuh bagian bawah yang memiliki siluet lebar dibagian pinggang dan menyempit dibagian lutut menyerupai bentuk sebuah pensil. Berdasarkan teori yang berkembang, ide dasar pembuatan pencil skirt yang diperkenalkan oleh seorang fashion designer bernama Christian Dior pada akhir tahun 1940, konon diadaptasi dari model hobble skirt yang berbentuk ketat dan mengembang dibagian bawahnya.



 Hobble skirt Rok hobble atau yang disebut dengan rok pincang adalah rok dengan pinggiran yang cukup sempit untuk secara signifikan menghalangi langkah pemakainya. Itu adalah tren mode singkat yang memuncak antara 1908 dan 1914.



7



 Wrapped skirt Wrap skirt merupakan rok wanita dari bahan segi empat panjang yang dikenakan dengan cara dililitkan pada tubuh bagian bawah dan dikencangkan pada sekeliling pinggang, sehingga terlihat menumpuk pada bagian depannya. Busana yang dikembangkan dari model sarung ini banyak diadaptasi sebagai pakaian santai. Sementara diabad ke-20 ini wrap skirt yang memiliki ukuran panjang hingga sebatas lutut banyak digunakan untuk busana pantai. Sedangkan wrap skirt yang berukuran panjang menjuntai hingga batas mata kaki lebih sering digunakan sebagai busana malam.



 Pegtop skirt Pegtop skirt merupakan rok yang memiliki model lebar pada pinggang dan sempit pada bagian bawah pinggang.



 Gather skirt Rok dimana kainnya dikerut secara bersamaan dibagian pinggang.



8



 Dindrl Skirt Dirndl skirt merupakan salah satu jenis busana bawahan wanita yang dikerut longgar pada bagian garis pinggangnya untuk menciptakan ploi-ploi yang lembut.



 Full Skirt Full rok atau biasa disebut dengan rok lingkar penuh adalah rok dengan volume yang menonjol di bagian bawah.



 Tiered Skirt Tiered skirt atau yang juga disebut layered skirt ini berbentuk lapisan-lapisan yang bertumpuk-tumpuk. Rok ini biasanya berukuran di atas lutut atau sepanjang mata kaki. Tieres skirt bergaya casual, namun kini banyak desainer yang membuat gaun pesta bergaya layered.



9



 Flounce Skirt Flounce skirt sendiri merupakan model busana penutup tubuh bagian bawah wanita yang diberi tambahan sepotong bahan yang dikerut dan dijahit pada bagian kelimnya. Bahan yang dikerut (flounce) bisa diambil dari kain tekstil yang sama dengan bahan utama rok maupun bahan lain yang berbeda.



 Flare Skirt Flared skirt ini mirip dengan A-line skirts, hanya saja rok ini melebar pada bagian bawahnya. Ukuran panjangnya sebatas betis, lutut, atau di atas lutut. Flared skirt adalah tipe rok semi-dressy, dressy, atau formal tergantung pada bahan yang digunakan.



10



 Pleated Skirt Rok lipit merupakan model rok yang menggunakan lipit-lipit baik secara permanen atau tidak. Selain difungsikan sebagai hiasan lipatan pada pada rok tersebut umumnya juga ditambahkan untuk menambah kelonggaran dan untuk menyesuaikan bentuk tubuh.



Selain bentuk-bentuk rok yang umum digunakan seperti diatas, masih banyak jenis rok yang dapat kita ketahui seperti contoh dibawah ini : No. 1



Jenis Rok Button-down skirt



2



Volant skirt



3



Flamenco skirt



Gambar Rok



11



4



Majorette skirt



5



Kilt Skirt



6



Side pleated skirt



7



Fortuny skirt



8



Gored skirt



9



Mermaid skirt



10



Yoke skirt



11



Hip-hugger skirt



12



12



Harem skirt



13



Petal skirt



14



Tulip skirt



15



Hakama skirt



16



Fringed skirt



17



Peplum skirt



18



Suspender skirt



13



19



Patchwork skirt



20



One-shoulder suspender skirt



BAB V UKURAN ROK



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Lingkar Pinggang Lingkar Panggul I Tinggi Panggul I Lingkar Panggul II Tinggi Panggul II Panjang Rok MUka Panjang Rok Sisi Panjang Rok Belakang



(L.Pi) (L.Pang.I.) (T.Pang.I) (L.Pang.II) (T.Pang.II) (P.R. muka) (P.R. sisi) (P.R. belakang)



S 64 86 10 90 16 50 51 49



M 70 90 11 96 18 55 56 54



L 76 96 12 102 20 60 61 59



14



BAB VI MACAM-MACAM POLA ROK a. Pola Dasar



Keterangan Pola (MUKA) A-B = 2 cm B-C = tinggi panggul = 18 cm B-D = panjang rok muka A-E = ¼ lignkar pinggang + 2 cm atau 1 cm. penambahan sama dengan badan C-F = ¼ lingkar panggul + 2 cm atau 1 cm, sama dengan badan D-G = C-F G-H = 5 cm E-F-I = panjang rok sisi Gambar garis pinggang datar dahulu separuh jarak melengkung. Gambar garis bawah sama dengan pinggang datar dahulu baru melengkung. Garis sisi digambar dari E ke F cembung dibagian tengah 1 cm dan dari F ke I lurus miring dengan mistar ditarik. (BELAKANG) A-B = 2 cm B-C = tinggi panggul B-D = panjang rok belakang A-E = ¼ lingkar pinggang – cm atau 1 cm seperti bdan ditambah 2 cm untuk lipit kup, karena belakang harus pakai lipit kup ¼ lingkar panggul – 2 cm atau 1 cm. D-G = C-F G-H = 5 cm E-F-I = panjang sisi rok B-J = 1/10 lingkar pinggang dikurangi 1 cm seperti pinggang badan belakang J-K = 2 cm, lipit kup Tarik garis tegak lurus ditengah J-K kebawah sampai garis panggul 15



Titik L letak 5 cm diatas panggul. Tarik garis J-L dan K-L, menjadi lipit kup. Garis pinggang, garis bawah dan garis sisi digambar seperti rok muka. b. Rok Lingkar



A



Keterangan Pola A-C = A-B C-E = B-D c. Rok Lipit Hadap



1/3 Lingkar Pinggang – 1 Panjang Rok



16



Keterangan pola Pada umumnya, pola yang digunakan sama dengan pola rok dasar, namun pada bagian tengah muka rok, lebarnya ditambah 10-12 cm atau sesuai keinginan designer untuk lipatan lipit.



17



DAFTAR PUSTAKA Muliawan, Porrie. 2008. Konstruksi Pola Busana wanita. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia. https://enerie.wordpress.com/2015/12/16/the-ultimate-skirt-lenghts-fashion-vocabulary/ http://www.google.com http://www.pinterest.com



18