141831TUGAS KE-1 (61 - Defi Nur Afifah) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY NAMA



: Defi Nur Afifah



NO.ABSEN



: 61



INSTANSI



: Akper Krida Husada Kudus



Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai deadline yang sudah tertera pada system tugas peserta. Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)



1. Building Learning Commitmen (BLC) Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan Jawaban : yang mendasari saya untuk mengikuti pelatihan BTCLS karena saya ingin memperdalam ilmu mengenai BTCLS dan dapat menerapkannya di kehidupan, dan saya bisa melakukan penolongan pertama pada korban bencana atau kecelakaan baik tenggelam, kebakaran, dll. Motivasi saya yaitu karena saya ingin menjadi orang yang bermafaat bagi orang lain, salah satu yang bisa dilakukan serag perawat yaitu dengan memberikan pertolongan pertama pada bencana atau kecelakaan. 2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance saat beroperasi..? Jawaban : yang perlu diperhatikan oleh team dan mobil ambulan pada masa pandemi menurut saya adalah melakukan pelayanan khusus terkait pasien Covid-19 ketika akan diberikan pertolongan pertama oleh team dan mobile ambulance, tetap menggunakan protokol kesehatan dan apd lengkap. Sebelum dan setelah mobil ambulan di guakan oleh pasien covid-19 sebaiknya di desifektan, para team harus



mejaga kesehatanya supaya tidak terpapar covid. Sebaiknya para team bekerja secara sift supaya tidak kuwalahan dan mudah sakit. 3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan, apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan Jawaban : iya atas dasar Pasal 35 UU 38 Th. 2018 (Keperawatan) yang menjelaskan tentang : Ayat 1 : Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya. Ayat 2 : Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Ayat 3 : Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan keadaan yang mengancam nyawa atau kecacatan klien. Menurut YANKES KONDISI GADAR PMK 47/2018, dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang/pasien dan tidak ada dokter di tempat kejadian, perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangannya. 4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR) Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan Jawaban : Dengan cara mengurangi paparan terhadap penolong yaitu dengan penolong memakai APD lengkap sebelum memasiku ruaga atau tempat keadian, batasi jumlah personel, pertimbangkan menggunakan alat, infrmasikan status covid korban ke penolong baru. Prioritaskan strategi oksigenasi dan ventilasi dengan resiko aerosolisasi rendah. Tetapkan tujuan keperawatan, sesuaikan panduan untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan faktor resiko terkait kemungkinan untuk bertahan hidup. 5. Airway And Breathing Management Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19 untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and Breathing...? Jelaskan Jawaban : apabila pasien terpapar Covid mengalami gagal proteksi jalan nafas dan henti jantung maka dilakukan tindakan intubasi, apabila pasien covid mengalami sesak nafas dan hipoksemia maka dilakukan monitor keadaan pasien dan diyakini apakah keadaan tersebut akan memburuk atau tidak, ika tidak diberikan NRM 15 lpm, jika keadaan menurun dilakukan pemeriksaan GCS, pernafasan, dan SPO2 jika keadaannya menuru dilakukan intubasi dan ika keadaanya tidak menurun diberikan HNFC 30 lpm da megulangi evaluasi GCS, RR, SPO2, nadi, kekuatan otot jika megalami penurunan dilakukan intubasi. penolong juga harus mengurangi paparan terhadap dirinya yaitu dengan penolong memakai APD lengkap sebelum memasiku ruaga atau tempat keadian, batasi jumlah personel, pertimbangkan menggunakan alat, infrmasikan status covid korban ke penolong baru. Prioritaskan strategi oksigenasi dan ventilasi dengan resiko aerosolisasi rendah. Tetapkan tujuan



keperawatan, sesuaikan panduan untuk mengambil keputusan dengan mempertimbangkan faktor resiko terkait kemungkinan untuk bertahan hidup. 6. Syok Management Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150 x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan darah 2.000 cc. Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood Loss (EBL)..? Jawaban : Kategori syok hemoragic/hipovolemik Kategori syok kelas III (40%) EBV : 65cc x 60 Kg = 3.900cc EBL : Presentase x EBV = 0,4 x 3.900 = 1.400 ml 7. Trauma Capitis Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..? Jelaskan masing-masing poin-nya..!! Jawaban : Pada kasus trauma kepala terdapat 3 tingkat kesadaran dan GCS yaitu ringan, sedang dan berat. Pada tingkat kegawatan ringan dengan GCS 14-15 yaitu kehilangan kesadaran tidak lebih dari 10 menit, pusing dan atau nyeri kepala, ada muntah, ada amnesia retrogad dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan neurologist. Pada tingkat kegawatan sedang dengan GCS 9-13 yaitu ada kehilangan kesadaran lebih dari 10 menit, ada nyeri kepala, muntah, kejang dan amnesia retrogad, pemeriksaan neurologis terdapat kelumpuhan saraf pada anggota gerak. Pada tingkat kegawatan berat dengan GCS 3-8 yaitu gejalanya serupa dengan CKS, hanya dalam tingkat yang lebih berat, terjadinya penurunan kesadaran secara progresif, serta adanya fraktur tulang tengkorak dan jaringan otak yang terlepas. 8. Trauma Thorax and Abdoment Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda lakukan..!! Jawaban : Pasien mengalami trauma Tension pneumothoraks. Langkah – langkah pemeriksaan dan live saving pada trauma thoraks tension pneumothoraks yaitu dengan : Inspeksi : terdapat jejas di dada sebelah kiri, deviasi trakea sebelah kiri, terjadi peningkatan JVP sebelah kiri Auskultasi : suara menghilang pada sisi yang sakit Perkusi : hipersonor Palpasi : tidak ada krepitasi Live saving : Needle thracocentesis a ICS 4/5 Axilla anterior.



~ Selamat Mengerjakan ~