6 0 579 KB
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
(Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004) Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Agar tujuan upaya promosi kesehatan dapat tercapai, maka langkah awal yang penting harus dilakukan adalah menyusun perencanaan promosi kesehatan dengan benar dan tepat. Promosi
Kesehatan
merupakan
salah
satu
pelayanan
wajib
puskesmas termasuk di Puskesmas II Kemranjen yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaitu“Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat Sehat Mandiri” dengan misi sebagai berikut :1. Mendorong kemampuan masyaraka tuntuk hidup sehat 2. Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan 3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan 4. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral. Dalam melakukan kegiatan petugas selalu membudayakan tata nilai : SLAMET : Semangat, Loyalitas, Amanah, Mutu,Empati, Trengginas 1. Semangat : punya kemauan tinggi dalam memberikan pelayanan; 2. Loyalitas : mengabdikan diri sepenuhnya dalam pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku; Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 1
3. Amanah : dipercaya sebagai pemberi layanan yang baik; 4. Mutu : mempertahankan mutu pelayanan yang berkualitas; 5. Empati : merespon terhadap kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 6. Trengginas : cepat, tanggap dan sigap memberikan pelayanan mengacu pada kepuasan pelanggan. B. Tujuan Pedoman 1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya promosi kesehatan di Puskesmas 2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi promosi kesehatan di Puskesmas. C. Sasaran Sasaran kegiatan promkes adalah : 1. Penanggung jawab Puskesmas 2. Pemegang program Puskesmas 3. Kader kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas II Kemranjen 4. Masyarakat pengunjung 5. Masyarakat di wilayah kerja puskesmas D. Ruang Lingkup Pelayanan Promosi Kesehatan Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi : 1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas 2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas a. Penyegaran/refreshing, orientasi kader kesehatan
dalam upaya
kesehatan secara terpadu b. Penyuluhan
kelompok,
penyuluhan
massal
tentang
program
kesehatan c. Survei mawas diri d. Musyawarah masyarakat Desa e. Advokasi tingkat desa, tingkat kecamatan bidang kesehatan f. Penggalangan dukungan masyarakat, lintas sector, dunia usaha g. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 2
E. Batasan Operasional Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah : 1. Penyuluhan kesehatan Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal. a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang dilaksanakan di puskesmas. b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut. c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan
yang
dapat
berfungsi
sebagai
media
komunikasi, informasi, edukasi dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual), media tradisional, media telepon dan media internet. 2. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian desa siaga aktif. a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (dari, oleh dan untuk masyarakat) Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 3
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat
baik
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
(masyarakat sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial budaya setempat. 3. Pelatihan Kader Kesehatan a. Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana kegiatan belajar atau upaya membangun pengetahuan dan ketrampilan baik yang bersifat ilmu baru mapun mengulang (remeinding) bagi kader kesehatan. b. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan. c. Pelatihan kader kesehatan berdasarkan pembelajaran orang dewasa
(adultlearning)
yaitu
diselenggarakan
dengan
memperhatikan hak peserta antara lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan balik, dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat pemahaman terkait materi pelatihan. 4. Advokasi Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacammacam bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999). a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan, menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat. b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh
pejabat
publik
sehingga
dapat
mendukung
dan
menguntungkan kesehatan. c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan
data
dan
riset,
identifikasi
sasaran,
pengembangan pesan, membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, sertapemantauan-penilaian upaya advokasi. F. Landasan Hukum Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 4
1. Undang-undang
Republik Indonesia
No 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan 2. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
BAB II STANDAR KETENAGAAN Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 5
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya promkes yang ada di Puskesmas II Kemranjen : Kegiatan Upaya Promkes
Kualifikasi SDM Pendidikan minimal DIII
Realisasi Diampu oleh
1 orang
lulusasn DIII Kesehatan Lingkungan
B. Distribusi Ketenagaan Penanggung jawab upaya promkes dibagi menjadi pelayanan dalam gedung dan pelayanan luar gedung. Adapun petugasnya adalah sebagai berikut : Kegiatan Upaya Promkes
Petugas
Unit terkait Kepala Puskesmas
Syahri Romadlon,
UKP
AmdKL
UKM Rawat Inap
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi kesehatan mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes. Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya promosi kesehatan dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan. C. Jadwal Kegiatan 1) Pengaturan kegiatan upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas. 2) Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal. 3) Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan lingkungan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas II Kemranjen
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 6
BAB III STANDAR FASILITAS
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 7
A. Denah Ruang:
TERAS
R. BERSALIN 2
U
R. TUNGGU GUDANG
R. NIFAS R. BERSALIN 1
Tempa t cuci alat ALAT Dapur
R. Adm
R. Vaksin
KM R. Piket
R. ANC
U Mus holla
KM
R. MTBS
KM Pantry
R. BAYI
KM
R. VCT
KM
R Promk es
R. Kantor KIA
R. Adm
UGD
BP 2
R. Pendaftaran
R.Anggrek R.Kelas Utara R.Bugenvil Tangga Apotek R.Kelas Tengah R.Staf
R.Kelas Selatan
R. Laboratori um
KM
R. Gudang Obat
KM
BP.Gigi
BP.Umum 1
KM
Tempat Pispot
B. Standar Fasilitas Ruang Promosi Kesehatan 1. Set Promosi Kesehatan a. Leaflet b. Alat permainan edukatif Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 8
c. Kamera d. Jadwal kegiatan e. Laptop f. LCD g. Form PHBS h. VCD Player i. Wireless system j. Papan informasi k. Televisi l. Alat peraga penyuluhan
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 9
1. Kegiatan didalam gedung Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas 2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas a. Penyegaran/refreshing, orientasi kader kesehatan
dalam upaya
kesehatan secara terpadu b. Penyuluhan
kelompok,
penyuluhan
massal
tentang
program
kesehatan c. Survei mawas diri d. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) e. Advokasi tingkat desa, tingkat kecamatan bidang kesehatan f. Penggalangan dukungan masyarakat, lintas sector, dunia usaha g. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) B. Strategi Promosi Kesehatan Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan di puskesmas. Ada tiga strategi yaitu : 1. Strategi advokasi 2. Strategi bina suasana 3. Strategi pemberdayaan masyarakat C. Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan Kegiatan di dalam gedung Puskesmas 1) Perencanaan (P1) -
Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti poster, lembar balik, leaflet, serta alat peraga lainnya
2) Pelaksanaan (P2) 1
Tempat
Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa
Pendaftar
dipasang didepan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi yang
an
disediakan, yaitu :
Informasi
kesehatan
Peraturan
kesehatan
yang menjadi isu pada saat itu
seperti larangan merokok, dilarang meludah sembarangan, Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 10
2
Poliklinik
membuang sampah pada tempatnya, dll. Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan
dengan
penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus bagi pasien rawat jalan yang memerlukan konseling.(sudah dirujuk ke klinik bagian konsultasi) Disediakan pula media promosi : lembar balik, poster, gambar atau model anatomi atau leaflet 3
4
Ruang
Dipasang media poster, leaflet, media penyuluhan lain tentang
tunggu
penyakit dan pencegahannya dan kotak saran.
Ruang
a) Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan
pelayana
pelayanan yang didapatkannya. Jika belum mampu dapat
n KIA &
dilimpahkan ke klinik khusus
KB
b) Memasang poster atau disediakan leaflet tentang berbagai penyakit yang menyerang bayi dan balita,(resiko tinggi ibu hamil bayi dan balita) pentingnya memeriksakan kehamilan teratur, pentingnya tablet Fe bagi bumil, pentingnya imunisasi
5
lengkap pada bayi, dll Laboratoriu Meningkatkan kesadaran m
pengantarnya
akan
pasien,
pentingnya
pengunjung melakukan
dan
para
pemeriksaan
laboratorium melalui pemasangan poster dan penyediaan leaflet yang bisa dibawa pulang. 6
Kamar obat
Meningkatkan kesadaran tentang
manfaat obat generik,
kedisiplinan dan kesabaran dalam penggunaan obat sesuai petunjuk dokter Pemasangan poster dan penyediaan leaflet tentang informasi
7
Tempat
obat Penyampaian salam hangat dan ucapan selamat jalan semoga
pembayar
cepat sembuh dan bertambah sehat
an 8
9
10
Klinik
Layanan konseling, misalnya klinik gizi, klinik sanitasi, klinik
khusus
konsultasi remaja,dll
Tempat
Promosi kesehatan dapat berupa pemasangan baliho/billboarddi
parkir
arealapanganparkir
Dinding
Dipasang spanduk pada momen tertentu asal
tidak merusak
keindahan gedung 11
Taman
Jika memungkinkan mempromosikan taman obat keluarga dan
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 11
karangkitri (jenis tanaman dengan kandungan gizinya), dll 12
Pagar
Dipasang spanduk pada momen tertentu misalnya kampanye hari-
pembatas
hari kesehatan, namun harus diperhitungkan agar tidak merusak
kawasan
keindahan pagar Puskesmas
Puskesm as 13
Tempat
Pemasangan
poster
dan
penyediaan
leaflet.
Pesan
yang
Ibadah
disampaikan sebaiknya pesan untuk kesehatan jiwa, pentingnya menjaga kebersihan / kesehatan lingkungan
3) Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) b. petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan c. petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan d. petugas mengevaluasi kegiatan Kegiatan di luar gedung Puskesmas 1) Penyegaran/refreshing, orientasi kader kesehatan
dalam upaya
kesehatan secara terpadu a.
b.
c.
Perencanaan (P1) -
Petugas menyusun RUK
-
Petugas menyusun RPK
-
Petugas menyusun jadual
Pelaksanaan (P2) -
Petugas menyiapkan surat undangan
-
Petugas menyiapkan susunan acara
-
Petugas mempersiapkan ruangan
-
Petugas koordinasi dengan lintas program dan lintas sector
-
Melaksanakan sesuai dengan susunan acara
-
Rencana tindak lanjut
Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) -
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
-
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
-
petugas mengevaluasi kegiatan
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 12
2) Penyuluhan
kelompok,
penyuluhan
massal
tentang
program
kesehatan a. Perencanaan (P1) -
Menyusun rencana usulan kerja (RUK)
-
Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
-
Petugas menyusun jadual
e. Pelaksanaan (P2) -
Petugas menyiapkan undangan dan mendistribusikannya
-
Petugas menyusun susunan acara
-
Petugas mempersiapkan ruangan dan peralatan
-
Petugas melaksanakan acara sesuai jadwal
-
Petugas menyusun rencana tindak lanjut
f. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) -
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
-
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
-
petugas mengevaluasi kegiatan
3) Survei mawas diri a. Perencanaan (P1) -
Petugas menyusun Rencana usulan kerja (RUK)
-
Petugas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
-
Petugas mempersiapkan kuesioner
-
Petugas berkoordinasi dengan lintas sektor
-
Petugas menyusun jadwal
b. Pelaksanaan (P2) -
Petugas mempersiapkan pemberitahuan
-
Petugas mempersiapkan tempat dan peralatan
-
Pelaksanaan SMD
-
Petugas menyusun RTL
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) -
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
-
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
-
petugas mengevaluasi kegiatan
4) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 13
a. Perencanaan (P1) -
Petugas menyusun rencana usulan kerja (RUK)
-
Petugas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
-
Petugas menyiapkan hasil SMD
-
Petugas berkoordinasi dengan lintas sector
-
Petugas menyusun jadwal
b. Pelaksanaan (P2) -
Petugas menyiapkan undangan dan mendistribusikannya
-
Petugas menyiapkan tempat dan susunan acara
-
Petugas memimpin pelaksanaan MMD
-
Petugas menyusun RTL
-
Petugas mendokumentasikan segala kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) -
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
-
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
-
petugas mengevaluasi kegiatan
5) Advokasi tingkat desa, tingkat kecamatan bidang kesehatan a. Perencanaan (P1) -
Petugas menyusun rencana usulan kerja (RUK)
-
Petugas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
-
Petugas menyusun jadwal
b. Pelaksanaan (P2) -
Petugas menyiapkan kebutuhan : undangan, susunan acara
-
Petugas menyiapkan tempat
-
Petugas melaksanakan sesuai susunan acara
-
Petugas menyusun RTL
-
Petugas mendokumentasikan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) -
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
-
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
-
petugas mengevaluasi kegiatan
6) Penggalangan dukungan masyarakat, lintas sector, dunia usaha Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 14
a. Perencanaan (P1) -
Petugas menyusun rencana usulan kerja (RUK)
-
Petugas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
-
Petugas menyusun jadwal
b. Pelaksanaan (P2) -
Petugas menyiapkan kebutuhan : undangan, susunan acara
-
Petugas menyiapkan tempat
-
Petugas melaksanakan sesuai susunan acara
-
Petugas menyusun RTL
-
Petugas mendokumentasikan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 ) -
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
-
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
-
Petugas mengevaluasi kegiatan
7. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 1. Kegiatan di Dalam Gedung a. Pemeriksaan kesehatan rujukan hasil penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala pada peserta didik tingkat dasar (SD/MI) dan tingkat lanjutan (SMP/MTs, SMA/MA/SMK) b. Penyuluhan dan konseling kesehatan 2. Kegiatan di Luar Gedung a. Perencanaan (P1) Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN. b. Penggerakan pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P-2 petugas melakukan: o Membuat jadwal kegiatan o Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 15
o Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan o Melaksanakan kegiatan c. pengawasan pengendalian penilaian (P3) petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan o petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan petugas mengevaluasi kegiatan
BAB V LOGISTIK Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya
dilakukan
oleh
semua
petugas
penanggungjawab
program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masingmasing organisasi. Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 16
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator upaya promkes berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan
direncanakan
oleh
koordinator
kesehatan
lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).
VI KESELAMATAN SASARAN Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain : 1. Identifikasi Resiko. Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 17
Penanggung jawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan
untuk
meminimalisasi
dampak
yang
ditimbulkan
dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. 2.
Analisis Resiko. Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3.
Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko. Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resikoataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkanresikoyang mungkin terjadi.
4.
Rencana Upaya Pencegahan. Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi. Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada
kesenjangan
atau
ketidaksesuaian
pelaksanaan
dengan
perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai. Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 18
BAB VII KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 19
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan,
bagi petugas pelaksana dan petugas terkait.
Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan. Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar. Dalam kesehatan
perencanaan
lingkungan
perlu
sampai
pelaksanaan
diperhatikan
kegiatan
keselamatan
kerja
program karyawan
puskesmas dan lintas sektor dengan melakukan : 1. Identifikasi Resiko. Penanggung jawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Analisis Resiko. Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi. 3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko. Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 20
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resikoataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi. 4. Rencana Upaya Pencegahan. Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi. 5. Monitoring dan Evaluasi. Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 21
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: 1.
Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2.
Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3.
Ketepatan metoda yang digunakan
4.
Tercapainya indikator Promkes
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX PENUTUP Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya promosi kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 22
kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pedoman Upaya Promkes Puskesmas II Kemranjen
Page 23