SOP Kedaruratan - Bencana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN VAKSIN DALAM KEADAAN BENCANA TINGKAT PUSKESMAS DAN PUSTU Tujuan : Dapat menangani vaksin program imunisasi secara aman bila terjadi bencana (gunung meletus, banjir, gempa bumi dsb) Penanggung jawab : Pengelola vaksin program imunisasi Tahapan : a. Menggunakan lemari es kompresi dengan listrik 24 jam Periksa suhu pada termometer di lemari es, pastikan masih berada pada +20C s/d +80C Upayakan jangan membuka lemari es selama listrik padam Lemari es yang/diisi cool pack pada saat listrik padam maka akan berfungsi menahan dingin Hidupkan generator bila ada. b. Menggunakan lemari es absorpsi dengan listrik 24 jam Periksa suhu pada termometer di lemari es, pastikan masih berada pada +20C s/d +80C Upayakan jangan membuka lemari es selama listrik padam Bila menggunakan Lemari es type RCW 42 EK atau RCW 50 EK pada saat listrik padam maka akan berfungsi sebagai cool box Lemari es yang/diisi cool pack pada saat listrik padam maka akan berfungsi menahan dingin Siapkan pengoperasian dengan menggunakan nyala api minyak tanah atau Gas, pastikan tangki minyak tanah atau volume gas pada lemari es dalam keadaan cukup Cabut steker lemari es yang menempel pada stop kontak listrik Ikuti petunjuk tata cara mengoparasikan lemari es dengan menggunakan minyak tanah atau Gas. Tempat, Tanggal tahun TTD (Pejabat yang mengesahkan)



Tahapan dari sebuah rencana tindakan untuk kejadian tak terduga/contingency plan Pastikan seluruh petugas mengetahui peraturan penyimpanan vaksin yang aman dalam keadaan darurat:







Vaksin-vaksin Peka Beku. Simpan vaksin pada suhu +2°C sampai +8°C.







Vaksin beku kering yang dikemas bersama pelarut. Simpan vaksin dan pelarut pada suhu +2°C sampai +8°C.







Vaksin beku kering yang dikemas tanpa pelarut. Simpan vaksin pada suhu +2°C sampai +8°C. Simpan pelarut pada suhu ruang.



Identifikasi berbagai pilihan untuk kejadian tak terduga (berikut ini 4 buah contoh:) 



Pindahkan vaksin ke tempat penyimpanan dingin jasa pelayanan umum lain







Pinjam atau sewa mesin pendingin.







Pindahkan vaksin ke tempat penyimpanan dingin swasta.







Dapatkan es dari pembuat es komersial dan simpan dalam cold room atau freezer room, dalam wadah plastik atau besi. Monitor dengan ketat suhu ruangan dan jaga agar es tetap terisi sampai diperbaiki. Jangan pernah gunakan dry ice/es kering. Es kering dapat menurunkan suhu ruangan dingin hingga di bawah 0°C. Sebagai tambahan ketika penguapan terjadi akan mengeluarkan gas karbondioksida. Ini akan timbul dalam cold room dan dapat mengakibatkan siapapun yang masuk ke dalamnya mati lemas.



Persiapkan dan pertahankan sedikitnya 2 rencana tindakan untuk kejadian tak terduga berdasarkan pilihan-pilihan di atas. 



Rencana apapun yang anda pilih, pastikan rencana tersebut telah didiskusikan dan disetujui seluruh staf anda, dan dengan seluruh bagian yang terlibat.







Pastikan bahwa rencana tersebut telah tertulis. Simpan salinan/copy rencana tersebut di tempat penyimpanan vaksin. Pastikan seluruh staf anda mengetahui tempat penyimpanan salinan/copy rencana tersebut.







Periksa tempat penyimpanan alternatif untuk meyakinkan tempat tersebut dalam kondisi baik, mempunyai luas yang memadai dan dapat menjaga vaksin pada suhu yang tepat. Tidak ada alasan memindahkan stok vaksin ke ruangan dingin/cold room lain hanya untuk mengetahui bahwa seluruh vaksin peka beku akan terpapar suhu beku dan rusak.







Jangan menunggu sampai timbul keadaan darurat. Lakukan uji coba 1 rencana-rencana tersebut sebelum mereka diperlukan.







Siapkan daftar nama, alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi saat keadaan darurat dan tempelkan salinan/copy daftar tersebut di tempat penyimpanan vaksin. Selalu perbaharui daftar tersebut.







Yakinkan bahwa daftar nama yang dapat dihubungi saat darurat dapat dipanggil pada



1



Vaksin sebaiknya tidak dipindahkan selama uji coba, namun seluruh prosedur kunci sebaiknya disimulasikan.



saat ataupun setelah jam kerja.