20 - Rissye Noer Annissa - Konseling Gizi Hipertensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PRAKTIKUM KONSELING GIZI STUDI KASUS HIPERTENSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Konseling Gizi



Dosen Pembimbing : H.R. Agus Bachtiar, SP, M. Kes



Disusun oleh : Rissye Noer Annissa P2.06.31.1.18.029



PROGRAM STUDI DIII GIZI TASIKMALAYA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2020/2021



TUGAS KONSELING GIZI HIPERTENSI



1. Dari 5 tahap konseling hipertensi, tahap mana yang menurut anda dirasakan tersulit atau kurang paham Jawab: Tahap yang dirasa sulit adalah tahap melakukan intervensi gizi, yaitu membuat komitmen dengan klien. 2. Apa alasannya atau penjelasannya atas jawaban no.1 Jawab: Membuat komitmen dengan klien dirasa sulit karena membutuhkan perubahan pola perilaku yamg tidak instan, dan memerlukan proses adaptasi. Sehingga banyak konseling yang gagal karena tidak adanya komitmen pada klien. 3. Setelah memperhatikan contoh video konseling, apa pendapat anda tentang Jawab: Dari video konseling gizi pada klien hipertensi yang telah saya tonton didapatkan bahwa: a. Konselor tersebut telah memenuhi langkah-langkah dalam membangun dasar-dasar konseling dengan baik dan benar. b. Konselor telah mampu menggali permasalahan yang dialami klien dengan mengkaji gizi dan menegakkan diagnosa gizi secara baik dan tepat. c. Gestur tubuh yang dilakukan oleh konselor telah memenuhi syarat seorang konselor yang baik dari mulai gerak tubuh dengan menggerakan tangan dan badan agak condong ke arah klien, konselor memperhatikan saat klien berbicara dengan menunjukan sifat yang empati kepada klien, serta anggukan kepala konselor terhadap klien. d. Klien sangat terbuka terhadap pertanyaan yang diberikan oleh konselor, sangat antusias terhadap keberlangsungan konseling, dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi oleh klien pada saat konselor melakukan intervensi gizi.



e. Konselor telah mampu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap klien hipertensi dengan baik. f. Konselor telah mampu melakukan langkah mengakhiri konseling gizi dengan baik dan benar. 4. Bagaimana cara bertanya konselor dalam menggali informasi dan data konsumsi (pengkajian gizi) dari klien saat klien sulit bicara, berikan contohnya Jawab: a. Apabila klien diam karena sedang berpikir. Konselor tidak perlu berusaha memecahkan kesunyian, jika tidak perlu menunjukan sikap tidak menerima. b. Apabila terjadi pada pertengahan pertemuan maka konselor harus memperhatikan konteks pembicaraan dan menilai mengapa hal ini terjadi. Mungkin hal tersebut terjadi karena klien merasa berat menceritakan hal-hal yang pribadi, suatu rahasia tentang dirinya atau ia tidak senang dengan sikap konselor. c. Lebih baik menunggu beberapa saat dan memberikan kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaan atau pikirannya, meskipun konselor tidak nyaman dengan keadaan tersebut. d. Selama pembicaraan berlangsung, sikap diam klien merupakan sesuatu yang wajar. Mungkin klien sedang berpikir atau memutuskan bagaimana mengutarakan perasaan atau pikiran-pikirannya. Berikanlah waktu kepada klien untuk berpikir. Contohnya : saat konselor mencoba untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh klien. 5. Bagaimana gesture tubuh sedih menceritakan penyakit yang dilakukan oleh konselor dalam menyikapi klien saat klien sedih menceritakan penyakitnya, berikan contohnya Jawab: a. Dapat menenangkan klien dengan menyentuh badan (misal: menepuk-nepuk bahu atau memegang tangan klien) secara hati-hati. b. Tunggu beberapa saat, bila klien terus-menerus menangis, katakan tidak apa-apa



karena menangis adalah reaksi wajar. Hal ini membuat klien merasa bebas mengekspresikan alasannya menangis. Konselor dapat menanyakan alasan klien dengan lembut.