13 Jenis Lamun Yang Berada Di Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Jenis-Jenis Lamun di Indonesia Family Cymodoceaceae 1. Cymodoceae Rotundata



Klasifikasi : Kingdom Divisi Class Order Family Genus Spesies



: Plantae : Spermatophyta : Liliopsida : Alismatales : Cymodoceaceae : Cymodocea : Cymodocea rotundata



 Cymodocea rotundata Terdapat di daerah intertidal, umumnya dijumpai di daerah intertidal didekat hutan mangrove. Ciri – ciri morfologi dari Cymodocea rotundata adalah :         



Tepi daun halus atau licin, tidak bergerigi. Akar pada tiap nodus terdiri dari 2 – 3 helai. Akar tidak bercabang tidak punya rambut akar. Tulang daun sejajar. Jumlah tulang daun pada selembar daun adalah 9 – 15 buah. Lebar daun dari samping ke samping + 4 mm. Jarak antar nodus + 1 cm. Tiap nodus hanya ada satu tegakan. Tiap tegakan terdiri dari 3 – 4 helai daun (Nybakken, 1992).



2. Cymodoceae serrulata



Klasifikasi : Kingdom : Plantae Divisi : Anthophyta Kelas : Angiospermae Subkelas : Monocotyledonae Ordo : Helobiae Famili : Cymodoceaceae Genus : Cymodocea Spesies : Cymodocea serrulata  Cymodocea serrulata ; Terdapat di daerah intertidal, umumnya dijumpai di daerah intertidal didekat hutan mangrove. Ciri – ciri morfologi dari Cymodocea serrulata adalah :      



Tepi daun bergerigi / seperti gergaji. Akar tiap nodus banyak dan bercabang. Tulang daun sejajar. Lebar daun dari samping ke samping + 1 cm. Jarak antar nodus + 2 cm. Jumlah tulang daun pada sehelai daun antara 13 – 17 buah.  Tiap nodus hanya ada satu tegakan.  Satu tegakan terdiri dari 2 – 3 helai daun (Moriaty, 1989).



3. Halodule pinifolia



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Cymodoceaceae : Halodule : Halodule pinifolia



 Halodule pinifolia ; Pertumbuhannya cepat, dan merupakan jenis pionir. Umum dijumpai pada substrat berlumpur, dapat merupakan jenis yang dominan di daerah intertidal dan mampu tumbuh sampai kedalaman 25 meter. Ciri-ciri Morfologi Halodule pinifolia  Tulang daun tidak lebih dari 3-Ujung daun membulat, ujung seperti gergaji  Halodule pinifolia memiliki daun lurus dan tipis, ujung daun robek menjadi dua pada ujungnya, tulang daun tidak lebih dari tiga, dan biasanya pada bagian tengah dari tulang-tulang robek. Serta pada ujung daunnya terdapat 3 titik yang jelas dan merupakan spesies terkecil dari genus Halodule (Den Hartog; Philips dan Menez 1988).



4. Halodule uninervis



Klasifikasi : Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Cymodoceaceae : Halodule : Halodule uninervis



 Halodule univervis Membentuk padang lamun jenis tunggal pada rataan terumbu karang yang sudah rusak. Ciri – ciri morfologi dari Halodule uninervis adalah :  Tiap nodus hanya terdiri dari satu tegakan.  Tiap tangkai daun terdiri dari 1 sampai 2 helai daun.  Tiap nodus berakar tunggal dan banyak. Tidak bercabang.  Rimpangnya berbuku – buku.  Jarak antar nodus + 2 cm.  Ujung daun merbentuk gelombang menyerupai huruf W (Nontji, 1993).



5. Syringodium isoetifolium



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Cymodoceaceae : Syringodium : Syringodium isoetifolium



 Syringodinium isoetifolium ; Umum di jumpai didaaerah subtidal dangkal dan berlumpur. Morfologi Syringodinium isoetifolium  Syringodium isoetifolium memiliki akar tiap nodus majemuk dan bercabang, daun berbentuk silindris dan panjang, rimpangan yang tidak berbuku-buku, dan tiap tangkai daun terdiri dari 2-3 helaian daun. Selain itu juga mempunyai tangkai daun berbuku-buku (Romimohtarto dan Juwana, 2001).



6. Thalassodendron ciliatum



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Cymodoceaceae : Thalassodendron : Thalassodendron ciliatum



 Thalassodendron ciliatum ; Sering mendominasi daerah subtidal dan berasosiasi dengan terumbu karang. Ciri – ciri morfologi dari Thalassodendron ciliatum adalah :  Jumlah akar 1-5 dengan tebal 0,5-2  Thalassodendron ciliatum memiliki rhizoma yang sangat keras dan berkayu, terdapat ligule, akar berjumlah 1-5, ujung daun membentuk seperti gigi, dan helaian daunnya lebar serta pipih. Daundaunnya berbentuk sabit, dimana agak menyempit pada bagian pangkalnya (Den Hartog; Philips dan Menez 1988).



Family Hydrocharitaceae 1. Enhalus acoroides



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitacea : Enhalus : Enhalus acoroides



 Enhalus acoroides ; Tumbuh pada substrat berlumpur dan perairan keruh, dapat membentuk jenis tunggal atau bahkan mendominasi komunitas padang lamun. Ciri – ciri morfologi dari Enhalus acoroides adalah :  Bentuk fisiknya paling besar dibanding spesies lamun yang lain.  Daun berwarna hijau pekat.  Daunnya panjang dan kebar seperti sabuk.  Lebar daun + 3 cm.  Panjang daun berkisar antara + 30 – 150 cm.  Rimpangnya berdiameter lebih dari 1 cm (Moriaty, 1989).



2. Halophila Minor



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitaceae : Halophila : Halophila minor



 Halophila Minor ; Pertumbuhannya cepat, dan merupakan jenis pionir. Umum dijumpai pada substrat berlumpur, dapat merupakan jenis yang dominan di daerah intertidal dan mampu tumbuh sampai kedalaman 25 meter. Ciri – ciri morfologi dari Halophila Minor adalah :  Halophila minor memiliki 4-7 pasang tulang daun, daun berbentuk bulat panjang seperti telur, pasangan daun dengan tegakan pendek, dan panjang daun 0,5-1,5 cm (Den Hartog; Philips dan Menez 1988).



3. Halophila ovalis



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famil Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitaceae : Halophila : Halophila ovalis



 Pertumbuhannya cepat, dan merupakan jenis pionir. Umum dijumpai pada substrat berlumpur, dapat merupakan jenis yang dominan di daerah intertidal dan mampu tumbuh sampai kedalaman 25 meter. Ciri – ciri morfologi dari Halophila ovalis adalah :      



Tiap nodus terdiri dari 2 tegakan. Mempunyai akar tunggal di tiap nodus. Tulang daun menyirip dan berjumlah + 10 – 25 pasang. Jarak antar nodus + 1,5 cm. Panjang helai daun + 10 – 40 mm. Panjang tangkai daun yaitu + 3 cm (Romimohtarto, 2001).



4. Halophila Sulawesii



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famil Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitaceae : Halophila : Halophila Sulawesii



 Halophila Sulawesii ditemukan tumbuh pada pasir pecahan karang karang, pada kedalaman antara 10 sampai 30 meter. Tumbuh berdekatan dengan karang Seriatopora hystrix dan Acropora sp. dan lamun lainnya seperti Halophila decipiens dan Halodule uninervis



Ciri – ciri morfologi dari Halophila Sulawesii adalah :  Gambar 1. Halophila sulawesii memperlihatkan sebuah Bunga jantan (Mf) dan dua buah Bunga Betina (F1, F2) yang masih berada dalam rhizoma (Ra). The elongated styles are present in F1 but absent in F2. Ovate lamina (L) dengan petiole panjang (P) dan akar (Rt) (Kuo, 2007)



5. Thalassia hemprichii



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitaceae : Thalassia : Thalassia hemprichii



 Thalassia hemprichii ; Paling banyak di jumpai, biasa tumbuh dengan jenis lain dan dapat tumbuh hingga kedalaman 25 meter, sering di jumpai pada substrat berpasir. Ciri-ciri morfologi dari Thalassia hemprichii adalah:  Daun bercabang dua ( distichous ),  Tidak terpisah,  Akar tidak tertutupi dengan jaringan hitam, dengan serat – serat kasar.  Rimpangnya berbuku – buku,Panjang daun maksimal 8,5 cm, serta ujung daun membukit dan kasar.



6. Halophila decipiens



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitaceae : Halophila : Halophila decipiens



 Halodule pinifolia, H. decipiens, H. minor, H. Ovalis ; Pertumbuhannya cepat, dan merupakan jenis pionir. Umum dijumpai pada substrat berlumpur, dapat merupakan jenis yang dominan di daerah intertidal dan mampu tumbuh sampai kedalaman 25 meter. Ciri – ciri morfologi dari Halophila decipiens adalah :  Halophila decipiens memiliki helai-helai daun yang berbulu, tembus cahaya, tipis menyolok, dan berbentuk oval atau elips. Selain itu mempunyai tepi daun yang bergerigi seperti gergaji, daun yang berpasang-pasangan, rhizomanya berbulu dan sering tampak kotor karena sedimen menempel pada bulu-bulu tersebut (Den Hartog; Philips dan Menez 1988).



7. Halophila spinulosa



Klasifikasi: Kingdom Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Anthophyta : Angiospermae : Monocotyledonae : Helobiae : Hydrocharitaceae : Halophila : Halophila spinulosa



 Halodule spinulosa ; Membentuk padang lamun jenis tunggal pada rataan terumbu karang yang sudah rusak. Ciri – ciri morfologi dari Halodule spinulosa adalah :  Halophila spinulosa memiliki daun berbentuk bulat panjang, tepi daun tajam, rhizoma tipis dan kadang-kadang berkayu, dan setiap kumpulan daun terdiri dari 10-20 pasang helai daun yang saling berpasangan (Den Hartog; Philips dan Menez 1988).