19031121-Abeto-Makalah Tantangan Usaha Di Era Teknologi Informasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Pada era digital ini, perkembangan teknologi terjadi sebuah evolusi pada teknologi media, sebut saja new media atau orang juga sering menyebutnya media online atau orang lebih akrab lagi menyebutnya dengan istilah internet, media ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga. Media ini juga disebut-sebut sebagai media yang sampai saat ini belum ada yang menandingi pertumbuhan jumlah penggunanya. Di negara maju, new media mengalahkan berbagai media yang sebelumnya telah dijadikan sumber referensi dalam mendapatkan sebuah informasi. Istilah new media muncul pada akhir abad 20, istilah ini digunakan untuk menyebut media jenis baru yang menggabungkan antara media konvensional dengan media internet. Dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini new media diramaikan oleh fenomena munculnya situs jejaring sosial, situs ini menyediakan tempat di dunia maya untuk membangun suatu komunitas jejaring pertemanan yang dapat diakses oleh semua orang di seluruh dunia. Tantangan pengusaha dalam menjalani bisnis era digital seperti sekarang ini semakin meningkat. Namun dengan dukungan teknologi, semua urusan jadi lebih mudah. Teknologi tidak bisa dipungkiri telah membawa banyak perubahan di peta pesaing bisnis saat ini. Mulai dari lahirnya pesaingpesaing baru, inovasi- inovasi produk baru, sampai hadirnya berbagai model bisnis baru yang berbasis teknologi. Berbicara mengenai persaingan bisnis, saat ini bukan hanya berbicara mengenai kompetisi bisnis dalam negeri, tetapi juga persaingan dengan kompetitor luar negeri yang berawal dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Teknologi memegang peranan penting dalam mendukung era globalisasi saat ini. Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi pemasaran yang dapat membuat usahanya tetap berkembang. Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam memuaskan konsumen sasaran. Maka, strategi pemasaran harus disesuaikan menurut kebutuhan konsumen maupun kebutuhan strategi pesaing. Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Dengan cara ini perusahaan dapat menemukan bidang- bidang yang berpotensi untuk dijadikan keunggulan sekaligus mengetahui pula yang menjadi titik kelemahan kompetitifnya. Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era “total quality” dan “reengineering”, kini saatnya “era elektronik” yang ditandai dengan menjamurnya istilah-istilah e-business, e-university, e-government, e-economy, e-emtertainment, dan masih banyak lagi istilah sejenis.



Istilah E-Commerce yaitu proses pembelian dan penjualan produk,jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jaringan komputer dan jaringan yang digunakan adalah jaringan internet (Morissan, 2010:336). Peluang dan tantangan dalam melakukan komunikasi pemasaran internet menjadikan sebuah gebrakan baru dalam dunia pemasaran produk ataupun jasa. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi isi dari informasi pada saat itu juga (real time) (Morissan, 2010:24). Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi. Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat peperless, melalui Elektronik Data Interchange (EDI), E-mail, dan teknologi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas e-business dipenghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu 1. faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar 2. faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik 3. faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi.



BAB II PEMBAHASAN A. Peluang dan Tantangan Wirausaha di Era Teknologi Informasi Dalam era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan yang ingin perkembang dan mendapatkan keunggulan kompetitif harus mampu memberikan produk berupa barang atau jasa yang berkualitas. Era persaingan bisnis yang begitu kuat dan ketat seperti yang terjadi sekarang ini, menuntut semua perusahaan untuk lebih agresif dan berani dalam mengambil keputusan serta menerapkan strategi perusahaannya sehingga bisa menjadi lebih unggul dari para pesaing. Namun untuk menjadi perusahaan yang benar-benar unggul dalam persaingan dunia usaha dan bisnis bukanlah sebuah perkara yang mudah. Agar dapat bertahan dalam persaingan tersebut, selain diperlukan pengelolaan manajemen yang bagus, dibutuhkan pula kecermatan strategi dari para pengambil keputusan dan kinerja perusahaan yang maksimal. Strategi adalah kunci dari kesuksesan suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menyelaraskan antara strategi dan kinerja perusahaan akan memberikan hasil yang maksimal. Ada empat faktor yang menyebabkan persaingan dan globalisaasi bisnis meningkat: 1. kemajuan dalam bidang transformasi dan komunikasi, yang menghemat biaya pengiriman serta membuat perdagangan internasional menjadi lebih mudah. 2. keinginan konsumen akan produk lebih murah dan bermutu tinggi telah mengurangi hambatan perdagangan yang dirancang untuk melindungi pabrik yang tidak efisien dan berbiaya tinggi. 3. pemindahan fasilitas produksi ke Negara yang biaya produksinya paling rendah. 4. Teknologi yang semaki canggih telah menyebabkan meningkatnya biaya pengembanga produk baru. (Brigham, 2001:8). Teknologi juga dipandang sebagai strategi untuk memperkokoh keunggulan kompetitif dan sebagai support dari strategi kompetitif perusahaan dalam menghadapi pesaingan. Persaingan global di segala bidang yang semakin meningkat menjadikan Teknologi Informasi (TI) sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Dalam dekade terakhir, banyak organisasi bisnis yang berinvestasi untuk teknologi baru, teknologi komputer, dan menggunakan proses baru dan untuk menjaga agar tetap bertahan dalam dunia persaingan usaha yang semakin kompetitif. Suku bunga yang meningkat pesat dan investasi dalam teknologi informasi telah membuat riset dan investigasi faktor-faktor yang berkaitan dengan penggunaan teknologi baru dan bagaimana organisasi bisnis mengelola penggunaan teknologi sangat penting dilakukan untuk menunjang keberhasilan proses penggunaannya. Teknologi juga dipandang sebagai strategi untuk memperkokoh keunggulan kompetitif dan sebagai support dari



strategi kompetitif perusahaan. Semakin maju lembaga keuangan, semakin cepat perekonomian untuk tumbuh dan berkembang. B. Perkembangan E-Commerce Makin hari makin canggih. itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupan zaman sekarang. Semua aspek kehidupan disentuh teknologi yang kian maju, tak luput untuk urusan bisnis. Bisinis yang menjalanak perekonomian kini juga masuk ke level yang lebih tinggi yaitu Electronic Business atau e-business. Elektronik di awal katanya mengartikan aktivitas secara elektronik atau digital. Semua urusan bisnis meliputi pemasaran, penjualan, perdagangan, perancangan produk, manajemen pemasokan, manfaktur, penyediaan servis dsb kini semakin maju dengan adanya ebusiness. Jadi e-business ialah semua aktivitas bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Pretince Hall. 2002). Perusahaan saat ini terbantu dengan adanya e-business ini karena memberikan banyak dampak positif bagi perusahaan dan pertumbuhannya. Mereka bisa menghemat biaya produksi, sumber daya manusia, klien, agency dll. Salah satu bagian dari e-business yang kian marak ialah Electronic Commerce atau e-commerce. E-commerce ialah transaksi dalam bentuk jual beli yang mewakili salah satu bagian dari bisnis. E-commerce menjadi bagian yang lebih kecil, dan e-business ialah lingkup besarnya. Contohnya Garuda Indonesia yang menerapkan e-business. Melalui garuda-indonesia.com kita bisa melakukan reservasi tiket penerbangan dan itu tentu mereka dapat melakukan efisiensi komisi kepada travel agent dan pihak terkait lainnya. Selain itu Garuda Indonesia juga ingin memberikan pelayanan maksimal tidak hanya saat pelanggan terbang bersama mereka. Mereka memberikan Garuda Miles sebagai salah satu benefit terhadap penumpang setianya. Dengan e-business perusahaan bisa melakukan banyak yang berdampak baik terhadap hubungannya dengan pelanggan. Penerapan e-business pada Garuda Indonesia memberikan berbagai keuntungan baik untuk perusahaan maupun pelanggan. Sistem yang digunakan sebagai POS (Poin of Sales) disebut dengan Global Distribution System (GDS), GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat berinteraski dengan sistem melalui GUI, maka sistem tersebut secara real-time akan melakukan proses back-office. Walaupun perusahaan telah menjalankan e-commerce bahkan hingga banyak sektor ebusiness lainnya, namun banyak pelaku e-commerce yang tetap hadir salah satu contohnya Traveloka.com yang menyediakan pelayanan reservasi penerbangan dan penginapan. Traveloka



fokus sebagai penyedia layanan reservasi tiket yang artinya mereka bermain sebagai pelaku dalam membantu perusahaan atau pelanggan. Traveloka tidak memiliki produk untuk dijual seperti layaknya Garuda Indonesia, mereka menempatkan diri sebagai penyedia layanan reservasi tiket melihat tingginya demand terhadap masyarakat yang menggunakan armada penerbangan dan penginapan hotel. e-Commerce



atau Electronic



Commerce



merupakan



konsep



baru



yang



biasa



digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shin, Qureshi, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000). Penerapan e-Commerce bermula di awal tahun 1970 an dengan adanya inovasi semacam electronic fund transfer (EFT). Saat tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaanperusahaan besar, lembaga keuangan dan segelintir perusahaan kecil yang nekad. Lalu munculah Electronic Data Interchange (EDI), yang berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lain serta memperbesar jumlah perusahaan yang berperan serta, muali dari



lembaga-lembaga



keuangan



sebagainya. Aplikasi-aplikasi



hingga



perusahaan manufaktur, ritel, layanan dan



lain kemudian menyusun yang memiliki jangkauan dari



perdagangan saham hingga system reservasi perjalanan. Pada



saat



itu



system



tersebut



disebut sebagai aplikasi telekomunikasi yang nilai strategisnya sudah dikenal secara umum. Dengan



adanya



komersialisasi



internet



diawal tahun



1990



an



serta



pesatnya



pertumbuhan yang mencapai hingga jutaan pelanggan potensial hingga muncullah istilah eCommerce yang aplikasinya segera berkembang pesat. Pusat riset e-Commerce di Universitas Texas yang mempelajari 2000 perusahaan internet, sector yang tumbuh palinhg cepat adalah eCommerce. Yang naik sampai 72% dari $99,8 milyar menjadi $171,5 milyar. Pada tahun 2002 diatas satu triliun dolar pendapatan dihasilkan dari internet. Dari tahun 1995 hingga



1999 kita



telah menyaksikan berbagai aplikasi inovatif, mulai iklan hingga ke pelanggan dan pengalaman realistas maya. Hamper tiap organisasi menengah dan besar di AS telah memiliki situs web sendiri. Ada yang sangat besar misalnya pada tahun 1998, General Motors Corporation (www.gm.com) menawarkan 18.000 halaman dan dealer-dealernya. B.Peluang dan Manfaat eCommerce Dimasa Depan



Aktivitas bisnis selalu membutuhkan membutuhkan tempat, maka



jelaslah bahwa aplikasi e-Commerce dibangun di atas infrastruktur teknologi yang ada. Aplikasi e-Commerce meliputi dalam bidang saham, pekerjaan, pelayanan, keuangan, asuransi, mall, pemasaran dan periklanan on-line, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware dan software PC, hiburan, buku dan music, pakaian, ritel dan publikasi on-line. eCommerce dalam bidang saham dari SmartMoney, Forbes, Worth, Barron dan menurut survai dari Gomes pada tahun 2001 yang melaporkan bahwa investor sungguh-sungguh menyukai



Charles Schwab karena menyediakan informasi “account” secara real-time, data laba dan rugi secara otomatis dan menyediakan data riset secara fungsional dan mendetail. Pada



bidang



pekerjaan e-Commerce terbaik diduduki oleh Monster.com dan disusul oleh jobsonline.com dan hotjob.com. dari Monster.com selain memberikan fasilitas job-huntinng juga memberikan fasilitas karir bagi orang cacat, memberikan tips untuk menghadapi wawancara, sampai membantu menemukan persewaan truk sedangkan jobsonline.com merupakan sumber karir terkemuka yang memberikan nilai posisi terbaik bagi pencari kerja maupun perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Seperti halnya pada bidang saham dan pekerjaan, e-Commerce juga terdapat dalam bidang keuangan yang meliputi pelayanan keuangan personal, pajak, perenanaan keuangan, sumber pinjaman, dan perbankan. Contoh e-Commerce dalam pelayanan keuangan personal adalah SmartMoney.com. untuk bidang asuransi aplikasi e-Commerce dilakukan oleh Berkshine Hartway, menurut majalah Fortune merupakan perusahaan asuransi yang paling mengagumkan (Peringkat Satu) dunia pada tahun 2002. Tentu saja masih banyak aplikasi e-Commerce yang dimanfaat kan dalam bidang-bidang lain, seperti Bidang ritel dan mall yaitu penjualan langsung (bisnis ke konsumen) lewat took atau mall electronic misalnya www.Amazon.com dan Toy, Peapod dan sebagainya. Travel



contohnya www.Expedia.com



yang



peristiwa kecil.



Dalam



bidang



bidang



terbaik keseluruhan. Keunggulannya adalah



kemampuannya dalam daftar penutupan airport dan pembatasan nampaknya



Dalam



dari



peristiwa



yang



lelang contonya man-heimauctictions.com dan



dalam bidang Online Publising www.CNN.commajalah dan jurnal dll. B. Dampak Positif dan Negatif E-commerce Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan ecommerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya: 1. Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran komunikasi langsung via internet. 2. Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia. 3. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk terdigitalisasi (contoh: perangkat lunak dan musik). 4. Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk internasional) mulai dari pemesanan hingga pengiriman produk.



pemasaran



5. Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online. 6. Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai macam produk lainnya. 7. Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising. 8. Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pemesanan, karena sistem pemesanan elektronik memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat. 9. Menghadirkan pasar maya/virtual (markespace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace). Sedangkan dampak negatifnya adalah sebagai berikut. 1.



Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan (penipuan).



2.



Pencurian informasi rahasia yang berharga.



3.



Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan, misal aliran listrik tiba-tiba padam.



4.



Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak (di-hack).



5.



Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.



6.



Kerugian yang tidak terduga



Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi seperti ini adalah perusahaan yang mampu melakukan implementasi teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dengan adanya layanan e-commerce ini, maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kotakota besar di Indonesia telah memiliki banyak tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya menggunakan laptop/notebook ataupun Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. C. Peran Media



Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing, electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Dengan teknologi informasi yang terkoneksi dengan jaringan internet global memberikan peluang dalam pemasaran produk atau jasa, dengan jaringan internet dan fitur web yang menarik merupakan salah satu alat promosi yang baik dan lebih murah terutama dalam bisnis jasa. Dalam konsep Good Governance dimana terdapat kesetaraan peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta, mau tidak mau pemerintahpun harus menguasai dan mengembangkan teknologi informasi yang populer sekarang dengan sebutan E-Goverment. Pada prinsipnya peran teknologi dalam pemasaran adalah sebagai alat untuk mempermudah proses, dibalik itu tetap sumberdaya manusia dan strategi pemasaran memegang kunci utama. Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi sebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Pemasaran pada zaman sekarang ini, jika tidak ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang maju tidak mungkin dapat dipasarkan secara maksimal. Peranan teknologi dalam pemasran yakni menunjang kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, serta kaitannya dengan mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Sehingga pemasaran barang dan jasa dapat berjalan secara maksimal. D. Kiat Efektif dan Efisien Dalam Mengembangkan Usaha di Era Digital 1. Manfaatkan Teknologi Cara mengembangkan usaha di era digital yang pertama adalah jelas dengan memanfaatkan teknologi. Era digital menuntut anda untuk memanfaatkan teknologi demi mengembangkan strategi bisnis. Dengan teknologi, kegiatan operasional perusahaan pun menjadi lebih efisien karena pekerjaan yang sulit bisa dilakukan secara otomatis oleh mesin.  Untuk urusan keuangan, Finata bisa menjadi pilihan software akuntansi yang tepat untuk membantu pengembangan usaha. Melalui Finata, anda akan mendapat kemudahan dalam mencatat



data perusahaan dan karyawan, melakukan pengelolaan keuangan, menghitung cashflow, hingga mengelola pajak. 2. Bangun Brand Membangun brand merupakan kiat efektif dan efisien dalam mengembangkan usaha di era digital pada masa kini. Banyak pebisnis berlomba-lomba dalam perancangan brand yang unik, menarik, dan mudah diingat oleh para konsumennya. Membangun brand adalah langkah penting yang harus dilakukan sebelum anda masuk ke tahap selling.  Dalam hal ini, Anda harus bisa membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk Anda melalui konten yang edukatif dan informatif sehingga mereka merasa diuntungkan.  Tak hanya itu, membuat value proposition yang jelas juga penting untuk menambah nilai perusahaan dan meyakinkan konsumen untuk memilih produk anda. anda bisa membuat value proposition dengan cara menggali lebih dalam masalah customer serta mencari tahu apa kebutuhan mereka sehingga produk Anda nantinya menjadi problem solving. 3. Gunakan Media Sosial sebagai Media Pemasaran Sekarang ini, media sosial adalah alat yang paling efektif untuk melakukan pemasaran. Bagaimana tidak, hampir setiap saat masyarakat berinteraksi melalui media sosial, dari mulai Instagram, Facebook, Twitter, Line, dan lain sebagainya.  Selain lebih murah dibanding media pemasaran yang lain, cara penggunaan media ini pun sangat mudah. Tidak perlu keahlian khusus untuk memasarkan produk secara online di media sosial. Namun yang perlu diperhatikan, konten harus dibuat semenarik mungkin agar calon pelanggan tertarik dengan produk yang anda tawarkan. 4. Terus Berinovasi Terus berinovasi merupakan kita efektif dan efisien tak hanya dalam mengembangkan usaha di era digital saja. Inovasi juga menjadi komponen penting yang tidak boleh anda lupakan jika ingin perusahaan anda semakin maju. Pasalnya, dunia bisnis yang cepat berkembang memungkinkan adanya tren baru yang muncul setiap saat. Jika tidak ingin bisnis anda tergerus oleh para kompetitor, anda harus terus berinovasi membuat produk yang berbeda dan istimewa dari yang lain.



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Teknologi dipandang sebagai strategi untuk memperkokoh keunggulan kompetitif dan sebagai support dari strategi kompetitif perusahaan dalam menghadapi pesaingan. Persaingan global di segala bidang yang semakin meningkat menjadikan Teknologi Informasi (TI) sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Perkembangan teknologi informasi semakin pesat memunculkan perangkat lunak aplikasi ecommerce dalam dunia bisnis yang dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.



DAFTAR PUSTAKA Andi. Suyanto, Muhammad (2003). Strategi Periklanan pada e-Commerse Perusahaan Dunia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Suyanto, Muhammad (2007). STRATEGIC MANAGEMENT Global Most Admired Companies. Penerbit: Yogyakarta http://www.marketing.co.id http://bisnisabdoels.blogspot.com www.kutukutubuku.com W. Setiawan. 2011. Pengantar Teknologi Informasi, UPI Press.