1.4.4.2 Bukti Pelaksanaan Kedaruratan Bencana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS



DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KEDUNGBANTENG



Jl. R. Soepeno RT 3 RW 1 Desa Beji, Kec. Kedungbanteng Telp. (0281) 6840389. Kode Pos 53152 E-mail : [email protected] PROGRAM MANAJEMEN BENCANA PUSKESMAS KEDUNGBANTENG TAHUN 2023 I.



Pendahuluan Bencana adalah kejadian mendadak dan dalam waktu yang singkat yang disebabkan oleh suatu kekerasan yang menimpa sekelompok manusia/masyarakat lingkungan yang cukup besar dan menimbulkan kerugian jiwa dan material yang diakibatkan oleh alam, manusia, teknologi dan bahan berbahaya. Bencana alam dan musibah massal yang terjadi di perkotaan mudah diketahui oleh masyarakat banyak, baik yang datang untuk menolong ataupun hanya sekedar melihat. Sebaliknya musibah yang terjadi di tempat yang jauh dari khalayak ramai seperti di hutan atau di tengah laut kadang memerlukan waktu yang lama baru diketahui. Disadari bahwa peran instansi kesehatan dalam upaya penanggulangan bencana sangat penting maka perlu kesiapsiagaan unsur kesehatan dalam menghadapi bencana merupakan bagian dari sistem penanggulangan bencana yang menyeluruh merupakan tindakan mutlak yang diperlukan. Pola penanggulangan musibah massal maupun bencana di Puskesmas dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Musibah massal/bencana di luar Puskesmas 2. Musibah massal/bencana di dalam puskesmas



II.



Latar Belakang Banyaknya korban yang membanjiri Puskesmas saat terjadi bencana harus dapat diantisipasi oleh pihak Puskesmas, sehingga Puskesmas sebagai tempat rujukan bagi korban bencana harus mampu menjadi tempat yang aman dan layak bagi para pasien. Untuk meminimalkan resiko bencana, institusi kesehatan khususnya Puskesmas harus mempunyai perencanaan dan prosedur untuk penanganan bencana, sehingga dapat menangani korban dalam jumlah yang sangat banyak dalam situasi bencana bahkan dapat mengidentifikasi potensial terjadinya bencana di lingkungan Puskesmas. Puskesmas dalam hal ini memegang peranan utama dalam kesiapan menangani korban bencana, sekaligus penyediaan fasilitas bila bencana terjadi di dalam Puskesmas itu sendiri sehingga perlu dibuat sebuah perencanaan bila benar-benar terjadi dan dilakukan uji coba / simulasi guna melihat kesiapan dan kemampuan di dalam Puskesmas.



III.



Tujuan A. Tujuan Umum Supaya Puskesmas selalu siap dalam menghadapi bencana guna meminimalkan kerugian dan korban jiwa. B. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi resiko bencana yang mungkin timbul di dalam dan luar Puskesmas. 2. Melakukan perencanaan dalam menghadapi bencana yang potensial terjadi. 3. Melakukan uji coba dan simulasi terhadap bencana potensial yang terjadi. 4. Melatih dan mengkoordinasi team untuk menghadapi bencana. 5. Meminimalkan terjadinya suatu bencana. 6. Menyelamatkan jiwa dan mencegah kerugian material yang lebih besar.



IV.



Kegiatan pokok & rincian kegiatan A. Kegiatan pokok 1. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi & konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian 2. Menentukan integritas struktural di lingk. Yan. pasien yang ada dan bila terjadi bencana 3. Menentukan peran Puskesmas dalam peristiwa/kejadian tersebut 4. Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian 5. Mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber alternatif 6. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadian 7. Mengidentifikasi & penetapan peran & tanggung jawab staf selama kejadian 8. Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf dengan tanggung jawab Puskesmas untuk tetap menyediakan pelayanan pasien. B. Rincian kegiatan 1. Menyusun jenis, kemungkinan terjadi & konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian menggunakan metode HVA 2. Pembentukan Tim tanggap bencana 3. Sosialisasi assessment risiko bencana 4. Pemenuhan Peralatan disaster 5. Pelaksanaan Simulasi bencana 6. Pemasangan Sign/rambu penetapan lokasi penanganan bencana



V. Cara Melaksanakan Kegiatan Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan melalui : 1. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulen) 2 Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk direkomendasikan kepada pihak manajemen sebagai rencana tindak lanjut. 2. Inspeksi / Tinjauan Lapangan



Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan dengan cara melaksanakan kegiatan melalui survei atau pengamatan di lapangan serta wawancara dengan staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita dokumentasikan untuk dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan. 3. Wawancara Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh, guna menilai kemampuan dan pemahaman staf dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 4. Simulasi Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi pada seluruh staff untuk melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam suatu keadaan / kondisi tertentu terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 5. Pelatihan Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end) manusia, dan fitrahnya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh staf Puskesmas dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja.



3



VI. Sasaran Sasaran program manajemen bencana adalah terlaksananya seluruh kegiatan sesuai dengan target dan waktu yang direncanakan sebagai berikut :



No 1



Indikator Kinerja Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan terjadi & konsekuensi bahaya,



Targe t 100 %



ancaman dan kejadian menggunakan metode HVA 2



Pembentukan tim tanggap bencana



100 %



3



Melaksanakan sosialisasi panduan manajemen disaster di Puskesmas



100 %



4



Penyediaan peralatan disaster



75 %



5



Melaksanakan Simulasi bencana



100 %



6



Pemasangan Sign/rambu penetapan lokasi penanganan bencana



100 %



7



Penandatanganan kerjasama dengan instansi terkait



100 %



VII. Skedjul (jadwal) Pelaksanaan Kegiatan. No



Kegiata n Jan Feb Mar Apr Mei



1



Melakukan



Jadwa l Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des



penyusunan V



jenis, kemungkinan terjadi & konsekuensi bahaya, ancaman



dan



kejadian



menggunakan metode HVA 2



Pembentukan tim tanggap



V



bencana 3



Melaksanakan



V sosialisasi



panduan 4



manajemen



disaster di puskesmas Penyediaan peralatan



V



disaster 5



Melaksanakan



Simulasi



V



bencana secara berkala



4



V



6



Pemasangan Sign/rambu



V



penetapan lokasi penanganan bencana VIII.



Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan. Evaluasi program manajemen bencana ini dilakukan setiap 6 bulan sekali, melalui audit internal. Pelaporan program manajemen bencana ini dilakukan oleh Tim/PJ K3 yang berwujud laporan self assessment semester kepada kepala puskesmas berdasarkan hasil lapangan dan pelaksanaan program.



IX.



Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim K3 dan Tim tanggap bencana yang dilaporkan kepada Kepala puskesmas serta Dinas Kesehatan kota/kabupaten, sehingga target yang diharapkan adalah seluruh program manajemen bencana yang ada dapat terlaksana setiap 6 bulan dan evaluasi seluruh program setiap tahun sekali.



X.



Penutup Demikian Program manajemen bencana Puskesmas Kedungbanteng yang dapat kami sampaikan, semoga dapat meningkatkan program manajemen bencana bagi pasien, petugas dan peralatan.



Mengetahui, Kepala Puskesmas Kedungbanteng



drg. Maya Widiasesanti NIP. 19821113 200903 2006



5