2012 - Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

616.9951



IRa 5



.J ..J



"" 616.9951 Ind



s



,.! •. ' _.,.Yf' DIREKTORAT PENGENDALIAN .. JmNYAKIT DAN PENYEHATAN L1NGKUNGAN ~'.: ::;~ ~EMENTERIAN'~KESEHATAN RI



,~ . DIimKTC)RAT JENDERAL EHNA:UPAYA KESEHATAN ~



i.~ .



..



-'



tP ~_



:



,~



'



"



'..,> . '. ~



:.., .. "



JEND~RAL



"



r ., .



":'.'



'~".



.;



,!,



" . ".J'



,:2£:



j---------------,



3



Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih



Oing inkan 5elama m inimal 5 men it.



5 ~---------------------'



* 't-------------------------,



Silas sed iaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung kaca sediaan ~



Jangan ada percikan ke sediaan lain



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



-



-



-



7 } - - - -- ----------,



6



Genangi dengan a5am al cohol sa mpai tidak tampak warna merah ca rbol fu chsin. Jangan sampai ada percika n ke sediaan lain



Miringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk membuang air



8'\--------------,



Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue selam a 20-30 detik



Bilas sediaan dengan air mengalir. Jangan ada perclkan ke sediaan lain



10 \---------------------------,/ 11 \---------------------- - - .



-



Miringkan sed iaan untuk mengalirkan 5isa methylene blue



Keringkan sediaan pada rak pengering . Jangan keringkan dengan kertas tissue



Stand ar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



-



Lampiran 4



INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS



Sediaan apus harus diperiksa secara sistematis untuk memastikan bahwa hasil yang dilaporkan telah mewakili seluruh bag ian sediaan. Jangan memeriksa sediaan sebelum kering.



Lelakkan sediaan di alas meja mikroskop, permukaan sediaan menghadap ke atas. Gunakan lensa objektif 10 x untuk menetapkan fokus dan menemukan lapang pandang. Periksa sediaan untuk menentukan kualitas sediaan. Pada sediaan dahak umumnya ditemukan lebih banyak sellekosit atau sal radang



Putariah lensa objektif 100x "':engan hatihati ke atas sediaan apus. Jangan sekali-kali lansa menyentuh kaca sediaan.



Teteskan salu teles minyak emersi, aplikator minyak emersi tidak boleh menyentuh kaca objek. Telesan harus jatuh bebas ke permukaan



sediaan



apus



agar



aplikator



minyak emersi tidak terkontaminasi dengan sediaan .



Sesuaikan fokus dengan hatj·hati sampai sel terlihat jelas



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TS



Lakukan pembacaan sediaan apus sepanjang garis tengah dari uju ng kiri ke kanan atau sebaliknya.



-



-



Laporkan hasil pemeriksaan mikroskopis dengan mengacu kepada skata Intern ational Union A.gainst To Lung Disease (IUATLD)



-



Ape png !Mlhat



Ajiii J8III dltullUan



Hall



tidak ditemukan BTA datam 100 lapang pandang



Negatif



Neg



dit emukan 1-9 BTA dalam 100 lapang



Scanty



Tulis jumlah



ditemukan 10 - 99 BTA dim 100 lapang pandang



1+



1+



ditemukan 1 - 10 BTA setiap 1 lapang pandang(periksa minimal 50 lapang pandang)



2+



2+



ditemukan - 10 BTA dalam 1 lapang pandang(periksa



3+



3+



pandang(tuliskan jml BTA yang ditemukan)



BTA



minimal 20 lapang pandang) Setelah selesai pembacaan , bersihkan minyak dari sediaan apus denga n meletakkan bag ian yang berminyak di atas tissue atau kertas penyerap.



-



Sebelum menguji sediaan apus selanjutnya,



bersihkan lensa objektif dengan menggunakan kertas lensa. Setelah menyelesaikan pembacaan semua sediaan



bersihkan



lensa



objektif



dengan



kertas lensa yang dibasahi eter alcohol (3:7)



Sediaan harus disimpan dalam kolak sediaan



dengan urutan sesuai TB 04 untuk uji silang.



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



Lampiran 5 INSTRUKSI KERJA PEMANTAPAN MUTU INTERNAL



Pemantapan Mutu Internallaboratorium mikroskopis TB terdiri dari: a. Tahap Pra anal isis t)



Prosedur tetap cara pengumpulan dahak.



2)



Pers iapan pasien Memberikan bimbinga n kepada pasien tentang ca ra pengumpulan dahak , waktu pengumpulan dahak dan lokasi pengumpulan dahak.



3)



Persia pan alat dan bahan . a) Pot dahak sesuai standar ,.. bersih dan kering, bermulut lebar (diameter 4-5 em) ,.. transp:1ran ,



,.. bening, ,.. bah an kuat , tidak mudah bocor, ,.. bertutup ulir minimal 3 dan dapat menutup rapat



x



x



18



x



v



Standar Prosedur Operasional Mlkroskopi5 TB



x



b) Spidol dan label untuk pemberian identitas sesuai dengan nomor identitas yang tertera pad a lorm TB 04, TB 05 , TB 06 dan ka ca sediaan. 4)



Uji kualitas con toh uji dahak Dahak yang diperiksa harus mukopurulen yaitu dahak yang mukoid berwarna kuning kehijauan . Petugas harus dapat memotivasi pasien agar dapat mengeluarkan dahak yang baik. Bila dahak yang diperoleh tetap ti dak memenuhi syarat, petugas lab tetap harus melakukan pemeriksaan dengan memilih bagian yang paling kental dan beri catatan bahwa "spesimen tidak memenuhi syarat I air liur"



-



Uji kualitas dahak dilakukan dengan cara melihat warna dan kekentalan dahak tanpa membuka tutup pot dahak, karena itu pot dahak harus terbuat dari bahan yang transparan dan bening. 5)



Uji lungsi reagen Ziehl Neelsen Uji ini diperlukan untuk memastikan reagen Ziehl Neelsen yang tersedia dapat mewarnai M.tubercufosis dengan baik. Petugas harus membuat sediaan dahak kontrol yaitu beberapa sediaan dahak dari dahak BTA negatil dan dahak BTA 1 + yang telah difiksasi . Ketik a akan menggunakan reagen Ziehl Neelsen kemasan baru



maka



dilakukan pewarnaan terhadap satu sediaan dahak BTA negatil dan satu sediaan dahak BTA 1+. Pewarnaan yang baik BTA tampak berwarna merah cerah dengan latar belakang biru yang terang, inti lekosit tampak jelas dan tidak ada endapan merah atau biru . Hasil uji lungsi haru s dicatat dalam buku khusus yang menuliskan tanggal pelaksanaan uji lungsi, nomor batch botol reagen dan hasil pewarnaan (Ii hat lormulir hasil PMI ) Bila hasil pewarnaan dinilai baik maka reagen dapat dipakai sebaliknya bila memberikan hasil pewarnaan yang tidak baik :



Standar Prosedur Operaslona l M ik roskopis TB



19



a) Endapan metilen biru atau kristal carbol fuchsin maka reagen harus disaring langsung pada sa at melakukan pewarnaan. b) Dekolorisasi yang tidak sempurna mak[ 1 mengganti larutan asam alkohol dengan larutan yang baik •



Kumpulan sediaan dahak kontrol yang belum diwarnai harus disimpan dalam kotak khusus.



b. Tahap analisis 1) Memastikan



pemeriksaan .



prosedur tetap di Prosedur



tetap



laksanakan yang



dengan baik pada



harus



tersedia



di



setiap



laboratorium



mikroskopis TB adalah : a)



Prosedur tetap pengumpulan dahak



b)



Prosedur tetap pembuatan sediaan



c)



Prosedur tetap fiksasi



d)



Prosedur tetap pewarnaan.



e)



Prosedur tetap pembacaan mikroskopis



f)



Prosedur tetap pencatatan & pelaporan



g)



Prosedur tetap pengolahan limbah



2) Menggunakan alat sesuai standar. Kelengkapan alat dapat dibuat dalam ben tuk daftar tilik. 3) Pemberian identitas sesuai dengan standar dan dilakukan pengecekan ulang . 4) Pembuatan sediaan harus sesuai prosedur tetap. Penilaian sediaan yang belum diwarnai



Sebelum melakukan pewarnaan , sediaan dapat dinilai ketebalannya dengan meletakkan sediaan yg kering 4-5 cm di atas kertas koran . Sediaan yang baik apabila kita masih dapat melihat tulisan secara samar.



Standar Prosedur Operasiona l M ikroskopis TB



- --- --- --- - - - - --,



... - - - - - - ---- - - - - - - - - - --,



-



Contoh sediaan yang benar, tulisan di koran masih terbaca secara samar



Contoh sediaan yang terlalu tebal , tulisan di koran tidak terbaca ~



Contoh sediaan yang terlalu tipis , tulisan di koran terbaca dengan mudah



_. - -- --- - -_. __ . - - - _. --'



,,'--------------------------------------------------- ----,~



,,



• Apabila sediaan terlalu tipis. sediaan dapat ditambahi



'•



dengan dahak. dengan catatan sediaan belum kering . sehingga tidak menimbulkan aerosol • Apabi la sediaan trelalu tebal . sediaan harus dibuang dan



, --------------------------------------------------------'.



,



diganti dengan membuat sediaan baru .



Peni l. i.n sed i •• n y. ng tel. h d iw. rn. i Evaluasi kualitas sediaan dahak dilakukan dengan penilaian terhadap 6 unsur dengan mempergunakan skala sarang laba-Iaba . Sediaan yang baik harus memperlihatkan sarang laba-Iaba yang penuh



.



r - - -- - -- -- - -- - - -- - - - - . - . -- - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - ----;



Kg·llt··



-



-



.



......



'- --- - - - - - - - - - - - -- - - - - -- - -- - --- --- - - - -- - - - - - - -- - - - -- -:



-



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis T8



Contoh sediaan apus dahak yang baik



HasH pewarnean apusan dengan hasH yang kurang ba lk



Terlalu tebal



Terlalu tipis



Kurang di tengah, terlalu tipis dan



Pewarnaan tidak merata , ukuran



kurang dekolorisasi



terlalu besar



5) Pembacaan mikroskopis Pembacaa n dilakukan sesuai prosedur tetap . Bila di fasyankes terdapat 2 atau lebih petugas mikroskopis , maka dilakukan inter-observer blinded yai tu pembacaan sediaan dilakukan oleh 2 orang secara blinded dan dicatat.



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



6) Penyimpanan sediaan



-



Dilakukan pengecekan ulang apakah penyimpanan sediaan sudah sesuai dengan prosedur c. Tahap Pasca Anal isis



Menjamin bahwa pelaksanaan tahap pasca analisis sesuai protap yaitu pelaksanaan dekontaminasi alat dan bahan infeksius; pengelolaa n limbah infeksius dan non infeksius ; dan pemeliharaan mikroskop. Periksa kembali pencatatan dan pelaporan sesuai dengan standar. Petugas tidak diperkenankan menuliskan laporan dengan tanda atau simbol yang tidak sesuai skala IUATLD. Contoh tidak ditemukan BTA dituliskan sebagai "- ", seharusn ya : "neg" ; ditemukan 1-9 BTA/100 LPB dituliskan " BTA jarang" atau



"±" seharu snya "dituliskan jumlah BTA yang ditemuka n". Apabi la ditemukan BTA harus dilaporkan dengan simbol 1+, 2+ atau 3+ sesuai dengan skala IUATLD. Tidak diperbolehkan menuliskan hasil pemeriksaan diatas kaca sediaan . Penuli san hasil positif diluliskan dengan tinta mera h.



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



Lampiran 6 INSTRUKSI KERJA PENCATATAN PELAPORAN



.,..=--



------'.--~-­



__ .. _.::::.0;:;-:-..... _ -



-------==-=-:=:.:=5



,=



~=-1= := =: I ,"



'



.



I ,.



"



'. --



7~~.f



--



..--;'TI -



r



r----------------1.



2. 3. 4. 5. 6. 7.



Tuliskan identitas sedlaan sesuai dengan formulir permohonan lab (TB.05). Identitas sediaan ini sesuai dengan nomer urut dalam TB.06 Catat identitas pasien sesuai TB 05 dalam Register TB.04 . Tulis Nomar Register Laboratorium. Salin Nomar Register Laboratorium dalam TB 05 Catat hasil pemeriksaan dalam buku reg isterTB .04 Salin hasil pemeriksaan di bag ian bawah TB.OS. Beri tan9gal dan tandatangani Formulir Permohonan Laboratorium (TB 05) Kembalikan Formulir Permohonan Laboratorium TB 05 kepada dokter atau UPK yang mengirimkan



------------------------Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



Pelaparan disampaikan seeepatnya pada dakter pengirim. petugas harus



-



menjaga kerahasiaan hasil laboratorium .



Jangan menuliskan hasil pemeriksaan pada sediaan karena sediaan d ibutuhkan untu k crass eheek/uji si lang pema ntapan mutu. Dari farmul ir TB .05 yang telah berisi hasil pemeriksaan . dakterl petugas TB akan melengkapi register suspek (TB .06) Dalam rangka menjaga kualita s pemeriksaan labaratarium mikroskopi s TB , juga dilaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal berupa Uji Silang. Sediaan yang telah diperiksa oleh laboratorium , secara periodik akan diambil sampel oleh pengelola program kabl kota untuk diperiksa ulang di laboratorium Rujuk an Uji Silang . Pengiriman ulang sediaan untuk uji silang menggunakan formu lir TB .12



Alur Uji Silang Sediaan Mikroskopik TB ( untuk lab fa syankes )



-



--------( 1 ) Pemlllhan sampel aleh wasor ( 2 ) Penglrlman sampel aleh wasor ke Lab RUS ( 3 ) Hasll pembacaan alehlab ujl silang ( blinded) Anallsa hasll ujl silang aleh wasar kab I kota ( 4 ) Umpan ballk hasll ujl silang ( 5 ) Sedlaan yang ' dlsperancy"ke pembaca II ( 6 ) Hasll pembacaan ulang aleh lab II



Pada akhir periode uji silang. pengelola program kabl kota akan memberikan umpan balik ke laboratorium mikroskopis. Hasil umpan balik ini harus digunakan oleh petugas laboratorium mikroskapis untuk meningkatkan kinerjanya (Peningkatan Mutu) Standar Prosedur Operasional Mikroskop is TS



( ) l



~



(2)



(3)



'\ (



(



• NOfTlOf Register Labora tonum



(



Nama



(5)



Pasien



Lengkap



I I



(7) (8)



UPK



Nama



I



(9)



(10)



Alasan oemeriksaan Utk lindak diaanosis Ian ut



Unluk (11 )



oemeriksaan S P S



(12)



I



,



(



l



l



(



l



(,



l



(



l



I I I



I TB,04 1



(



(13)



Keterangan



Tahun



Tanda tangan



[IJ



Hasil



Bulan



: Tulis sesuai kode hUf1JI iden\Jlas sedl3an/ Jams pemeriksaan : Tulis hasil pembacaan sediaan sesuai kolomnya, neg untuk nega~ f dan" 2t ds\ untuk haS41 posillf S unluk dahak sewaktu panama, P unluk dahak pagl dan 5 untuk dahak sewaktu kedua : lulls nomor reg ister Lab. dengan 3 digit, mulal dengan 001 pada setiap permulaan lahun anggaran dan I1JlIs berurulan berdasarkan tanggal pemeriksaan



(6)



Il i P



lengfcap



Alamal



4,



3,



REGISTER LABORATORIUM



Umur



. Tulis sesUtll deogan form I B.05



(. )



riksaan



Tanggat



Sed iaan Diterima



Tangga!



1. 2, peme-



Nomar



I



Identilas 5ediaan



Keterangan: • No. identilas sediaan dahak • Alasan pemeriksaan • Hasil pemeriksaan



(l )



Lab.



No.Reg



Nama UPK



Nama UPK Mikroskopis Kabupaten/Kola



: PROGRAM TB NASIONAL



l



T B .05



[ PROGRA M TB NASIONA l l



FORMULIR PERMOHONAN LABORATORIUM TB UNTUK PEMERIKSAAN OAH AK



-



I



No.Telp.:



Nama UPK



Umur



Nama tersangka/paslen JaniS kelamin



L O



c=r=J lahun



p O



Alamat lengkap



Kab/ Kota



,--



.



Propinsi



.



~S;';k"l peny,klt Pa", C-J Ekstraparu



I



2. Akhir sisipan



3. 1 bulan sebelum AP



4 Akhir pengobatan (AP)



I



(sesual dongan T8 06)



0



Follow up



1. Akhir lahap awat



l 1Loka si



No . identita s sedlaan



I



At asan eom orlk saan : Diagnosa



0 0 0 0



No Reg T8 kablkota



--- I --- I ---Tgl .pengambHan dahak lerakh.r: Tgtpengiriman sediaan Tanda tangan pengambil sediaan



-



Sec ars visual dahak lampak : Nanah lendir :



D D s D S



Bercak darah .



0 0 s 0



Air liur :



S



0 0 s 0 S



p



p



P



HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM



No. Register lab. (sesuai dengan TB.(4) : Tan9gal Pe me rlksa an



Speslmen dahak •



I-A (Sewaktu )



l



B (Pagi) C (Sewaktu)



) OIISl 5eSU31 kode huruf sesual idenlltas sedlaan " JBen tanda ru mpul pd hasil yg sesuai ••• ) lsi dengan jumlah BTAyang dilemukan



-



Hasll" H







Olpenksa oleh Tanda tangan pemenksa.



( ............. .



-



!.,-



...



c:::=J c:::=J c=::::J c=::::J - 1-c:::=J c:::=J c:::=J c:::=J c=::::J c=::::J c:::=J c:::=J c:::=J c=::::J c=::::J



......... )



Standar Prosedur Operasional M ikroskopis TS



Petunjuk register TB.04 (Register Laboratorium TB)



Buku ini untuk mencatat setiap melakukan pemeriksaan dahak dari seorang penderita



(baik untuk penderita suspek maupun untuk follow-up pengobatan). Buku ini diisi oleh petugas laboratorium yang melakukan pewarnaan dan pembacaan sediaan dahak di fasi litas pelayanan kesehatan . Nomor Reg . Lab



Tulis nomor register Lab. dengan 3 digit. mulai dengan 001 pada setiap permulaan tahun anggaran tuli s berurutan berdasarkan tanggal dan



Nomor Identitas Sed iaan



Tulis sesuai dengan nomor yang ada pada kaca sediaan yang diperiksa



Tanggal sediaan diterima Tanggal Pemeriksaan



Tulis tanggal sediaan terse but diterima Tulis tanggal pemenksaan sediaan dahak tersebut



Nama Lengkap Pasien Umur L I P



Tulis nama lengkap Tulis umur dalam tahun pada kolom jenis kelamin



Alamat Nama UPK



Tuli s alamat lengkap. Tulis nama unit pengobatan



pemeriksaan .



ya ng sesuai.



yang



meminta



dilakukannya pemeriksaan laboratorium ini. Alasan Pemeriksaan



Tuli s kode huruf sesuai identita s slidel waktu pengambilan dahak di kolom diagnosis atau follow up



Hasil Pemeriksaan



(3 kolom : S, P, dan S) Tuli s hasil pemenksaan dengan lengkap sesuai dengan tingkat positifnya yaitu 1+, 2+ , atau 3+ ata u Neg pada kolom yang sesuai . Kolom S untuk dahak sewaktu pertama , Kolom P untuk dahak pagi , dan kolom S untuk dahak sewaktu kedua .



Tandatangan



Bubuhi tanda tangan dari petugas yang melakukan pemeriksaan .



Keterangan



Disedlakan untuk hal-hallam yang diperlukan .



Standar Prosedur OperaslOnal Mikroskopis TB



Petunjuk formulir TB.OS (Permohonan Lab untuk pemeriksaan dahak)



Formul ir ini diisi: • Bagian atas oleh petugas ya ng meminta pemeriksaan dahak • Bagian bawah oleh petugas yang membaca sediaan dahak. Satu penderita mengg unaka n satu formuli r. Satu formulir digunakan untuk 3 spesimen (untuk diagnosis) atau untuk 2 spesimen (untuk follow-u p pengobatan).



Cara mengisi bag ian atas Nama Unit Yankes Nama suspekJpasien Umur Jenis kelamin



Tulis nama unit pengirim . Tulis nama lengkap dari suspekJpasien Tulis umur dalam tahun . Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai .



Alamat leng kap



Tulis alamat pasien secara lengkap.



Kabupaten/Kota Klasifikasi Pen yakit



Tulis nama kabupaten I kota. Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai



Al asan pemeriksaan No. Reg Kab/Kota



Tulis no register Kab/Kota (paslen)



Nomor identita s sediaan



Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai Tulis sesuai dengan nomer yang ada pada kaca sediaan, dengan tidak mencantumkan waktu pengambilan dahak (SPS).



Tanggal pengambilan dahak lerakhir



Tulis ta nggal pengambilan dahak terakhir.



Tanggal pengiriman



Tulis tanggal sediaan tsb dikirim ke Lab.



sediaan



T anda tangan pengambil



Bubuhi



tanda



tangan



dari



pengambil/pembuat



sediaan



sediaan



Secara visual dahak



Beri tanda ¥ pada kotak yang sesuai



tampak



-



Standar Prosedur Operaslonal Mikroskopis TB



29



Cara mengisi bag ian bawah : (diisi oleh pelugas lab ya ng membaca s ediaan). No. Register Lab



Tuhs nomor yang sesual dengcm dl buku register



lab (T8 04). Tanggal pemeriksaan



1 ults tangg.1 sedlaan tsb dlptr sa



Spesimen dahak



Tults kode hurul sesuai waktu



pe ngamb il ~ n



dahak



yang dikirim :



S



Penegakan diagnosis: Sewaktu (A), Pagi (B) , Sewaktu (C)



I',



Follow up Akhir lase intensil: Sesuai waktu dan urutan specimen (0 ) & (E)



i,



Follow up bila 1 bulan sebelum AP : Sesuai waktu dan urutan specimen (F) & (G)



S



Follow up AP : Sesuai waktu dan urutan specimen (H) & (I)



~



Setelah sisipan : Sesuai waktu dan urutan specimen (J) & (K)



Hasil



Beri tanda rumput (¥) pad a kotak yang sesuai untuk tiap sediaan yang diperiksa. Untuk ko lom 19 bta , tulis jumlah kuman yang ditemukan dalam



100lp Oiperiksa oleh



Bubuhi tanda tangan dan tu lis nama lengkap petugas pemeriksa



30



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



~



Lampiran 7 INSTRUKSI KERJA PENGELO LAAN Ll MBAH LABORATORIUM TB A . Pemusnahan sisa contoh uji



1. Limbah



infeksius



dan



tidak



infeksius, baik



padat



maupun



cair



harus



dikumpulkan pada tempat terpisah dalam wadah yang tidak bocor. Wadah untuk limbah tajam harus kuat terhadap tusukan . 2. Wadah contoh uji dan tutupnya , kaca sediaan yang sudah tak terpakai dan limbah padat lain harus direndam dalam larutan Iysol 5% atau desinfektan lain yang cocok untuk desinfeksi M.tuberculosis selama minimal 12 jam . 3. Limbah cair bekas pewarnaan ditampung dalam wadah yang mengandung Iysol sebelum dibuang ke saluran limbah. Limbah zat pewarna hanya dibuang ke saluran air kator yang tak akan mencemari badan airl sungai ulltuk konsumsi.



--



Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) daerah masing-masing . 4. Insenerasi merupakan cara mengolah limbah sebelum atau setelah diotoklaf. Insenerasi idealnya dilakukan pad a alat dengan dua ruang bakar, di mana pada ruang bakar pertama suhu mencapai BOOoe dan pada ruang bakar kedua mencapai 1000oe. Waktu retensi gas dalam ruang bakar kedua minimal 0,5



'-



detik. Insenerator yang hanya memiliki satu ruang bakar kurang efektif untuk menangani bahan infektif. Jika memakai carbonizer pakailah sesuai petunjuk pemakaian .



5.



Untuk sterilisasi dengan otoklaf dibutuhkan suhu 121 0 e dengan tekanan udara 1,5 sampai 2 atmosfer selama minimal 20 men it (perhitungan waktu dimulai saat suhu dan tekanan udara tersebut tercapai; jangan membuka otoklaf jika belum dingin benar dan jangan mengisi air berlebihan). Jika jumlah yang di otoklaf banyak, dianjurkan minimal 30 men it. Pastikan bahwa ada ruang kosong diantara barang yang di otoklat . Pada saat melakukan otoklaf. pastikan bahwa tidak ada wadah yang tertutup rapat. Wadah harus sedikit dilonggarkan agar uap air dalam mudah masuk ke dalam wadah . Dianjurkan melakukan uji fungsi Stan da r Prosedu r Operasional M ikroskopis TB



otoklaf secara berkala sebaiknya dengan memakai spora B thermophilus sebagai indikator. Jika menggunakan pemanasan kering, lakukan pada suhu 160°C selama minimal 30 meni!. Jika belum ada otoklaf, dapat digunakan pressure cooker pad a suhu didih selama minimal 30 meni!. 6. Tersedia "spill box" yang berisi semua peralatan untuk menanggulangi kecelekaan kerja berupa tumpahan bahan infeksius (terdiri atas : tissue, lap tebal, desinfectant, sapu kecil dengan skop sampah ). 7. Tersedia kotak PPK yang berisi kapas, antiseptik, plester dll



B. Penanganan peralatan Laboratorium



Persiapan bahan dan alat untuk pemeriksaan - Prose



s dekontaminasi limbah sebelum dibuang atau dicuci



Direndam dalam disinfektan selama 12 jam



Dibakar sampai hangus



Direbus sampai mendidih 10 menit



C. Penanganan Limb ah Laboratorium



1.



limbah bend a tajam limbah benda tajam langsung dimasukkan dalam wadah khusus tahan tusukan



untuk



dimusnahkan



di



incenerator.



BlIa



tidak



incenerator harus didekontaminasi sebelum dimusnahkan .



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



menggunakan



Sebelum dialah limbah cair harus dikumpulkan dalam wadah khusus yang terbuat dari plastik. Tidak dibenarkan menggunakan wadah dari gelas karena dapat pecah . Jika limbah mengandung pelarut arganik, wadah harus terbuat dari bahan baja anti karat. 2. limbah padat harus dikumpulkan dalam katak limbah yang tutupnya dapat dibuka dengan kaki dan sebelah dalamnya dilapisi kantang



plastik khusus.



Kantang harus diikat sebelum diangkat dari dalam katak. Lakukan insinerasi jika limbah dapat dibakar (misalnya : kain , kertas). Setelah dekantaminasi dan sterilisasi limbah padat di baknr atau dikubur dengan kedalaman 1,5 meter



-



3. limbah Cair Melalui system IPAU waste water treatment



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



-------------------------------------------------------------------------------------



Lampiran 8 PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP



Prinsip kerja mikroskop Cahaya yang berasal dari sumber cahaya (cermin atau sinar lampu ) diteruskan ke diafragma, kondensor dan kaca sediaan yang diperiksa. Cahaya dari lensa objektif diteruskan melalui tabung mikroskop ke lensa okuler dan selanjutn ya diterima oleh mata sehingga objek terlihat. Cara menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan dahak 1. Leta kkan mikroskop di meja yang permukaannya datar, tidak licin dan dekat sumber cahaya. 2. Bila menggunakan sumber cahaya lampu :



a. Atur te9angan lampu ke minimum . b. Nyalakan mikroskop memakai tombolON. c. Sesuaikan dengan pelan-pelan sampai intensitas cahaya yang diinginkan te rcapai.



Selalu gunakan lombol pengatur fokus untuk menurunkan meja sed iaan menjauhi lensa! 3.



Letakkan sediaan yang telah diwarnai ke atas meja sediaan . 4. Putar lempeng objektif ke objektif 10 x. 5. Atur dengan tomboJ pengatur fokus kasar dan pengatur foku s halus sampai sediaan terl ihat jelas. 6. Sesuaikan jarak antar pupil sampai gambar kiri dan gam bar kanan menyatu dengan cara menggesergeser kedua lensa okuler karena setiap orang mempunyai jarak anta r pupil yang berbeda-beda).



Standar Prosedur Operasiona l M ikroskopis TS



r, 7.



Fokuskan gam bar dengan mata kanan dengan cara meliha t ke dalam okuler kanan dan



sesuaikan dengan tombol pengatur focus halus. I l B. Fokuskan gambar dengan mata kiri dengan cara melihat ke dalam okuler kiri dan putar.



I 9. I 10.



11 . 12. 13. 14.



cinein pen yesuai diopter sampai didapatkan gambar yang paling jelas, ba ik untuk mata , I kiri maupun matn kanan . Buka iris/diafragma sampai 70 - 80%. hingga lapangan pandang terang dengan merata. I Teteska n minyak imersi di atas sediaan (aplikator jangan menyentuh sediaan) dan putar Jensa objektif 100 x ke tempatnya sampai berbunyi ~k lik ". Fokuskan dengan menggunakan tombo1 pengatur fokus halu s. bukan dengan pengatur , foku s ka sa r sa mpai didapatkan gambar yang paling jelas. 8 egilu sed iaan selesai dibaca, putar objektif 100 x menjauhi kaca sediaan, tempatkan objektif 10 x di atas sediaan, lalu sediaan diambil. 8ila telah selesai, atur kembali pengatur intensitas ca ha ya ke minimum dan matikan mikroskop dengan menekan tombol OFF. I Setiap se lesai menggunakan mikroskop, bersihkan dengan hati-hati minyak emersi dari I lensa objektif 100 x dengan menggunakan kerta s lensa , kondensor diturunkan, lensa pada posisi lensa objektif terpendek . Simpan mikroskop dalam kotak mikroskopl lemari ya ng dijaga kelembabannya dengan menempatkan lampu 5 watt yang selalu menyala



i



Perawatan mikroskop



Jangan sekali-kali membongkar bagian dalam mikroskop.



Membersihkan lensa



Untuk membersihkan lensa sebaiknya gunakan Ethyl ether atau pembersih lensa ya ng sesuai anjuran pabrik. Beberapa bahan pembersih dapat merusak permukaan lensa atau melarutkan perekat lensa setelah digunakan beberapa waktu . Bahan Pembersih



-



Rekomendasi pabrik Ethyl ether/ethanol Alkohol Bensin Aseton/ keton Xylol



Penggunaan Jangka



Penggunaan sekali-sekali



Panjan~



v v x x x x



v v v v v x



Standar Prosedur Operasional Mikroskopi s TB



12)



Jangan sekali-sekali menyentuh permukaan bola lampu dengan tangan telanjang , karena lemak kulit yang tertinggal akan mengurangi terangnya sinar. Gunakan kertas tissue/ kertas lensa/ pembungkus lampu untuk memegang bola



~



lampu sa at memasangnya ke mikroskop. Sebaiknya selalu tersedia cadangan lampu dan sekering . Pastikan voltase yang digunakan sesuai , 110V atau 220V, dan bilamana perlu gunakan stabilisator voltase .



)



Harus ada ventilasi yang cukup agar panas yang dihasilkan lampu dapat diatasi . Sebelum menyalakan lampu , putarlah regulator voltase ke minimum .



Pengembus udara



Jangan menyentuh bola lampu saat



memasang, gunakan kertas tissue



.J



Kotak penyimpan mikroskop , harus selalu menyala walaupun mikroskop sedang dipakai



Okuler harus tetap pada tempatnya, jamur atau debu dapat masuk melalui lubang kosong tempat objektif bila lensa tidak terpasang . Bila lensa ada yang hilang , tutup rapat dengan penutup yang tersedia.



r)



Bila gambar terlihat buram atau ada bintik hitam , periksa adanya debu atau kotoran pad a lensa objektif, okuler, kondensor, dan kaca sumber cahaya. Bintik hitam bergerak bila okuler diputar, berarti debu pada okuler. Bintik hitam bila sediaan digerakkan, berarti debu pad a kaca sediaan .



(J)



Debu pada lensa dapat dihilangkan dengan menggunakan sikat halus atau dengan meniupkan udara dengan penghembus udara di atas permukaan lensa.



Standar Prosedur Ope rasional Mikroskopis TB



FORMULIR HASIL PEMANTAPAN MUTU INTERNAL LABORATORIUM MIKROSKOPIS TB



Nama Laboratorium Kabupateni Kota Provinsi Tanggal Uji F ung si



Nomor



Batc h Reagen



Kontrol Negatif



Kontrol Positif (1+)



Keterangan



Penanggungjawab PM I



(Nama Jelas)



-



Standar Prosedur Operasional Mikroskopis TB



Tanda Tangan



DAFTAR PUSTAKA Depkes, 2006 , Pemeriksaan



Miroskopis



Tuberkulosis, Panduan



Bagi Petugas



Laboratorium



Kemenkes, 2011 , Modul Pelatihan Pemeriksaan Mikroskopis TB WHO , 1998, Laboratory Services in Tuberculosis Control Part 2, Microscopy , WHO , 1998 WHO , 2002 , External Quality Assessment for AFB Smear Microscopy, APHL , CDC , IUATLD ,KNCV, RIT, WHO RIT, 2007 , Mikroskopis TB untuk Program Tuberkulosis Nasional , A . Fujiki Depkes, 2009, Penjaminan Mutu Eksternal untuk Mikroskopi AFB pada level Operasional, Kelompok Inti Nasional Pelatihan Mikroskopi TB RIT, 2009, Preparasi Sediaan Dahak BTA Yang Baik, A .Fujiki



Standar Prosedur Operaslonal Mikroskopis TB



ISBNII11'il11lll111I iI1~mr-4 9786022 351474



: